Anda di halaman 1dari 35

PENILAIAN GIZI

SECARA
ANTROPOMETRIK
Prof. Dr. Johanna S P
Rumawas, SpGK
Bagian Ilmu Gizi FK
UKRIDA
Pendahuluan
PENILAIAN GIZI :
1. Antropometrik
2. Klinik
3. Laboratorik/biokimiawi
4. Dietetik
5. Statistik
6. Survey lingkungan :
1. Pasar
2. Halaman penduduk
TUJUAN / SASARAN BELAJAR
 Dapat menyebutkan beberapa cara penilaian
gizi
 Mengerti penggunaan, keuntungan dan
keterbatasan pengukuran antropometrik serta
faktor-faktor yg pengaruhi.
 Dapat memilih / menentukan cara pengukuran
antropometrik yang tepat
 Mampu melakukan pengukuran antropometrik
dengan menggunakan teknik baku
 Mampu menganalisis dan interpretasi data
antropometrik
DEFINISI ANTROPOMETRI
 Ukuran tubuh, berat dan proporsi fisik (Lee
dan Nieman, 1996)
 Ukuran variasi dimensi fisik, proporsi dan
komposisi tubuh manusia pd berbagai usia
dan tingkat gizi (Jelliffe, 1966)
 Ukuran dimensi fisik dan komposisi tubuh
(WHO 1995, Gibson 2005)
FAKTOR – FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PENGUKURAN ANTROPOMETRIK

 Faktor internal : a.l. genetik, obstetrik dan


gender
 Faktor eksternal : diet, obat-obat, lingkungan,
penyakit.
Faktor-faktor tsb dapat secara bersama-sama
mempengaruhi tubuh yang dpt kacaukan
interpretasi data antropometrik. Namun data itu
dapat = indikator sensitif bagi kesehatan,
pertumbuhan, perkembangan bayi dan anak
KEUNTUNGAN ANTROPOMETRI

 Pengukuran relatif mudah bila diikuti prosedur yang


benar
 Prosedur menggunakan tehnik sederhana yg dapat
digunakan pd pasien di RS dan juga untuk jumlah
sampel yang besar.
 Metode tidak invasif dan tidak menakutkan
 Alat yg digunakan murah, portable, tahan lama, ada
buatan lokal.
 Orang awampun dpt dilatih utk melakukan pengukuran.
 Metode dpt tepat dan teliti bila digunakan tehnik baku
 Memberikan indikator umum terbaik bagi hambatan
kesejahteraan manusia, terutama subjek ekonomi
lemah.
KEUNTUNGAN ANTROPOMETRIK (samb)

 Informasi : berhubungan dgn riwayat gizi jangka panjang


dan sukar dpt kepastian yg sama bila digunakan metode
lain.
 Prosedur dpt bantu identifikasi malturisi ringan, sedang,
atau berat.
 Metode dpt digunakan utk evaluasi perubahan status gizi
dlm jangka waktu panjang bahkan lebih dari 1 generasi.
 Sering merupakan cara yg paling feasible utk evaluasi
efek intervensi utk meningkatkan gizi, kesehatan,
ekonomi dan / atau faktor lingkungan
 Digunakan luas utk monitor 2 masalah gizi yg tersebar
luas : PEM dan obesitas.
 Tes skrining utk identifikasi individu dgn risiko tinggi utk
malnutrisi.
KETERBATASAN ANTROPOMETRI

 Relatif tidak sensitif dan tak dpt deteksi gangguan status


gizi untuk jangka waktu pendek (hari/minggu)
 Tidak dpt bedakan gangguan pertumbuhan dan
perubahan komposisi tubuh karena defisiensi
nutrien/masukan energi tak seimbang
 Faktor-faktor non-gizi tertentu dpt kurangi spesifisitas
dan sensitifitas pengukuran antropometri
 Error dpt terjadi pd antrometri gizi yg dpt pengaruhi
ketepatan, spesifisitas dan validitas pengukuran /indeks
 Error dpt disebabkan oleh 3 faktor utama :
 Error pengukuran
 Perubahan komposisi jaringan tertentu
 Asumsi yg tak valid dlm menghitung komposisi tubuh dari
pengukuran antropometrik
ERROR PENGUKURAN DALAM
ANTROPOMETRI
 Minimalkan error dg melatih petugas,
menggunakan alat yg tepat dan teknik
pengukuran baku yg telah divalidasi
 Error umum yg dpt dihindari pd semua
jenis antropometri berasal dari :
 alatyg tak ditera lebih dulu
 salah baca hasil alat
 error dlm mencatat observasi
 pembacaan hasil yg salah ok subjek gelisah
KLASIFIKASI PENGUKURAN
ANTROPOMETRIK

1. Pertumbuhan (growth) I Pertumbuhan


2. Komposisi tubuh (body II Komposisi tubuh
composition)
3. Massa bebas lemak (fat II.1. Massa bebas
free mass : FFM) lemak
4. Lemak tubuh : total dan II.2. Lemak tubuh.
% (fat mass)
UKURAN ANTROPOMETRIK UNTUK
PERTUMBUHAN
 Lingkar kepala terhadap usia
 Lebar siku  frame size
 Tinggi lutut TB
 Panjang / rentang depa maksimal
 Panjang badan atau tinggi badan
 Berat badan terhadap usia
Tinggi lutut : prinsip dan penggunaan

 Erat berhubungan dengan tinggi badan.


 Dapat digunakan untuk menentukan tinggi
badan orang dengan kelainan tulang
sehingga tak dpt berdiri tegak
 Dapat merupakan ukuran lebih tepat u/
pertumbuhan linear. Penggunaan alat
canggih mungkinkan monitoring
perubahan pertumbuhan linear dg tepat
dlm waktu relatif singkat (dengan
kneemometer elektronik)
Panjang / rentang depa

 Berhubungan erat dengan tinggi badan


maksimal  dapat menggantikan tinggi badan
bila tinggi badan aktual tidak dapat diukur

 Terutama berguna untuk menilai tinggi badan


pada usia dewasa muda – bukan tinggi badan
sekarang setelah usia lanjut
Panjang badan & tinggi badan : prinsip
dan penggunaan
 Pengukuran dasar pertumbuhan kerangka
 Panjang badan (diukur dg subjek terlentang dan
gunakan pengukur panjang) pada subjek
berusia < 2 th atau yg > 2 thn tp tak dapat berdiri
 Tinggi badan diukur dlm posisi berdiri bila usia
subjek >2 th
 HFA berikan indeks untuk “stunting” (status gizi
kronis)
 Evaluasi dg hati-hati karena kemungkinan ada
perbedaan genetik dan etnik. Jadi tinggi badan
orang tua hampir selalu merupakan determinan
bermakna bagi panjang badan anak
Berat badan : prinsip dan penggunaan

 Menunjukkan jumlah otot, lemak, air, mineral


massa tulang tanpa berikan informasi
perubahan relatif masing-masing kompartemen
tsb
 Pengukuran berseri dpt digunakan untuk deteksi
PEM anak, mis tampak kenaikan berat badan yg
tak cukup
 Pada anak dan dewasa WFL/H merupakan
indeks wasting (WFH rendah) atau sebaliknya :
obesitas (WFH tinggi)
Komposisi tubuh :
1. 2 kompartemen :
 Massa lemak
 Massa bebas lemak

2. 4 kompartemen :
 Massa lemak
 3 kompartemen bebas lemak :
 Protein / otot
 Air / cairan
 Mineral / tulang
Ukuran antropometrik lemak tubuh dan massa bebas
lemak

 LLA (MUAC) / 2 kompartemen :


 Massa lemak
 Massa bebas lemak
 Tebal lemak subkutan :
 triceps
 Subscapula lemak tubuh
 biceps
 suprailiaca

LLA (MUAC) : prinsip dan kegunaan


 Lengan mengandung lemak bawah kulit dan otot LLA   pe  an
lemak/otot
 Negara berkembang: perubahan LLA cenderung: masa otot
 Negara berkemb: LLA  prediktor mortalitas anak tu LLA/U
 Pengukuran mudah dan tak banyak perlu waktu dan alat serta non
invasif
Nilai rujukan lingkar lengan atas (LLA)

Pria (mm) Wanita (mm) Arti


< 230 < 220 Kurang gizi
< 200 < 190 Kurus
< 170 < 160 Sangat kurus
Tebal lemak triceps : prinsip dan
kegunaan

 Tersering digunakan untuk tentukan


secara tak langsung lemak subcutan dan
lemak tubuh total
 Dianggap mewakili seluruh lapisan lemak
tubuh
Tebal lemak multipel : prinsip dan kegunaan
(lihat appendix B hal 555)
 Tebal lemak biceps, triceps, subscapula dan
suprailiaca dapat diukur
 Untuk periksa lemak tubuh total, lemak
subcutan
 dijumlahkan
 dirata-ratakan dari pengambilan 2-3X
 Kombinasi sisi optimal untuk periksa lemak
tubuh berbeda dengan usia, gender, etnik,
status kesehatan
 Untuk wanita hamil : biceps & triceps
Pedoman interpretasi presentasi lemak tubuh
pada orang dewasa berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Kategori


< 5% < 8% Kurus sekali
5 - < 13% 8 - < 19% Kurus
13 – 19% 19 – 25% Normal
>19 - < 25% >25 - < 32% Gemuk
> 25% > 32% Obese

Diadaptasi dari Mitcneli, MK (2003)


Indeks massa tubuh / IMT
(Body Mass Index/BMI)
Berat dalam kg
--------------------- ( Indeks Quetelet)
(Tinggi dlm m)2

 Ukuran massa tubuh terhadap tinggi


 Digunakan untuk definisikan berat badan lebih dan
obesitas ATAU BB kurang & KEK (CED) pd dewasa
 Berhubungan erat dengan kegemukan tubuh
 Berhubungan baik dengan ukuran tebal lemak triceps
 BMI-for-age dianjurkan untuk remaja & anak-anak oleh
WHO untuk menilai massa tubuh dan risiko berat badan
lebih
Klasifikasi untuk kurang energi kronik (WHO
1998)

IMT Kurang Energi Kronik


17-18,4 KEK I
16-16,9 KEK II
<16 KEK III
Klasifikasi untuk Asia Pasifik (WHO IOTF,
2000, 2003)
IMT Berat badan

< 18,5 BB kurang


18,5 – 22,9 BB normal
> 23,0 BB lebih
23,0 – 24,9 -Preobesitas
25,0 – 29,9 -Obesitas I
> 30,0 -Obesitas II
Catatan :

IOTF = International Obesity Task Force


IMT tidak sama dengan komposisi tubuh
IMT dan % lemak berhubungan dgn usia,
jenis kelamin, etnik
IASO = International Association for
Study of Obesity
Indeks berasal ukuran komposisi
tubuh

 Mid-upper arm circumference-for-age


(1/2 LLA/U)
 Mid-upper arm muscle circumference
(1/2 LOLA)
 Waist-hip circumference ratio (rasio
LPe – LPa, Lpi – LPa)
Distribusi lemak tubuh lebih penting
daripada jumlah lemaknya.
2 jenis distribusi lemak tubuh :
 Tipe android / laki-laki / bagian atas 
obesitas android (bentuk apel)
 Tipe gynoid / perempuan / bagian bawah
 obesitas gynoid (bentuk pir)
Lingkar pinggang (LPi) / perut (LPe)
Berhubungan lebih erat dengan lemak
abdominal dan kelainan metabolik
aterogenik dibandingkan rasio lingkar
pinggang terhadap lingkar panggul (LPe :
LPa) dengan plasma trigliserida, HDL-c
dan kadar insulin (WHO 2000)
Lingkar pinggang / perut (LPe) berdasarkan
jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Lingkar pinggang


< 94 cm < 80 cm Normal
94 – 102 cm 80 – 88 cm Tingkat aksi 1
> 102 cm > 88 cm Tingkat aksi 2

Sumber : Gibson 2005)


Catatan :
WHO, IOTF (2000)
Untuk Asia cutt-offs lebih rendah :
♀ < 80
♂ < 90
o.k. prevalensi tinggi untuk kelainan yg
berhubungan dgn obesitas dan lebih
berisiko terhadap obesitas central
daripada etnik lain
Rasio lingkar pinggang / perut – lingkar
panggul
Merupakan cara sederhana untuk bedakan :
 Obesitas bagian bawah tubuh (panggul) (pir)
 Obesitas bagian atas tubuh (pinggang dan
perut) (apel)
Rasio LPe – LPa berhubungan erat dengan
meningkatnya risiko untuk PJK, stroke dan DM
tipe 2, meskipun Lpi/LPe lebih erat lagi
hubungannya
Rasio LPe – LPa menurut jenis
kelamin
Laki-laki Perempuan Sumber

< 0,9 < 0,8 Lee, RD & Nieman,


DC (1996)
< 1,0 < 0,8 Mitchel, MK (2003)
< 1,0 < 0,85 Gibson, RS (2005)
Data reference antropometrik
 Digunakan data reference untuk 3 tujuan :
 Untuk bandingkan distribusi indeks
antropometrik suatu komunitas dg data
reference
 Periksa prevalensi wasting, stunting atau obese di
suatu komunitas melalui survei cross-sectional
 Identifikasi individu dg risiko tinggi untuk wasting,
stunting atau obese dlm studi klinik dan untuk periksa
 responsinya terhadap pengobatan
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai