1
PEDOMAN PRAKTIKUM SUPERVISI KLINIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari praktikum yang ingin dicapai yaitu melalui proses perkuliahan
yang berlangsung dengan kegiatan tatap muka, namun hal ini sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya adalah proses praktikum dalam mata kuliah “Supervisi
Klinis” yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa secara efektif dan optimal. Modul ini
disusun untuk memberikan pemahaman tentang mata kuliah supervisi klinis yang
harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, lebih lanjut tugas
mahasiswa tersebut untuk menelaah Permendikbud Nomor 6 tahun 2018 tentang
penugasan guru menjadi kepala sekolah yang diseuaikan dengan pemenuhan beban
kerja, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tercantum dalam permendikbud
nomor 15 tahun 2018.
Modul supervisi Klinis ini dapat dilaksanakan baik ditingkat satuan pendidikan
tanpa membedakan Kultur, modul ini disusun dengan mengintegrasikan nilai-nilai
karakter khususnya kemandirian dan nasionalisme. Modul ini membahas tentang
supervisi klinis. Pada proses perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan
nilai-nilai karakter yaitu nasionalisme yang mencerminkan nilai taat azaz/ peraturan,
kemandirian dalam hal ini memiliki nilai kreatif dan memiliki prinisp dalam
pembelajaran.
Modul ini akan membantu mahasiswa agar dapa memiliki kemampuan dan
pemahaman tentang pelaksanaan supervisi klinis yang akan membekali mahasiswa
dalam mengkaji supervisi klinis ketika akan melakukan suatu penelitian tentang peran
kepala sekolah dan pengawas sekolah ketika bertugas sebagai supervisor dalam
rangka memperbaiki kemampuan guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian,
maka modul ini diperlukan demi melengkapi pengetahuan dan kemampuan dalam
meneliti kasus tentang supervisi klinis di kemudian hari ketika akan menyelesaikan
studynya ketika mahasiswa berminat untuk meneliti tentang supervisi klinis sebagai
upaya membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya. Secara kenyataan kemampuan
mahasiswa dalam menyongsong abad 21 mereka masih tergolong minim disebabkan
mahasiswa minat untuk mendalami kurang maksimal. Dengan adanya modul ini
harapannya mahasiswa akan mendapatkan arahan dan petunjuk dari dosen
pengampuh mata kuliah supervise klinis ini. Dengan cara mengadakan perkuliahan
secara colaboratif learning.
B. Definisi Praktikum
C. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami konsep dan makna yang terkandung dalam istilah supervisi
klinis
2. Dapat menjelaskan Karakterisrik supervisi klinis
3. Dapat membedakan supervisi kelas dengan supervisi klinis
4. Dapat menjelaskan tujuan supervisi klinis dan prinsip supervisi klinis
5. Dapat menjelaskan prosedur supervisi klinis dan langkah-langkahnya
6. Dapat melaksanakan praktikum supervisi klinis sesuai dengan standar
kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tertuang dalam
Permendiknas No 12 dan No 13 Tahun 2007.
7. Dapat membuat laporan supervisi klinis
Target dari tugas utama dari kegiatan praktikum ini diharapakan dengan:
1. Melalui kegiatan praktikum ini mahasiswa akan mendapatkan
pengetahuan dan keterampilannya dalam melaksanakan supervise klinis
2. Membekali mahasiswa keterampilan dalam melaksanakan supervise klinis
seuai dengan prosedur supervisi klinis melalui praktikum
Modul supervisi klinis ini dirancang dengan moda tatap muka dengan rincian
16 kali pertemuan. Dengan langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa
dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Lakukanlah pengecekan terhadap kelengkapan modul ini, seperti kelengkapan
halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul ini sesuai secara
keseluruhan.
2. Bacalah struktur dan petunjuk penggunaan modul ini serta bagian pendahuluan
yang meliputi target kompetensi, tujuan praktikum, indikator pencapaian
praktikum sebelum masuk kepada pembahasan materi
3. Pelajarilah setiap kegiatan praktikum sampai tuntas.
4. Pelajarilah semua isi modul mulai dari materi pembelajaran, aktivitas dan soal
latihan dalam modul ini dengan seksama.
5. Buatlah catatan kecil jika ditemukan masalah yang perlu pengkajian lebih lanjut
dan disampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah.
6. Mahasiswa mengikuti instruksi yang terdapat aktivitas dalam modul yang
meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja di setiap kegiatan.
7. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk pada masing-masing
kegiatan praktikum
8. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif dan modul ini dirancang
sebagai bahan belajar secara kolaboratif bersama dosen pengampuh mata
kuliah ini.
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dan pengorganisasian praktikum yang ada dalam modul ini
meliputi perencanaan program supervisi klinis, pelaksanaan supervisi klnis,
dantindak lanjut supervisi klinis terhadap kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh mahasiswa yang bergantian peran sebagai pengawas, kepala
sekolah dan guru serta tenaga kependidikan lainnya. Masing-masing akan dibahas
masing-masing topik secara berurutan pada bab I, bab2 dan bab 3.
Melalui modul pratikum ini, anda akan melakukan kegiatan praktiukum supervsi
klinis yang diawali dengan mempelajari pengantar supervisi klinis mellaui beberapa
kegiatan antara lain diskusi, bermain peran dan simulasi. Kemudian diakhiri
dengan tes.
2. Pengorganisasian Praktikum
a. Kegiatan Praktikum dan Alokasi Waktu
Kegiatan praktikum dan alokasi waktu terinci seperti dalam tabel 1 dibawah ini.
b. Strategi Praktikum
Dalam pelaksanaan praktikum digunakan beberapa strategi praktikum, seperti
yang tertera pada tabdel 2 dibawah ini.
No Strategi
1. Analisis
2. Bermain peran
3. Bimbingan
4. Kerja berpasangan
5. Praktik
6. Presntasi
7. Simulasi
A. Tujuan Praktikum I
C. Uraian Materi
Supervisi klinis berasal dari dua kata yaitu supervisi dan klinis. Supervisi
diartikan sebagai suatu bimbingan dan tuntunan kearah perbaikan dan
penyempurnaan proses pembelajaran. Sedangkan klinis dalam hal ini diartikan
sebagai hubungan tatap muka antara supervisor dengan guru yang bermasalah
pada tingkahlaku yang sebenarnya dari guru yang mengajar di kelas, maksudnya
adalah tingkah laku yang sewajarnya tidak dibuat-buat, sebagai kegaiatan
observasi dari dekat dan dilakukan secara cermat, mendeskripsikan hasil/data
observasi secara detail, sebagai hubungan yang kooperatif antara supervisor
dengan yang disupervisi( guru) untuk bersama-sama mencermati penampilan duru
dalam mengajar, mendorong guru melihat kekurangannya dalam mengajar dan
menemukan solusi untuk mengatasinya.
Secara umum supervisi klinis diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional
yang diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhannnya melalui siklus yang
sistematis. Siklus sistematis ini meliputi: perencanaan, observasi yang cermat atas
pelaksanaan dan pengkajian hasil observasi dengan segera dan obyektif tentang
penampilan mengajarnya yang nyata.
Jika dikaji berdasarkan istilah dalam “klinis”, mengandung makna: (1) Pengobatan
(klinis) dan (2) Siklus, yaitu serangkaian kegiatan yang merupakan daur ulang. Oleh
karena itu makna yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur
khusus, sebagai berikut:
✓ Adanya hubungan tatap muka antara pengawas dan guru didalam proses
supervisi.
✓ Terfokus pada tingkah laku yang sebenarnya didalam kelas.
✓ Adanya observasi secara cermat.
✓ Deskripsi pada observasi secara rinci.
✓ Pengawas dan guru bersama-sama menilai penampilan guru.
✓ Fokus observasi sesuai dengan permintaan kebutuhan guru.
Sudjana (2005:5) menyatakan bahwa supervisi klinis sebagai bantuan
profesional yang diberikan kepada guru yang mengalami masalah dalam me-
laksanakan pembelajaran agar guru tersebut dapat mengatasi masalah yang
dialaminya berkaitan dengan proses pembelajaran
Kegiatan supervisi dilakukan dalam upaya memperbaiki dan mengontrol segala
aktivitas agar terlaksana secara optimal. Pengawasan atau supervisi adalah
memastikan kegiatan secara efektif dilaksanakan oleh mereka yang bertanggung
jawab untuk melskuksnnys. Supervisor biasanya memfokuskan pada kegiatan
sehari-hari dan mengevaluasi mereka yang melakukan mereka pula. Sedangkan
menurut Cogan (1973), kegiatan pembinaan performansi guru dalam mengelola
proses belajar mengajar. Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi
klinis: pengembangan profesional dan motivasi kerja guru dan memperbaiki
proses pembelajaran yang kurang efektif. Menurut Keith Acheson dan Meredith
Gall dalam bukunya jurang antara tingkah laku mengajar nyata dengan tingkah
laku mengajar ideal. Dengan demikian penulis dapat mendeskripsikan makna
supervisi klinis adalah bantuan profesional yang diberikan kepada guru yang
mengalami masalah dalam pembelajaran agar guru yang bersangkutan dapat
mengatasi masalahnya dengan menempuh langkah yang sistematis,
Manajer paling efektif dan supervisor juga pemimpin (Hess Matinson
dalam Rugayah, 2012:5) Supervisi Klinis merupakan praktek khusus berada pada
tingkat tertinggu pada praktek social karena supervisor klinis mempersiapkan para
guru untuk berlatih mandiri tanpa perlu pengawasan yang lebih lanjut. Pengertian
supervisi klinis di adopsi dari profesi medical yaitu proses pengembangan
keterampilan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam kegiatan praktik Intinya
dari konsep supervisi klinis adalah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang
dating dari guru yang bersangkutan, bukan dari pihak lain. Insiatif memperbaiki
kemampuan mengajar datang dari guru itu sendiri sangat pen-ting untuk
dikembangkan yang merupakan benih yang segera dikembangkan menjadi
kegiatan peningkatan kemampuan guru berbasis kesadaran, hal merupakan inti
dari konsep supervisi klinis.
Tujuan supervisi klinis adalah membantu guru mengembangkan dan
meningkatkan profesionalitasnya melalui perencanaan bersama (guru dan
supervisor), observasi dan umpan balik (Esim dkk, 2013:191-203). Model supervisi
Klinis dikembangkan pula oleh Baltacy dkk (2014:1- 11). Konsep yang dikembangkan
diadopsi dari Acheson & Gall, yaitu mengembangakan lima tahap supervisi klinis
yaitu “The CSM cycle includes pre-conference, observation and data collection,
data analysis, post-conference, and reflection stages. Kelima tahap yang dimaksud
ditunjukkan pada gambar 1
Pree
conference
Reflection Observation
&Data colection
Data
Post
Analysis
conference
Supervisi Memperb
aiki KBM
Kegiatan supervisi menjadi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dan
pengawas, kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
pembelajaran, pada kondisi tersebut guru tampak pasif. Upaya meningkatkan
kegiatan pembelajaran idealnya tumbuh dari guru itu sendiri bukan dari kepala
sekolah atau pengawas wilayah.
yang berhasil dan mengarahkan serta tidak mencela atau menghukum pola-
pola tingkah laku yang belum sukses.
Dalam supervisi klinis supervisor dan guru merupakan teman sejawat
dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas. Sasaran supervisi
klinis sering kali dipusatka kepada : (a) kesadaran dan kepercayaan pribadi
dalam melaksanakan tugas mengajar, (b) ketrampilan – ketrampilan dasar yang
diperlukan dalam mengajar (generic skills), yang meliputi : (1) ketrampilan
dalam menggunakan variasi dalam mengajar dan menggunakan stimulasi (2)
ketrampilan melibatkan siswa dalam proses belajar, (3) ketrampilan dalam
mengelola kelas dan disiplin kelas
a. Tujuan Umum
Secara umum supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan mengajar guru di kelas. Hubungan ini supervisi klinis merupakan
kunci untuk meningkatkan kemampuan professional guru agar guru memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dirinya dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Selain itu terdapat tujuan umum lainnya, seperti:
o Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap
pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.
b. Tujuan khusus
Secara khusus Supervisi klinis bertujuan untuk:
Menyediakan suatu balikan yang objektif dalam kegiatan mengajar yang
dilakukan guru dengan berfokus terhadap:
o Kesadaran dan kepercayaan diri dalam mengajar.
o Keterampilan-keterampilan dasar mengajar yang diperlukan.
Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pem-
belajaran.
Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan
strategi strategi pembelajaran.
Membantu guru mengembangkan diri secara terus menerus dalam karir
dan profesi mereka secara mandiri.
Persiap
an Pra)
Feed Obser
back vasi
Konfer Analisis
ensi
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Richard Weller dalam Sullivan, bahwa
supervisi klinis dapat didefinisikan sebagai pengawasan yang difokuskan pada
perbaikan pengajaran melalui siklus yang distematis yang terdiri dari perencanaan,
observasi dan analisis intelektual yanbg intensif tentang pengajaran yang sebenarnya
untuk petubahan yang rasional. Saat ini penggunaan teknologi informasi sudah
digunakan dalam kehidupan sehari-hari bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan, juga
digunakan di dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan teknologi
informasi dalam melakukan supervisi klinis. Prosedur supervisi klinis mencakup:
perencanaan pertemuan, observasi, analisis data, pertemuan balikan untuk refleksi
kolaborasi
A. Lembar Kejra 1
No Pertanyaan Jawaban
Setelah saudara memahami konsep. Prinsip, teori dasar dan karakteristik supervisi,
saudara dimimta mengerjakan kegiatan 1.2 untuk mempelajarai berbagai pendektan
dan strategi /model dalam pembelajaaran.
B. Lembar Kerja 2
a. Mengamati (observing)
b. Menanya (questioning)
c. Mengumpulkan informasi/melakukan
percobaan ( Experimenting)
e.Mengkomunikasikan/membuat jejaring
(Communicating)
C. Lembar Kerja 3
observasi
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1. Kemampuan menyesuaikan materi dengan
tujuan pembelajaran
2. Kemampuan meningkatkan materi dengan
pengetahuan lain
3. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat
4. Menyampaikan,ateri secara sistematis (mudah
ke sulit dan sederhana ke rumit)
Penerapan Strategi Pembelajaran Yang Mendidik
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3. Menguasai kelas
4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
5. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif(natural effect)
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu
Penerapan Pendekatan Saintifik
1. Menfasilitasi peserta didik untuk mengamati
2. Memancing peserta didik untuk bertanya
3. Memberikan pertanyaan mengapa dan
bagaimana
4. Memberikan pertanyaan peserta sidik untuk
menalar (proses berpikir yang logis dan
sistematis)
5. Menfasilitasi peserta didik untuk mencoba
6. Menfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
7. Menyajikan kegiatan peserta didik untuk
berkomunikasi
Penerapan Pembelajaran tematik Terpdu
1. Menyajikan pembelajaran sesuai tema
2. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan
PBM meliputi: pendidikan Agama dan budi
V. Refleksi
2. Apa saja yang menjadi harapan saudara pada kegiatan praktikum ini yang
belum terpenuhi?
3. Tuliskan sedikit banyaknya saran atau kesan anda atas kegiatan praktikum ini?