MAKALAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KESEIMBANGAN
( PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN )
OLEH :
RIDHO IRWANTO
NIM :
G1B109007
A.Latar Belakang
B.Tujuan Penulisan
a. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas pada skil lab praktikum blok Sistem Persepsi
Sensori.
b. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan penulis itu sendiri maupun untuk siapa
saja yang membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Bola mata dibagi menjadi 3 lapisan, dari luar ke dalam yaitu tunica
fibrosa, tunica vasculosa, dan tunica nervosa.
1) Tunica Vibrosa.
Tunica vibrosa terdiri dari sklera, sklera merupakan lapisan luar
yang sangat kuat. Sklera berwarna putih putih, kecuali di depan. Pada
lapisan ini terdapatkornea, yaitu lapisan yang berwarna bening dan
berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian memfokuskannya.
Untuk melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga
keadaannya selalu basah dan dapat membersihkan dari debu. Pada batas
cornea dan sclera terdapat canalis schlemm yaitu suatu sinus venosus
yang menyerap kembali cairan aquaus humor bola mata.
2) Tunica Vasculosa.
Tunica vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari
depan ke belakang terdiri dari iris, corpus ciliaris dan koroid.
Koroid merupakan lapisan tengah yang kaya akan pembuluh darah,
lapisan ini juga kaya akan pigmen warna. Daerah ini disebut Iris. Coba
Anda perhatikan mata orang Indonesia dengan orang-orang dari Negara
barat! Apakah perbedaannya? Tentunya pada warna. Orang Indonesia
biasanya bermata hitam atau coklat, adapun orang barat biasanya
berwarna biru atau hijau. Nah, di bagian irislah terdapatnya perbedaan
ini karena di tempat ini memiliki pigmen warna.
Bagian depan dari lapisan iris ini disebut Pupil yang terletak di
belakang kornea tengah. Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan
menyempitnya bagian ini. Coba Anda masuk ke dalam suatu kamar yang
gelap gulita, maka Anda akan berusaha melihat dengan melebarkan mata
agar cahaya yang masuk cukup. Pada kondisi ini disebut dengan dilatasi,
demikian sebaliknya jika Anda berada pada ruangan yang terlalu terang
maka Anda akan berusaha untuk menyempitkan mata karena silau untuk
mengurangi cahaya yang masuk yang disebut dengan konstriksi. Pada
sebuah kamera, pupil ini diibaratkan seperti diafragma yang dapat
mengatur jumlah cahaya yang masuk.
Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk cakram otot
yang disebutMusculus Siliaris. Otot ini sangat kuat dalam mendukung
fungsi lensa mata, yang selalu bekerja untuk memfokuskan penglihatan.
Seseorang yang melihat benda dengan jarak yang jauh tidak
mengakibatkan otot lensa mata bekerja, tetapi apabila seseorang melihat
benda dengan jarak yang dekat maka akan memaksa otot lensa bekerja
lebih berat karena otot lensa harus menegang untuk membuat lensa mata
lebih tebal sehingga dapat memfokuskan penglihatan pada benda-benda
tersebut.
Pada bagian depan dan belakang lensa ini terdapat rongga yang
berisi caira bening yang masing-masing disebut Aqueous
Humor dan Vitreous Humor. Adanya cairan ini dapat memperkokoh
kedudukan bola mata
3) Tunica Nervosa.
Tunica nervosa (retina) merupakan reseptor pada mata yang
terletak pada bagian belakang koroid. Bagian ini merupakan bagian
terdalam dari mata. Lapisan ini lunak, namun tipis, hampir menyerupai
lapisan pada kulit bawang. Retina tersusun dari sekitar 103 juta sel-sel
yang berfungsi untuk menerima cahaya. Di antara sel-sel tersebut sekitar
100 juta sel merupakan sel-sel batang yang berbentuk seperti tongkat
pendek dan 3 juta lainnya adalah sel konus (kerucut). Sel-sel ini
berfungsi untuk penglihatan hitam dan putih, dan sangat peka pada
sedikit cahaya.
a. Sel Batang tidak dapat membedakan warna, tetapi lebih sensitif
terhadap cahaya sehingga sel ini lebih berfungsi pada saat melihat
ditempat gelap. Sel batang ini mengandung suatu pigmen yang
fotosensitif disebut rhodopsin. Cahaya lemah seperti cahaya bulan
pun dapat mengenai rhodopsin. Sehingga sel batang ini diperlukan
untuk penglihatan pada cahaya remang-remang.
Alat-alat tambahan mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu mata
dan aparatus lakrimalis.
Alis : terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata,
fungsinya untuk melindungi mata dari cahaya dan keringat juga untuk
kecantikan.
Kelopak mata : ada 2, yaitu atas dan bawah. Kelopak mata atas lebih
banyak bergerak dari kelopak yang bawah dan mengandung musculus
levator pepebrae untuk menarik kelopak mata ke atas (membuka
mata). Untuk menutup mata dilakukan oleh otot otot yang lain yang
melingkari kelopak mata atas dan bawah yaitu musculus orbicularis
oculi. Ruang antara ke-2 kelopak disebut celah mata (fissura
pelpebrae), celah ini menentukan melotot atau sipit nya
seseorang. Pada sudut dalam mata terdapat tonjolan disebut caruncula
lakrimalis yang mengandung kelenjar sebacea (minyak) dan
sudorifera (keringat).
Bulu mata : ialah barisan bulu-bulu terletak di sebelah anterior dari
kelenjar Meibow. Kelenjar sroacea yang terletak pada akar bulu-bulu
mata disebut kelenjar Zeis. Infeksi kelenjar ini disebut Lordholum
(bintit).
Apparatus lacrimalis : terdiri dari kelenjar lacrimal, ductus lacrimalis,
canalis lacrimalis, dan ductus nassolacrimalis.
Labirin Tulang
Labirin Membranasea.
Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan
suatu sistem saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan
mengandung endolimf. Labirin ini dipisahkan dari labirin tulang oleh
ruang perilimf yang berisi cairan perilimf. Pada beberapa tempat
terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung pembuluh
darah melintasi ruang perilimf untuk menggantung labirin membranasea.
Kanalis Semilunaris
Duktus Koklearis
Epitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung
pada lokasinya, diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan
mungkin mengandung pigmen, di atas limbus epitelnya lebih tinggi dan
tak beraturan. Di lateral epitelnya selapis silindris rendah dan di
bawahnya mengandung jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler.
Daerah ini disebut stria vaskularis dan diduga tempat sekresi endolimf.
Organ Corti
Organ Corti terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel
yang terdapat di organ Corti adalah :
Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping
dengan bagian basal yang lebar mengandung inti, berdiri di atas
membran basilaris serta bagian leher yang sempit dan agak melebar
di bagian apeks.
Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam
hanya lebih panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat
terowongan dalam.
Sel falangs luar merupakan sel berbentuk silindris yang melekat pada
membrana basilaris. Bagian puncaknya berbentuk mangkuk untuk
menopang bagaian basal sel rambut luar yang mengandung serat-serat
saraf aferen dan eferen pada bagian basalnya yang melintas di antara
sel-sel falangs dalam untuk menuju ke sel-sel rambut luar. Sel-sel
falangs luar dan sel rambut luar terdapat dalam suatu ruang yaitu
terowongan Nuel. Ruang ini akan berhubungan dengan terowongan
dalam.
Sel falangs dalam terletak berdampingan dengan sel tiang dalam.
Seperti sel falangs luar sel ini juga menyanggah sel rambut dalam.
Sel batas membatasi sisi dalam organ corti.
Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris
terletak antara sel falangs luar dengan sel-sel Claudius yang
berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius terletak di atas sel-sel Boettcher
yang berbentuk kuboid rendah.
Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu
membrana tektoria yang merupakan suatu lembaran pita materi
gelatinosa. Dalam keadaan hidup membran ini menyandar di atas
stereosilia sel-sel rambut.
Ganglion Spiralis
Ganglion spiralis merupakan neuron bipolar dengan akson yang
bermielin dan berjalan bersama membentuk nervus akustikus. Dendrit
yang bermielin berjalan dalam saluran-saluran dalam tulang yang
mengitari ganglion, kehilangan mielinnya dan berakhir dengan
memasuki organ Corti untuk selanjutnya berada di antara sel rambut.
Bagian vestibular N VIII memberi persarafan bagian lain labirin.
Ganglionnya terletak dalam meatus akustikus internus tulang temporal
dan aksonnya berjalan bersama dengan akson dari yang berasal dari
ganglion spiralis. Dendrit-dendritnya berjalan ke ketiga kanalikulus
semisirkularis dan ke makula sakuli dan ultrikuli.
Pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti berkelok, dan dengan
terdorongnya membran basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus.
Rangsangan fisik ini berubah menjadi rangsangan listrik akibat adanya
perbedaan ion Natrium dan Kalium yang diteruskan ke cabang-cabang
N. VIII, kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik
pendengaran di otak melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.Saran
Penulis berpesan kepada diri sendiri pada khususnya dan kepada
pembaca pada umumnya, jagalah baik-baik anugerah yang diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bersyukurlah kita diberi mata agar kita bisa
melihat dan diberi telinga agar kita bisa mendengar apa yang ada di
sekeliling kita. Maka oleh sebab itu pergunakanlah anugerah itu dengan
hal-hal yang positif. Penulis juga sadar akan kekurangan dari makalah
ini, penulis sangat menunggu kritik serta saran yang bersifat
membangun demi kebaikan kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Wonodirekso, S dan Tambajong J (editor) (1990), Organ-Organ Indera
Khusus dalam Buku Ajar Histologi Leeson and Leeson (terjemahan),
Edisi V, EGC, Jakarta, Indonesia Hal.574-583.
Fawcett, D.W (1994), The Ear in: A Textbook of Histology (Bloom and
Fawcett), 12th edition, Chapman and Hall, New York, USA, pp. 919-
941diFiore,
Gartner, LP and Hiatt, J.L. (1997), Special Senses in: Color Textbook of
Histology, W.B. Saunder Company, USA, pp. 422-442