Anda di halaman 1dari 20

METODE PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRI (Bagian 1)

Mahani, SP., M.Si

Pengertian : Pengukuran antropometri adalah pengukuran dimensi (ukuran-ukuran) tubuh. Dimensi dalam pengukuran antropometri : 1) pertumbuhan, 2) Komposisi tubuh. Komposisi tubuh: 1) Komponen lemak tubuh (Fat Mass), 2) Bukan lemak tubuh (Fat Free Mass). Cara antropometri memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.

Dimensi Antropometri

Dimensi Pertumbuhan

Dimensi Komposisi Tubuh

Komponen Lemak Tubuh

Komponen Bukan Lemak Tubuh

Keunggulan Antropometri:
1. Sederhana, aman, non invasiv, dapat digunakan pada contoh yg besar. 2. Peralatan tidak mahal, portable, tahan lama, dapat dibuat dan dibeli lokal. 3. Tidak membutuhkan tenaga ahli, cukup petugas lapangan yg telah dilatih. 4. Dapat diperoleh sejarah gizi di masa lampau (tidak bisa dilakukan dengan cara lain). 5. Mampu mengidentifikasi keadaan gizi ringan, sedang dan buruk. 6. Dapat digunakan utk melakukan pemantauan status gizi dari waktu ke waktu atau dr generasi ke generasi. 7. Dapat dilakukan untuk melakukan screening test dalam rangka mengidentifikasi individu yang beresiko terhadap salah gizi.

Kekurangan Antropometri:
1. Kurang sensitif dibanding cara lain 2. Tidak dapat mendeteksi gangguan status gizi yg terjadi dalam periode singkat. 3. Tidak dapat membedakan gangguan pertumbuhan atau komposisi tubuh yang disebabkan oleh defisiensi zat gizi tertentu (hanya pengaruh dari intake energi dan protein). 4. Faktor non gizi (misal penyakit, genetik, variasi diurnal, dan pengurangan pengeluaran energi) dapat mengurangi sensitifitas dan spesifitas antropometri.

Indikator antropometri yang dipakai di lapangan : 1) Berat badan (BB) utk mengetahui massa tubuh, 2) tinggi badan (TB) untuk mengetahui dimensi linear, 3) tebal lipatan kulit (skinfold thickness) dan lingkar lengan atas (LLA) untuk mengetahui komposisi tubuh, cadangan energi protein.

Pengukuran Status Gizi Anak


Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan menggunakan indeks berikut: 1. Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) 2. Indeks Berat Badan menurut Tinggi badan (BB/TB). 3. Indeks Tinggi badan menurut Umur (TB/U). 4. Indeks Gabungan (BB/U, BB/TB, TB/U). 5. Indeks Lingkar Lengan Atas (LLA). 6. Indeks Lingkar Kepala menurut Umur (LK). 7. Tebal Lipatan Lemak di bawah kulit (TLL).

1. Indeks Berat Badan menurut Umur - BB gambaran massa tubuh (otot dan lemak) - Massa tubuh sensitif thd perubahan mendadak, maka BB/U lebih menggambarkan status gizi masa kini. - Kelebihan: 1) Lebih mudah dan cepat dimenegrti oleh orang awam, 2) sensitif untuk melihat perubahan jangka pendek, 3) dapat mendeteksi kelebihan BB (over weight). - Kelemahan: 1) resiko kekeliruan interpretasi st. gizi jika terdapat oedema. 2) memerlukan data umur yg akurat (terutama balita), 3) sering terjadi kesalahan dlm pengukuran (gerakan anak saat penimbangan), 4) secara opersional sering ada hambatan krn masalah sosial budaya setempat.

- Dua cara penilaian : 1) Cara persen terhadap median NCHS/WHO, 2) Z Score. 1. Persen thd Median - Timbang BB, catat umur dan JK. - Bandingkan dengan standar NCHS (the National Center for Health Statistics of the United States)/WHO (tabel). - Hasil: a) St. Gizi Baik jika lebih besar dr 80%, b) St. Gizi Sedang jika antara 70-80%, c) St. Gizi kurang jika antara 6070%, d) St. Gizi Buruk jika dibawah 60%. 2. Cara Z Score - Timbang BB, catat umur dan JK Nilai individual subjek Nilai Median baku rujukan - Z Score= ------------------------------------------------------------------Nilai simpang baku rujukan

Seorang anak laki umur 4 thn, BB 15 kg. Bagaimana status gizinya? Tabel NCHS, anak laki 4 thn = BB 16,7 kg. Maka 15/16,7 x 100 % = 89,8 persen (St. Gizi Baik).
Z Score (tabel: nilai 1 SB = 14,8)
15-16,7 -1,7
Z Score = ---------- -- = ---------- = -0,89 16,7 14,8 1,9 Titik batas BB/U = - 2 SB. Karena 0,89 lebih tinggi dari 2 SB (2x 1,9= -3,8), maka status gizinya normal.

2. Indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan - BB berhubungan linear dgn TB (dlm keadaan normal). - Indeks BB/TB mrp indikator yang baik utk menyatakan status gizi saat ini. - Disebut juga indikator kekurusan. - Kelebihan: 1) hampir independen thd pengaruh umur dan ras, 2) dapat membedakan keadaan anak dalam penilaian BB relatif thd TB; kurus, cukup, gemuk, dan keadaan marasmus atau bentuk KEP lainnya. - Kelemahan: 1) tdk memberikan gambaran anak tsb pendek, cukup atau kelebihan tinggi badan, krn faktor umur tdk diperhatikan. 2) dlm praktek sering sulit mengukur TB balita, 3) sering terjadi kesalahan membaca angka hasil pengukuran.

- Cara penilaian : 1) persen terhadap median NCHS/WHO, 2) Z Score. - Persen terhadap median NCHS/WHO : 1) St. Gizi Baik jika lebih besar dari 90%, 2) St. Gizi sedang jika antara 80-90%, 3) St. Gizi Kurang jika antara 70-80%, dan 4) St. Gizi Buruk jika kurang dari 70%. - Contoh: anak laki BB 13 kg, TB 103,0 cm. bagaimana status gizinya? - Tabel NCHS (TB 103 cm, maka BB nya adalah 16,5 kg). - Maka : 13/16,5 x 100%= 78,8%. (Status Gizi Kurang).

- Cara Z Score: - Nilai -1 SB = 15,2 kg

13 16,5 -3,5 Z Score = ---------------- = ---------- = -2,69 16,5 15,2 1,3 Karena nilainya (-2,69) lebih rendah dari 2 SB (2 x 1,3 = -2,6), maka status gizinya tergolong kurus.

3. Indeks TB menurut Umur - TB merupakan ukuran antropometri yang menggambarkan pertumbuhan skeletal. - Normalnya, TB sejalan dgn umur - TB tidak sensitif terhadap defisiensi gizi dlm jangka pendek. - Pengaruh defisiensi gizi terhadap TB akan tampak jika pada saat yg lama. - Indeks TB/U menggambarkan status gizi pada masa lalu. - Cara penilaian : 1) Persen terhadap median, 2) Z score. - Persen terhadap median : 1) St. Gizi Baik jika lebih besar dr 95%, 2) St. Gizi Sedang jika antara 90-95%, 3) St. Gizi Kurang jika antara 85-90%, dan4) St. Gizi Buruk jika kurang dari 85%.

Anak laki 5 thn, TB 92 cm. Bagaimana status gizinya? a) Persen thd Median - tabel: standar 109,9 cm. jadi 92/109,9 x 100% = 83,7% (St. Gizi Buruk).
b) Z Score - Nilai -1 SB (105,3 m) 92,0 109,9 -17,9 Z Score = -------------------- = -------- = -3,89 109,9 105,3 4,6 Karena -3,89 lebih rendah dari -2 SB (2 x 4,6= -9,2), maka status gizinya kurang.

4. Indeks Gabungan (BB/U; BB/TB; TB/U) - Indikator yg baik utk digunakan dalam evaluasi program pemberian makanan tambahan (PMT). - Program PMT biasanya dilakukan pada kelompok sasaran tertentu yaitu: 1. Bayi (kurang dr 1 tahun) 2. Anak 1-2 tahun 3. Anak pra sekolah 2-6 tahun. 4. Anak SD 6-10 tahun. Indeks gabungan dianggap mampu mengukur secara objekstif perubahan status gizi kelompom tersebut. Tetapi untuk orang dewasa agak bias. Pada golongan ibu hamil dan menyusui, malah indeks ini tidak dianjurkan.

5. Indeks Lingkar Lengan Atas (LLA) LLA memberi gambaran ttg otot dan lapisan lemak dibawah kulit. Hanya sensitif utk balita. LLA sangat labil, karena itu menggambarkan status gizi saat ini. Perkembangan LLA sangat besar pada tahun pertma kehidupan (5,4 cm), sedangkan pada umur 2-5 thn sangat kecil (1,5 cm per tahun). Pada balita, LLA tidak berbeda antara laki dan perempuan. Kelebihan: Cocok utuk screening individu. Kkekurangan: 1) tidak memberi gambaran pertumbuhan secara tepat, 2) kadang sulit mengukurnya, terutama jika anak takut dan tegang.

6. Lingkar Kepala menurut Umur (LK/U)


LK/U dapat digunakan sebagai indikator st gizi kronik selama 2 tahun pertama kehidupan. Gizi kurang kronik selama beberapa bulan pertama kehidupan, atau hambatan pertumbuhan janin, mungkin menurunkan jumlah sel otak dan mengakibatkan lingkar kepala kecil. Setelah 2 tahun, pertumbuhan kepala sangat rendah. LK tidak sensitif terhadap gizi kurang yg ekstrim. Faktor2 non gizi (penyakit, keragaman genetik dll) mungkin berpengaruh trhadap LK.

7. Tebal Lipatan Lemak Dibawah Kulit Biasa diguanakan utk menilai komposisi tubuh (lemak dan bukan lemak). Massa bukan lemak yaitu otot (protein), tulang (mineral) dan air. Lemak mrp bentuk simpanan energi utama dan sensitif terhadap gizi salah. Perubahan kandungan lemak diduga terjadi perubahan dlm keseimbangan energi. Alat yg digunakan skinfold caliper 4 bagian tubuh yg diukur: 1) biceps (lengan atas depan), 2) triceps (lengan atas belakang), 3) subscapular (bagian bawah bahu), 4) suprailiac (pinggang bagian depan).

Anda mungkin juga menyukai