Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Panduan penyusunan modul STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
KEDUA : Dalam rangka melaksanakan penyusunan modul pembelajaran dan praktikum
dosen harus selalu berkoordinasi dengan Ketua Program Studi dan Wakil
Ketua I Bidang Akademik.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan
perbaikan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : JOMBANG
Pada Tanggal : 24 Agustus 2017
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Bahwa Buku panduan
penyusunan modul Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
telah selesai disusun. Buku panduan ini disusun untuk menyamakan pembuatan modul
oleh dosen di lingkungan STIKes ICMe Jombang. Modul yang telah disusun oleh dosen
pengampu setiap mata kuliah diharapkan untuk dapat disebarluaskan kepada peserta
didik untuk melancarkan proses belajar mengajar di STIKes ICMe Jombang.
Modul merupakan bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis
oleh pengajar tsb, mengikuti kaidah tulisan ilmiah & disebar luaskan kepada peserta
kuliah, yang diharapkan dapat digunakan untuk menunjang target dan kompetensi yang
di inginkan untuk peserta didik masing-masing program studi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun buku panduan modul
ini dan pihak lain yang telah mencurahkan tenaga, pikiran serta segala upaya demi
tersusunnya panduan penyusunan modul ini, dan tak lupa kami harapkan saran dan
kritik yag bersifat membangun demi kesempurnaan buku ini.
Tim Penyusun
A. Pendahuluan
Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di kampus dilakukan dengan
berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan
pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training). Pendekatan
berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum,
pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan prosedur
penilaian.
Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar dalam
bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak.Hal ini merupakan konsekuensi
diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi di
kampus.Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam
pelaksanaan pembelajarannya.Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas.Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan
pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output)
yang jelas.
Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di Prodi S1 Ilmu Keperawatan, maka dosen sebagai orang yang paling
bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat
memahami pengertian, karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan
modul.
B. Pembahasan
1. Pengertian
Berdasarkan SK.Ditjen Dikti No.4565/D1.3/c/2009 Tgl. 24 Desember 2009 Modul
adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis oleh pengajar tsb,
mengikuti kaidah tulisan ilmiah & disebar luaskan kepada peserta kuliah
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan
didesain untuk membantu mahasiswa menguasai tujuan belajar yang spesifik.Modul
minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi. Penulisan
modul bertujuan :
Buku Panduan Penyusunan Modul Pembelajaran dan Praktikum Page 1
a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik mahasiswa maupun dosen.
c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.
d. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi mahasiswa.
e. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi langsung dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya,
f. Memungkinkan mahasiswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
g. Memungkinkan mahasiswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
2. Karakteristik Modul
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar,
pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul,
yaitu: a) Selfinstructional, b) Self Contained, c) Stand alone (berdiri sendiri), d) Adaptif dan e)
User friendly.
a. Self Instruction
Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut
memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain.
Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus:
1) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
2) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang
kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas;
3) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi
pembelajaran;
4) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk
mengukur penguasaan mahasiswa;
5) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau konteks
kegiatan dan lingkungan mahasiswa;
6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif,
7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
8) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan mahasiswa melakukan
penilaian mandiri (self assessment);
9) Terdapat umpan balik atas penilaian mahasiswa, sehingga mahasiswa mengetahui
tingkat penguasaan materi;
7. Kriteria Penilaian
Penilaian modul pembelajaran dilakukan terhadap substansi dan
kelengkapannya.Modul dinilai oleh Ketua Program Studi, dengan persetujuan Wakil Ketua
1 bidang akademik, Kriteria penilaian nomor 1 s/d 5 mengenai substansi, sedangkan untuk
kelengkapan sesuai dengan kriteria nomor 6 s/d 10 sebagai berikut:
1) Materi sesuai dengan kemampuan mahasiswa dan disusun secara menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan
2) Dirancang secara sistematis dan dikemas dalam satu modul secara utuh (self contained),
3) Dapat digunakan untuk belajar mandiri (self instructional), dan penggunaannya tidak
tergantung media lain (self alone)
4) Dapat digunakan untuk latihan dan mengukur kemampuan dengan melakukan tes
sendiri (self test)
5) Mengakomodasi kesulitan belajar dan memberi kesempatan mengembangkan diri
dengan materi pengayaan
6) Mempunyai asesories sampul yang lengkap atau minimal memiliki topik yang jelas
7) Mempunyai rumusan kompetensi dasar atau kemampuan akhir sesuai RPS
8) Mempunyai uraian dan contoh yang disusun secara sistematis, rinci dan lengkap
9) Mempunyai latihan soal atau tes formatif untuk melakukan tes sendiri
10)Mempunyai daftar pustaka yang mutakhir dan jumlahnya memadai
Kriteria di atas berlaku untuk setiap topik dan masing-masing kriteria diatas dinilai
dengan ketentuan sebagai berikut :
1 s/d 3 : Sangat kurang
4 s/d 5 : Kurang
8 s/d 7 : Cukup
8. Format Modul
Sebaiknya dalam pengembangan modul dipilih struktur atau kerangka yang sederhana
dan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Bagian-bagian sebuah
modul yang lengkap terdiri dari :
BAGIAN PEMBUKA
1. Halaman Sampul
Berisi antara lain:
1. Logo Program Studi /Stikes
2. Judul modul (Mata Kuliah)
3. Tahun penulisan Modul/ tahun revisi modul
4. Gambar ilustrasi (mewakili kegiatan yang dilaksanakan pada pembahasan modul)
5. Nama penyusun modul
6. Nama Program Studi
7. Nama Stikes: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
Penjelasan:
Judul modul perlu menarik dan memberi gambaran tentang materi yang dibahas dan
menampilkan nama mata kuliah.
2. Kata Pengantar
Memuat informasi tentang peran modul dalam proses pembelajaran.
3. Penyusun
Memuat nama-nama tim penyusun modul.
4. Daftar isi
Daftar isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan
berdasarkan urutan kemunculan dalam modul. Pembelajar dapat melihat secara
keseluruhan, topik-topik apa saja yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga
mencantumkan nomor halaman untuk memudahkan pembelajar menemukan topik.
5. Petunjuk penggunaan modul
Memuat panduan tatacara menggunakan modul, yaitu
a. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul secara benar,
BAGIAN INTI
A. BAB 1 PENDAHULUAN
1. Deskripsi Mata Ajar
Penjelasan singkat tentang nama dan ruang lingkup isi modul, kaitan modul dengan
modul lainnya, hasil belajar yang akan dicapai setelah menyelesaikan modul, serta
manfaat kompetensi tersebut dalam proses pembelajaran dan kehidupan secara
umum.
2. Capaian Pembelajaran Lulusan
Capaian pembelajaran lulusan meliputi sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,
pengetahuan.
3. Strategi Perkuliahan
Pendekatan perkuliahan ini adalah pendekatan Student Center Learning. Dimana
Mahasiswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan
lebih banyak menggunakan metode ISS (Interactive skill station) dan Problem base
learning.
C. DAFTAR PUSTAKA
Mencantumkan daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber belajar dengan
menuliskan nama lengkap pengarang buku, judul buku, kota penerbitan buku, nama
penerbit buku, tahun penerbitan buku dan halaman sumber belajar tersebut diacu.
Cara menuliskan daftar pustaka : nama lengkap pengarang buku (ditulis tanpa gelar,
nama akhir menjadi nama pertama dan dibatasi koma), koma, judul buku (digaris bawahi
atau dicetak miring), koma, kurung buka, kota penerbitan buku, titik dua, nama penerbit
buku, koma, tahun penerbitan buku, kurung tutup, koma, halaman (tulis halaman dan