Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PRAKTIKUM

Hal sampul paste di sini!

1
PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

KATA PENGANTAR

Puji syukur pimpinan jurusan administrasi pendidikan panjatkan kehadirat Allah


SWT karena atas karunia-Nya, Tim Pengembang Laboratorium jurusan administrasi
pendidikan dapat menyelesaikan penyusunan dokumen Praktikum prodi S1
Administras Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar".
Dokumen ini merupakan salah satu wujud upaya dan tanggungjawab tim pengembang
Praktikum Laboratorium jurusan administrasi pendidikan untuk memberikan pegangan
dan pedoman bagi civitas akademika jurusan administrasi pendidikan dalam
penyelenggaraan layanan di bidang pendidikan khususnya di prodi S1 Administrasi
Pendidikan.

Penyusunan pedoman praktikum ini dilakukan dalam berbagai tahapan waktu


sejak diselenggarakannya workshop kurikulum tahun 2015 silam. Perjalanan eksistensi
jurusan administrasi pendidikan dengan berbagai pengalaman yang banyak melibatkan
berbagai pihak kepentingan menukik pada tersusunnya dokumen pedoman praktikum
yang dinilai sangat penting bagi seluruh civitas akademika Jurusan administrasi
pendidikan terutama bagi para dosen dan mahasiswa prodi S1 administrasi pendidikan,
untuk itu dalam kesempatan ini kami selaku pimpinan jurusan mengucapkan
terimakasih setinggi-tingginya terutama kepada tim pengembang pedoman praktikum
Laboratorium jurusan yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium Jurusan AP FIP UNM
yang selama ini telah mengawal timnya dengan sabar dan sepenuh hati. Selain itu, atas
nama pimpinan jurusan kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak/Ibu dosen Jurusan Administrasi Pendidikan beserta jajaran pimpinan Fakultas
Ilmu Pendidikan UNM telah memberikan support dan arahannya.

Makassar, Maret 2017

Ketua Jurusan AP FIP UNM

LABORATORIUM AP FIP UNM 2


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Definisi Praktikum...................................................................................................... 5
C. Tujuan Praktikum ....................................................................................................... 5
D. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................... 5
E. Tugas Utama Kegiatan Praktikum ............................................................................6
F. Cara Penggunaan Modul ...........................................................................................6
G. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Praktukum .................................................. 7
II. KEGIATAN PRAKTIKUM I ............................................................................................ 8
A. Tujuan Praktikum I .....................................................................................................8
B. Indikator Pencapaian Tujuan Praktikum I ................................................................8
C. Uraian Materi .............................................................................................................9
1. Konsep Dasar Supervisi Klinis ...............................................................................9
2. Sasaran Supervisi Klinis ........................................................................................12
3. Karakteristik Supervisi Klinis ............................................................................... 13
4. Tujuan supervisi Klinis .......................................................................................... 14
5. Lima Langkah Supervisi Klinis ............................................................................. 15
III. Tutorial Praktikum ..................................................................................................... 16
IV. Lembar Kerja Praktikum ............................................................................................ 17
A. Lembar Kejra 1 ..........................................................................................................17
B. Lembar Kerja 2 ......................................................................................................... 18
C. Lembar Kerja 3 ......................................................................................................... 20
V. Refleksi....................................................................................................................... 24

LABORATORIUM AP FIP UNM 3


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan dari praktikum yang ingin dicapai yaitu melalui proses perkuliahan
yang berlangsung dengan kegiatan tatap muka, namun hal ini sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya adalah proses praktikum dalam mata kuliah “Supervisi
Klinis” yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa secara efektif dan optimal. Modul ini
disusun untuk memberikan pemahaman tentang mata kuliah supervisi klinis yang
harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, lebih lanjut tugas
mahasiswa tersebut untuk menelaah Permendikbud Nomor 6 tahun 2018 tentang
penugasan guru menjadi kepala sekolah yang diseuaikan dengan pemenuhan beban
kerja, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tercantum dalam permendikbud
nomor 15 tahun 2018.

Modul supervisi Klinis ini dapat dilaksanakan baik ditingkat satuan pendidikan
tanpa membedakan Kultur, modul ini disusun dengan mengintegrasikan nilai-nilai
karakter khususnya kemandirian dan nasionalisme. Modul ini membahas tentang
supervisi klinis. Pada proses perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan
nilai-nilai karakter yaitu nasionalisme yang mencerminkan nilai taat azaz/ peraturan,
kemandirian dalam hal ini memiliki nilai kreatif dan memiliki prinisp dalam
pembelajaran.

Modul ini akan membantu mahasiswa agar dapa memiliki kemampuan dan
pemahaman tentang pelaksanaan supervisi klinis yang akan membekali mahasiswa
dalam mengkaji supervisi klinis ketika akan melakukan suatu penelitian tentang peran
kepala sekolah dan pengawas sekolah ketika bertugas sebagai supervisor dalam
rangka memperbaiki kemampuan guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian,
maka modul ini diperlukan demi melengkapi pengetahuan dan kemampuan dalam
meneliti kasus tentang supervisi klinis di kemudian hari ketika akan menyelesaikan
studynya ketika mahasiswa berminat untuk meneliti tentang supervisi klinis sebagai
upaya membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya. Secara kenyataan kemampuan
mahasiswa dalam menyongsong abad 21 mereka masih tergolong minim disebabkan
mahasiswa minat untuk mendalami kurang maksimal. Dengan adanya modul ini
harapannya mahasiswa akan mendapatkan arahan dan petunjuk dari dosen
pengampuh mata kuliah supervise klinis ini. Dengan cara mengadakan perkuliahan
secara colaboratif learning.

LABORATORIUM AP FIP UNM 4


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

B. Definisi Praktikum

Pada kegiatan praktikum mahasiswa diberikan kuliah praktek denga


melakukan kuliah terbimbing oleh dosesn agar mahasiswa memiliki
kemandirian dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilannya agar
memperoleh pemahaman dan keterampilan yang baru dari dosen dan teman
sejawatnya. Secara langsung pengalaman mahasiswa belajar seperti yang
dicontohkan oleh dosen selaku fasilitator dalam rangka membentuk
keterampilan atau kemampuan psikomotorik khususnya yang berkaitan
dengan konten materi praktikum supervisi klinis.
Kegiatan praktikum dilaksanakan sesuai jadwal dan yaitu 2 x 60 menit atau 2
jam pertemuan. Praktikum ini adalah bagian dari matakuliah wajib yang
harus dilulusi oleh mahasiswaserta mahasiswa diwajibkan mempelajari
modul praktikum ini sesuai arahan dan petunjuk dimulai dengan membaca
berikutnya mengisi Lembar Kerja Praktikum, dan melakuka umpan balik.

C. Tujuan Praktikum

Setelah mempelajari modul supervisi klinis ini, mahasiswa diharapkan:

1. Dapat memahami konsep dan makna yang terkandung dalam istilah supervisi
klinis
2. Dapat menjelaskan Karakterisrik supervisi klinis
3. Dapat membedakan supervisi kelas dengan supervisi klinis
4. Dapat menjelaskan tujuan supervisi klinis dan prinsip supervisi klinis
5. Dapat menjelaskan prosedur supervisi klinis dan langkah-langkahnya
6. Dapat melaksanakan praktikum supervisi klinis sesuai dengan standar
kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tertuang dalam
Permendiknas No 12 dan No 13 Tahun 2007.
7. Dapat membuat laporan supervisi klinis

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

Berdasarkan tujuan praktikum, maka yang menjadi indikator pencapaian


kompetensi yang diharapkan adalah:
1. Mahasiswa menjelaskan konsep dan makna yang terkandung dalam istilah
supervisi klinis
2. Mahasiswa menjelaskan Karakterisrik supervisi klinis
3. Mahasiswa mmenjelaskan perbedaan supervisi kelas dengan supervisi klinis
4. Mahasiswa menjelaskan tujuan supervisi klinis dan prinsip supervisi klinis

LABORATORIUM AP FIP UNM 5


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

5. Mahasiswa melaksanakan supervisi klinis sesuai dengan prosedur dan langkah-


langkahnya
6. Mahasiswa menjelaskan tugas supervisor kepala sekolah dan pengawas
sekolah.
7. Mahasiswa melaksanakan supervise klinis disertai dengan membuat laporan
supervisi klinis

E. Tugas Utama Kegiatan Praktikum

Target dari tugas utama dari kegiatan praktikum ini diharapakan dengan:
1. Melalui kegiatan praktikum ini mahasiswa akan mendapatkan
pengetahuan dan keterampilannya dalam melaksanakan supervise klinis
2. Membekali mahasiswa keterampilan dalam melaksanakan supervise klinis
seuai dengan prosedur supervisi klinis melalui praktikum

F. Cara Penggunaan Modul

Modul supervisi klinis ini dirancang dengan moda tatap muka dengan rincian
16 kali pertemuan. Dengan langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa
dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Lakukanlah pengecekan terhadap kelengkapan modul ini, seperti kelengkapan
halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul ini sesuai secara
keseluruhan.
2. Bacalah struktur dan petunjuk penggunaan modul ini serta bagian pendahuluan
yang meliputi target kompetensi, tujuan praktikum, indikator pencapaian
praktikum sebelum masuk kepada pembahasan materi
3. Pelajarilah setiap kegiatan praktikum sampai tuntas.
4. Pelajarilah semua isi modul mulai dari materi pembelajaran, aktivitas dan soal
latihan dalam modul ini dengan seksama.
5. Buatlah catatan kecil jika ditemukan masalah yang perlu pengkajian lebih lanjut
dan disampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah.
6. Mahasiswa mengikuti instruksi yang terdapat aktivitas dalam modul yang
meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja di setiap kegiatan.
7. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk pada masing-masing
kegiatan praktikum
8. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif dan modul ini dirancang
sebagai bahan belajar secara kolaboratif bersama dosen pengampuh mata
kuliah ini.

LABORATORIUM AP FIP UNM 6


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

G. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Praktukum

1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dan pengorganisasian praktikum yang ada dalam modul ini
meliputi perencanaan program supervisi klinis, pelaksanaan supervisi klnis,
dantindak lanjut supervisi klinis terhadap kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh mahasiswa yang bergantian peran sebagai pengawas, kepala
sekolah dan guru serta tenaga kependidikan lainnya. Masing-masing akan dibahas
masing-masing topik secara berurutan pada bab I, bab2 dan bab 3.
Melalui modul pratikum ini, anda akan melakukan kegiatan praktiukum supervsi
klinis yang diawali dengan mempelajari pengantar supervisi klinis mellaui beberapa
kegiatan antara lain diskusi, bermain peran dan simulasi. Kemudian diakhiri
dengan tes.

2. Pengorganisasian Praktikum
a. Kegiatan Praktikum dan Alokasi Waktu
Kegiatan praktikum dan alokasi waktu terinci seperti dalam tabel 1 dibawah ini.

No Kegiatan Praktikum Alokasi Waktu


1. Perncanaan Supervisi Klinis 3 pertemuan
2. Pelaksanaan Supervisi Klinis 12 pertemuan
3. Tindak lanjut Supervisi Klinis 1 pertemuan
Total 16 Pertemuan

b. Strategi Praktikum
Dalam pelaksanaan praktikum digunakan beberapa strategi praktikum, seperti
yang tertera pada tabdel 2 dibawah ini.

No Strategi
1. Analisis
2. Bermain peran

LABORATORIUM AP FIP UNM 7


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

3. Bimbingan
4. Kerja berpasangan
5. Praktik
6. Presntasi
7. Simulasi

II. KEGIATAN PRAKTIKUM I

PERENCANAAN SUPERVISI KLINIS


(WAKTU 3 PERTEMUAN)

A. Tujuan Praktikum I

Setelah selesai mempelajari kegiatan praktikum I ini saudara mahasiswa


diharapkan mampu:
1. Menganalisis kegiatan yang akan dilakukan dalam merencanakan supervisi
klinis pengawas sekolah dan rencana bimbingan
2. Menyusun rumusan tujuan supervisi klinis
3. Menganalisis seksuaian antara komponen pada perencanaan supervisi klinis
4. Membandingkan konsep dasar dan langkah supervisi klinis
5. Menerangkan dan menerapkan konsep dan karekteristik dalam
melaksanakan supervisi klinis.

B. Indikator Pencapaian Tujuan Praktikum I

1. Menyusun Rencana superpisi klinis pengawassekolah dan rncana Bimbingan


Pembelajaran kepada guru
2. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan tiap siklus supervisi klinis
3. Memahami konsep, prinsip, karakteristik, dan kecenderungan siklus supervisi
klinis

LABORATORIUM AP FIP UNM 8


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

C. Uraian Materi

1. Konsep Dasar Supervisi Klinis

Supervisi klinis berasal dari dua kata yaitu supervisi dan klinis. Supervisi
diartikan sebagai suatu bimbingan dan tuntunan kearah perbaikan dan
penyempurnaan proses pembelajaran. Sedangkan klinis dalam hal ini diartikan
sebagai hubungan tatap muka antara supervisor dengan guru yang bermasalah
pada tingkahlaku yang sebenarnya dari guru yang mengajar di kelas, maksudnya
adalah tingkah laku yang sewajarnya tidak dibuat-buat, sebagai kegaiatan
observasi dari dekat dan dilakukan secara cermat, mendeskripsikan hasil/data
observasi secara detail, sebagai hubungan yang kooperatif antara supervisor
dengan yang disupervisi( guru) untuk bersama-sama mencermati penampilan duru
dalam mengajar, mendorong guru melihat kekurangannya dalam mengajar dan
menemukan solusi untuk mengatasinya.
Secara umum supervisi klinis diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional
yang diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhannnya melalui siklus yang
sistematis. Siklus sistematis ini meliputi: perencanaan, observasi yang cermat atas
pelaksanaan dan pengkajian hasil observasi dengan segera dan obyektif tentang
penampilan mengajarnya yang nyata.
Jika dikaji berdasarkan istilah dalam “klinis”, mengandung makna: (1) Pengobatan
(klinis) dan (2) Siklus, yaitu serangkaian kegiatan yang merupakan daur ulang. Oleh
karena itu makna yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur
khusus, sebagai berikut:
✓ Adanya hubungan tatap muka antara pengawas dan guru didalam proses
supervisi.
✓ Terfokus pada tingkah laku yang sebenarnya didalam kelas.
✓ Adanya observasi secara cermat.
✓ Deskripsi pada observasi secara rinci.
✓ Pengawas dan guru bersama-sama menilai penampilan guru.
✓ Fokus observasi sesuai dengan permintaan kebutuhan guru.
Sudjana (2005:5) menyatakan bahwa supervisi klinis sebagai bantuan
profesional yang diberikan kepada guru yang mengalami masalah dalam me-
laksanakan pembelajaran agar guru tersebut dapat mengatasi masalah yang
dialaminya berkaitan dengan proses pembelajaran
Kegiatan supervisi dilakukan dalam upaya memperbaiki dan mengontrol segala
aktivitas agar terlaksana secara optimal. Pengawasan atau supervisi adalah
memastikan kegiatan secara efektif dilaksanakan oleh mereka yang bertanggung
jawab untuk melskuksnnys. Supervisor biasanya memfokuskan pada kegiatan
sehari-hari dan mengevaluasi mereka yang melakukan mereka pula. Sedangkan
menurut Cogan (1973), kegiatan pembinaan performansi guru dalam mengelola

LABORATORIUM AP FIP UNM 9


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

proses belajar mengajar. Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi
klinis: pengembangan profesional dan motivasi kerja guru dan memperbaiki
proses pembelajaran yang kurang efektif. Menurut Keith Acheson dan Meredith
Gall dalam bukunya jurang antara tingkah laku mengajar nyata dengan tingkah
laku mengajar ideal. Dengan demikian penulis dapat mendeskripsikan makna
supervisi klinis adalah bantuan profesional yang diberikan kepada guru yang
mengalami masalah dalam pembelajaran agar guru yang bersangkutan dapat
mengatasi masalahnya dengan menempuh langkah yang sistematis,
Manajer paling efektif dan supervisor juga pemimpin (Hess Matinson
dalam Rugayah, 2012:5) Supervisi Klinis merupakan praktek khusus berada pada
tingkat tertinggu pada praktek social karena supervisor klinis mempersiapkan para
guru untuk berlatih mandiri tanpa perlu pengawasan yang lebih lanjut. Pengertian
supervisi klinis di adopsi dari profesi medical yaitu proses pengembangan
keterampilan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam kegiatan praktik Intinya
dari konsep supervisi klinis adalah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang
dating dari guru yang bersangkutan, bukan dari pihak lain. Insiatif memperbaiki
kemampuan mengajar datang dari guru itu sendiri sangat pen-ting untuk
dikembangkan yang merupakan benih yang segera dikembangkan menjadi
kegiatan peningkatan kemampuan guru berbasis kesadaran, hal merupakan inti
dari konsep supervisi klinis.
Tujuan supervisi klinis adalah membantu guru mengembangkan dan
meningkatkan profesionalitasnya melalui perencanaan bersama (guru dan
supervisor), observasi dan umpan balik (Esim dkk, 2013:191-203). Model supervisi
Klinis dikembangkan pula oleh Baltacy dkk (2014:1- 11). Konsep yang dikembangkan
diadopsi dari Acheson & Gall, yaitu mengembangakan lima tahap supervisi klinis
yaitu “The CSM cycle includes pre-conference, observation and data collection,
data analysis, post-conference, and reflection stages. Kelima tahap yang dimaksud
ditunjukkan pada gambar 1

LABORATORIUM AP FIP UNM 10


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

Pree
conference

Reflection Observation
&Data colection

Data
Post
Analysis
conference

Gambar 1. Clinical supervision Model


Diadopsi dari Acheson &Gall

Berdasarkan hasil studi secara empiris ditemukan hal-hal sebagai berikut.


Pertama, sebagian kepala sekolah, guru bahkan supervisor belum memahami
secara utuh apa yang dimaksud dengan supervisi klinis. Kedua, kegiatan supervisi
masih dipersepsikan sebagai program kepala sekolah dan program pengawas.
Sehingga guru bersifat pasif menunggu kapan kepala sekolah atau pengawas
sempat mensupervisi guru tersebut. Ketiga, membina guru merupakan salah
satu tugas dari supervisor, dan menjadi program sekolah.
Bila kondisi demikian nampaknya guru pasif untuk meningkatkan
kemampuan mengajar. Keempat,pada kondisi nyata guru harus disupervisi dan
banyak jumlahnya, sedangkan waktu terbatas, maka melalui bantuan informasi
dan teknologi dapat dijadikan salah satu strategi untuk membina guru dengan
mensiasati strategi waktu tanpa harus bertemu dalam waktu nyata (real time)
pada setiap tahap supervisi klinis, karena dengan menggunakan media informasi
dan teknologi (IT) komunikasi akan tetap berlangsung tanpa kendala waktu
harus bertemu secara berkala dengan frekuensi yang sering. Kondisi tersebut
menjadi dasar berpikir yang divisualisasikan pada Gambar 2.

LABORATORIUM AP FIP UNM 11


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

Supervisi Memperb
aiki KBM

• Guru pasif Ideal :


Dilakukan oleh: • Ferkuensi tumbuh dari
Kepala Sekolah Rendah keinginan
Pengawas guru

Gambar 2 Kerangka Supervisi Klinis

Kegiatan supervisi menjadi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dan
pengawas, kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
pembelajaran, pada kondisi tersebut guru tampak pasif. Upaya meningkatkan
kegiatan pembelajaran idealnya tumbuh dari guru itu sendiri bukan dari kepala
sekolah atau pengawas wilayah.

2. Sasaran Supervisi Klinis

Sasaran supervisi klinis adalah perbaikan pembelajaran dan bukan


perbaikan kepribadian guru. Untuk ini supervisor diharapkan untuk
mengajarkan berbagai keterampilan kepada guru yang meliputi antara lain:
a. keterampilan mengamati memahami (mempertsepsi) proses
pembelajaran secara analitik.
b. Keterampilan menganalisis proses pembelajaran secara rasional
berdasarkan bukti-bukti pengamatan yang jelas dan tepat
c. Keterampilan dalam pembaharuan kurikulum, pelaksanaan serta
percobaannya
d. Keterampilan dalam mengajar
Seperti telah disebutkan sasaran supervisi klinis adalah perbaikan cara
mengajar dan bukan pengubahan kepribadian guru. Biasanya sasaran ini
dioperasionalkan dalam sasaran-sasaran yang lebih kecil yaitu bagian
ketrampilan mengajar yang bersifat spesifik yang mempunyai arti sangat
penting dalam proses mengajar. Analisis konstruktif dilakukan untuk dapat
secara tepat member penguatan (reinforcement) kepada pola tingkah laku
LABORATORIUM AP FIP UNM 12
PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

yang berhasil dan mengarahkan serta tidak mencela atau menghukum pola-
pola tingkah laku yang belum sukses.
Dalam supervisi klinis supervisor dan guru merupakan teman sejawat
dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas. Sasaran supervisi
klinis sering kali dipusatka kepada : (a) kesadaran dan kepercayaan pribadi
dalam melaksanakan tugas mengajar, (b) ketrampilan – ketrampilan dasar yang
diperlukan dalam mengajar (generic skills), yang meliputi : (1) ketrampilan
dalam menggunakan variasi dalam mengajar dan menggunakan stimulasi (2)
ketrampilan melibatkan siswa dalam proses belajar, (3) ketrampilan dalam
mengelola kelas dan disiplin kelas

3. Karakteristik Supervisi Klinis

Merujuk pada pengertian yang telah dipaparkan, terdapat beberapa


karakteristik supervisi klinis, yaitu:
a. Perbaikan dalam mengajar mengharuskan guru mempelajari
keterampilan intelektual dan bertingkah laku berdasarkan keterampilan
tersebut.
b. Fungsi utama supervisor adalah mengajar keterampilan-keterampilan
kepada guru.
c. Fokus supervisi klinis adalah:
1) Perbaikan cara mengajar dan bukan mengubah kepribadian guru.
2) Dalam perencanaan pengajaran dan analisisnya merupakan
pegangan supervisor dalam memperkirakan perilaku mengajar guru.
3) Pada sejumlah keterampilan mengajar yang mempunyai arti penting
bagi pendidikan dan berada dalam jangkauan guru.
4) Pada analisis yang konstruktif dan memberi penguatan
(reinforcement) pada pola-pola atau tingkah laku yang berhasil
daripada “mencela” dan “menghukum” pola-pola tingkah laku yang
belum sukses.
5) Didasarkan pada bukti pengamatan dan bukan atas keputusan
penilaian yang tidak didukung oleh bukti nyata.
d. Siklus dalam merencanakan, mengajar dan menganalisis merupakn
suatu komunitas dan dibangun atas dasar pengalaman masa lampau.
e. Supervisi klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima
informasi yang dinamis dimana supervisor dan guru merupakan teman
sejawat didalam mencari pengertian bersama mengenai
proses pendidikan.
f. Proses supervisi klinis terutama berpusat pada interaksi verbal
mengenai analisis jalannya pelajaran.

LABORATORIUM AP FIP UNM 13


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

g. Setiap guru mempunyai kebebasan maupun tanggung jawab untuk


mengemukakan pokok-pokok persoalan, menganalisis cara mengajarnya
sendiri dan mengembangkan gaya mengajarnya.
h. Supervisor mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk
menganalisis dan mengevaluasi cara
➢ supervisi yang dilakukannya dengan cara yang sama seperti ketika ia
menganalisis dan mengevaluasi
➢ cara mengajar guru.

Secara skematik, perbedaan antara supervisi kelas dengan supervisi


klinis sebagai berikut (La Sulo, 1988:9):

Aspek- aspek Supervisi Kelas Supervisi Klinis


1. Prakarsa dan Tanggung Jawab Terutama oleh supervisor Diutamakan
oleh guru
2. Hubungan Supervisor-Guru Realisasi guru-siswa/ atasan-bawahan Rea-
lisasi kolegial yang sederajat dan interaktif
3. Sifat Supervisi Cenderung direktif atau otokratif Bantuan yang
demokratis
4. Sasaran Supervisi Samar-samar atau sesuai keinginan supervisor Diajukan
oleh guru sesuai kebutuhannya, dikaji bersama menjadi kontrak
5. Ruang Lingkup Umum dan luas Terbatas sesuai kontrak
6. Tujuan Supervisi Cenderung evaluatif Bimbingan yang analitik dan
deskriptif
7. Peran Supervisor dalam Pertemuan Banyak memberi tahu dan mengarah-
kan Bertanya untuk analisis diri
8. Balikan Samar-samar atau atas kesimpulan supervisor Dengan analisis
dan interpretasi bersama atas data observasi sesuai kontrak

4. Tujuan supervisi Klinis

a. Tujuan Umum
Secara umum supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan mengajar guru di kelas. Hubungan ini supervisi klinis merupakan
kunci untuk meningkatkan kemampuan professional guru agar guru memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dirinya dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Selain itu terdapat tujuan umum lainnya, seperti:
o Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap
pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.

LABORATORIUM AP FIP UNM 14


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

o Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas


proses pembelajaran.
o Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang
muncul dalam proses pembelajaran
o Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang
ditemukan dalam proses pembelajaran
o Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembang-
kan diri secara berkelanjutan.

b. Tujuan khusus
Secara khusus Supervisi klinis bertujuan untuk:
 Menyediakan suatu balikan yang objektif dalam kegiatan mengajar yang
dilakukan guru dengan berfokus terhadap:
o Kesadaran dan kepercayaan diri dalam mengajar.
o Keterampilan-keterampilan dasar mengajar yang diperlukan.
 Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pem-
belajaran.
 Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan
strategi strategi pembelajaran.
 Membantu guru mengembangkan diri secara terus menerus dalam karir
dan profesi mereka secara mandiri.

5. Lima Langkah Supervisi Klinis

Supervisi klinis merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatan


kemampuan belajar siswa dan kemampuan mengajar guru, dengan beberapa
tahapan. Glickman dkk (2010:288-289) menjelaskan lima langkah supervisi klinis,
yaitu: (1) pra konferensi dengan guru; (2)observasi kelas; (3) analisis interpretasi
observasi dan menetapkan pendekatan konverensi; (4) pertemuan yang
dilakukan setelah melakukan observasi; (5) Melakukan kritik empat langkah
sebelumnya. Langkah tersebut diviasualisasikan pada Gambar 3.
Cogan melihat supervisi klinis sebagai wahana untuk mengembangkan
guru agar bertanggungjawab secara professional yang mampu menganalisis
kinerjanya mereka sendiri, terbuka untuk perubahan dan bantuan dari orang
lain terutama dalam mengarhkan diri sendiri

LABORATORIUM AP FIP UNM 15


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

Persiap
an Pra)

Feed Obser
back vasi

Konfer Analisis
ensi

Gambar 3: Lima Langkah Supervisi( Model Glickman)

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Richard Weller dalam Sullivan, bahwa
supervisi klinis dapat didefinisikan sebagai pengawasan yang difokuskan pada
perbaikan pengajaran melalui siklus yang distematis yang terdiri dari perencanaan,
observasi dan analisis intelektual yanbg intensif tentang pengajaran yang sebenarnya
untuk petubahan yang rasional. Saat ini penggunaan teknologi informasi sudah
digunakan dalam kehidupan sehari-hari bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan, juga
digunakan di dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan teknologi
informasi dalam melakukan supervisi klinis. Prosedur supervisi klinis mencakup:
perencanaan pertemuan, observasi, analisis data, pertemuan balikan untuk refleksi
kolaborasi

III. Tutorial Praktikum


Saudara mahasiswa akan melaksanakan serangkaian kegiatan praktikum yang akan
memberikan pengalaman anda beajar untuk memahami dasar-dasar pelaksanaan
supervisi akademi melaui supervisi klinis yang baik sesuai standar dan prosedur yang
terstruktur dalam pelaksanaan berbasis siklus.

LABORATORIUM AP FIP UNM 16


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

IV. Lembar Kerja Praktikum


Saudara Mahasiswa selama praktikum mata kuliah supervisi klinis ini, seluruh
kegiatan dikerjakan dalam lembar kerja praktikum ini, dan bentuk kelompok untuk
bergantian peran dalam praktik yaitu peran pengawas sekolah, Kepala Sekolah, guru
dan tata usaha sekjolah (tenaga kependidikan lainnya).

Kegiatan Praktikum 1.1.Berpikir Reflekstif Tentang Pemahaman Konsep, Prinsip,


Tujuan, Karakteristik dan sasaran dalam pelaksanaan supervisi
klinis (45 menit)
Secara individu kerjakanlah LK 1.1 di bawah ini dan tuliskan jawaban saudara pada
kolom yang tersedia. Kemudian bentuk kelompok dan diskusikan jawaban individu
yang sudah di kerjakan.

A. Lembar Kejra 1

LK.1.1. Mengenai Teori dasar dan karakteristik Supervisi Klinis

No Pertanyaan Jawaban

1. Tuliskan teori-teori yang mendasari


supervisi klinis (minimal 3 teori)

2. Tentukan karakteristik supervisi klinis


sesuai bidang dan jenjang
pengawasan sekolah

3. Bagaimana cara saudara


melaksanakan supervisi terhadap
guru

Setelah saudara memahami konsep. Prinsip, teori dasar dan karakteristik supervisi,
saudara dimimta mengerjakan kegiatan 1.2 untuk mempelajarai berbagai pendektan
dan strategi /model dalam pembelajaaran.

LABORATORIUM AP FIP UNM 17


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

B. Lembar Kerja 2

Kegiatan 1.2. Diskusi kelompok (berpasangan) tentang Pemahaman pendekatan/


strategi dalam mengembangkan kompetensi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran (90 menit).
Perhatikanlah lembar kegiatan praktikum di bawah ini.

LK.1.2.1. Terkait dengan langkah-langkah pendekatan saintifik (Scientific approach)

Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Mengamati (observing)

b. Menanya (questioning)

c. Mengumpulkan informasi/melakukan
percobaan ( Experimenting)

d. Mengasosiasi/ menalar (associating)

e.Mengkomunikasikan/membuat jejaring
(Communicating)

LK.1.2.2. terkait dengan langkah-langkah model pembelajaran Problem based learning

Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

LABORATORIUM AP FIP UNM 18


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

LK.1.2.3.terkait dengan langkah-langkah moderl project based learning

Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

LK.1.2.4. terkait dengan langkah-langkah model pembelajaran discovery learning

Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

Kerjakanlah masing-masing LK tersebut dengan pasangan (rekan yang juga


mempelajari modul ini) isilah setiap kolom dengan kegiatan pembelajaran supervisi
klinis yang sepakati oleh kelompok masing-masing.

LABORATORIUM AP FIP UNM 19


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

Dalam kegiatan supervisi akademik, khususnya pada pelaksanaan supervisi klinis


antara lain 1) instruemen penilaian RPP,2) instrument penilaian bahan ajar,3)
instrument observasi kelas dan 4) instrument lain yang relevan sebagai contoh
instrument pra observasi, instrument pasca observasi kelas dan lain sebagainya.
Berikut adalah salah satu contoh instrument observasi kelas. Secara berkelompok
diminta untuk mengamati instrument berikut.

C. Lembar Kerja 3

LK. 1.2. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas


Lembar Observasi/ Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas (SD/MI)

FORMAT OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU


DENGAN PENDEKTAN SAINTIFIK (PEER TEACHING)

Nama Guru :………………………………………..


Asal sekolah :……………………………………….
Tema/ST/PB :………………………………………..

Aspek Yang Diamati Ya Tdk Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memebri salam
2. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
3. Mengajukan pertanyaan menantang
4. Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5. Mendemonstrasikan sesuatu yang terekait
dengan tema.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
Aspek yang diamati ya tdk catatan
Kegiatan Pendahuluan
1. Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya
individual,kerja kelompok,dan melakukan

LABORATORIUM AP FIP UNM 20


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

observasi
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1. Kemampuan menyesuaikan materi dengan
tujuan pembelajaran
2. Kemampuan meningkatkan materi dengan
pengetahuan lain
3. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat
4. Menyampaikan,ateri secara sistematis (mudah
ke sulit dan sederhana ke rumit)
Penerapan Strategi Pembelajaran Yang Mendidik
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3. Menguasai kelas
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif(natural effect)
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu
Penerapan Pendekatan Saintifik
1. Menfasilitasi peserta didik untuk mengamati
2. Memancing peserta didik untuk bertanya
3. Memberikan pertanyaan mengapa dan
bagaimana
4. Memberikan pertanyaan peserta sidik untuk
menalar (proses berpikir yang logis dan
sistematis)
5. Menfasilitasi peserta didik untuk mencoba
6. Menfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
7. Menyajikan kegiatan peserta didik untuk
berkomunikasi
Penerapan Pembelajaran tematik Terpdu
1. Menyajikan pembelajaran sesuai tema
2. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan
PBM meliputi: pendidikan Agama dan budi

LABORATORIUM AP FIP UNM 21


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

pekerti, PPKn, bahasa Indonesia. Matematika,


seni budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes
3. Menyajikan pembelajaran yang memuat
komponen karakteristik terpadu
4. Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif
dan menyenangkan
Aspek Yang Diamati Ya Tdk Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media dalam
Pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar pembelajaran
2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media belajar mengajar
3. Menghasilkan pesan yang menarik
4. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
sumber belajar pembelajaran
5. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaat
media pembelajaran
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1. Menumbuhkqn partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik,sumber
belajar
2. Merespon positif partisipasi peserta didik
3. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
4. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
5. Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
peserta didik dalam pembelajaran
Penggunaan bahasa yang Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
2, Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Setelah melakukan pengamatan contoh lembar observasi pengamatan praktik


pembelajaran tersebut, saudara diminta:

LABORATORIUM AP FIP UNM 22


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

LABORATORIUM AP FIP UNM 23


PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS

V. Refleksi

1. Tuliskan kemampuan/keterampilan apa saja yang telah Saudara miliki setelah


mengikuti praktikum ini?

2. Apa saja yang menjadi harapan saudara pada kegiatan praktikum ini yang
belum terpenuhi?

3. Tuliskan sedikit banyaknya saran atau kesan anda atas kegiatan praktikum ini?

LABORATORIUM AP FIP UNM 24

Anda mungkin juga menyukai