Anda di halaman 1dari 5

Refleksi Pengalaman Belajar Praktik Pengalaman Lapangan II (LK 2)

Nama : Eri Susanti


NIM : 231135038
Kelas : D PPG PGSD
MK : Seminar Pendidikan Profesi Guru
Indikator Refleksi Seminar

Nama Mata
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II)
kuliah

Review Berikut ini review pengalaman belajar dari mata kuliah PPL II.
pengalaman Topik I (Orientasi PPL II )
belajar. Kegiatan orientasi pada PPL II dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
PPG terkait dengan sekolah, khususnya tentang program dan kegiatan sekolah, kebijakan dan
jadwal pembelajaran pada semester berjalan, serta berbagai informasi tentang kegiatan ekstra
kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di sekolah mitra lokasi PPL.
Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya PPL II di sekolah dan
informasi diberikan oleh Kepala Sekolah atau Koordinator PPL II di sekolah.
Topik II (Observasi PPL II)
Ruang lingkup observasi adalah lingkungan sekolah dan kelas. Tujuan observasi mencakup
tiga fokus: (1) keterampilan melakukan observasi, (2) keterampilan untuk memahami,
mengidentifikasi karakteristik lingkungan sekolah dan kelas, dan (3) keterampilan
menginterpretasikan fenomena kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik, sebagai
bahan untuk mengembangkan rencana pembelajaran beserta perangkatnya.
Topik III (Pembelajaran Terbimbing)
Pada topik tiga ini setiap mahasiswa wajib melaksanakan 1 siklus praktik pembelajaran
terbimbing, dengan minimal 2 kali melakukan praktik mengajar. Praktik pembelajaran
terbimbing dilakukan dengan menggunakan format lesson study dengan siklus plan, do, and
see serta refleksi dan tindak lanjut. Hasil pelaksanan siklus pembelajaran terbimbing ini (yang
tergambarkan dari hasil refleksi dan RTL) wajib digunakan mahasiswa sebagai bahan untuk
mengembangkan siklus pembelajaran pada praktik pembelajaran mandiri.
a. Siklus 1: Kelas III, Hari Rabu 28 Februari 2024
b. Siklus 2: Kelas III, Hari Kamis Tanggal 21 Maret 2024
Topik IV (Pembelajaran Mandiri dan Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar)
Pada tahap praktik pembelajaran mandiri, mahasiswa diberi kesempatan mengajar secara
mandiri sebanyak empat siklus di mana pada setiap siklus minimal dilaksanakan 3 kali praktik
mengajar. Pada saat melakukan pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat mengambil siklus
pembelajaran untuk digunakan sebagai PTK Kolaboratif. Mahasiswa mendokumentasikan
semua usaha memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran berbasis penelitian.
Selama melakukan praktik pembelajaran mandiri, mahasiswa juga wajib
melaksanakan kegiatan non mengajar, seperti: terlibat dalam
manajemen pendidikan sekolah, mengikuti rapat guru, piket sekolah, berpartisipasi dalam
kegiatan ekstrakurikuler (seperti pramuka, kesenian, olah raga), penanganan kesulitan belajar
peserta didik dan menyusun Laporan Tindakan Kelas.
Topik V(Diskusi Refleksi Akhir PPL II)
Seperti pada PPL I, setiap mahasiswa wajib melakukan kegiatan evaluasi atas pelaksanaan
praktik mengajar mandiri. Evaluasi dilakukan melalui kegiatan refleksi untuk menguatkan 4
kompetensi (pedagogik, bidang studi, sosial, dan kepribadian) bagi calon guru pemula.
Pembelajaran reflektif ini memiliki tiga tujuan utama yaitu:
1. membangun ‘sense’ profesional mahasiswa, bahwa suatu tugas tidak didasari hanya
pada penyelesaian tetapi juga pada perkembangan tugas tersebut sebagai bagian
keterampilan yang dibangun dalam profesi pendidik,
2. membangun pembelajaran berbasis bukti (evidence-based).
3. membangun keterampilan mahasiswa untuk merajut proses pembelajaran sebagai
suatu proses berkelanjutan.
1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Mengajar di depan kelas secara langsung dan berinteraksi dengan siswa secara nyata.
Menjadi pengalaman yang sangat berguna dan menarik karena memberikan wawasan
praktis tentang bagaimana mengelola kelas, merancang pembelajaran yang efektif, dan
beradaptasi dengan gaya belajar beragam dari siswa.
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?
Pengalaman yang menurut saya kurang menarik yaitu ketika kami diminta untuk mendata
ulang seluruh buku yang ada di perpustakaan,akan tetapi kegiatan tersebut sangat berguna
karena data tersebut sebagai salah satu laporan terbaru.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna menurut saya tidak ada.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks
sebagai calon guru?
Menurut saya tidak ada pengalaman yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks
sebagai calon guru.
Refleksi Pengalaman belajar terpilih: Topik 3. Pembelajaran Terbimbing.
pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?
belajar yang Pengalaman baru yang saya dapatkan pada topik ini saya banyak belajar dalam
dipilih menerapkan konsep dan teori yang diperoleh melalui perkuliahan. Selain itu, saya
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang konkrit sehingga dapat mempersiapkan diri
untuk menjadi calon guru profesional. Melalui kegiatan ini, saya dapat memetakan
kekurangan dan kekuatan saat mengajar di kelas. Sehingga dapat menjadi bekal dalam
merencanakan pembelajaran yang lebih baik lagi ke depannya.
2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Sebagai calon guru perlu memiliki kemampuan dalam melakukan praktik mengajar.
Seorang pendidik tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran. Saya berlatih mengajar
di bawah bimbingan GP dengan menggunakan format lesson study dengan siklus Plan, Do
& See, Refleksi & tindak lanjut. Hasil pelaksanaan siklus pembelajaran terbimbing ini
(yang tergambarkan dari hasil refleksi dan RTL) menjadi bahan untuk mengembangkan
siklus pembelajaran pada praktik pembelajaran mandiri.
Analisis 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil refleksi
artefak pengalaman belajar?
pembelajaran
Salah satu artefak yang saya pilih karena menurut saya sangat bermakna yaitu
terpilih
pembelajaran terbimbing 2:
https://drive.google.com/file/d/1rK79HQueKRu9v1fFXgFgZvOfjAStWbo/view?usp=sharin
Artefak yang saya pilih adalah perangkat pembelajaran untuk kelas III mengenai
Perkembangan Teknologi Produksi Sandang.

2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?


Saya memilih artefak tersebut karena pada saat proses pembelajaran mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah saya tetapkan. Misalnya, peserta didik dapat memahami
konsep tertentu melalui pengalaman langsung dengan teknologi produksi.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi yaitu hasil yang dicapai di akhir
pembelajaran dapat menjadi dasar yang kuat untuk refleksi. Pada saat proses pembelajaran
ketika saya memberi pertanyaan mengenai pakaian apa yang saya gunakan? Mereka
menjawab “Batik” kemudian saya bertanya bagaimana cara membuatnya? Peserta didik dapat
menjelaskan sesuai apa yang mereka ketahui. Apakah kalian tahu teknologi produksi
sandang? Mereka langsung menyebutkan satu per satu yang mereka ketahui seperti: Rajutan,
karena peserta didik pernah melihat orang tuanya secara langsung. Selanjutnya ada yang
menjawab konveksi karena peserta didik pernah ikut orangtuanya membeli pakaian di tempat
konveksi.

Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan prinsip
refleksi berupa pembelajaran bermakna yang berpusat kepada peserta didik, perubahan apa yang
pembelajaran akan saya lakukan?
bermakna Pengalaman bermakna yang saya peroleh yaitu pada kegiatan pembelajaran terbimbing 2
memberikan pengalaman mengajar bagi saya yang dimulai dari penyusunan perangkat ajar
RPP atau modul, pembuatan LKPD dan asesmen yang digunakan. Selama proses praktik
mengajar berlangsung saya belajar bagaimana cara untuk mengelola kelas dengan baik,
menghadapi peserta didik yang aktif saat pembelajaran, bertanya pertanyaan yang kreatif
serta membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Kegiatan tersebut memberikan
pengalaman yang berharga bagi saya yang dapat saya implementasikan di sekolah tempat
saya mengajar pada kehidupan mendatang.
Sesuai dengan pengalaman saya selama PPL di sekolah SD Kanisius Pugeran mayoritas
peserta didik kelas III yang menyukai proses pembelajaran “Belajar Sambil Bermain”
Maka inovasi yang akan saya tawarkan yaitu belajar dengan media “Pop-up book” jenis buku
yang memiliki elemen-elemen yang bisa 'muncul' atau 'pop-up' ketika halaman buku dibuka
atau ditekuk. Pop-up book mengandung gambar-gambar yang terbuat dari kertas yang dilipat
dengan rumit dan dirancang sedemikian rupa sehingga ketika halaman buku dibuka, gambar-
gambar tersebut menjadi tiga dimensi.

Gambar tersebut sebagai ilustrasi yang saya ambil dari internet.


Berikut langkah-langkah untuk menggunakan buku pop-up tentang perkembangan teknologi
produksi sandang:
1. Buka Buku dengan Pelan: Buka buku dengan pelan, pastikan tidak merobek atau
merusak halaman atau bagian-bagian pop-up di dalamnya.
2. Eksplorasi Setiap Pop-up: Jelajahi setiap bagian pop-up dengan hati-hati. Anda
mungkin akan melihat ilustrasi yang menggambarkan perubahan teknologi dalam
proses pembuatan pakaian dari zaman dahulu hingga sekarang.
3. Perhatikan Bagian-Bagian Pop-up: Perhatikan detail-detail kecil dalam setiap pop-
up, seperti gambar-gambar mesin jahit tradisional, tenunan tangan, atau alat-alat
modern yang digunakan dalam industri tekstil.
4. Baca Informasi Tambahan: Buku pop-up dilengkapi dengan informasi tambahan
yang memberikan penjelasan tentang setiap tahapan dalam perkembangan teknologi
produksi sandang. Bacalah dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik.
5. Diskusikan dan Pelajari Bersama: Mendiskusikan perkembangan teknologi
produksi sandang. Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
merangsang pemikiran kritis dan pemahaman yang lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai