Anda di halaman 1dari 246

MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM


UNIVERSITAS SILIWANGI

Penyusun:
Anwar Taufik Rakhmat, M.Pd.
Agi Ahmad Ginanjar, M.Pd.
Yuni Ertinawati, M.Pd.
Ari Farizal Rasyid, S.Ud., M.Ag.
Kosasih Adi Saputra, M.Pd.
Thaufan Abiyuna Ridwan, M.Pd.
Ceceng Saepulmilah, S.Pd.I, M.Pd.
Randy Fadillah Gustaman, M.Pd.

Editor: Dr. Acep Zoni Saeful Mubarok, M.Ag.

KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN


MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM DAN
MATA KULIAH WAJIB INSTITUSI
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
KATA PENGANTAR
REKTOR UNIVERSITAS SILIWANGI

Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi


berfungsi untuk membentuk watak dan keadaban mahasiswa yang
bermartabat. Sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran Mata Kuliah
Wajib Kurikulum (MKWK) Undang-undang RI Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 35 ayat 3 mengamanahkan
bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah
Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Sejalan dengan amanah tersebut Universitas Siliwangi menjadikan
keempat mata kuliah tersebut sebagai mata kuliah wajib kurikulum
bagi semua program studi yang ada di Lingkungan Universitas
Siliwangi dan wajib diikuti oleh semua mahasiswa. Kehadiran
keempat mata kuliah tersebut ditujukan untuk pengembangan
karakter mahasiswa yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Pelaksanaan pembelajaran MKWK disesuaikan dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3/M/2021
tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri
dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021 bahwa salah
satu indikator kinerja utama perguruan tinggi dalam bidang
pembelajaran di kelas yaitu menggunakan metode pembelajaran
pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok
berbasis proyek (team based project) sebagai bobot evaluasi 50%
dari nilai akhir.
Implementasi pembelajaran MKWK berbasis proyek
merupakan salah satu upaya dalam mengembangkan model
pembelajaran MKWK untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam
membentuk watak, karakter mahasiswa yang bermartabat.
Pengembangan pembelajaran ini harus terus dilakukan dan
disempurnakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
1
diharapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada TIM Dosen
MKWK yang telah berupaya mengembangkan model pembelajaran
MKWK melalui penyusunan pedoman ini.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan
dalam melaksanakan pembelajaran MKWK di lingkungan
Universitas Siliwangi. Kami berharap pembelajaran MKWK
berbasis proyek dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan
yang diharapkan. Akhir kata, semoga pedoman ini dapat berguna
bagi perkembangan Pendidikan tinggi di Universitas Siliwangi.

2
PRAKATA
Puji dan Syukur kami haturkan kepada Allah Swt.,
Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan kasih sayang-
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
modul pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum berbasis
Proyek ini.
Hadirnya modul pembelajaran ini merupakan salah
satu bukti nyata dalam upaya penguatan dan pengembangan
pembelajaran pada Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK)
di Perguruan Tinggi. Mata Kuliah Wajib Kurikulum
merupakan bagian kurikulum perguruan tinggi yang wajib
diberikan kepada mahasiswa. Untuk menghasilkan hasil
pembelajaran yang bermakna dan mendorong kepada hasil
pembelajaran yang optimal diperlukan segenap komponen
pembelajaran yang mendorong potensi mahasiswa
diaktualisasikan dengan baik dan diarahkan kepada
peningkatan karakter serta kompetensi yang dibutuhkan
mahasiswa.
Model Pembelajaran berbasis proyek merupakan
salah satu model pembelajaran yang membimbing
mahasiswa agar memiliki kepekaan terhadap persoalan yang
ada di sekitar mereka dan mampu mengidentifikasinya,
menganalisis dan mensintesisnya, kemudian berupaya
mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapinya. Dengan
diawali pembekalan terhadap literasi atau materi kuliah yang
cukup, mahasiswa diharapkan mampu mendapatkan
pengalaman pembelajaran yang bermakna dan berdampak
pada kognisi, dan afeksi mahasiswa.
Modul ini merupakan panduan bagi dosen dan
mahasiswa untuk bisa menjalankan aktivitas perkuliahan
Mata Kuliah Wajib Kurikulum berbasis proyek. pada modul

3
ini dosen dan mahasiswa dipandu untuk bisa menjalankan
perkuliahan dengan memanfaatkan semua sumber
pembelajaran yang ada, dengan tema yang disediakan
mahasiswa menentukan topik dan objek yang kemudian
dijadikan proyek bersama kelompok. Pada prosesnya proyek
kelompok adalah kolaborasi dari dua mata kuliah MKWK
yang dilakukan secara bersama-sama, baik Mata Kuliah
Agama, Bahasa Indonesia, Pancasila maupun
Kewarganegaraan.
Modul Pembelajaran MKWK berbasis proyek ini
berisi tentang konsep umum tentang Mata Kuliah Wajib
Kurikulum, Pembelajaran MKWK berbasis proyek, materi
pokok pembelajaran, tema dan topik Proyek, langkah dan
prosedur proyek, asesmen, dan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS).
Dengan adanya Modul pembelajaran Mata Kuliah
Wajib Kurikulum ini, diharapkan seluruh dosen dan
mahasiswa serta pihak yang terkait bisa terbantu dan
terbimbing dalam pelaksanaan pembelajaran MKWK
berbasis proyek, untuk kemudian dapat meraih hasil
pembelajaran yang optimal dalam upaya mewujudkan tujuan
pendidikan di perguruan tinggi. Tim Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam tersusunnya modul pembelajaran MKWK berbasis
proyek ini. Kami juga menerima saran dan kritik demi
perbaikan selanjutnya.

Tim Penyusun

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................1


PRAKATA .......................................................................................3
DAFTAR ISI ....................................................................................5
A. MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM ................................7
1. Landasan Mata Kuliah .........................................................7
2. Ruang Lingkup Mata Kuliah ..............................................11
3. Tujuan Mata Kuliah ...........................................................14
4. Substansi Mata Kuliah .......................................................15
5. Komponen Ddalam Pelaksanaan Mata Kuliah
Wajib Kurikulum ..............................................................20
B. KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PjBL) ......................................................................................27
1. Pengertian Project- Based Learning (PjBL) .......................27
2. Karakteristik dan Manfaat PjBL ........................................31
3. Langkah-langkah dan Pelaksanaan PjBL ...........................33
C. MATERI PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS
PROYEK .................................................................................35
1. Agama ................................................................................37
2. Pancasila .............................................................................40
3. Kewarganegaraan ...............................................................44
4. Bahasa Indonesia ................................................................47
D. TEMA DAN TOPIK PROYEK MKWK ................................50
1. Sosial dan Politik................................................................50
2. Pendidikan dan Kesehatan .................................................59
3. Budaya dan Lingkungan.....................................................68
4. Ekonomi dan Teknologi .....................................................71
5
5. Wawasan kebangsaan dan Bela Negara .............................75
6. Moderasi Beragama............................................................76
E. PROSEDUR DAN LANGKAH ..............................................81
1. PERSIAPAN ......................................................................84
2. PELAKSANAAN ..............................................................86
3. PELAPORAN ....................................................................89
F. PEDOMAN ASESMEN ..........................................................96
1. Asesmen individu ...............................................................97
2. Asesmen kelompok ..........................................................100
G. LANGKAH TEKNIS PERKULIAHAN ...............................106
H. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ...........113
Lampiran 1. ...................................................................................207
Lampiran 2. ...................................................................................210
Lampiran 3. ...................................................................................211
Lampiran 4. ...................................................................................212
Lampiran 5. ...................................................................................222
Lampiran 6. ...................................................................................227
Lampiran 7. ...................................................................................239

6
A. MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM
1. LANDASAN MATA KULIAH
a. Landasan Filosofis
Penyusunan Mata kuliah kurikulum Wajib Universitas
Siliwangi didasarkan pada Pancasila sebagai filosofi dasar bangsa
Indonesia. Dalam Pandangan Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh
pendidikan mengenai filosofi pendidikan yang bertujuan
mengembangkan empat aspek utama pada diri manusia, yakni olah
pikir, olah raga, olah rasa dan karsa serta olah hati. Nilai-nilai
filosofi yang bertumbuh dari nilai budaya bangsa Indonesia
menjadi rujukan dalam merancang, melaksanakan, dan
mengembangkan pendidikan. Indonesia merupakan negara dengan
penduduk yang heterogen, di dalamnya terdapat banyak agama,
Bahasa, suku, adat istiadat serta budaya yang berbeda-beda.
Sehingga diperlukan mata kuliah yang dijadikan sebagai dasar dari
pendidikan yang mempersatukan seluruh Masyarakat di Indonesia.
Oleh karena itu terdapat empat mata kuliah Wajib kurikulum yang
menjadi dasar pendidikan bagi seluruh mahasiswa, yaitu;
Pendidikan Pancasila, Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan
Bahasa Indonesia.
Empat mata kuliah yang disebutkan di atas menjadi unsur
pokok bagi dasar pembelajaran sebelum mahasiswa mempelajari
keilmuan sesuai dengan spesifikasi masing-masing. Hal tersebut
sangat dibutuhkan Masyarakat, terlebih setelah mahasiswa tersebut
masuk dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa kemudian
harus memahami kondisi Masyarakat dari berbagai sudut pandang
mulai dari kehidupan beragama, adat istiadat setempat dan budaya
serta Bahasa. Oleh karena itu pengembangan mata kuliah Wajib
kurikulum ini perlu dikembangkan. Universitas Siliwangi
memfasilitasi mata kuliah Wajib Kurikulum berdasarkan beberapa
landasan sebagai berikut;
1. Kritisisme dan Analitis

7
Mata kuliah ini didasarkan pada filosofi kritisisme yang
mendorong mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis. Tujuan utamanya
adalah membantu mahasiswa mengidentifikasi asumsi-
asumsi yang mendasari suatu konsep atau permasalahan,
serta merumuskan argumen-argumen yang mendalam dan
berdasarkan bukti.
2. Kreativitas dan Inovasi
Landasan filosofis ini menekankan pentingnya
pengembangan kreativitas dan kemampuan inovatif dalam
pemecahan masalah. Mata kuliah ini berfokus pada
pengembangan gagasan baru, solusi alternatif, dan
pendekatan inovatif dalam menghadapi tantangan.
3. Kolaborasi dan Interaksi
Filosofi kolaborasi dan interaksi menjadi dasar bagi mata
kuliah ini. Mahasiswa diharapkan untuk berpartisipasi
dalam diskusi, kerja kelompok, dan proyek kolaboratif
guna memperluas perspektif dan membangun pemahaman
yang lebih komprehensif.
4. Pengembangan Kemampuan Mandiri
Landasan ini mengedepankan pengembangan kemampuan
mandiri mahasiswa dalam memahami dan mengelola
pembelajaran mereka sendiri. Mata kuliah ini dirancang
untuk membantu mahasiswa menjadi pembelajar aktif
yang dapat mengambil tanggung jawab atas
pengembangan pribadi dan akademis mereka.
5. Relevansi Dunia Nyata
Mata kuliah ini didesain dengan fokus pada penerapan
praktis pengetahuan dalam dunia nyata. Mahasiswa
diharapkan dapat menghubungkan konsep-konsep yang
dipelajari dengan situasi dunia nyata dan mengembangkan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai
konteks.

8
6. Etika dan Nilai-nilai Kemanusiaan
Landasan filosofis ini menekankan pentingnya
pengembangan etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran. Mahasiswa diajak untuk merenungkan
implikasi etis dari keputusan dan tindakan, serta
mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab sosial
mereka.
b. Landasan Yuridis
Dari awal kemerdekaan Negara Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, ditegaskan bahwa kemerdekaan merupakan hak
semua bangsa dan penjajahan harus dihapuskan karena
bertentangan dengan kemanusiaan dan keadilan. Visi, cita-cita, dan
tujuan negara merdeka telah ditetapkan oleh para tokoh pendiri
bangsa. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD 1945) berisikan Pembukaan dan Batang Tubuh.
Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea.
Pembukaan UUD 1945 menjadi dasar perjuangan bangsa
Indonesia dan mencerminkan tekad untuk mencapai tujuan
nasional. Nilai-nilai visioner dan orientasi masa depan yang
terkandung di dalamnya harus dijunjung tinggi oleh bangsa
Indonesia dalam menghadapi tantangan dan dinamika masyarakat
serta dunia internasional.
Secara lebih operasional, semangat dari Pembukaan UUD
1945 tercermin dalam Batang Tubuh UUD 1945 dan peraturan-
peraturan lainnya. Beberapa regulasi yang mendukung pentingnya
Mata Kuliah Wajib Umum (MKWK) dalam kurikulum Pendidikan
Tinggi adalah sebagai berikut:
1) Amanah dalam UUD 1945 (Pasal 27 ayat [3] dan Pasal 30 ayat
[1]): Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
turut serta dalam upaya pembelaan dan keamanan negara.
Dukungan warga negara dalam membela bangsa dan negara
diarahkan untuk menciptakan kedamaian dan kenyamanan di
masyarakat.
9
2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi Pasal 35 ayat 2: Mengamanatkan bahwa kurikulum
pendidikan tinggi harus memuat mata kuliah agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Pendidikan tinggi
harus menghasilkan lulusan berkualitas yang siap menghadapi
tantangan global, memiliki karakter tangguh, toleran,
demokratis, dan mencintai kebenaran untuk kepentingan bangsa.
3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara: Pertahanan negara bertitik tolak pada Pancasila dan
UUD 1945. Dalam menghadapi tantangan global, mahasiswa
harus siap bela negara dan memiliki sikap toleran, tanggap
terhadap lingkungan, serta paham akan wawasan kebangsaan
dan bertanggung jawab terhadap keutuhan NKRI.
4) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Standar Nasional Pendidikan: Menegaskan bahwa mata kuliah
wajib pada kurikulum pendidikan tinggi harus mencakup agama,
Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Ini
merupakan landasan untuk menghasilkan lulusan berkualitas
yang beriman, memiliki karakter yang sesuai dengan nilai
Pancasila, dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
5) Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan
Nasional Revolusi Mental: Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU)
diperkuat sebagai komponen penting dalam membentuk budaya
bangsa dan karakter mahasiswa di perguruan tinggi. MKWK
berperan dalam mencetak generasi yang mampu beradaptasi
dengan perkembangan zaman sambil tetap memegang teguh
budaya dan nilai-nilai kebangsaan.
6) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kepdirjendikti) No. 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan
Tinggi merupakan panduan yang cukup lengkap terkait

10
pengelolaan MKWK sebagai mata kuliah wajib yang harus
diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Maka, keberadaan Mata Kuliah Wajib Umum (MKWK)
yang terdiri dari mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan,
dan bahasa Indonesia, masing-masing memiliki peran dan
nomenklaturnya sendiri. Telah jelas ditetapkan bahwa setiap mata
kuliah MKWK minimal memiliki beban studi 2 sks. Sehingga, 4
mata kuliah tersebut menjadi dasar pondasi penting untuk
menciptakan manusia yang unggul dan mencerminkan semangat
perjuangan bangsa Indonesia.
2. RUANG LINGKUP MATA KULIAH
a. Subjek Mata Kuliah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi Pasal 35 ayat 2 yang menjelaskan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi harus memuat empat mata kuliah
wajib yaitu mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan
bahasa Indonesia. Mata Kuliah wajib Kurikulum mencakup empat
mata kuliah bisa dijelaskan sebagai berikut:
1) Agama
Mata Kuliah Agama merupakan mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh semua mahasiswa sesuai agama yang diyakininya.
Mata kuliah yang dimaksud adalah Mata Kuliah Agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu Mata Kuliah
Agama diberikan untuk memberikan wawasan yang dibutuhkan
terkait materi pokok agama yang diyakininya, kemudian didorong
untuk bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan
mahasiswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki akhlak
mulia, menghargai perbedaan dan menunjukkan sikap persatuan
sesama masyarakat Indonesia.
Ruang lingkup Mata Kuliah Agama disesuaikan agama yang
yakini. secara umum mata kuliah Agama mengajarkan materi
11
tentang aspek filsafat ketuhanan, keyakinan (keimanan), aspek
ritual, aspek moral dan sosial sebagai umat beragama dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Pancasila
Pada Mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang Pendidikan
Pancasila. Pendidikan Pancasila sebagai kelompok Mata Kuliah
Wajib Kurikulum (MKWK) berfungsi sebagai orientasi mahasiswa
dalam memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta
tanah air, demokrasi, kesadaran hukum, penghargaan atas
keragaman dan partisipasinya membangun bangsa berdasar
Pancasila. Mata kuliah ini memberikan dasar pemahaman tentang
konsep dasar Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan segala hal
yang terkait dengan eksistensi dan perwujudan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di setiap
bidang pembangunan. Dalam mata kuliah ini dibahas Pengantar
Pendidikan Pancasila, Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia, Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila sebagai
Ideologi negara, Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Pancasila
sebagai Sistem Etika, dan Pancasila sebagai dasar Nilai
Pengembangan IPTEK
3) Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai kelompok Mata
Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berfungsi sebagai orientasi
mahasiswa dalam memantapkan wawasan kebangsaan dan cinta
tanah air. Adapun materi inti dalam perkuliahan ini: memahami
maksud, tujuan, dan mekanisme perkuliahan, menjelaskan secara
kritis dan objektif latar belakang dan tujuan pembelajaran PKn di
Perguruan Tinggi, mendeskripsikan identitas nasional,
mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia,
mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara, menganalisis
hubungan negara dan warga negara, menganalisis makna
demokrasi dan prinsip-prinsipnya, menguraikan makna Indonesia

12
sebagai negara hukum, menjelaskan konsepsi wawasan nusantara
sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia, dan
mengemukakan esensi dan urgensi ketahanan nasional.
4) Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata kuliah wajib
kurikulum (MKWK) yang diorientasikan untuk menguatkan
penggunaan bahasa Indonesia secara tulis maupun lisan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Secara
umum kajian penggunaan bahasa Indonesia dalam perkuliahan di
Pendidikan tinggi diarahkan ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia dalam Konteks Akademik. Selain itu, kajian bahasa juga
diarahkan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela
ilmu pengetahuan, menumbuhkan nasionalisme, cinta tanah air.
Ruang lingkup mata kuliah bahasa Indonesia meliputi: hakikat
bahasa, sejarah lahir bahasa Indonesia, kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia, mengeksplorasi teks akademik, teks laporan
buku, teks ulasan, teks proposal penelitian, teks proposal kegiatan,
teks laporan penelitian, teks laporan kegiatan, teks artikel ilmiah,
dan berpresentasi.
b. Beban Studi Mata Kuliah Wajib Kurikulum
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Kepdirjendikti) No. 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan
Tinggi menjelaskan bahwa beban studi Mata Kuliah Wajib
Kurikulum adalah paling sedikit 2 satuan kredit semester (SKS).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 03 tahun 2020 yang menjelaskan bahwa Satuan Kredit
Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya

13
pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan kurikuler di suatu Program Studi.
Lebih lanjut dalam Permendikbud Nomor 03 Tahun 2020
tersebut dijelaskan bahwa bentuk Pembelajaran 1 (satu) Satuan
Kredit Semester pada proses Pembelajaran berupa kuliah, responsi,
atau tutorial, terdiri atas:
a. kegiatan proses belajar 50 (lima puluh) menit per minggu per
semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per
minggu per semester; dan
c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester.
Berdasarkan ketentuan ini, sehingga Mata Kuliah wajib
Kurikulum yang memiliki beban SKS 2 memiliki beban studi yaitu
100 menit kegiatan belajar per minggu per semester, kegiatan
penugasan terstruktur 120 (enam puluh) menit per minggu per
semester; dan kegiatan mandiri 120 (enam puluh) menit per
minggu per semester. Kemudian jika dijumlah waktu mahasiswa
untuk melakukan pembelajaran adalah 340 menit dalam satu
minggu dalam mata kuliah wajib kurikulum.
3. TUJUAN MATA KULIAH
a. Agama
Mata Kuliah Agama memiliki tujuan untuk membentuk
mahasiswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia dan menghargai
perbedaan.
b. Pancasila
Mata Kuliah Pancasila bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai
ideologi bangsa Indonesia .

14
c. Kewarganegaraan
Tujuan Mata Kuliah Kewarganegaraan adalah untuk
memberikan pemahaman mengenai Pancasila, UUD NRI tahun
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika serta implementasinya
dalam membentuk mahasiswa menjadi warganegara yang memiliki
rasa kebanggaan dan cinta tanah air.
d. Bahasa Indonesia
Mata Kuliah Bahasa Indonesia adalah untuk menjadikan
mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran secara lisan maupun
tulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar,
menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan
dan menjadi alat pemersatu bangsa.
Pengembangan substansi kajian dapat menggali dan
menyisipkan antara lain:kearifan lokal, narkoba, dekadensi moral,
bela negara, cinta tanah air, peka kelestarian lingkungan, tanggap
bencana, radikalisme, kesadaran pajak dan korupsi.
4. SUBSTANSI MATA KULIAH
a. Agama
Mata kuliah agama sebagaimana dimaksud pada huruf “a”
merupakan pendidikan untuk membentuk mahasiswa menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, dan menghargai perbedaan.
Substansi mata kuliah agama terdiri atas:
1) mata kuliah agama Islam, meliputi:
a) Agama Islam dalam pengembangan manusia seutuhnya
dan sarjana muslim yang profesional;
b) konsep bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan
manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yang
bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah;
c) Islam dalam menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat,
dalam konteks kehidupan modern;

15
d) integrasi iman, Islam dan ihsan dalam membentuk
manusia seutuhnya (insan kamil);
e) membangun paradigma Qurani dalam menghadapi
perkembangan sains dan teknologi modem;
f) membumikan Islam di Indonesia agar Islam dirasakan
sebagai kebutuhan hidup, bukan sebagai beban hidup dan
kewajiban;
g) membangun persatuan dalam keberagamaan yang dinamis
dan kompleks dalam konteks kehidupan sosial budaya
Indonesia yang plural;
h) Islam menghadapi tantangan modernisasi, untuk
menunjukkan kompatibilitas Islam dengan dunia modern
saat ini;
i) kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia
yang damai, bersahabat, dan sejahtera lahir dan batin
secara bersama sama;
j) peran masjid dalam membangun umat yang religius-
spiritualistis, sehat rohani dan jasmani, cerdas (emosional,
intelektual, dan spiritual) dan sejahtera; dan
k) implementasi Islam yang Rahmatan lil’alamin.
2) mata kuliah agama Katolik, meliputi
a) konsep manusia dalam Agama Katolik;
b) konsep agama dalam Agama Katolik;
c) Yesus Kristus dan Katya Penyelamatan-Nya; dan
d) gereja dan iman yang memasyarakat.
3) mata kuliah agama Kristen, meliputi:
a) kedudukan dan signifikansi mata kuliah Agama
Kristen di perguruan tinggi;
b) ajaran Kristen tentang Tuhan sebagai Pencipta,
Pemelihara, Penyelamat dan Pembaharu Ciptaan-
Nya;

16
c) ajaran Kristen tentang manusia sebagai makhluk
religius, sosial, rasional, etis dan juga berdosa;
d) etika/ moralitas dan karakter Kristiani;
e) hubungan timbal balik antara iman kristiani dan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
f) iman kristiani dan kerukunan hidup umat beragama;
g) tanggung jawab kristiani dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara;
h) tanggung jawab kristiani dalam pemeliharaan
lingkungan hidup; dan
i) tanggung jawab moral dalam pergaulan muda-mudi.
4) mata kuliah agama Hindu, meliputi:
a) tujuan dan fungsi mata kuliah Agama Hindu;
b) peran sejarah perkembangan Agama Hindu dalam
memberi pembelajaran positif;
c) ajaran Brahmavidya (teologi) dalam membangun
Sraddha dan
d) Bhakti (iman dan takwa) mahasiswa;
e) peran studi Veda dalam membangun pemahaman
mahasiswa tentang eksistensi Veda sebagai kitab suci
dan sumber hukum;
f) konsep manusia Hindu dalam membangun kepribadian
mahasiswa yang berjiwa pemimpin, taat hukum, sehat
kreatif dan adaptif;
g) ajaran susila Hindu dalam membangun moralitas
mahasiswa Hindu;
h) peran seni keagamaan dalam membentuk kepribadian
yang estetis basis kepribadian humanis mahasiswa;
i) membangun kerukunan sesuai ajaran Hindu;
j) membangun kesadaran mahasiswa sebagai mahluk
sosial sesuai ajaran Hindu.

17
5) mata kuliah agama Buddha, meliputi:
a) Kerangka dan isi kitab suci Tipitaka/Tri Pitaka;
b) Makna agama Buddha dan tujuan hidup manusia;
c) Hukum Universal Buddha;
d) Makna Ketuhanan Yang Maha Esa;
e) Moral Buddha (Sila);
f) Iptek dan Seni sesuai ajaran Buddha;
g) Masyarakat Buddha dan Konstruksi Sikap Kerukunan
Umat Beragama;
h) Budaya dan Politik Buddha;
i) Bhavana.
6) Mata Kuliah Agama Konghucu
a) tujuan dan fungsi mata kuliah Agama Konghucu sebagai
komponen mata kuliah wajib pada kurikulum program
diploma dan sarjana;
b) tujuan hidup dan setelah kehidupan manusia;
c) esensi dan urgensi integrasi keimanan (cheng),
kepercayaan (xin), kesatyaan (zhong), dan kesujudan
(uing) dalam pembentukan manusia yang berbudi luhur
(junzq);
d) konsep Konghucu tentang keragaman dalam
keberagamaan;
e) kontribusi Konghucu dalam perkembangan sejarah
peradaban dunia;
f) esensi dan urgensi nilai-nilai spiritual Konghucu sebagai
salah satu determinan dalam pembangunan bangsa yang
berkarakter;
g) agama sebagai salah satu parameter persatuan dan
kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
h) sumber ajaran Konghucu dan kontekstualisasinya dalam
kehidupan modern.

18
i) Ajaran Konghucu dalam konteks kemodernan dan
keindonesiaan;
j) konsep ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, sosial,
budaya, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan
dalam perspektif Konghucu;
k) peran dan fungsi kegiatan mahasiswa Konghucu sebagai
pusat pengembangan budaya Konghucu;
b. Pancasila
Mata kuliah Pancasila merupakan pendidikan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa
mengenai ideologi bangsa Indonesia.
Substansi mata kuliah Pancasila meliputi:
1) Pengantar Pendidikan Pancasila;
2) Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia;
3) Pancasila sebagai dasar negara;
4) Pancasila sebagai ideologi nasional;
5) Pancasila sebagai sistem filsafat;
6) Pancasila sebagai sistem etika; dan
7) Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
c. Kewarganegaraan
Mata kuliah kewarganegaraan merupakan pendidikan untuk
memberikan pemahaman mengenai Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal lka serta
implementasinya dalam membentuk mahasiswa menjadi warga
negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Substansi mata kuliah kewarganegaraan meliputi:
1) Pengantar pendidikan kewarganegaraan;
2) identitas nasional;
3) integrasi nasional;
4) konstitusi di Indonesia;
5) kewajiban dan hak negara dan warga negara;

19
6) dinamika demokrasi di Indonesia;
7) penegakan hukum di Indonesia;
8) wawasan nusantara; dan
9) ketahanan nasional.
d. Bahasa Indonesia
Mata kuliah bahasa Indonesia merupakan pendidikan yang
menjadikan mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran secara
lisan maupun tulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar, menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu
pengetahuan dan menjadi alat pemersatu bangsa.
Substansi mata kuliah bahasa Indonesia meliputi:
1) hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara;
2) mengeksplorasi teks dalam kehidupan akademik
(penanaman nilai dan hakikat bahasa Indonesia sebagai
penghela ilmu pengetahuan);
3) menjelajah dunia pustaka;
4) mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan;
5) melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan; dan
6) mengaktualisasikan diri dalam artikel ilmiah.
5. KOMPONEN DALAM PELAKSANAAN MATA KULIAH
WAJIB KURIKULUM
a. Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Adapun Tugas Dosen meliputi sebagai berikut:
1) Pengajaran: Dosen bertanggung jawab untuk menyampaikan
materi kuliah dan membimbing mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Ini meliputi merancang kurikulum, menyusun

20
rencana pembelajaran, memberikan kuliah, diskusi, serta
tugas-tugas mahasiswa.
2) Penelitian: Dosen diharapkan aktif dalam kegiatan penelitian
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidangnya.
Penelitian ini bisa berupa penelitian mandiri atau kolaborasi
dengan dosen dan peneliti lain.
3) Pengabdian Masyarakat: Dosen juga memiliki tugas untuk
mengabdikan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat. Ini
bisa dilakukan melalui kegiatan seperti pengembangan
masyarakat, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat.
4) Pembimbingan Akademik: Dosen berperan sebagai
pembimbing akademik untuk mahasiswa. Dosen membantu
mahasiswa dalam mengatasi masalah akademik, memilih
mata kuliah, serta memberikan nasihat tentang perkuliahan
dan karir akademik.
5) Pengelolaan Administrasi: Sebagai bagian dari lembaga
pendidikan, dosen juga terlibat dalam berbagai tugas
administratif, seperti mengurus berkas akademik, menilai
tugas dan ujian, serta melakukan tugas-tugas terkait
administrasi lainnya.
Selain memiliki Tugas Dosen juga memiliki Fungsi yaitu
sebagai berikut:
1) Pendidik: Dosen merupakan pendidik yang bertugas
menyampaikan ilmu pengetahuan dan membimbing
mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman dan
keterampilan di bidang studi tertentu.
2) Peneliti: Dosen berfungsi sebagai peneliti yang melakukan
penelitian ilmiah untuk menghasilkan pengetahuan baru dan
berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di
bidangnya.
3) Pengabdi Masyarakat: Dosen berperan sebagai agen
perubahan sosial dengan mengabdikan ilmu dan

21
keterampilannya untuk membantu masyarakat dan
memecahkan masalah nyata.
4) Pembimbing: Dosen berfungsi sebagai pembimbing bagi
mahasiswa dalam menentukan jalur akademik, memahami
bidang minat, dan mengatasi tantangan akademik.
5) Model Peran: Dosen juga berfungsi sebagai model peran bagi
mahasiswa dalam hal integritas akademik, etika profesional,
dan keterampilan komunikasi.
6) Kontributor Institusi: Sebagai bagian dari institusi
pendidikan, dosen berkontribusi dalam pengembangan dan
pemeliharaan reputasi serta citra positif institusi tersebut.
Dosen diharapkan mampu menghubungkan dan
menjalankan tugas dan fungsi-fungsinya dengan seimbang,
sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik dan
mendukung perkembangan mahasiswa serta kemajuan ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Kepdirjendikti) No. 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan
Tinggi menjelaskan terkait persyaratan kualifikasi dosen Mata
Kuliah Wajib Kurikulum adalah sebagai berikut:
1) Dosen mata kuliah agama
Dosen mata kuliah agama berkualifikasi akademik paling
rendah lulusan magister di bidang agama. Apabila belum tersedia
dosen yang memenuhi kualifikasi akademik tersebut pada
perguruan tinggi yang bersangkutan, dapat diangkat dosen dengan
ketentuan:
a) berstatus sebagai dosen tidak tetap dari perguruan tinggi
lain; atau
b) memiliki nomor induk khusus dan diangkat berdasarkan
perjanjian kerja, yang berasal dari peneliti, praktisi, atau

22
dosen purna tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Dosen mata kuliah Pancasila
Dosen mata kuliah Pancasila berkualifikasi akademik paling
rendah lulusan magister pada bidang keilmuan pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan, ketahanan nasional, ilmu sosial,
ilmu budaya, ilmu filsafat atau ilmu hukum yang mendapat
pembekalan khusus pendidikan Pancasila.
Apabila belum tersedia dosen yang memenuhi kualifikasi
akademik tersebut pada perguruan tinggi yang bersangkutan, dapat
diangkat dosen dari bidang ilmu lain yang mendapatkan
pembekalan khusus Pendidikan Pancasila.
3) Dosen mata kuliah kewarganegaraan
Dosen mata kuliah kewarganegaraan berkualifikasi
akademik paling rendah lulusan magister pada bidang keilmuan
pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, ketahanan nasional,
ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu filsafat dan ilmu hukum yang
mendapat pembekalan khusus pendidikan kewarganegaraan.
Apabila belum tersedia dosen yang memenuhi kualifikasi
akademik tersebut pada perguruan tinggi yang bersangkutan, dapat
diangkat dosen dari bidang ilmu lain yang mendapatkan
pembekalan khusus Pendidikan Kewarganegaraan.
4) Dosen mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen mata kuliah bahasa Indonesia berkualifikasi
akademik paling rendah lulusan magister pada bidang ilmu bahasa
dan sastra Indonesia. Apabila belum tersedia dosen yang memenuhi
kualifikasi akademik tersebut pada perguruan tinggi yang
bersangkutan, dapat diangkat dosen dengan ketentuan:
a) berstatus sebagai dosen tidak tetap dan perguruan tinggi
lain; atau
b) memiliki nomor induk khusus dan diangkat berdasarkan
perjanjian kerja, yang berasal dari peneliti, praktisi, atau
23
dosen purna tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Status dan Karier Dosen Mata Kuliah Wajib Kurikulum
Dosen Mata Kuliah Wajib Kurikulum berstatus sebagai
1) dosen tetap pada perguruan tinggi;
2) dosen tidak tetap dan perguruan tinggi lain; atau
3) dosen yang memiliki nomor induk dosen khusus dan
diangkat berdasarkan perjanjian kerja.
Dosen sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan angka 3
dapat berasal dari peneliti, praktisi, atau dosen purna tugas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perguruan
tinggi dapat mengangkat dosen yang secara khusus mengajar Mata
Kuliah Wajib Kurikulum.
b. Mahasiswa
Mahasiswa adalah individu yang menjalani pendidikan di
tingkat perguruan tinggi atau pendidikan tinggi. Sebagai
mahasiswa, seseorang memiliki tanggung jawab yang lebih besar
dan peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran dan
pengembangan diri. Berikut adalah penjelasan tentang tugas dan
fungsi mahasiswa:
1) Tugas Mahasiswa:
a) Menjalani Proses Pembelajaran. Tugas utama mahasiswa
adalah mengikuti program studi yang dipilih dan
menyelesaikan mata kuliah yang ditentukan. Mereka harus
hadir di kelas, mengerjakan tugas-tugas, dan mengikuti ujian
akademik.
b) Mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan. Mahasiswa
dituntut untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dalam bidang studi yang dipilih. Mereka harus rajin belajar,
membaca, melakukan penelitian, dan mengikuti kegiatan
akademik yang relevan.
c) Mencapai Prestasi Akademik. Mahasiswa diharapkan untuk
mencapai prestasi akademik yang baik. Hal ini melibatkan
24
upaya untuk mendapatkan nilai yang memadai, berpartisipasi
aktif dalam diskusi dan proyek, serta berusaha memahami dan
menerapkan materi pembelajaran dengan baik.
2) Fungsi Mahasiswa:
1) Menjadi Agen Perubahan Sosial:
Mahasiswa memiliki peran penting dalam
mempengaruhi perubahan sosial. Mereka dapat
mengadvokasi isu-isu sosial, mendorong kesadaran
masyarakat, dan terlibat dalam gerakan atau kegiatan yang
berkontribusi pada perubahan positif.
2) Mengembangkan Kemampuan Kritis dan Analitis:
Mahasiswa didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan analitis. Mereka harus
mampu menganalisis informasi, mempertanyakan
pengetahuan yang ada, dan mengembangkan gagasan atau
pemikiran baru dalam bidang studi mereka.
3) Berkontribusi dalam Komunitas Kampus:
Mahasiswa diharapkan untuk aktif berpartisipasi
dalam kegiatan sosial, budaya, dan akademik di lingkungan
kampus. Mereka dapat terlibat dalam organisasi mahasiswa,
mengikuti seminar atau konferensi, dan berkolaborasi
dengan sesama mahasiswa untuk membangun lingkungan
kampus yang inklusif dan produktif.
4) Menjadi Calon Profesional:
Sebagai mahasiswa, mereka sedang mempersiapkan
diri untuk menjadi calon profesional di bidang studi yang
dipilih. Mahasiswa harus memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk
sukses dalam karir masa depan.
Selain tugas dan fungsi di atas, mahasiswa juga memiliki
tanggung jawab moral untuk menghormati norma dan etika
akademik, menjaga integritas, dan menerapkan nilai-nilai yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga diharapkan untuk

25
menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, peduli terhadap
masyarakat, dan memiliki komitmen terhadap keadilan sosial.
Dalam pelaksanaan pembelajaran MKWK mahasiswa
adalah objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Sebagai objek,
mahasiswa mendapatkan layanan pendidikan dari dosen pengampu
mata kuliah untuk difasilitasi untuk mendapatkan pengalaman
belajar dan diberikan wawasan terkait konten materi perkuliahan.
Mahasiswa sebagai subjek dikarenakan mahasiswa sendiri yang
dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri.
Terlebih dalam pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa sangat
berperan penting dalam pelaksanaan proyek pembelajaran MKWK,
dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan/evaluasi.
Dosen hanya memberikan bimbingan dan arahan terkait proses
yang dilaksanakan mahasiswa.
Mahasiswa yang mendapatkan perkuliahan MKWK adalah
mahasiswa aktif yang mengontrak mata kuliah MKWK pada
semester 1 dan 2, tergantung jadwal yang ditentukan oleh pihak
Program Studi.
c. Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan MKWK
dan MKWI
Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Mata Kuliah
Wajib Kurikulum (MKWK) dan Mata Kuliah Wajib Institusi
(MKWI) merupakan lembaga di bawah Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor
1154/UN58/KP/2023. Lembaga Kepala Pusat dikepalai oleh
seorang dosen dengan tugas tambahan yang menjalankan fungsinya
sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kerja, sasaran, tujuan dari bidang kajian;
2) Melakukan pengelolaan pembelajaran MKWK yang meliputi
Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia;

26
3) Melakukan pengelolaan pembelajaran MKWI yang meliputi
Kewirausahaan, Literasi Teknologi Informasi, dan
Pendidikan Anti Korupsi;
4) Mengembangkan pembelajaran MKWK dan MKWI yang
berstandar Internasional;
5) Melaksanakan evaluasi pembelajaran MKWK dan MKWI
yang berstandar Internasional;
6) Mengembangkan kompetensi bagi dosen dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran MKWK dan MKWI;
7) Melaksanakan pelatihan sertifikasi pengajar;
8) Menyelenggarakan perkuliahan MKWK dan MKWI dengan
metode pendidikan yang kolaboratif dan partisipatif;
9) Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara
berkala setiap semester; dan
10) Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan urusan
pusat pengembangan pembelajaran yang diberikan oleh
kepala lembaga.
Berdasarkan tugas dan wewenang yang diberikan kepada
Kepala Pusat (Kapus) Pengkajian dan Pengembangan MKWK dan
MKWI ini, maka dalam pelaksanaan pembelajaran MKWK
merupakan bagian yang tidak terpisahkan terkait hal koordinasi dan
instruksi lembaga Kapus dalam implementasinya. Dari mulai tahap
persiapan program perkuliahan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi,
kepala pusat memiliki tugas untuk memimpin jalannya kegiatan
akademik tersebut.

B. KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PjBL)


1. Pengertian Project- Based Learning (PjBL)
Upaya mengatasi permasalahan pembelajaran yang
membosankan dan tidak menarik, maka dilakukan kegiatan
pembelajaran yang efektif dalam membentuk peserta didik agar
dapat belajar mandiri tanpa melupakan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik, salah satunya adalah dengan menggunakan
27
pembelajaran berbasis proyek. Menurut sekretariat GTK
Kemendikbud (2020) Model Project-Based Learning (PjBL)
adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara
berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu
tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain. (GTK, 2020).
Sementara itu, menurut Purnomo & Ilyas (2019:14):
penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya
kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta
berpikir kritis dan analitis pada peserta didik. Idealnya, jika
pendekatan pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) ini
diterapkan secara konsisten baik oleh guru maupun mahasiswa,
maka akan dipastikan motivasi belajar mahasiswa akan meningkat
dengan sendirinya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya
selain karena terdorong oleh tingkat aktif, partisipasi dan
kreativitas mahasiswa itu sendiri dan guru yang inovatif.
The project-based learning is a teaching model that put
emphasise on assigning tasks, partic- ularly in the form of projects
that can lead students to experience an inquiry process. Hence, it is
expected that students will be able to develop knowledge, skills and
attitudes as the assess- ment basis for teachers (Thomas, 2000).
Nevertheless, not all learning models resulting in a project is
categorised as project-based learning. (Hamidah & Syifa Rabbani,
2020:17).
Sementara itu, dalam pandangan Maryati (2021:21), model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
sehingga secara otomatis guru berarti juga menggunakan
pendekatan saintifik (Scientific Approach) dalam pembelajarannya.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran di mana
mahasiswa memperoleh pengetahuan berdasarkan cara kerja
ilmiah. Melalui pendekatan saintifik ini mahasiswa akan diajak

28
meniti jembatan emas sehingga ia tidak hanya mendapatkan ilmu
pengetahuan (Knowledge) semata tetapi juga akan mendapatkan
keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan dalam
kehidupannya kelak. Saat belajar menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek ini, mahasiswa dapat berlatih
menalar secara induktif (Inductive Reasoning). Sebagai salah satu
model pembelajaran dalam pendekatan saintifik, Project Based
Learning (model pembelajaran berbasis proyek) sangat sesuai
dengan Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV
mengenai proses pembelajaran yang harus memuat 5M, yaitu: (1)
mengamati; (2) menanya; (3) mengumpulkan informasi; (4)
mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan (Kemdikbud, 2013).
Menurut Tim PBL (Made Wena dalam Tim PBL 2020:5-6)
Model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja
proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-tugas
kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang
sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk
bekerja secara mandiri.
Model Project Based Learning merupakan model
pembelajaran yang bersifat Student Centered dimana melalui
model pembelajaran berbasis proyek ini Mahasiswa dituntut untuk
belajar mandiri dan aktif serta memberi stimulus Mahasiswa untuk
mengatasi masalah dengan melibatkan suatu proyek dalam proses
pembelajaran. (TIM PBL, 2020:6)
Model Project Based Learning menurut Buck Institute For
Education (BIE) dalam Attalina (2020:268) yaitu pembelajaran
yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran baik
dalam memecahkan suatu permasalahan dan memberikan peluang
bagi mahasiswa untuk lebih mengekspresikan kreativitas mereka

29
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini
diperkuat oleh Hartono (2018) yang menyatakan bahwa
pembelajaran PjBL adalah model pembelajaran yang melibatkan
suatu proyek dalam proses pembelajaran, proyek yang dikerjakan
peserta didik dapat berupa proyek perorangan atau kelompok dan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaborasi,
menghasilkan suatu produk, yang hasilnya akan dipresentasikan.
Sementara itu, Nurfitriyanti (2016) dalam (Nugraha, Tuken,
& Hakim, 2021;145) menjelaskan Project Based Learning adalah
pembelajaran yang memerlukan jangka waktu yang panjang serta
menitikberatkan pada aktivitas mahasiswa untuk dapat memahami
suatu konsep atau prinsip dengan melakukan investigasi secara
mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan
serta diimplementasikan dalam pengerjaan proyek, sehingga
peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna
dengan membangun pengetahuannya sendiri.
Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas mahasiswa
untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan
meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman
nyata. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
memperkenankan mahasiswa untuk dapat bekerja mandiri maupun
dengan cara berkelompok dalam menghasilkan hasil proyeknya
yang bersumber dari masalah kehidupan sehari-hari.
Penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong
tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan
diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik. Idealnya,
jika pendekatan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini
diterapkan secara konsisten, maka akan motivasi belajar mahasiswa
akan meningkat dengan sendirinya sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajarnya selain karena terdorong oleh tingkat aktif,
partisipasi dan kreativitas mahasiswa itu sendiri dan guru yang
inovatif. (Purnomo & Ilyas, 2019:14)

30
2. Karakteristik dan Manfaat PjBL
a. Karakteristik PjBL
Pembelajaran berbasis proyek menurut (Thomas, 2000;
Kemdikbud, 2014) dalam (Tim PBL, 2020:6-7) terdapat kriteria
yang harus dimiliki untuk dapat menentukan sebuah pembelajaran
sebagai bentuk PjBL , yakni sebagai berikut:
1) The project are central, not peripheral to the curriculum.
Kriteria ini memiliki dua corollaries. Pertama, proyek
merupakan kurikulum. Pada PjBL, proyek merupakan inti
strategi mengajar, Mahasiswa berkutat dan belajar konsep
inti materi melalui proyek. Kedua, keterpusatan yang berarti
jika Mahasiswa belajar sesuatu di luar kurikulum, maka
tidaklah dikategorikan sebagai PjBL.
2) Proyek PjBL difokuskan pada pertanyaan atau problem
yang mendorong mahasiswa mempelajari konsep-konsep
dan prinsip-prinsip inti atau pokok dari mata Kuliah.
Definisi proyek bagi mahasiswa harus dibuat sedemikian
rupa agar terjalin hubungan antara aktivitas dan
pengetahuan konseptual yang melatarinya. Proyek biasanya
dilakukan dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang
belum bisa dipastikan jawabannya (ill-defined problem).
Proyek dalam PjBL dapat dirancang secara tematik, atau
gabungan topik- topik dari dua atau lebih mata kuliah.
3) Proyek melibatkan mahasiswa pada penyelidikan
konstruktivisme. Sebuah penyelidikan dapat berupa
perancangan proses, pengambilan keputusan, penemuan
masalah, pemecahan masalah, penemuan, atau proses
pengembangan model. Aktivitas inti dari proyek harus
melibatkan transformasi dan konstruksi dari pengetahuan
(pengetahuan atau keterampilan baru) pada pihak
Mahasiswa. Jika aktivitas inti dari proyek tidak
merepresentasikan “tingkat kesulitan” bagi Mahasiswa, atau
dapat dilakukan dengan penerapan informasi atau
31
keterampilan yang siap dipelajari, proyek yang dimaksud
adalah tak lebih dari sebuah latihan, dan bukan proyek PjBL
yang dimaksud.
4) Project are sudent-driven to some significant degree. Inti
proyek bukanlah berpusat pada Dosen, berupa teks aturan
atau sudah dalam bentuk paket tugas. Misalkan tugas
laboratorium dan booklet pembelajaran bukanlah contoh
PjBL. PjBL lebih mengutamakan kemandirian, pilihan,
waktu kerja yang tidak bersifat kaku, dan tanggung jawab
mahasiswa daripada proyek tradisional dan pembelajaran
tradisional.
5) Proyek adalah realistis, tidak School-like. Karakteristik
proyek memberikan keautentikan pada Mahasiswa.
Karakteristik ini boleh jadi meliputi topik, tugas, peranan
yang dimainkan Mahasiswa, konteks di mana kerja proyek
dilakukan, produk yang dihasilkan, atau kriteria di mana
produk-produk atau unjuk kerja dinilai. PjBL melibatkan
tantangan-tantangan kehidupan nyata, berfokus pada
pertanyaan atau masalah autentik (bukan simulatif), dan
pemecahannya berpotensi untuk diterapkan di lapangan
yang sesungguhnya.
b. Manfaat PjBL
Manfaat pembelajaran berbasis proyek menurut Buck
Institute for Education (1999) dalam (Purnomo & Ilyas, Tutorial
Pembelajaran Berbasis Proyek, 2019:11) menyebutkan beberapa
hal terkait dengan karakteristik PjBL, sebagai berikut:
1) mahasiswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat
kerangka kerja,
2) terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan
sebelumnya,
3) mahasiswa sebagai perancang proses untuk mencapai hasil, dan
4) mahasiswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan
mengelola informasi yang dikumpulkan.
32
3. Langkah-langkah dan Pelaksanaan PjBL
Adapun Langkah – langkah kegiatan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) yang diterapkan secara umum
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pertanyaan yang bersifat esensial atau
mendasar.
b. Mendesain pengerjaan Project / Proyek yang akan dibuat
mahasiswa.
c. Menyusun langkah – langkah pembuatan proyek
d. Melakukan monitoring secara berkala terhadap
pengembangan proyek mahasiswa.
e. Melakukan penilaian terhadap hasil kerja mahasiswa
f. Melakukan evaluasi tentang pengalaman yang di peroleh
mahasiswa. (Nugraha, Tuken, & Hakim, 2021;145)
Menurut TIM PBL (2020: 14-16) langkah-langkah Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yakni:
a. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang
(Start with the big question).
b. Merencanakan proyek (Design a plan for the project).
c. Menyusun jadwal aktivitas (Create a schedule).
d. Mengawasi jalannya proyek (Monitor the students and
the progress of the project).
e. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (Assess the
outcome).
f. Evaluasi (Evaluate the experience).
Mengenai langkah-langkah model pembelajaran berbasis
proyek ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

33
Gambar 2.1 Tahapan Pelaskanaan Pjbl
(Tim PBL, 2020:16)
Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving
question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk
melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai
dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik
dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan
akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan
berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan
bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian
proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola
waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu
yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan
apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek.
Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang

34
membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga
pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya
secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran
dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan
hasil proyeknya di kelas.
Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada
setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor
bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta
didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta
didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak
mengesampingkan kepentingan kelompok.
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta
didik, serta membantu pendidik dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-
masing kelompok mempresentasikan produknya di depan
kelompok lain secara bergantian.
Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek.

C. MATERI PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS


PROYEK
Mata kuliah wajib kurikulum yang terdiri dari mata
kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa
Indonesia adalah bagian dari upaya untuk membangun
35
kesadaran dan identitas nasional serta membentuk karakter dan
kepribadian mahasiswa sebagai warga negara Indonesia yang
baik. Keempat mata kuliah ini diwajibkan dalam kurikulum
perguruan tinggi di Indonesia sebagai bagian dari upaya
memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan kewarganegaraan pada
generasi muda. Berikut penjelasan singkat mengenai setiap mata
kuliah tersebut:
1. Agama
Mata kuliah Agama merupakan bagian dari mata
kuliah pengembangan karakter dan spiritual yang
diwajibkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Mata
kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mengenai nilai-nilai, keyakinan, dan ajaran agama yang
diyakini. Selain memahami ajaran agama, mata kuliah ini
juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan sikap
toleransi dan menghormati keragaman agama.
2. Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan
merupakan filsafat hidup bangsa. Mata kuliah ini
mempelajari sila-sila Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tujuan
mata kuliah ini adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme
dan patriotisme, serta memahami nilai-nilai dan prinsip
yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Kewarganegaraan:
Mata kuliah kewarganegaraan membahas tentang
hak dan kewajiban warga negara dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara. Mahasiswa diharapkan
memahami tentang sistem pemerintahan Indonesia, proses

36
demokrasi, serta peran aktif warga negara dalam proses
pengambilan keputusan dan pembangunan nasional.
4. Bahasa Indonesia:
Mata kuliah Bahasa Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi secara
efektif menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun
tulisan. Mahasiswa juga akan memahami pentingnya penggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan identitas kebangsaan.
Pengimplementasian mata kuliah agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia dalam kurikulum
perguruan tinggi bertujuan untuk membentuk generasi muda yang
memiliki kesadaran nasional, toleransi antar umat beragama, cinta
tanah air, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dalam bahasa
Indonesia. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam mata kuliah wajib tersebut, diharapkan
mahasiswa dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab,
beretika, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Pembelajaran MKWK sebagai mata kuliah tetap berdiri
sendiri sebagai kesatuan utuh mata kuliah. meskipun dalam
pelaksanaan proyek dilaksanakan secara bersama-sama dan
berkolaborasi dengan mata kuliah lain dalam MKWK tersebut.
Materi ajar harus tetap diberikan kepada mahasiswa sesuai
kurikulum atau capaian tujuan pembelajaran. Adapun Materi ajar
dari masing-masing mata kuliah MKWK adalah sebagai berikut:
1. Agama
a. Dasar Pendidikan Agama sebagai Mata Kuliah Wajib
Dalam pasal 31 ayat 3 bahwa“ Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan
Nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.” selain pasal 31 ayat 3
tertuang juga dalam ketentuan Pasal 12 ayat (1) Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
37
Nasional, yaitu: Mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik
yang seagama.
b. Materi Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
1) Agama dan Manusia
Pada Materi ini akan dijelaskan mengenai definisi
manusia dan agama serta hal-hal yang berkaitan dengan
agama dan manusia seperti hubungan antara manusia dan
agama. Materi ini disampaikan untuk memberikan wawasan
mengenai agama dan manusia dan seberapa besar
kebutuhan manusia terhadap agama.
2) Islam Sebagai Ajaran Agama yang Rahmatan Lil’alamin.
Pada materi Islam sebagai ajaran agama yang
rahmatan lil’alamin akan dijelaskan mengenai konsep dasar
Islam secara etimologi dan terminologi pada bab ini juga di
bahas mengenai lima tujuan pokok ajaran Islam dan dibahas
mengenai metodologi memahami Islam. Tujuannya supaya
mahasiswa mampu memahami Islam dengan metode yang
benar.
3) Konsepsi Ajaran Islam
Pada materi konsepsi ajaran Islam ada tiga
pembahasan utama yaitu Aqidah, Syariah dan Akhlak. pada
bagian akidah dibahas mengenai definisi akidah, ruang
lingkup akidah, definisi iman, rukun iman dan faktor-faktor
yang meningkatkan, melemahkan, dan membatalkan
keimanan. Pada bagian syariah akan dibahas mengenai
pengertian syariah, pengertian fikih, perbedaan syariah
dengan fikih, dan fungsi syariah. dan bagian terakhir
pembahasan mengenai akhlak akan dibahas mengenai apa
itu akhlak, pembagian akhlak, dan cara
mengimplementasikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
materi ini disampaikan dengan tujuan mahasiswa setelah
mempelajari materi mampu memahami ketiga konsep dasar

38
(akidah, syariah, dan akhlak) sehingga mampu
mengamalkan dalam kehidupan nyata.
4) Sumber Ajaran Islam; Alquran dan Hadits
Materi ini merupakan kelanjutan dari materi
sebelumnya yakni Islam. Islam sebagai Agama samawi
memiliki kitab suci yakni al Quran dan sumber keduanya
adalah Hadits. Pada materi ini akan dibahas mengenai
definisi al Quran secara bahasa dan istilah, selain itu juga
dibahas bagaimana sejarah alquran dan masa Nabi sampai
berbentuk jadi sebuah mushaf, dibahas juga mengenai isi
kandungan Al-Quran, juga dibahas bagaimana interaksi kita
dengan Al-Quran. selanjutnya di bagian Hadis dibahas
mengenai pengertian hadis, jenis-jenis hadis dan Fungsi
hadis. Tujuannya disampaikannya materi ini supaya
mahasiswa memiliki pemahaman dan sekaligus bisa
mengamalkan Al-Quran dan Hadits.
5) Ijtihad Pengembangan Sumber Ajaran Islam dan
Produknya.
Materi Ijtihad di sampaikan setelah membahas
mengenai sumber pokok ajaran Islam (Al-Quran dan
Hadits), karena hasil produk ijtihad akan menjadi sebuah
hukum yang dijadikan sebagai sumber pokok ajaran Islam
setelah hadits. Di dalam bab ini dibahas mengenai
pengertian ijtihad, kemudian dibahas juga bagaimana cara-
cara/metode dalam berijtihad, selain itu pada bab ini
dibahas mengenai mazhab dan aliran pemikiran dalam
Islam. Tujuan dari mempelajari materi ijtihad ini adalah
Mahasiswa mampu memahami konsep Ijtihad dan
mahasiswa mampu memahami urgensi dan Dasar hukum
Ijtihad
6) Aktualisasi Ajaran Islam di Keluarga, Masyarakat, dan
Budaya.

39
Pada bab ini dibagi menjadi tiga sub judul yakini
keluarga, masyarakat, dan budaya di bagian pertama
dibahas mengenai definisi keluarga, bagaimana tata cara
pernikahan dalam Islam, bagaimana cara membina keluarga
dalam Islam di bagian kedua dibahas mengenai makna
masyarakat, apa saja komponen Masyarakat, dan apa saja
yang termasuk nilai Islam dalam kemasyarakatan. Dan
bagian akhir dibahas mengenai makna budaya, korelasi
budaya dan Islam, serta nilai Budaya Islami.
7) Sain dan Teknologi Dalam Islam.
Pada bab 7 ini ada tiga sub judul yaitu alam, ilmu,
dan teknologi di bagian alam dibahas mengenai pengertian
Alam, Eksistensi Alam dalam keimanan, Sikap Muslim
Terhadap Alam. Pada bagian kedua dibahas tentang
pengertian ilmu, keterkaitan iman, ilmu, amal, dan jenis-
jenis ilmu. dan pada bagian terakhir dibahas mengenai
pengertian teknologi, peran dan fungsi teknologi, dan sikap
muslim dalam pemanfaatan Teknologi. Tujuan Materi ini
adalah diharapkan mahasiswa setelah mempelajari materi
ini bisa memahami secara konsep mengenai alam, ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mampu menggunakan
teknologi sesuai dengan sikap seorang muslim terhadap
teknologi.
2. Pancasila
a. Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Pentingnya Pendidikan Pancasila pada tingkat perguruan
tinggi sangat dibutuhkan oleh generasi muda khususnya yang
sedang menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
Lemahnya wawasan kebangsaan dan ideologi negara bagi kaum
generasi milenial disebabkan oleh kurikulum pendidikan
nasional yang masih lemah dalam muatan materi Pancasila di
sekolah atau lembaga pendidikan. Hal tersebut menjadi salah

40
satu alasan mengapa di perguruan tinggi pemahaman mengenai
Pancasila harus ditanamkan dengan sungguh-sungguh. Adapun
visi dan misi mata kuliah Pendidikan Pancasila yaitu: visi
Pendidikan Pancasila terwujudnya kepribadian peserta didik
yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila. Sementara misi
Pendidikan Pancasila 1. Mengembangkan potensi peserta didik
(misi psiko-pedagogis). 2. Menyiapkan peserta didik untuk
hidup dalam masyarakat, bangsa dan negara (misi psikososial).
3. Membangun budaya Pancasila sebagai salah satu determinan
kehidupan (misi sosiokultural). 4. Mengkaji dan
mengembangkan Pendidikan Pancasila sebagai sebuah sistem
pengetahuan yang terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik
(synthetic discipline), sebagai misi akademik (Dikti, 2016: 21)
b. Pancasila dalam Kajian, Sejarah Bangsa Indonesia
1) Pancasila Pra-Kemerdekaan
Nilai Pancasila pada masa kerajaan Kutai: 1) Nilai
Ketuhanan : memeluk agama Hindu 2) Nilai Kerakyatan : rakyat
Kutai hidup sejahtera dan makmur 3) Nilai Persatuan : wilayah
kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan
Timur
Pada hakekatnya nilai-niai budaya Kerajaan Sriwijaya
telah menunjukan nilai-nilai Pancasila, yaitu sebagai berikut: a.
Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan
Hindu yang hidup berdampingan secara damai. Pada Kerajaan
Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan
agama Buddha; b. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara
Sriwijaya dengan India (Dinasti Marsha). Pengiriman para
pemuda untuk belajar ke India menunjukkan telah tumbuh nilai-
nilai politik luar negeri yang bebas aktif. Bahkan ada dosen luar
biasa yang bernama “Darmakitri”; c. Nilai sila ketiga, sebagai
Negara Maritim, Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan sebuah
konsep Negara kepulauan, hal tersebut sesuai dengan konsep
dari wawasan nusantara; d. Nilai sila keempat, Kerajaan
41
Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas meliputi Siam
dan Semenanjung Melayu; e. Nilai sila kelima, Kerajaan
Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan sehingga
kehidupan rakyatnya sangat makmur.
Nilai-nilai dari Pancasila pada zaman Majapahit
diuraikan berikut ini: a. Nilai-nilai keagamaan, (ketika itu agama
yang di anut rakyatnya adalah agama Hindu dan Budha) ke
duanya dapat hidup berdampingan secara damai, yang
menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu
(Budha dan Hindu); b. Dari segi persatuan dan persatuan, dapat
dikaji dari sumpah palapa yang diucapkan oleh patih Gajah
Mada yang disampaikannya dalam sidang ratu dan menteri-
menteri di Paseban Keprabun Majapahit pada tahun 1331 M,
yang berisikan cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya;
c. Dari segi nilai-nilai politik dan nilai musyawarah raja Hayam
Wuruk telah memiliki penasehat di bidang pemerintahan.
Namun karena berbagai perselisihan dan perang saudara pada
awal abad ke XV, akhirnya kerajaan Majapahit runtuh pada
permulaan abad ke XVI (sekitar tahun 1520)
2) Periode Perumusan dan Pengesahan Pancasila
BPUPK diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat. Badan ini kemudian mengadakan dua kali
sidang, yaitu pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945,
serta pada 10-17 Juli 1945. Dalam sidang yang pertama inilah
mulai di kemukakan usul dan pendapat mengenai dasar negara
yang akan dipakai sebagai fondasi dari Indonesia merdeka
3) Era Pasca Kemerdekaan
Provokasi Belanda yang menyatakan bahwa Proklamasi
hadiah dari Jepang dan Indonesia belum merdeka, serta belum
diakui bangsa lain sebelum berhaluan liberal. Maklumat X
Wakil Presiden 1948 berubah menjadi liberal karena desakan
barat yang menyatakan Indonesia belum merdeka. Puncaknya
Indonesia terpecah belah menjadi Republik Indonesia Serikat

42
(RIS). Namun, Indonesia tidak setuju dengan Republik
Indonesia Serikat (RIS) sehingga kembali ke NKRI. Setelah
Indonesia bersatu lagi dan berlaku Undang-undang Dasar
Sementara (UUDS) 1950. Menurut Kader (2015: 17) dalam
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) 29 Desember 1949
S.d. 17 Agustus 1950, Draft Pancasila ketika itu adalah: 1.
Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Peri Kemanusiaan; 3.
Kebangsaan; 4. Kerakyatan; 5. Keadilan Sosial. Sedangkan
dalam Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950,
yang berlaku mulai 17 Agustus 1950 s.d. 5 juli 1959 naskah
Pancasila yang tercantum konstitusi RIS tersebut adalah: 1.
Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Peri Kemanusiaan; 3.
Kebangsaan; 4. Kerakyatan; 5. Keadilan Sosial.
a. Pancasila sebagai Dasar Negara
Bukti Pancasila sebagai dasar Negara karena Pancasila
terdapat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
b. Pancasila sebagai Ideologi negara
Seperti halnya manusia secara individu yang memiliki
gagasan atau cita-cita, bahkan tujuan hidup, dalam konteks
kebangsaan pun, setiap negara memiliki cita-cita dan tujuan
nasional. Hal tersebut menjadi pemahaman awal bahwa ideologi
merupakan sesuatu yang diinginkan dan dicita-citakan.
c. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Tujuan mempelajari filsafat di antaranya ialah untuk
mengetahui Pancasila secara benar yaitu dapat dibuktikan secara
ilmiah dan yuridis formal. Secara ilmiah Pancasila harus
memenuhi syarat-syaratnya sebagai hal yang ilmiah sebagai
berikut: 1. Berobjek; 2. Bermetode; 3. Bersistem; 4. Bersifat
universal. Objek Pancasila dibagi menjadi dua, yakni Objek
Formal dan Objek Material. Objek material dibagai dua yakni
yang bersifat empirik dan non-empirik. Sedangkan objek formal
dari sudut pandang apa itu Pancasila. Pada hakikatnya Pancasila
dapat dibahas dari berbagai sudut pandang, misalnya dari sudut

43
moral, maka terdapat bahasan yang disebut dengan moral
Pancasila.
d. Pancasila sebagai Sistem Etika, dan Pengamalan Pancasila
Nilai dapat diartikan sebagai keberhargaan (worth), atau
kebaikan (goodness). Semua nilai harus dijabarkan kedalam
norma (ukuran aturan) dan melaui moral judgment terwujud
menjadi actus humanus. Actus humanus merupakan tindakan
manusia yang mengandung konsekuensi moral. a. Kualitas
akidah/keagaamaan yang tinggi, tetapi juga sangat menghormati
keberadaan agama lain/toleransi b. Kualitas keilmuan yang
tinggi, tetapi juga mengamalkannya orang lain merasakan
manfaatnya/ meningkatkan peradaban c. Kepribadian tinggi
,menghormati dan dihormati orang lain/menjaga nama baik d.
Mampu mengelola diri juga mengelola orang lain/menghargai
potensi e. Mandiri dan peduli pada orang lain/berbagi
kesejahteraan
e. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana di
kemukakan di atas mengandung makna yang berbeda beda, yakni:
Pengertian pertama, bahwa IPTEK tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa
ilmu pengetahuan dan teknologi itu berkembang secara otonom,
kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-
nilai Pancasila. Makna kedua, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan
nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal mengandalkan bahwa
sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai
Pancasila.
3. Kewarganegaraan
Substansi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
meliputi :
a. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

44
Bab ini mempelajari jati diri Pendidikan
Kewarganegaraan. serta menjawab pertanyaan Mengapa
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi kriteria bagi
pengembangan kemampuan utuh sarjana atau profesional?
Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah dan aktif,
maka Mahasiswa akan mengikuti proses belajar sebagai berikut:
(1) Menelusuri konsep dan urgensi PKn dalam pencerdasan
kehidupan bangsa; (2) Alasan mengapa diperlukan Pendidikan
Kewarganegaraan; (3) Menggali sumber historis, sosiologis, dan
politis tentang PKn di Indonesia; (4) Membangun argumen
tentang dinamika dan tantangan PKn ; (5) Mendeskripsikan
esensi dan urgensi PKn untuk masa depan; (6) Merangkum
tentang hakikat dan pentingnya PKn.
b. Identitas Nasional
Bab ini membahas konsep dan urgensi identitas nasional.
Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah dan aktif, maka
Mahasiswa akan mengikuti proses belajar sebagai berikut: (1)
Menelusuri konsep dan urgensi Identitas Nasional ; (2) Alasan
mengapa diperlukan Identitas Nasional; (3) Menggali sumber
historis, sosiologis, dan politis tentang Identitas Nasional; (4)
Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Identitas
Nasional ; (5) Mendeskripsikan esensi dan urgensi Identitas
Nasional; (6) Merangkum tentang hakikat dan pentingnya
Identitas Nasional
c. Integrasi Nasional
Pada bab ini, Mahasiswa diajak mempelajari lebih lanjut
perihal bagaimana konsep dan pentingnya integrasi nasional
bagi sebuah negara-bangsa (nation-state). Sejalan dengan kaidah
pembelajaran ilmiah dan aktif, maka Mahasiswa akan mengikuti
proses belajar sebagai berikut: (1) Menelusuri konsep dan
urgensi integrasi nasional ; (2) Alasan mengapa diperlukan
Identitas Nasional; (3) Menggali sumber historis, sosiologis, dan
politis tentang integrasi nasional; (4) Membangun argumen

45
tentang dinamika dan tantangan integrasi nasional; (5)
Mendeskripsikan esensi dan urgensi integrasi nasional; (6)
Merangkum tentang hakikat dan pentingnya integrasi nasional
d. Nilai dan norma konstitusional UUD NRI 1945
Bab ini mempelajari esensi, urgensi, dan nilai norma
konstitusional UUD NRI 1945 dan konstitusionalitas peraturan
perundangan di bawah UUD. Sejalan dengan kaidah
pembelajaran ilmiah dan aktif, maka Mahasiswa akan mengikuti
proses belajar sebagai berikut: (1) Menelusuri konsep dan
urgensi konstitusi ; (2) Alasan mengapa diperlukan konstitusi;
(3) Menggali sumber historis, sosiologis, dan politis tentang
konstitusi; (4) Membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan konstitusi; (5) Mendeskripsikan esensi dan urgensi
integrasi nasional; (6) Merangkum tentang hakikat dan
pentingnya konstitusi.
e. Dinamika Demokrasi di Indonesia
Bab ini mempelajari hakikat, instrumentasi, dan praksis
demokrasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD NRI
1945. Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah yang aktif,
mahasiswa akan di ajak untuk menelusuri, menanya, menggali,
membangun argumentasi dan mendeskripsikan kembali esensi
dan urgensi demokrasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI 1945 baik secara lisan dan tulisan.
f. Penegakan Hukum di Indonesia
Bab ini mempelajari hukum dan bagaimana pelaksanaan
penegakannya. Sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah dan
aktif, maka Mahasiswa akan mengikuti proses belajar sebagai
berikut: (1) Menelusuri konsep dan urgensi penegakan hukum
yang berkeadilan; (2) Menanya alasan mengapa diperlukan
penegakan hukum yang berkeadilan; (3) Menggali sumber
historis, sosiologis, politis tentang penegakan hukum yang
berkeadilan; (4) Membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan penegakan hukum yang berkeadilan; (5)

46
Mendeskripsikan esensi dan urgensi penegakan hukum yang
berkeadilan; (6) Merangkum tentang hakikat dan pentingnya
penegakan hukum yang berkeadilan;
g. Wawasan Nusantara
Bab ini mengkaji Wawasan Nusantara sebagai salah satu
konsepsi dan sekaligus wawasan nasional bangsa Indonesia.
Sesuai dengan kaidah pembelajaran ilmiah, Mahasiswa akan
diajak untuk menelusuri, menanya, menggali, membangun
argumentasi dan mendeskripsikan kembali baik secara tulisan
maupun lisan tentang Konsep Wawasan Nusantara sebagai
konsepsi dan pandangan kolektif keberbangsaan dan
kebernegaraan Indonesia dalam konteks pergaulan dunia.
h. Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Bab ini mengkaji dan memperdalam lebih lanjut perihal
Ketahanan Nasional dan konsep Bela Negara Bagi Indonesia
dalam membangun komitmen Kolektif kebangsaan. Sejalan
dengan kaidah pembelajaran ilmiah dan aktif, maka Mahasiswa
akan mengikuti proses belajar sebagai berikut: (1) Menelusuri
konsep dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara; (2)
Menanya alasan mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan
Bela Negara; (3) Menggali sumber historis, sosiologis, politis
tentang Ketahanan Nasional dan Bela Negara; (4) Membangun
argumen tentang dinamika dan tantangan Ketahanan Nasional
dan Bela Negara; (5) Mendeskripsikan esensi dan urgensi
Ketahanan Nasional dan Bela Negara; (6) Merangkum tentang
hakikat dan pentingnya Ketahanan Nasional dan Bela Negara
4. Bahasa Indonesia
Materi perkuliahan bahasa Indonesia sebagai
berikut.
a. Hakikat bahasa
Pada bahasan hakikat bahasa dijelaskan tentang definisi
bahasa, sifat bahasa, dan fungsi bahasa. Materi ini disampaikan

47
untuk memberikan batasan tentang objek bahasa yang akan
dipelajari.
b. Sejarah lahir bahasa Indonesia (Perkembangan bahasa
Indonesia)
Materi sejarah lahir bahasa Indonesia merupakan lanjutan
dari hakikat bahasa. Pada materi ini secara khusus mempelajari
awal mula lahirnya bahasa Indonesia yang diawali dengan
membahas kata “Indonesia” untuk mengenal makna kata
Indonesia sebagai nama bahasa yang dipelajari sehingga dapat
merumuskan definisi bahasa Indonesia. Selanjutnya dijelaskan
tentang awal mula lahir bahasa Indonesia yang meliputi
peristiwa yang melatar belakanginya, tokoh yang terlibat dan
waktu kejadian peristiwa itu. Selain itu dijelaskan juga tentang
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia saat itu dan sampai
sekarang serta perkembangannya.
c. Ragam bahasa Indonesia
Pada bagian ini dijelaskan tentang berbagai ragam bahasa
Indonesia dalam berbagai konteks untuk mengenalkan bahwa
bahasa Indonesia itu memiliki keragaman. Fokus utama
pembahasan dalam kajian ragam bahasa Indonesia adalah
membahas tentang ragam bahasa Indonesia dalam konteks
akademik serta penggunaannya dengan baik dan benar dalam
berbagai konteks.
d. Mengeksplorasi teks akademik
Pada bahasan ini dijelaskan tentang penggunaan bahasa
dalam konteks akademik yang dituangkan ke dalam berbagai
jenis teks akademik yang menjadi penunjang mahasiswa dalam
menyelesaikan studi.
e. Menulis teks akademik laporan buku
Pada materi ini dijelaskan tentang suatu teks akademik
yang berfungsi sebagai pengembang wawasan kepustakaan
mahasiswa. Mahasiswa harus mengenal berbagai dunia pustaka
yang sesuai bidang kajiannya. Hasil dari kajian dunia pustaka

48
yang sudah dilakukan dikemas dalam bentuk teks akademik
laporan buku.
f. Mendesain teks akademik proposal penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang desain proposal
penelitian dengan mengenali model teks proposal penelitian.
Pengenalan model teks proposal penelitian dilakukan melalui
telaah struktur dan ciri bahasa teks proposal.
g. Menganalisis teks akademik laporan penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang desain laporan
penelitian dengan mengenali model teks laporan penelitian.
Pengenalan model teks laporan penelitian dilakukan melalui
telaah struktur dan ciri bahasa laporan penelitian.
h. Menulis teks akademik artikel ilmiah
Pada bagian ini dijelaskan tentang desain teks artikel
ilmiah dengan mengenali model teks proposal teks artikel
ilmiah.. Pengenalan model teks proposal kegiatan dilakukan
melalui telaah struktur dan ciri bahasa teks artikel ilmiah.
Selanjutnya dilakukan kegiatan menulis teks artikel ilmiah.
i. Menyusun proposal kegiatan
Pada bagian ini dijelaskan tentang desain proposal
kegiatan dengan mengenali model teks proposal kegiatan.
Pengenalan model teks proposal kegiatan dilakukan melalui
telaah struktur dan ciri bahasa teks proposal kegiatan.
j. Menyusun laporan kegiatan
Pada bagian ini dijelaskan tentang desain laporan
kegiatan dengan mengenali model teks laporan kegiatan.
Pengenalan model teks laporan kegiatan dilakukan melalui
telaah struktur dan ciri bahasa teks laporan kegiatan.
k. Melaksanakan kegiatan berbicara akademik berpresentasi
Pada bagian ini dijelaskan dan dilaksanakan praktik
pelaksanaan presentasi sebagai kemampuan berbicara dalam
menjelaskan hasil kajian-kajian yang telah dilakukan.

49
Sebelum melaksanakan pembelajaran MKWK berbasis
proyek mahasiswa diberikan materi terkait konsep dan bimbingan
praktis model pembelajaran berbasis proyek. Adapun materi
tentang pembelajaran berbasis proyek tersebut meliputi:
1. Definisi pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
2. Langkah dan prosedur pembelajaran berbasis proyek
(PjBL)
3. Ruang lingkup proyek
4. Penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan laporan proyek
5. Asesmen proyek

D. TEMA DAN TOPIK PROYEK MKWK


1. Sosial dan Politik
Tema sosial dan politik adalah pilihan yang sangat relevan
dan menarik untuk dijadikan dasar dalam proyek berbasis
pembelajaran di perguruan tinggi. Pendekatan Project-Based
Learning (PjBL) melibatkan pengembangan proyek yang kompleks
dan berorientasi pada masalah, yang memungkinkan mahasiswa
untuk menggabungkan pengetahuan teoritis dengan aplikasi praktis
dalam konteks nyata.
a. Sosial
Konsep sosial mencakup berbagai aspek kompleks dalam
masyarakat dan memainkan peran penting dalam membentuk cara
orang berinteraksi, hidup bersama, dan membentuk dinamika sosial
secara keseluruhan. Sosial berkaitan dengan hubungan dan
interaksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini
melibatkan dinamika, norma, nilai-nilai, perilaku, dan struktur yang
mempengaruhi cara manusia berinteraksi, hidup bersama, dalam
membentuk masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berinteraksi dengan
berbagai individu dan kelompok dalam masyarakat. Baik dalam
lingkungan keluarga, tempat kerja, atau komunitas, hubungan

50
sosial membentuk pola-pola yang kompleks yang memengaruhi
cara kita berperilaku, berpikir, dan merasa. Konsep sosial merujuk
pada aspek yang berkaitan dengan hubungan, interaksi, dan
dinamika manusia dalam konteks masyarakat.
1) Aspek-aspek sosial
a) Interaksi Sosial: Menghubungkan Manusia satu sama Lain
Interaksi sosial adalah inti dari konsep sosial. Ini mencakup
berbagai bentuk hubungan antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Interaksi sosial bisa terjadi dalam berbagai cara, baik
secara langsung melalui komunikasi tatap muka atau tidak
langsung melalui media sosial, surat, atau pesan elektronik.
Komunikasi adalah jembatan utama dalam interaksi sosial,
memungkinkan pertukaran gagasan, emosi, informasi, dan
pandangan.
b) Norma dan Nilai: Pemandu Perilaku Sosial
Norma dan nilai memainkan peran kunci dalam membentuk
interaksi dan perilaku sosial. Norma adalah panduan perilaku yang
diharapkan oleh masyarakat, sementara nilai adalah prinsip-prinsip
yang dianggap penting oleh kelompok sosial. Mereka membentuk
dasar etika dan moral dalam masyarakat, mengatur bagaimana
orang berinteraksi dan hidup bersama. Norma sosial bisa beragam,
dari norma sopan santun hingga norma keadilan sosial.
c) Struktur Sosial: Kerangka Kerja Interaksi
Struktur sosial adalah pola hubungan yang tetap antara
individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini mencakup hierarki
sosial, peran sosial, dan kelompok-kelompok sosial yang
membentuk kerangka kerja interaksi. Contohnya termasuk
keluarga, sekolah, organisasi, dan institusi-institusi lain yang
membentuk dinamika hubungan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Identitas Sosial: Memahami Diri dan Lainnya
Identitas sosial mencakup cara individu mengidentifikasi
diri mereka dalam konteks masyarakat. Identitas bisa berkaitan
51
dengan faktor-faktor seperti budaya, agama, etnisitas, jenis
kelamin, orientasi seksual, dan banyak lagi. Identitas sosial
membentuk persepsi individu tentang siapa mereka dan bagaimana
mereka berinteraksi dengan orang lain.
e) Perubahan Sosial: Transformasi dalam Masyarakat
Perubahan sosial adalah bagian integral dari konsep sosial.
Masyarakat selalu mengalami transformasi seiring berjalannya
waktu. Ini bisa disebabkan oleh perkembangan teknologi,
perubahan budaya, faktor ekonomi, atau perubahan politik.
Perubahan sosial dapat membawa dampak positif, seperti
peningkatan taraf hidup, atau juga dapat menimbulkan tantangan
baru.
f) Solidaritas Sosial: Menghubungkan dalam Persatuan
Solidaritas sosial adalah rasa persatuan dan keterikatan
antara anggota masyarakat. Hal ini bisa berwujud dalam bentuk
solidaritas mekanik, di mana orang terhubung berdasarkan
kesamaan, atau solidaritas organik, di mana keterikatan didasarkan
pada saling ketergantungan dalam masyarakat yang kompleks.
g) Mobilitas Sosial: Perpindahan dalam Hierarki Sosial
Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan individu atau
kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya dalam
masyarakat. Mobilitas bisa bersifat naik (ke atas), turun (ke
bawah), atau horizontal, dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti pendidikan, pekerjaan, dan kebijakan sosial.
Dalam kesimpulannya, konsep sosial melibatkan
kompleksitas hubungan dan interaksi manusia dalam masyarakat.
Ini mencakup interaksi sosial, norma, nilai-nilai, struktur sosial,
identitas, perubahan sosial, solidaritas sosial, dan mobilitas sosial.
Memahami konsep ini membantu kita lebih menghargai cara
masyarakat berfungsi, bagaimana norma-norma dan nilai-nilai
membentuk perilaku, serta bagaimana hubungan ini memengaruhi
kehidupan kita sehari-hari.

52
2) Topik Proyek
a) Kemiskinan dan Ketidaksetaraan Ekonomi: Penelitian
tentang distribusi kekayaan dan akses terhadap sumber
daya, serta dampak sosial dari kemiskinan dan
kesenjangan ekonomi.
b) Pendidikan dan Akses Terhadap Pengetahuan: Analisis
mengenai kesenjangan pendidikan, kualitas pendidikan,
serta akses terhadap peluang pendidikan yang setara.
c) Kesehatan Masyarakat: Kajian mengenai akses terhadap
layanan kesehatan, isu kesehatan mental, penyakit menular
dan tidak menular, serta faktor-faktor sosial yang
memengaruhi kesehatan masyarakat.
d) Lingkungan dan Keberlanjutan: Diskusi tentang
dampak perubahan iklim, polusi, dan pengelolaan sumber
daya alam terhadap masyarakat dan ekosistem.
e) Hak Asasi Manusia: Penelitian tentang perlindungan hak
asasi manusia, termasuk isu-isu seperti hak perempuan,
hak anak, dan hak minoritas.
f) Keadilan Sosial dan Kekerasan: Analisis mengenai isu-
isu seperti keadilan pidana, kekerasan domestik, pelecehan
seksual, serta tindakan diskriminatif dan rasial.
g) Kebudayaan dan Identitas: Pembahasan tentang
pelestarian budaya, multikulturalisme, serta bagaimana
identitas sosial memengaruhi interaksi dan integrasi
masyarakat.
h) Migrasi dan Pengungsi: Kajian mengenai dampak
migrasi, integrasi budaya, serta tantangan yang dihadapi
oleh pengungsi dan pencari suaka.
i) Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender:
Diskusi mengenai peran perempuan dalam masyarakat,
kesetaraan gender, dan isu-isu seperti pekerjaan,
pendidikan, dan kesehatan perempuan.

53
j) Teknologi dan Masyarakat Digital: Penelitian tentang
dampak teknologi digital, media sosial, serta perubahan
perilaku dan interaksi sosial dalam era digital.
k) Isu Sosial Global: Analisis mengenai isu-isu global
seperti perdamaian dan konflik internasional, krisis
kemanusiaan, serta kerjasama internasional dalam
penyelesaian masalah sosial.
l) Pengembangan Berkelanjutan dan Kemanusiaan:
Pembahasan tentang upaya pengentasan kemiskinan,
pengembangan berkelanjutan, serta peran lembaga-
lembaga kemanusiaan dalam membantu komunitas yang
terkena dampak
Proyek PJBL dengan tema sosial memberikan pengalaman
belajar yang mendalam dan terhubung dengan dunia nyata. Selain
itu, mahasiswa juga akan mengembangkan keterampilan berharga
seperti kerja tim, komunikasi, riset, inovasi, dan kepemimpinan,
sambil memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat.
c. Politik
Politik merujuk pada proses dan aktivitas yang terkait
dengan pembuatan keputusan dan pengaturan kekuasaan dalam
suatu masyarakat atau negara. Ini melibatkan interaksi antara
individu dan kelompok dalam upaya untuk mempengaruhi atau
mengelola kebijakan, sumber daya, dan tindakan yang
memengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Politik melibatkan
berbagai aspek, termasuk struktur pemerintahan, partisipasi publik,
pemilihan umum, perundingan, serta konflik dan kerjasama antara
berbagai kepentingan.
Politik memiliki tujuan utama untuk mencapai hasil yang
bervariasi, seperti keadilan sosial, kesejahteraan ekonomi,
perlindungan hak asasi manusia, keamanan nasional, dan banyak
lagi. Politik juga melibatkan perdebatan mengenai prioritas dan
nilai-nilai yang harus diambil dalam mengambil keputusan yang
memengaruhi masyarakat.
54
Dalam esensinya, politik merupakan elemen penting dalam
struktur masyarakat dan pemerintahan, yang mencakup interaksi
dan proses yang berkontribusi terhadap bentuk, arah, dan fungsi
masyarakat secara keseluruhan.
Dalam tema politik, proyek berbasis pembelajaran dapat
difokuskan pada pemberdayaan pemuda dalam proses demokrasi
dan keterlibatan politik. Mahasiswa dapat merancang proyek yang
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik pemuda dan
memahamkan mereka tentang pentingnya keterlibatan dalam
pengambilan keputusan politik. Beberapa langkah yang dapat
dilakukan adalah:
a) Dimensi Politik
Dimensi politik merujuk pada berbagai aspek dan
karakteristik yang terlibat dalam dunia politik, termasuk
interaksi, proses, struktur, dan dampaknya terhadap
masyarakat. Berikut adalah beberapa dimensi politik yang
penting untuk dipahami:
b) Dimensi Institusional
Merupakan aspek yang terkait dengan struktur dan
organisasi pemerintahan, seperti bentuk pemerintahan
(demokrasi, otoritarianisme, monarki), lembaga-lembaga
politik (legislatif, eksekutif, yudikatif), serta peraturan dan
aturan hukum yang mengatur aktivitas politik.
c) Dimensi Partisipasi dan Keterlibatan
Melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik,
seperti pemilihan umum, aksi protes, petisi, dan kegiatan-
kegiatan politik lainnya. Keterlibatan masyarakat penting
untuk menjaga keterwakilan dan akuntabilitas dalam
pembuatan keputusan politik.
d) Dimensi Kebijakan Publik
Terkait dengan pembuatan, implementasi, dan evaluasi
kebijakan publik. Ini mencakup proses perencanaan
kebijakan, analisis dampak, dan bagaimana kebijakan
55
mempengaruhi masyarakat serta solusi untuk masalah-
masalah sosial.
e) Dimensi Konflik dan Kompromi:
Politik sering melibatkan konflik antara berbagai
kepentingan dan pandangan. Dimensi ini berfokus pada
bagaimana konflik politik diselesaikan melalui negosiasi,
kompromi, atau kebijakan tertentu.
f) Dimensi Media dan Opini Publik:
Melibatkan peran media massa dalam membentuk opini
publik dan mempengaruhi persepsi terhadap isu-isu politik.
Dimensi ini juga mencakup bagaimana opini publik
memengaruhi kebijakan dan tindakan politik.
g) Dimensi Hak Asasi Manusia dan Keadilan Sosial:
Melibatkan perlindungan dan penghormatan hak asasi
manusia dalam konteks politik, serta upaya untuk mencapai
keadilan sosial dan kesetaraan dalam masyarakat.
h) Dimensi Teknologi dan Politik:
Terkait dengan pengaruh teknologi dan media sosial dalam
politik, termasuk komunikasi politik, penggunaan teknologi
untuk kampanye, dan tantangan dalam mengatasi
disinformasi.
Memahami berbagai dimensi politik membantu kita melihat
gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana politik berperan
dalam membentuk masyarakat dan mempengaruhi kehidupan kita
sehari-hari. Setiap dimensi ini saling terkait dan saling
mempengaruhi dalam membentuk dinamika politik dan sosial.
3) Topik Proyek
a) Analisis Kebijakan Publik: Pilih kebijakan tertentu
(misalnya, kesehatan, pendidikan, lingkungan) dan lakukan
analisis mendalam tentang efektivitas, dampak sosial, dan
kesesuaian kebijakan tersebut dengan kebutuhan
masyarakat.

56
b) Partisipasi Politik Masyarakat: Buat kampanye atau
inisiatif untuk meningkatkan partisipasi politik dan
kesadaran masyarakat, terutama di kalangan generasi muda,
seperti kampanye pendaftaran pemilih atau pelatihan warga
muda dalam kepemimpinan politik.
c) Penelitian Opini Publik: Lakukan penelitian survei untuk
menggali pandangan dan preferensi opini publik tentang
isu-isu politik tertentu. Analisis hasilnya dan gunakan
informasi tersebut untuk menginformasikan kebijakan atau
kampanye.
d) Analisis Media dan Politik: Kaji bagaimana media massa
mempengaruhi persepsi publik terhadap isu-isu politik.
Analisis ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi bias
media atau dampaknya terhadap proses demokrasi.
e) Kampanye Kesetaraan Gender: Buat kampanye atau
acara untuk meningkatkan kesadaran tentang isu kesetaraan
gender dan perlindungan hak-hak perempuan dalam politik
dan Masyarakat.
f) Kampanye Anti-Korupsi: Organisir kampanye untuk
meningkatkan kesadaran tentang dampak korupsi dalam
masyarakat dan mendorong transparansi dalam pengelolaan
keuangan publik.
Setiap proyek politik harus diarahkan untuk memahami,
mengatasi, atau menghasilkan solusi untuk isu politik yang relevan
dan memiliki dampak positif dalam masyarakat. Proyek-proyek
tersebut dapat membantu mahasiswa memahami lebih dalam
tentang proses politik, memperkuat keterampilan kepemimpinan,
dan memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan kebijakan
dan perubahan sosial.
d. Hubungan Sosial dan Politik
Hubungan antara sosial dan politik sangat erat dan saling
mempengaruhi dalam konteks masyarakat. Keduanya saling terkait
dan berinteraksi dalam berbagai cara, karena dinamika sosial dan
57
politik memiliki dampak yang signifikan satu sama lain. Berikut
adalah beberapa cara bagaimana sosial dan politik saling terkait:
1) Pengaruh Nilai dan Norma Sosial pada Kebijakan Politik:
Nilai-nilai, norma-norma, dan pandangan sosial
memengaruhi pembuatan kebijakan politik. Pemimpin politik
dan pembuat kebijakan sering mempertimbangkan pandangan
dan aspirasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan.
2) Partisipasi Politik sebagai Bagian dari Dinamika Sosial:
Tingkat partisipasi politik dalam masyarakat mencerminkan
keterlibatan sosial. Ketika masyarakat merasa terlibat dan
memiliki keterlibatan yang kuat dalam masalah-masalah
politik, itu mencerminkan kesehatan dan dinamika sosial
yang positif.
3) Pengaruh Media dan Komunikasi: Media sosial dan
komunikasi modern memiliki peran penting dalam
membentuk opini dan persepsi masyarakat terhadap isu-isu
politik. Informasi yang dipertukarkan dalam konteks sosial
dapat membentuk pandangan politik individu dan kelompok.
4) Isu-isu Identitas dalam Politik: Isu-isu identitas seperti
etnisitas, agama, jenis kelamin, dan orientasi seksual sering
memainkan peran penting dalam politik. Isu-isu sosial ini
dapat memengaruhi pandangan politik, dukungan terhadap
partai atau kandidat, dan dinamika politik secara keseluruhan.
5) Perubahan Sosial yang Dipengaruhi oleh Kebijakan
Politik:
Kebijakan politik dapat memiliki dampak besar pada
perubahan sosial dalam masyarakat. Kebijakan yang
mendukung kesetaraan, hak asasi manusia, atau
pembangunan ekonomi dapat membentuk dinamika sosial
yang positif.

58
6) Perubahan Kebijakan dalam Tanggapan Terhadap
Tuntutan Sosial: Tuntutan dan gerakan sosial seringkali
mempengaruhi perubahan kebijakan politik. Ketika
masyarakat memperjuangkan perubahan sosial tertentu, hal
ini bisa mendorong perubahan dalam kebijakan publik.
7) Pembentukan Budaya Politik: Budaya politik dalam suatu
masyarakat dapat membentuk bagaimana individu dan
kelompok berinteraksi dalam konteks politik. Nilai-nilai,
sikap, dan norma dalam budaya politik dapat mempengaruhi
partisipasi politik dan pemahaman masyarakat tentang sistem
politik.
8) Pembentukan Kebijakan Sosial: Kebijakan sosial, seperti
dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan,
sering kali merupakan hasil dari pertimbangan politik yang
dipengaruhi oleh kebutuhan sosial.
9) Solidaritas dan Persatuan dalam Politik: Kebijakan politik
dapat membentuk rasa solidaritas dan persatuan di antara
anggota masyarakat. Misalnya, kebijakan yang mendorong
kesetaraan atau perlindungan hak asasi manusia dapat
membantu membangun solidaritas sosial.
Dalam keseluruhan, hubungan antara sosial dan politik
adalah dinamis dan kompleks. Keduanya saling mempengaruhi
dalam membentuk perilaku, pandangan, dan perubahan dalam
masyarakat. Memahami interaksi antara sosial dan politik
membantu kita memiliki wawasan yang lebih baik tentang
bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana pengambilan
keputusan politik dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
2. Pendidikan dan Kesehatan
a. Pendidikan
1) Konsep Pendidikan
Pendidikan adalah proses sistematis yang melibatkan
transfer pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan norma-norma
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tujuan utama pendidikan
59
adalah untuk membantu individu mengembangkan potensi mereka
secara fisik, intelektual, emosional, dan sosial sehingga mereka
dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkualitas.
Pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah atau lembaga
pendidikan formal, tetapi juga bisa terjadi di lingkungan sehari-
hari, seperti dalam keluarga, tempat kerja, dan melalui pengalaman
sosial. Pendidikan mencakup berbagai aspek, termasuk
pembelajaran akademis, pengembangan keterampilan praktis,
pengembangan karakter, pemahaman tentang budaya dan nilai-
nilai, serta persiapan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan seseorang secara fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Proses ini dilakukan
melalui pengajaran, pelatihan, dan pembelajaran yang terstruktur
dan sistematis, baik formal di lembaga pendidikan maupun
informal dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, pendidikan bertujuan untuk memberikan
individu pengetahuan yang diperlukan, keterampilan yang relevan,
serta membentuk sikap dan nilai-nilai yang positif untuk
menghadapi tantangan dan peluang dalam kehidupan.
2) Jenis Pendidikan
Ada beberapa jenis pendidikan yang berbeda, yang dapat
dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria seperti tujuan,
tingkat, pendekatan, dan konteks. Beberapa jenis pendidikan yang
umum meliputi:
a) Pendidikan Formal: Ini adalah jenis pendidikan yang
diberikan di lembaga-lembaga pendidikan resmi, seperti
sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan formal terstruktur
dengan kurikulum tertentu dan sering kali mengarah pada
pemberian gelar atau sertifikat.
b) Pendidikan Nonformal: Jenis pendidikan ini tidak terikat
pada lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Pendidikan
60
nonformal dapat berupa kursus, pelatihan, atau kegiatan lain
di luar konteks pendidikan formal yang tetap memberikan
pengetahuan dan keterampilan.
c) Pendidikan Informal: Ini adalah jenis pendidikan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari tanpa rencana atau struktur
formal. Pembelajaran informal dapat terjadi melalui interaksi
sosial, pengalaman, dan lingkungan sekitar.
d) Pendidikan Primer: Ini adalah pendidikan dasar yang
diberikan kepada anak-anak pada usia pra-sekolah dan awal
sekolah. Pendidikan primer membantu dalam pengembangan
dasar membaca, menulis, dan keterampilan matematika.
e) Pendidikan Sekunder: Merupakan jenjang pendidikan yang
mengikuti pendidikan dasar dan biasanya terdiri dari sekolah
menengah atau SMA. Pendidikan sekunder memiliki fokus
lebih mendalam pada mata pelajaran akademis dan persiapan
untuk pendidikan tingkat lebih tinggi.
f) Pendidikan Tinggi: Ini meliputi program-program pendidikan
di perguruan tinggi dan universitas. Pendidikan tinggi dapat
mengarah pada pemberian gelar sarjana, magister, dan
doktor.
g) Pendidikan Vokasi: Jenis pendidikan ini menekankan pada
pengembangan keterampilan praktis yang berhubungan
dengan pekerjaan tertentu. Program pendidikan vokasi
biasanya disediakan di lembaga-lembaga pelatihan khusus.
h) Pendidikan Seni: Fokus pada pengembangan kreativitas dan
keterampilan seni, seperti musik, seni visual, tari, dan teater.
i) Pendidikan Khusus: Didesain khusus untuk individu dengan
kebutuhan pendidikan khusus, seperti anak-anak dengan
cacat fisik atau perkembangan.
j) Pendidikan Sosial: Berkaitan dengan pemahaman nilai-nilai
sosial, etika, dan interaksi sosial dalam masyarakat.
k) Pendidikan Lingkungan: Menekankan pada pemahaman
tentang lingkungan alam dan keberlanjutan.

61
l) Pendidikan Keagamaan: Berkaitan dengan pemahaman
agama dan praktik keagamaan.
m) Pendidikan Teknologi: Berfokus pada penguasaan teknologi
informasi dan komunikasi serta keterampilan teknologi
lainnya.
n) Pendidikan Kesehatan: Meliputi pemahaman tentang
kesehatan, kebugaran fisik, dan gaya hidup sehat.
o) Pendidikan Finansial: Bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang manajemen keuangan dan literasi
finansial.
3) Topik Proyek
a. Inovasi dalam Metode Pembelajaran
Mahasiswa dapat mengembangkan proyek yang merancang
atau menguji metode pembelajaran inovatif, seperti
penggunaan game, simulasi, atau pembelajaran berbasis
gamifikasi.
b. Pendidikan Inklusif
Mahasiswa dapat merancang proyek yang fokus pada
menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi
mahasiswa dengan berbagai kebutuhan khusus.
c. Pengembangan Karakter dan Etika
Proyek bisa mengeksplorasi nilai-nilai, etika, dan
pengembangan karakter dalam pendidikan, serta mencari
cara-cara untuk memasukkan pengajaran ini ke dalam
kurikulum.
d. Pendidikan Keuangan dan Kewirausahaan
Mahasiswa dapat mengembangkan proyek yang mengajarkan
keterampilan keuangan pribadi, perencanaan anggaran, atau
bahkan merancang bisnis kecil.
e. Literasi Media dan Digital

62
Proyek bisa berfokus pada pengembangan literasi media dan
digital, membantu mahasiswa memahami kritis dan
berpartisipasi dalam lingkungan media yang kompleks.
f. Sejarah Lokal dan Warisan Budaya
Mahasiswa dapat merancang proyek yang menggali sejarah
lokal, budaya, atau warisan komunitas mereka, serta
menciptakan cara kreatif untuk membagikan pengetahuan ini.
i. Pendidikan Kelestarian Lingkungan
Mahasiswa dapat mengembangkan proyek yang fokus pada
pelestarian lingkungan, seperti merancang taman sekolah
berkelanjutan atau mengkampanyekan praktik daur ulang.
g. Pengembangan Bahasa Asing
Proyek bisa mengeksplorasi cara-cara kreatif untuk belajar
bahasa asing, seperti membuat video pembelajaran atau
berkolaborasi dengan penutur asli.
h. Pengembangan Keterampilan Seni dan Budaya
Mahasiswa dapat mengembangkan proyek seni atau budaya,
seperti produksi teater atau pameran seni, untuk
mengembangkan keterampilan kreatif dan ekspresi.
i. Pendidikan Teknologi dan Coding
Mahasiswa dapat merancang proyek yang memperkenalkan
dasar-dasar teknologi dan pemrograman, serta menciptakan
aplikasi atau program sederhana.
j. Kajian Sosial dan Politik
Proyek bisa mengajak mahasiswa untuk menganalisis isu-isu
sosial dan politik, serta merumuskan rekomendasi kebijakan
yang mungkin.
k. Pengembangan Keterampilan Kerja
Mahasiswa dapat mengembangkan proyek yang
mempersiapkan mereka untuk dunia kerja, seperti pelatihan
komunikasi profesional atau simulasi wawancara kerja.
l. Pendidikan Kewarganegaraan Global

63
Proyek bisa membantu mahasiswa memahami isu-isu global
dan mengembangkan pemahaman tentang tanggung jawab
sebagai warga dunia.
b. Kesehatan
1) Konsep Kesehatan
Kesehatan merujuk pada keadaan umum yang baik
dari fisik, mental, dan sosial seseorang, bukan hanya
sekadar ketiadaan penyakit atau kelainan. Ini mencakup
berbagai aspek yang melibatkan fungsi tubuh yang optimal,
keseimbangan emosi, kemampuan berinteraksi sosial, dan
perasaan kesejahteraan secara keseluruhan.
Kesehatan tidak hanya berfokus pada ketiadaan
penyakit, tetapi juga melibatkan kemampuan individu untuk
mengatasi stres, menjalani gaya hidup sehat, berpartisipasi
dalam aktivitas fisik dan sosial, serta memiliki pemahaman
yang baik tentang kebutuhan tubuhnya. Ini juga
berhubungan dengan kualitas lingkungan fisik dan sosial di
mana seseorang tinggal dan bekerja.
Penting untuk diingat bahwa konsep kesehatan
adalah lebih dari sekadar dimensi fisik saja. Kesehatan juga
mencakup aspek mental, emosional, sosial, dan bahkan
spiritual, yang semuanya saling terkait dan berkontribusi
terhadap kesejahteraan keseluruhan individu. Kesehatan
adalah tujuan yang penting dalam kehidupan manusia dan
melibatkan usaha untuk menjaga dan meningkatkannya
melalui gaya hidup yang sehat dan perawatan yang tepat
saat diperlukan.
2) Hubungan Kesehatan dengan Pendidikan
Hubungan antara kesehatan dan pendidikan sangat
erat dan saling memengaruhi. Kesehatan dan pendidikan
memiliki dampak yang signifikan satu sama lain, dan
hubungan ini dapat dijelaskan dalam beberapa cara:
64
a) Pendidikan sebagai Faktor Determinan Kesehatan:
Pendidikan memiliki pengaruh langsung terhadap
kesehatan seseorang. Individu yang memiliki akses terhadap
pendidikan yang baik cenderung memiliki pengetahuan
lebih banyak tentang gaya hidup sehat, nutrisi, kebersihan,
dan tindakan pencegahan penyakit. Mereka lebih mungkin
untuk mengadopsi perilaku hidup sehat dan menghindari
perilaku berisiko. Pendidikan juga dapat membantu individu
mengenali tanda-tanda awal penyakit dan mencari
perawatan medis dengan tepat waktu.
b) Pengaruh Kesehatan terhadap Pendidikan:
Kesehatan yang buruk dapat menghambat proses
belajar. Seseorang yang mengalami masalah kesehatan
kronis atau sering sakit mungkin absen lebih sering dari
sekolah atau bekerja, yang dapat mengganggu pendidikan
dan prestasi akademik. Kesehatan yang buruk juga dapat
mempengaruhi kemampuan kognitif dan konsentrasi, yang
dapat berdampak pada hasil belajar.
c) Pendidikan sebagai Upaya Promosi Kesehatan:
Lingkungan pendidikan merupakan tempat yang tepat
untuk mempromosikan perilaku hidup sehat. Program-
program pendidikan dapat menyediakan informasi tentang
nutrisi, olahraga, kebersihan, pencegahan penyakit, dan
masalah kesehatan lainnya kepada mahasiswa. Sekolah juga
dapat memfasilitasi kegiatan fisik, makanan bergizi, dan
lingkungan belajar yang mendukung kesehatan mahasiswa.
d) Keterkaitan Kesehatan dan Prestasi Akademik:
Kesehatan yang baik dapat berkontribusi pada prestasi
akademik yang lebih baik. Mahasiswa yang merasa sehat
secara fisik dan mental cenderung lebih termotivasi, memiliki
konsentrasi yang lebih baik, dan dapat menghadapi tugas-
tugas belajar dengan lebih efektif. Sebaliknya, kesehatan

65
yang buruk dapat menghambat kemampuan belajar dan
prestasi akademik.
e) Kesehatan sebagai Investasi Jangka Panjang:
Mendapatkan pendidikan yang baik dan memiliki
pengetahuan tentang kesehatan dapat membantu seseorang
membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana terkait
kesehatan mereka sendiri dan keluarga. Ini dapat berdampak
positif pada generasi masa depan, menciptakan siklus positif
di mana pendidikan dan kesehatan saling memperkuat.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kesehatan dan pendidikan memiliki hubungan yang kompleks
dan saling memengaruhi. Upaya untuk meningkatkan
kesehatan dan pendidikan secara bersama-sama dapat
menghasilkan dampak yang positif dalam memajukan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
3) Topik Proyek
a) Stres dan Kesejahteraan Mental Mahasiswa: Penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa sering menghadapi
tingkat stres yang tinggi. Proyek dapat difokuskan pada
menyediakan sumber daya pendukung, pengelolaan stres,
teknik relaksasi, dan kesadaran akan kesehatan mental.
b) Gaya Hidup Sehat di Kampus: Proyek ini dapat
mencakup promosi pola makan seimbang, aktivitas fisik,
tidur yang cukup, dan menghindari perilaku berisiko
seperti konsumsi alkohol atau merokok.
c) Kesehatan Seksual dan Reproduksi Mahasiswa: Penting
untuk memberikan pendidikan seksual yang akurat dan
mendukung mahasiswa dalam membuat keputusan yang
sehat terkait seksualitas, pencegahan penyakit menular
seksual, dan penggunaan alat kontrasepsi.
d) Kesehatan Mata dan Penggunaan Teknologi: Mahasiswa
sering menghabiskan banyak waktu di depan layar
komputer atau gadget. Proyek dapat berfokus pada
66
ergonomi komputer, istirahat mata, dan pengelolaan
dampak kesehatan dari penggunaan teknologi.
e) Manajemen Waktu dan Kesehatan: Proyek ini dapat
mengajarkan strategi manajemen waktu yang efektif
untuk mengatasi tekanan akademik dan menjaga
keseimbangan antara tugas-tugas akademik dan waktu
istirahat.
f) Kesehatan Finansial Mahasiswa: Stres finansial dapat
mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Proyek ini
dapat membantu mahasiswa mengembangkan
keterampilan pengelolaan keuangan dan menyediakan
sumber daya untuk mengatasi masalah finansial.
g) Kesehatan Lingkungan Kampus: Proyek ini dapat
mengajak mahasiswa untuk berkontribusi pada
keberlanjutan lingkungan kampus, seperti pengelolaan
limbah, penghematan energi, dan promosi transportasi
berkelanjutan.
h) Pencegahan Kecanduan dan Penyalahgunaan Narkoba:
Edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,
alkohol, dan zat adiktif lainnya serta menyediakan
sumber daya dan dukungan bagi mahasiswa yang
membutuhkan.
i) Kesehatan Hubungan Antarpersonal: Mahasiswa dapat
diajarkan keterampilan komunikasi, penyelesaian
konflik, dan pemahaman tentang hubungan sehat dalam
lingkungan kampus.
j) Kesehatan Sosial dan Kesejahteraan Komunitas:
Mahasiswa dapat terlibat dalam proyek sosial yang
mendukung kesehatan masyarakat sekitar kampus,
seperti kampanye donor darah, kegiatan sosial, atau kerja
sama dengan organisasi amal.
k) Topik-topik ini dapat membantu mahasiswa
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam

67
tentang pentingnya kesehatan dalam konteks kehidupan
kampus, serta memberikan keterampilan yang diperlukan
untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka
selama masa kuliah.
3. Budaya dan Lingkungan
a. Konsepsi Budaya
1) Pengertian Budaya
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta
“Buddhayah”, yakni bentuk jamak dari “Budhi” (akal). Jadi,
budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan akal. Selain itu
kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi
budaya adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa
(Gunawan, 2000:16). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
budaya artinya pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu
yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Ki Hajar
Dewantara mengemukakan bahwa kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai
(Dewantara, 1994: 8).
2) Unsur-unsur Budaya
Menurut Malinowski sebagaimana dikutip oleh (Soekanto
2009:154) menyebut unsur-unsur kebudayaan antara lain:
a) Sistem normal yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam
sekelilingnya.
b) Organisasi ekonomi.
c) Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat
bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama.

68
Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture
universal, yaitu:
a) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian
perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat
produksi, transpor dan sebagainya.
b) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi
dan sebagainya).
c) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi
politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
d) Bahasa (lisan maupun tertulis).
e) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan
sebagainya)
f) Sistem pengetahuan.
g) Religi (sistem kepercayaan).
3) Ciri-ciri Budaya atau Kebudayaan
Menurut Mulyana, (2005:122) Ada beberapa macam
ciri-ciri budaya atau kebudayaan, di antaranya adalah sebagai
berikut:
a) Budaya bukan bawaan tapi dipelajari.
b) Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari
kelompok ke kelompok dan dari generasi ke generasi.
c) Budaya berdasarkan simbol.
d) Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah
sepanjang waktu.
e) Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola
perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas.
f) Berbagai unsur budaya saling berkaitan.
g) Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang
terbaik atau standar untuk menilai budaya lain).
b. Konsepsi Lingkungan
1) Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup
tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
69
hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan riil Rusdina (2015:247).
Sementara Gazali (1998:24) Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar peserta didik, baik peristiwa yang terjadi
maupun kondisi masyarakat yang paling utama yang dapat
memberi pengaruh kuat kepada peserta didik yaitu lingkungan yang
mana terjadi proses pendidikan berlangsung dan lingkungan peserta
didik bergaul sehari-hari
Menurut Sartain dalam buku Dalyono, lingkungan sosial
(social environment) adalah semua orang atau manusia lain yang
mempengaruhi kita. Pengaruh secara langsung seperti dalam
pergaulan sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita,
teman- teman kita, kawan sekolah, atau sepekerjaan. Sedangkan
pengaruh yang tidak langsung dapat melalui radio, dan televisi,
dengan membaca buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, dan
sebagainya dengan cara yang lain (Dalyono, 2005:13).
2) Macam-Macam Lingkungan
a) Lingkungan sosial yaitu lingkungan atau orang lain yang
dapat mempengaruhi diri seseorang baik secara langsung
maupun tidak secara langsung.
b) Lingkungan fisik dapat di artikan sebagai layanan kemasan
dan elemen yang mempunyai pengaruh langsung kepuasan
pelanggan dan persepsinya terhadap kualitas layanan
c) Lingkungan kultural Harus mencerminkan kekuatan sosio-
kultural, yaitu kepercayaan struktur keluarga dan klan,
organisasi dan mata pencarian hubungan antara sosial.
c. Tema Project
1) Pelestarian Kearifan Lokal di Lingkungan Sekitar
2) Nilai-Nilai Budaya yang ada di Masyarakat
3) Relevansi Nilai budaya dalam bingkai kebhinekaan

70
4. Ekonomi dan Teknologi
a. Ekonomi
Secara etimologi ekonomi berasal dari dua kata yaitu oikos
yang bermakna keluarga atau rumah tangga dan nomos yang
bermakna aturan atau hukum. Oleh karena itu, secara sederhana
ekonomi dapat dimaknai sebagai aturan atau tata cara pengelolaan
rumah tangga. Makna rumah tangga di sini bukan hanya sebatas
kehidupan satu keluarga akan tetapi secara lebih luas mengacu
kepada suatu kelompok masyarakat bahkan suatu negara. Ekonomi
merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia mengelola sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Ilmu ekonomi
memeriksa bagaimana individu, perusahaan, dan pemerintah
membuat pilihan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk memproduksi barang dan jasa, serta bagaimana distribusi dan
konsumsi barang dan jasa tersebut berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Bidang ekonomi mencakup berbagai isu yang menjadi fokus
perhatian para ahli ekonomi dan pemerintah dalam mengelola
kebijakan ekonomi. Berikut adalah beberapa isu kajian yang
penting di bidang ekonomi.
1) Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi
Isu ini mencakup analisis tentang tingkat kemiskinan, akses
terhadap kebutuhan dasar, dan ketimpangan pendapatan dan
kekayaan dalam masyarakat.
2) Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Termasuk studi tentang tingkat pengangguran, perubahan
struktur pekerjaan, dan kecocokan antara keterampilan
pekerja dengan permintaan pasar tenaga kerja.
3) Inflasi dan Stabilitas Harga
Melibatkan analisis tentang pergerakan harga barang dan
jasa serta kebijakan moneter untuk mencapai stabilitas
harga.

71
4) Pertumbuhan Ekonomi
Fokus pada tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara atau
wilayah, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan,
dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat.
5) Kebijakan Fiskal dan Moneter
Studi tentang penggunaan kebijakan pemerintah dalam
mengatur pengeluaran dan pendapatan publik serta
pengaruhnya pada perekonomian.
6) Perdagangan Internasional
Mempelajari aliran barang, jasa, dan modal antara negara-
negara, termasuk dampaknya pada ekonomi domestik dan
global.
7) Krisis Ekonomi dan Resesi
Analisis tentang penyebab, dampak, dan penanggulangan
krisis ekonomi serta langkah-langkah untuk mengatasi
resesi.
8) Perubahan Iklim dan Lingkungan
Memahami implikasi ekonomi dari perubahan iklim global
dan degradasi lingkungan, termasuk upaya mitigasi dan
adaptasi.
9) Investasi dan Pembangunan Infrastruktur
Meneliti investasi dalam infrastruktur dan proyek
pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
10) Isu Keuangan dan Perbankan
Termasuk studi tentang stabilitas sistem keuangan, peran
bank sentral, dan regulasi keuangan.
11) Ekonomi Digital dan Revolusi Industri 4.0
Melibatkan analisis tentang dampak teknologi informasi
dan digitalisasi pada perekonomian dan pasar tenaga kerja.
12) Kesehatan dan Ekonomi Kesehatan
Meneliti keterkaitan antara kesehatan masyarakat, sistem
perawatan kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi.

72
13) Isu Demografi dan Penuaan Penduduk
Studi tentang dampak perubahan demografi, termasuk
peningkatan jumlah penduduk lansia, pada ekonomi dan
kebijakan publik.
14) Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan
Mempelajari hubungan antara pemanfaatan sumber daya
alam, ekonomi, dan dampak lingkungan.
15) Kewirausahaan dan Inovasi
Fokus pada peran kewirausahaan dan inovasi dalam
menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
lapangan kerja baru
b. Teknologi
Teknologi adalah kumpulan pengetahuan, keterampilan,
proses, dan teknik yang digunakan untuk merancang, menciptakan,
dan memproduksi barang, layanan, atau solusi yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Teknologi dapat mencakup
berbagai macam bidang, mulai dari teknologi informasi dan
komunikasi hingga teknologi medis, industri, pertanian, dan lain-
lain.
Isu-isu kajian teknologi mencakup berbagai masalah dan
tantangan terkait pengembangan, penerapan, dan pemanfaatan
teknologi. Berikut adalah beberapa isu utama dalam kajian
teknologi.
1) Akses dan Infrastruktur Teknologi
Masih ada tantangan dalam menyediakan akses teknologi
yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Infrastruktur
teknologi, seperti jaringan internet dan telekomunikasi, perlu
ditingkatkan agar dapat mencakup seluruh wilayah, terutama
di daerah pedesaan dan terpencil.
2) Pendidikan dan Keterampilan Teknologi
Pengembangan sumber daya manusia dengan keterampilan
teknologi yang memadai menjadi isu penting. Pendidikan di
bidang teknologi harus ditingkatkan untuk menghasilkan
73
tenaga kerja yang kompeten dan dapat bersaing di pasar
global yang semakin digital.
3) Inovasi dan Riset Teknologi
Dorongan untuk meningkatkan inovasi dan penelitian dalam
teknologi sangat penting untuk mengembangkan produk dan
layanan teknologi yang lebih maju dan berdaya saing.
4) Pemanfaatan Teknologi dalam Pembangunan
Teknologi harus diterapkan secara efektif untuk mendukung
pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia.
Penggunaan teknologi harus diarahkan untuk mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
5) Keamanan Teknologi dan Privasi Data
Perkembangan teknologi juga membawa tantangan terkait
keamanan siber dan privasi data. Perlindungan terhadap data
pribadi dan keamanan siber menjadi hal yang sangat penting
mengingat semakin meningkatnya ancaman kejahatan siber.
6) Edukasi Teknologi dan Kesadaran Digital
Meningkatkan kesadaran digital dan literasi teknologi di
antara masyarakat merupakan isu yang krusial agar
masyarakat dapat menggunakan teknologi secara bijaksana
dan aman.
7) Pengembangan Industri Teknologi
Pengembangan industri teknologi dalam negeri perlu
didorong untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi
impor dan meningkatkan daya saing produk teknologi buatan
Indonesia di pasar internasional.
8) Smart City dan Infrastruktur Cerdas
Dalam menghadapi urbanisasi yang meningkat,
pengembangan konsep Smart City dan pemanfaatan
infrastruktur cerdas menjadi isu strategis dalam
meningkatkan kualitas hidup di kota-kota besar.

74
9) Penggunaan Teknologi dalam Sektor Pertanian dan
Pertambangan
Pemanfaatan teknologi di sektor pertanian dan pertambangan
bisa membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
keberlanjutan di sektor-sektor tersebut.
10) Pengelolaan Limbah Teknologi
Perlu diatasi dengan baik agar tidak menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
5. Wawasan kebangsaan dan Bela Negara
Untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan
globalisasi, diperlukan wawasan kebangsaan dalam memperkuat
semangat nasionalisme melalui pendidikan Bela Negara.
Keberadaan suatu bangsa dalam bingkai negara pada
dasarnya dilandasi oleh 3 (tiga) hal mendasar yaitu: ”kesadaran”,
”semangat” dan ”tekad” yang kuat dalam memahami wawasan
kebangsaan, yaitu:
a. Kesadaran meliputi dua fenomena realitas, yaitu ”kesadaran
ruang”(pemahaman terhadap konfigurasi geografis) dan
”kesadaranisi” (kemajemukan dan heterogenitas kita sebagai
bangsa).
b. Semangat, yaitu spirit para founding father dan kita semua
untuk mewujudkan fenomena realitas tadi menjadi satu
“entity”, suatu kesatuan yang utuh seperti diikrarkan melalui
Sumpah Pemuda 1928 dan dipertahankan melalui
pertempuran 10 November 1945.
c. Tekad, merupakan komitmen kuat untuk mewujudkan cita-
cita luhur kita yang tertuang dalam proklamasi kemerdekaan
serta komitmen terhadap Wawasan Kebangsaan yang
berintikan 4 konsensus dasar berbangsa (Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).
Ketiga aspek mendasar tersebut terakumulasi dalam
pemahaman wawasan kebangsaan yang ditunjukkan dalam
kehidupan sehari-hari. Upaya Bela Negara adalah sikap dan
75
perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara (UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara). Dengan demikian, Bela Negara bukan
hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri semata, tetapi
merupakan tugas segenap WNI, sesuai kemampuan dan profesinya
dalam kehidupan.
Dalam proses pembelaan negara, terdapat beberapa hal yang
menjadi nilai-nilai penting yang harus dijadikan landasan bagi
setiap anggota bangsa, di antaranya adalah:
a) Cinta Tanah Air.
b) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
c) Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara
d) Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara.
e) Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.
f) Semangat mewujudkan negara berdaulat, adil, dan makmur
Topik Proyek:
1. Terorisme
2. Radikalisme
3. Ujaran Kebencian
4. Hoax
5. Intoleransi
6. Politik Identitas
7. Mencintai budaya asing
8. KKN
9. Mencintai produk asing daripada produk bangsa
10. Penggunaan Narkoba dan peredarannya
6. Moderasi Beragama
a. Konsep Moderasi Beragama
1) Pengertian Moderasi Beragama
Kata moderasi berasal dari bahasa latin yaitu moderatio
yang artinya ke-sedang-an (tidak kekurangan juga tidak

76
kelebihan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata
moderasi terdapat dua devinisi untuk kata moderasi yakni
pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstriman.
Dalam bahasa Inggris, kata moderation sering digunakan
dalam pengertian average (rata-rata), core (inti), standard
(baku), atau non-aligned (tidak berpihak). Sedangkan dalam
bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau
wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata
tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun
(berimbang).
Adapun lawan kata moderasi adalah berlebihan, atau
tatharruf dalam bahasa Arab, yang mengandung makna extreme,
radical, dan excessive dalam bahasa Inggris. Kata extreme juga
bisa berarti “berbuat keterlaluan, pergi dari ujung ke ujung,
berbalik memutar, mengambil tindakan/ jalan yang sebaliknya”.
Dalam konteks beragama, pengertian “berlebihan” ini dapat
diterapkan untuk merujuk pada orang yang bersikap extreme,
serta melebihi batas dan ketentuan syariat agama.
Dalam konteks beragama, sikap moderat dengan
demikian adalah pilihan untuk memiliki cara pandang, sikap,
dan perilaku di tengah--tengah di antara pilihan ekstrem yang
ada, sedangkan ekstremisme beragama adalah cara pandang,
sikap, dan perilaku melebihi batas--batas moderasi dalam
pemahaman dan praktik beragama. Moderasi beragama
kemudian dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan
perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu
bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Moderasi
beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang
seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif ) dan
penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda
keyakinan (inklusif).

77
2) Prinsip Dasar Moderasi
Salah satu prinsip dasar dalam moderasi beragama adalah
selalu menjaga keseimbangan di antara dua hal, misalnya
keseimbangan antara akal dan wahyu, antara jasmani dan
rohani, antara hak dan kewajiban, antara kepentingan individual
dan kemaslahatan komunal, antara keharusan dan kesukarelaan,
antara teks agama dan ijtihad tokoh agama, antara gagasan ideal
dan kenyataan, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa
depan.
Prinsip yang kedua, keseimbangan, adalah istilah untuk
menggambarkan cara pandang, sikap, dan komitmen untuk
selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan persamaan.
Mohammad Hashim Kamali (2015) menjelaskan bahwa prinsip
keseimbangan (balance) dan adil (justice) dalam konsep
moderasi (wasathiyah) berarti bahwa dalam ber-agama,
seseorang tidak boleh ekstrem pada pandangannya, melainkan
harus selalu mencari titik temu. Bagi Kamali, wasathiyah
merupakan aspek penting dalam Islam yang acapkali dilupakan
oleh umatnya, padahal, wasathiyah merupakan esensi ajaran
Islam. Kedua nilai ini, adil dan berimbang, akan lebih mudah
terbentuk jika seseorang memiliki tiga karakter utama dalam
dirinya: kebijaksanaan (wisdom), ketulusan (purity), dan
keberanian (courage).
3) Indikator Moderasi Beragama
Untuk mengukur moderasi beragama harus bisa
menggambarkan bagaimana kontestasi dan pergumulan nilai itu
terjadi. Sikap keberagamaan seseorang sangat dipengaruhi oleh
dua hal, yakni: akal dan wahyu. Keberpihakan yang kebablasan
pada akal bisa dianggap sebagai ekstrem kiri, yang tidak jarang
mengakibatkan lahirnya sikap mengabaikan teks. Sebaliknya,
pemahaman literal terhadap teks agama juga bisa
mengakibatkan sikap konservatif.

78
Adapun indikator moderasi beragama yang akan adalah
sebagai berikut : a) komitmen kebangsaan; b) toleransi; c)
anti-kekerasan; dan d) akomodatif terhadap kebudayaan lokal.
Keempat indikator ini dapat digunakan untuk mengenali
seberapa kuat moderasi beragama yang dipraktikkan oleh
seseorang di Indonesia.
b. Topik Proyek
1) Ekstremisme dan Radikalisme:
Salah satu isu utama terkait moderasi beragama adalah
munculnya ekstremisme dan radikalisme dalam kelompok-
kelompok keagamaan. Ekstremisme dapat menyebabkan konflik
dan kekerasan serta mengancam perdamaian dan stabilitas
sosial. Proyek ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
dan pengalaman kepada mahasiswa bahwa ekstreminisme dan
radikalisme dalam beragama merupakan hal yang harus
dihindari dalam beragama karena bisa ancaman akan
perdamaian dan stabilitas politik.
2) Intoleransi dan Diskriminasi:
Isu intoleransi dan diskriminasi beragama seringkali muncul
akibat ketidakmampuan untuk menghargai perbedaan
keyakinan. Ketidakadilan dan perlakuan diskriminatif terhadap
kelompok agama minoritas dapat mengganggu harmoni dan
keberagaman dalam masyarakat. Dari Proyek ini diharapkan
mahasiswa mampu menghargai perbedaan dalam keyakinan,
sehingga dia (mahasiswa) bersikap toleransi dan inklusif dalam
menanggapi perbedaan.
3) Konflik Agama:
Isu konflik agama sering muncul karena adanya perbedaan
pandangan dan keyakinan antaragama. Tidak adanya sikap
moderat dalam beragama dapat menyulut ketegangan dan
konflik antarkelompok. Tujuan dari Proyek ini adalah
mahasiswa diharapkan bisa menghindari dari perilaku dan
perkataan yang dapat menjadikan konflik dalam agama.
79
4) Penggunaan Agama untuk Kepentingan Politik:
Terkadang agama digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
politik tertentu. Penggunaan agama secara instrumental ini dapat
merusak citra agama dan mengabaikan nilai-nilai moderasi dan
toleransi. Dari tema proyek ini mahasiswa mampu memberikan
solusi atau pemikiran positif kepada masyarakat supaya jangan
tertipu dengan politik identitas.
5) Fundamentalisme:
Fundamentalisme adalah sikap yang mendasarkan keyakinan
pada teks-teks agama secara harfiah dan menolak adaptasi
dengan perkembangan zaman. Fundamentalisme dapat
menghambat dialog dan kerjasama antaragama. tema ini
mengajak kepada mahasiswa supaya dalam beragama tidak
selalu mendasarkan teks-teks agama semata dengan
mengabaikan perkembangan zaman
6) Tersingkirnya Suara Moderat:
Dalam beberapa kasus, suara-suara moderat dan toleran dalam
agama seringkali terpinggirkan atau bahkan terancam oleh
pihak-pihak yang lebih ekstrem. Hal ini dapat mempengaruhi
keharmonisan antaragama dan memperkuat polarisasi.
Diharpakan dari tema ini mahasiswa mampu menjadi pelopor
dalam menggaungkan atau mensosialisasikan moderasi
beragama kepada masyarakat sekitar supaya suara moderat tidak
tersingkirkan.
7) Keamanan dan Terorisme:
Terorisme seringkali terkait dengan keyakinan agama yang
ekstrem dan radikal. Isu keamanan terkait dengan ekstremisme
agama menjadi perhatian utama dalam banyak negara. Pada
tema yang terakhir ini mahasiswa diharapkan memahami konsep
toleransi dalam beragama sehingga pada akhirnya dia
(mahasiswa) mampu menghidarikan dirinya dari hal-hal yang
memicu terwujudnya terorisme.

80
E. PROSEDUR DAN LANGKAH
Pembelajaran berbasis proyek membantu mahasiswa
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas,
kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang semuanya
sangat relevan dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
Pendekatan ini juga memberikan pengalaman belajar yang berarti
dan bermakna bagi mahasiswa, karena mereka dapat melihat hasil
konkrit dari usaha belajar mereka dalam bentuk produk atau proyek
yang mereka hasilkan.
Langkah dan prosedur dalam pembelajaran berbasis proyek
memiliki urgensi yang sangat penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan memberikan pengalaman pembelajaran yang
efektif bagi mahasiswa. Oleh karena itu diharapkan seluruh dosen
dan mahasiswa bisa mengikuti seluruh langkah dan prosedur dalam
pembelajaran MKWK berbasis proyek.
Pelaksanaan Perkuliahan MKWK dilaksanakan dalam dua
tahap skenario pembelajaran. tahap pertama penyampaian materi
ajar perkuliahan, dan kedua pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek. Pada tahap pertama mahasiswa difasilitasi dalam
penguasaan materi ajar sesuai substansi materi yang disusun oleh
tim dosen dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran MKWK
yang termaktub dalam Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Kepdirjendikti) No. 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib Kurikulum pada Pendidikan
Tinggi dan mengikuti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang
telah disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum MKWK pada
masing-masing mata kuliah. tahap dua adalah tahap pembelajaran
berbasis proyek. pada tahap ini mahasiswa melaksanakan
pembelajaran MKWK dengan metode pembelajaran berbasis
proyek yang disusun oleh Tim Pengembang MKWK berbasis
proyek.

81
Dalam Pedoman Bantuan Program Pengembangan Model
Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan
Tinggi Berbasis Proyek dalam kerangka perkuliahan MKWK
diorientasikan menggunakan pendekatan terintegrasi minimal 2
mata kuliah dan pembelajaran difokuskan untuk menemukan solusi
terhadap permasalahan kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaraan berbasis saintifik dan nilai-nilai luhur bangsa agar
menjadi warga negara yang efektif dan produktif di masa yang
akan datang. Perlu digarisbawahi bahwa pembelajaran MKWK
berbasis proyek ini tidak dimaksudkan untuk meleburkan atau
menggabungkan empat mata kuliah MKWK dalam satu mata
kuliah, namun dua atau lebih mata kuliah melakukan proyek
bersama.
Proyek bersama yang dimaksud ini dilaksanakan Pada tahap
2 desain pembelajaran MKWK.

TAHAP 1
Pembelajaran dirancang dengan penyampaian materi
perkuliahan yang telah disusun oleh tim pengembang RPS.
Materi yang diberikan sesuai dengan Keputusan Direktorat
82
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kepdirjendikti) No.
84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah
Wajib Kurikulum pada Pendidikan Tinggi. Pada tahap 1
mahasiswa diberikan penguatan pemahaman terkait substansi
materi perkuliahan. pada tahap ini disiapkan juga literasi terkait
pengetahuan dan kompetensi serta materi tentang pelaksanaan
proyek yang akan dilaksanakan pada tahap 2. Metode
pembelajaran bisa digunakan adalah ceramah, diskusi
kelompok, dan metode lainnya. pada tahap 1 ini, dosen
melaksanakan perkuliahan dengan mengacu pada capaian dan
tujuan pembelajaran yang diatur dalam RPS, dengan
memperhatikan kekhasan mata kuliah MKWK itu sendiri.

TAHAP 2
Pada tahap 2 ini mahasiswa dibimbing untuk
melaksanakan proyek pembelajaran sesuai dengan arahan dan
rencana pembelajaran. Tahap 2 dilaksanakan pada pertemuan 9-
16 atau setelah pelaksanaan Ujian Tengah Semester. Pada tahap
ini mahasiswa belajar secara mandiri dan berkelompok dalam
tema dan topik yang dipilih. mereka dibimbing untuk untuk
mengidentifikasi masalah, selanjutnya menganalisis dan
mensintesisnya, kemudian melakukan sebuah upaya pemecahan
masalah yang mereka bisa lakukan dengan luaran berupa karya;
Karya benda, karya tulis dan karya multimedia/digital.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 210/M/2023 tentang
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan Layanan
Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Nomor 7 mengatur tentang Metode
pembelajaran di dalam kelas harus menggunakan salah satu atau
kombinasi dari metode pembelajaran pemecahan kasus (case
method) atau pembelajaran kelompok berbasis project (team-

83
based project) dengan memberikan bobot evaluasi sejumlah
50% dari nilai akhir, maka dalam pembelajaran MKWK
berbasis proyek ini juga bobot penilaian dalam mata kuliah
adalah sejumlah 50% dari total nilai mata kuliah.
Untuk tahap 2 dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek dalam MKWK, bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. PERSIAPAN
Perencanaan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project-Based Learning/PjBL) merupakan langkah penting
dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran ini.
PjBL adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada
pengerjaan proyek nyata atau tugas berorientasi proyek sebagai
sarana untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan
mahasiswa dalam konteks kehidupan nyata.
Dalam persiapan pembelajaran MKWK berbasis proyek
bisa mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Dosen melaksanakan perkuliahan berdasarkan capaian
pembelajaran mata kuliah yang terdapat dalam Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) pada pertemuan 1-7 di kelas.
memberikan penguatan juga terhadap materi yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek (PjBL) terkait tema dan topik proyek yang akan
dilaksanakan.

84
b. Dosen Pengampu MKWK berkoordinasi dengan sesama
dosen pengampu MKWK pada Program Studi/Jurusan yang
sama terkait kolaborasi proyek yang akan dilaksanakan.
Koordinasi dilakukan terkait pembagian tugas dari masing-
masing dosen dalam kelas prodi yang sama tersebut.
c. Dosen memberikan materi tentang pembelajaran berbasis
proyek (PjBL) dari mulai konsep dasar pembelajaran
berbasis proyek, langkah dan prosedur, tema proyek, dan
evaluasi.
d. Dosen membentuk kelompok proyek mahasiswa dengan
menentukannya berdasarkan tema yang tersedia dengan
jumlah mahasiswa dalam setiap kelompok 6-8 orang.
e. Dosen memberikan pendampingan terkait penentuan
masalah yang akan dilakukan proyek kelompok PjBL
mahasiswa.
f. Mahasiswa diarahkan mencari data awal terkait masalah
yang dipilih untuk didiskusikan bersama dosen. Setelah
didiskusikan kelompok menentukan proyek yang akan
dilaksanakan bersama tim.
g. Kelompok PjBL menyusun proposal sesuai format yang
diberikan dosen.
h. Setelah proposal disusun, kelompok PjBL diskusi dengan
dosen untuk membahas rencana program dan luaran yang
akan dilaksanakan kemudian mengesahkan proposal yang
diajukan.
Dalam langkah persiapan ini, mahasiswa sudah
menghasilkan proposal proyek sebagai target dan menjadi panduan
mahasiswa dalam tahap selanjutnya. Dosen melakukan
pendampingan dan bimbingan selama perumusan proposal tersebut,
sekaligus melakukan penilaian dalam prosesnya. Adapun
sistematika proposal proyek MKWK adalah sebagai berikut:
a. cover
b. Lembar Pengesahan

85
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
e. BAB I; PENDAHULUAN
1) tema dan topik proyek,
2) latar Belakang
3) tujuan proyek,
4) manfaat proyek,
f. BAB II; ISI PROYEK
1) definisi proyek (5W1H)
2) bentuk proyek,
3) jadwal kegiatan,
4) struktur tim proyek
5) rencana anggaran biaya (RAB)
g. BAB III; TARGET HASIL PROYEK
1) luaran wajib
2) luaran kelompok
h. Lampiran
Proposal proyek disusun mengikuti sistematika di atas
dengan ketentuan ukuran kertas A4, jenis font Times New Roman,
ukuran 12 pt, jarak spasi 1,5. margin 2,5 dan dalam bentuk file
Google Document. Penyusunan proposal dibimbing langsung oleh
dosen pengampu MKWK dan template proposal disediakan dalam
Google Drive.
2. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based
Learning/PjBL) adalah tahap di mana mahasiswa aktif terlibat
dalam mengerjakan proyek nyata yang relevan dengan tujuan
pembelajaran. Selama pelaksanaan PjBL, mahasiswa akan
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka
pelajari untuk menyelesaikan proyek dan mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based
Learning/PJBL) membantu mahasiswa mengembangkan berbagai
86
kemampuan yang bermanfaat untuk kehidupan dan pengembangan
kompetensi mereka. Berikut adalah beberapa kemampuan yang
dapat dikembangkan dalam PJBL:
a. Keterampilan Berpikir Kritis:
mahasiswa diajak untuk berpikir secara kritis saat mereka
mengidentifikasi masalah dalam proyek, mengumpulkan
informasi, menganalisis data, mengevaluasi solusi, dan membuat
keputusan berdasarkan bukti. Keterampilan berpikir kritis ini
membantu mahasiswa menjadi pembelajar yang lebih kritis dan
analitis.
b. Kemampuan Kolaborasi:
PJBL sering melibatkan kerja kelompok atau tim.
mahasiswa belajar untuk berkolaborasi dengan anggota tim,
berbagi ide, mendengarkan perspektif orang lain, dan
memecahkan masalah bersama. Kemampuan kolaborasi ini
penting dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari.
c. Kemampuan Komunikasi:
Mahasiswa harus belajar untuk menyampaikan ide-ide
mereka dengan jelas dan efektif dalam bentuk presentasi lisan,
tulisan, dan komunikasi lainnya. Kemampuan komunikasi yang
baik membantu mahasiswa berkomunikasi dengan baik dalam
berbagai situasi.
d. Keterampilan Penyelesaian Masalah:
Dalam PJBL, mahasiswa dihadapkan pada masalah yang
kompleks dan nyata yang harus mereka pecahkan. Proses ini
membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan
penyelesaian masalah, termasuk kemampuan untuk merumuskan
masalah, mencari solusi alternatif, dan memilih tindakan terbaik.
e. Kreativitas:
mahasiswa didorong untuk berpikir kreatif dan
menemukan pendekatan baru dalam memecahkan masalah atau
menyelesaikan proyek. PJBL memberi ruang bagi mahasiswa
untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan inovatif.

87
f. Kemampuan Manajemen Waktu
Dalam PJBL, mahasiswa harus mengatur waktu mereka
sendiri untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Ini
mengajarkan mahasiswa tentang manajemen waktu yang efisien
dan disiplin dalam mengelola tugas-tugas yang kompleks.
g. Kemampuan Riset dan Pengumpulan Informasi:
mahasiswa belajar untuk mencari informasi relevan dari
berbagai sumber, mengumpulkan data, dan menerapkannya
dalam proyek mereka. Keterampilan ini penting dalam
mengatasi isu-isu kompleks dalam dunia nyata.
h. Kemampuan Belajar Mandiri:
Dalam PJBL, mahasiswa bertanggung jawab atas
pembelajaran mereka sendiri. Mereka belajar untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka, mencari sumber
daya, dan mengatasi tantangan pembelajaran secara mandiri.
i. Kemampuan Teknologi dan Multimedia:
PJBL sering memanfaatkan teknologi dan multimedia
dalam presentasi proyek. mahasiswa belajar untuk menggunakan
alat-alat teknologi dan platform multimedia dengan efektif.
j. Kemampuan Evaluasi Diri:
PJBL mendorong mahasiswa untuk merefleksikan
pembelajaran mereka dan mengidentifikasi area untuk
perbaikan. Mahasiswa belajar untuk mengevaluasi diri sendiri
dan mengembangkan pola pikir berkelanjutan untuk
pertumbuhan pribadi.
Semua kemampuan ini merupakan aspek penting dalam
perkembangan mahasiswa sebagai individu yang siap menghadapi
tantangan masa depan dan berhasil dalam berbagai peran di
kehidupan mereka.
Berikut adalah penjelasan tentang ketentuan pelaksanaan
pembelajaran MKWK berbasis proyek (PjBL):

88
a. Kelompok proyek PjBL mahasiswa melaksanakan kegiatan
atau topik proyek yang telah disepakati bersama dosen.
b. Kegiatan dilaksanakan sesuai waktu yang disediakan dalam
timeline atau jadwal kerja proyek.
c. Kelompok menyusun laporan kemajuan/monitoring proyek
dalam format yang disediakan.
d. kelompok proyek PjBL mendiskusikan dengan dosen jika
mengalami kendala selama pelaksanaan proyek.
e. Kelompok proyek PjBL mendokumentasikan setiap kegiatan
yang dilakukan.
f. Kelompok proyek PjBL menyiapkan seluruh bahan yang
diperlukan dalam pelaporan proyek.
g. Dosen memonitoring pelaksanaan proyek melalui lembar
kerja atau jadwal kegiatan yang tersedia di dalam proposal
proyek.
Untuk format lembar kerja dan monitoring proyek bisa
dilihat pada lampiran 5 di bagian akhir pada modul ini.
3. PELAPORAN
Pelaporan menjadi tahap akhir dalam rangkaian
pembelajaran berbasis proyek. Dalam laporan, mahasiswa
mendeskripsikan seluruh aktivitas kelompok dalam bentuk teks
dengan format Google Document. Laporan ini menjadi acuan
dalam asesmen proyek yang dilakukan oleh dosen.
Asesmen merupakan proses pengumpulan, evaluasi, dan
penilaian terhadap data atau informasi terkait suatu subjek atau
objek tertentu. Tujuan dari asesmen adalah untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi atau individu
yang sedang dinilai. Asesmen dapat digunakan dalam berbagai
konteks, seperti pendidikan, psikologi, kesehatan, bisnis, dan
banyak bidang lainnya.
Asesmen yang baik harus objektif, valid, dan reliabel. Objektif
berarti tidak memihak dan bebas dari pengaruh personal penilai.
Validitas menunjukkan sejauh mana asesmen mengukur apa yang
89
seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat
kestabilan dan konsistensi hasil asesmen ketika diulang beberapa kali.
Asesmen dapat menggunakan berbagai metode, termasuk
tes tertulis, wawancara, observasi, portofolio, dan lainnya,
tergantung pada konteks dan tujuan penggunaannya. Hasil asesmen
yang akurat dan informatif dapat memberikan wawasan yang
berharga dalam pengambilan keputusan dan pengembangan lebih
lanjut di berbagai bidang.
Asesmen dalam PJBL mencakup pendekatan dan praktik
dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan dan hasil belajar
mahasiswa selama pelaksanaan proyek. Tujuan dari asesmen PjBL
adalah untuk memperoleh wawasan tentang pemahaman
mahasiswa terhadap materi pembelajaran, kemampuan mereka
dalam memecahkan masalah nyata, serta keterampilan kolaboratif
dan kreatif yang mereka kembangkan selama proses pembelajaran
berbasis proyek. Berikut adalah beberapa teori asesmen yang
relevan dengan PJBL:
a. Asesmen Formatif dan Sumatif:
Dalam PJBL, asesmen dapat berperan sebagai formatif
atau sumatif. Asesmen formatif dilakukan selama proses
pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan bimbingan
bagi mahasiswa agar dapat terus meningkatkan kinerja mereka
selama proyek berlangsung. Sementara itu, asesmen sumatif
dilakukan pada akhir proyek untuk menilai hasil akhir dan
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Asesmen Otentik
Asesmen dalam PJBL berfokus pada tugas dan proyek
otentik yang mencerminkan tuntutan dunia nyata. Asesmen
otentik menuntut mahasiswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi atau
konteks yang relevan dengan dunia nyata.
c. Penilaian Proyek Berbasis Rubrik:

90
Penggunaan rubrik adalah cara yang umum digunakan
untuk menilai proyek dalam PJBL. Rubrik menyediakan kriteria
dan deskripsi kinerja yang jelas, yang membantu guru dan
mahasiswa dalam memahami harapan dan standar yang harus
dicapai dalam proyek tersebut.
d. Asesmen Berbasis Kinerja
Asesmen dalam PJBL lebih menekankan pada kinerja
mahasiswa daripada ujian tertulis atau pilihan ganda. Mahasiswa
dinilai berdasarkan bagaimana mereka mengatasi tugas atau masalah,
serta bagaimana mereka berkontribusi dalam kerja kelompok.
e. Self-Assessment dan Peer Assessment
Dalam PJBL, mahasiswa juga dilibatkan dalam self-
assessment dan peer assessment. Self-assessment membantu
mahasiswa untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
mereka sendiri serta merencanakan perbaikan. Peer assessment
memungkinkan mahasiswa memberikan umpan balik satu sama
lain, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab
mahasiswa dalam proyek.
f. Asesmen Berkala
Asesmen dalam PJBL biasanya berlangsung secara
berkala selama proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan
guru untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat
kepada mahasiswa selama proyek berlangsung.
g. Holistik dan Multidimensional
Asesmen dalam PJBL bersifat holistik dan
multidimensional. Selain menilai pengetahuan dan keterampilan
akademik, asesmen juga mencakup kemajuan dalam
keterampilan sosial, kerja sama, kepemimpinan, dan
kemampuan berpikir kritis.
Teori asesmen dalam PJBL menekankan pentingnya
pendekatan asesmen yang sejalan dengan filosofi pembelajaran
berbasis proyek. Asesmen yang tepat dapat memberikan gambaran
yang komprehensif tentang kemajuan mahasiswa dan kualitas hasil

91
proyek yang dihasilkan, serta membantu mahasiswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Asesmen dalam pembelajaran MKWK berbasis proyek
terdiri dari dua unsur penilaian.
1) Asesmen individu dalam kelompok,
Asesmen individu dilaksanakan melalui penilaian diri (self
assessment) dan/atau penilaian teman sejawat (peer assessment)
dalam kelompok proyek atau oleh ketua kelompok. penilaian diri dan
penilaian teman sejawat meliputi aspek penilaian: berpikir kritis,
kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan kontribusi. indikator tersebut
dinilai ketika proses pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yang
di lakukan di dalam kelompok bersama anggota tim proyek.
Asesmen individu dilakukan untuk mendapatkan data nilai
setiap individu mahasiswa dalam kinerja proyek pembelajaran
MKWK yang dilakukan.
2) Asesmen kelompok.
Asesmen kelompok dilakukan untuk mendapatkan data
penilaian dari setiap kelompok proyek. Asesmen kelompok
dilaksanakan meliputi penilaian perencanaan dalam proposal
proyek, proses pelaksanaan dan luaran/hasil proyek. penilaian
dilaksanakan melalui teknik observasi, wawancara. tes penampilan
(performance test) dan atau portofolio dengan disesuaikan
karakteristik dan bentuk proyek.
Pada tahap perencanaan dosen memberikan penilaian
berdasarkan proposal yang disusun kelompok proyek mahasiswa.
Pada tahap pelaksanaan dosen memberikan penilaian berdasarkan
monitoring pelaksanaan yang dilakukan pada lembar kerja dan
monitoring kegiatan proyek kelompok mahasiswa. Untuk penilaian
hasil, dosen memberikan penilaian berdasarkan laporan proyek,
presentasi kelompok terkait proyek, dan luaran proyek kelompok.
Setiap kelompok diwajibkan untuk menyusun proposal
sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek. dan pada bagian
akhir kelompok mahasiswa juga diwajibkan untuk menyusun

92
laporan proyek yang dilaksanakan. Adapun sistematika laporan
proyek MKWK adalah sebagai berikut:
a. cover
b. Kata pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I; PENDAHULUAN
1) tema dan topik proyek,
2) latar Belakang (harapan dan kenyataan kemudian
mencakup juga pertanyaan esensial dalam proyek),
3) tujuan proyek,
4) manfaat proyek,
e. BAB II; ISI PROYEK
1) definisi proyek (5W1H)
2) bentuk proyek,
3) jadwal kegiatan,
4) struktur tim proyek
5) rincian anggaran biaya (RAB)
f. BAB III; HASIL PROYEK
1) luaran wajib
2) luaran/produk kelompok
3) Deskripsi produk
4) Refleksi
g. BAB IV PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Rekomendasi
h. Lampiran
Untuk lebih memperjelas capaian setiap langkah
pembelajaran berbasis proyek yang harus dilakukan oleh semua
kelompok proyek bisa diperhatikan tabel berikut:
TAHAP PJBL TARGET CAPAIAN KELOMPOK

Persiapan Proposal proyek

93
Pelaksanaan Lembar Kerja dan Monitoring

Pelaporan 1. Laporan Proyek


2. Salindia (Powerpoint)
3. Luaran Proyek
a. Luaran Wajib:
1) Infografis
2) Video Dokumentasi Kelompok
b. Luaran Kelompok, salah satu hasil
proyek yang terdiri dari:
1) Karya Tulis
2) Karya Digital/Multimedia (Video
Edukasi, Aplikasi, Website dll)
3) Karya Benda/Artefak/Monumental
Tabel 5.1
Target Capaian Kelompok

Sebagai gambaran pelaksanaan Pembelajaran MKWK


berbasis Proyek dijelaskan dalam tabel berikut ini.

94
Tabel 5.2
Deskripsi Perkuliahan MKWK

95
F. PEDOMAN ASESMEN
Dalam menentukan hasil akhir nilai mata kuliah Tim
Program Pengembangan Pembelajaran MKWK berbasis proyek
menyusun rubrik asesmen mata kuliah wajib kurikulum sebagai
berikut:
Tabel 6.1
RUBRIK PENILAIAN MATA KULIAH WAJIB
KURIKULUM
NILAI MATERI KOMPONEN BOBOT PERSENTASE
MKWK ASESMEN ASESMEN NILAI NILAI

TAHAP 1 Materi Ajar 1. Tugas 20% 50%


1-7 Harian:
Kuis/Resume

2. UTS 30%

TAHAP 2 Proyek 3. Nilai 20% 50%


Mahasiswa Individu

4. Nilai 30%
Kelompok

TOTAL NILAI 100% 100%

TAHAP 1
Sebagaimana penjelasan sebelumnya untuk perkuliahan
pertemuan 1-7 dilaksanakan penyampaian materi sesuai kurikulum
atau capaian pembelajaran yang dirumuskan dalam RPS.
penyampaian materi ini dilaksanakan untuk memenuhi capaian
pembelajaran terkait substansi pokok materi mata kuliah masing-
masing MKWK. untuk penilaiannya memiliki bobot 50%, dengan
rincian komponen asesmen terdiri dari 20% nilai tugas harian dan
30% nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dari total 100%
keseluruhan nilai mata kuliah.
96
Bentuk tugas harian bisa berupa kuis, resume materi
perkuliahan, pembuatan peta konsep, atau bentuk tugas lainnya.
Ujian Tengah Semester (UTS) bisa berbentuk tes tertulis berupa tes
objektif (pilihan ganda) atau dalam bentuk uraian yang
dilaksanakan secara luar jaringan (luring) atau secara dalam
jaringan (daring). Semua bentuk tes pada tahap 1 ini diserahkan
kepada kebijakan masing-masing dosen, sesuai dengan metode
pembelajaran yang dikembangkan.
TAHAP 2
Asesmen dalam Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL)
adalah proses evaluasi dan pengukuran untuk mengukur kemajuan
dan hasil belajar mahasiswa selama mereka terlibat dalam proyek
pembelajaran. Maka disusun asesmen yang memadai untuk bisa
memberikan hasil asesmen yang objektif dan adil dalam
pembelajaran MKWK berbasis proyek. Bobot nilai hasil
pembelajaran berbasis proyek sesuai Indikator Kinerja Utama
Perguruan Tinggi poin 7 adalah sejumlah 50% dari jumlah nilai
mata kuliah. Terkait pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek ini
dilakukan secara kolaboratif antara dua mata kuliah atau lebih
dalam satu semester dalam program studi dan kelas yang sama,
maka nilai tahap 2 ini adalah nilai yang sama untuk dua mata
kuliah tersebut. Sehingga dosen tinggal menjumlahkan nilai tahap
dua ini dengan nilai tahap satu yaitu nilai tugas harian dan nilai
UTS bagi mahasiswa.
Ada dua komponen nilai yang ditargetkan dalam asesmen
proyek MKWK ini.
1. Asesmen individu
Asesmen individu dirancang untuk mendapatkan nilai
objektif dari mahasiswa secara individu kaitannya dengan kinerja
dalam kelompok proyek. Kemampuan yang dikembangkan dan
dinilai dalam nilai individu ini adalah kompetensi yang diperlukan
mahasiswa dalam perjalanan akademik di kampus dan bekal dalam

97
mengarungi dunia profesinya. Dengan Pembelajaran berbasis
proyek, diharapkan kemampuan tersebut bisa diasah dan
dikembangkan. Bobot nilai individu ini adalah 20% dari
keseluruhan jumlah nilai mata kuliah. Adapun kompetensi yang
diukur dalam asesmen individu ini adalah beberapa indikator
asesmen yang terdiri dari:
a. Kemampuan berpikir kritis
b. Kreativitas
c. Kerja sama
d. Komunikasi
e. Kontribusi
Indikator asesmen ini disajikan dalam bentuk angket yang
disajikan dalam bentuk pernyataan/pertanyaan dengan skala 0-100.
Angket ini diisi oleh sesama anggota tim (Peer Assessment) atau
ketua kelompok yang mengetahui dan mengalami interaksi secara
langsung di dalam kelompok proyek. Dengan teknik penilaian
seperti ini, diharapkan dosen mendapatkan gambaran objektif
terkait nilai setiap mahasiswa dalam aktivitasnya di dalam
kelompok. berikut adalah rubrik nilai dalam pelaksanaan asesmen
individu dalam kelompok proyek.
Tabel 6.2
RUBRIK ASESMEN INDIVIDU DALAM PROYEK
VARIABEL INDIKATOR SKALA NILAI
ASESMEN NILAI

1. Berpikir Identifikasi Isu terkini 0-100 100


kritis
Analisis masalah 0-100 100

Memunculkan solusi efektif 0-100 100

SUB JUMLAH (N.1) 300

98
2. Kreativitas Memberi ide program 0-100 100

pemanfaatan teknologi 0-100 100


informasi

terbuka terhadap wawasan 0-100 100


dan pengalaman baru

SUB JUMLAH (N.2) 300

3. Kerja sama Melaksanakan tugas 0-100 100


bersama tim anggota yang
lain

Memberi saran yang 0-100 100


dibutuhkan

Ikut serta dalam setiap 0-100 100


kegiatan

SUB JUMLAH (N.3) 300

4. Komunikasi Menyampaikan informasi 0-100 100


yang diketahui terkait
proyek

Aktif dalam diskusi 0-100 100


kelompok

Menerima informasi dan 0-100 100


masukan dari anggota tim
lain

SUB JUMLAH (N.4) 300

5. Kontribusi Memberi Ide/gagasan 0-100 100


dalam proyek

Melaksanakan tugas yang 0-100 100


diberikan
99
berperan aktif dalam setiap 0-100 100
kegiatan

SUB JUMLAH (N.5) 300

JUMLAH TOTAL

2. Asesmen kelompok
Asesmen kelompok dilaksanakan untuk mendapatkan data
hasil kualitas kerja tim kelompok proyek mahasiswa. Asesmen
kelompok meliputi tiga aspek asesmen yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan hasil proyek/luaran. Untuk lebih jelas
implementasi asesmen dalam pembelajaran MKWK berbasis
proyek bisa dijelaskan sebagai berikut:
a. Asesmen Perencanaan
Asesmen Perencanaan dilakukan selama proses tahap
perencanaan dimulai dari pencarian ide proyek sampai tersusunnya
proposal proyek sebagai dokumen perencanaan proyek.
Perencanaan proyek merupakan hal yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan proyek dan evaluasi, oleh karena itu diperlukan
ketepatan dalam penyusunannya.
Ada tiga indikator dalam variabel asesmen Perencanaan,
yaitu identifikasi masalah, substansi proposal dan sistematika
penulisan proposal.
1) Identifikasi masalah
Untuk memberikan nilai kepada mahasiswa, dalam indikator
asesmen identifikasi masalah dosen mempertimbangkan beberapa
hal, yaitu pemilihan topik atau judul yang kontekstual, relevansi
dengan kebutuhan waktu sekarang, relevansi dengan kebutuhan
dengan solusi masalah yang nyata dihadapi oleh mahasiswa di
masyarakat, pemilihan judul yang mampu menjawab persoalan
yang diangkat. Data untuk penilaian identifikasi masalah bisa
100
diperoleh ketika pembimbingan atau diskusi kelompok berlangsung
pada tahap penentuan topik/judul proyek.
2) Substansi proposal proyek
Substansi proposal menjadi bagian penting dalam asesmen
perencanaan. Dosen memberikan nilai pada variabel substansi
proposal proyek dengan mempertimbangkan kualitas isi dari isu
yang diangkat dan kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan
proposal. Proposal proyek diharapkan mampu memberikan
gambaran jelas terkait masalah yang dipilih, metode pemecahan
masalah dan hasil yang relevan terhadap solusi masalah yang
dipilih.
3) Sistematika penulisan proposal
Variabel penilaian perencanaan yang ketiga adalah
sistematika penulisan proposal proyek. Dengan menulis proposal
proyek, mahasiswa dilatih untuk belajar menulis berdasarkan etika
akademik atau penulisan karya ilmiah. pada tahap ini, dosen
memberikan nilai kepada kelompok proyek dengan
mempertimbangkan ketepatan penulisan proposal dengan panduan
atau template proposal yang diberikan kepada mahasiswa, alur pikir
penulisan, gaya bahasa yang digunakan dan kesesuaian dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia edisi V.
b. Asesmen Pelaksanaan
Asesmen pelaksanaan dilakukan untuk mendapatkan
gambaran pelaksanaan oleh kelompok mahasiswa dalam proyek
yang dilakukannya. Nilai dari pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
tidak hanya diukur dari hasil, tetapi juga dalam prosesnya harus
memberikan porsi penilaian, mengingat salah satu variabel yang
dikembangkan dalam pembelajaran berbasis proyek adalah
kompetensi individu dan sosial yang bisa dikembangkan melalui
proses yang terjadi dalam pelaksanaan proyek pembelajaran.
Asesmen pelaksanaan dilakukan pada tahap pelaksanaan
proyek dengan menggunakan lembar monitoring proyek. Dosen
101
memonitoring pelaksanaan proyek dengan memeriksa daftar ceklis
dan deskripsi pelaksanaan kegiatan oleh kelompok proyek dalam
lembar kerja dan monitoring kelompok proyek. Lembar kerja dan
monitoring proyek disusun berdasarkan jadwal kegiatan yang
disusun oleh kelompok proyek dalam proposal. Asesmen
pelaksanaan dilakukan untuk memantau dan memonitoring
kelompok dalam proses yang dilakukan. Adapun indikator
penilaian dalam asesmen pelaksanaan meliputi:
1) Ketepatan Prosedur
Ketepatan prosedur menjadi indikator penilaian dalam
pelaksanaan karena setiap hasil dipengaruhi oleh cara dalam
pelaksanaanya. yang dimaksud ketepatan Prosedur dalam
proyek ini adalah kesesuaian langkah demi langkah yang
dilakukan oleh kelompok dengan alur kerja proyek yang
disusun dalam proposal proyek. Mahasiswa melakukan
kegiatan secara sistematis dan tidak ada langkah yang
didahulukan atau dilewati dalam prosesnya.
2) Ketepatan Waktu
Dalam indikator asesmen efektifitas waktu, dosen
memberikan penilaian dari segi waktu yang dilakukan oleh
mahasiswa, apakah tepat sesuai dengan timeline yang disusun
dalam proposal atau tidak. Langkah demi langkah dilakukan
dalam waktu yang disesuaikan dalam jadwal, tidak dalam
waktu yang menumpuk di akhir kegiatan.
3) Kerja sama Kelompok
Pembelajaran berbasis proyek merupakan kerja tim
dalam kelompok, bukan hanya ketua atau satu individu saja.
oleh karena itu dosen memberikan nilai dalam pelaksanaan
proyek dengan mempertimbangkan juga kerja sama yang
terbentuk dalam kelompok. kerja sama dapat dilihat dari
pembagian kerja dan target yang terbagi kepada seluruh

102
anggota kelompok, tidak berpusat hanya pada satu anggota
atau beberapa anggota kelompok saja.
c. Asesmen Hasil
Asesmen Hasil merupakan bagian terakhir dalam langkah
asesmen proyek yang dilakukan kelompok mahasiswa. Asesmen
Hasil proyek meliputi indikator penilaian sebagai berikut:
1) Orisinalitas dan kreativitas
Orisinalitas dan kreativitas menjadi bagian penting dalam
hasil sebuah proyek. orisinalitas dapat dilihat dari keautentikan
hasil karya proyek dengan membandingkan dengan hasil karya
yang lainnya. diharapkan kelompok mampu menghasilkan hasil
proyek berupa laporan dan luaran yang tidak meniru, menduplikasi,
memplagiasi hasil karya orang lain.
2) Laporan Proyek
Laporan proyek merupakan dokumen tertulis dari hasil kerja
kelompok dalam menyusun sebuah proyek yang menjelaskan
semua rencana dan implementasi dari proyek tersebut. penyusunan
laporan proyek juga merupakan salah satu pertanggungjawaban
kelompok terhadap proyek yang diusulkan dan direalisasikan.
Laporan proyek diberikan nilai dalam variabel asesmen
berdasarkan pertimbangan kesesuaian pelaksanaan dengan rencana,
penulisan laporan dapat memberikan gambaran kerja yang
dilakukan oleh kelompok, ketepatan penulisan sesuai etika
akademik dan penulisan karya ilmiah, serta kesesuaian dengan
format yang diberikan oleh dosen.
3) Presentasi
Setelah melakukan sebuah proyek, kelompok juga diberikan
kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya bersama tim.
beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam pemberian nilai
pada indikator presentasi adalah, salindia (PPt), kejelasan dan ketepatan
bahasa yang disampaikan oleh presenter dalam menyampaikan
informasi, dan efektivitas serta efisiensi waktu presentasi.
103
4) Luaran Proyek
Luaran proyek dalam pembelajaran MKWK berbasis proyek
terdiri dari dua luaran,
a) luaran wajib
luaran wajib berupa infografis dan video dokumentasi
kelompok. luaran wajib berupa infografis dan video dokumentasi
wajib dihasilkan oleh setiap kelompok sebagai laporan kinerja dari
kelompok. Luaran poster berisi mengenai identitas pokok terkait
proyek, yang meliputi judul proyek, anggota proyek, latar belakang
masalah, bentuk, proyek, identitas proyek, luaran proyek,
rekomendasi dan refleksi.
Untuk video dokumenter berisi tentang dokumentasi semua
kegiatan kelompok yang dilakukan dari mulai persiapan sampai
tahap evaluasi proyek.
b) luaran kelompok
Luaran kelompok disesuaikan jenis proyek yang
dilaksanakan, bisa berupa: karya tulis, karya multimedia (video
edukasi), karya pertunjukan, atau karya lain yang sesuai dengan
proyek yang dilakukan.
Pada tahap asesmen hasil, dosen menggunakan teknik
observasi, wawancara dan portofolio hasil karya kelompok proyek
mahasiswa. Pada tahap asesmen hasil kelompok proyek mahasiswa
diinstruksikan untuk menyusun laporan, bahan paparan hasil
proyek (salindia) dan luaran proyek untuk selanjutnya kelompok
mempresentasikannya di depan dosen, dan dosen bertanya atau
mewawancarai hasil paparannya. Dosen menentukan nilai dengan
mengamati presentasi dan wawancara terkait hasil laporan
kelompok proyek, serta mengamati luaran proyeknya.
Untuk memandu dalam pelaksanaan asesmen kelompok
proyek, bisa mengikuti pedoman atau rubrik asesmen berikut ini:

104
Tabel 6.3
RUBRIK ASESMEN KELOMPOK PROYEK
VARIABEL INDIKATOR SKALA NILAI
ASESMEN NILAI

Perencanaan Urgensi Masalah 0-100 100

Substansi Proposal 0-100 100

Sistematika penulisan 0-100 100


Proposal

SUB JUMLAH (N.1) 300

Pelaksanaan Ketepatan prosedur 0-100 100

Efektivitas waktu 0-100 100

Kerja sama kelompok 0-100 100

SUB JUMLAH (N.2) 300

Hasil Orisinalitas dan 0-100 100


Kreativitas

Laporan Proyek 0-100 100

Presentasi Hasil 0-100 100


Proyek

Luaran Proyek 0-100 100

SUB JUMLAH (N.3) 400

JUMLAH TOTAL N.1+N.2+N.3


10

=100

105
G. LANGKAH TEKNIS PERKULIAHAN
Untuk memandu pelaksanaan perkuliahan pembelajaran
MKWK berbasis proyek, dosen bisa mengikuti panduan langkah
teknis perkuliahan sebagai berikut.
Tabel 7.1
Rincian Perkuliahan MKWK
Pert. Materi/Kegiatan Deskripsi

1 Pengantar Perkuliahan Penjelasan Dosen terkait


Perkuliahan

2 Materi 1 Pemaparan materi oleh Dosen

3 Materi 2 Presentasi dan diskusi Kelompok

4 Materi 3 Presentasi dan diskusi Kelompok

5 Materi 4 Presentasi dan diskusi Kelompok

6 Materi 5 Presentasi dan diskusi Kelompok

7 Materi 6 Presentasi dan diskusi Kelompok

8 Ujian Tengah Semester Asesmen bentuk Tes


(UTS) (Objektif/Uraian)

9 Materi konsep PjBL - Penyampaian konsep PjBL


dan Pembentukan - Menyusun Kelompok PjBL
kelompok PjBL - Mencari Ide Proyek

10 Bimbingan Kelompok - Kelompok mengkonsultasikan


PjBL terkait topik/objek Judul Proyek
proyek dan Studi awal - Membimbing Proposal Proyek
lapangan proyek - Kelompok menyusun Proposal
- Kelompok melakukan observasi
dan pencarian data awal proyek

11 Bimbingan Perumusan - Kelompok Bimbingan dengan


Program dan Dosen merumuskan
106
Pengesahan Proposal program/bentuk proyek
- Pengesahan Proposal

12 Pelaksanaan Program Pelaksanaan Proyek di Lapangan

13 Pelaksanaan Program Pelaksanaan Proyek di Lapangan

14 Penyusunan laporan Pembuatan Laporan dan Luaran


Proyek Proyek

15 Laporan Kelompok Asesmen Kelompok dan Individu:


Proyek/UAS Observasi dan wawancara
16 Presentasi Hasil Proyek berupa
Laporan dan Luaran

Perkuliahan ke-1
Pada pertemuan 1 Dosen dan mahasiswa melakukan
perkenalan. Kemudian menjelaskan terkait kontrak perkuliahan
yang meliputi penjelasan terkait Identitas Mata Kuliah, tujuan dan
capaian mata kuliah, prosedur dan teknik pembelajaran, tugas serta
proses penilaian.

Perkuliahan ke-2 sampai ke 7


Dosen dan mahasiswa melaksanakan perkuliahan dengan
materi sesuai capaian pembelajaran dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) terkait substansi materi kuliah MKWK. Pada tahap
ini metode bisa dilakukan melalui ceramah, presentasi, dan diskusi
kelompok. pada bagian akhir terdapat kuis atau tugas harian.

Perkuliahan ke- 8
Pertemuan 8 merupakan pelaksanaan Ujian Tengah
Semester (UTS). Mahasiswa melaksanakan evaluasi perkuliahan
bentuk tes objektif (berupa pilihan ganda) atau uraian secara luring
atau daring sesuai kebijakan masing-masing dosen.

107
Perkuliahan ke-9
Pada pertemuan ini, dosen menjelaskan terkait konsep dasar
pembelajaran MKWK berbasis proyek, yang meliputi pengertian
pembelajaran berbasis proyek (PjBL), tujuan dan manfaat PjBL,
langkah dan prosedur yang akan dilaksanakan dalam proyek, serta
asesmen yang akan dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa.
Pada pertemuan ini, mahasiswa dibimbing untuk
membentuk kelompok dengan sejumlah tema yang ditentukan yaitu
sebanyak 6 kelompok dalam satu kelas, masing-masing kelompok
diisi dengan anggota 6-8 orang mahasiswa. Dalam penentuan
kelompok ditentukan oleh dosen atau dipersilakan kepada
mahasiswa untuk memiliki tema yang diminati, dengan tetap
mempertimbangkan setiap kapasitas anggota kelompok yang harus
merata.
Dosen membagikan tautan Google Drive sebagai basis data
dalam proses pelaksanaan PJBL MKWK UNSIL, yaitu
https://s.id/berandapjblmkwk.
Gambar 6.1
Tampilan Bernda PJBL MKWK

Selanjutnya Dosen membagikan tautan folder Google Drive


kelas yang dibimbing kepada mahasiswa untuk bisa diakses.
Adapun panduan membagikan tautan folder kelas pada Google
Drive adalah sebagai berikut:
1. Buka Database Proyek MKWK:

108
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1g5fVeleWgmG3g2x
d-ngylVJp9g4pG2Y8
2. Kemudian pilih sesuai dengan fakultas dan program Studi di
yang diampu
3. Kemudian klik kanan pada folder Kelas yang ingin dibagikan
4. Klik dibatasi dan pilih "Universitas Siliwangi" diberi akses,
kemudian klik salin link
5. Kemudian link diberikan kepada Mahasiswa Ketua Kelas atau
Koordinator Mata Kuliah
Gambar 6.2
Tampilan Google Drive Database PJBL

Setelah mahasiswa memiliki akses ke folder kelas, selanjutnya


mahasiswa diintruksikan memilih kelompok sesuai minat dan kuota
kelompok yang tersedia dalam file spreadsheet Data Kelompok.
Gambar 6.3
Tampilan Folder Kelas PJBL

109
Gambar 6.3
Tampilan Spreadsheet pembagian kelompok

Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok diinstruksikan


untuk mencari referensi dan isu masalah sesuai tema dan topik
yang akan dilakukan proyek kelompok dengan panduan yang telah
disediakan dalam modul PjBL. Pada pertemuan ini kelompok
menyiapkan minimal 3 judul dari topik yang dipilih untuk
didiskusikan pada pertemuan ke-10. Untuk format pembagian
kelompok terdapat pada lampiran 1.

110
Perkuliahan ke-10
Pada pertemuan ke-10 kelompok mahasiswa melaksanakan
bimbingan dan diskusi dengan dosen terkait pemilihan judul yang
akan dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa, dengan menyiapkan
langkah kerja dan program selanjutnya. Pada tahap ini Kelompok
proyek mengusulkan minimal tiga judul. Dari tiga usulan judul dari
kelompok, dosen dan mahasiswa menyepakati satu judul yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Dalam
menentukan judul diawali dengan pertanyaan esensial dalam judul
tersebut. Dengan pemilihan topik dan judul tersebut diharapkan
mampu menjawab pertanyaan esensial tersebut. Untuk lembar
pengajuan judul Proyek bisa dilihat pada lampiran 2.
Setelah judul disepakati kelompok proyek mahasiswa
melakukan pencarian data dan informasi atau studi lapangan awal
terkait judul yang ditentukan dengan dosen. pada studi awal ini,
kelompok proyek mahasiswa mencari data terkait objek yang akan
dijadikan sebagai objek dari proyek yang akan mereka lakukan,
dalam hal ini yang perlu kelompok proyek mahasiswa dapatkan
adalah, tempat, narasumber, waktu, perizinan dan data lain yang
dibutuhkan terkait pelaksanaan proyek. Untuk lampiran monitoring
studi awal proyek bisa dilihat pada lampiran 3.

Perkuliahan ke-11
Setelah kelompok proyek mahasiswa mencari data awal
terkait proyek, selanjutnya kelompok proyek mahasiswa menyusun
program dan rencana kerja, kemudian bersama dosen
mendiskusikan program atau bentuk kegiatan yang akan
dilaksanakan. Pada pertemuan 11 ditargetkan program dan bentuk
proyek sudah final untuk bisa direalisasikan. Untuk perkuliahan ke-
11 target aktivitas kelompok proyek adalah tersusunnya proposal.
untuk format proposal bisa dilihat pada lampiran 4.
Proposal PJBL yang disusun oleh kelompok kemudian di
periksa dan diberikan komentar dalam file Google Document yang

111
ada pada Data base Google Drive. Untuk panduan memberi
komentar pada google document adalah sebagai berikut:
1. Blok teks yang perlu diberi komentar
2. Klik kanan dan klik Tambahkan Komentar
3. Berikan komentar dan klik kirim
Perkuliahan ke-12 dan 13
Pada pertemuan 12 kelompok melaksanakan program atau
bentuk proyek yang direncanakan sebelumnya dan telah disetujui
oleh dosen. Dosen memantau dan memeriksa progres pelaksanaan
melalui proposal yang kelompok PJBL mahasiswa susun. Untuk
monitoring pelaksanaan perkuliahan 12 dan 13 bisa dilihat pada
lampiran 5.
Perkuliahan ke-14
Pertemuan 14 merupakan tahap pelaporan proyek kelompok
mahasiswa. Pada Tahap ini Kelompok mahasiswa menyusun
laporan sesuai format, menyiapkan salindia (powerpoint) untuk
bahan presentasi, dan luaran proyek yang terdiri dari luaran wajib
berupa poster dan video dokumentasi kelompok, serta luaran
kelompok yang disesuaikan dengan bentuk proyek yang
dilaksanakan bisa berupa karya tulis, karya multimedia, atau karya
benda sesuai bentuk dan karakteristik proyek.
Perkuliahan ke-15 dan 16
Pada pertemuan 15-16 adalah tahap pelaporan sekaligus
asesmen hasil dari dosen. Pada pertemuan ini setiap kelompok
proyek mahasiswa mempresentasikan hasil proyek yang mereka
laksanakan dengan alokasi waktu tiap kelompok 20 menit, terdiri
dari 10 menit presentasi dan 10 menit diskusi. Dalam presentasi
kelompok bisa diwakili oleh satu orang dan menampilkan luaran
masing-masing kelompok. Dosen memberikan penilaian pada form
penilaian sesuai rubrik penilaian.

112
H. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER BERBASIS PROYEK
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI KODE
FAKULTAS…………………. DOKUMEN
PROGRAM STUDI………..

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS/D)


MATA KULIAH KODE Rumpun BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan
(MK) MK
MKWK
(Mata
PENDIDIKAN
Kuliah T=2 P=0 26 Juli 2023
AGAMA ISLAM
Wajib
Kurikulum)
OTORISASI/ Dosen Pengembang RPS Koordinator Koor. Prodi
PENGESAHAN RMK

113
Anwar Taufik
Tim Program MKWK Berbasis
Rakhmat, M.Pd.
Proyek

Capaian CPL-Prodi yang dibebankan pada MK


Pembelajaran S-1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
S-2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
S-4 moral, dan etika;
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
S-5 serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
S-6 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
S-9 pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri
KU-1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya;

114
KK-1 Mampu mengimplementasikan nilai-nilai moderatisme Islam (wasathiyyah) dalam
KK-2 konteks keindonesiaan;
Mampu mengartikulasikan nilai-nilai Islam dalam bidang keahlian masing-masing.
P-1 Menganalisis, menerapkan, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
P-2 prosedural, dan metakognitif terkait dengan masalah keagamaan.
Menganalisis, menerapkan, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif terkait berbagai isu kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban dengan menggunakan wawasan keislaman yang rahmatan
lil ’alamin.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK-1. Mahasiswa mampu memahami konsep manusia, agama, dan Islam dengan pemahaman
1 yang komprehensif dan holistik serta mampu memecahkan problematika kehidupan
beragama.
2. Mahasiswa mampu menerapkan nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam
ruang lingkup individu dan sosial.
3. Mahasiswa mampu menganalisis isu-isu kontemporer dan memecahkan problematikanya
dalam perspektif Islam.
CPL - Sub-CPMK
S-1, 1.
P- Mampu memahami konsep Agama dan Manusia dalam membangun sikap religius.
2. Mampu memahami konsep Islam Agama Rahmatan Lil’alamin dan sumber
1 S-2,
P-1 ajarannya(alqur’an dan hadis) untuk di gunakan dalam memecahkan problematika
kehidupan beragama.

115
P- Mampu memahami konsepsi ajaran Islam (akidah, syari’ah, dan akhlak) serta dapat
S-5, 3.
2 P-1, mengimplemntasikannya dalam kehidupan sehari-hari
KU-14. Mampu memahami konsep keluarga, masyarakat dan budaya dalam Islam serta
KK-2, menghargai perbedaan.
P-2 5. Mampu memahami paradigma Islam tentang Alam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
P-2, 6. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam pendidikan dan profesi.
KK-27. Mampu mengimplementasikan nilai Islam dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.
P-2, 8. Mampu mengimplementasikan sikap moderasi dalam kehidupan beragama dan
KK-1, bernegara.
KU-19. Mampu menganalisis nilai ajaran Islam dalam isu-isu kontemporer.
P-2,
KK-2
Deskripsi Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib umum berupa mata kuliah pengembangan
Singkat MK kepribadian berdasarkan nilai dan ajaran Islam, yang diberikan kepada semua mahasiswa
beragama Islam pada semua program studi yang ada di Universitas Siliwangi. Pada mata kuliah
ini mahasiswa belajar tentang pengetahuan-pengetahuan pokok tentang ajaran Islam yang akan
digunakan sebagai sumber nilai dan landasan berfikir serta menerapkannya dalam
pengembangan ilmu dan profesi yang tekuni. Di samping menguasai materi-materi tersebut,
mahasiswa wajib lulus kegiatan tutorial B2HQ dan kuliah Dhuha.
Bahan Kajian: 1. Agama dan Manusia
Materi 2. Islam sebagai Ajaran Agama yang Rahmatan Lil’alamin.
pembelajaran

116
3. Konsepsi Ajaran Islam; Aqidah, Syariah, dan Akhlak.
4. Sumber Ajaran Islam; Alquran dan Assunnah.
5. Ijtihad Pengembangan Sumber Ajaran Islam dan Produknya.
6. Aktualisasi Ajaran Islam di Keluarga, Masyarakat, dan Budaya.
7. Sain dan Teknologi Dalam Islam.
8. Ekonomi Dalam Islam.
9. Pendidikan dan Profesionalisme
10. Social, Politik dan Wawasan Kebangsaan
11. Moderasi Beragama
12. Isu Kontemporer; Jihad, Khilafah dan Bela Negara
Referensi: Utama: Tim Dosen PAI UNSIL. (2020). Pendidikan Agama Islam; Mengembangkan Moderasi
Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara; Ciamis: Media Priangan Abadi.
1. Abidin, Z. (2011). Filsafat Manusia Memahami Manusia Melalui Filsafat. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
2. Asy-Syahrastani. (2006). Al-Milal wa Al-Nihal. Surabayaa: Bina Ilmu.
3. Chaerudji. (2007). Ilmu Kalam. Jakarta: Diadit Media.
4. Makbullah, D. (2015). Pendidikan Agama Islam Arah Baru Pengembangan Ilmu dan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
5. Nata, A. (2011). Sejarah Pendidikan Islam . Jakarta: Kencana.
6. Nurhasanah, N., Hayatuddin, A., & Hidayat, Y. R. (2018). Metodologi Studi Islam. Jakarta:
Amzah.hihab, M. Q. (2006). Menabur Pesan Ilahi, Al-Qur`an dan Dinamika Kehidupan
Sosial. Jakarta: Lentera Hati.

117
7. Shihab, M. Q. (2006). Menabur Pesan Ilahi, Al-Qur`an dan Dinamika Kehidupan Sosial.
Jakarta: Lentera Hati.
8. Shihab, M. Q. (2013). Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan.
9. Syafe'i, R. R. (2014). Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi .
Jakarta : Pt. RajaGrafindo Persada.
10. Syahidin, A. A. (2014). Pendidikan Agama Islam Kontemporer . Ciputat : Yayasan
Masyarakat Baru Indonesia .
11. Tafsir, A. (2010). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
12. Tim Dosen PAI UPI. (2017). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Departemen Pendidikan
UMUM FPIPS UPI.
Dosen Tim Dosen MKWK PAI
Pengampu
Mata Kuliah
Syarat

Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot


Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Tah PENYAMPAIAN MATERI PERKULIAHAN
ap 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

118
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
1-2 Dosen Mahasiswa Kriteria: ● Perkuliahan tatap ● Aga 10
menjelask mampu Pedoman muka luring di ma dan
an silabus memahami penskoran ruang kelas Manusia
perkuliaha silabus Bentuk: ● Metode:
n perkuliahan 1. No Tilawah/ membaca
Pendidika n-Tes: Alquran, ceramah,
n agama 1. Kete Tugas dan diskusi.
Islam patan Menyusun ● Tugas 1:
Mampu menjelaskan laporan Mengisi kuisioner
memahami konsep resume persepsi terhadap
konsep ketuhanan video pembelajaran di
agama dan dan pembelajar Perguruan Tinggi.
manusia implikasinya an ● Tugas 2:
dalam dalam 2. Te Menyusun laporan
membangu kehidupan s: Kuis resume video
n sikap sehari-hari. objektif pembelajaran
religius. 2. Kete materi ● Tugas 3;
patan agama dan Tes materi tentang
menjelaskan manusia Islam bentuk

119
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
konsep pilihan ganda.
manusia
sebagai
makhluk
bertuhan.

3-6 Mampu 1. Kete Kriteria: ● Perkuliaha ● Sum 20


memahami patan Pedoman n tatap muka luring ber Pokok
konsep menjelaskan penskoran diruang kelas Ajaran
ajaran konsepsi Bentuk: ● Tilawah/m Islam:
Islam, dan ajaran Islam. 1. No embaca Alquran, Alquran dan
sumber 2. Kete n-Tes: Presentasi individu, Hadis
ajarannya patan Tugas dan diskusi. ● Ijtih
beserta menjelaskan Menyusun ● Tugas 4: ad dan
ijtihad Alqur’an dan laporan Membuat laporan Produknya
dalam Sunnah Bab Buku buku bab Alquran ● Kon
pengemba sebagai materi dan Sunnah sep keluarga
ngan sumber Alquran, berbentuk Peta dalam Islam.
sumber pokok ajaran Sunnah dan konsep. ● Kon

120
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
ajaran Islam. Ijtihad ● Tugas 5: sep
Islam dan 3. Kete dalam Membuat laporan masyarakat
juga patan bentuk peta buku bab Ijtihad dalam Islam.
aktualisasi menjelaskan konsep. berbentuk Peta ● Kon
ajaran ijtihad 2. Te konsep. sep budaya
Islam sebagai s: Kuis ● Tugas 6; dalam Islam
dalam sumber dan Pilihan Tes materi tentang
keluarga, metode Ganda Alquran, Sunnah
masyaraka pemecahan materi dan Ijtihad dalam
t, dan masalah Alquran, bentuk pilihan
budaya dalam Islam. Sunnah, ganda.
untuk di 4. Kete Ijtihad, dan
gunakan patan materi-
dalam menjelaskan materi
memecahk konsep keluarga,
an keluarga masyarakat
problemati dalam Islam. dan
ka 5. Kete budaya.
kehidupan patan

121
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
beragama.menjelaskan
konsep
masyarakat
dalam Islam.
6. Kete
patan
menjelaskan
konsep
budaya
dalam Islam
dan
menumbuhka
n sikap
menghargai
perbedaan
7 Mampu 1. Kete Kriteria: ● Perkuliahan ● kons 10
memahami patan Pedoman tatap muka ep Sain dan
konsep menjelaskan penskoran luring diruang Teknologi
Sain dan konsep Sain Bentuk: kelas Dalam

122
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Teknologi dan 1. No ● Tilawah/memba Islam.
Dalam Teknologi n-Tes: ca Alquran,
Islam. Dalam Islam. Tugas Presentasi
Menyusun individu, dan
laporan diskusi
Bab Buku ● Tugas 4:
materi Sain Membuat
dan laporan buku
Teknologi bab Tugas Sain
Dalam dan Teknologi
Islam. Dalam Islam
2. Te ● Tugas 5:
s: Kuis Membuat
Pilihan laporan buku
Ganda bab Sain dan
materi Sain Teknologi
dan Dalam Islam
Teknologi berbentuk peta
Dalam konsep

123
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Islam. ● Tugas 6; Tes
materi tentang
Sain dan
Teknologi
Dalam Islam
dalam bentuk
pilihan ganda.
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
Taha
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PJBL)
p2
9 Memaham ● Kete Kriteria ● Tatap ● Tatap ● Defi
i pengantar patan penilaian: muka kuliah; muka via Zoom nisi PJBL
konsep menjelaskan Pedoman Teknik ceramah ● Metode ● Tah
dasar definisi PJBL penskoran dan diskusi Project Base apan PJBL
50
project ● Kete Bentuk ● Metode Learning Evaluasi
based patan instrumen Project Base Penugasan: PJBL
learning menjelaskan penilaian: Learning Menyusun
(PjBL) tahapan Penugasan Penugasan: ringkasan
PJBL (non-tes) Menyusun materi

124
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Ketepatan ringkasan materi perkuliahan
Menjelaskan perkuliahan
evaluasi
PJBL
10 Memerinci ● Kete Kriteria ● Tatap ● Tatap Permasalaha
berbagai patan penilaian: muka kuliah; muka via Zoom n di
masalah mengidentifi Pedoman Teknik ceramah ● Metode lingkungan
yang ada kasi penskoran dan diskusi Project Base sekitar topik
di permasalahan Bentuk ● Metode Learning PJBL
lingkunga di instrumen Project Base Penugasan:
n sekitar lingkungan penilaian: Learning Menyusun
sekitar Penugasan Penugasan: Daftar
Ketepatan (non-tes) Menyusun daftar Permasalahan
menjelaskan permasalahan sebagai tema
akar sebagai topik PJBL PJBL
permasalahan
yang
diidentifikasi
11 Menyusun ● Kete Kriteria ● Pembelajar ● Pembel Pedoman

125
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Rencana patan penilaian: an melalui ajaran melalui Penulisan
Proyek menulis Pedoman Asinkronus Asinkronus Proposal
(Proposal proposal penskoran kolaboratif; kolaboratif; PJBL
Kegiatan) proyek 1. Be ● Metode ● Metode
dengan ntuk Project Base Project Base
memerhatika instrumen Learning Learning
n sistematika penilaian: Penugasan: ● Penuga
proposal Penugasan Menyusun san: Menyusun
proyek. (non-tes) Proposal Proyek Proposal
● Kete dan survei awal Proyek dan
patan lapangan proyek survei awal
menulis lapangan
proposal proyek
proyek
dengan
memerhatika
n kaidah
penulisan
proposal

126
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
proyek.
● Kete
patan
menulis
proposal
proyek
dengan
memerhatika
n kaidah
kebahasaan
proposal
proyek.
Ketepatan
menulis
proposal
proyek
dengan
memerhatika
n bentuk

127
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
proyek, letar
belakang
pemilihan
proyek,
teknik
pelaksanaan
proyek,
integrasi
materi
perkuliahan,
alat dan
bahan, dan
jadwal
kegiatan.
12 Mengeval ● Kete Kriteria ● Tatap ● Tatap ● Lem
uasi patan menilai penilaian: muka kuliah muka via Zoom bar Evaluasi
Rencana sistematika Pedoman wawancara dan dengan teknik Proposal
Proyek proposal penskoran diskusi wawancara dan PJBL
(Proposal proyek. 1. Be ● Metode diskusi

128
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Kegiatan) ● Kete ntuk Project Base ● Metode
patan menilai instrumen Learning Project Base
kaidah penilaian: Penugasan: Learning
penulisan Penugasan Mengevaluasi ● Penuga
proposal (non tes) Proposal Proyek san:
proyek. melalui Mengevaluasi
● Kete wawancara Proposal
patan menilai Proyek
kebahasaan
proyek.
Ketepatan
menilai
proposal
proyek pada
aspek bentuk
proyek, latar
belakang
pemilihan
proyek,

129
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
teknik
pelaksanaan
proyek,
integrasi
materi
perkuliahan,
alat dan
bahan, dan
jadwal
kegiatan.
13 Melaksana 1. Kete Kriteria ● Pelaksanaa ● Pelaksa ● Ped
kan patan penilaian: n proyek di naan proyek di oman
kegiatan melaksanaka Pedoman lapangan lapangan Pelaksanaan
sesuai n kegiatan penskoran ● Metode ● Metode Proyek
rencana sesuai 1. Be Project Base Project Base
yang dengan ntuk Learning Learning
sudah rencana yang instrumen Penugasan: ● Penuga
disusun sudah penilaian: Melaksanakan san:
dalam disusun. Penugasan proyek Melaksanakan

130
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
proposal (non tes) Proyek
14 Menyusun ● Kete Kriteria ● Pembelajar ● Pembel Pedoman
Laporan patan penilaian: an melalui ajaran melalui Penulisan
Kegiatan menulis Pedoman Asinkronus Asinkronus Laporan
laporan penskoran kolaboratif; kolaboratif; Proyek
kegiatan Bentuk ● Metode ● Metode
dengan instrumen Project Base Project Base
memerhatika penilaian: Learning Learning
n sistematika Penugasan Penugasan: Penugasan:
laporan (non tes) Menyusun Laporan Menyusun
kegiatan Kegiatan (Proyek) Laporan
● Kete Kegiatan
patan (Proyek)
menulis
laporan
kegiatan
dengan
memerhatika
n kaidah

131
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
penulisan
laporan
Ketepatan
menulis
laporan
kegiatan
dengan
memerhatika
n bahasa
laporan
15 Mengeval ● Kete Kriteria ● Tatap ● Tatap Presentasi
uasi dan patan dalam penilaian: muka kuliah dan muka via Zoom Ilmiah hasil
Merefleksi mempresenta Pedoman diskusi ● Metode proyek
kegiatan sikan hasil penskoran ● Metode Project Base
Proyek kegiatan. Bentuk Project Base Learning
Ketepatan instrumen Learning Penugasan:
merefleksi penilaian: Penugasan: Menyusun
hasil Penugasan Melaksanakan video
kegiatan. (non tes): Presentasi hasil presentasi via

132
Bentuk Pembelajaran; Metode Bobot
Ming Penilaian Materi
Sub- Pembelajaran; Penugasan Penilai
gu Pembelajar
CPMK Kriteria & Tatap an
Ke- Indikator Daring an
Bentuk muka/Luring (%)
Observasi, kegiatan (Proyek) Youtube.
portopolio,
angket
(Penilaian
diri dan
teman
sejawat)
16 Ujian Akhir Semester (UAS)

133
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER BERBASIS PROYEK
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Deskripsi Pada Mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang latar belakang dan tujuan pembelajaran PKn di PT,
Singkat MK mendeskripsikan identitas nasional, mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia,
mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara, menganalisis hubungan negara dan warga negara,
menganalisis makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya, menguraikan makna Indonesia sebagai negara
hukum, menjelaskan konsepsi wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia, dan
mengemukakan esensi dan urgensi ketahanan nasional.
Bahan 1. Mekanisme Perkuliahan
Kajian: 2. Tujuan Pembelajaran PKn di PT
Materi 3. Mendeskripsikan identitas nasional
Pembelajaran 4. Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia
5. Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara
6. Menganalisis hubungan negara dan warga negara
7. Menganalisis makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya
8. Menguraikan makna Indonesia sebagai negara hukum
9. Menjelaskan konsepsi wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia
10. Mengemukakan Esensi dan urgensi ketahanan nasional

Referensi/ Utama:
Pustaka 1. Setialaksana, N., Gustaman, RF, dkk., 2023. Teori-Teori Pendidikan Kewarganegaraan. Ciamis:

134
Galuh Nurani
2. Tim Dikti. 2016. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti, Kemenristekdikti
3. Kaelan, M.S, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi Revisi Kesepuluh, Yogyakarta : Paradigma
1.
Dosen Team Dosen MKWK PKn
Pengampu
Mata Kuliah
Prasyarat

135
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
1 Sub- Mahasiswa Kriteria Metode: Pendahuluan 5%
CPMK- dapat Penilaian: Ceramah tentang Mata
1.Memaha menerapkan Partisipasi/K dan diskusi. Kuliah
mi pemikiran eaktifan Institusional
maksud, logis, kritis, Pendidikan
tujuan, atau Bentuk: Tugas: M Kewarganegara
dan implementasi Tes Lisan (Mandiri), an
mekanism pengetahuan Menyusun
e Pendidikan ringkasan/re a. Latar
perkuliaha Kewarganegara sume materi Belakang dan
n (C2, P1, an perkuliahan Tujuan
A1) 1. Menjelaskan Pembelajaran
secara kritis PKn di
dan objektif Perguruan
latar Tinggi
Sub- belakang b. Nilai-

136
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
CPMK-2. dan tujuan nilai Pancasila
Menjelask pembelajara sebagai
an n PKn di PT Orientasi PKn
secara 2. Meyakini di Perguruan
kritis dan nilai–nilai Tinggi
objektif Pancasila Tergerusnya
latar sebagai nilai-nilai
belakang orientasi Pancasila oleh
dan tujuan PKn agar KKN
pembelaja menjadi
ran PKn pedoman
di berkarya
PT(C2,P2, lulusan PT
A2) PKn untuk
terbentuknya
Masyarakat

137
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
Utama
2 Sub- 1. Mendes Kriteria Metode: a. Pengerti 5%
CPMK-3. kripsikan Penilaian Ceramah an identitas
Mendeskri identitas Partisipasi/K dan diskusi. nasional
psikan nasional dan eaktifan Tugas b. Sejarah
identitas sejarah kelompok: kelahiran
nasional kelahiran Bentuk: makalah dan paham
(C3,P2, faham Tes Lisan video nasionalisme
A2) nasionalisme presentasi Indonesia
Indonesia. Youtube c. Identita
Sub- Memiliki s nasional
CPMK-4. karakter sebagai
Mengurai sebagai karakter bangsa
kan identitas d. UUD
pentingny kebangsaan tentang
a integrasi Bendera,

138
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
dalam 1. Menge Bahasa dan
masyaraka mukakan Lambang, Lagu
t pentingnya Indonesia
Indonesia integrasi dalam Raya.
(C4, P2 masyarakat Globalisasi dan
Indonesia tantangan
2. Memili identitas
h strategi nasional
integrasi yang
tepat untuk a. Keanek
masyarakat aragaman
Indonesia masyarakat
Mendukung Indonesia
integrasi di b. Dinami
Indonesia ka dan
melalui tantangan

139
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
semboyan keanekaragama
Bhinneka n masyarakat
Tunggal Ika Indonesia
c. Strategi
integrasi
nasional
Isu-isu aktual
integrasi
nasional

3 Sub- 1. Hakikat Kriteria Metode: 4. Hakikat 10%


CPMK-5. konstitusi Penilaian Ceramah konstitusi
Mengemu a. Pengerti Partisipasi/K dan diskusi. c. Pengerti
kakan an eaktifan an
pentingny b. Fungsi d. Fungsi
a 2. Urgensi Bentuk: Tugas: M 2. Urgensi

140
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
konstitusi konstitusi bagi Tes Lisan (Mandiri), konstitusi bagi
bagi negara Menyusun negara
negara 3. Meneri ringkasan/re a. Hierarki
(C4, P3, ma secara kritis sume materi Perundang-
A3 UUD 1945 perkuliahan undangan di
sebagai dari buku Indonesia
konstitusi wajib. b. UUD
negara 1945 sebagai
Indonesia Konstitusi
Menampilkan Indonesia
perilaku c. Dinami
konstitusional ka dan
dalam hidup tantangan
bernegara konstitusi di
1. Hierarki Indonesia
Perundang- Perilaku

141
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
undangan di konstitusional
Indonesia warga negara
2. UUD
1945 sebagai
Konstitusi
Indonesia
3. Dinami
ka dan
tantangan
konstitusi di
Indonesia
Perilaku
konstitusional
warga negara

4 Sub- 1. Mengan Metode: 1. Hubung 10%

142
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
CPMK-6. alisis hubungan Kriteria Ceramah an negara dan
Menganali negara dan Penilaian dan disksui warga Negara
sis warga negara Partisipasi/K 2. Peranan
hubungan 2. Menilai eaktifan Tugas: M warga Negara
negara pelaksanaan (Mandiri), 3. Hak dan
dan warga hak dan Bentuk: Menyusun kewajiban
negara kewajiban Tes Lisan ringkasan/re warga Negara
(C4, P4, warga negara sume materi 4. Dinami
A3). 3. Melaks perkuliahan ka dan
anakan hak dan tentang tantangan
kewajiban Latar pelaksanaan
warga negara Belakang & hak dan
secara Tujuan kewajiban
seimbang Pendidikan warga negara
4. Hak Kewarganeg
dan kewajiban araan

143
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
warga Negara
5. Dinami
ka dan
tantangan
pelaksanaan
hak dan
kewajiban
warga negara

144
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
5 Sub- 1. Menganalisis Kriteria Tugas: M Makna dan 5%
CPMK-7. makna Penilaian (Mandiri), prinsip
Mengkriti demokrasi dan Partisipasi/K Menyusun demokrasi
si makna prinsip- eaktifan ringkasan/re Hakikat
demokrasi prinsipnya. sume materi demokrasi
dan Mengemukaka Bentuk: perkuliahan Indonesia
prinsip- n hakekat Tes Lisan tentang (demokrasi
prinsipnya demokrasi Latar Pancasila
(C6, P4, Indonesia Belakang &
A5) (demokrasi Tujuan a. Demokr
Pancasila) Pendidikan asi Lokal dan
1. Menilai Kewarganeg Pemilukada
pelaksanaan araan b. Dinami
demokrasi di ka dan
Indonesia tantangan
2. Demokr Demokrasi di

145
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
asi Lokal dan Indonesia
Pemilukada
3. Dinami
ka dan
tantangan
Demokrasi di
Indonesia

6 Sub- 1. Mengur Kriteria Metode: Negara Hukum 5%


CPMK-8. aikan makna Penilaian Ceramah Hubungan
Mengurai Indonesia Partisipasi/K dan diskusi. negara Hukum
kan sebagai negara eaktifan dan HAM
makna hukum Tugas: Prinsip negara
Indonesia 2. Mendes Bentuk: M (Mandiri) hukum dalam
sebagai kripsikan Tes Lisan Menyusun kehidupan

146
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
negara hubungan ringkasan/re warga negara
hukum negara hukum sume materi Fungsi para
dan Hak dengan HAM perkuliahan penegak hukum
Asasi 3. Menera dari buku Lembaga-
Manusia pkan prinsip wajib. lembaga
(C4,P4,A5 negara hukum a. Pengerti
) dalam an HAM
kehidupannya b. Perkem
sebagai warga bangan HAM
negara c. Ciri-ciri
1. Menduk dan Macam-
ung Macam Ham
penegakkan d. Macam-
HAM di macam
Indonesia Lembaga HAM
2. Mendes e. Permas

147
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
kripsikan alahan dan
hubungan Penegakan
negara hukum HAM di
dengan HAM Indonesia
3. Menduk f. Contoh
ung Pelanggaran
penegakkan HAM
HAM di Faktor
Indonesia pelanggaran
HAM dan
Upaya
Penegakannya

148
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
7 Sub- 1. Menjela Kriteria Metode: • 1. Wilaya 10%
CPMK-9. skan Penilaian Problem h sebagai ruang
Mengurai pentingnya Partisipasi/K Based hidup bangsa
kan wilayah eaktifan Laerning 2. Wawas
konsepsi sebagai ruang an Nusantara
wawasan hidup bangsa Bentuk: sebagai
nusantara 2. Menjela Non Tes pandangan
sebagai skan konsepsi Berupa Tugas: geopolitik
pandanga wawasan Tulisan K Indonesia
n nusantara makalah dan (Kelompok), 3. Implem
geopolitik sebagai Video Menyusun entasi wawasan
bangsa pandangan Presentasi. Makalah dan Nusantara.
Indonesia geopolitik Video 4. Ketahan
(C4, P4, bangsa Presentasi an Nasional .
A4) Indonesi Esensi dan
3. Membe urgensi

149
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
Sub- ri contoh ketahanan
CPMK- implementasi nasional
10. wawasan 5. Model
Merumus nusantara Ketahanan
kan 4. Menge Nasional
Esensi mukakan Indonesia
dan Esensi dan 6. Bela
urgensi urgensi negara sebagai
ketahanan ketahanan dengan
nasional nasional pendekatan
(C6,P4,A4 5. Menera astagatra upaya
) pkan mewujudkan
pendekatan ketahanan
astagatra dalam nasional.
pemecahan 7. Dinami
masalah ka dan

150
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
6. Mengan tantangan
alisis Bela ketahanan
negara sebagai nasional
upaya Indonesia
mewujudkan
ketahanan
nasional
7. Mengan
alisis Dinamika
dan tantangan
ketahanan
nasional
Indonesia

8 Ujian Tengah Semester (UTS)


9 Memaham ● Ketepat Kriteria ● Tata ● Tata ● Definisi 50

151
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
i an menjelaskan penilaian: p muka p muka via PJBL
pengantar definisi PJBL Pedoman kuliah; Zoom ● Tahapa
konsep ● Ketepat penskoran Teknik ● Meto n PJBL
dasar an menjelaskan Bentuk ceramah dan de Project Evaluasi PJBL
project tahapan PJBL instrumen diskusi Base
based Ketepatan penilaian: ● Meto Learning
learning Menjelaskan Penugasan de Project Penugasan:
(PjBL) evaluasi PJBL (non-tes) Base Menyusun
Learning ringkasan
Penugasan: materi
Menyusun perkuliahan
ringkasan
materi
perkuliahan
10 Memerinc ● Ketepat Kriteria ● Tata ● Tata Permasalahan
5%
i berbagai an penilaian: p muka p muka via di lingkungan

152
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
masalah megidentifikasi Pedoman kuliah; Zoom sekitar sekaitan
yang ada permasalahan di penskoran Teknik ● Meto topik PJBL
di lingkungan Bentuk ceramah dan de Project
lingkunga sekitar instrumen diskusi Base
n sekitar Ketepatan penilaian: ● Meto Learning
menjelaskan Penugasan de Project Penugasan:
akar (non-tes) Base Menyusun
permasalahan Learning Daftar
yang Penugasan: Permasalaha
diidentifikasi Menyusun n sebagai
daftar tema PJBL
permasalaha
n sebagai
topik PJBL
11 Menyusun ● Ketepat Kriteria ● Pem ● Pem Pedoman
5%
Rencana an menulis penilaian: belajaran belajaran Penulisan

153
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
Proyek proposal proyek Pedoman melalui melalui Proposal PJBL
(Proposal dengan penskoran Asinkronus Asinkronus
Kegiatan) memerhatikan Bentuk kolaboratif; kolaboratif;
sistematika instrumen ● Meto ● Meto
proposal penilaian: de Project de Project
proyek. Penugasan Base Base
● Ketepat (non-tes) Learning Learning
an menulis Penugasan: Penugasan:
proposal proyek Menyusun Menyusun
dengan Proposal Proposal
memerhatikan Proyek dan Proyek dan
kaidah survei awal survei awal
penulisan lapangan lapangan
proposal proyek proyek
proyek.
● Ketepat

154
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
an menulis
proposal proyek
dengan
memerhatikan
kaidah
kebahasaan
proposal
proyek.
Ketepatan
menulis
proposal
proyek dengan
memerhatikan
bentuk proyek,
letar belakang
pemilihan

155
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
proyek, teknik
pelaksanaan
proyek,
integrasi materi
perkuliahan,
alat dan bahan,
dan jadwal
kegiatan.

156
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
12 Mengeval ● Ketepat Kriteria ● Tata ● Tata Lembar
uasi an menilai penilaian: p muka p muka via Evaluasi
Rencana sistematika Pedoman kuliah Zoom dengan Proposal PJBL
Proyek proposal penskoran wawancara teknik
(Proposal proyek. Bentuk dan diskusi wawancara
Kegiatan) ● Ketepat instrumen ● Meto dan diskusi
an menilai penilaian: de Project ● Meto
kaidah Penugasan Base de Project
5%
penulisan (non tes) Learning Base
proposal melalui Penugasan: Learning
proyek. wawancara Mengevalua Penugasan:
● Ketepat si Proposal Mengevalua
an menilai Proyek si Proposal
kebahasaan Proyek
proyek.
Ketepatan

157
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
menilai
proposal
proyek pada
aspek bentuk
proyek, latar
belakang
pemilihan
proyek, teknik
pelaksanaan
proyek,
integrasi materi
perkuliahan,
alat dan bahan,
dan jadwal
kegiatan.
13 Melaksan Ketepatan Kriteria ● Pelak ● Pelak Pedoman 5%

158
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
akan melaksanakan penilaian: sanaan sanaan Pelaksanaan
kegiatan kegiatan sesuai Pedoman proyek di proyek di Proyek
sesuai dengan rencana penskoran lapangan lapangan
rencana yang sudah Bentuk ● Meto ● Meto
yang disusun. instrumen de Project de Project
sudah penilaian: Base Base
disusun Penugasan Learning Learning
dalam (non tes) Penugasan: Penugasan:
proposal Melaksanaka Melaksanaka
n proyek n Proyek
14 Menyusun ● Ketepat Kriteria ● Pem ● Pem Pedoman
Laporan an menulis penilaian: belajaran belajaran Penulisan
Kegiatan laporan Pedoman melalui melalui Laporan
10%
kegiatan dengan penskoran Asinkronus Asinkronus Proyek
memerhatikan Bentuk kolaboratif; kolaboratif;
sistematika instrumen ● Meto ● Meto

159
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
laporan penilaian: de Project de Project
kegiatan Penugasan Base Base
● Ketepata (non tes) Learning Learning
n menulis laporan Penugasan: Penugasan:
kegiatan dengan Menyusun Menyusun
memerhatikan Laporan Laporan
kaidah penulisan Kegiatan Kegiatan
laporan (Proyek) (Proyek)
Ketepatan
menulis laporan
kegiatan dengan
memerhatikan
bahasa laporan
15 Mengeval ● Ketepat Kriteria ● Tata ● Tata Presentasi
uasi dan an dalam penilaian: p muka p muka via Ilmiah hasil 10%
Merefleks mempresentasik Pedoman kuliah dan Zoom proyek

160
Bentuk Pembelajaran;
Bobo
Penilaian Metode Pembelajaran;
Min t
Sub- Penugasan Materi
ggu Penil
CPMK Tatap Pembelajaran
Ke- Kriteria & aian
Indikator muka/Lurin Daring
Bentuk (%)
g
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
i kegiatan an hasil penskoran diskusi ● Meto
Proyek kegiatan. Bentuk ● Meto de Project
Ketepatan instrumen de Project Base
merefleksi hasil penilaian: Base Learning
kegiatan. Penugasan Learning Penugasan:
(non tes): Penugasan: Menyusun
Observasi, Melaksanaka video
portopolio, n Presentasi presentasi
angket hasil via Youtube.
(Penilaian diri kegiatan
dan teman (Proyek)
sejawat)
16 Ujian Akhir Semester (UAS)

161
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER BERBASIS PROYEK
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Deskripsi Pada Mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang Pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila
Singkat MK sebagai kelompok Mata kuliah Institusional berfungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam
memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi, kesadaran
hukum, penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar
Pancasila. Mata kuliah ini memberikan dasar pemahaman tentang konsep dasar Pancasila
sebagai dasar falsafah negara dan segala hal yang terkait dengan eksistensi dan perwujudan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di setiap bidang
pembangunan. Dalam mata kuliah ini dibahas Pengantar Mata Kuliah, Pancasila dalam Kajian,
Sejarah Bangsa Indonesia, Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila sebagai Ideologi negara,
Simbol-simbol Pancasila, Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Pancasila sebagai Sistem Etika,
dan Pengamalan Pancasila.
Bahan 1. Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila ,
Kajian: 2. Pancasila dalam Kajian, Sejarah Bangsa Indonesia,
Materi 3. Pancasila sebagai Dasar Negara,
Pembelajaran 4. Pancasila sebagai Ideologi negara, Simbol-simbol Pancasila,
5. Pancasila sebagai Sistem Filsafat,
6. Pancasila sebagai Sistem Etika, dan Pengamalan Pancasila
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu
Referensi/ Utama:

162
Pustaka 1. Setialaksana, N., Saputra, K.A., Gustaman, Randy.F,. 2023. Pendidikan Pancasila. Ciamis:
Galuh Nurani
2. Tim Dikti. 2016. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti
Kemenristikdikti
3. Kaelan, M.S, 2016, Pendidikan Pancasila, Edisi Revisi Kesepuluh, Yogyakarta :
Paradigma.
4. Yudi Latif, Negara Paripurna
Pendukung:
1. Bakry, Noor MS. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Efriza. 2009. Ilmu Politik (Dari Ilmu Politik sampai Sistem Pemerintahan). Bandung:
Alfabeta.
3. Fuady. M. 2010. Konsep Negara Demokrasi. Bandung: Refika Aditama.
4. Syafei, IK. 2011. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama. Bandung.
Koordinator Kosasih Adi Saputra, S.Pd.,M.Pd.
Mata Kuliah
Mata Kuliah Tidak ada
Prasyarat

163
Bentuk
Pembelajaran;
Sub-CPMK
M Penilaian Metode
(Sebagai Bobot
g Pembelajaran; Materi
kemampuan Penila
K Penugasan Pembelajaran
akhir yang ian
e- Tatap
diharapkan) Kriteria & Dari
Indikator Muka/
Bentuk ng
Luring
(1 (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(8)
)
1 Sub-CPMK-1 1. Menjelaskan Kriteria Metode: 1. Pentingnya 5
Pentingnya Penilaian: Ceramah Pendidikan
Menjelaskan Pendidikan Partisipasi/Ke dan diskusi. Pancasila:
Pentignya Mata Pancasila: aktifan 2. Pancasila
Kuliah 2. Menguraika Tugas: M sebagai sumber
Pendidikan n Pancasila sebagai Bentuk: (Mandiri), historis, sumber
Pancasila (C2, sumber historis, Tes Lisan Menyusun yuridis, sosiologis,
P1, A1). sumberyuridis, ringkasan/r dan politis
sosiologis, dan esume 3. Dinamika
politis materi dan tantangan
3. Menguraika perkuliahan Pendidikan
n Dinamika dan dari buku Pancasila
wajib.

164
tantangan
Pendidikan
Pancasila

2 Sub-CPMK-2 1. Menjelaskan dan Kriteria Metode: 1. Pancasila 10


menguaraikan Penilaian Ceramah dalam Kajian
Menguraikan Pancasila dalam Partisipasi/Ke dan diskusi. Sejarah Bangsa
Pancasila Kajian Sejarah aktifan Indonesia:
dalam Kajian, Bangsa Indonesia: Tugas: a. Era Pra
Sejarah Bangsa a. Era Pra Bentuk: M Kemerdekaan
Indonesia Kemerdekaan Tes Lisan (Mandiri), b. Era
(C4,P1, A2). b. Era Menyusun Kemerdekaan
Kemerdekaan Pertanyaan c. Era Orde
c. Era Orde essay Lama
Lama materi dari 2. Pancasila
2. Pancasila dalam buku wajib. dalam Kajian
Kajian Sejarah Sejarah Bangsa
Bangsa Indonesia: Indonesia
a. Era Orde
Baru
b. Era
Reformasi

165
3 Sub-CPMK-3. 1. Menguraika Kriteria Metode: 1. Hubungan 7
Mengimpleme n Hubungan Penilaian Ceramah Pancasila dengan
ntasikan Pancasila dengan Partisipasi/Ke dan diskusi. Pembukaan UUD
Pancasila Pembukaan UUD aktifan NKRI Tahun 1945
sebagai Dasar NKRI Tahun 1945 2. Penjabaran
Negara (C3,P2, 2. menjabarkan Bentuk: Tugas: M Pancasila dalam
A3). Pancasila dalam Tes Lisan (Mandiri), Batang Tubuh
Batang Tubuh UUD Menyusun UUD NKRI tahun
NKRI tahun 1945 ringkasan/r 1945
3. Menjabarkan esume 3. Pancasila
Pancasila sebagai materi sebagai dasar
dasar negara: perkuliahan negara:
4. Mengimple dari buku 4. Implement
mentasikan Pancasila wajib. asi Pancasila dalam
dalam pembuatan pembuatan
kebijakan Negara kebijakan Negara
dalam bidang politik, dalam bidang
ekonomi, sosial politik, ekonomi,
budaya dan hankam sosial budaya dan
hankam

166
4 5. Menguraika Kriteria Metode: 5. Menguraik 8
Sub-CPMK-4. n Pengertian Penilaian Ceramah an Pengertian
Menguraikan Ideologi Partisipasi/Ke dan diskusi. Ideologi
Pancasila 6. Menguraika aktifan 6. Menguraik
sebagai n Pancasila dan Tugas: an Pancasila dan
Ideologi negara Ideologi Dunia Bentuk: M Ideologi Dunia
(C4, P3, A3). 7. Membandin Tes Lisan (Mandiri) 7. Membandi
gkan Pancasila Menyusun ngkan Pancasila
sebagai ideologi ringkasan/r sebagai ideologi
terbuka esume terbuka
8. Mengetahui materi 8. mengetahu
hubungan Pancasila perkuliahan i hubungan
dan agama. dari buku Pancasila dan
wajib. agama.

5 Sub-CPMK-5. 1. Mampu Kriteria Metode: 1. Mampu 7


Mengkritisi menganalisis, Penilaian Ceramah menganalisis,
Pancasila menidentifikasi, dan Partisipasi/Ke dan disksui. menidentifikasi,
sebagai Sistem menjabarkan aktifan dan menjabarkan
Filsafat (C5, Pancasila sebagai Tugas: Pancasila sebagai
P3, A3). Sistem Filsafat Bentuk: M Sistem Filsafat

167
Mengkitisi Filsasat Tes Lisan (Mandiri), 2. Mengkitisi
Pancasila Filsasat Pancasila

6 Sub-CPMK-6. 1. Memahami Kriteria Metode: 1. Memahami 8


Menjalankan hami etika dan etika Penilaian Ceramah hami etika dan
Pancasila politi Partisipasi/Ke dan diskusi. etika politi
sebagai Sistem Melaksanakan aktifan 2. Melaksana
Etika, dan Pancasila sebagai Tugas: kan Pancasila
Pengamalan Etika Politik Bentuk: M sebagai Etika
Pancasila (C3, Tes Lisan (Mandiri) Politik
P3, A5). Menyusun
ringkasan/r
esume
materi
perkuliahan
dari buku
wajib.

7 Sub-CPMK-7. 1. Menerapkan Kriteria Metode: 1. Pancasila 5


Merumuskan Pancasila sebagai Penilaian Problem sebagai paradigma
Pancasila paradigma Partisipasi/Ke Based pembangunan
sebagai dasar pembangunan aktifan Laerning 2. Pancasila

168
nilai 2. Aktualisasi Dalam Tri Dharma
pengembangan Pancasila Dalam Tri Bentuk: Perguruan Tinggi
Ilmu Dharma Perguruan Non Tes 3. Pancasila
(C6,P4,A5) Tinggi Berupa Tugas: an Dalam Bidang
3. Merumuskan Tulisan K Studi masing-
Pancasila an Dalam makalah dan (Kelompok masing Kampus
Bidang Studi Video ), Sebagai
masingmasing Presentasi. Menyusun Penumbuhan
a. Kampus Makalah Karakter
Sebagai dan Video Berwawasan
Penumbuhan Presentasi Pancasila
Karakter 4. Kampus
Berwawasan Sebagai Pencetak
Pancasila Kader-Kader
b. Kampus Pancasila
Sebagai Pencetak
Kader-Kader
Pancasila
8 Ujian Tengah Semester (UTS):

169
9 CPMK: Kriteria Metode: Konsep Dasar 5
Mampu Mahasiswa mampu : Penilaian : Pembelajar PjBL
membangun 1. Menjelaskan Pedoman an Berbasis
Proyek Metode PjBL Penilaian Proyek
kerjasama 2. Menjelaskan (PjBL)
dalam rangka Definisi PjBL, Bentuk:
menyelesaikan 3. Menjelaskan Tes Berupa Penugasan
permasalahan langkah, dan Kuis :
di Lingkungan asesmen PjBL Membuat
Sekitar Resume
Sub -CPMK
Mahasiswa
mampu
memahami
Konsep dasar
PjBL
10 Sub -CPMK Mahasiswa mampu : Kriteria Metode: Identifikasi 7
Penilaian : PjBL dan Masalah
Mengidentifika 1. Mengidentifi Ketepatan. Studi Kasus
si kasi masalah sesuai Kesesuaian,da
permasalahan dengan tema yang Penugasan
dilingkungan ditentukan Bentuk: :
sekitar Non Tes Presentasi

170
Berupa hasil
Merumusukan rumusan
dan Memilih masalah.
masalajh yang
relevan sesuai
rencana
Proyek
(PjBL).

11 Sub -CPMK Mahasiswa mampu : Kriteria Metode: Rencana Proyek 8


Penilaian : Pembelajar (Proposal)
Menyusun 1. Menulis Ketepatan, an Berbasis
Rencana Proposal Proyek konsistensi Proyek
Proyek sesuai dengan dan kerapian (PjBL)
(Proposal) memperhatikan proposal.
sistematika proposal Penugasan
2. Menulis Bentuk: :
proposal dengan Non Tes Memilih
memmerhatikan Berupa dan
kaidan bahasa Praktek Mendesain
proposal Menyusun Proposal
3. Menulis Proposal PjBL.
PjBL

171
mengikuti kaidah
penulisan proposal
proyek MKWK

12 Sub -CPMK Mahasiswa mampu : Kriteria Metode: Evaluasi Rencana 7


Penilaian : Pembelajar Proyek (Proposal)
Mengevaluasi 1. Menyunting Ketepatan dan an Berbasis
Rencana Proposal berdasarkan Kesesuaian Proyek
Proyek sistematika Proposal (PjBL)
(Proposal) 2. Menyunting PjBL.
proposal berdasarkan Penugasan
bahasa Bentuk: :
3. Menyunting Non Tes Memilih,
proposal berdasarkan Berupa Mendesain
kaidah penulisan menyusun dan
proposal MKWK Proposal dan menentuka
4. Menyunting Mempresenta n Proposal
proposal berdasarkan sikan setiap PjBL
substansi proyek kelompok
13 Sub -CPMK Mahasiswa mampu : Kriteria Metode: Pelaksanaan 10
Penilaian : Pembelajar Proyek
Melaksanakan Pedoman an Berbasis

172
Proyek sesuai Mengimplementasik Observasi dan Proyek
Rencana an rencana proyek Pedoman (PjBL)
yang telah disusun Wawancara. Penugasan
:
Mengisi
Bentuk: pedoman
Observasi dan obervasi
Wawancara dan
Pedomana
wawancara
di
Lapangan
14 Sub -CPMK 1. Menyusun Kriteria Metode: Laporan Kegiatan 8
laporan kegiatan Penilaian : Pembelajar
Menyusun dengan Ketapatan dan an Berbasis
Laporan memerhatikan Kesesuaian Proyek
Kegiatan sistematika laporan Laporan (PjBL)
2. Menyusun Pelaksanaan
laporan kegiatan PjBL. Penugasan
dengan :
memerhatikan Bentuk: Membahas,
Bahasa Laporan Non Tes menganalisi
3. Menyusun Berupa s dan

173
Laporan kegiatan Laporan hasil menyimpul
dengan Proyek. kan hasil
memerhatikan Proyek
Kaidah Penulisan (PjBL)
Laporan
15 Sub -CPMK 1. Mempresentasika Kriteria Metode: Evaluasi dan 5
n hasil proyek yang Penilaian : Pembelajar Refleksi Proyek
Mengevaluasi dilakukan Ketepatan dan an Berbasis
dan Merefleksi 2. Merefleksi proyekValiditas Proyek
Proyek yang sudah Proyek (PjBL)
dilakukan (PjBL) Penugasan
Bentuk: :
Non Tes Membuat
Berupa Rekomenda
Presentasi si hasil
Kelompok PjBL.
dan
Kontrubusi
Individu
setiap anggota
Kelompok.
16 Ujian Akhir Semester (UAS): Melakukan Validasi Penilaian Akhir dan Menentukan Kelulusan
Mahasiswa

174
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)/ RENCANA PEMBELAJARAN DARING
(RPD)
UNIVERSITAS KODE
SILIWANGI DOKUME
FAKULTAS N
.........................
JURUSAN
.............................
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS/D)
MATA KODE Rumpun BOBOT (sks) SEMESTE Tgl Penyusunan
KULIAH MK R
(MK)
Mata
Bahasa
Kuliah T= P= I/II 25 Juli 2023
Indonesia .......................
Wajib 2 0
Kurikulu
m
(MKWK)
OTORISASI/ Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Koor. Prodi

175
PENGESAHA
N

Tim Program MKWK


Yuni Ertinawati, M.Pd.
Berbasis Proyek.
Capaian CPL-Prodi yang dibebankan pada MK
Pembelajaran CPMK-1 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
CPMK-2 masyarakat dan lingkungan; (S6)
CPMK-3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; (S8)
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
CPMK-4 memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya; (KU1)
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
CPMK-5 teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; (KU3)
Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; (KU5)
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK 1. Mahasiswa mampu menguasai teks akademik pada tataran makro dan mikro
untuk berbicara dan menulis akademik

176
2. Mahasiswa mampu membangun proyek kolaboratif berdasarkan
permasalahan di lingkungan sekitar.
CPL - Sub-CPMK
Sub CPMK-1. Mahasiswa mampu menganalisis informasi dengan menggunakan
S6; S8;
bahasa Indonesia dan merumuskan konsep dasar dan sejarah bahasa Indonesia, serta
KU1;
fungsi, kedudukan, dan peran bahasa Indonesia dalam pengembangan ilmu
KU5
pengetahuan; (C2, A3, P1)
S6; S8; Sub CPMK-2. Mahasiswa mampu mengorganisasikan konsep dasar teks akademik
KU1; dalam berbagai genre makro dan mikro, serta mampu memahami fungsi, kedudukan,
KU5 ciri-ciri, dan substansi teks akademik; (C4, A4, P4)
Sub CPMK-3. Mahasiswa mampu merumuskan konsep dasar mengenai laporan buku
S6; S8; dan struktur yang membangun serta mampu menyusun laporan buku dengan
KU3; menggunakan bahasa Indonesia yang benar serta kaidah penulisan yang sesuai; (C4,
A4, P4)
Sub CPMK-4. Mahasiswa mampu menganalisis bahasa proposal penelitian sebagai
S6; S8;
teks akademik mikro dan menyusun rancangan proposal penelitian berdasarkan hasil
KU3;
identifikasi masalah dalam ilmu yang dibidanginya; (C6, A5, P5)
Sub CPMK-5. Mahasiswa mampu menganalisis bahasa laporan penelitian sebagai
S6; S8;
teks akademik mikro dan menyusun rancangan laporan penelitian berdasarkan hasil
KU3;
identifikasi masalah dalam ilmu yang dibidanginya; (C6, A5, P5)
S6; S8; Sub CPMK-6. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan definisi, fungsi, dan
KU1; struktur artikel ilmiah serta menganalisis bahasa artikel ilmiah sebagai teks akademik

177
KU5 mikro; (C2, A3, P1)

Sub CPMK-7. Mahasiswa mampu merancang rencana kegiatan presentasi dan


S6; S8;
melaksanakan kegiatan presentasi dengan memerhatikan kriteria keberhasilan
KU3;
presentasi melalui media informasi berbasis teknologi kekinian; (C6, A5, P5)
Sub CPMK-8. Mahasiswa mampu membangun proyek kolaboratif berdasarkan
permasalahan di lingkungan sekitar. (.....)
Diskripsi Mata Kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang
ditempuh oleh seluruh mahasiswa jenjang sarjana dan diploma dengan bobot 2 SKS. Melalui
Singkat Mata
mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memiliki sikap mandiri, motivasi belajar yang
Kuliah tinggi, serta toleransi terhadap orang lain dalam memperluas wawasan tentang: (1) memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai hal yang berkenaan dengan
konsep bahasa serta penggunaan bahasa Indonesia pada situasi-situasi tertentu (formal/semi
formal/informal); (2) mengenal proses bagaimana menggunakan bahasa Indonesia sebagai
media komunikasi ilmiah yang dituangkan dalam teks akademik bergenre makro dan mikro
maupun presentasi ilmiah, dan (3) memiliki pengalaman berbahasa Indonesia secara praktis
terkait dengan fungsi dan tujuan berpendidikan akademik di perguruan tinggi.
Bahan Kajian: 1. Hal Ihwal Bahasa dan Bahasa Indonesia
Materi 2. Perihal Teks Akademik
pembelajaran 3. Membaca dan Menulis Laporan Buku
4. Menulis Proposal Penelitian
5. Membaca dan Menulis Laporan Penelitian

178
6. Membaca dan Menulis Artikel Ilmiah
7. Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Berpresentasi

Referensi: Utama:
Referensi Wajib Mata Kuliah:
Abidin, Y, dkk. 2017. Kemahiran Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Referensi Pendukung Mata Kuliah:
Haryadi. 2004. Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. Yogjakarta: UNY.
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Jakarta: PT Gramedia.
Kunjana, Rahardi. 2011. Bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Laminudin, Finoza. 2005. Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Tri Wahyu. 2006. Bahasa Indonesia. Depok: Universitas Gunadarma.
Widjono, H.S. 2011. Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta:
Grasindo.
Dosen Tim Dosen MKWK Bahasa Indonesia
Pengampu
Mata Kuliah
-
Syarat

179
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
1 Menganalisis • Ketepatan Kriteria • Tatap muka: • Tatap muka • Pengertian
informasi penggunaan penilaia Kuliah dan via Zoom bahasa dan
dengan Bahasa n: diskusi • Metode bahasa
menggunakan Indonesia Pedoma • Metode membaca Indonesia;
bahasa dalam n membaca literasi kritis • Sejarah
Indonesia dan analisis penskora literasi kritis • Penugasan: perkemban
merumuskan informasi. n • Penugasan: Menyusun gan bahasa
konsep dasar • Ketepatan Bentuk Menyusun laporan hasil Indonesia; 5
dan sejarah menjelaskan instrum laporan hasil membaca • Fungsi dan
bahasa konsep dasar en membaca via Edmodo. kedudukan
Indonesia, serta dan sejarah penilaia via Edmodo. bahasa
fungsi, bahasa n: Indonesia;
kedudukan, dan Indonesia, Penugas dan
peran bahasa serta fungsi, an (non • Peran
Indonesia kedudukan, tes) bahasa
dalam dan peran

180
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
pengembangan bahasa Indonesia
ilmu Indonesia dalam
pengetahuan. dalam pengemban
pengembang gan ilmu
an ilmu pengetahua
pengetahuan. n.
• Concepts of
language
and
Indonesian
language;
• The history
of the
developmen
t of the
Indonesian

181
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
language;
• The
function
and
position of
the
Indonesian
language;
and
• The role of
the
Indonesian
language in
the
developmen
t of science.

182
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
2 Mengorganisas • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Pengertian
ikan konsep menjelaskan penilaia Kuliah dan via Zoom teks
dasar teks konsep dasar n: diskusi • Metode akademik
akademik teks Pedoma • Metode membaca dalam
dalam berbagai akademik n membaca literasi kritis berbagai
genre makro dalam penskora literasi kritis • Penugasan: genre
dan mikro, berbagai n • Penugasan: Menyusun makro
serta mampu genre makro Bentuk Menyusun laporan hasil • Ragam teks 5
memahami dan mikro. instrum laporan hasil membaca akademik
fungsi, • Ketepatan en membaca via Edmodo. dalam
kedudukan, menjelaskan penilaia via Edmodo. berbagai
ciri-ciri, dan fungsi, n: genre mikro
substansi teks kedudukan, Penugas • Fungsi dan
akademik. ciri-ciri, dan an (non kedudukan
substansi tes) teks
teks

183
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
akademik. akademik
dalam
berbagai
genre
makro
• Ciri-ciri
dan
substansi
teks
akademik
dalam
berbagai
genre
makro.
• Concepts of
academic

184
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
texts in
various
macro
genres
• Variety of
academic
texts in
various
micro
genres
• The
function
and
position of
academic
texts in

185
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
various
macro
genres
• Characteris
tics and
substance
of academic
texts in
various
macro
genres.
3 Merumuskan • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Pengertian
konsep dasar menjelaskan penilaia kuliah dan via Zoom laporan
mengenai laporan buku n: diskusi • Metode buku. 5
laporan buku dan struktur Pedoma • Metode Problem • Fungsi
dan struktur n

186
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
yang yang penskora Problem Based laporan
membangun membangun. n Based Learning buku.
serta mampu • Ketepatan Bentuk Learning • Penugasan: • Struktur
menyusun laporan buku instrum • Penugasan: o Menyus laporan
laporan buku yang ditulis en o Menyus un buku.
dengan dengan penilaia un laporan • Bahasa
menggunakan kaidah n: laporan hasil laporan
bahasa Bahasa Penugas hasil membac buku.
Indonesia yang Indonesia an (non membac a via • Definition
benar serta serta kaidah tes) a via Edmodo of book
kaidah penulisan Edmodo . reports.
penulisan yang serta . o Menyus • Book report
sesuai. pengembang o Menyus un teks function.
an yang un teks akademi • Structure of
benar. akademi k book
k laporan

187
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
laporan buku. reports.
buku. • Book report
language.
4 Menganalisis • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Pengertian
bahasa hasil analisis penilaia kuliah dan via Zoom Proposal
proposal bahasa pada n: diskusi • Metode Penelitian.
penelitian proposal Pedoma • Metode Membaca • Fungsi
sebagai teks penelitian n Membaca Literasi Proposal
akademik yang dibaca penskora Literasi Kritis Penelitian.
mikro dan dengan ciri- n Kritis • Penugasan: • Struktur 5
menyusun ciri teks Bentuk • Penugasan: o Menyus Proposal
rancangan akademik. instrum o Menyus un Penelitian.
proposal • Kerelevansia en un laporan • Bahasa
penelitian n kerangka penilaia laporan hasil Proposal
berdasarkan proposal n: hasil membac Penelitian.
hasil Penugas

188
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
identifikasi penelitian an (non membac a • Definition
via
masalah dalam dengan tes) a via Edmodo of Research
ilmu yang identifikasi Edmodo . Proposal.
dibidanginya. masalah . o • Research
Menyus
yang o Menyus un Proposal
ditentukan. un kerangkFunction.
kerangk a • Research
a proposal
Proposal
proposal penelitia
Structure.
penelitia n. • Research
n. Proposal
Language.
5 Menganalisis • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Pengertian
bahasa laporan hasil analisis penilaia kuliah dan via Zoom Laporan 5
penelitian bahasa pada n: diskusi • Metode Penelitian.

189
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
sebagai teks laporan Pedoma • Metode Membaca • Fungsi
akademik penelitian n Membaca Literasi Laporan
mikro dan yang dibaca penskora Literasi Kritis Penelitian.
menyusun dengan ciri- n Kritis • Penugasan: • Struktur
rancangan ciri teks Bentuk • Penugasan: o Menyus Laporan
laporan akademik. instrum o Menyus un Penelitian.
penelitian • Kerelevansia en un laporan • Bahasa
berdasarkan n kerangka penilaia laporan hasil Laporan
hasil laporan n: hasil membac Penelitian.
identifikasi penelitian Penugas membac a via • Definition
masalah dalam dengan an (non a via Edmodo of Research
ilmu yang identifikasi tes) Edmodo . Report.
dibidanginya. masalah . • Menyusun • Research
yang • Menyusun kerangka Report
ditentukan. kerangka laporan Function.
penelitian.

190
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
laporan • Research
penelitian. Report
Structure.
• Research
Report
Language.
6 Mengorganisas • Ketepatan Kriteria • Tatap • Tatap • Pengertian
ikan definisi, menjelaskan penilaia muka muka via artikel
fungsi, dan konsep dasar n: kuliah dan Zoom ilmiah.
struktur artikel artikel ilmiah Pedoma diskusi • Metode • Fungsi
ilmiah serta dan struktur n • Metode membaca artikel 5
menganalisis yang penskora membaca literasi ilmiah.
bahasa artikel membangun. n literasi kritis • Struktur
ilmiah sebagai • Ketepatan Bentuk kritis • Penugasa artikel
teks akademik hasil analisis instrum • Penugasa n: ilmiah.

191
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
mikro. bahasa pada en n: o Menyus • Bahasa
artikel ilmiah penilaia o Menyus un artikel
yang dibaca n: un laporan ilmiah.
dengan ciri- Penugas laporan hasil • Definition
ciri teks an (non hasil membac of scientific
akademik. tes) membac a via article.
a via Edmodo • Scientific
Edmodo . article
. • Menyusun function.
• Menyusun hasil analisis • Scientific
hasil analisis artikel article
artikel ilmiah. structure.
ilmiah. • Scientific
article
language.

192
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
7 Merancang • Keteraturan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Pengertian,
rencana Struktur penilaia kuliah dan via Zoom Prasyarat,
kegiatan Rancangan n: diskusi • Metode dan
presentasi dan Kegiatan Pedoma • Metode Project Base Persiapan
melaksanakan Berpresentas n Project Base Learning Presentasi.
kegiatan i. penskora Learning • Penugasa • Metode,
presentasi • Ketepatan n • Penugasa n: Prosedur,
dengan Penggunaan Bentuk n: Menyusun dan Teknik 10
memerhatikan bahasa instrum Menyusun video Presentasi.
kriteria Indonesia en video presentasi • Etika dan
keberhasilan pada video penilaia presentasi via norma
presentasi presentasi n: via Youtube. presentasi.
melalui media yang Penugas Youtube. • Kriteria
informasi disusun. an (non keberhasila
berbasis • Keefektifan tes) n
teknologi

193
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
kekinian. Penyampaian presentasi.
materi • Concepts,
presentasi Prerequisit
pada video es, and
presentasi Presentatio
yang n
disusun. Preparation
• Keluwesan .
teknik • Methods,
penyajian Procedures,
presentasi and
pada video Presentatio
presentasi n
yang Techniques.
disusun. • Presentatio

194
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
n ethics and
norms.
• Criteria for
the success
of the
presentatio
n.
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9 Memahami • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Definisi
pengantar menjelaskan penilaia kuliah; via Zoom PJBL
konsep dasar definisi n: Teknik • Metode • Tahapan
project based PJBL Pedoma ceramah dan Project Base PJBL 50
learning • Ketepatan n diskusi Learning • Evaluasi
(PjBL) menjelaskan penskora • Metode • Penugasan: PJBL
tahapan n Project Base Menyusun
Bentuk

195
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
PJBL instrum Learning ringkasan
• Ketepatan en • Penugasan: materi
Menjelaskan penilaia Menyusun perkuliahan
evaluasi n: ringkasan
PJBL Penugas materi
an (non- perkuliahan
tes)
10 Memerinci • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Permasalah
berbagai megidentifik penilaia kuliah; via Zoom an di
masalah yang asi n: Teknik • Metode lingkungan
ada di permasalaha Pedoma ceramah dan Project Base sekitar
lingkungan n di n diskusi Learning sekaitan
sekitar lingkungan penskora • Metode • Penugasan: topik PJBL
sekitar n Project Base Menyusun
• Ketepatan Bentuk Learning Daftar
instrum

196
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
menjelaskan en • Penugasan: Permasalaha
akar penilaia Menyusun n sebagai
permasalaha n: daftar tema PJBL
n yang Penugas permasalaha
diidentifikasi an (non- n sebagai
tes) topik PJBL
11 Menyusun • Ketepatan Kriteria • Pembelajara • Pembelajara • Pedoman
Rencana menulis penilaia n melalui n melalui Penulisan
Proyek proposal n: Asinkronus Asinkronus Proposal
(Proposal proyek Pedoma kolaboratif; kolaboratif; PJBL
Kegiatan) dengan n • Metode • Metode
memerhatika penskora Project Base Project Base
n sistematika n Learning Learning
proposal Bentuk • Penugasan: • Penugasan:
proyek. instrum Menyusun Menyusun
en

197
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
• Ketepatan penilaia Proposal Proposal
menulis n: Proyek dan Proyek dan
proposal Penugas survey awal survey awal
proyek an (non- lapangan lapangan
dengan tes) proyek proyek
memerhatika
n kaidah
penulisan
proposal
proyek.
• Ketepatan
menulis
proposal
proyek
dengan
memerhatika

198
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
n kaidah
kebahasaan
proposal
proyek.
• Ketepatan
menulis
proposal
proyek
dengan
memerhatika
n bentuk
proyek, letar
belakang
pemilihan
proyek,
teknik

199
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
pelaksanaan
proyek,
integrasi
materi
perkuliahan,
alat dan
bahan, dan
jadwal
kegiatan.
12 Mengevaluasi • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Lembar
Rencana menilai penilaia kuliah via Zoom Evaluasi
Proyek sistematika n: wawancara dengan Proposal
(Proposal proposal Pedoma dan diskusi teknik PJBL
Kegiatan) proyek. n • Metode wawancara
• Ketepatan penskora Project Base dan diskusi
n

200
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
menilai Bentuk Learning • Metode
kaidah instrum • Penugasan: Project Base
penulisan en Mengevalua Learning
proposal penilaia si Proposal • Penugasan:
proyek. n: Proyek Mengevalua
• Ketepatan Penugas si Proposal
menilai an (non Proyek
kebahasaan tes)
proyek. melalui
• Ketepatan wawanc
menilai ara
proposal
proyek pada
aspek bentuk
proyek, letar
belakang

201
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
pemilihan
proyek,
teknik
pelaksanaan
proyek,
integrasi
materi
perkuliahan,
alat dan
bahan, dan
jadwal
kehgiatan.
13 Melaksanakan • Ketepatan Kriteria • Pelaksanaan • Pelaksanaan • Pedoman
kegiatan sesuai melaksanaka penilaia proyek di proyek di Pelaksanaa
rencana yang n kegiatan n: lapangan lapangan n Proyek
sudah disusun sesuai Pedoma

202
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
dalam proposal dengan n • Metode • Metode
rencana yang penskora Project Base Project Base
sudah n Learning Learning
disusun. Bentuk • Penugasan: • Penugasan:
instrum Melaksanak Melaksanak
en an proyek an Proyek
penilaia
n:
Penugas
an (non
tes)
14 Menyusun • Ketapatan Kriteria • Pembelajara • Pembelajara • Pedomanan
Laporan menulis penilaia n melalui n melalui Penulisan
Kegiatan laporan n: Asinkronus Asinkronus Laporan
kegiatan Pedoma kolaboratif; kolaboratif; Proyek
dengan n

203
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
memerhatika penskora • Metode • Metode
n sistematika n Project Base Project Base
laporan Bentuk Learning Learning
kegiatan instrum • Penugasan: • Penugasan:
• Ketepatan en Menyusun Menyusun
menulis penilaia Laporan Laporan
laporan n: Kegiatan Kegiatan
kegiatan Penugas (Proyek) (Proyek)
dengan an (non
memerhatika tes)
n kaidah
penulisan
laporan
• Ketepatan
menulis
laporan

204
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
kegiatan
dengan
memerhatika
n bahasa
laporan
15 Mengevaluasi • Ketepatan Kriteria • Tatap muka • Tatap muka • Presentasi
dan Merefleksi dalam penilaia kuliah dan via Zoom Ilmiah hasil
kegiatan mempresenta n: diskusi • Metode proyek
Proyek sikan hasil Pedoma • Metode Project Base
kegiatan. n Project Base Learning
• Ketepatan penskora Learning • Penugasan:
merefleksi n • Penugasan: Menyusun
hasil Bentuk Melaksanak video
kegiatan. instrum an presentasi
en Presentasi via Youtube.
penilaia

205
Bentuk Pembelajaran;
Penilaian Metode Pembelajaran;
Ming Materi Bobot
Penugasan
gu Sub-CPMK Pembelajara Penilai
Kriteria
Ke- Tatap n an (%)
Indikator & Daring
muka/Luring
Bentuk
(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7) (8)
n: hasil
Penugas kegiatan
an (non (Proyek)
tes):
Observa
si,
portopoli
o, angket
(Penilaia
n diri
dan
teman
sejawat)
16 Ujian Akhir Semester (UAS)

206
Lampiran 1.

FORMAT PEMBAGIAN KELOMPOK PROYEK

KELOMPOK/TEMA TOPIK JUDUL YANG DIAJUKAN NO. NPM NAMA

1. Sosial dan Politik 1

2. Pendidikan dan 1
Kesehatan
2

207
8

3. Budaya dan 1
Lingkungan
2

4. Ekonomi dan 1
Teknologi
2

5. Bela Negara dan 1


Wawasan
2

208
Kebangsaan …

6. Moderasi 1
Beragama
2

209
Lampiran 2.

FORMAT PENGUSULAN JUDUL PROYEK

Kelompok : _________________________________
Kelas : _________________________________
Program Studi : _________________________________
Fakultas : _________________________________
Ketua Kelompok : _________________________________
TEMA TOPIK JUDUL PERTANYAAN
ESENSIAL

1.

2.

3.

210
Lampiran 3.
LEMBAR LAPORAN STUDI AWAL PROYEK
Kelompok : _________________________________
Kelas : _________________________________
Program Studi : _________________________________
Fakultas : _________________________________
Ketua Kelompok : _________________________________
DATA DESKRIPSI

TEMA

TOPIK

JUDUL

WAKTU

TEMPAT

SUMBER INFORMASI /NARASUMBER

ANGGOTA TIM PELAKSANA

SASARAN/TUJUAN

INFORMASI YANG DIPEROLEH

211
Lampiran 4.
FORMAT PROPOSAL
PROYEK MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM

JUDUL: …

Disusun Oleh
KELAS …
KELOMPOK ….
Nama dan NPM

PROGRAM STUDI …..


FAKULTAS ……
UNIVERSITAS SILIWANGI
20XX

212
Lampiran 4. (lanjutan)
LEMBAR PENGESAHAN
TEMA

JUDUL

FAKULTAS

PRODI

KELAS

KELOMPOK

TIM PROYEK

Ketua

Anggota 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tasikmalaya, 00-00-0000
Mengesahkan,
Dosen Mata Kuliah … Dosen Mata Kuliah …

Nama Nama

NIDN NIDN

213
Lampiran 4. (lanjutan)

KATA PENGANTAR

(Kata Pengantar berisi kalimat pembuka, substansi isi


proposal, paragraf penutup berupa ucapan terima kasih dan
meminta masukan untuk perbaikan)

DAFTAR ISI
(Halaman Selanjutnya)

(Daftar Isi berisi Bab dan Sub Bab yang ada pada proposal
dengan mencantumkan halamannya).

214
Lampiran 4. (lanjutan)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
(Penjelasan Singkat terkait urgensi Topik yang dipilih)
1. Harapan (Penjelasan terkait kondisi ideal yang
diharapkan)
2. Kenyataan (Penjelasan terkait kondisi nyata yang
terjadi)
3. Pertanyaan Proyek/Esensial (pertanyaan yang muncul
akibat kesenjangan antara harapan dan kenyataan)

B. TEMA DAN TOPIK


(Tema yang dipilih dari enam tema yang disediakan dan topik yang
dipilih)

C. TUJUAN PROYEK
(Tujuan dilaksanakan proyek)

D. MANFAAT
(Manfaat yang didapatkan bagi berbagai pihak yang terlibat)

215
Lampiran 4. (lanjutan)
BAB II
ISI PROYEK
A. DEFINISI PROYEK
1. Objek
2. Subjek
3. Tempat
4. Waktu
5. Latar Belakang
6. Cara Penyelesaian Masalah

Contoh:
1. Objek (Apa Objek Masalahnya?)
Perundungan di kalangan remaja
2. Subjek Proyek (Siapa Subjek masalah?)
Siswa Sekolah Dasar
3. Tempat (Dimana Masalah Terjadi?)
Sekolah Dasar X di Kota Tasikmalaya
4. Waktu (Kapan Masalah Terjadi?)
Bulan November 2023
5. Latar Belakang (Mengapa masalah bisa terjadi)
Kurangnya edukasi terkait perundungan di
dunia persekolahan.
6. Cara (Bagaimana Solusi Dari Masalah?)
Memberikan edukasi/penyuluhan kepada
siswa sekolah Dasar X melalui media yang kreatif
dan inovatif.

B. BENTUK PROYEK
Pemecahan masalah tentang …….. di daerah …..
melalui kegiatan …. dengan luaran produk berupa ….

216
Contoh:
Pemecahan masalah tentang “fenomena bullying
di kalangan remaja” melalui kegiatan pencarian referensi
di media internet dan pencarian data di Sekolah Dasar di
daerah Tasikmalaya. Kemudian masalah tersebut
dianalisis untuk dicarikan solusinya. Langkah solusi
yang dilakukan kelompok proyek adalah berupa
kegiatan penyuluhan kepada siswa Sekolah Dasar X
dengan produk luaran berupa poster/video edukasi
tentang bahaya bullying dan cara menanggulanginya.

C. JADWAL KEGIATAN

Tahapan Waktu Kegiatan Status

Persiapan Minggu 1. Diskusi Kelompok Sudah


ke-1 mengenai topik dan diperiksa
judul proyek

Minggu 2. Pengajuan dan Selesai


ke-2 pengesahan judul proyek

3. Penyusunan desain Dalam


proyek proses
a. Penentuan Jobdesk
b. Perumusan
bahan/alat
c. Prosedur kerja
Minggu 4. Pengambilan data Awal Belum
ke-3 a. Observasi dimulai
b. Wawancara
c. Dokumentasi
Minggu 5. Penyusunan proposal Belum

217
Tahapan Waktu Kegiatan Status

ke-4 proyek dimulai

6. Pengesahan proposal Belum


dimulai

Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Belum


Minggu program/kegiatan dimulai
ke-5
2. Pembuatan luaran wajib Belum
dan produk kelompok dimulai

Monitoring, Minggu 1. Penyusunan laporan Belum


Evaluasi ke-6 dimulai
dan Refleksi
2. Penyusunan salindia Belum
(Powerpoint) dimulai

Minggu 3. Presentasi hasil Proyek Belum


ke-7 dimulai
dan ke-
8

D. STRUKTUR TIM PROYEK


No. Nama NPM Jabatan Tugas Kerja

218
E. RENCANA ANGGARAN BIAYA (Jika ada)
1. Rencana Pengeluaran
(Rencana anggaran yang akan dikeluarkan
oleh kelompok dalam keseluruhan kegiatan proyek)

Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah

TOTAL

2. Rencana Pemasukan
(Rencana Pemasukan yang akan dilakukan)
No. Sumber Dana Jumlah

TOTAL

219
Lampiran 4. (lanjutan)
BAB III
TARGET LUARAN PROYEK
A. LUARAN WAJIB
(Luaran yang diwajibkan kepada seluruh kelompok
proyek mahasiswa mengikuti ketentuan yang telah ditentukan)
1. Infografis
Keterangan:
a. Infografis berisi identitas kelompok, pertanyaan esensial,
identitas proyek (5W1H), bentuk proyek, hasil produk,
dan rekomendasi.
b. Infografis mengikuti ketentuan Feed Instagram orientasi
portrait (memanjang ke atas) dengan ketentuan: Ukuran
1080 pixel x 1350 pixel, 38.1 cm x 47.63cm, rasio gambar
4:5.
2. Video Dokumentasi Kelompok
Keterangan:
a. Video berisi seluruh kegiatan kelompok dari tahap
perencanaan sampai pelaporan.
b. Video Berdurasi maksimal 5 Menit.
c. Video mengikuti ketentuan Video Youtube; Format
Video Mp4, orientasi landscape Ukuran Video minimal
1280x720, resolusi 720p dengan rasio 16:9.
d. Video diunggah di akun Youtube masing-masing
kelompok dengan memberi keterangan Judul sesuai judul
proyek dengan memberi keterangan identitas kelompok
di dalam kolom deskripsi dan memberi hastag: #unsil
#mkwkunsil #PjBLmkwkunsil #pjblmkwkunsil
#belmawakemendikbudristek #kemendikbudristek
#MerdekaBelajar #KampusMerdeka #MBKM #videopjbl
#projectMKWK

220
B. LUARAN KELOMPOK
Luaran Kelompok berupa produk hasil proyek sesuai
dengan bentuk atau kegiatan dalam proyek kelompok. Pilihan
produk luaran kelompok proyek terdiri:
1. Karya Tulis Ilmiah
2. Karya Multimedia/Digital/Audio Visual (Video Edukasi,
Aplikasi, Website dll)
3. Karya Benda/Artefak/Monumental
Contoh:
Video Edukasi tentang Edukasi Anti Bullying di kalangan
remaja di sekolah yang di unggah di media sosial dan
disebarluaskan.*
*Keterangan: Jika produk luaran berupa infografis atau video maka
harus mengikuti ketentuan video dokumentasi kelompok.
LAMPIRAN (Berisi Lampiran 2, 3, dan 5) pada halaman
selanjutnya sesuai format.

221
Lampiran 5.
LEMBAR KERJA DAN MONITORING PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS PROYEK

TAHAPAN WAKTU KEGIATAN TARGET WAKTU, STATUS DESKRIPSI


(Beri tanda ceklis) TEMPAT DAN KEGIATAN CAPAIAN
DOKUMENTASI

Persiapan Minggu 1. Materi PjBL Pemahaman PjBL Waktu:


ke-1/ dari Dosen Penetapan Ide
Pert. 9 2. Penyusunan masalah Tempat:
kelompok Terbentuk
Proyek Kelompok Proyek Dokumentasi:
3. Diskusi (Tautan Google
Kelompok Drive)
mengenai ide
proyek

Minggu 1. Bimbingan Pengusulan judul Tuliskan Judul yang


ke-2/ Judul proyek proyek di ajukan:

222
TAHAPAN WAKTU KEGIATAN TARGET WAKTU, STATUS DESKRIPSI
(Beri tanda ceklis) TEMPAT DAN KEGIATAN CAPAIAN
DOKUMENTASI

Pert. 10 2. Pencarian data Data


Awal Proyek Narasumber/Sumber
ke Lapangan Informasi

Data Tempat proyek

Dokumentasi
kegiatan observasi
awal proyek

Minggu 1. Bimbingan Rencana Program/


ke-3/ rencana kegiatan
Pert. 11 program
2. Pengesahan Draft proposal
Proposal
Pengesahan Tuliskan judul yang
proposal kelompok disetujui:

223
TAHAPAN WAKTU KEGIATAN TARGET WAKTU, STATUS DESKRIPSI
(Beri tanda ceklis) TEMPAT DAN KEGIATAN CAPAIAN
DOKUMENTASI

Pelaksanaan Minggu Pelaksanaan Prosedur kegiatan


ke-4 dan Program/kegiatan
5/ Pert. proyek kelompok
12 dan Pelaksana kegiatan
13
Objek kegiatan

Dokumentasi
kegiatan

Monitoring, Minggu 1. Penyusunan Laporan Proyek


Evaluasi ke-6/ laporan sesuai format
dan Refleksi Pert. 14 proyek laporan proyek

2. Penyusunan Infografis
luaran wajib Video dokumentasi
kelompok

224
TAHAPAN WAKTU KEGIATAN TARGET WAKTU, STATUS DESKRIPSI
(Beri tanda ceklis) TEMPAT DAN KEGIATAN CAPAIAN
DOKUMENTASI

3. Penyusunan Karya tulis/karya


luaran multimedia/karya
produk benda
kelompok

4. Penyusunan Salindia
salindia (Powerpoint) hasil
(Powerpoint) proyek terdiri dari;
judul, masalah,
solusi, deskripsi
kegiatan,
kesimpulan dan
refleksi.

Minggu 1. Presentasi Tim melaksanakan


ke-7 dan Hasil Proyek presentasi hasil
ke-8 / proyek dan
Pert. 15 menampilan video

225
TAHAPAN WAKTU KEGIATAN TARGET WAKTU, STATUS DESKRIPSI
(Beri tanda ceklis) TEMPAT DAN KEGIATAN CAPAIAN
DOKUMENTASI

dan ke- 2. Refleksi Tim bersama dosen


16 menyusun refleksi
dari proyek

Keterangan:
Kolom ”STATUS KEGIATAN” diisi dengan: Belum dimulai, Dalam proses, Selesai, dan Sudah diperiksa.

226
Lampiran 6.
FORMAT LAPORAN
PROYEK MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM

JUDUL: …

Disusun Oleh
KELAS …
KELOMPOK ….
Nama dan NPM

PROGRAM STUDI …..


FAKULTAS ……
UNIVERSITAS SILIWANGI
20XX

227
Lampiran 4. (lanjutan)
LEMBAR PENGESAHAN
TEMA

JUDUL

FAKULTAS

PRODI

KELAS

KELOMPOK

TIM PROYEK

Ketua

Anggota 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tasikmalaya, 00-00-0000
Mengesahkan,
Dosen Mata Kuliah … Dosen Mata Kuliah …

Nama Nama

NIDN NIDN

228
Lampiran 6. (lanjutan)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
(halaman berikutnya)

229
Lampiran 6. (lanjutan)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
(Penjelasan Singkat terkait urgensi Topik yang dipilih)
1. Harapan (Penjelasan terkait kondisi ideal yang
diharapkan)
2. Kenyataan (Penjelasan terkait kondisi nyata yang terjadi)
3. Pertanyaan Proyek/Esensial (pertanyaan yang muncul
akibat kesenjangan antara harapan dan kenyataan)

B. TEMA DAN TOPIK


(Tema yang dipilih dari enam tema yang disediakan dan
topik yang dipilih)

C. TUJUAN PROYEK
(Tujuan dilaksanakan proyek)

D. MANFAAT
(Manfaat yang didapatkan bagi berbagai pihak yang terlibat)

230
Lampiran 6. (lanjutan)
BAB II
ISI PROYEK
A. DEFINISI PROYEK

1. Objek

2. Subjek

3. Tempat

4. Waktu

5. Latar Belakang

6. Cara Penyelesaian Masalah

Contoh:
1. Objek (Apa Objek Masalahnya?)
Perundungan di kalangan remaja
2. Subjek Proyek (Siapa Subjek masalah?)
Siswa Sekolah Dasar
3. Tempat (Dimana Masalah Terjadi?)
Sekolah Dasar X di Kota Tasikmalaya
4. Waktu (Kapan Masalah Terjadi?)
Tanggal 1-30 Bulan November 2023
5. Latar Belakang (Mengapa masalah bisa terjadi)
Kurangnya edukasi terkait perundungan di dunia
persekolahan.
6. Cara (Bagaimana Solusi Dari Masalah?)
Memberikan edukasi/penyuluhan kepada siswa
sekolah Dasar X melalui media yang kreatif dan inovatif.

231
B. BENTUK PROYEK

Pemecahan masalah tentang …….. di daerah …..


melalui kegiatan …. dengan luaran produk berupa ….

Contoh:
Pemecahan masalah tentang “fenomena bullying di
kalangan remaja” melalui kegiatan pencarian referensi di
media internet dan pencarian data di Sekolah Dasar di daerah
Tasikmalaya. Kemudian masalah tersebut dianalisis untuk
dicarikan solusinya. Langkah solusi yang dilakukan kelompok
proyek adalah berupa kegiatan penyuluhan kepada siswa
Sekolah Dasar X dengan produk luaran berupa poster/video
edukasi tentang bahaya bullying dan cara menanggulanginya.

C. JADWAL KEGIATAN

Tahapan Waktu Kegiatan Status

Persiapan Minggu 1. Diskusi Kelompok Sudah


ke-1 mengenai topik dan judul diperiksa
proyek

Minggu 2. Pengajuan dan pengesahan Selesai


ke-2 judul proyek

3. Penyusunan desain proyek Dalam


a. Penentuan Jobdesk proses
b. Perumusan bahan/alat
c. Prosedur kerja

Minggu 4. Pengambilan data Awal Belum


ke-3 a. Observasi dimulai
b. Wawancara
c. Dokumentasi

232
Tahapan Waktu Kegiatan Status

Minggu 5. Penyusunan proposal Belum


ke-4 proyek dimulai

6. Pengesahan proposal Belum


dimulai

Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Belum


Minggu program/kegiatan dimulai
ke-5
2. Pembuatan luaran wajib Belum
dan produk kelompok dimulai

Monitoring, Minggu 1. Penyusunan laporan Belum


Evaluasi ke-6 dimulai
dan Refleksi
2. Penyusunan salindia Belum
(Powerpoint) dimulai

Minggu 3. Presentasi hasil Proyek Belum


ke-7 dimulai
dan ke-
8

D. STRUKTUR TIM PROYEK

No. Nama NPM Jabatan Tugas Kerja

233
E. RINCIAN ANGGARAN BIAYA (Jika ada)
1. Rincian Pengeluaran
(Rincian anggaran yang dikeluarkan oleh kelompok dalam
keseluruhan kegiatan proyek)

No. Nama Barang Kuantitas Harga Jumlah

TOTAL

2. Rincian Pemasukan
(Rincian Pemasukan yang akan dilakukan)
No. Sumber Dana Jumlah

TOTAL

234
Lampiran 6. (lanjutan)
BAB III
HASIL PROYEK
A. LUARAN WAJIB
(Luaran yang diwajibkan kepada seluruh kelompok
proyek mahasiswa mengikuti ketentuan yang telah ditentukan)
1. Infografis
Keterangan:
a. Infografis berisi identitas kelompok, pertanyaan esensial,
identitas proyek (5W1H), bentuk proyek, hasil produk,
dan rekomendasi.
b. Infografis mengikuti ketentuan Feed Instagram orientasi
portrait (memanjang ke atas) dengan ketentuan: Ukuran
1080 pixel x 1350 pixel, 38.1 cm x 47.63cm, rasio gambar
4:5.
2. Video Dokumentasi Kelompok
Keterangan:
a. Video berisi seluruh kegiatan kelompok dari tahap
perencanaan sampai pelaporan.
b. Video Berdurasi maksimal 5 Menit.
c. Video mengikuti ketentuan Video Youtube; Format
Video Mp4, orientasi landscape Ukuran Video minimal
1280x720, resolusi 720p dengan rasio 16:9.
d. Video diunggah di akun Youtube masing-masing
kelompok dengan memberi keterangan Judul sesuai judul
proyek dengan memberi keterangan identitas kelompok
di dalam kolom deskripsi dan memberi hastag: #unsil
#mkwkunsil #PjBLmkwkunsil #pjblmkwkunsil
#belmawakemendikbudristek #kemendikbudristek
#MerdekaBelajar #KampusMerdeka #MBKM #videopjbl
#projectMKWK

235
NO. JENIS TAUTAN LUARAN
LUARAN (diunggah pada Googledrive Kelompok
WAJIB Proyek)

1. Infografis

2. Video
Dokumentasi

B. LUARAN KELOMPOK
1. Produk kelompok:
(Tuliskan produk luaran kelompok proyek yang dihasilkan
sesuai proposal proyek)
2. Tautan Produk:
(Tuliskan tautan yang dibuat terkait luaran/produk proyek;
tautan GoogleDrive, Youtube)
3. Gambar/Screenshot produk proyek.
(Cantumkan foto/gambar/screenshot produk)
Contoh:
Video Edukasi tentang Edukasi Anti Bullying di kalangan remaja
di sekolah yang di unggah di media sosial dan disebarluaskan.*
*Keterangan: Jika produk luaran berupa infografis atau video maka
harus mengikuti ketentuan video dokumentasi kelompok.

C. DESKRIPSI PRODUK
(Penjelasan tentang produk yang dibuat)
1. Pembahasan produk
2. Pembahasan Proyek dalam Perspektif Mata Kuliah
a. Agama
b. Pancasila
c. Kewarganegaraan

Keterangan: sesuai mata kuliah yang diikuti.

236
D. REFLEKSI
(Pada tahap refleksi kelompok menjelaskan urgensi masalah
yang diangkat, solusi yang dicapai kemudian analisisnya dalam
perspektif Mata Kuliah Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan,
serta dampak pelaksanaan proyek yang dirasakan oleh mahasiswa)

1. Koreslasi Masalah Proyek terhadap mahasiswa

2. Solusi masalah yang bisa diberikan oleh mahasiswa

3. Dampak pelaksanaan proyek terhadap mahasiswa

237
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. REKOMENDASI

LAMPIRAN
(di halaman terpisah dan berisi lampiran 2, 4, dan 5)

238
Lampiran 7.
CONTOH TOPIK PROYEK PEMBELAJARAN MKWK

No. Tema Topik


01 Isu Sosial Sosial:
dan Politik 1. Kemiskinan dan Ketidaksetaraan Ekonomi
2. Pendidikan dan Akses Terhadap
Pengetahuan
3. Kesehatan Masyarakat
4. Lingkungan dan Keberlanjutan
5. Hak Asasi Manusia
6. Keadilan Sosial dan Kekerasan
7. Kebudayaan dan Identitas
8. Migrasi dan Pengungsi
9. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan
Gender
10. Teknologi dan Masyarakat Digital
11. Isu Sosial Global
12. Pengembangan Berkelanjutan dan
Kemanusiaan
13. Analisis Kebijakan Publik
14. Partisipasi Politik Masyarakat
15. Penelitian Opini Publik
16. Analisis Media dan Politik
17. Kampanye Kesetaraan Gender
18. Kampanye Anti-Korupsi
19. Kegiatan sosial di lembaga (santunan anak
yatim, jompo, wakaf),
20. Kemiskinan
21. Penyalahgunaan narkoba dan minuman
keras
22. Perundungan
23. Ujaran kebencian dan Hoax
24. Pergaulan bebas dan aborsi
25. LGBTQ+
26. Kekerasan Seksual
239
27. Pornografi dan Pornoaksi
28. Penipuan Online
29. Prostitusi
30. Politik uang dan kampanye hitam (black
champagne)
31. Stres dan Depresi
32.
02 Pendidikan 1. Inovasi dalam Metode Pembelajaran
dan 2. Pendidikan Inklusif
Kesehatan 3. Pengembangan Karakter dan Etika
4. Pendidikan Keuangan dan Kewirausahaan
5. Literasi Media dan Digital
6. Sejarah Lokal dan Warisan Budaya
7. Pendidikan Kelestarian Lingkungan
8. Pengembangan Bahasa Asing
9. Pengembangan Keterampilan Seni dan
Budaya
10. Pendidikan Teknologi dan Coding
11. Kajian Sosial dan Politik
12. Pengembangan Keterampilan Kerja
13. Pendidikan Kewarganegaraan Global
14. Stres dan Kesejahteraan Mental
Mahasiswa
15. Gaya Hidup Sehat di Kampus
16. Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Mahasiswa
17. Kesehatan Mata dan Penggunaan
Teknologi
18. Manajemen Waktu dan Kesehatan
19. Kesehatan Finansial Mahasiswa
20. Kesehatan Lingkungan Kampus
21. Pencegahan Kecanduan dan
Penyalahgunaan Narkoba
22. Kesehatan Hubungan Antarpersonal
23. Kesehatan Sosial dan Kesejahteraan
Komunitas
24. Etika berlalu lintas
25. Etika di media sosial
240
26. Plagiarisme
27. Akhlak mahasiswa di kampus
28. Akhlak mahasiswa di rumah/Kost
29. Putus sekolah di kalangan anak jalanan
30. Stunting
31.
03 Budaya dan 1. Pelestarian Kearifan Lokal di Lingkungan
Lingkungan Sekitar
2. Nilai-Nilai Budaya yang ada di
Masyarakat
3. Relevansi Nilai budaya dalam bingkai
kebhinekaan
4. Xenosentrisme
5. K-Pop
6. Wibu dan Otaku
7. Kebersihan lingkungan
8. Ketertiban kampus dan lingkungan
9. Hedonisme
10. Primordialisme
11.
04 Ekonomi 1. Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi
dan 2. Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Teknologi 3. Inflasi dan Stabilitas Harga
4. Pertumbuhan Ekonomi
5. Kebijakan Fiskal dan Moneter
6. Perdagangan Internasional
7. Krisis Ekonomi dan Resesi
8. Perubahan Iklim dan Lingkungan
9. Investasi dan Pembangunan Infrastruktur
10. Isu Keuangan dan Perbankan
11. Ekonomi Digital dan Revolusi Industri
4.0
12. Kesehatan dan Ekonomi Kesehatan
13. Isu Demografi dan Penuaan Penduduk
14. Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan

241
15. Kewirausahaan dan Inovasi
16. Akses dan Infrastruktur Teknologi
17. Pendidikan dan Keterampilan Teknologi
18. Inovasi dan Riset Teknologi
19. Pemanfaatan Teknologi dalam
Pembangunan
20. Keamanan Teknologi dan Privasi Data
21. Edukasi Teknologi dan Kesadaran Digital
22. Pengembangan Industri Teknologi
23. Smart City dan Infrastruktur Cerdas
24. Penggunaan Teknologi dalam Sektor
Pertanian dan Pertambangan
25. Pengelolaan Limbah Teknologi
26.
05 Bela 1. Terorisme
Negara dan 2. Radikalisme
Wawasan 3. Ujaran Kebencian
kebangsaan 4. Hoax
5. Intoleransi
6. Politik Identitas
7. Mencintai budaya asing
8. KKN
9. Mencintai produk asing daripada produk
bangsa
10. Penggunaan Narkoba dan peredarannya
11. Separatisme
12. Chauvinisme
13. Khilafah
14. Sejarah Perjuangan di Tasikmalaya
15. Peran Mahasiswa dalam Bela Negara
16.
06 Moderasi 1. Ekstremisme dan Radikalisme
Beragama 2. Intoleransi dan Diskriminasi
3. Konflik Agama
4. Penggunaan Agama untuk Kepentingan
Politik
5. Fundamentalisme
242
6. Tersingkirnya Suara Moderat
7. Keamanan dan Terorisme
8. Egoisme
9. Eksklusivisme
10. Fanatisme
11. Fundamentalisme
12. Terorisme
13. Permisivisme
14. Diskriminasi SARA (Suku, Agama, Ras
dan antargolongan)
15. Aliran menyimpang/sesat
16. Penghayat kepercayaan

243
DAFTAR PUSTAKA
A. Rusdina, 2015, Membumbikan Etika Lingkungan Bagi Upaya
Membudayakan Pengelolaan Lingkungan yang
Bertanggungjawab, ISSN 1979-8911, Vol IX No 2
Attalina, S. N. (2020, Juni). Penerapan Model Pembelajaran
"Project Based Learning" Pada Mata Kuliah Pembelajaran
Kewarganegaraan Sekolah Dasar d UNISNU Jepara.
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 10,
267-274.Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Edisi ke-3 Jakarta: Balai Pustaka
Dewantara, Ki Hajar. 1994. Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis
Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
GTK, S. (2020, Mei 5). Mengenal Konsep Project-based Learning.
Retrieved Juli 26, 2023, from
gtk.kemdikbud.go.id:https://gtk.kemdikbud.go.id/read-
news/mengenal-konsep-projectbased-
learning#:~:text=Model%20Project%2Dbased%20Learning
%20(PjBL,selanjutnya%20dipresentasikan%20kepada%20o
rang%20lain.
Hamidah, H., & Syifa Rabbani, T. A. (2020). HOTS-Oriented
Module:Project-Based Learning . SEAMEO QITEP in
Language: SEAMEO QITEP in Language.Mulyana, Deddy.
2005. Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas
Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Maryati, I. (2021). Model Project Based Learning Modifikasi
(Teori Dan Implementasi Dalam Peningkatan Kemampuan
Statistis Smp/ Mts). (Umar Abduloh, Ed.) Purbalingga:
Eureka Media Aksara.

244
Nugraha, M. I., Tuken, R., & Hakim, A. (2021). Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar. PINISI JOURNAL
OF EDUCATION, 1.Soerjono, Soekanto. 2009. Sosiologi
suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Ulfah Annajah. 2016. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap
Motivasi Berprestasi Anak Panti Asuhan Nurul HAQ
YOGYAKARTA. Jurnal Hisbah Yogyakarta Volume 13
Nomer 01 Desember (Yogyakarta: Panti Asuhan Nurul
HAQ
Purnomo, H., & Ilyas, Y. (2019). Tutorial Pembelajaran Berbasis
Proyek. Yogyakarta.: K-Media.
PBL, T. (2020). Panduan Project Based Learning. Pelembang:
Teknik Informasika Universitas Bina Darma.

245

Anda mungkin juga menyukai