Anda di halaman 1dari 59

ANTROPOMETRI

RAIHANAH SUZAN
RITA HALIM
PEMBAGIAN….

PENILAIAN
ANTROPOMETRI

UKURAN KOMPOSISI
TUBUH TUBUH

Ukuran Indeks Lemak Massa


Tubuh Pertumbuhan IMT Bebas
Tubuh Lemak

pada
LILA
Skinfold
tinggi/panjang dewasa, (triceps,biceps,sub
badan, berat BB/U, BB/TB,
TB/U, LK/U anak-anak scapular,
badan, lingkar & remaja suprailiac,
kepala midaxila), WHR,
Limb fat area
TUJUAN PENGGUNAAN
Skrinning status gizi
Survei status gizi
Pemantauan status gizi
ANTROPOMETRI
ANAK
LINGKAR KEPALA
Pada anak ≤ 36 bulan
Cara mengukur :
Menggunakan pita pengukur
yang dilingkarkan pada kepala
di atas tonjolan supraorbita di
bagian yang paling menonjol
dari os frontalis dan os
occipitalis (lingkar maksimum)
PANJANG BADAN
Pada anak 2-3 tahun dengan panjang badan
85 cm
Menggunakan papan pengukur:
1. Bayi atau anak diletakkan pada papan pengukur
dgn wajah ke atas dengan kepala menempel di
ujung papan pengukur, bahu dlm keadaan
istirahat,tanpa alas kaki, lutut harus lurus
2. Pemeriksa pertama meletakkan kepala ke ujung
papan (posisi Frankfurt plane). Pemeriksa kedua
memegang kaki dengan lutut lurus jari menghadap
ke atas
3. Tarik footboard sampai menyentuh tumit
TINGGI BADAN
Pada anak >85 cm
Free standing stadiometer (anthropometer), pita pengukur
yg ditempel ke dinding:
1. Tanpa menggunakan alas kaki
2. Berdiri tegak dgn bag. atas daun telinga dan ujung mata
membuat garis yg sejajar dengan lantai
3. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat, tumit
menempel pada dinding
4. Turunkan balok pengukur, baca nilai yg tertera
PANJANG LUTUT
Pengukurannya disebut KNEMOMETRI
Anak > 3 tahun : Digunakan pada anak usia lebih
• Knemometer dari 3 tahun (sudah bisa duduk
dan kooperatif untuk dilakukan
• Portable knee height pemeriksaan)

• Anak < 3 tahun  menggunakan mini


knemometer (pengukuran panjang tungkai
bawah atau lower leg length).
KNEMOMETER
Mengukur jarak antara
tumit dan lutut dengan
posisi duduk.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam
pengukuran:
–Sitting height
–Jarak antara kursi dan
papan ukur
–Posisi duduk (jarak
condylus lateralis
dengan bagian belakang
kursi)
CARA PENGUKURAN DENGAN
KNEMOMETER:

Anak duduk di atas kursi


Tinggi duduk dan sandaran
kursi serta posisi kursi dapat
disesuaikan
Telapak kaki diletakkan pada
sandaran kaki
Papan pengukur diturunkan
hingga lutut anak, kemudian
kursi tempat duduk anak
digerakkan maju dan mundur
PENGUKURAN PANJANG LUTUT
(KNEEHEIGHT) DENGAN ALAT YANG
PORTABLE
Sama halnya dengan knemometer:
–digunakan untuk mengukur pertumbuhan jangka pendek pada
tungkai bawah
–posisi pengukuran dalam posisi duduk
Posisi kursi standar harus berada pada ketinggian 33 cm dan
panjang 26 cm.
Terdiri dari alat pengukur elektronik dengan ketelitian sampai 0,1
mm.
Pengukur terdiri dari lempeng kaki, roda, pegangan tangan untuk
memindahkan alat
- Bagian atas penahan lutut diatur hingga Lebih baik dilakukan
saat sore hari.
menyentuh bagian tidak bertulang antara patella Berdiri atau jalan
dan tuberositas tibia. pelan selama 5-10
menit sebelum
-Lempeng lutut diturunkan sehingga defleksi pengukuran.
0,03 mm.
-Pengukuran direkam secara elektronik

Dipengaruhi oleh:
Variasi diurnal
Aktivitas berlebihan
PANJANG TUNGKAI BAWAH PADA BALITA

Diukur dengan mini


knemometer.
Tingkat kesalahan 0,144 mm.
Menggunakan lempeng
elektronik yang dihubungkan
dengan dua metallic holder.
Lutut bayi dan tumit diletakkan
di antara kedua holder
tersebut.
BERAT BADAN
Timbangan gantung
–Dipakai pada saat survei
lapangan
–Bayi dan anak < 2 tahun.
–Bayi tidak memakai baju atau
berpakaian minimal
–Setelah meletakkan bayi
pada ayunannya, BB dicatat
sesaat setelah indikator pada
timbangan stabil
BERAT BADAN PADA BAYI DAN
ANAK
Timbangan pediatrik (dengan
suatu bidang datar)
–Harus dipastikan bahwa bayi
diletakkan tepat pada bagian
tengahnya, sehingga BB akan
seimbang.
–BB dicatat setelah bayi
berbaring dengan tenang.
–Ketepatan hingga 10 g
BERAT BADAN PADA BAYI DAN
ANAK

Beam Balance Scale pd Bayi


• BB bayi adalah selisih BB gabungan ibu-
bayi dan BB ibu
Beam Balance Scale pd Anak
–Dilakukan setelah pengosongan
kandung kemih dan sebelum makan.
–tidak cocok dipakai di lapangan krn berat
dan kaku  pilih timbangan elektronik.
BERAT BADAN PADA ANAK YG
LEBIH BESAR

Cara pengukuran:
–Timbangan diletakkan pada satu bidang datar
–Neraca harus selalu dipastikan berada pada 0
–Anak berdiri pada bagian tengah dari pijakan , pandangan
lurus ke depan.
–Berdiri tanpa bantuan, santai tapi tegak, lebih baik tdk
berpakaian—atau berpakaian tipis
–Waktu penimbangan harus dicatat
BERAT BADAN PADA ANAK YG
LEBIH BESAR
Orang yang tidak bisa berjalan  alat khusus:
• Whellchair balance beam scale
• Bed scales
INDEKS ANTROPOMETRI
Indeks pertumbuhan  interpretasi yg benar dari hasil
antropometri.
Biasanya dihitung dari dua atau lebih jenis ukuran
antropometri:
• rasio weight/(height)2 (kg/m2)
• kombinasi berat terhadap umur, tinggi terhadap umur
(penulisannya bukan BB/U, TB/U)
Kekurangan satu atau lebih indeks antropometri ukuran
tubuh  bukti malnutrisi
INDEKS WHO
Panjang/tinggi badan Weight velocity
terhadap umur Length velocity
BB terhadap umur Head circumference
BB terhadap panjang badan velocity
BB terhadap TB Ketiga data di atas
IMT terhadap umur dalam bentuk penambahan
Lingkar kepala terhadap (increments)
umur atau kecepatan (velocity)
Lingkar lengan terhadap
umur
LK TERHADAP U
Menunjukkan Indeks KEP
kronik pada anak < 2 thn.
Malnutrisi kronik selama
bulan pertama kehidupan,
retardasi pertumbuhan
intrauterin menghambat
perkembangan otak LK
kecil.
> 2 thn pertumbuhan LK
melambat  pengukuran ini
kurang dipakai
BB TERHADAP U
Massa tubuh dengan usia
Sering digunakan pada anak 6 bulan s.d 7 thn, menilai :
under – overnutrition
BB terhadap U << : underweight karena tidak memadainya
berat badan terhadap umur atau kehilangan berat badan
(WHO, 1995)
• Penyebab:
• genetik pendek
• Stunting
• nutritional growth failure
TB TERHADAP U
Indeks gizi dimasa lalu atau status kesehatan
TB terhadap U << : SHORTNESS :merupakan suatu variasi
normal, atau gagal mencapai pertumbuhan linear akibat
dari suatu proses patologis
Outcomenya : STUNTING
• Insufisiensi tinggi badan relatif terhadap umur
• akibat dari tidak memperoleh makanan yang cukup dalam waktu yang
lama, kualitas makanan yang rendah, peningkatan morbiditas, atau
kombinasi ketiganya.
BB TERHADAP TB
Nilai BB terhadap TB << : WASTING  disebabkan
kegagalan memperoleh BB relatif yang cukup terhadap TB
atau karena kehilangan BB
Nilai BB terhadap TB >> : OVERWEIGHT disebabkan
kelebihan BB relatif terhadap TB atau karena TB relatif
tidak memadai (WHO,1995)
Anak pendek  BB mungkin sesuai dg TB
Wasting BB terhadap TB <<< , akibat penurunan
bermakna massa jaringan maupun lemak.
PADANAN ISTILAH STATUS GIZI INDONESIA DAN WHO
INDIKATO WHO INDONESIA
R
1. BB/U Severe Underweight Gizi buruk
Moderate Underweight Gizi kurang
Normal Gizi baik
Possibly overweight Gizi lebih

2. TB/U Severe stunted Sangat pendek


Stunted Pendek
Normal Normal

3. BB/TB Severe wasted Sangat kurus


Wasted Kurus
Normal Normal
Overweight Gemuk
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
IMT = BB (kg)
TB² (m²)
IMT tinggi bisa dihasilkan dari jaringan adiposa yang
berlebih, otot atau edema.
Bukan indikator lemak tubuh yang sempurna
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan IMT
PENILAIAN OVERWEIGHT DAN
OBESITAS PADA ANAK
1. Klasifikasi WHO
Th 1998 : International Task Force and Obesity
IMT >= 25 : Overweight
IMT >= 30 : Obesity
 Th 2000
– WHO : merekomendasikan persentil IMT yang digunakan
berdasarkan populasi internasional.
– IMT telah menjadi Acuan International dalam penilaian
kelebihan Berat badan dan obesitas pada anak dan
dewasa
IMT (ANAK
PEREMPUAN)

Kepmenkes RI No: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
ANTROPOMETRI
DEWASA
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Merupakan cara sederhana untuk menentukan
status gizi.
Yang umum dilakukan :
• Pengukuran tinggi badan (TB)
• Penimbangan berat badan (BB)
• Pengukuran :
• Lingkar lengan atas
• Lingkar panggul
• Tebal lipatan kulit : trisep, bisep, subskapula, suprailiaka
• Rasio pinggang panggul
TINGGI BADAN
1. Stadiometer berdiri
(antropometer)
2. Microtoise
3. Alat pengukur digital
(mengukur hingga
0,1 mm)
BERAT BADAN
 Dilakukan setelah
kandung kemih kosong
dan sebelum makan

 Alat yg digunakan:
neraca yg menggunakan
per atau timbangan
elektronik
BED SCALE
TINGGI LUTUT
Untuk orang yang
mengalami kelainan
bentuk tulang belakang
berat/tidak dapat berdiri.

Alat yg digunakan:
Kaliper geser
TINGGI LUTUT
TB laki-laki Kaukasian (cm) : (2,08 x knee height) + 59,01

TB perempuan Kaukasian (cm):


(1,91 x knee height) – (0,17 x usia) + 75,00
ARM SPAN
ELBOW BREADTH
Mengukur dimensi tulang
dan rangka
Jarak epikondilus
humerus
Paling sedikit dipengaruhi
oleh kegemukan
Sering dihubungkan
dengan massa tubuh
tanpa lemak dan ukuran
otot
I.M.T BODY MASS INDEX/BMI
Mencerminkan komposisi lemak tubuh
Sering dipakai sebagai tolok ukur obesitas

Rumus untuk menghitung IMT (kg/m2) adalah:

Berat badan (kg)


Tinggi badan (meter) x Tinggi badan (meter)
NILAI IMT THE ASIA-PACIFIC PERSPECTIVE (2000)

Status gizi BMI / Indeks Massa Tubuh

Kurang < 18.5


Normal 18.5 – 22.9
Lebih 23 – 24.9
Obes 1 25 – 29.9
Obes 2 > 30
B.B. Idaman / Ideal
(TB – 100) – 10% (TB – 100)
TB (CM)

B.B. Normal: (90-110)% BB idaman


Laki-laki TB < 160 cm
Perempuan TB < 150 cm
Laki-laki/perempuan > 40 tahun
B.B. Idaman (TB – 100) x 1 kg
PENGUKURAN TEBAL LIPATAN KULIT,
LLA, LOLA
Tujuan :
Tebal Lipatan Kulit → menentukan status lemak tubuh
LLA dan LOLA → mengetahui status protein otot
PENGUKURAN LIPATAN TRISEPS, LLA, LOLA

LLA
• Pengukuran dilakukan pada pertengahan antara kaput
humeri dan olekranon dg pita ukur
• Hasilnya untuk pengukuran menentukan LOLA
LOLA : LLA – (3,14 x tebal lipatan kulit)
• Interpretasi :
• Normal ♂ : 24,8 cm
• Normal ♀ : 21 cm
PENGUKURAN TEBAL LIPATAN KULIT, LLA, LOLA
RASIO PINGGANG PANGGUL
Cara pengukuran:
• Lingkar pinggang : mengukur lingkar
terkecil di atas umbilikus
• Lingkar panggul: mengukur lingkar dimana
tonjolan gluteus paling maksimal
• Masing-masing hasil pengukuran
dimasukan kedalam grafik nomogram
untuk menentukan rasio pinggang panggul

Interpretasi:
• Rasio pinggang panggul normal:
♀ ≤ 0,8
♂ ≤ 0,9
BIA
Perbedaan konduktif
pada berbagai jaringan
biologik terhadap arus
listrik
Jaringan kaya air dan
elektrolit  konduktor
Jaringan kaya lemak 
isolator

Anda mungkin juga menyukai