Anda di halaman 1dari 22

PENILAIAN STATUS GIZI

SECARA ANTROPOMETRIK
METODE PENGUKURAN

Prof Dr Johanna S P Rumawas, SpGK


Bag. Ilmu Gizi FK UKRIDA
BERAT BADAN UTK USIA > 2 TH DAN DAPAT
BERDIRI
 Lege artis : penimbangan sesudah buang air besar dan kecil
dan sebelum makan/minum
 Timbangan atas permukaan rata dan keras.
 Setiap kali sebelum penggunaan jarum timbangan
dikembalikan pada titik 0.
 Subyek berdiri tanpa bantuan di tengah platform, santai tapi
diam, melihat lurus ke muka dalam bidang horizontal Frankfurt
(bidang horizontal melalui pinggir bawah orbita dan tragus)
 Pakaian subyek dilepas semua kecuali pakaian dalam yang
ringan atau diberi pakaian khusus yang beratnya diketahui dan
tanpa alas kaki.
 Berat badan dicatat dengan ketelitian mendekati 0,1 kg.
 Sebaiknya penimbangan diulangi 2X dan diambil rata-ratanya
 Sebelum pemakaian timbangan telah ditera (dengan batu
timbangan 5 kg / air 5 liter).
 Jenis timbangan terbaik dengan beam balance
(stadiometer)/SECA electronic scale.
METODA MENGUKUR TINGGI BADAN
UNTUK USIA > 2 TH DAN DAPAT BERDIRI

 Subyek berdiri tanpa alas kaki atas platform keras


dan rata.
 Subyek berdiri tegak, kedua kaki rapat pada tumit,
lutut lurus, kepala dalam posisi Frankfurt.
 Dipastikan sedapat mungkin tumit, bokong dan
skapula menyentuh permukaan stadiometer /
antropometer / dinding bila digunakan microtoise.
 Kedua lengan tergantung santai pada sisi tubuh
dengan telapak tangan (volar) menghadap paha.
 Turunkan bagian atas alat pengukur hingga
menyentuh puncak kepala.
 Mata pemeriksa harus setinggi angka yang akan
dibaca dengan ketelitian mendekati 1 mm.
Bila tinggi badan tak dapat diukur secara
biasa misal ada deformitas pada lansia,
maka data TB dpt diperoleh dari Panjang /
Rentang Depa yaitu :
Jarak maksimal antara kedua ujung jari
tengah kanan dan kiri orang yang
bersangkutan pada usia 25 tahun
Klasifikasi untuk Asia Pasifik
(WHO IOTF 2003)

IMT Berat badan

< 18,5 BB kurang


18,5 – 22,9 BB normal
> 23,0 BB lebih
23,0 – 24,9 -Preobesitas

25,0 – 29,9 -Obesitas I

> 30,0 -Obesitas II


INDEKS QUETELET / INDEKS MASSA TUBUH
/ IMT / BODY MASS INDEX /QUETELET IND
BB (kg)
-------------
TB2 (m)

Klasifikasi untuk Kurang Energi Kronik (WHO 1998)

IMT Kurang Energi Kronik


17-18,4 KEK I
16-16,9 KEK II
<16 KEK III
METODA MENENTUKAN TITIK TENGAH
LENGAN ATAS
 Subyek harus memakai baju tanpa lengan
atau lengan baju yang tak sempit agar
dapat digulung.
 Tentukan titik tengah lengan atas kiri atau
kanan :
 Lipat siku sehingga membentuk sudut 90o
dengan telapak tangan menghadap ke bawah
di depan tubuh untuk menentukan processus
acromion dan processus olecranon ulna dan
diberi tanda mis dg supidol.
 Beri tanda pada titik tengah jarak acromion –
ujung siku (olecranon) pada bagian lateral
lengan.
METODA MENGUKUR LINGKAR LENGAN
ATAS (LLA)

 Setelah titik tengah ditentukan, lengan


diturunkan hingga tergantung bebas di samping
tubuh dengan telapak tangan menghadap paha.
 Pita pengukur ditempatkan sekitar lengan atas
kiri atau kanan setinggi titik tengah tadi tanpa
tekanan pada jaringan, dalam posisi tegak lurus
dengan sumbu lengan.
 Ambil ukuran dengan ketelitian mendekati 1 mm
 Sebaiknya pita pengukur tipis k.l. 0,6 cm, non
elastis dan lentur
NILAI RUJUKAN LLA

Pria Wanita Arti


< 230 < 220 Kurang gizi
< 200 < 190 Kurus
< 170 < 160 Sangat kurus
METODA MENGUKUR LINGKAR PINGGANG (Lpi) /
PERUT (LPe)
 Subyek memakai pakaian sedikit dan ringan agar pita
pengukur dapat diletakkan tepat dan menyentuh kulit
 Subyek berdiri tegak dengan perut santai, kedua lengan di
sisi tubuh, kaki rapat dan berat tubuh terbagi rata antara
kedua tungkai.
 Tentukan pinggir terendah arcus costae – beri tanda.
 Tentukan pada garis midaxillar titik crista iliaca – beri tanda.
 Tentukan titik tengah pada garis antara kedua titik tersebut
diatas.
 Ukur lingkar pinggang / perut melalui titik tengah tersebut
dalam bidang horizontal.
 Subyek diminta bernafas biasa (normal) pada saat
pengukuran untuk mencegah subyek mengkontraksi otot-
ototnya atau menahan nafas. Dan ukuran diambil pd akhir
ekspirasi normal
 Pengukuran dilakukan dengan menyentuh kulit tanpa
menekan jaringan lunak.
 Pembacaan dilakukan dengan ketelitian mendekati 1 mm.
Lingkar pinggang / perut (LPe) berdasarkan
jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Lingkar pinggang


< 94 cm < 80 cm Normal
94 – 102 cm 80 – 88 cm Tingkat aksi 1
> 102 cm > 88 cm Tingkat aksi 2
Gibson 2005 :
WHO, IASO, IOTF untuk Asia nilai batas
normal lebih rendah :
Pria < 90
Wanita < 80
Oleh karena prevalensi lebih tinggi untuk
kelainan yang berhubungan dengan
obesitas dan risiko obesitas sentral >>
etnik lain.
METODA MENGUKUR LINGKAR PANGGUL
(LPa)
 Subyek berdiri tegak dengan perut santai,
lengan disisi tubuh, kaki rapat, BB terbagi rata
atas ke-2 tungkai.
 Pengukur berdiri disamping subyek agar dapat
melihat bagian panggul yang paling menonjol.
 Pita ukur ditaruh horizontal melalui titik pada
lingkar panggul yang paling besar.
 Pita ukur menyentuh kulit tanpa menekan
jaringan lunak.
 Pengukuran dilakukan dengan ketelitian
mendekati 1 mm
Rasio LPe-Lpa menurut jenis kelamin

Laki-laki Perempuan Sumber

< 0,9 < 0,8 Lee, RD & Nieman, DC


(1996)
< 1,0 < 0,8 Mitchel, MK (2003)
< 1,0 < 0,85 Gibson, RS (2005)
METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT
TRICEPS (LKT)
 Lengan kiri tergantung bebas disamping tubuh.
 Ukuran diambil pada bagian posterior lengan atas setinggi
titik tengah bagian lateral.
 Pengukur berdiri dibelakang subyek, memegang lipatan
kulit vertikal dengan lemak dibawahnya diantara empu jari
dan telunjuk atau jari tengah 1 cm diatas titik tengah yang
telah ditentukan dalam 1 garis dengan ujung olecranon.
 Ukur dengan caliper dalam posisi tegak lurus dengan
lipatan kulit tepat pada titik tengah sambil jari-jari tetap pada
lipatan kulit.
 Ukuran diambil paling sedikit 2 x dengan waktu antara
minimal 15 detik dan ketelitian 1 mm.
 Bila dilakukan pengukuran Tebal Lipatan Kulit di beberapa
tempat pengukuran ulang dilakukan setelah pengukuran
yang pertama dilakukan di semua tempat
METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN
KULIT BICEPS (LKB)

 Lengan kiri / kanan subyek tergantung bebas


disisi tubuh.
 Tentukan titik bagian anterior lengan atas diatas
fossa cubiti 1 cm proximal titik tengah lengan
atas.
 Ambil lipatan kulit vertikal 1 cm diatas titik yang
ditentukan dianara 2 jari tangan dan ukur
dengan caliper tepat di titik yang ditandai dan
baca ukuran sambil jari-jari tetap pada lipatan
kulit.
 Ulangi pengukuran dengan minimal 15 detik
waktu antara.
METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN
KULIT SUBSKAPULA
 Taruh lengan kanan subyek di belakang subyek
 Tentukan titik pengukuran : tepat 1 cm dibawah ujung paling
bawah skapula kanan. Turunkan lengan agar tergantung
santai.
 Lipatan kulit dipegang dengan ibu jari dan telunjuk / jari
tengah di bagian medial bawah dan lateral atas searah
dengan pinggir dalam skapula .
 Lipatan kulit membentuk sudut 45o dengan garis horizontal
dan ukur tepat pada titik yang ditandai.
 Ukur minimal 2 X dg waktu antara minimal 15 detik.
Perbedaan maksimal 1 mm atau dengan ketelitian mendekati
1 mm.
METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN
KULIT SUPRAILIACA

 Subyek berdiri tegak, lengan tergantung bebas


di sisi tubuh.
 Tentukan titik ukur : garis midaxilla tepat
proximal crista iliaca.
 Pegang lipatan kulit miring tepat 1 cm posterior
dari garis midaxilla dan sejajar dengan garis
kulit.
 Tempatkan caliper tepat pada titik di garis
midaxila dan ukur dengan ketelitian mendekati 1
mm.
 Ulangi pengukuran dg waktu antara minimal 15
detik
PEDOMAN INTERPRETASI PERSENTASI LEMAK
TUBUH PADA ORANG DEWASA BERDASARKAN JENIS
KELAMIN

Laki-laki Perempuan Kategori


< 5% < 8% Kurus sekali
5 - < 13% 8 - < 19% Kurus
13 - 19% 19 – 25% Normal
>19 - <25% >25 - < 32% Gemuk
> 25% > 32% Obese

Diadaptasi dari Mitchell, MK (2003)


Error umum yang dapat dihindari pada semua jenis
pengukuran antropometri berasal dari:
 Alat yang tak ditera lebih dulu.

 Salah baca alat.

 Error dalam mencatat observasi.

 Pembacaan hasil yang salah oleh karena subyek gelisah

 Kamar terlalu dingin

 Tak ada privacy

 Timbangan tak dikembalikan ke titik nol

 Tutup kepala dan alas kaki tak dilepas

 Kepala tak dalam posisi tepat / bidang Frankfurt

 Lutut bengkok
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai