Oleh :
Kelompok 2
Latar Belakang
Tujuan
Antropometri
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tunbuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam
tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori yaitu, status gizi kurang, status gizi
normal dan status gizi lebih. (Almatsier, 2001).
Status gizi merupakan status kesehatan dari suatu individu yang dipengaruhi
oleh asupan makanan dan penggunaan nutrien di dalam tubuh. Status gizi dapat
menjadi prediktor suatu outcome penyakit dan juga dapat menjadi salah satu cara
pencegahan dini suatu penyakit. Salah satu metode dalam penentuan status gizi
adalah pengukuran antropometri. Untuk orang dewasa, penentuan status gizi
undernutrisi atau overnutrisi dilakukan dengan menghitung indeks massa tubuh
(IMT). Indeks massa tubuh dapat diperoleh dari hasil pengukuran berat badan dan
tinggi badan pada orang dewasa.
Status gizi ditentukan oleh ditentukan oleh banyak faktor, yang sering
dikelompokkan ke dalam penyebab langsung dan tidak langsung. Secara langsung
dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan dan infeksi, sedangkan secra
tidak langsung dapat disebabkan oleh rendahnya daya beli terutama untuk
mengkonsumsi pangan yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan lingkungan serta berbagai faktor lainnya.
(Husaini, 1977).
METODOLOGI
Praktikum ini menggunakan alat yaitu timbangan berat badan dewasa digital
(Merek GEA) dengan ketelitian 0,1 kg, microtoice dengan ketelitian 0,1 cm, pita
LILA dengan ketelitian 0,1 cm, mistar panjang dengan ketelitian 0,5 cm, pita
lingkar perut dengan ketelitian 0,1 cm, skinfold caliper (manual) dengan ketelitian
0,2 mm, skinfold caliper (digital) dengan ketelitian 0,1 mm.
Prosedur Kerja
Baca dan catat berat badan pada tampilan dengan skala 0.1 kg
Kesimpulan
Saran
Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Arisman, 2004. Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi Dalam Dasar
Kehidupan. Jakarta (ID) : EGC.
Barasi M. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta (ID) : Penerbit Erlangga.
Fidya. 2013. Antropometri. Surabaya (ID) : Universitas Airlangga.
Narendra MB. 2014. Pengukuran Antropometri pada Penyimpangan Tumbuh
Kembang Anak (Anthropometri Measurement of Deviation in Child
Growth and Development). 2014;2016/12/18;halaman 3. Pengukuran
antropometri;penyimpangan tumbuh kembang anak.
Putri DK, 2013. Antropometri. Depok (ID) : Universitas Gunadarma.
Rasyid H, Buchari A, Syauki AY. 2015. Buku Panduan Pendidikan Keterampilan
Klinik-Keterampilan Antropometri.Volume ke-I. Makassar (ID) :
Universitas Hasanuddin.
Sandjaja 2010. Kamus Gizi. Jakarta (ID) : Kompas.
Sirajuddin 2012. Penentuan Praktikum Penilaian Status Gizi secara Biokomia
dan Antropometri. Makassar (ID) : Universitas Hasanuddin.
Supriasa 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta (ID) : Buku Kedokteran EGC.
Susilowati. 2008. Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi. Cimahi (ID)
: STIKes Jendral Ahmad Yani.
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum