Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 mengamanatkan bahwa kurikulum


pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap PerguruanTinggi dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yangmencakup
pengembangan kecerdasan intelektual,akhlak mulia, dan keterampilan. Selanjutnya
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2012
mengamanatkan bahwa kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam KKNI dibuat
mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang dihasilkan program pendidikan
dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk menangani masalah
pengangguran yang disebabkan oleh tidak terakuinya kompetensi seseorang maka
mekanisme pengakuan hasil pembelajaran lampau (Recognition of Prior
Learning/RPL) maupun pengakuan kompetensi saat ini (Recoqnition of Current
Competency) sangat dibutuhkan. KKNI dapat menjadi landasan strategi penyetaraan
kualifikasi seseorang yang diperoleh melalui dari pendidikan formal, nonformal,
informal, bahkan dari pengalaman bekerja. Salah satu faktor yang memegang peranan
penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah perangkat pembelajaran. Tersedianya
perangkat pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menunjang proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Perangkat pembelajaran memberikan kemudahan dan
dapat membantu guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Diadakannya program magang diharapkan dapat melatih mahasiswa untuk bekerja
mandiri dan belajar dari realita yang ada dalam masyarakat serta dapat menambah
wawasan mahasiswa. Kegiatan Magang pada dasarnya adalah untuk membandingkan
antara teori yang diterima di perkuliahan dan kenyataan yang terjadi di lapangan,
Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang
ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan
merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.Menimbang bahwa kegiatan
magang merupakan pengenalan dan pembekalan bagi mahasiswa, maka kami memilih
SMA Swasta Budisatrya Medan sebagai tempat untuk menerapkan ilmu yang kami
peroleh dan juga kami sebagai mahasiswa magang memperoleh berbagai pengalaman
tentang proses pembelajaran di kelas dan mengamati aktivitas guru di kelas.

B. TUJUAN MAGANG
Kegiatan Magang III ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi calon guru
dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran oleh pamong, mengembangkan perangkat
pembelajaran sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan bimbingan guru
pamong, adapun tujuan yang ingin dicapai tersebut adalah untuk mengetahui :

a. Melaksanakan pembelajaran terbimbing

b. Melaksanakan remidi dan pengayaan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler


BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG

A. VISI, MISI dan TUJUAN SEKOLAH


 VISI
1. Membantu pemerintah dalam proses pembangunan nasional bidang pendidikan
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ilmu pengetahuan.
2. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui proses pendidikan.
 MISI
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan ikhlas dan bertanggung jawab.
2. Mengantarkan siswa menjadi berakhlak terpuji, santun budi bahasa, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 TUJUAN
1. Meningkatkan disiplin siswa terutama dalam berpakaian, kehadiran belajar dan tata
tertib lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik dan teratur sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
3. Berusaha meningkatkan mutu pendidikan sehingga ketuntasan belajar dapat dicapai
dengan baik dan standar kelulusan dapat dicapai dengan sempurna.
4. Mendorong siswa untuk mengembangkan potensi diri melalui acara-acara tertentu
yang dilaksanakan di sekolah ataupun di luar sekolah.

B. ORGANISASI SEKOLAH
Organisasi yang terdapat di SMA Swasta Budisatrya Medan yaitu :

No Nama organisasi Gambar


.
1. Osis (Dibawah Naungan -
PKS 3)
2. Pramuka (Dibawah Naungan
guru okah raga) :
Dilaksanakan setiap hari
minggu pukul 08.00 – 10.00
WIB
3. Paskibra

4. Futsal (Dibawah guru olah


raga)

5. Pencak silat (Dibawah


Naungan PKS 3)

6. Tari (Dibawah Naungan


PKS 3)

7. Olimpiade (dibawah
Naungan PKS 3)

C. SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH (GURU, SISWA, dan


KEPENDIDIKAN)
Banyaknya sumber daya manusia yang ada di sekolah ini baik itu guru, siswa, dan
tenaga kependidikan berjumlah sebagai berikut :
1. Jumlah Guru : 27 Guru
2. Jumlah kelas : 12 kelas
3. Jumlah Siswa per Kelas
a. Kelas X-IPA-1 : 34 orang
b. Kelas X-IPA-2 : 34 orang
c. Kelas X-IPS-1 : 33 orang
d. Kelas X-IPS-2 : 33 orang
e. Kelas XI-IPA-1 : 34 orang
f. Kelas XI-IPA-2 : 33 orang
g. Kelas XI-IPS-1 : 31 orang
h. Kelas XI-IPS-2 : 34 orang
i. Kelas XII-IPA-1 : 37 orang
j. Kelas XII-IPA-2 : 34 orang
k. Kelas XII-IPS-1 : 35 orang
l. Kelas XII-IPS-2 : 35 orang

4. Jumlah Siswa Seluruhnya : 407 Orang

D. SARANA dan PRASARANA


A. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas Tanah : 2032 m2
2. Jumlah ruang kelas : 12 Ruangan
3. Ukuran ruang kelas : 42 m2, dengan ukuran 7 m x 6 m
4. Bangunan lain yang ada :
a. Ruang perpustakaan/ ruang komputer luasnya : 30 m2
b. Ruang kepala sekolah luasnya : 6 m2
c. Ruang guru luasnya : 9 m2
d. Ruang tata usaha : 12 m2
e. Musholla : 49 m2
f. Ruang KM / WC guru laki-laki luasnya : 1,5 m2
g. Ruang KM / WC guru perempuan luasnya : 1,5 m2
h. Ruang KM / WC siswa laki-laki luasnya : 6 m2
i. Ruang KM / WC siswa perempuan luasnya : 6 m2
j. Studio music luasnya : 9 m2
k. Lab Multimedia luasnya : 70 m2
l. Lab MIPA luasnya : 48 m2
5. Lapangan olah raga (jenis, ukuran)
a. Badminton : 240 m2
b. Futsal : 200 m2
c. Basket : 200 m2
B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :
Sebelah utara : Jalan Letda Sujono
Sebelah Selatan : Rumah warga
Sebelah Timur : Jalan bersama
Sebelah Barat : Rumah warga
2. Kondisi lingkungan sekolah :
SMA Swasta Budisatrya secara umum sekolah ini cukup baik sebagai salah satu lembaga
pendidikan dikarenakan letak sekolah cukup strategis yang berarti cukup tentram dalam
proses KBM serta tidak cukup jauh dari kebisingan kendaraan, dan di kelilingi sekolah
banyak di tanami bunga-bunga.
C. Fasilitas sekolah (kualitasnya)
1. Perpusatakaan : Umum, 1 (Baik)
2. Laboratorium : Umum, 3 (Baik)
3. Ruang tata usaha : 1 (Baik)
4. Musholla : 1 (Baik)
5. Kantor Guru : 1 (Baik)
6. Kantor TU : 1 (Baik)
7. Kantin : 2 (Baik)
8. Koperasi : 1 (Baik)
9. Studio Musik : 1 (Baik)
10. WIFI : 1 (Baik)
11. Kantor kepala sekolah: 1 (Baik)
12. Kantor WAKA 1 : 1 (Baik)
13. Kantor WAKA 2 : 1(Baik)
14. Kantor WAKA 3 : 1 (Baik)
15. WC : Khusus Guru (Baik)
Khusus kepala sekolah (Baik)
Khusus siswa 2 (Baik)

D. Penggunaan sekolah :
1. Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini : 4 (empat)
2. Jumlah “Shift” tiap hari : terdapat 2 shift

E. PRESTASI SEKOLAH dan KEGIATAN PENDUKUNG


Prestasi yang pernah di raih oleh siswa-siswi SMA Swasta Budisatrya Medan yaitu :
1. Juara III ajang kreativitas seni perpisahan akbar XI.
2. Dan lain-lain.

BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG 3

A. TELAAH KURIKULUM DAN PENYUSUNAN RPP MAPEL YANG RELEVAN


DI BAWAH BIMBINGAN GURU PAMONG

Kurikulum merupakan sebuah perangkat dari mata pelajaran dan juga program
pendidikan yang diberikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan yang isinya
mengenai rancangan pelajaran yang akan diberikan pendidik kepada peserta didik dalam
satu periode jenjang pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Kurikulum
merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi,
bahan ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. Kurikulum ini tidak
sembarangan dibuat, namun disesuaikan pada keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan serta kebutuhan lapangan kerja. Telaah kurikulum adalah suatu kajian
terhadap kompetensi, materi, evaluasi serta perencanaan pembelajarn yang dapat
dijadikan pedoman bagi guru di sekolah. Kurikulum yang digunakan dan diterapkan di
sekolah SMA Swasta Budisatrya Medan adalah kurikulum 2013. Dalam penerapan
kurikulum 2013 ini guru menggunakan pendekatan 5M yang menciptakan pembelajaran
yang aktif. Pendekatan 5M ini meliputi : 1. Mengamati, 2. Menanya, 3. Mengumpulkan
data, 4. Mengasosiasi, 5. Menyimpulkan.

Penyusunan RPP mata pelajaran Biologi yang relevan dibawah bimbingan guru
pamong yaitu Rpp memiliki komponen- komponen yang lengkap yaitu meliputi:
identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,
tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, indikator ketercapaian kompetensi, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan penilaian hasil pembelajaran. Ibu fajriah juga
menambahkan bahwa dalam penulisan Rpp haruslah disertai dengan LKPD walaupun
soal yang diberikan kepada siswa sudah dicantumkan di Lks namun haruslah tetap
dicantumkan pada akhir RPP. Selain itu, Ibu Fajriah juga menambahkan model
pembelajaran yang diterapkan merupakan model yang terfokus pada siswa atau yang
sering disebut dengan Student Learning Center sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pada kurikulum 2013.

B. MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN MAPEL YANG RELEVAN DI


BAWAH BIMBINGAN GURU PAMONG
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), perangkat
adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara
menjadikan orang belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011) perangkat pembelajaran adalah
alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi
pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di
luar kelas. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan
bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk
silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian,
dan skenario pembelajaran.

a.Silabus

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa silabus
merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menegah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap
tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Silabus untuk mata pelajaran SMA secara umum berisi:

1. Identitas mata pelajaran

2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas

3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam


aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
semua jenjang pendidikan, kelas dan mata pelajaran.

4. Kompetensi dasar, berkaitan dengan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,


pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

5. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

6. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.

7. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan


pencapaian hasil belajar peserta didik.

8. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun.

9. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
b. RPP

Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman
Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses
yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus. RPP mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata
pelajaran, dan kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan
pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) Materi pembelajaran; metode
pembelajaran; (6) Media, alat dan sumber belajar; (7) Langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; dan (7) Penilaian

c.Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Menurut Depdiknas (2007), LKS adalah lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. Tugas yang diperintahkan dalam LKS harus mengacu pada
kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Tugas tersebut dapat berupa tugas teoritis dan
tugas praktis (Abdul Majid, 2008: 176-177). LKS digunakan sebagai sarana untuk
mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam proses belajar-mengajar.

d.Instrumen Penilaian

Penilaian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta


didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Pedoman Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa penilaian dalam setiap mata pelajaran
meliputi kompetnsi pengetahuan, kompetensi keterampilan dan kompetensi sikap.
Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari masing-
masing domain tersebut. Ada beberapa teknik dan instrumen penilaian yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun
non-tes antara lain tes tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil karya,
penilaian portofolio dan penilaian diri.

Dalam menyusun Perangkat Pembelajaran Mapel Yang Relevan Di Bawah Bimbingan


Guru Pamong mata pelajaran biologi yaitu Ibu Fajriah

C. MENGAMATI PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS YANG


DILAKSANAKAN OLEH GURU MAPEL

Proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Biologi yaitu
ibu Fajriah dikelas XI IPA 1 yang saya amati yaitu pembalajaran yang dilakukan terdiri
atas 3 tahapan yaitu pembukaaan, inti dan penutup. Pada tahap proses pembukaan ibu
Fajriah mengucapkan salam kepada seluruh siswa, kemudian memerintahkan ketua kelas
untuk memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, setelah itu ibu fajriah mengecek
kehadiran siswa. Selesai doa pembuka dilanjutkan dengan pemberian motivasi sekaligus
mengaitkan pembelajaran yang dilakukan dengan kehidupan sehari-hari. Dari hal tersebut
saya dapat lihat bahwa ibu fajriah mencoba menciptakan kelas yang aktif dan kreatif.
Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Pada tahap inti ini, ibu Fajriah menggunakan pendekatan Dari kelima pendekatan
tersebut saya melihat siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada tahap
kegiatan ini saya juga melihat bahwa guru membuat sistem pembelajaran aktif pada siswa.
Jadi guru bertugas sebagai pengarah dalam pembelajaran sedangkan siswa bertugas untuk
melaksanakan seperti melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan suatu
permasalahan. Dalam dalam kegiatan belar mengajar ibu Fajriah juga membentuk
kelompok belajar untuk mendiskusikan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
pembelajaran biologi. Hasil dari hasil diskusi tersebut akan dipresentasikan oleh siswa
perwakilan dari masing-masing kelompok. Dari hal ini guru dapat mengukur kemampuan
menalar siswa dalam pembelajaran baik dari segi kognitif, psikomotorik, dan keterampilan
dari masing-masing siswa.

Pada tahap penutup, ibu Fajriah meminta kepada salah satu siswa untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian akan ditutup dengan mengucapkan
salam.

D. MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DI BAWAH BIMBINGAN GURU


MAPEL

Pembelajaran dibawah bimbingan guru mata pelajaran (Mapel) disesuaikan dengan


pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong mata pelajaran Biologi yaitu ibu Fajriah.
Jadi dalam pelaksanaanya guru Mapel yaitu ibu Fajriah mengintruksikan saya untuk
menyiapkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan, RPP, dan juga PPT agar dalam
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan siswa dapat lebih memahami
materi lewat PPT (Powe point) yang ditampilkan. Seperti yang dilakukan ibu Fajriah saya
juga melakukan proses pembelajaran melalui 3 tahap yaitu pembukaan, inti dan penutup.

Pada tahap pembukaan, saya melakukan langkah-langkah seperti mengucapkan salam,


berdoa sebelum memulai pembelajaran, absensi siswa, dan bertanya mengenai apa yang
mereka ketahui mengenai materi pembelajaran yang akan dibahas. Pada tahap inti, saya
melakukan pendekatan 5M yang menciptakan pembelajaran yang aktif. Pendekatan 5M ini
meliputi : 1. Mengamati, 2. Menanya, 3. Mengumpulkan data, 4. Mengasosiasi, 5.
Menyimpulkan. Metode yang saya lakukan dalam proses pembelajaran yaitu metode
discovery learning. Jadi dalam pelaksanaanya saya membagi kelas menjadi 5 kelompok
kemudian saya membagikan soal dan membimbing mereka untuk melakukan diskusi
kemudian memberikan waktu selama 15 menit untuk mengerjakan soal. Setelah itu akan
dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing kelompok. Dan diakhiri dengan
kegiatan penutu yaitu kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan.
Pada akhir pembelajaran ibu Fajriah memberi masukan kepada kami baik itu kritik,
saran ataupun motivasi, tips, dan trik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

E. MASING-MASING MAHASISWA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN


SECARA BERGANTIAN DI BAWAH BIMBINGAN GURU MAPEL

Dalam melaksanakan pembelajaran di SMA Swasta Budisatrya Medan pada mata


pelajaran Biologi, kami mahasiswa biologi terdiri dari 4 orang. Kami mahasiswa masing-
masing mahasiswa ditugaskan untuk mengajar dan bertanggung jawab terhadap 1 kelas
saja. Jadi dalam pelaksanaan pembelajaran secara bergantian di bawah bimbingan guru
mapel tidak dilakukan karena hal tersebut.

Pada kegiatan ini guru pamong memberikan waktu unuk guru magang untuk mengajar
didepan kelas pada hari rabu, dan jumat pada les 1 dan 2. Guru magang msuk kedalam
kelas tepat waktu sebtelah bel masuk berbunyi kemudian guru magang memulai
pembelajaran berdasarkan dengan apa yang sudah tertera didalam RPP. Guru magang
mengajar sesuai dengan materi selanjutnya yang akan diajarkan. Guru pamong
menggunakan media power point yang menarik agar siswa dapat fokus kepada
pembelajaran dan dengan video animasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Dan sebagai
penutup guru magang memberikan soal yang akan dikerjakan oleh siswa dan akan dinilai
oleh guru magang sebagai pelaporan kepada guru pamong.

F. MEMBIMBING SATU ORANG SISWA PADA KEGIATAN EKSTRA


KURIKULER DI BAWAH BIMBINGAN GURU PAMONG.

Kegiatan ekstrakulikuler dibawah guru pamong yang diikuti adalah pramuka (Praja
Muda Karana). Ekskul ini dibina oleh guru mata pelajaran penjas yang bernama bapak
M.Rahmat Dhani S.Pd. Kegiatan pramuka dilakukan setiap hari minggu pagi di mulai pada
pukul 08 sampai dengan pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa di SMA
SWASTA BUDISATRYA mulai dari kelas X,XI,dan XII yang untuk kegiatannya
dilakukan sesuai dengan minat siswa, dan tidak ada paksaan untuk mengikuti kegiatan
eksul pramuka ini.

Sesuai dengan makna dari kata pramuka yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka
Berkarya. Di dalam ekskul Pramuka ini siswa diajarkan dan diajak untuk bersikap seperti
lambang dari pramuka yaitu tunas kelapa yang memilki makna Yakni semua dari yang ada
di kelapa dapat digunakan. Dalam kegiatan pramuka ini para siswa diajarkan prinsip-
prinsip dasar pramuka yaitu sebagai berikut:

 Iman, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya.

 Peduli terhadap dirinya pribadi.


 Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Pembina pramuka mengajarkan kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan
pramuka untuk dapat hidup di mana saja mereka berada dengan memanfaatkan apa yang
tersedia di alam. Anggota juga di minta untuk selalu bekerja sama dan mandiri. Contohnya
saja dapat dilihat pada saat mereka diperintahkan untuk membuat meja makan yang
terbuat dari kayu-kayu panjang (rotan) yang diikat menggunakan tali. Disinilah dapat
dilihat kekompakan mereka dilatih dengan secara bersama-sama dan bergotong royong
untuk menyelesaikan misi yang diberikan kepada mereka. Mereka merangkai meja makan
tersebut dengan terampil dan cekatan . Apabila tidak teliti dan sembarangan maka meja
makan tidak dapat berdiri dengan tegak dan sempurna.

G. MELAKSANAKAN KEGIATAN NON MENGAJAR DI UNIT SEKOLAH

Dalam kegiatan non mengajar di unit sekolah, hal yang dilakukan yaitu kami sebagai
guru magang adalah bertugas membantu tugas yang dikerjakan oleh masing-masing Pks.
Jadi guru magang berbagi tugas dengan guru magang yang lain untuk mengatur jadwal
mengajar dengan jadwal tugas piket di Pks. Pks terdiri dari 3 golongan dan dari ketiga Pks
tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda pada setiap tingkatannya.

Seperti pada Pks 1 bertugas dalam memasukkan nilai-nilai siswa kedalam database
sekolah yakni data nilai siswa kelas 12 yang akan melaksanakan UN dan yang akan
mendaftar ke perguruan tinggi dengan menggunakan jalur undangan atau sering disingkat
dengan istilah SMPTN. Guru magang mendapat kendala pada saat melaksanakan tugas
tersebut karena masih banyak siswa yang belum mengumpulkan raport mereka kepada wali
kelasnya masing-masing. Dan cara yang kami lakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut yaitu dengan Pks menginstruksikan kepada setiap wali kelas untuk
memberitahukan kepada siswa agar segera mengumpulkan raportnya kepada wali kelas dan
selanjutnya akan diserahkan kepada Pks 1 agar semua nilai dapat terinput secara
keseluruhan. Kemudian ada pula Pks 2 yang bertugas berkeliling setiap bel masuk
berbunyi dan menggantikan guru yang tidak hadir dikelas apabila diperlukan. Kemudian
ada Pks 3 yang bertugas mengurus kehadiran siswa seperti apabila jika ada siswa ada yang
menitip surat kepada satpam maka Pks 3 akan mengantar surat tersebut ke kelas siswa sakit
itu berada. Dan Pks juga bertugas melihat kerapian seragam siswa dan memberi hukuman
pada siswa yang terlambat.

H. MENYUSUN LAPORAN KEGIATAN MAGANG 3

Penyusunan laporan kegiatan magang 3, Pada kegiatan ini guru magang mempersiapkan
segala yang menjadi isi di dalam laporan akhir magang 3. Laporan magang 3 terdiri atas
Bab 1, 2, dan 3 setelah disertai dengan lampiran-lampiran, dokumentasi,dan lain-lain. Agar
laporan akhir magang dapat terselesaikan dengan mudah dan tidak membuang banyak
waktu dalam pengerjaannya.

I. REFLEKSI
Refleksi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan, kegagalan, ketidaklengkapan data,
keterbatasan pengetahuan, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan
magang. Refleksi dalam hal ini merujuk pada upaya berpikir secara mendalam atas apa
yang telah dilakukan. Pada saat melakukan refleksi dengan dosen pembimbing banyak
sekali informasi berupa kritik, masukan, motivasi yang diberikan oleh dosen pembimbng
magang yaitu bapak Halim Simatupang S.Pd, M.Pd . Mahasiswa diberikan informasi dan
arahan oleh dosen pembimbing mengenai kegiatan dan hal-hal apa saja yang akan
dilakukan pada magang 3, setelah itu diberikan tips dan cara agar magang 3 dapat
berlangsung dengan lancar dan tanpa kendali apapun. Baik itu dalam penyusunan RPP,
Bahan ajar, LKS dan cara mengajar yang baik yang dapat dilakukan guru magang didalam
kelas. Guru pamong yaitu Ibu Fajriah juga mengadakan refleksi kepada guru magang
biasanya melakukan refleksi mengunakan teknik bertanya secara langsung mengenai
kesulitan-kesulitan yang dialami selama proses magang 3, serta juga memberikan motivasi,
tips dan trik mengajar dan bagaimana teknik-teknik belajar mengajar yang benar.
BAB IV

PENUTUP
A. SIMPULAN

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Magang 3 merupakan salah
satu mata kuliah dan kegiatan lanjutan dari magang 2, magang 3 ini dilaksanakan oleh
mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan semester 6. Kegiatan Magang III ini
bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi calon guru dengan mengamati pelaksanaan
pembelajaran oleh pamong, mengembangkan perangkat pembelajaran sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan bimbingan guru pamong. Magang 3 juga
memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman yang tidak di dapatkan selama proses
pembelajaran di dalam kelas, banyak pengamatan yang telah kami lakukan, pengalaman
dan pengetahuan seputar tentang cara-cara dan langkah-langkah dalam melaksanakan
pembelajaran terbimbing, melaksanakan remidi dan pengayaan pembelajaran.

Selama melaksanakan magang 3 selama 1 bulan kami juga melakukan kegiatan ekskul
sebagai kegiatan ekstrakulikuler , Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler strategi-strategi
dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari pembuatan
RPP, silabus dan bahan ajar yang digunakan sehingga proses belajar mengajar bisa
berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan oleh guru melalui RPP. Jadi, dari hasil
telaah yang telah kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kurikulum yang
digunakan di SMA SWASTA BUDISATRYA Medan adalah kurikulum tingkat satuan
pendidikan (K13). Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru bidang studi lebih
dominan tatap muka atau pembelajaran secara langsung dikelas berdasarkan metode
pembelajaran apa yang digunakan. RPP yang digunakan disusun berdasarkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (K13) memuat Identitas RPP, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Media
pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan tema pembelajarannya. Sistem evaluasi
terdiri atas test dan non-tes.

B. SARAN

Dengan terlaksananya program Magang 3 ini diharapkan kami para mahasiswa


calon pendidik di masa depan bisa memahami dan mengaplikasikannya ilmu yang telah
kami dapatkan selama proses magang. Hendaknya melalui magang 3 ini pula mahasiswa
selaku calon pendidik dan peserta magang agar memanfaatkan momen magang ini untuk
menggali ilmu mendidik dengan sebaik-baiknya. Dari hasil magang 3 ini, Kiranya
mahasiswa dapat memiliki pengalaman bagaimana cara agar menjadi pengajar yang
profesional dan bagaimana cara membuat RPP yang baik dan yang benar menurut
peraturan Menteri.Tidak lupa pula kami panjatkan Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan kepada orang tua kami yang telah mendukung kami dari segi
materi maupun nonmateri karena saya telah dapat menyelesaikan laporan Magang 3
dengan sebaik-baiknya meski masih banyak kekurangan dari laporan magang 3 ini dan
masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan laporan ini. Dan semoga laporan magang 3 ini dapat bermanfaat bagi
semua orang yang membaca.

Anda mungkin juga menyukai