PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan.
Metode atau strategi pengembangan ilmu pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara
mempraktekkan atau menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dijenjang pendidikan
maupun lingkungan masyarakat.
Perguruan tinggi berfungsi sebagai wadah pendidikan yang menyediakan dan
membentuk calon-calon pencetak bangsa mempunyai andil yang cukup besar dalam
mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Universitas Negeri Yogyakarta
terutama Fakultas Teknik menyiapkan calon-calon pendidik dan pengajar untuk
Sekolah Menengah Kejuruan, dimana dalam mengajar tentunnya calon pendidik juga
harus mempunyai softskill dan hardskill yang baik oleh sebab itu mahasiswa wajib
melaksanakan kegiatan Observasi SMK guna melakukan pengamatan serta mengetahui
lingkungan SMK secara langsung.
Observasi atau pengamatan lapangan sangat penting bagi mahasiswa yang
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung situasi, kondisi, dan
keadaan sekolah secara umum . Observasi akan lebih meningkatkan kinerja para
mahasiswa sehingga mereka dapat dengan lancar dalam melaksanakan tugas mereka di
sekolah tersebut sewaktu melaksanakan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan).
Dengan adanya observasi mahasiswa akan memahami, mengetahui, memaklumi seluk
beluk lingkungan sekolah, mulai dari fasilitas, tata ruang, letak, lingkungan, guru, staff
tata usaha, siswa, dan lain-lain.
Apabila observasi tidak dilakukan sebelum mahasiswa PLP, maka akan
mengakibatkan terjadinya kekeliruan dan interaksi antara mahasiwa dengan para guru,
siswa, maupun kepala sekolah tidak akan terjadi. Observasi juga merupakan program
yang dilakukan sebagai salah satu cara mencegah timbulnya hal-hal yang tidak
diinginkan bagi pihak mahasiswa yang mewakili Universitas ( penyelenggara) maupun
pihak sekolah selaku penyedia sarana dan prasana.
B. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari melaksanakan kegiatan observasi SMK adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran dan deskripsi sebuah Sekolah Menengah Kejuruan
terutama jurusan Tata boga.
2. Untuk mengetahui bentuk Rancangan Program Pembelajaran dan Silabus yang
diterapkan dalam SMK N 3 Purworejo.
3. Untuk mengetahui administrasi SMK N 3 Purworejo.
4. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung
5. Sebagai prasyarat dalam melengkapai tugas individu kuliah.
BAB II
KONDISI FISIK SMK
A. Bangunan SMK
SMK Negeri 3 Purworejo beralamatkan di Jl. Kartini No. 5 Purworejo.
Kode Pos 54113. Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa
Tengah. Dengan posisi geografis pada Lintang -7,714 dan Bujur 110,013.
Bangunan SMK Negeri 3 Purworejo berdiri diatas tanah seluas 10937
m2. Yang mana berdiri sejak tahun 1696 dengan SK Izin Operasional
16/ukk/3/1969. Status kepemilikan yaitu Pemerintah Daerah.
Bangunan SMK Negeri 3 Purworejo terdiri dari Ruang Kelas Dan
Mebelair, Ruang Pepustakaan dan Perabotan, Ruang Laboratorium Komputer
dan Perabot, Ruang Serbaguna/Aula, Ruang UKS, Ruang Praktik Kerja, Ruang
Multimedia, Unit Produksi, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata
Usaha, Ruang Bimbingan Konseling, Ruang OSIS, Toilet/MCK, Gudang,
Ruang Ibadah, Tempat Bermain dan Olahraga.
B. Ruang Teori
Ruang Teori yang ada di SMK Negeri 3 Purworejo terdiri dari Ruang
Teori 1 hingga Ruang Teori 19. Yang mana ruang teori tesebut di gunakan untuk
29 rombel belajar yag terdiri dari X Busana Butik (3 Kelas); X Jasa Boga (4
Kelas); X Kecantikan Kulit (1 kelas); X Kecantikan Rambut (1 kelas); XI
Busana Butik (4 Kelas); XI Jasa Boga (4 Kelas); XI Kecantikan Kulit (1 kelas);
XI Kecantikan Rambut (1 kelas); XII Busana Butik (4 Kelas); XII Jasa Boga (4
Kelas); XII Kecantikan Kulit (1 kelas); XII Kecantikan Rambut (1 kelas).
Dengan total 29 rombongan belajar.
Gambar 2. Ruang Teori
C. Ruang Lab
Ruang Lab yang ada di SMK Negeri 3 Purworejo yaitu Lab Komputer
dan Lab Bahasa. Dengan rincian Lab Komputer memiliki luas bangunan 72 m2
dan Lab Bahasa 35 m2. Lab Bahasa dan Lab Komputer masing-masing mampu
menampung 32 siswa dalam proses pembelajaran.
D. Dapur
Dapur yang ada di SMK Negeri 3 Purworejo yaitu Dapur Boga dan
Dapur Busana. Dengan rincian Dapur Boga memiliki luas 35 m2 dan Dapur
Busana memliki luas 35 m2.
Ruangan terdiri dari tempat rak buku dalam satu ruangan serta
tempat,membaca dengan cukup luas dengan meja dan kursi cukup banyak
dilengkapi dengan kipas angin.
Gambar 4. Perpustakaan
BAB III
PEMBELAJARAN SMK
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undag Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pegaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut ada dua dimensi kurikulum yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi
kedua dimensi tersebut. Penerapan dilakukan bertahap sejalan dengan proses persiapan
sekolah dan guru diseluruh Indonesia untuk dapat menerapkan Kurikulum 2013 secara
optimal. Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari Kurikulum tahun 2006 yang
disusun mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan berdasarkan evaluasi
kurikulum sebelumnya dalam menjawab tantangan yang dihadapi bangsa di masa
depan.
4. Fungsi Kurikulum
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi
dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya.
Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna
lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.
Fungsi Integrasi (the integrating function) : kurikulum merupakan alat
pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat
dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum sebagai alat
yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang
harus dihargai dan dilayani.
Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : kurikulum sebagai alat
pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga
dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak
melanjukan pendidikan.
Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program
belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik
mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu
mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.
6. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
D. Pembelajaran Guru
1) Di Kelas
Pembelajaran efektif dikelas dimulai sejak pukul 07.00 pagi hingga pukul
13.30. pembelajaran berlangsung selama 5 hari yaitu hari senin hingga jum’at.
Metode pembelajaran yang digunakan diantaranya metode pembelajaran
Saintific, Problem Based Learning, Projectdan lainnya.
Borang Observasi Pembelajaran/ Pelatihan
a. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh
pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau
proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
b. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
Setelahmenetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian
sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
c. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
a) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan
dalam tema tersebut.
b) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
d. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1. nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian
hasilpembelajaran tematik-terpadu.
2. deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikapsosial.
3. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
4. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
SMK Negeri 3 Purworejo berdiri sejak tahun 1969 dan memiliki 3
program keahlian yaitu Tata Boga, Tata Busana, Kecantikan. SMK Negeri.
Kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 3 Purworejo yaitu Kurikulum
2013 untuk kelas XI dan XII kemudian kurikulum 2013 revisi untuk kelas
X. Kurikulum 2013 sendiri di SMK Negeri 3 Purworejo sejak tahun 2013
atau sejak diberlakukannya kurikulum 2013 tersebut.
Kendala dari penerapan kurikulum 2013 di SMK yaitu masih
kurangnya bahana ajar yang dapat digunakan untuk proses pemeblajaran
siswa. Serta hasil belajar berupa rapor yang masih sulit dipahami oleh para
orang tua siswa.
Namun kurikulum 2013 juga memiliki kelebihan yaitu Secara
keseluruhan perubahan kurikulum memiliki dampak yang baik:
a. Ditandai dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada raport
siswa
b. Peningkatan kedisiplinan siswa, ditandai dengan berkurangnya
angka pelanggaran siswa.
c. Keaktifan belajar siswa lebih meningkat.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah melalui Kemenristek Dikti mengembangkan
berbagai materi yang dengan mudah dapat diakses oleh siswa. Serta
disediakannya berbagai sarana dan prasrana untuk menunjang kelancaran
Kurikulum 2013 revisi.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan laporan observasi di SMK Negeri 3 Purworejo ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi masyarakat luas.