Disusun oleh
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur sayapanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ida Sang Hyang
Widhi Wasa kerana atas limpahanberkat dan rahmatnya ,saya dapat menyelesaikan
makalah “sejarah serta kedudukan Bahasa Indonesia” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.Tentunya saya sadar sepenuhnya bahwa tanpa bantuan-Nya makalah ini
tidak akan hadir di hadapan pembaca dengan baik.
2
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL...........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................6
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagai generasi muda yang nantinya akan meneruskan dan membawa nama
Indonesia ke kancah yang lebih tinggi,tentunya penting bagi kita untuk mempelajari
asal usul hadirnya Bahasa Indonesia serta fasih dalam pengaplikasiannya.Seiring
berkembangnya zaman,tidak bisa kita pungkiri banyak budaya serta bahasa asing
yang masuk dan perlahan mengikis keberadaan Bahasa Indonesia.Tak jarang generasi
4
muda saat ini lebih fasih berbahasa asing serta melupakan penggunaan bahasa
Indonesia yang benar.Bahkan tata cara penulisan bahasa Indonesia masih kurang
dipahami oleh sebagian besar generasi muda.Maka dari itu pentingnya sebuah
pemahaman tentang kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Utama dan
pemersatu bangsa agar Bahasa yang telah dikobarkan dalam sumpah pemuda ini tidak
tenggelam akan zaman.
1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan akan dicapai dalam pembahasan makalah ini yaitu:
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari pembuatan makalah
ini adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya melestarikan
Bahasa Indonesia.Pembaca juga diharapkan mampu mengetahui asal usul lahirnya
Bahasa Indonesia dan mulai mempelajari dengan baik bagi dari segi lisan maupun
tulisan dan melestarikannya sehingga Bahasa Indonesia tidak tergerus oleh masuknya
serta berkembangnya bahasa dan budaya asing
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
Setiap Negara di dunia ini memiliki berbagai bahasanya masing
masing begitu pula dengan struktur,bentuk dan tata cara
penulisannya.Meskipun,berkomunikasi tidak dilakukan hanya dengan
bahasa ,tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa bahasa menjadi factor utama
antar warga Negara dapat saling berkomunikasi. Bahasa, jika kita lihat dari
sudut pandang Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) memiliki arti sebagai
bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu
konteks situasi dan konteks kultural, yang dipakai baik secara lisan maupun
secara tulisan.Terdapat 2 hal penting yang harus diperhatikan dalam definisi
bahasa.Yang pertama yaitu dari segi sistematik yang memiliki arti bahwa
bahasa merupakan wacana atau kumpulan sejumlah sistem unit kebahasaan
yang kerjanya disusun dari sistem yang lebih rendah (fonologi atau grafologi)
ke sistem yang lebih tinggi (leksikogramatika, struktur teks, dan makna
wacana).Level ini sangat oenting dalam penyusunan suatu makna suatu
bahasa secara utuh .Yang kedua yaitu dari segi fungsional yang memiliki arti
bahwa bahasa memiliki tujuan untuk mengekspresikan suatu tujuan atau
fungsi sosial.
Dalam bentuknya,bahasa selalu merupakan sebuah kumpulan kata,
kelompok kata, klausa, atau kumpulan paragraf yang biasa disebut teks atau
wacana.Teks atau wacana merupakan kumpulan unit yang mengungkapkan
makna.Jika kita lihat dari asal usul bahasa ,Terdapat beberapa pandangan
tentang asal usul bahasa yang kemudian melahirkan 2 teori besar yaitu Teori
Tradisional dan Teori Modern.Teori Tradisional membahas tentang asal usul
bahasa yang tidak dapat membuktikkan tepatnya kapan sebuah bahasa lahir
untuk pertama kalinya.,Sehingga tokoh- tokoh ahli perancis pada tahun 1866
menyatakan untuk berhenti mengkaji topic tersebut karena dinilai kurang
efektif.Dalam teori ini akhirnya menimbulkan pernyataan bahwa bahasa
berasal dari Tuhan (Devine Source) .Pendekatan ini menghasilkan beberapa
7
teori diantaranya Teori Becos,Teori Ding Dong,Teori Yo-he-ho ,teori bow
bow, serta Teori Gesture.Pendekatan secara modern menyatakan bahwa
bahasa adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia ,bukan
seperti teori tradisional dimana pada teori tersebut tuhan adalah pencipta
bahasa.Para ahli Antropologi tertarik dan melakukan penelitian asal usul
bahasa dan mendapat hasil akhir bahwa mahasiswa dan bahasa tumbuh
bersama.Dapat disimpulkan juga bahwa perkembangan bahasa mengikuti
tingkatan kemampuan suatu zaman manusia tertentu untuk
mempelajarinya.Seorang tokoh bernama Otto Jespersen (1860-1943)
mengemukakan bahwa beliau melihat persamaan perkembangan bahasa bayi
dengan bahasa manusia pertama .Bahasa manusia pertama belum seperti
sekarangt,hanya seperti nada yang diucapkan oleh bayi.Namun akhirnya
seiring berkembangnya zaman,bahasa dapat mengalami penyempurnaan.
8
digabungkan dengan bahasa sanskerta.Prasasti Melayu Kuno ini juga
ditemukan di Jawa Tengah (abad ke 9) dan prasasti di dekat bogor (abad ke
10).Pada saat itu para pedagang yang melakukan transaksi jual beli terpaksa
menggunakan bahasa melayu ini tetapi dalam pelafalan yang kurang
sempurna.Pelafalan kurang sempurna ini akhirnya menjadi varian local baru
yang disebut sebagai Bahasa Melayu Pasar oleh para tokoh ahli.
Pada abad ke 15 berkembang bentuk yang dipakai oleh kesultanan
Malaka dan dipercaya menjadi bentuk resmi dari bahasa melayu.Bahasa
tersebut disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.Bahasa Melayu tinggi
penggunaannya sangat terbatas yaitu hanya untuk keluarga kerajaan di sekitar
Sumatra , Jawa dan Semenanjung Malaya.Malaka,yang pada saat itu
merupakan daerah strategis yang menjadi tempat bertemunya para nelayan
dalam jalur perdagangan dunia , mengambil kata – kata terbaik dari setiap
Negara dan mengembangkan bahasa mereka sendiri.Bahasa Melayu menjadi
bahasa yang sangat sopan di kalangan daerah di kawasan Timur jauh.Ejaan
resmi bahasa Melayu dibuat oleh Ch. A. van Ophuijsen yang dibantu oleh
Moehammad Taib Soetan,Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer dan termuat
dalam kitab “Logat Melayu” pada tahun 1801. Seorang tokoh bernama S.
Takdir Alisyahbana mengemukakan bahwa negeri Indonesia yang terdiri dari
bermacam suku dan kepulauan memiliki banyak bahasa pula.Bahasa dan
dialog yang berkembang di Indonesia menurut beliau dapat dikategorikan
sebagai 2 bagian yaitu rumpun bahasa melayu dan rumpun Austronesia dan
bahasa Melayu Polinesia.Pertumbuhan bahasa Indonesia dari bahasa melayu
dapat dikatakan menjadi bahasa melayu yang merupakan bahasa
utama ,kemudian ditambah kekayaanya oleh bahasa dari berbagai daerah di
Indonesia yang beragam serta bahasa asing.bahasa asing dan bahasa daerah
pun sudah ada sejak zaman penjajahan.
Pada zaman penjajahan Belanda ,pemerintah kolonial tersebut
menyadari bahwa pegawai pribumi yang dipekerjakan memiliki kemampuan
9
memahami bahasa belanda dengan sangat lambat.Hal itu menyebabkan
Belanda memutuskan menggunakan bahasa melayu tinggi sebagai
penghubung komunikasi sesuai dengan kitab kitab peninggalan kerajaan yang
sudah ada.Sejak itu pula,Bahasa Melayu diajarkan di berbagai
persekolahan.Di Bumi Putera,bahasa ini tidak lagi menjadi bahasa pengantar
melainkan dijadikan mata pelajaran sebanyak 2 jam sekali dalam satu minggu
yang dimulai pada tingkatan kela 4.Sarjana Belanda pun mulai membuat
standarisasi bahasa. Bahasa melayu dipilih sebagai media standarisasi yang
mengambil ejaan Van Ophusijen dari Kitab “Logat Melayu”.Penyebaran
bahasa melayu kemudian mencakup wilayah yang lebih besar lagi dengan
dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur atau Komisi Bacaan Rakyat
pada tahun 1908.Lalu berubah nama pada tahun 1917 menjadi Balai
Poestaka.Badan percetakan ini menerbitkan berbagai jenis buku diantaranya
ada novel Siti Nurbaya dan Salah Asuhan,Buku tata cara bercocok
tanam,buku kesehatan dan lain lain yang menunjang tersebarnya bahasa
melayu ini di kalangan masyarakat luas.
Dari sebagian besar penjelasan diatas menyebutkan bahwa bahasa
melayu merupakan cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia.Namun mengapa hal
itu bisa terjadi ya? Tentunya ada beberapa factor sehingga rakyat Indonesia
memahami bahasa melayu dan menerimanya sebagai bahasa Indonesia.Faktor
– factor tersebut diantaranya:
10
Faktor berikutnya yang menjadikan bahasa melayu dapat
diterima dengan baik adalah karena bahasa ini banyak
digunakan sebagai sastra baik bahasa melayu rendah ataupun
tinggi.Salah seorang tokoh bernama Rosadi mengungkapkan
bahwa bahasa melayu telah ditulis oleh orang – orang
Kepulauan Riau atau Sumatera pada abad ke 19 .Beberapa
hasil sastra tersebut bahkan ditulis menggunakan bahasa
melayu tinggi.
11
Menjadi bahasa penghubung bagi politik kerajaan .
12
Alisyahbana.Beliau menyusun “tata bahasa baru bahasa Indonesia.”.Pada
tanggal 25 sampai 28 Juni 1983 diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia di
solo yang membahas tentang pengembangan dan pembinaan Bahasa Indonesia
dilakukan secara sadar oleh para cendikiawan serta budayawan
bangsa.Akhirnya sehari setelah kemerdekaan,ditandatanganilah Undang-
Undang Dasar 1945 tepatnya pada Bab XV ,Pasal 36, ditetapkan secara resmi
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus
1945.
13
KONGRES BAHASA INDONESIA II
Kongres Bahasa Indonesia kedua dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober sampai 1 November 1954 yang berlokasi di kota
Medan,Sumatera Utara.Kongres ini sebagai api semangat bagi bangsa
Indonesia untuk terus menyempurnakan bahasa kebanggaan
kita,Bahasa Indonesia .Pada kongres ini diresmikan penggunaan Ejaan
Yang Telah Disempurnakan (EYD) pada tanggal 16 Agustus 1972
oleh presiden Republik Indonesia , H.M. Soeharto.peresmian EYD
melalui sarana pidato kenegaraan pada siding DPR yang diperkuat
dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.
Pada Kongres ini juga ditetapkan bagi seluruh wilayah nusantara
tentang Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah pada
tanggal 31 Agustus 1972 oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan..
14
Bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi sehingga amanat yang
terdapat dalam GBHN dimana mewajibkan setiap masyarakat
Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dapat tercapai.
15
Indonesia.
16
KONGRES BAHASA INDONESIA X
Kongres bahasa ini diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober hingga 31 Oktober 2013.Hasil dari terselenggaranya kongres
ini adalah rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah.Rekomendasi
tersebut datang dari laporan Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa dan juga paparan enam makalah pleno tunggal
dengan rincian enam belas makalah sidang pleno panel, diskusi yang
berkembang selama persidangan serta seratus empat makalah sidang
kelompok yang tergabung dalam delapan topik
diskusf panel.
17
bahasa Indonesia sangatlah penting dalam kehidupan berbangsa
bernegara.
18
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20