Anda di halaman 1dari 7

Menilai Status Gizi

Status gizi adalah gambaran kondisi fisik seseorang sebagai refleksi dari keseimbangan energi yang masuk dan
yang dikeluarkan oleh tubuh. Status gizi seseorang dapat dinilai dengan mengukur dimensi tubuh
(antropometri), yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, serta tebal lemak di bawah kulit. Akan tetapi
ukuran tubuh saja tidak akan memberikan arti jika tidak dikaitkan dengan umur dan jenis kelamin. Kombinasi
antar ukuran tubuh, atau antara ukuran tubuh dengan umur disebut indices atau indikator . Secara umum
indikator dikelompokkan menjadi dua, yaitu indikator pertumbuhan (growth indicators) dan indikator komposisi
tubuh (body composition). Indikator pertumbuhan termasuk berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan lingkar kepala. Indikator komposisi
tubuh antara lain ukuran lengkar lengan atas, dan tebal lemak bawah kulit .
Untuk menilai status gizi anak balita, WHO merekomendasikan penggunaan baku rujukan dari National Center
for Health and Statistic (NCHS). Ambang batas (cut off point) yang digunakan skor simpang baku atau z skor
untuk menentukan status gizi baik adalah 2 SD (WHO, 1983). Dengan ambang batas tersebut dapat ditetapkan
underweight (BB/U <-2 SD), stunted (TB/U<-2 SD), dan wasted (BB/TB < -2 SD). Status gizi orang dewasa
dapat dinilai menggunakan indeks masa tubuh (body mass index) lebih sering disingkat BMI, yaitu suatu rasio
antara berat badan (kg) dengan kwadrat tinggi badan (dalam meter). Kategori status gizi balita dan orang dewasa
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kategori Status Gizi pada berbagai Kelompok Umur.

Indikator

Ambang Batas

Balita dan Usia sekolah -3 SD


* :BB/U
> -3 SD s/d < -2SD

BB/TB

TB/U

Kategori
Severe underweight
Underweight

2 SD

Normal

> 2 SD s/d < 3 SD

Overweight

3 SD

Obese

-3 SD

Severe Wasting

> -3 SD s/d < -2SD

Wasting

2 SD

Normal

> 2 SD s/d < 3 SD

Overweight

3 SD

Obese

-3 SD

Severe Stunting

> -3 SD s/d < -2SD

Stunting

2 SD

Normal

> 2 SD s/d < 3 SD

Tall

3 SD

Very tall

Dewasa :BMI** (kg/m2) < 18,5

Undernourish

> 18,5-25

Normal

>25-30

Overweight

> 30

Obese

Rasio Lingkar pinggang Laki-laki : 1


panggul
Wanita : 0,85

Risiko tinggi

Ibu :LILA***

< 23,5 cm

KEK

23,5

Normal

* Berdasarkan standar NCHS, ** FAO (1994 ), *** Depkes RI (1999)

Ukuran tebal lemak bawah kulit pada triceps wanita dalam milimeter (mm) :
Umur
(th)

Persentil

10

25

50

75

90

95

12

15

21

26

30

10

13

16

21

26

28

10

12

17

21

25

32

13-13,9

14-14,9

15-15,9

16-16,9
10

12

15

18

22

26

31

10

12

13

19

24

30

37

10

12

15

18

22

26

30

10

11

14

18

24

30

34

10

12

16

21

27

34

37

12

14

18

23

29

35

38

17-17,9

18-18,9

19-24,9

25-34,9

35-44,9

Sumber : Gibson, R. 1990. Oxford University Press. New York


Untuk menentukan prioritas program intervensi maka luas masalah malnutrisi di masyarakat dapat dilihat pada
Tabel 2.

2. Tingkat Masalah Gizi Kurang di Masyarakat


Prevalensi
Underweight :< 20%

Kategori
Low prevalence

20-30%

High prevalence

> 30%

Very high prevalence

Stunted : < 30%

Low prevalence

30-39,9%

High prevalence

40%

Very high prevalence

Wasted : < 10%

Low prevalence

10-15%

Serious emergency
situation

>15%
Critical emergency

situation

(WHO, 2004)
http://pelangigizi.wordpress.com/menilai-status-gizi/

Cara praktis mendeteksi Gizi Buruk bisa dengan menghitung berat badan ideal anak
balita, ada rumus praktisnya. Berikut ini tulisan pedoman praktis untuk menentukan berat
badan ideal yang sering pergunakan dalam kegiatan-kegiatan pelayanan gizi dan kesehatan.
Berat Badan Ideal Orang Dewasa
Anda mungkin sudah tahu cara menentukan Berat Badan Ideal orang dewasa, yaitu dengan
menggunakan rumus : Berat Badan Ideal = Tinggi Badan 100. Atau lebih jelasnya dengan
rumus sebagai berikut

misalnya Tinggi Badan (TB) 160 cm maka di dapat adalah berat badan normal 60 kg, dimana
idealnya berada diantara 54 Kg sampai dengan 66 kg. Di bawah 54 kg atau dibawah 10%
dikatakan kekurangan Berat Badan dan diatas 66 kg atau diatas 10% dikatakan kelebihan
Berat Badan. Selanjutnya untuk membandingkannya dengan berat badan aktual (real) anda
yang biasa diistilahkan dengan Berat Badan Realatif (BBR) yaitu BB Aktual dibagi dengan
BBI dikali 100 %. Hasilnya bisa menunjukkan Anda kekurangan (nilai BBI < 90 %) atau
anda kelebihan BB (nilai BBI >110%).
Rumus ini adalah rumus standar yang kadang hasilnya sebelum dijadikan pedoman kepada
induvidu terlebih dahalu disesuaikan dengan jenis kelamin, massa otot, suku bangsa dan
penyesuaian lain. Tetapi anda harus tahu rumus ini tidak berlaku untuk anak balita. Rumus
diatas hanya berlaku untuk induvidu yang berusia diatas 15 tahun keatas.
Disamping menentukan berat badan ideal untuk orang dewasa seperti diatas, Keadaan berat
badan orang dewasa atau status gizi orang dewasa bisa juga menggunakan Indeks Massa
Tubuh (IMT) keluaran Depkes RI yaitu dengan menggunakan rumus

Dimana BB= berat badan (kg)


TB = tinggi badan dikuadratkan (TB x TB) dalam meter

Inteprestasi Status gizi berdasarkan IMT adalah

Kurus tingkat Berat jika nilai IMT <17.0

Kurus tingkat Ringan Jika nilai IMT berada diantara 17.0- 18.4

Normal jika nilai IMT berada diantara 18,5 25.0

Gemuk tingkat Ringan Jika IMT berada 25,1 -27.0

Gemuk tingkat berat jika nilai IMT berada >27

Berat Badan Ideal Balita (0-5 tahun)


Sementara itu rumus yang dipergunakan untuk anak balita ( bisa juga digunakan sampai
dengan usia 10 tahun) adalah

Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut : Contoh pertama : anak balita usia 14 bulan,
sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi
tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah usia
dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan).
Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu
= (2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14
bulan adalah 10,4 kg.
contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh kedua
dibawah ini
Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan n=2,10 dan
selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah 4,20. Hasil ini
jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20 bulan, 20 bulan artinya
1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian ditambah dengan 8 maka
Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.
Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :

BBL(gr) +(usia x 600 gram)


2. Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus

a. BBL (gr) + (usia x 500 gram )


b. (usia/2) +3
dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan
Intepretasi Berat Badan Ideal Anak Balita.
Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15 tahun
keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari kisaran
normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44. Orang tua
perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas 20 % dapat
dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak seimbang, Bila
berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila berada di bawah 20 % bisa
dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke Keadaan gizi buruk untuk balita/anak dan busung
lapar untuk orang dewasa.

Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara
internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan melihat
Kartu Menuju Sehat (KMS) tumbuh kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping,
setiap anak mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang
penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba
naik berat badan bulan ini, bulan berikutnya turun lagi kemudian naik lagi. Cara diatas
menentukan BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus
melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang biasa
dilihat di posyandu.
Cara Praktis untuk mendeteksi Gizi Buruk
Jadi ketika anak balita diwilayah kerja ada yang tidak datang untuk memantau pertumbuhan
dan perkembangan Berat Badannya. Petugas hanya mempunyai data umur anak dan hasil
timbangan Berat Badan bulan-bulan sebelumnya. Masukanlah umur balita tersebut kedalam

rumus diatas, hasilnya pada bulan tersebut anak balita telah mempunyai data Berat Badan
Idealnya. Selanjutnya tanyakan pada ibu-ibu balita yang datang atau bandingkan dengan ciriciri keadaan anak balita normal seumurnya dengan kisaran berat badan idealnya yang datang
di posyandu, jika keadaanya sampai dibawah 30% Berat idealnya. Anda Harus cepat
bertindak, Jika tidak Anda akan menemukan balita tersebut gizi kurang dan memungkinkan
atau berlanjut kepada gizi buruk.
Demikian, salah satu cara sederhana upaya untuk menemukan dan menurunkan kasus gizi
buruk pada anak dan busung lapar pada orang dewasa, semoga bermanfaat.
http://paudanakceria.wordpress.com/2010/12/21/rumus-perhitungan-bedartbadan-ideal-anak-balita/

Anda mungkin juga menyukai