Anda di halaman 1dari 10

Makalah

PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembinaan dan pengembangan


bahasa Indonesia, yang di ampuh oleh Dosen Siti Hadija Alaydrus S,pd., M.Si.

Kelompok II

Ali Hubaib (20 660 00 )

Magwirah (20 660 004)

Dina (20 660 003)

Denortje Tinjabate (21 660 051)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Alkhairaat Palu

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta dan
Pemilik jiwa dan ruh seluruh makhluk dan telah menjadikan Muhammad, Rasulullah
saw sebagai teladan dan anutan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi termulia, Muhammad
saw, segenap keluarganya, sahabat-sahabat; dan umat yang senantiasa memegang
teguh ajarannya sampai hari berbangkit. Penulis doakan semoga kita semua berada
dalam rahmat dan rhido-Nya, sehingga tak sedikitpun ruang dan waktu, melainkan
memberikan manfaat untuk ummat dalam keseharian kita, Aamiin.

Dengan terselesaikannya makalah yang berjudul “pengembangan bahasa


Indonesia” ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada: Siti Hadija Alaydrus S,pd., M,Si,. selaku
dosen Mata Kuliah Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan penulisan laporan berikutnya.

Palu, 10 Oktober 2022

Penulis

Kelompok IV

DAFTAR ISI
i
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
2.1 Pengembangan bahasa ............................................................................... 2

2.2 Fokus Pembinaan Bahasa dan Pengembangan Bahasa ............................. 3

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 6


3.1 Simpulan .................................................................................................... 6
3.2 Saran .......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.


Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah
Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoedjoeng tinggi
bahasa persatoean, bahasa Indonesia.” Dan pada Undang-Undang Dasar 1945 kita
yang di dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa Negara
ialah bahasa Indonesia”. Namun, di samping itu masih ada beberapa alasan lain
mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara beratus-ratus
bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa
ibu. Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah
penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan
pengungkap budaya (Alwi dkk., 2003: 1).

Bahasa menjadi sangat penting bagi kelangsungan eksistensi satu bangsa, baik
sebagai lambang jati diri maupun sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahkan, bahasa Indonesia memiliki potensi
sebagai bahasa perhubungan luas karena bahasa itu digunakan oleh penduduk besar di
kawasan Asia Tenggara.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana pengembangan


bahasa Indonesia di zaman sekarang.

1.3 Tujuan

Mengetahui bagaimana pengembangan bahasa di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan bahasa

Pengembangan ditujukan pada upaya peningkatan mutu daya ungkap bahasa


Indonesia. Peningkatan mutu daya ungkap itu meliputi perluasan kosakata bahasa
Indonesia dan pemantapan kaidah-kaidahnya sejalan dengan tuntutan perkembangan
ilmu dan teknologi serta kebudayaan yang amat pesat. Sugono (2008) dalam
makalahnya mengemukakan perkembangan kosakata dapat diketahui dari
pertambahan kata yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia. Dalam penambahan
pada kamus bahasa Indonesia, setiap pertambahan kata menunjukkan perubahan.
Misalnya, kamus W.J.S. Poerwadarminta yang terbit tahun 1953 memuat sekitar
23.000 lema bahasa Indonesia. Pada tahun 1976 kamus itu diolah kembali oleh Pusat
Bahasa dan ditambahkan 1.000 lema baru (kata umum). Gambaran itu
memperlihatkan dalam kurun waktu 29 tahun seolah-olah hanya terjadi penambahan
1.000 kata saja. Minimnya penambahan jumlah kata, menunjukan pengembangan
suatu bahasa. Sementara dalam waktu 12 tahun berikutnya, tepatnya tahun 1988,
telah terjadi penambahan 49.000 kata baru yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Pertama. Terjadi penambahan kata yang cukup banyak dibandingkan
pada tahun sebelumnya. Kini kamus itu telah mernuat 78.000 lema (kata umum) dan
dalam pengembangan istilah telah diperoleh 265.000 istilah dalam berbagai bidang
ilmu. Kondisi itu menunjukkan bahwa perkembangan kosakata bahasa Indonesia
amatlah cepat, terutama dalam waktu 25 tahun menjelang pergantian abad ke-20.

Meskipun demikian, kekurangan kosakata bahasa Indonesia masih saja


terasakan jika digunakan untuk mengungkapkan ilmu dan teknologi, termasuk
teknologi komunikasi melalui media massa. Pengembangan kosakata dalam berbagai
bidang itu lebih didominasi oleh sumber bahasa asing, terutama dalam dua dasawarsa
terakhir ini. Sumber pengembangan kosakata itu perlu diimbangi dengan
pemanfaatan bahasa daerah. Keragaman bahasa daerah (726 bahasa) merupakan
kekayaan yang perlu digali sebagai sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia.

Langkah utama yang perlu dilakukan ialah pengembangan bahasa Indonesia,


terutama kosakata, dan pemantapan sistem bahasa serta peningkatan mutu
penggunaannya secara baik dan benar dalam berbagai keperluan. Oleh karena itu,
perlunya tujuan dan kriteria dalam pengembangan bahasa.

2
2.2 Fokus Pembinaan Bahasa dan Pengembangan Bahasa

1. Perluasan Pemakai Bahasa.

Perluasan pemakaian bahasa adalah salah satu cara efektif pada


pengembangan suatu bahasa. Semakin banyak penutur suatu bahasa akan mengalami
pengembangan dan peningkatan yang baik. Bahasa Indonesia akan tetap pada
kedudukan dan fungsinya yang sebenarnya yaitu sebagai bahasa negara dan sebagai
bahasa resmi kenegaraan, karena fungsi dan pemakaiannya digunakan pada
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2. Pembinaan Kepada Masyaakat.

Pentingnya pembinaan dan pengembangan bahasa kepada masyarakat akan


menjaga fungsi dan peranan suatu bahasa. Sikap bahasa yang positif terhadap bahasa
akan menjaga kelestarian suatu bahasa tersebut. Bahasa mendapatkan kedudukan dan
perhatian yang seharusnya, sehingga meningkatnya mutu pada pengunaan bahasa
Indonesia.

3. Penelitian Bahasa.

Penelitian bahasa adalah salah satu bentuk pengembangan bahasa. Melalui


penelitian yang seksama dan program penggunaan bahasa akan membantu proses
pengembangan bahasa yang diharapkan. Penelitian bahasa adalah salah satu bentuk
dari perencaan pada pengembangan bahasa. (dalam onno.vlsm.org/…/ppt-teknologi-
informasi-bagi-pembinaan-pengembangan-bahasa-in.ppt)

Pembinaan dan pengembanangan bahasa sesungguhnya ditujukan pada upaya


peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia. Upaya itu dilakukan melalui
perbaikan pengunaan bahasa Indonesia dalam berbagai bentuk tulisan. Selain itu,
pembinaan dapat menyangkut masyarakat penutur. Untuk itu hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan bahasa, perlu intenisif dilakukan pemasyarakatan
penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar ke seluruh lapisan masyarakat
adalah salah satu fokus dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

1. Pengembangan Bahasa Melalui Media Massa

Media massa (cetak ataupun elektronik) setiap hari mengunjungi masyarakat


dengan menggunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu, media massa
memiliki fungsi yang amat strategis dalam upaya pengembangan ataupun pembinaan

3
bahasa Indonesia. Bahkan, sering terjadi media massa dijadikan acuan dalam
penggunaan bahasa Indonesia. Sugono (2008) mengemukan dalam hubungan dengan
pengembangan bahasa Indonesia media massa dapat mengambil peran dalam
penggalian dan penyebarluasan kosakata dari khazanah budaya daerah. Penggalian
budaya daerah ke dalam bahasa Indonesia itu akan memperkaya kosakata bahasa
Indonesia yang sekaligus mengimbangi laju pertumbuhan kosakata bahasa Indonesia
dari penyerapan kosakata bahasa asing. Selama pengungkapan budaya daerah
tersebut belum terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia, pengambilan kosakata
bahasa daerah dalam pengungkapan budaya daerah tersebut akan memperkaya
kosakata bahasa Indonesia. Misalnya, kata kaharingan, ganihut, dan mandau adalah
contoh pengangkatan kosakata bahasa daerah yang memperkaya bahasa Indonesia.
Kata ngaben, pura, galungan, dan subak adalah kata-kata bahasa Bali yang masuk ke
dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain, media massa memiliki peran yang amat
penting dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia sekaligus penyebarluasannya ke
masyarakat Indonesia di luar wilayah bahasa daerah yang bersangkutan, bahkan ke
penutur di luar Indonesia.

2. Gangguan Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa

Kondisi bahasa Indonesia masa kini merupakan kondisi kumulatif dari


kondisi-kondisi sebelumnya yang kurang mendukung upaya pembinaan dan
pengembangan bahasa. Hal itu terjadi karena sejak kemerdekaan Republik Indonesia
tidak ada contoh dan teladan dari para pemimpin bangsa Pemakaian dan penggunaan
bahasa yang kurang mendapatkan perhatian khusus. Ketidakseriusan berbahasa
Indonesia merupakan kondisi kumulatif. Kurang dan lemahnya perhatian terhadap
bahasa merupakan salah satu masalah utama. Misalnya bahasa yang digunakan oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam pembahasan serbaneka
rancangan undang-undang ini mengungkap kondisi sebelumnya juga kurang
mendukung upaya pembinaan dan pengembangan bahasa. Johnherf (2007)
mengemukakan Tidak ada contoh dan teladan dari pemimpin bangsa. Tokoh-tokoh
pemimpin masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap pemakaian bahasa.
Memiliki peranan dan menjadi pedoman bagi masyarakat, sehingga jika para
pemimpin atau tokoh-tokoh masyarakat terkemuka harus menjadi cerminan pemakai
bahasa yang seharusnya. Contohnya di Indonesia, pemakai bahasa para pemimpin
yaitu, adapun jargon bahasa Sukarno, misalnya, kata pengarang buku “Morfologi:
Bentuk, Makna, dan Fungsi” ialah “Kami punya bangsa, kami punya negara, kami
punya rakyat.” Gaya bahasa Suharto, misalnya memperhatiken, menginginken,
semangkin. Bahasa Habibie, misalnya technologi, ikonomi. Gaya bahasa Gus Dur,
4
“Gitu aja kok repot,” dan “Gak usah didengerin.” Lantas, gaya bahasa Megawati,
tidak jelas (Bali, Jawa, Bengkulu).

Pengembangan bahasa amat berpengaruh pada penutur dan pengguna bahasa.


Penutur merupakan subjek utama pada pengembanganya. Namun, pada
pengembangan bahasa pada era reformasi ini, bahasa Indonesia makin goyah karena
goyahnya budaya nasional dan budaya suku. Kurangnya perhatian akan sikap bahasa
yang baik, pada era dimana saat ini bebas bicara dan bebas berekspresi, pada era
globalisasi. Akibatnya, bahasa Indonesia kurang mendapat perhatian. Selanjutnya
dalam Media Indonesia (2007) menyatakan pemakaian bahasa gaul yang digunakan
anak muda termasuk dalam sinetron di televisi merupakan tantangan berat
pengembangan bahasa Indonesia, kata pengamat bahasa dan sastra Indonesia. Padahal
seharusnya siapa saja yang berkomitmen dengan sumpah pemuda harus menjunjung
tinggi penggunaan Bahasa Indonesia yang baku sebagai bahasa persatuan. Dalam
sarasehan ‘Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia’ dalam rangkaian Bulan Bahasa dan
Sastra 2009 yang diselenggarakan Balai Bahasa Yogyakarta, seorang pengamat
mengatakan lembaga kebahasaan yang ada termasuk di dalamnya media massa harus
ikut menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Meski pengembangan Bahasa Indonesia menghadapi tantangan berat tetapi


diyakini pasti ada generasi muda yang peduli dan berkomitmen untuk menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan baku. Pelembagaan Bahasa Indonesia selama ini
harus menjadi bahasa ilmu dan sastra. Jika masih banyak ditemui bahasa gaul itu
berarti generasi muda telah kehilangan kesempatan menjadikan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu dan sastra.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengembangan bahasa Indonesia amatlah cepat, terutama dalam waktu 25
tahun menjelang pergantian abad ke-20. Pengembangan bahasa Indonesia peranannya
tidak hanya sebagai sarana ilmu, seni sastra, serta pengungkap budaya di mana
menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah benar-benar menjadi satu-satunya
wahana dalam penyampaian ilmu pengetahuan serta media untuk pengungkapan seni
sastra dan budaya bagi semua warga Indonesia. Dalam pengembangan bahasa
Indonesia, juga terdapat tantangan yang cukup berat dalam pengembangannya.
Namun, sekarang telah dibentuk Undang-Undang Bahasa No. 24 tahun 2009 sebagai
pedoman masyarakat Indonesia untuk mengatasi tantangan itu.

3.2 Saran
Setelah makalah ini selesai ditulis, kami sebagai penulis menyarankan agar
pembaca dapat mempelajari makalah yang berisi beberapa materi mengenai
pengembangan bahasa ini dengan baik. Diharapkan dengan membaca makalah ini,
pembaca mendapat pengetahuan dan informasi yang bermanfaat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Johnherf. 2007. ”Gangguan Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.” http://johnherf.


wordpress.com/2007/09/30/gangguan-pembinaan-dan-pengembangan-bahasa/.
Diakses tanggal 17 Mei 2010.

Media Indonesia. 2009. ”Bahasa Gaul Tantangan Berat-Pengembangan Bahasa


Indonesia”.
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/15/100435/90/14/Bahasa-Gaul-
Tantangan-Berat-Pengembangan-Bahasa-Indonesia-. Diakses tanggal 17 Mei
2010.

Sugono, Dendy. 2008. ”Pemanfaatan Bahasa Daerah dalam Pengembangan Bahasa


Indoensia Media Massa”. Pusat Bahasa Depdiknas. (http://pondok
bahasa.wordpress.com/2008/08/07/pemanfaatan-bahasa-daerah-dalam-
pengembangan-bahasa-indonesia-media-massa/). Diakses tanggal 12 Mei 2010.

(onno.vlsm.org/…/ppt-teknologi-informasi-bagi-pembinaan-pengembangan-bahasa-
in.ppt). Diakses tanggal 12 Mei 2010.

Anda mungkin juga menyukai