Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Penjelasan mengenai hipofisasi (include definisi, struktur dan fungsi, pernanan dalam
pemijahan )

Hipofisasi adalah menyuntikkan suspensi kelenjar hipofisa kepada ikan yang akan
dibiakkan. Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid. Selama embriogenesis, hipofisis
berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf. Komponen neural
muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke arah caudal sebagai
batang tanpa melepaskan diri dari otak.

Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. Jika hipofisa membesar, akan
cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata
dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan.

Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. Hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa. Hipofisa
memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang).
Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau
zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung menghubungkan
keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.

Dalam pemijahan hipofisis bahan kelenjar hipofisa ikan mengandung gonadotropin


semacam LH (“LH-like gonadotropin”), yang mana dalam proses pemijahan hormon ini akan
merangsang ovarium untuk mempercepat ovulasi sehingga mempercepat terjadinya pemijahan
atau ovulasi pada ikan.

Gambar struktur Hipofisa

Hipofisis terdiri dari dua kelenjar yang bersatu secara anatomis tapi mempunyai fungsi yang
berbeda:
1. Neurohipofisis (posterior pituitary, neurohypophysis, neural pituitary) yang berkembang
dari jaringan saraf, terdiri dari bagian yang besar, pars nervosa, dan yang lebih kecil
infundibulum. Infundibulum terdiri atas stem dan eminentia mediana. Neurohifisis
merupakan perpanjangan dari hipotalamus yang terbentuk dari sekelompok akson dari
hypothalamic neurosecretory neurons yang berselingan dengan sel glial.
2. Adenohipofisis (anterior pituitary, adenohypophysis, glandular pituitary) merupakan
bagian dari hipofisis yang muncul dari oral ectoderm dan terdiri dari tiga bagian: pars
distalis, atau lobus anterior; bagian cranial, pars tuberalis, yang mengelilingi
infundibulum; serta pars intermedia. Dari studi mikroskopik terhadap adehipofisis,
ditemukan tiga jenis sel yaitu asidofil, basofil dan kromofob.

Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan
menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena
itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.

Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

1. Bagian anterior
Lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. Bagian ini
melepaskan hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik yang normal
atau merangsang aktivitas kelenjar adrenal, kelenjar tiroid serta indung telur atau buah
zakar. Jika hormon yang dilepaskan terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar
endokrin lainnya juga akan melepaskan hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Salah satu hormon yang dilepaskan oleh lobus anterior adalah kortikotropin (ACTH,
adenocorticotropic hormone), yang merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan
kortisol dan beberapa steroid yang menyerupai testosteron (androgenik). Tanpa
kortikotropin, kelenjar adrenal akan mengkisut (atrofi) dan berhenti menghasilkan
kortisol, sehingga terjadi kegagalan kelenjar adrenal.
Beberapa hormon lainnya dihasilkan secara bersamaan dengan kortikotropin,
yaitu beta-melanocyte stimulating hormone, yang mengendalikan pigmentasi kulit serta
enkefalin dan endorfin, yang mengendalikan persepsi nyeri, suasana hati dan kesiagaan.
TSH (thyroid-stimulating hormone) juga dihasilkan oleh lobus anterior dan berfungsi
merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Terlalu banyak TSH
menyebabkan pembentukan tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme), terlalu sedikit TSH
menyebakbn berkurangnya pembentukan hormon tiroid (hipotiroidisme).
2 hormon lainnya yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah LH (luteinizing
hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone). Keduanya merupakan gonadotropin,
berfungsi merangsang indung telur dan buah zakar. Pada wanita, kedua hormon ini
merangsang pembentukan estrogen dan progesteron serta merangsang pelepasan sel telur
setiap bulannya dari indung telur. Pada pria, LH merangsang buah zakar untuk
menghasilkan testosteron dan FSH merangsang pembentukan sperma.
Salah satu hormon terpenting yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah hormon
pertumbuhan, yang merangsang pertumbuhan otot dan tulang serta membantu mengatur
metabolisme. Hormon pertumbuhan dapat meningkatkan aliran gula ke otot dan lemak, 6
merangsang pembentukan protein di hati dan otot serta memperlambat pembentukan
jaringan lemak.
Efek jangka panjang dari hormon pertumbuhan adalah menghambat pengambilan
dan pemakaian gula sehingga kadar gula darah meningkat dan meningkatkan
pembentukan lemak dan kadar lemak dalam darah. Kedua efek tersebut sangat penting
karena tubuh harus menyesuaikan diri dengan kekurangan makanan ketika berpuasa.
Bersamaan dengan kortisol, hormon pertumbuhan membantu mempertahankan kadar
gula darah untuk otak dan memindahkan lemak, sehingga sel-sel tubuha lainnya dapat
menggunakannya sebagai cadangan sumber energi. Pada berbagai kasus, hormon
pertumbuhan tampaknya bekerja dengan cara mengaktifkan sejumlah faktor
pertumbuhan, yang paling penting adalah faktor pertumbuhan yang menyerupai insulin
(IGF-1, insulin-klike growth factor).

2. Intermediet Hipofisis
Merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian
ini akan mengalami kemunduran (rudimenter) selama masa pertumbuhan dan belum jelas
diketauhi fungsinya. Bagian tengah ( lobus intermedia), menghasilkan hormon
melanotropin atau melanocyte stimulating hormon ( MSH), merangsang melanosit, yaitu
sel-sel yang mengandung pigmen. Hormon melanotropin berfungsi mempengaruhi warna
kulit individu.

3. Bagian posterior
Lobus posterior hanya menghasilkan 2 macam hormon, yaitu hormon antidiuretik
dan oksitosin. Sesungguhnya kedua hormon ini dihasilkan oleh sel-sel saraf di dalam
hipotalamus; sel-sel saraf ini memiliki tonjolan-tonjolan (akson) yang mengarah ke
hipofisa posterior, dimana hormon ini dilepaskan. Hormon antidiuretik dan oksitosin 7
tidak merangsang kelenjar endokrin lainnya, tetapi langsung mempengaruhi organ target.
Hormon antidiuretik (disebut juga vasopresin) meningkatkan penahanan air oleh
ginjal. Hormon ini membantu tubuh menahan jumlah air yang memadai. Jika terjadi
dehidrasi, maka reseptor khusus di jantung, paru-paru. Otak dan aorta, mengirimkan
sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak hormon antidiuretik.
Kadar elektrolit (misalnya natrium, klorida dan kalium) dalam darah harus dipertahankan
dalam angka tertentu agar sel-sel berfungsi secara normal. Kadar elektrolit yang tinggi
(yang dirasakan oleh otak) akan merangsang pelepasan hormon antidiuretik. Pelepasan
hormon antidiuretik juga dirangsang oleh nyeri, stress, olah raga, kadar gula darah yang
rendah, angiotensin, prostaglandin dan obat-obat tertentu (misalnya klorpropamid, obat-
obat kolinergik dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati asma dan emfisema).
Sumber:

Slonane. Ethel. (2004) Anatomi Fisiologi untuk Pemula, Alih Bahasa James Veldran. Jakrta
EGC

Syaifuddin . ( 2010). Anatomi Tubuh Manusia, Untuk Keperawatan edisi 2. Jakarta: salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai