KHUSUS
2. KELOMPOK SEKUNDER
• Hubungan yang tidak langsung, formil, berjauhan, dan kurang bersifat
kekeluargaan. Bersifat obyektif dan rasional, dasar pertimbangan untung- rugi.
3. KELOMPOK BENTUKAN
• Dibentuk oleh kekuatan eksternal, wadah kelompok disediakan oleh pihak
tertentu, anggota terdiri dari berbagai macam kelompok tertentu yang disatukan.
Kurangnya rasa seiya sekata dalam langkah dan ikatan batin antar anggota kurang
kuat. memiliki AD/ART, memiliki struktur organisasi dan pembagian kerja demi
kelangsungan kelompok. Kurang kuat dan mudah digoyang kekuatan eksternal
lain.
Proses pembentukan Kelompok
Perubahan Pembentukan
Penyesuaian Perpecahan
Tahap pembentukan
Kelompok mengatur
dirinya sendiri dan
menentukan kedudukan
tiap anggotanya
Perubahan
kepemimpinan, Sehingga memerlukan
keanggotaan, lingkungan pengaturan kembali:
fisik dan aktifitas struktur organisasi,
kelompok berdampak prosedur kerja, kegiatan,
terhadap kehidupan hubungan tiap anggota
kelompok
FAKTOR PEMBENTUK
Bergabung dengan sebuah
kelompok merupakan sesuatu
yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan.
Tergantung
Saling
ketergantungan dan
saling membutuhkan
Kepemimpinan Kelompok yg efektif
• Fungsi kelompok
• Berorientasi pada tugas untuk melaks fungsinya
Ditentuka dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan
• Kematangan kelompok
Goal
• Mempunyai beberapa tujuan/alasan. Tujuan dapat bersifat interistik & ekstrisik, akan tercipta
common goals yang paling menentukan / menjadi faktor penentu dalam kelompok
Derajat organisasi.
Dilaksanakan terorganisir
Penghuni panti:
• Merupakan prioritas utama karena mereka
yang rawan terhadap masalah kesehatan
dan umumnya merekalah yang bermasalah
baik secara individu maupun kelompok.
• Dalam mengatasi permasalahan perlu
kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
maupun dengan petugas – petugas terkait.
Petugas panti:
• Merupakan orang yang setiap
berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam
mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan merekalah yang paling
mengetahui.
• Merupakan salah
Lingkunga satu mata rantai
n panti: penyebaran
penyakit
Pelayanan kelompok khusus di
masyarakat
Dilakukan melalui kelompok – kelompok
yang terorganisir dengan melibatkan
peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara
kelompok tersebut yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan
oleh puskesmas, selain itu lahan
pembinaan kelompok khusus masyarakat
dapat dilakukan melalui posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan
anak balita serta kelompok lainnya yang
mungkin dapat dilakukan.
Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan
permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
Jantung sehat
PWRI
Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan,
diantaranya
• Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny.
Kelamin)
• Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
• Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak melupakan upaya kuratif
dan rehabilitative.
Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai subyek
maupun obyek pelayanan.
Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti bagi
yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama kearah perilaku sehat.
Tahap – tahap perawatan kelompok khusus