Anda di halaman 1dari 61

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam UU-RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Selain itu
terdapat penjelasan PP RI No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
(yakni penjelasan pasal 3 dikemukakan rincian tujuan-tujuan pendidikan dasar
tersebut (Undang-Undang, 1992: 79-80) sebagai berikut.
1. Pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi
2. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota
masyarakat
3. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai warga negara
4. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat
manusia
5. Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah dalam menguasai kurikulum yang diisyaratkan.
Oleh karena itu pada dasarnya pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Maksud dari manusia seutuhnya adalah manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan kesejahteraan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah
menyelenggarakan pendidikan melalui jalur formal yaitu sekolah. Sekolah
2

merupakan wadah untuk membentuk masyarakat yang terpelajar, berakhlak


mulia, aktif, kreatif dan inovatif serta menciptakan generasi penerus bangsa
yang kelak akan menjalankan roda pemerintahan.
Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) merupakan tahap kegiatan
latihan mengajar dan latihan tugas kependidikan lain yang dilaksanakan
terintegrasi dan dalam situasi nyata di sekolah latihan, baik secara terbimbing
maupun secara mandiri. Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) juga
merupakan salah satu kegiatan kurikuler dan merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai calon pendidik
di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Banjarmasin.
Salah satu faktor pendidikan yang sangat berpengaruh adalah cara
pengajaran dari tenaga didik kepada peserta didik, baik cara mengajar,
evaluasi pelajaran, materi pembelajaran. Untuk menunjang faktor tersebut,
agar pendidikan dapat berhasil, maka salah satu mata kuliah yang disajikan
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP UNLAM Banjarmasin
adalah program Pengalaman Lapangan (PPL) yang di bagi menjadi dua
bagian yaitu PPL I dan PPL II. Di mana PPL I merupakan kegiatan observasi
sekolah. Observasi adalah suatu aktivitas melihat, mengingat, dan merekam
suatu kejadian atau peristiwa dan fenomena dengan cara bertanya,
mengumpulkan data, wawancara dan mencatat. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan bantuan alat elektronik seperti kamera dan PPL II merupakan
kegiatan pelatihan mengajar disekolah yang bersangkutan.
Dengan adanya PPL II ini diharapkan dapat menjadi langkah awal
terbentuknya profesionalisme bagi calon pendidik untuk mengenal segala
kegiatan dan setiap unsur yang ada di sekolah.
3

B. Tujuan PPL
Pelaksanaan pengalaman lapangan (praktik kependidikan) ditujukan
untuk pembentukan profesionalitas guru atau tenaga kependidikan yang lain.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan lapangan adalah pribadi calon
pendidik yang mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya seta cakap dan
tepat menggunakannya di dalam penyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Secara khusus PPL II bertujuan agar calon guru dapat:
1. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata.
2. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
3. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya
selama pelatihan melalui refleksi, dan menuangkan hasil efleksi tersebut
dalam bentuk laporan.

C. Waktu Pelaksanaan PPL


Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) diselenggarakan dari tanggal
08 Agustus 2016 sampai 15 Novermber 2016 dari pukul 07.30 – 15.00 WITA
untuk hari Senin sampai Kamis, 07.30 – 15.00 WITA sedangkan untuk hari
jum’at dimulai dari pukul 07.30 – 11.05 WITA dan Sabtu dimulai dari pukul
07.30 – 13.15 WITA. Selama kurun waktu yang ditentukan tersebut,
mahasiswa peserta PPL II berada di sekolah latihan setiap hari aktif sesuai
dengan jam sekolah kecuali pada hari-hari libur nasional dan hari yang
diliburkan.
4

D. Tempat Pelaksanaan PPL


Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dari Unit Program
Pengalaman Lapangan (UPPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, pelaksanaan PPL II adalah
bertempat di :
Nama Sekolah : MAN 1 Banjarmasin
Alamat : Jl. Kampung Melayu Darat No. 31 RT. 11,
Banjarmasin Tengah, Seberang Mesjid,
Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70231.

E. Kegiatan Dalam PPL


Kegiatan dalam PPL II ini terdiri dari tiga macam, yaitu observasi,
kegiatan praktik mengajar dan kegiatan non-mengajar. Kegiatan observasi
dilakukan selama 6 hari dari tanggal 8 Agustus sampai 13 Agustus 2016.
Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan sebanyak 12 kali, dengan dua kali
diujikan (untuk mid tes dan final tes PPL II). Mahasiswa peserta PPL II
bersama dengan Guru Pamong menentukan jadwal kegiatan praktik mengajar.
Setelah itu, mahasiswa peserta PPL II meminta bahan ajar kepada Guru
Pamong, kemudian membuat dan mengkonsultasikan Rencana Pembelajaran
kepada Guru Pamong. Rencana Pembelajaran yang telah disetujui dan
ditanda-tangani oleh Guru Pamong siap dilaksanakan dalam mengajar di
kelas.
Kegiatan non-mengajar tediri dari tiga macam, yaitu merencanakan
dan melaksanakan administrasi sekolah terutama administrasi bidang studi,
merencanakan dan melaksanakan bimbingan kesulitan belajar bidang studi
bagi siswa.
5

BAB II

OBSERVASI DAN PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Deskripsi Fisik Sekolah


1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : MAN 1 Banjarmasin
b. No. Statistik Madrasah (NSM) : 121163710038
c. No. Pokok Sek Nas (SPSN) : 30315577
d. Alamat Sekolah
Jalan : Kampung Melayu Darat
Kelurahan : Kampung Melayu
Kecamatan : Banjarmasin Tengah
Kota : Banjarmasin
Propinsi : Kalimantan Selatan
Nomor Telepon : 0511-3250534
Fax : 0511-3250534
Kode Pos : 70231
Website : www.man1banjarmasin.com
e. Status Sekolah : Negeri
f. Tahun didirikan : 1978
g. Dengan Surat Keputusan : SK Mentri Agama No. 7 tahun 1978
h. SK. Akreditasi
Nomor : 033/BAB-SM/PROP-15/LL/II/2012
Tanggal : 22 Nopember 2012
i. Hasil Akreditasi : A (Amat Baik)
j. Nama Kepala Madrasah : Dra. Hj. Naini Pristiana
NIP : 19640922 199303 2 002
6

k. SK Kepala Madrasah
No : Ma. 17.10/KP. 07.6/200/2015
Tanggal : 30 Maret 2015
l. Waktu penyelenggaraan :
Senin – Kamis : 07.30 – 15.00 WITA
Jum’at : 07.30 – 11.15 WITA
Sabtu : 07.30 – 13.15 WITA

Selain itu, gedung dan sarana fisik MAN 1 Banjarmasin yang terbuat dari
bangunan permanen dan berbatasan pula dengan :
1) Sebelah Utara : Jalan Raya (Jalan Kampung Melayu Darat)
2) Sebelah Selatan : Rumah Penduduk
3) Sebelah Barat : SD Seberang Masjid 1
4) Sebelah Timur : Gang dan Ruko Pertokoan

2. Keadaan Ruang
a. Ruang Kepala Madrasah : 1 buah luasnya 50 m²
b. Ruang Wakil Kepala Madrasah : 1 buah
c. Ruang Dewan Guru : 1 buah luasnya 90 m²
d. Ruang Tata Usaha : 1 buah luasnya 45 m²
e. Ruang Kelas : 23 buah
Ruang kelas terdiri dari 7 buah untuk kelas X, 8 buah untuk kelas XI,
dan 8 buah untuk kelas XII.
f. Ruang BP/BK : 1 buah luasnya 30 m²
g. Mushalla : 1 buah luasnya 200 m²
h. Ruang Perpustakaan : 1 buah luasnya 144 m²
i. Ruang Lab. Komputer : 1 buah luasnya 32 m²
j. Ruang Lab. Biologi : 1 buah
7

k. Ruang Lab. Fisika : 1 buah


l. Ruang Lab. Kimia : 1 buah
m. Ruang Lab. Bahasa : 1 buah
n. Ruang Keterampilan : 1 buah
o. Ruang Multimedia : 1 buah
p. Ruang PMR/UKS : 1 buah
q. Ruang OSIS : 1 buah
r. Ruang Pramuka : 1 buah
s. Kantin : 5 buah
t. Koperasi Guru/ Siswa : 1 buah
u. Pos Satpam : 1 buah
v. Parkir Kendaraan Guru : 1 buah
w. Parkir Kendaraan Siswa : 2 buah
x. Kebun Sekolah : 1 buah luasnya 30 m²
y. Gudang : 1 buah
z. WC : 10 buah
WC terdiri dari 2 buah untuk WC Guru/TU, 4 buah WC untuk Siswa,
dan 4 buah WC untuk Siswi.

3. Sarana Olahraga
a. Lapangan Volly : Ada
b. Lapangan Basket : Ada
c. Lapangan Futsal : Ada
d. Tenis Meja : Ada

4. Keadaan Kelas
Adapun keadaan kelas di MAN 1 Banjarmasin adalah sebagai berikut:
a. Kelas X : Ada 7 Kelas
8

b. Kelas XI : Ada 8 Kelas


c. Kelas XII : Ada 8 Kelas
Kondisi ruang kelas yaitu, ventelasi udara cukup baik, cahaya cukup
baik, kebersihan cukup baik, kipas angin cukup baik, serta daya tampung
siswa rata-rata 35 orang, dinding dan lantai ada yang terbuat dari kayu dan
ada yang terbuat dari beton dengan kondisi baik. Sedangkan perlengkapan
yang ada di dalam kelas yaitu, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa
papan tulis, spidol, penghapus, buku absen, jadwal pelajaran, daftar
kebersihan, struktur organisasi kelas, tempat sampah, sapu, pel, dan meja
Al-Qur’an serta ada sebagian kelas yang sudah ada proyektornya sebagai
fasilitas media pembelajaran di kelas.

5. Keadaan ruangan (Perpustakaan, Laboratorium, BP/BK. TU,


Mushalla, Tempat Olahraga,Tempat Parkir dan Kantin Sekolah)
a. Perpustakaan
Terbagi atas dua ruangan yang saling terhubung. Ruangan
pertama adalah untuk membaca, dan yang kedua digunakan untuk
meletakkan buku-buku. Kondisi perpustakaan cukup bersih dan
tenang. Perpustakaan MAN 1 Banjarmasin merupakan anggota dari
perpustakaan dan mempunyai hak yang sama dalam hal peminjaman,
perawatan, dan penggunaan perpustakaan sesuai dengan tata tertib
yang berlaku.
Buku yang menjadi koleksi diperpustakaan ini diklasifikasikan
sesuai dengan jenis bukunya seperti karya umum, agama, bahasa, ilmu
sosial, ilmu murni, ilmu teknologi/terapan, seni/olahraga,
kesusastraan, sejarah/geografi, fisika, referensi, cerita anak, serta fiksi
dan non fiksi. Pengklasifikasian tersebut sangat membantu siswa agar
lebih mudah menentukan buku yang diperlukan. Buku-buku tersebut
dapat dipinjam dan dibawa pulang.
9

b. Laboratorium
MAN 1 Banjarmasin memiliki 5 laboratorium, yaitu 3
laboratorium IPA (biologi, fisika dan kimia), 1 laboratorium komputer
dan 1 laboratorium bahasa. Di dalam laboratorium terdapat tata tertib
yang harus ditaati oleh siswa(i) penggunanya selama dalam kegiatan
belajar mengajar. Laboratorium komputer memiliki 32 buah komputer,
tetapi yang bisa dipakai ada 19 buah komputer. Dalam laboratorium
IPA (Lab. Biologi, Lab. Fisika, dan Lab. Kimia) terdapat Peralatan
Praktikum IPA dan reflika Organ-Organ Tubuh Manusia.
c. Ruang Bimbingan Pribadi/Bimbingan Konseling
Ruangan ini hanya khusus untuk guru BP/BK. Apabila ada
siswa-siswi yang sedang dalam masalah maupun sedang perlu
bimbingan maka siswa-siswi dapat keruangan tersebut. Ruangan ini
bergabung dengan ruang dewan guru, di dalam ruangan ini terdapat 1
rak buku, 2 buah meja, dan 4 buah kursi.
d. Ruang Tata Usaha
Ruangan ini terletak di lantai 1, dengan luas 45 m². Di
dalamnya terdapat 5 buah lemari, 8 kursi serta 8 meja serta struktur
organisasi Tata Usaha Sekolah MAN 1 Banjarmasin
e. Mushalla
Mushalla seluas 200 m² ini adalah mushalla bersama yang
digunakan seluruh siswa(i) MAN 1 Banjarmasin. Letaknya berada di
lantai 3 di samping laboratorium komputer MAN 1 Banjarmasin dan
biasanya digunakan secara bergantian oleh para siswa(i) dan para
dewan guru. Mushalla yang berada di sekolah ini dapat dikategori
amat baik.
10

f. Tempat Kegiatan Olahraga


Kegiatan olahraga di MAN 1 Banjarmasin dilakukan di
lapangan utama yang biasa dipakai untuk kegiatan Upacara Bendera
setiap Hari Senin dan Upacara Peringatan Hari-Hari Besar Nasional,
Lapangan utama ini juga digunakan untuk olahraga voli ball, lari,
basket ball, futsal, dan bulu tangkis serta terdapat satu ruang yang
serbaguna bisa digunakan sebagai ruang Tenis Meja.
g. Tempat Parkir
Tempat parkir siswa ada 2, yaitu di bawah kelas dan disamping
kantin. Sedangkan untuk para guru berada di tepi lapangan halaman
sekolah.
h. Kantin Sekolah
Kantin Sekolah MAN 1 Banjarmasin dapat di kategorikan
Baik. Kantin Sekolah ini terdapat 5 Warung yang menyediakan
makanan dan minuman yang mengenyangkan dan nyaman serta harga
makanan dan minuman ini sesuai dengan kantong siswa(i). Kantin
Sekolah MAN 1 Banjarmasin ini lingkungannya bersih, rapi, dan
suasanannya nyaman.
11

B. Organisasi dan Personalia Sekolah


1. Struktur Organisasi MAN 1 Banjarmasin

Dra. Hj. Naini Pristiana

Kepala Madrasah

Drs. H. Usamah

Kepala Urusan TU

Gusti Nuardi, S. Pd Dra. Hj. Rita Zahra Drs. Syahran, S.Pd Drs. Anwar

Wakamad Bid. kurikulum Wakamad Bid. kesiswaan Wakamad Bid. Sarpras Wakamad Bid. Humas

Laboratorium BP/BK Tata Usaha Perpustakaan

Multi Komp Bahasa Fisika Biologi Kimia Admin. Kep. Keu. Sarana Kesisw. Umum

Wali Kelas

Guru

Siswa
12

2. Personalia Tata Usaha


No Nama Golongan Jabatan
1 Drs. H. Usamah III/d Kepala Urusan TU
2 Zayadi Rahmat III/b Kerapian
3 Hj. Fatimah III/b Kesiswaan
4 Rusdiati III/b Kepegawaian
5 Mukhlis III/b Ur/Umum/Koperasi
6 Halidi III/b Bendahara Rutin
7 Fitriani, S.Pd Petugas Lab IPA
Petugas
8 Najahah
Perpustakaan
Petugas
9 Ayu Maya Sholihah
Perpustakaan
10 Andri Irawan Cleaning Service
11 Akhmad Jawawi Cleaning Service
12 Rahmatullah Security
13 Abdul Syahib Security
14 Aliansyah Pertamanan
15 Ardiansyah Penjaga Sekolah
13

1. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling


Kepala Madrasah

Koordinator

Petugas BK

Siswa Asuh

Kelas X Kelas XI Kelas XII

C. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


1. Silabus Pembelajaran
Menurut Departemen Pendidikan Nasional silabus dan sistem
penilaian merupakan urutan penyajian bagian-bagian dari silabus dan
sistem penilaian suatu mata pelajaran. Silabus dan sistem penilaian di
susun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi.
Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem penilaian Kimia di
mulai dengan Identifikasi, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi
pokok dan uraian materi pokok, pengalaman belajar, indikator, penilaian
yang meliputi jenis tagihan, bentuk dan contoh instrumen, serta alokasi
waktu dan sumber/bahan/alat.
Berdasarkan pengamatan penulis, kurikulum yang digunakan di
MAN 1 Banjarmasin ada dua kurikulum yaitu Kurikulum 2013 (K13)
untuk kelas X dan XI sedangkan Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas XII.
14

Berdasarkan keterangan di atas, maka silabus dan sistem penilaian


yang di pakai di MAN 1 Banjarmasin sudah sesuai dengan referensi
menurut Departemen Pendidikan Nasional.
Silabus dan sistem penilaian ini berfungsi untuk mengetahui
kemajuan belajar siswa, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan
umpan balik, melakukan perbaikan, memotivasi guru agar mengajar lebih
baik dan memotivasi siswa untuk belajar lebih baik. Prinsip-prinsip yang
harus dipenuhi adalah: valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil
dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh dan bermakna.
Prinsip-prinsip tersebut sudah terpenuhi di dalam silabus dan penilaian
yang di terapkan di MAN 1 Banjarmasin.
Silabus merupakan salah satu bagian yang paling penting dan dapat
menunjang tugas guru dalam kegiatan belajar-mengajar. Adapun silabus
yang digunakan di MAN 1 Banjarmasin berlaku untuk satu semester dan
dengan keterangan sebagai berikut :
a. Silabus menguraikan tentang materi pelajaran yang tercakup dalam
pokok bahasan atau sub pokok bahasan, untuk mengetahui kedalam
dan keluasan uraian materi
b. Silabus terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
yang harus dicapai siswa.
c. Silabus juga memuat peniaian yang digunakan yaitu teknik, bentuk
instrument dan contoh instrument.
d. Alokasi waktu dan sumber juga dimuat dalam silabus
e. Silabus untuk kurikulum 2013 (terlampir)
Adapun format silabus KTSP 2006 sebagai berikut:
Silabus :
Mata pelajaran :
Kelas/ program :
15

Semester :
Standar kompetensi :
Format Silabus Pembelajaran
Penilaian
Aloka Sumber/
Kompetensi Materi Indikat Jenis Bentuk
si alat/
dasar pokok or penilaia instrume
waktu bahan
n n

2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana pelajaran yang akan di ajarkan
selama satu tahun pelajaran dari awal tahun ajaran sampai akhir tahun
ajaran. Program tahunan memuat alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan
dalam satu tahun pelajaran sedangkan program semester adalah perhitungan
rencana pelaksanaan proses pembelajaran suatu mata pelajaran dalam satu
semester (6 bulan) agar siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal.
Dalam penyusunan program semester juga perlu diperlukan kondisi dan
keadaan sekolah, seperti sarana dan prasarana serta alat bantu atau media
yang digunakan. Selain itu dalam penyusunan program semester, rincian
topik atau sub topik perlu memperhatikan alokasi waktu yang disediakan.
Komponen utama dalam program tahunan dan program semester adalah
pokok bahasan atau sub pokok bahasan dan alokasi waktunya.
Program tahunan merupakan program tahunan sekolah dalam jangka
panjang yang disesuaikan oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum untuk
diberikan kepada masing-masing staf pengajar. Administrasi sekolah yang
baik jika memiliki program tahunan yang sudah terencana, sehingga siswa
16

dapat menerima ilmu pengetahuan secara bertahap. Bagian-bagian dari


program tahunan meliputi :
a. Identitas, yang terdiri : mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas dan
tahun pelajaran
b. Semester
c. Pokok bahasan dan Subpokok bahasan
d. Alokasi Waktu
e. Keterangan Lainnya
Format Program Tahunan
Mata pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun pelajaran :
Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu Keterangan

3. Program Semester
Program semester termasuk perangkat pembelajaran yang perlu
dipersiapkan guru pengajar sebelum mengajar. Program ini memuat konsep
atau sub konsep materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Juga alokasi waktu yang diperlukan untuk disampaikan setiap pokok/sub
pokok tersebut dan berapa kali pertemuan dan tatap muka antara guru dan
siswa di kelas dilakukan perbulan. Bagian-bagian dari program semester :
a. Identitas, yang terdiri dari : mata pelajaran, satuan pelajaran, kelas/
semester, tahun pelajaran
b. Pokok Bahasan Materi dan Sub pokok bahasan materi
c. Alokasi Waktu
17

d. Bulan Pelajaran/Minggu Pertemuan


e. Keterangan Lainnya
Format Program Semester
Mata pelajaran :

Satuan Pelajaran :

Kelas/Semester :

Tahun pelajaran :

Program Semester

SK Jmlh Januari Pebruari Maret April Mei Juni


No
KD Jam 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4. Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran merupakan hal yang lebih penting didalam kegiatan
belajar mengajar karena pada satuan pelajaran memuat tujuan
pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, materi pelajaran,
kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran dan penilaian. Dalam
penyusunan aturan pelajaran yang perlu diperhatikan adalah:
a. Antara tujuan pembelajaran khusus dengan materi pelajaran, metode,
media pengajaran, sumber dan alat pengajaran.
b. Materi dan tujuan pembelajaran mengacu pada perangkat pengajaran.
c. Proses belajar mengajar harus menunjang pembelajaran yang aktif dan
mengacu pada silabus.
18

d. Dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif.


e. Mudah dipahami dan jelas.
Mata pelajaran :
Pokok bahasan/ sub pokok bahasan :
Satuan pendidikan :
Kelas/Semester :
Alokasi waktu :
Kelima hal di atas merupakan format untuk penyusunan kop atas,
kemudian bagian-bagian lainnya:
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
c. Materi Pelajaran
d. Kegiatan Belajar Mengajar
e. Sumber dan Alat Pembelajaran
f. Evaluasi

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh seorang guru
pengajar, berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar
mengajar dikelas agar lebih efektif dan efisien. Adapun format dari
rencana pembelajaran adalah sebagai berikut:
Nama Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/ semester :
Alokasi waktu :
Kelima tersebut di atas merupakan penyususan untuk kop atas
identitas, kemudian. Diikuti uraian dari:
a. Standar Kompetensi
19

b. Kompetensi Dasar
c. Indikator
d. Tujuan Pembelajaran
e. Materi Pokok
f. Media Pembelajaran
g. Strategi, Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran.
h. Proses KBM
i. Penilaian
j. Referensi

D. Interaksi Pembelajaran dan Perangkat Interaksi Sosial di Sekolah


1. Interaksi Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebanyak dua kali dapat
dikatakan secara umum proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Guru sangat menguasai materi yang akan disampaikan meskipun ada
beberapa siswa yang kurang antusias terhadap pelajaran dan kurang
memperhatikan meskipun sudah ditegur.
a) Tahap kegiatan awal
Pada tahap awal kegiatan ini, kegiatan yang dilakukan guru adalah
memberi salam ketika memasuki kelas, memeriksa daftar hadir siswa
dan menanyakan alasan ketidak hadiran siswa. Kemudian guru
membuka pelajaran dengan memberikan video motivasi (video yang
berkaitan dengan materi yang akan dibahas atau video motivasi saja)
kemudian dilanjutkan dengan appersepsi berupa pemberian pertanyaan
tentang materi pelajaran lalu yaitu tentang Bentuk-bentuk pelanggaran
HAM kemudian dihubungkan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan pada hari ini yakni tentang Pelanggaran HAM yang
20

pernah terjadi di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama kurang


lebih 15 menit.
b) Tahap kegiatan inti
Pada tahap inti guru menyampaikan materi dengan metode ceramah
dan tanya jawab disertai latihan yakni siswa diberi tugas untuk
menyelesaikan soal-soal latihan yang ada di papan tulis. Hal ini
dilaksanakan guru untuk mengecek pemahaman siswa. Siswa yang
mengalami kesulitan belajar mereka bertanya kepada guru tentang
masalah yang belum dimengerti dan guru pun menjelaskan ulang
materi mana yang belum dipahami siswa tersebut. Untuk mengatasi
keributan yang ditimbulkan oleh siswa, guru mendekati ke tempat
duduk siswa dan menegur siswa yang bersangkutan secara tegas serta
sopan santun. Kegiatan inti berlangsung sekitar 60 menit.
c) Tahapan kegiatan akhir
Pada tahap ini guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari pada pertemuan tersebut, guru menayakan kembali apakah
ada diantara siswa yang masih belum memahami penjelasan materi
pelajaran yang diberikan, kemudian guru memberikan tugas
memmbaca dan mempelajari materi selanjutnya tentang macam-
macam HAM yang telah diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945
dan terakhir mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 15 menit.

2. Perangkat Interaksi Sosial


a) Hubungan antara guru dengan guru terjalin cukup baik, terjadinya
komunikasi yang lancar dan penuh dengan rasa kekeluargaan dan
saling membantu.
21

b) Hubungan antara siswa dengan guru, lumayan akrab, saling


menghormati dan menghargai walau masih ada beberapa siswa yang
kurang akrab.
c) Hubungan antara siswa dengan siswa sendiri terjalin dengan baik,
akrab, saling membantu dan terkadang ada juga yang nakal namun itu
hanya bercanda.
d) Hubungan antara guru dengan pegawai memiliki hubungan baik, akrab
dan bersifat kekeluargaan.
e) Hubungan sosial secara keseluruhan baik, saling menghormati, dan
bersifat kekeluargaan serta saling terbuka satu dengan yang lainnya
sehingga tercipta hubungan yang baik.
22

BAB III
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING
DAN MANDIRI

A. Rencana Kegiatan Praktik


Kegiatan praktik mengajar atau latihan mengajar bagi mahasiswa calon
guru yang melaksanakan Praktik Pengajaran di Sekolah dengan sistem magang
yang dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan dalam jangka waktu ± 3 bulan.
Penilaian praktik mengajar dilaksanakan oleh dosen pembimbing dan guru
pamong. Ada pun aspek yang dinilai meliputi 5 aspek, yaitu:
1. Persiapan tertulis
2. Latihan praktik mengajar
3. Penilaian hubungan antar pribadi
4. Aspek personal
5. Aspek sosial
Dalam penilaian praktik mengajar terlebih dahulu mahasiswa calon guru
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing mengenai bahan yang
akan diajarkan, waktu pelaksanaan serta tentang perangkat pembelajaran
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP).
23

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Pertama (Middle Test)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 10

Madrasah : MAN 1 Banjarmasin


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : XI / Satu (Gasal)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
24

1.3 Menghayati persamaan kedudukan


warga negara tanpa membedakan
ras, agama dan kepercayaan, gender, 1.3.1.Melaksanakan kewajiabannya
1
golongan, budaya, dan suku dalam sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
2.5 Menghayati budaya demokrasi
2.3.5.Menunjukkan sikap demokratis
dengan mengutamakan prinsip
dalam kehidupan sebagai
2 musyawarah, mufakat dan kesadaran
penghayatan terhadap nilai – nilai
bernegara kesatuan dalam konteks
yang terkandung dalam pancasila
NKRI
3.3.1 Memahami hakikat demokrasi
3.3.Menganalisis perkembangan 3.3.2 Menganalisis penerapan demokrasi
demokrasi dalam kehidupan di Indonesia
3
bermasyarakat, berbangsa dan 3.3.3Menganalisis perilaku yang
bernegara mendukung tegaknya nilainilai
demokrasi
4.3.1 Menyaji hasil analisis penerapan
4.3 Menyaji hasil análisis tentang
demokrasi di Indonesia
perkembangan demokrasi dalam
4 4.3.2 Mempresentasikan hasil analisis
Kehidupan bermasyarakat,
tentang perilaku yang mendukung
berbangsa, dan bernegara.
tegaknya nilai-nilai demokrasi

C. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 3, Sub bab B yaitu
penerapan demokrasi di Indonesia yang terdiri dari dua materi yaitu
1. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila,
2. Pelaksanaa demokrasi di Indonesia
25

- Demokrasi pada masa revolusi


- Demokrasi pada masa orde lama
- Demokrasi pada masa orde baru
- Demokrasi pada masa reformasi

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dapat:
- Untuk mengetahui penerapan demokrasi di Indonesia yang terdiri dari dua
materi yaitu
1. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
2. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

E. Metode Pembelajaran
1. Strategi : Menggunakan Model Pembelajaran Group
Investigation
2. Pendekatan : Saintifik
3. Model Pembelajaran : Group Investigation
4. Metode : Diskusi, Penugasan/bekerja dalam kelompok, dan
tanya jawab

F. Media, Alat / Bahan dan Sumber Belajar


 Media : Tayangan film
 Alat / Bahan : LCD proyektor, Laptop, dan jaringan internet
 Sumber belajar : Buku LKS PKn dan buku PKn kelas XI Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
26

 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar


.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta 10 Menit
buku yang diperlukan).
 Guru memberikan motivasi dan bersyukur atas nikmat sehat sehingga
bisa menjalankan aktifitas hari
 Guru menyampaikan topik tentang Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
 Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai serta menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
 Guru menyampaikan apersepsi.
Kegiatan Inti
 Mengamati
 Guru menyajikan pelajaran, misalnya dengan menampilkan beberapa
.2. permasalahan dalam kehidupan yang berkaitan dengan mata pelajaran 60 Menit
dalam bentuk slide/gambar.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati
beberapa permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang
dipelajari.
 Menanya
 Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa guna memperdalam
penguasaan materi pembelajaran siswa.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi yang ada, serta memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menjawab pertanyaan
tersebut.

 Mengeksplorasi
27

 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen


 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
 Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain
 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
 Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
 Kemudian guru bersama siswa melakukan evaluasi

 Mengasosiasi
 Guru membantu siswa dalam menyusun laporan.

 Mengomunikasikan
 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.

Penutup
 Guru memberikan pengutan kepada peserta didik tentang materi yang
.3. telah dipelajari 20 Menit
 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
 Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa pekerjaan rumah
berupa tugas.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
28

Tugas Kelompok!
Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok untuk mencari informasi mengenai
pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari berbagai kurun waktu.
a) Kelompok 1 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1945 – 1949.
b) Kelompok 2 : pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1949 – 1959.
c) Kelompok 3 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1959 – 1965.
d)Kelompok 4 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1965 – 1998.
e) Kelompok 5 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1998 – sekarang.

Soal Latihan (PR)!


1. Apa pengertian demokrasi? Jelaskan!
2. Sebutkan prinsip-prinsip demokrasi menurut Henry B. Mayo!
3. Sebutkan jenis lembaga-lembaga negara menurut trias politica!
4. Terangkan demokrasi yang berlaku di Indonesia!

Mengetahui, Banjarmasin, 8 Oktober 2016


Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Drs. Heru Puji Winarso, M.Si, M.AP Dra. Hj. Wasilah


NIP. 196005091988111001 NIP.196605171993032002

Mahasiswa,

Elsa Widia Wati


NIM. A1A213023
29

B. Penerapan Demokrasi di Indonesia


1. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila
Pelaksanaan demokrasi Pancasila berarti menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara, saling menghargai serta selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Kegiatan
sosial politik masyarakat atas dasar demokrasi Pancasila, bersumber pada
kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Hal ini tertuang dalam
pembukaan UUD RI Tahun 1945 alinea ke IV dan pasal-pasal UUD RI
Tahun 1945. Dengan demikian, prinsip keadilan dan kebenaran harus
ditegakkan dalam mengambil suatu keputusan. Hal itu menyangkut
harkat dan martabat manusia yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
2. Pelaksanaan demokrasi
Pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan masyarakat
Indonesiatelah banyak dituangkan dalam pilar-pilar demokrasi yang
menunjang kelagsungan hidup demokrasinya. Misalnya, adanya
musyawarah desa, lembaga legislatif, partai politik, atau lembaga
swadaya masyarakat. Pilar –pilar demokrasi ini harus dikembangkan dan
dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tercipta kehidupan
masyarakat dan negara yang demokratis. Suatu kehidupan masyarakat
yang tertib dan tentram serta stabil, akan membantu terciptanya
masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan
pemerintahan negara serta mendukungnya dengan sekuat tenaga.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila agar tegak dan berkembang harus
didasarkan pada prinsip-prinsip budaya demokrasi. Prinsip-prinsip
bedaya demokrasi yang diterapkan negara Indonesia menurut Ahmad
Sanusi sebagai berikut.
1) Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
2) Demokrasi dengan kecerdasan.
30

3) Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.


4) Demokrasi dengan rule of law. yaitu kekuasaan negara Republik
Indonesia itu harus mengandung, melindungi, serta mengembangkan
kebenaran hukum (legal truth). kekuasaan negara itu memberikan
keadilan hukum (legal justice). kekuasaan negara itu menjamin
kepastian hukum (legal security). kekuasaan negara itu
mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum (legal interest).
5) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
6) Demokrasi dengan hak asasi manusia
7) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
8) Demokrasi dengan otonomi daerah.
9) Demokrasi dengan kemakmuran.
10) Demokrasi yang berkeadilan sosial.
Karakter utama demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Inti dari demokrasi adalah kedaulatan
rakyat, artinya rakyat mempunyai kekuasaan penuh untuk mengelola
Negara, sehingga kemajuan sebuah Negara merupakan tanggung jawab
selruh rakyatanya. Oleh karena itu, dalam negara demokratis, setiap
rakyat atau warga negara berkewajiban untuk:
1) Menghargai dan menjunjung tinggi hukum;
2) Menjunjung tinggi ideologi dan konstitusi negara
3) Mengutamakan kepentingan negara
4) Ikut serta dalam berbagai bentuk kegiatan politik;
5) mengisi kemerdekaan dan aktif dalam pembangunan
Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber
dari Pancasila, yaitu:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
31

b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.


c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
3. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua
konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini
dapat dilihat misalnya:
a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen) berbunyi
“kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat”.
b. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(setelah diamandemen) berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
c. Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1:
Ayat (1) berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk
federasi”
Ayat (2) berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia
Serikat dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan
Rakyat dan Senat”
d. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:
Ayat (1) berbunyi “ Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat
ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan”
32

Ayat (2) berbunyi “Kedaulatan Republik Indonesia adalah ditangan


rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan
Perwakilan rakyat”
Indikator-indikator suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang
demokratis:
- Akuntabilitas
- Rotasi kekuasaan
- Rekruitmen politik yang terbuka
- Pemilihan Umum
- Pemenuhan hak-hak dasar
a) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945-1949
Dalam rentang tahun 1945-1950, bangsa Indonesia masih berjuang
melawan Belanda yang ingin menjajah kembali di Indonesia. Pada masa itu
penyelenggaraan pemerintahan dan demokrasi di Indonesia belum dapat
berjalan dengan baik. hal itu dikarenakan bangsa Indonesia masih disibukkan
oleh revolusi fisik. Pada masa itu para pemimpin negara memiliki komitmen
yang kuat untuk membentuk pemerintahan demokratis yang berlandaskan
pada konstitusi negara, yaitu UUD RI Tahun 1945. Pada awalnya,
pemerintahan Indonesia menunjukkan adanya sentralisasi kekuasaan pada diri
presiden. Hal ini dapat terjadi karena pada masa lalu lembaga-lembaga politik
demokrasi, misalnya MPR atau DPR, belum terbentuk.
- Akuntabilitas
Maklumat pemerintah tanggal 1 November 1945, 3 November 1945, 14
November 1945
- Rotasi kekuasaan
Pada masa ini mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin Negara
untuk membentuk pemerintahan demokraris.
- Rekruitmen politik
33

Dengan maklumat wapres, memungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik


yang menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian.
- Pemilihan Umum
Pemilihan umum belum dapat dilaksanakan
- Pemenuhan hak-hak dasar
Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh
b) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Lama
1) Masa demokrasi parlementer/liberal
Masa antara tahun 1950-1959 diwarnai dengan suasana dan
semangat yang ultra-demokratis. Kabinet dalam pemerintahan berubah ke
sistem parlementer, sedangkan Soekarno dan Hatta dijadikan simbol
dengan kedudukan sebagai kepala negara. Demokrasi yang digunakan
pada waktu itu adalah demokrasi parlementer atau liberal. Adapun
undang-undang dasar yang dipergunakan pada waktu itu adalah UUDS
1950.
Cara kerja sistem pemerintahan parlementer di Indonesia pada
waktu itu sebagai berikut.
a) Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR, yang dibentuk melalui
pemilu multipartai.
b) Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/dewan menteri, yang
dipimpin oleh seorang perdana menteri.
c) Presiden hanya berperan sebagai kepala negara,bukan kepala
pemerintahan.
d) Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
- Akuntabilitas
Indikatornya menurut ahli hokum tata Negara ini ada 5 aspek.
- Rotasi kekuasaan
34

Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang


sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal.
- Rekruitmen politik
Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang
sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan.
- Pemilihan Umum
Pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada tahun 1955,
tetapi pemilu tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip
demokrasi.
- Pemenuhan hak-hak dasar.
Dapat merasakan hak-hak dasar tidak dikurangi sama sekali, meskipun
tidak semua warga dapat memanfaatkannya dengan maksimal.
2) Masa demokrasi terpimpin
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, masa demokrasi
parlementer atau liberal secara resmi berakhir. Sejak saat itu, pemerintah
Indonesia mulai menggunakan sistem demokrasi terpimpin. Istilah
demokrasi terpimpin diperkenalkan oleh Presiden Soekarno. sistem
demokrasi terpimpin timbul dikarenakan ketidaksenangan Presiden
Soekarno terhadap partai-partai politik pada waktu itu yang dinilai lebih
mengutamakan kepentingan partai dan ideologinya msing-masing
dibandingkan kepentingan yang lebih luas. Disampin itu, Presiden
Soekarno juga menganggap bahwa demokrasi parlementer yang
digunakan pemerintah Indonesia tidak sesuai denagn kepribadian bangsa
yang pada dasarnya berjiwa kekeluargaan.
- Akuntabilitas
Telah terjadi pemasangan HAM yaitu hak sipil dan politik, seperti hak
untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat pikiran dan
tulisan.
35

- Rotasi kekuasaan
Sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses
hubunganantara pemerintah pusat dan daerah.
- Rekruitmen politik
Rekruitmen dilakukan dengan tertutup.
- Pemilihan Umum
Menguburnya sistem kepartaian.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia menjadi lemah.
3) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Baru (1965-
1998)
Masa Orde Baru dimulai pada tahun 1966. Pemerintahan Orde Baru
yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, mengawali jalannya pemerintahan
dengan tekad melaksanakan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara
murni dan konsekuen. Berdasarkan pengalaman di masa Orde Lama,
pemerintahan Orde Baru berupaya menciptakan stabilitas politik dan
kemananan untuk menjalankan pemerintahannya. Orde Baru menganggap
bahwa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD RI Tahnun 1945
adalah sebab utama kegagalan dari pemerintahan sebelumnya.
Orde Baru merupakan tatanan perikehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia atas dasar pelaksanaan Pancasila dan UUD RI
Tahun 1945 secara murni dan konsekuen. Demokrasi yang dijalankan
dinamakan demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan
demokrasi yang didasarkan atas nilai-nilai dari sila-sila yang terdapat pada
Pancasila. Namun, pada praktiknya, cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk
menjadi negara yang demokratis tersebut justru runtuh dikarenakan
penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, terutama oleh Presiden. Pada
36

masa Orde Baru, Indonesia malah jatuh menjadi negara yang otoriter.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena beberapa hal berikut.
1) Hak-hak politik rakyat sangat dibatasi
2) Pemusatan kekuasaan berada di tangan presiden
3) Pemilihan umum diselenggarakan secara tidak demokratis
4) Adanya pembentukan lembaga ekstrakonstitusional
5) Adanya diskriminasi terhadap etnis tertentu
6) Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) oleh pejabat negara merajalela
- Akuntabilitas
Sikap akomodatif terdapat tuntutan yang berkaitan dengan penegakan
HAM.
- Rotasi kekuasaan
Rotasi kekuasaan legislatif hampir tidak pernah dilakukan.
- Rekruitmen politik
Sistem rekruitmen dilakukan secara tertutup.
- Pemilihan Umum
Pemilu yang terjadi kecurangan.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia masih lemah.
4) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Reformasi (1998 –
sekarang)
Pemilu yang relatif demokratis dan tertib akhirnay berhasil
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999, yang diikuti sebanyak 48 partai
politik. Pada masa reformasi terdapat peningkatan prinsip-prinsip
demokrasi yang penting, misalnya, adanya jaminan penegakan HAM dan
dicabutnya larangan etnis Tionghoa untuk berpartisipasi dalam politik dan
budaya. Berkat kebijakan-kebijakan tersebut, tumbuh suburlah lembaga-
lembaga swadaya masyarakat dalam bidang kemanusiaan.
37

Pada masa itu, tuntutan dan aspirasi demokrasi masih banyak


disuarakan oleh masyarakat. Pelaksanaan demokrasi yang sangat penting
pada masa reformasi ini adalah adanya perubahan atau amandemen
terhadap UUD RI Tahun 1945 sebanyak 4 (empat) kali. Dengan
perubahan tersebut, berarti keseluruhan lembaga negara dan mekanisme
penyelenggaraan negara disesuaikan dan berdasarkan pada UUD RI
Tahun 1945 yang telah diubah.
- Akuntabilitas
Masa orde baru yang berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan
HAM.
- Rotasi kekuasaan
Rotasi kekuasaan dilakukan dari mulai pemerintahan pusat sampai
tingkat desa.
- Rekruitmen politik
Sistem rekruitmen dilakukan secara terbuka.
- Pemilihan Umum
Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar rakyat terjamin.
38

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ujian Kedua ( Final Test)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 12

Madrasah : MAN 1 Banjarmasin


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : XI / Satu (Gasal)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 Menit)

H. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
39

1.3 Menghayati persamaan kedudukan


warga negara tanpa membedakan
ras, agama dan kepercayaan, gender, 1.3.1.Melaksanakan kewajiabannya
1
golongan, budaya, dan suku dalam sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
2.5 Menghayati budaya demokrasi
2.3.5.Menunjukkan sikap demokratis
dengan mengutamakan prinsip
dalam kehidupan sebagai
2 musyawarah, mufakat dan kesadaran
penghayatan terhadap nilai – nilai
bernegara kesatuan dalam konteks
yang terkandung dalam pancasila
NKRI
3.3.1 Memahami hakikat demokrasi
3.3.Menganalisis perkembangan 3.3.2 Menganalisis penerapan demokrasi
demokrasi dalam kehidupan di Indonesia
3
bermasyarakat, berbangsa dan 3.3.3Menganalisis perilaku yang
bernegara mendukung tegaknya nilainilai
demokrasi
4.3.1 Menyaji hasil analisis penerapan
4.3 Menyaji hasil análisis tentang
demokrasi di Indonesia
perkembangan demokrasi dalam
4 4.3.2 Mempresentasikan hasil analisis
Kehidupan bermasyarakat,
tentang perilaku yang mendukung
berbangsa, dan bernegara.
tegaknya nilai-nilai demokrasi

J. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 3, Sub-bab C yaitu:
Membangun demokrasi untuk Indonesia yang terdiri dari materi:
1. Pentingnya kehidupan yang demokratis
a. Persamaan kedudukan didepan hukum
40

Semua rakyat memiliki kedudukan yang sama didepan hukum.


Artinya, hukum harus dijalankan secara adil dan benar.
b. Pastisipasi dalam pembuatan keputusan
Para pembuat kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang
berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat mewakili berbagai
keinginan masyarakat yang beragam.
c. Distribusi pendapatan secara adil
Dalam negara demokrasi, semua bidang dijalankan dengan
berdasarkan prinsip keadilan termasuk di dalam bidang ekonomi. Semua
warga negara berhak memperoleh pendapatan yang layak.
d. Kebebasan yang bertanggung jawab
Dalam sebuah negara yang demokratis, terdapat empat kebebasan
yang sangat penting, yaitu kebebasan beragama, kebebasan pers,
kebebasan mengeluarkan pendapat, dan kebebasan berkumpul
2. Perilaku yang mendukung tegaknya nilai-nilai demokrasi
a. Perilaku demokrasi di lingkungan keluarga
b. Perilaku demokrasi di lingkungan sekolah
c. Perilaku demokrasi di lingkungan masyarakat

K. Tujuan Pembelajaran
Membangun demokrasi untuk Indonesia yang terdiri dari:
1. Siswa dapat mengetahui pentingnya kehidupan yang demokratis
2. Siswa dapat mengetahui perilaku yang mendukung tegaknya nilai-nilai
demokrasi

L. Metode Pembelajaran
5. Strategi : Menggunakan Model Pembelajaran Group
Investigation
41

6. Pendekatan : Saintifik
7. Model Pembelajaran : Group Investigation
8. Metode : Diskusi, Penugasan/bekerja dalam kelompok, dan
tanya jawab

M. Media, Alat / Bahan dan Sumber Belajar


 Media : Tayangan film
 Alat / Bahan : LCD proyektor, Laptop, dan jaringan internet
 Sumber belajar : Buku LKS PKn dan buku PKn kelas XI Erlangga

N. Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta 10 Menit
buku yang diperlukan).
 Guru memberikan motivasi dan bersyukur atas nikmat sehat sehingga
bisa menjalankan aktifitas hari.
 Guru menyampaikan topik tentang membangun demokrasi untuk
Indonesia.
 Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai serta menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
 Guru menyampaikan apersepsi.
Kegiatan Inti
 Mengamati
 Guru menyajikan pelajaran, misalnya dengan menampilkan beberapa
42

.2. permasalahan dalam kehidupan yang berkaitan dengan mata pelajaran


dalam bentuk slide/gambar.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati
beberapa permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang
dipelajari.

 Menanya
 Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa guna memperdalam 60 Menit
penguasaan materi pembelajaran siswa.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi yang ada, serta memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menjawab pertanyaan
tersebut.

 Mengeksplorasi
 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
 Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain
 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
 Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
 Kemudian guru bersama siswa melakukan evaluasi

 Mengasosiasi
43

 Guru membantu siswa dalam menyusun laporan.

 Mengomunikasikan
 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Penutup
 Guru memberikan pengutan kepada peserta didik tentang materi yang
.3. telah dipelajari 20 Menit
 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
 Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa pekerjaan rumah
berupa tugas.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Tugas Kelompok!
Carilah minimal masing-masing 3 perilaku demokrasi:
a. Perilaku demokrasi di lingkungan keluarga
b. Perilaku demokrasi di lingkungan sekolah
c. Perilaku demokrasi di lingkungan masyarakat

Soal Individu (PR)!


1. Jelaskan pengertiam demokrasi menurut etimologinya !
2. Sebutkan pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln!
3. Sebutkan 5 prinsip yang dapat kita lakukan dalam kehiidupan sehari-hari dalam
rangka menjalankan kehidupan demokratis !
4. Sebutkan 5 kebebasan yang menggambarkan negara Itu demokrasi!
44

Mengetahui, Banjarmasin, 29 Oktober 2016


Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Drs. Heru Puji Winarso, M.Si, M.AP Dra. Hj. Wasilah


NIP. 196005091988111001 NIP.196605171993032002

Mahasiswa,

Elsa Widia Wati


NIM. A1A213023
45

C. Membangun Demokrasi untuk Indonesia


1. Pentingnya Kehidupan yang Demokratis
a) Persamaan kedudukan di muka hukum
Semua rakyat memiliki kedudukan yang sama didepan hukum.
Artinya, hukum harus dijalankan secara adil dan benar. Hukum tidak
boleh pandang bulu. Siapa saja yang bersalah dihukum sesuai ketentuan
yang berlaku. Untuk menciptakan hal itu harus ditunjang dengan adanya
aparat penegak hukum yang tegas dan bijaksana, bebas dari pengaruh
pemerintahan yang berkuasa dan berani menghukum siapa saja yang
bersalah.
b) Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Para pembuat kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat
yang berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat mewakili
berbagai keinginan masyarakat yang beragam. Sebagai contoh ketika
rakyat berkeinginan kuat untuk menyampaikan pendapat dimuka umum,
maka pemerintah dan DPR menetap Undang-Undang yang mengatur
penyampaian pendapat dimuka umum.
c) Distribusi pendapatan secara adil
Dalam negara demokrasi, semua bidang dijalankan dengan
berdasarkan prinsip keadilan termasuk di dalam bidang ekonomi. Semua
warga negara berhak memperoleh pendapatan yang layak. Pemerintah
wajib memberikan bantuan kepada fakir miskin yang berpendapatan
rendah. Pemerintah terus giat membuka lapangan kerja agar masyarakat
bisa memperoleh pekerjaan dan penghasilan rendah.
d) Kebebasan yang bertanggungjawab
Dalam sebuah negara yang demokratis, terdapat empat kebebasan
yang sangat penting, yaitu kebebasan beragama, kebebasan pers,
kebebasan mengeluarkan pendapat, dan kebebasan berkumpul. Empat
46

kebebasan ini merupakan hak asasi manusia yang harus dijamin


keberadaannya oleh negara. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya mesti
bertanggung jawab, artinya kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga
negara tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
Dengan kata lain kebebasan yang dikembangkan adalah kebebasan yang
tidak tak terbatas, yaitu kebebasan yang dibatasi oleh aturan dan
kebebasan yang dibatasi oleh aturan dan kebebasan yang dimiliki orang
lain.
2. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokrasi
Demokrasi tidak mungkin terwujud jika tidak didukung oleh
masyarakatnya. Pada dasarnya timbulnya budaya demokrasi disebabkan
rakyat tidak senang adanya tidakan yang sewenang-wenang baik dari pihak
penguasa maupun dari rakyat sendiri. oleh karena itu, kehidupan yang
demokratis hanya mungkin dapat terwujud ketika rakyat menginginkan
terwujudnya kehidupan tersebut. Bagaimana caranya supaya kita dapat
menjalankan kehidupan yang demokratis?
Untuk menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya
dengan cara menampilkan beberapa prinsip dibawah ini dalam kehidupan
sehari-hari:
a) Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum
yang berlaku:
b) Membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;
c) Membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
d) Membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan
kekerasan;
e) Membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara
yang demokratis;
f) Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;
47

g) Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik


kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan
secara pribadi;
h) Menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
i) Menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
j) Mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
k) Membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
Sikap demokratis tersebut harus senantiasa diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagaimanakah bentuk perilaku yang mencerminkan
sikap demokratis tersebut? Berikut merupakan contoh perilaku demokratis
yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
negara.
a. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Keluarga
1) Memecahkan masalah keluarga dengan musyawarah
2) Saling menghormati pendapat anggota dalam musyawarah keluarga
3) Membiasakan bekerja sama membersihkan rumah
b. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Sekolah
1) Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, seperti OSIS, PMR, dan
pramuka
2) Mendengarkan penjelasan guru dan pendapat teman dikelas
3) Mematuhi tata tertib di sekolah
4) Menghormati pendapat teman dalam diskusi kelas
c. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan hasil keputusan musyawarah tingkat RT atau desa
2) Memberikan masukan dalam proses pembuatan kebijakan desa
3) Ikut serta dalam kegiatan karang taruna
4) Ikut dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa
d. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Negara
48

1) Ikut dalam pelaksanaan pemilu untuk memilih presiden dan wakil


persiden serta wakil-wakil rakyat yang akan duduk diparlemen
2) Memberikan masukan atas pembuatan kebijakan publik
3) Mematuhi pengaturan hukum yang berlaku
4) Ikut dalam kegiatan organisasi politik seperti menjadi anggota partai
politik.
49

B. PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR


1. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Pada pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini kegiatan yang
utama dilakukan oleh para mahasiswa sebagai calon guru adalah
melaksanakan praktik untuk menjadi seorang guru dalam hal melakukan
proses belajar mengajar di dalam kelas dan melakukan latihan tugas keguruan
non-mengajar. Hal ini dilakukan sesuai dengan fungsi dan tujuan dari adanya
kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah yaitu untuk memberikan pembelajaran
langsung kepada mehasiswa sebagai calon guru tentang bagaimana proses
pembelajaran dan belajar mengajar kepada siswa dengan baik di dalam
ataupun di luar kelas dan mendapatkan gambaran serta latihan melaksanakan
tugas keguruan non-mengajar di sekolah.
Praktik mengajar pada Praktik Pengajaran di Sekolah ini dilakukan
sebanyak 12 kali pertemuan, dengan rincian 10 kali pertemuan sebagai latihan
yang hanya melibatkan peranan guru pamong, 1 pertemuan sebagai ujian
middle test yang melibatkan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing, serta 1
pertemuan selanjutnya dianggap sebagai final test yang juga turut melibatkan
Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.
Pelaksanaan praktik mengajar di sekolah tempat Prktik Pengajaran di
Sekolah dilaksanakan, tidak dilakukan dengan secara langsung mengajar pada
hari yang telah ditentukan. Akan tetapi, pelaksanaan praktik mengajar
dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan berbagai persiapan. Salah satu
persiapan yang dilakukan adalah dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
guru pamong, dalam hal menentukan jadwal mengajar dan materi yang akan
diajarkan. Selanjutnya, sesuai dengan jadwal dan materi tersebut mahasiswa
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
diimplementasikan pada proses belajar mengajar di kelas nantinya. Akan
tetapi, sebelum RPP tersebut digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan
50

kepada guru pamong agar diberikan saran-saran masukan, bimbingan, dan


kritikkan jika terdapat kekurangan. Hal ini bertujuan agar proses belajar
mengajar berjalan secara baik dan maksimal.
Pada pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah ini, saya sebagai
mahasiswa calon guru diberikan kepercayaan oleh guru pamong untuk
mengajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewrganegaraan (PPKn)
sesuai dengan Program Studi yang saya ambil di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yaitu Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada pelaksanaan
Praktik Pengajaran di Sekolah saya di berikan kesempatan oleh guru pamong
untuk mengajar beberapa kelas diantaranya pada kelas XI MIA 2, XII IPA 2,
XII IPS 3, dan XII AGAMA 2. Oleh karena itu, para mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah dituntut untuk mampu
melaksanakan semua kegiatan belajar mengajar yang telah tercantum dalam
alat penilaian guru dan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah di siapkan dan disusun serta sudah disetujui oleh guru
pamong.
Ketika melaksanakan proses pembelajaran, para mahasiswa dituntut
untuk melakukannya secara semaksimal mungkin, layaknya sebagai seorang
guru profesional. Selain itu, para mahasiswa Praktik Pengajaran di Sekolah
dituntut untuk melaksanakan tugas secara maksimal dengan segala
kemampuan agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh
siswa sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat terlaksana
dengan baik. Oleh karena itu, para mahasiswa yang melakukan kegiatan
Praktik Pengajaran di Sekolah hendaknya memiliki sikap kreatif dalam hal
menentukan metode dan model pembelajaran, agar pembelajaran lebih efektif
dan inovatif serta menyenangkan dalam proses belajar mengajar bagi siswa.
51

Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan baik


selama latihan atau ujian, mahasiswa sebagai calon guru berusaha
menggunakan berbagai alat bantu atau media pembelajaran yang bervariasi
sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Saat latihan
mengajar berlangsung, guru pamong mengawasi jalannya pembelajaran dari
awal sampai akhir pelajaran sehingga dapat terlihat kekurangan dan kelebihan
yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam tiap pembelajaran yang
berikutnya.
Praktik mengajar yang dilaksanakan sejak tanggal 8 Agustus 2016
hingga 12 November 2016 di MAN 1 Banjarmasin berlangsung dengan
berbagai kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Para mahasiswa Praktik Pengajaran di Sekolah dalam setiap harinya
berhadir di sekolah untuk melakukan praktik belajar mengajar, serta dengan
melakukan berbagai kegiatan di luar dari proses belajar mengajar di dalam
kelas, melainkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi seorang
guru.
b) Kegiatan praktik mengajar tidak hanya dilakukan sesuai dengan
perencanaan-perencanaan pembelajaran yang telah dibuat untuk kelas
tertentu, materi tertentu dan untuk siswa tertentu. melainkan pada kegiatan
Praktik Pengajaran di Sekolah ini ada juga paktik mengajar yang dilaksanakan
tanpa membuat terlebih dahulu, karena proses belajar mengajar yang
dilakukan tanpa dirancanakan misalnya menggantikan guru yang berhalangan
mengajar.
c) Jam kerja yang dilakukan mahasiswa sebagai calon guru di sekolah MAN 1
Banjarmasin menyesuaikan dengan jam kerja guru pamong. Hal ini
disebabkan karena peran mahasiswa disini bertindak sebagai pengganti peran
guru pamong di sekolah selama Praktik Pengajaran di Sekolah berlangsung.
52

d) Pengarahan, bimbingan, kritik sepenuhnya diperoleh dari guru pamong


yang bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan mahasiswa sebagai
calon guru agar kelak menjadi guru yang memiliki keprofesionalan yang
tinggi.
e) Pertemuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dilakukan
sekurang-kurangnya sebanyak 12 kali pertemuan. Akan tetapi, dalam kegiatan
Praktik Pengajaran di Sekolah ini saya melakukan praktik mengajar lebih dari
12 kali pertemuan, yang bertujuan agar lebih mengasah lagi kemampuan dan
keterampilan saya sebagai calon pendidik untuk bisa belajar sebagai calon
guru yang cerdas dan juga profesional.
f) Dalam pelaksanaan Praktik Pengajaran di sekolah ini, para mahasiswa
dituntut untuk mendalami dan memahami teori-teori tentang belajar mengajar
baik dalam aspek kurikulum pembeajaran, penyusunan program tahuan,
program semester dan lain sebagainya. Tujuannya agar pengetahuan tersebut
dapat diimplementasikan dan disesuaikan dengan kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang berlaku di MAN 1 Banjarmasin.
g) Sebelum melaksanakan kegiatan praktik mengajar di kelas mahasiswa
peserta Praktik Pengajaran di Sekolah terlebih dahulu tahu materi pelajaran
kemudian membuat rencana pembelajaran. Setelah itu materi pelajaran dan
perangkat pembelajaran tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru
pamong setelah selesai dikonsultasikan dan sudah disetujui RPP itu baru siap
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di kelas apabila ada kekurangan
didalam RPP tersebut otomatis guru pamong memberikan masukan apa-apa
saja yang masih kurang didalam RPP tersebut.
h) Pada pelaksanaan praktik mengajar di kelas, para mahasiswa juga dituntut
untuk melakukan evaluasi pembelajaran. hal ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh pencapaian pembelajaran yang dipahami oleh siswa, sehingga
53

dapat dijadikan sebagai bahan ukur untuk menentukan keberhasilan atau


tidaknya proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
i) Selain guru pamong dan pihak sekolah, dosen pembimbing juga memiliki
peranan penting bagi terlaksana hingga terselesaikannya Praktik Pengajaran di
Sekoalah ini. Selain itu, dosen pembimbing juga ikut menentukan dalam
penilaian meskipun tidak selalu mengamati pada saat mahasiswa peserta
Praktik Pengajaran di Sekolah melaksanakan kegiatan mengajar di kelas
namun hanya pada saat penilaian middle test dan final test serta dosen
pembimbing juga memberikan penilaian dan bimbingan membuat Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Saran-Saran dari Guru Pamong


Pada pelaksanaan praktik mengajar pada kegiatan Praktik Pengajaran
di Sekolah ini, agar memberikan pengalaman dan membantu para mahasiswa
menjadi guru yang profesional, maka sebelum dan sesudah pelaksanaan
proses mengajar, guru pamong memberikan arahan, bimbingan, dan saran
untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan dari pembelajaran
yang akan dan telah dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya, hingga membentuk proses pembelajaran yang
memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
Dalam hal ini, guru pamong selaku pembimbing dalam kegiatan
Praktik Pengajaran di Sekolah memberikan masukan atau saran-saran sebagai
berikut:
1. Menjabarkan materi harus rileks dan santai, jangan tergesa-gesa.
2. Pemberdaharaan materi lebih diperbanyak lagi serta contoh-contoh materi
lebih ditekankan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Media pembelajaran dan pengelolaan kelas lebih diperhatikan.
4. Pembagian waktu dalam RPP harus lebih diperhatikan.
54

3. Saran-Saran dari Dosen Pembimbing


Dalam dua kali kesempatan dosen pembimbing mengobservasi
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa Praktik Pengajaran
di Sekolah, yakni pada saat middle test dan final test, dosen pembimbing
memberikan masukan-masukan yakni intonasi suara dalam penyampaian
materi ketika didalam kelas harus naik turun tidak selalu keras agar
mempertegas bagian-bagian materi yang penting.

4. Hambatan/Kendala
Secara umum di MAN 1 Banjarmasin mahasiswa PPL tidak
menemukan hambatan yang berarti, hanya mengenai waktu yang terkadang
tidak mencukupi dalam penyampaian materi pelajaran, dan juga masih belum
bisa memperhatikan siswa seluruhnya.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN NON MENGAJAR


Tugas seorang guru bukanlah hanya melakukan kegiatan mengajar di
kelas, namun tugas seorang guru secara kompleks adalah mendidik dan
mengajar siswa baik dalam proses belajar mengajar di dalam maupun di luar
kelas, namun juga melakukan berbagai hal di luar proses belajar yang
berkaitan dengan keperluan sekolah. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai
calon guru disini, dalam pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah juga
melakukan berbagai kegiatan non mengajar.
Adapun kegiatan non mengajar yang dilakukan yaitu merencanakan
dan melaksanakan administrasi sekolah seperti melaksanakan jaga piket
harian, melaksanakan kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler terutama
tugas administrasi guru bidang studi; merencanakan dan melaksanakan
bimbingan belajar bidang studi bagi siswa yang bermasalah dalam belajar.
Bimbingan belajar ini dilaksanakan di luar dari jam pelajaran. Selain itu, hal
55

lain yang dilakukan yaitu merencanakan dan melaksanakan kegiatan


Kokurikuler dan ekstra-kurikuler bagi siswa. Secara lebih spesifik berikut
kegiatan non mengajar yang dilakukan di sekolah sebagai berikut:
1. Latihan Mengerjakan administrasi sekolah/kelas/bidang studi
Selain melakukan tugas mengajar, mahasiswa dalam pelaksanaan
Praktik Pengajaran di Sekolah juga melaksanakan tugas administrasi
sekolah. Ada berbagai tugas administrasi di MAN 1 Banjarmasin, namun
karena keterbatasan waktu para mahasiswa dalam pelaksanaan Praktik
Pengajaran di Sekolah, sehingga hanya ada beberapa pelaksanaan tugas
administrasi saja yang dilaksanakan. Adapun tugas administrasi yang
dilakukan selama kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah, diantaranya
sebagai berikut:
a) Melaksanakan Jaga Piket Harian yang dilakukan setiap hari, namun
dalam hal ini mendapatkan Jaga Piket setiap hari Selasa. Penentuan
jadwal piket ini ditentukan oleh sesama mahasiswa PPL II atau Praktik
Penggajaran di Sekolah, dengan menyesuaikan jadwal kuliah masing-
masing. Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan dalam piket tersebut
diatur oleh pihak guru-guru di MAN 1 Banjarmasin.
b) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan
pada proses belajar mengajar di kelas.
c) Membuat soal-soal ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
remedial dan ulangan akhir semester sesuai dengan materi yang telah
diajarkan, agar bisa menentukan sejauh mana keberhasilan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d) Membuat rekapitulasi nilai siswa
e) Mengikuti upacara bendera setiap hari senin dan mengikuti upacara
bendera hari-hari besar seperti: upacara Hari Kemerdekaan NKRI
yang ke-71 Tahun (Upacara 17 Agustus), Peringatan Hari Pramuka
56

Nasional, Peringatan Hari Sumpah Pemuda, dan Peringatan Hari


Pahlawan.
f) Mengikuti Kegiatan yang diadakan oleh Sekolah, seperti Sabtu Taqwa,
Sabtu Bersih, dan Sabtu sehat (Senam bersama dengan dewan guru
dan staf TU) serta Mengikuti Kegiatan Pemilihan Ketua OSIS MAN 1
Banjarmasin.
g) Menjadi pengawas ujian tengah semester.
h) Mengisi jam pelajaran yang kosong, dan menggantikan guru mengajar.
i) Melakukan bimbingan belajar kepada siswa yang bermasalah dalam
pembelajaran.

2. Latihan Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar terhadap Siswa


Tidak semua para siswa tidak ada hambatan dalam belajar, masih
ada siswa yang mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain kurangnya motivasi belajar, persoalan pribadi,
perkembangan emosi remaja yang masih labil dan mencari jati diri dan
lain-lain. Tahap awal kegiatan ini adalah mendiagnosa atau
memperhatikan sikap siswa pada saat mengikuti test dalam pelajaran.
Siswa bermasalah dapat terindentifikasi dari sikapnya di dalam kelas
sewaktu belajar dan hasil test yang diperolehnya.
Cara pendekatan dilakukan secara bertahap dan kontinu, siswa
harus didekati dengan cara yang halus sambil mencari keterangan dari
siswa mengenai masalah yang dihadapinya. Jika sudah didapati masalah
sebenarnya baru diberi arahan dan alternative pemecahan masalah.
Bimbingan dapat dilakukan diluar jam pelajaran atau pada saat jam
pelajaran dengan menjelaskan materi yang belum siswa mengerti, disertai
contoh-contoh dan soal-soal yang harus dikerjakan. Selain itu, mahasiswa
sebagai calon guru juga ikut serta membantu dalam program remedial
57

yang diadakan oleh MAN 1 Banjarmasin terhadap siswa-siswi yang


menunjukkan hasil di bawah nilai ketuntasan dalam ulangan hariannya
dan Ulangan Tengah Semester (UTS).
Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan pada jam ke-9 dan ke-10
untuk kelas XII Agama 2 yang mengami kesulitan dalam memahami
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kemudian Guru Pamong
mengamati dan memberikan nilai. Penilaian berupa skor yang diberikan
berdasarkan aspek-aspek yang sudah ditentukan pada lembar penilaian.

3. Latihan Melaksanakan Kegiatan Ko/Ekstra kurikuler


Kegiatan kokurikuler yang diikuti mahasiswa Praktik Pengajaran di
Sekolah di MAN 1 Banjarmasin adalah upacara bendera yang
dilaksanakan setiap senin dan peringatan hari besar nasional serta
mengikuti kegiatan Sabtu Taqwa, Sabtu Bersih, dan Sabtu Sehat (Senam
bersama dengan Dewan Guru dan Staf TU).
Proses belajar untuk mengembangkan diri siswa tidak hanya
dilakukan pada proses belajar di dalam kelas saja, namun juga di luar
kelas dengan menyesuaikan minat dan bakat diri siswa. Oleh karena itu, di
MAN 1 Banjarmasin menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan
para mahasiswa pun ikut mengambil andil berperan serta dalam
pelaksanaanya selama kegiatan Praktik Pengajaran di Sekolah
berlangsung. adapun kegiatan ekstrakurikuler yang saya ikuti dan saya
laksanakan di MAN 1 Banjarmasin sebagai berikut:
a) Paskibra e) PKS
b) Teater f) Tari
c) Basket g) Pramuka
d) Tahfidz
58

D. Analisis Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah


PPL dilaksanakan di MAN 1 Banjarmasin Jl. Kampung Melayu Darat
No. 31 RT. 11, Banjarmasin Tengah, Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah,
Kota Banjarmasin yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan yaitu mulai
dari hari Senin, tanggal 8 Agustus 2016 sampai dengan hari Selasa, tanggal 15
November 2016. Mahasiswa PPL harus berada di sekolah sesuai dengan
jadwal yang telah sekolah tentukan. Setiap hari mahasiswa PPL harus mengisi
presensi di sekolah dan megisi jurnal harian kegiatan PPL. Apabila
mahasiswa PPL tidak hadir ke sekolah karena sakit atau mengikuti
perkuliahan maka hendaknya meminta izin kepada Guru Pamong di sekolah
tersebut.
Mahasiswa PPL dan Guru Pamong mengatur kegiatan praktik
mengajar. Setelah ditentukan, mahasiswa peserta PPL meminta bahan kepada
Guru Pamong. Guru Pamong akan menentukan bahan apa yang akan
diajarkan tersebut sesuai dengan program semester yang bersangkutan.
Kemudian mahasiswa PPL membuat RPP setiap kali kegiatan praktik
mengajar.
Setiap RPP yang dibuat harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
Guru Pamong. Setelah Guru Pamong menyetujui maka RPP dilaksanakan saat
mengajar di kelas. Mahasiswa peserta PPL melakukan kegiatan praktik
mengajar sebanyak 12 kali. Pada kegiatan praktik mengajar yang ke-10
dilaksanakan middle test PPL yaitu pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016
pada jam pelajaran 2-3, sedangkan pada kegiatan praktik mengajar yang ke-12
dilaksanakan final test pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2016 pada jam
pelajaran 2-3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran khusus middle test dan
final test harus dikonsultasikan kepada Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
dan setelah disetujui, Guru pamong dan Dosen Pembimbing akan
menandatangani Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut.
59

Setelah pelaksanaan kegiatan praktik mengajar dan kegiatan non-


mengajar selesai, mahasiswa peserta PPL menyelenggarakan acara
perpisahan. Semua rangkaian kegiatan PPL secara umum berjalan lancar.

E. Hasil Pelaksanaan Praktik Pengajaran di Sekolah (Rekap Hasil Penilaian


Praktik Pengajaran di Sekolah)
Terlampir pada lampiran
60

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan sejak tanggal
8 Agustus 2016 sampai dengan 15 November 2016 telah selesai dilaksanakan
oleh mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah PPL. Mata kuliah PPL ini
merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan karena sengan mata kuliah ini mahasiswa
dapat memperoleh berbagai pengalaman, baik pengalaman mengajar secara
langsung maupun lainnya. Pengalaman juga penting selain teori yang sudah
dipelajari. Melalui pengalaman di sekolah mahasiswa dapat mengetahui
secara langsung hal-hal yang harus diterapkan secara terus-menerus, hal-hal
yang harus ditingkatkan kualitasnya dan hal yang harus dihindari. Dari hasil
praktik mengajar yang telah dilaksanakan di MAN 1 Banjarmasin dapat
ditarik kesimpulan antara lain :
1. Pelaksanaan PPL II merupakan lajutan dari PPL I yang tujuannya agar
membentuk pribadi mahasiswa sebagai calon guru professional.
2. Dari pelaksanaan PPL II mahasiswa dilatih membuat persiapan mengajar,
teknik pelaksanaan pengajaran, melaksanakan kegiatan administrasi dan
kegiatan bimbingan.
3. Pelaksanan PPL II di sekolah MAN 1 Banjarmasin terlaksana dengan baik
dan lancar berkat pengarahan Guru Pamong, Dosen Pembimbing, Kepala
Sekolah dan Dewan Guru MAN 1 Banjarmasin.

B. SARAN
Berdasarkan dari pelaksanaan PPL II yang telah terlaksana saran yang dapat
saya berikan yaitu :
61

1. Mahasiswa peserta PPL yang melaksanakan kegiatan di sekolah mana


pun, mempersiapkan fisik dan mental sehingga nantinya dapat
menghadapi berbagai kendala yang dapat saja terjadi di lapangan
(sekolah).
2. Komunikasi dan sikap yang baik dan sopan kepada pihak-pihak yang
berada di lingkungan sekolah baik itu guru maupun siswa agar tercipta
hubungan yang baik.
3. Mahasiswa hendaknya memanfaatkan berbagai media dan fasilitas
pembelajaran yang disediakan oleh sekolah tersebut seefektif mungkin
agar pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai