Anda di halaman 1dari 3

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat pula untuk isolasi, memperbanyak
mikroba, pengujian sifat – sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.

Dalam praktikum kali ini medium yang digunakan adalah NA (Nutrient Agar). NA digunakan untuk
media pertumbuhan bakteri. Pembuatan media ini diawali dengan melarutkan 15 gram NA pada 750 ml
aquades pada gelas ukur, setelah itu di masukkan stirrer dalam larutan tersebut lalu ditutup dengan
alumunium foil, setelah itu memanaskannya diatas hot plate diikuti oleh pengadukan, pengadukannya
menggunakan stirrer, tujuan dari pemanasan dan pengadukannya adalah untuk mempercepat pelarutan
dari NA. Kemudian setelah larut didiamkan beberapa menit agar panasnya berkurang lalu larutan
medium tersebut di masukkan ke dalam Erlenmeyer sebanyak 187 ml lalu ditutup dengan kapas dan
alumunium foil dan direkatkan dengan plastic wrap kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf dengan
temperature 121 C ͦ dalam waktu 15 menit dan dengan tekanan 2 ATM yang mana masih dalam kondisi
tertutup dengan alumunium foil. Tujuan dari penutupan untuk menjaga larutan NA dari kontaminasi dari
luar.

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan
mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.

Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrient Agar) dimana NA berfungsi untuk membiakkan
berbagai macam bakteri. Sedangkan medium NA yang instan merupakan media non sintetik, karena
menggunakan bahan yang terdapat di alam, biasanya tidak diketahui kandungannya. Struktur protein
media non sintetik itu besar dan relatif insolubel yang mana hanya sebagian kecil bakteri saja. Susunan
dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar dapat tumbuh
optimal. Hal ini perlu dikemukakan mengingat banyak senyawa yang menjadi zat penghambat atau racun
bagi mikroba jika kadarnya terlalu tinggi.

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat yang merupakan perpaduan antara
bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda yang
memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai
medium untuk menumbuhkan bakteri.

Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan
lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan
faktor lingkungan yang baik, karena tidak semua medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat
bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman. Mikroba dapat tumbuh dengan baik
jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara
yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH
yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus dalam kondisi steril sebelum digunakan (Hafrah, 2009).

Praktikum ini membahas tentang pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme. Media yang
dibuat pada praktikum ini adalah Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrien Agar (NA) dan Tauge Cair (TC).
Media Potato Dextrose Agar (PDA) menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan
susunan kimianya termasuk non-sintetik atau semi alamiah. Media Nutrien Agar (NA) menurut
konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik atau
semi alamiah karena terdiri dari pepton, ekstrak daging dan agar. Media Tauge Cair menurut
konsistensinya termasuk medium cair, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik karena
terbuat dari bahan alami seperti ekstrak tauge dan sukrosa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi perubahan warna dan tekstur pada
setiap pembuatan media. Pada pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang pada awalnya
berwarna putih kekeruhan bertekstur cair mengalami perubahan menjadi coklat keruh dan bertekstur
kental. Perubahan ini disebabkan oleh penambahan dextrose dan agar. Agar berfungsi sebagai pemadat
karena sifatnya yang mudah membeku. Pada pembuatan media Nutrien Agar, warna awalnya adalah
bening dengan tekstur cair. Namun setelah dilakukan proses pemanasan dan ditambahkan ekstrak
daging, pepton dan agar, warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan dengan tekstur kental.
Sedangkan pada pembuatan media Tauge Cair (TC), awalnya berwarna kekuningan, setelah dipanaskan
dan ditambah sukrosa warnanya berubah menjadi keruh. Tekstur Tauge Cair (TC) yang pada awalnya cair
tidak mengalami perubahan setelah dipanaskan dan ditambahkan sukrosa. Hal ini disebabkan karena
tidak adanya penambahan agar pada pembuatan media Tauge Cair.

Media Potato Dextrose agar (PDA) mempunyai komposisi yaitu kentang, dextrose, agar dan
aquades. Oleh karena itu Potato Dextrose Agar (PDA) termasuk dalam medium semi alamiah. Kentang
sebagai sumber karbohidrat bagi mikroorganisme, dextrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, agar
berfungsi memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen. Medium
Potato Dextrose Agar digunakan untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi jamur dan khamir.
Contohnya adalah Aspergillus oryzae dan Ascomycetes. Media Nutrien Agar teridiri dari ekstrak daging,
pepton, agar dan aquades. NA merupakan medium yang berbentuk padat yang merupakan campuran
dari bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Ekstrak daging dan pepton digunakan sebagai bahan
dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Agar sebagai pemadat dan aquades sebagai pelarut.
NA digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri contohnya Salmonella dan Eschericia coli.
Media Tauge Cair (TC) terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang
dibutuhkan khamir, sukrosa sebagai sumber karbohidrat khamir dan aquades untuk melarutkan bahan.
Media Tauge Cair digunakan untuk pertumbuhan khamir, contohnya Saccharomyces cereviseae dan
Staphylococcus.
Sterilisasi dilakukan pada percobaan sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroba. Medium
di sterilisasi dalam autoclave pada suhu 1210C dan tekanan 2 atmosfer dengan tujuan agar medium yang
digunakan dalam keadaan steril bebas dari pengaruh mikroba yang tidak diharapkan. Berdasarkan
percobaan ini dapat diketahui 2 macam medium yang dibuat yaitu medium cair dan medium padat.
Medium cair merupakan media yang tidak ditambahkan agar sehingga bersifat cair, yang dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, ditutup dengan kapas penyumbat, dan berfungsi untuk proses metabolik dan
pertumbuhan mikrobia serta mengetahui kebutuhan O2 pada mikrobia.

Anda mungkin juga menyukai