0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang berbagai metode pengukuran antropometri secara manual untuk menilai status gizi seseorang, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar pinggang, tebal lipatan kulit, dan perhitungan indeks massa tubuh. Metode-metode tersebut harus dilakukan dengan ketelitian dan menghindari kesalahan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang berbagai metode pengukuran antropometri secara manual untuk menilai status gizi seseorang, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar pinggang, tebal lipatan kulit, dan perhitungan indeks massa tubuh. Metode-metode tersebut harus dilakukan dengan ketelitian dan menghindari kesalahan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang berbagai metode pengukuran antropometri secara manual untuk menilai status gizi seseorang, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar pinggang, tebal lipatan kulit, dan perhitungan indeks massa tubuh. Metode-metode tersebut harus dilakukan dengan ketelitian dan menghindari kesalahan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Bag. Ilmu Gizi FK UKRIDA BERAT BADAN UTK USIA > 2 TH DAN DAPAT BERDIRI Lege artis : penimbangan sesudah buang air besar dan kecil dan sebelum makan/minum Timbangan atas permukaan rata dan keras. Setiap kali sebelum penggunaan jarum timbangan dikembalikan pada titik 0. Subyek berdiri tanpa bantuan di tengah platform, santai tapi diam, melihat lurus ke muka dalam bidang horizontal Frankfurt (bidang horizontal melalui pinggir bawah orbita dan tragus) Pakaian subyek dilepas semua kecuali pakaian dalam yang ringan atau diberi pakaian khusus yang beratnya diketahui dan tanpa alas kaki. Berat badan dicatat dengan ketelitian mendekati 0,1 kg. Sebaiknya penimbangan diulangi 2X dan diambil rata-ratanya Sebelum pemakaian timbangan telah ditera (dengan batu timbangan 5 kg / air 5 liter). Jenis timbangan terbaik dengan beam balance (stadiometer)/SECA electronic scale. METODA MENGUKUR TINGGI BADAN UNTUK USIA > 2 TH DAN DAPAT BERDIRI
Subyek berdiri tanpa alas kaki atas platform keras
dan rata. Subyek berdiri tegak, kedua kaki rapat pada tumit, lutut lurus, kepala dalam posisi Frankfurt. Dipastikan sedapat mungkin tumit, bokong dan skapula menyentuh permukaan stadiometer / antropometer / dinding bila digunakan microtoise. Kedua lengan tergantung santai pada sisi tubuh dengan telapak tangan (volar) menghadap paha. Turunkan bagian atas alat pengukur hingga menyentuh puncak kepala. Mata pemeriksa harus setinggi angka yang akan dibaca dengan ketelitian mendekati 1 mm. Bila tinggi badan tak dapat diukur secara biasa misal ada deformitas pada lansia, maka data TB dpt diperoleh dari Panjang / Rentang Depa yaitu : Jarak maksimal antara kedua ujung jari tengah kanan dan kiri orang yang bersangkutan pada usia 25 tahun Klasifikasi untuk Asia Pasifik (WHO IOTF 2003)
IMT Berat badan
< 18,5 BB kurang
18,5 – 22,9 BB normal > 23,0 BB lebih 23,0 – 24,9 -Preobesitas
25,0 – 29,9 -Obesitas I
> 30,0 -Obesitas II
INDEKS QUETELET / INDEKS MASSA TUBUH / IMT / BODY MASS INDEX /QUETELET IND BB (kg) ------------- TB2 (m)
Klasifikasi untuk Kurang Energi Kronik (WHO 1998)
IMT Kurang Energi Kronik
17-18,4 KEK I 16-16,9 KEK II <16 KEK III METODA MENENTUKAN TITIK TENGAH LENGAN ATAS Subyek harus memakai baju tanpa lengan atau lengan baju yang tak sempit agar dapat digulung. Tentukan titik tengah lengan atas kiri atau kanan : Lipat siku sehingga membentuk sudut 90o dengan telapak tangan menghadap ke bawah di depan tubuh untuk menentukan processus acromion dan processus olecranon ulna dan diberi tanda mis dg supidol. Beri tanda pada titik tengah jarak acromion – ujung siku (olecranon) pada bagian lateral lengan. METODA MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS (LLA)
Setelah titik tengah ditentukan, lengan
diturunkan hingga tergantung bebas di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap paha. Pita pengukur ditempatkan sekitar lengan atas kiri atau kanan setinggi titik tengah tadi tanpa tekanan pada jaringan, dalam posisi tegak lurus dengan sumbu lengan. Ambil ukuran dengan ketelitian mendekati 1 mm Sebaiknya pita pengukur tipis k.l. 0,6 cm, non elastis dan lentur NILAI RUJUKAN LLA
Pria Wanita Arti
< 230 < 220 Kurang gizi < 200 < 190 Kurus < 170 < 160 Sangat kurus METODA MENGUKUR LINGKAR PINGGANG (Lpi) / PERUT (LPe) Subyek memakai pakaian sedikit dan ringan agar pita pengukur dapat diletakkan tepat dan menyentuh kulit Subyek berdiri tegak dengan perut santai, kedua lengan di sisi tubuh, kaki rapat dan berat tubuh terbagi rata antara kedua tungkai. Tentukan pinggir terendah arcus costae – beri tanda. Tentukan pada garis midaxillar titik crista iliaca – beri tanda. Tentukan titik tengah pada garis antara kedua titik tersebut diatas. Ukur lingkar pinggang / perut melalui titik tengah tersebut dalam bidang horizontal. Subyek diminta bernafas biasa (normal) pada saat pengukuran untuk mencegah subyek mengkontraksi otot- ototnya atau menahan nafas. Dan ukuran diambil pd akhir ekspirasi normal Pengukuran dilakukan dengan menyentuh kulit tanpa menekan jaringan lunak. Pembacaan dilakukan dengan ketelitian mendekati 1 mm. Lingkar pinggang / perut (LPe) berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan Lingkar pinggang
< 94 cm < 80 cm Normal 94 – 102 cm 80 – 88 cm Tingkat aksi 1 > 102 cm > 88 cm Tingkat aksi 2 Gibson 2005 : WHO, IASO, IOTF untuk Asia nilai batas normal lebih rendah : Pria < 90 Wanita < 80 Oleh karena prevalensi lebih tinggi untuk kelainan yang berhubungan dengan obesitas dan risiko obesitas sentral >> etnik lain. METODA MENGUKUR LINGKAR PANGGUL (LPa) Subyek berdiri tegak dengan perut santai, lengan disisi tubuh, kaki rapat, BB terbagi rata atas ke-2 tungkai. Pengukur berdiri disamping subyek agar dapat melihat bagian panggul yang paling menonjol. Pita ukur ditaruh horizontal melalui titik pada lingkar panggul yang paling besar. Pita ukur menyentuh kulit tanpa menekan jaringan lunak. Pengukuran dilakukan dengan ketelitian mendekati 1 mm Rasio LPe-Lpa menurut jenis kelamin
Laki-laki Perempuan Sumber
< 0,9 < 0,8 Lee, RD & Nieman, DC
(1996) < 1,0 < 0,8 Mitchel, MK (2003) < 1,0 < 0,85 Gibson, RS (2005) METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT TRICEPS (LKT) Lengan kiri tergantung bebas disamping tubuh. Ukuran diambil pada bagian posterior lengan atas setinggi titik tengah bagian lateral. Pengukur berdiri dibelakang subyek, memegang lipatan kulit vertikal dengan lemak dibawahnya diantara empu jari dan telunjuk atau jari tengah 1 cm diatas titik tengah yang telah ditentukan dalam 1 garis dengan ujung olecranon. Ukur dengan caliper dalam posisi tegak lurus dengan lipatan kulit tepat pada titik tengah sambil jari-jari tetap pada lipatan kulit. Ukuran diambil paling sedikit 2 x dengan waktu antara minimal 15 detik dan ketelitian 1 mm. Bila dilakukan pengukuran Tebal Lipatan Kulit di beberapa tempat pengukuran ulang dilakukan setelah pengukuran yang pertama dilakukan di semua tempat METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT BICEPS (LKB)
Lengan kiri / kanan subyek tergantung bebas
disisi tubuh. Tentukan titik bagian anterior lengan atas diatas fossa cubiti 1 cm proximal titik tengah lengan atas. Ambil lipatan kulit vertikal 1 cm diatas titik yang ditentukan dianara 2 jari tangan dan ukur dengan caliper tepat di titik yang ditandai dan baca ukuran sambil jari-jari tetap pada lipatan kulit. Ulangi pengukuran dengan minimal 15 detik waktu antara. METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT SUBSKAPULA Taruh lengan kanan subyek di belakang subyek Tentukan titik pengukuran : tepat 1 cm dibawah ujung paling bawah skapula kanan. Turunkan lengan agar tergantung santai. Lipatan kulit dipegang dengan ibu jari dan telunjuk / jari tengah di bagian medial bawah dan lateral atas searah dengan pinggir dalam skapula . Lipatan kulit membentuk sudut 45o dengan garis horizontal dan ukur tepat pada titik yang ditandai. Ukur minimal 2 X dg waktu antara minimal 15 detik. Perbedaan maksimal 1 mm atau dengan ketelitian mendekati 1 mm. METODA MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT SUPRAILIACA
Subyek berdiri tegak, lengan tergantung bebas
di sisi tubuh. Tentukan titik ukur : garis midaxilla tepat proximal crista iliaca. Pegang lipatan kulit miring tepat 1 cm posterior dari garis midaxilla dan sejajar dengan garis kulit. Tempatkan caliper tepat pada titik di garis midaxila dan ukur dengan ketelitian mendekati 1 mm. Ulangi pengukuran dg waktu antara minimal 15 detik PEDOMAN INTERPRETASI PERSENTASI LEMAK TUBUH PADA ORANG DEWASA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Laki-laki Perempuan Kategori
< 5% < 8% Kurus sekali 5 - < 13% 8 - < 19% Kurus 13 - 19% 19 – 25% Normal >19 - <25% >25 - < 32% Gemuk > 25% > 32% Obese
Diadaptasi dari Mitchell, MK (2003)
Error umum yang dapat dihindari pada semua jenis pengukuran antropometri berasal dari: Alat yang tak ditera lebih dulu.
Salah baca alat.
Error dalam mencatat observasi.
Pembacaan hasil yang salah oleh karena subyek gelisah
Kamar terlalu dingin
Tak ada privacy
Timbangan tak dikembalikan ke titik nol
Tutup kepala dan alas kaki tak dilepas
Kepala tak dalam posisi tepat / bidang Frankfurt