BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU-RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Selain itu
terdapat penjelasan PP RI No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
(yakni penjelasan pasal 3 dikemukakan rincian tujuan-tujuan pendidikan dasar
tersebut (Undang-Undang, 1992: 79-80) sebagai berikut.
1. Pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi
2. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota
masyarakat
3. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai warga negara
4. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat
manusia
5. Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah dalam menguasai kurikulum yang diisyaratkan.
Oleh karena itu pada dasarnya pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Maksud dari manusia seutuhnya adalah manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan kesejahteraan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah
menyelenggarakan pendidikan melalui jalur formal yaitu sekolah. Sekolah
2
B. Tujuan PPL
Pelaksanaan pengalaman lapangan (praktik kependidikan) ditujukan
untuk pembentukan profesionalitas guru atau tenaga kependidikan yang lain.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan lapangan adalah pribadi calon
pendidik yang mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya seta cakap dan
tepat menggunakannya di dalam penyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Secara khusus PPL II bertujuan agar calon guru dapat:
1. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata.
2. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
3. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya
selama pelatihan melalui refleksi, dan menuangkan hasil efleksi tersebut
dalam bentuk laporan.
BAB II
k. SK Kepala Madrasah
No : Ma. 17.10/KP. 07.6/200/2015
Tanggal : 30 Maret 2015
l. Waktu penyelenggaraan :
Senin – Kamis : 07.30 – 15.00 WITA
Jum’at : 07.30 – 11.15 WITA
Sabtu : 07.30 – 13.15 WITA
Selain itu, gedung dan sarana fisik MAN 1 Banjarmasin yang terbuat dari
bangunan permanen dan berbatasan pula dengan :
1) Sebelah Utara : Jalan Raya (Jalan Kampung Melayu Darat)
2) Sebelah Selatan : Rumah Penduduk
3) Sebelah Barat : SD Seberang Masjid 1
4) Sebelah Timur : Gang dan Ruko Pertokoan
2. Keadaan Ruang
a. Ruang Kepala Madrasah : 1 buah luasnya 50 m²
b. Ruang Wakil Kepala Madrasah : 1 buah
c. Ruang Dewan Guru : 1 buah luasnya 90 m²
d. Ruang Tata Usaha : 1 buah luasnya 45 m²
e. Ruang Kelas : 23 buah
Ruang kelas terdiri dari 7 buah untuk kelas X, 8 buah untuk kelas XI,
dan 8 buah untuk kelas XII.
f. Ruang BP/BK : 1 buah luasnya 30 m²
g. Mushalla : 1 buah luasnya 200 m²
h. Ruang Perpustakaan : 1 buah luasnya 144 m²
i. Ruang Lab. Komputer : 1 buah luasnya 32 m²
j. Ruang Lab. Biologi : 1 buah
7
3. Sarana Olahraga
a. Lapangan Volly : Ada
b. Lapangan Basket : Ada
c. Lapangan Futsal : Ada
d. Tenis Meja : Ada
4. Keadaan Kelas
Adapun keadaan kelas di MAN 1 Banjarmasin adalah sebagai berikut:
a. Kelas X : Ada 7 Kelas
8
b. Laboratorium
MAN 1 Banjarmasin memiliki 5 laboratorium, yaitu 3
laboratorium IPA (biologi, fisika dan kimia), 1 laboratorium komputer
dan 1 laboratorium bahasa. Di dalam laboratorium terdapat tata tertib
yang harus ditaati oleh siswa(i) penggunanya selama dalam kegiatan
belajar mengajar. Laboratorium komputer memiliki 32 buah komputer,
tetapi yang bisa dipakai ada 19 buah komputer. Dalam laboratorium
IPA (Lab. Biologi, Lab. Fisika, dan Lab. Kimia) terdapat Peralatan
Praktikum IPA dan reflika Organ-Organ Tubuh Manusia.
c. Ruang Bimbingan Pribadi/Bimbingan Konseling
Ruangan ini hanya khusus untuk guru BP/BK. Apabila ada
siswa-siswi yang sedang dalam masalah maupun sedang perlu
bimbingan maka siswa-siswi dapat keruangan tersebut. Ruangan ini
bergabung dengan ruang dewan guru, di dalam ruangan ini terdapat 1
rak buku, 2 buah meja, dan 4 buah kursi.
d. Ruang Tata Usaha
Ruangan ini terletak di lantai 1, dengan luas 45 m². Di
dalamnya terdapat 5 buah lemari, 8 kursi serta 8 meja serta struktur
organisasi Tata Usaha Sekolah MAN 1 Banjarmasin
e. Mushalla
Mushalla seluas 200 m² ini adalah mushalla bersama yang
digunakan seluruh siswa(i) MAN 1 Banjarmasin. Letaknya berada di
lantai 3 di samping laboratorium komputer MAN 1 Banjarmasin dan
biasanya digunakan secara bergantian oleh para siswa(i) dan para
dewan guru. Mushalla yang berada di sekolah ini dapat dikategori
amat baik.
10
Kepala Madrasah
Drs. H. Usamah
Kepala Urusan TU
Gusti Nuardi, S. Pd Dra. Hj. Rita Zahra Drs. Syahran, S.Pd Drs. Anwar
Wakamad Bid. kurikulum Wakamad Bid. kesiswaan Wakamad Bid. Sarpras Wakamad Bid. Humas
Multi Komp Bahasa Fisika Biologi Kimia Admin. Kep. Keu. Sarana Kesisw. Umum
Wali Kelas
Guru
Siswa
12
Koordinator
Petugas BK
Siswa Asuh
Semester :
Standar kompetensi :
Format Silabus Pembelajaran
Penilaian
Aloka Sumber/
Kompetensi Materi Indikat Jenis Bentuk
si alat/
dasar pokok or penilaia instrume
waktu bahan
n n
2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana pelajaran yang akan di ajarkan
selama satu tahun pelajaran dari awal tahun ajaran sampai akhir tahun
ajaran. Program tahunan memuat alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan
dalam satu tahun pelajaran sedangkan program semester adalah perhitungan
rencana pelaksanaan proses pembelajaran suatu mata pelajaran dalam satu
semester (6 bulan) agar siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal.
Dalam penyusunan program semester juga perlu diperlukan kondisi dan
keadaan sekolah, seperti sarana dan prasarana serta alat bantu atau media
yang digunakan. Selain itu dalam penyusunan program semester, rincian
topik atau sub topik perlu memperhatikan alokasi waktu yang disediakan.
Komponen utama dalam program tahunan dan program semester adalah
pokok bahasan atau sub pokok bahasan dan alokasi waktunya.
Program tahunan merupakan program tahunan sekolah dalam jangka
panjang yang disesuaikan oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum untuk
diberikan kepada masing-masing staf pengajar. Administrasi sekolah yang
baik jika memiliki program tahunan yang sudah terencana, sehingga siswa
16
3. Program Semester
Program semester termasuk perangkat pembelajaran yang perlu
dipersiapkan guru pengajar sebelum mengajar. Program ini memuat konsep
atau sub konsep materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Juga alokasi waktu yang diperlukan untuk disampaikan setiap pokok/sub
pokok tersebut dan berapa kali pertemuan dan tatap muka antara guru dan
siswa di kelas dilakukan perbulan. Bagian-bagian dari program semester :
a. Identitas, yang terdiri dari : mata pelajaran, satuan pelajaran, kelas/
semester, tahun pelajaran
b. Pokok Bahasan Materi dan Sub pokok bahasan materi
c. Alokasi Waktu
17
Satuan Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
Program Semester
4. Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran merupakan hal yang lebih penting didalam kegiatan
belajar mengajar karena pada satuan pelajaran memuat tujuan
pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, materi pelajaran,
kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran dan penilaian. Dalam
penyusunan aturan pelajaran yang perlu diperhatikan adalah:
a. Antara tujuan pembelajaran khusus dengan materi pelajaran, metode,
media pengajaran, sumber dan alat pengajaran.
b. Materi dan tujuan pembelajaran mengacu pada perangkat pengajaran.
c. Proses belajar mengajar harus menunjang pembelajaran yang aktif dan
mengacu pada silabus.
18
b. Kompetensi Dasar
c. Indikator
d. Tujuan Pembelajaran
e. Materi Pokok
f. Media Pembelajaran
g. Strategi, Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran.
h. Proses KBM
i. Penilaian
j. Referensi
BAB III
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR TERBIMBING
DAN MANDIRI
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 3, Sub bab B yaitu
penerapan demokrasi di Indonesia yang terdiri dari dua materi yaitu
1. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila,
2. Pelaksanaa demokrasi di Indonesia
25
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dapat:
- Untuk mengetahui penerapan demokrasi di Indonesia yang terdiri dari dua
materi yaitu
1. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila
2. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
E. Metode Pembelajaran
1. Strategi : Menggunakan Model Pembelajaran Group
Investigation
2. Pendekatan : Saintifik
3. Model Pembelajaran : Group Investigation
4. Metode : Diskusi, Penugasan/bekerja dalam kelompok, dan
tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
26
Mengeksplorasi
27
Mengasosiasi
Guru membantu siswa dalam menyusun laporan.
Mengomunikasikan
Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Penutup
Guru memberikan pengutan kepada peserta didik tentang materi yang
.3. telah dipelajari 20 Menit
Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa pekerjaan rumah
berupa tugas.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
28
Tugas Kelompok!
Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok untuk mencari informasi mengenai
pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari berbagai kurun waktu.
a) Kelompok 1 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1945 – 1949.
b) Kelompok 2 : pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1949 – 1959.
c) Kelompok 3 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1959 – 1965.
d)Kelompok 4 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1965 – 1998.
e) Kelompok 5 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia periode 1998 – sekarang.
Mahasiswa,
- Rotasi kekuasaan
Sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses
hubunganantara pemerintah pusat dan daerah.
- Rekruitmen politik
Rekruitmen dilakukan dengan tertutup.
- Pemilihan Umum
Menguburnya sistem kepartaian.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia menjadi lemah.
3) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Orde Baru (1965-
1998)
Masa Orde Baru dimulai pada tahun 1966. Pemerintahan Orde Baru
yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, mengawali jalannya pemerintahan
dengan tekad melaksanakan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 secara
murni dan konsekuen. Berdasarkan pengalaman di masa Orde Lama,
pemerintahan Orde Baru berupaya menciptakan stabilitas politik dan
kemananan untuk menjalankan pemerintahannya. Orde Baru menganggap
bahwa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD RI Tahnun 1945
adalah sebab utama kegagalan dari pemerintahan sebelumnya.
Orde Baru merupakan tatanan perikehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia atas dasar pelaksanaan Pancasila dan UUD RI
Tahun 1945 secara murni dan konsekuen. Demokrasi yang dijalankan
dinamakan demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan
demokrasi yang didasarkan atas nilai-nilai dari sila-sila yang terdapat pada
Pancasila. Namun, pada praktiknya, cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk
menjadi negara yang demokratis tersebut justru runtuh dikarenakan
penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, terutama oleh Presiden. Pada
36
masa Orde Baru, Indonesia malah jatuh menjadi negara yang otoriter.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena beberapa hal berikut.
1) Hak-hak politik rakyat sangat dibatasi
2) Pemusatan kekuasaan berada di tangan presiden
3) Pemilihan umum diselenggarakan secara tidak demokratis
4) Adanya pembentukan lembaga ekstrakonstitusional
5) Adanya diskriminasi terhadap etnis tertentu
6) Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) oleh pejabat negara merajalela
- Akuntabilitas
Sikap akomodatif terdapat tuntutan yang berkaitan dengan penegakan
HAM.
- Rotasi kekuasaan
Rotasi kekuasaan legislatif hampir tidak pernah dilakukan.
- Rekruitmen politik
Sistem rekruitmen dilakukan secara tertutup.
- Pemilihan Umum
Pemilu yang terjadi kecurangan.
- Pemenuhan hak-hak dasar
Hak dasar manusia masih lemah.
4) Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Masa Reformasi (1998 –
sekarang)
Pemilu yang relatif demokratis dan tertib akhirnay berhasil
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999, yang diikuti sebanyak 48 partai
politik. Pada masa reformasi terdapat peningkatan prinsip-prinsip
demokrasi yang penting, misalnya, adanya jaminan penegakan HAM dan
dicabutnya larangan etnis Tionghoa untuk berpartisipasi dalam politik dan
budaya. Berkat kebijakan-kebijakan tersebut, tumbuh suburlah lembaga-
lembaga swadaya masyarakat dalam bidang kemanusiaan.
37
H. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
J. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab 3, Sub-bab C yaitu:
Membangun demokrasi untuk Indonesia yang terdiri dari materi:
1. Pentingnya kehidupan yang demokratis
a. Persamaan kedudukan didepan hukum
40
K. Tujuan Pembelajaran
Membangun demokrasi untuk Indonesia yang terdiri dari:
1. Siswa dapat mengetahui pentingnya kehidupan yang demokratis
2. Siswa dapat mengetahui perilaku yang mendukung tegaknya nilai-nilai
demokrasi
L. Metode Pembelajaran
5. Strategi : Menggunakan Model Pembelajaran Group
Investigation
41
6. Pendekatan : Saintifik
7. Model Pembelajaran : Group Investigation
8. Metode : Diskusi, Penugasan/bekerja dalam kelompok, dan
tanya jawab
N. Kegiatan Pembelajaran
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta 10 Menit
buku yang diperlukan).
Guru memberikan motivasi dan bersyukur atas nikmat sehat sehingga
bisa menjalankan aktifitas hari.
Guru menyampaikan topik tentang membangun demokrasi untuk
Indonesia.
Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai serta menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menyampaikan apersepsi.
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menyajikan pelajaran, misalnya dengan menampilkan beberapa
42
Menanya
Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa guna memperdalam 60 Menit
penguasaan materi pembelajaran siswa.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi yang ada, serta memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Mengeksplorasi
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain
Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
Kemudian guru bersama siswa melakukan evaluasi
Mengasosiasi
43
Mengomunikasikan
Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Penutup
Guru memberikan pengutan kepada peserta didik tentang materi yang
.3. telah dipelajari 20 Menit
Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa pekerjaan rumah
berupa tugas.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Tugas Kelompok!
Carilah minimal masing-masing 3 perilaku demokrasi:
a. Perilaku demokrasi di lingkungan keluarga
b. Perilaku demokrasi di lingkungan sekolah
c. Perilaku demokrasi di lingkungan masyarakat
Mahasiswa,
4. Hambatan/Kendala
Secara umum di MAN 1 Banjarmasin mahasiswa PPL tidak
menemukan hambatan yang berarti, hanya mengenai waktu yang terkadang
tidak mencukupi dalam penyampaian materi pelajaran, dan juga masih belum
bisa memperhatikan siswa seluruhnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan sejak tanggal
8 Agustus 2016 sampai dengan 15 November 2016 telah selesai dilaksanakan
oleh mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah PPL. Mata kuliah PPL ini
merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan karena sengan mata kuliah ini mahasiswa
dapat memperoleh berbagai pengalaman, baik pengalaman mengajar secara
langsung maupun lainnya. Pengalaman juga penting selain teori yang sudah
dipelajari. Melalui pengalaman di sekolah mahasiswa dapat mengetahui
secara langsung hal-hal yang harus diterapkan secara terus-menerus, hal-hal
yang harus ditingkatkan kualitasnya dan hal yang harus dihindari. Dari hasil
praktik mengajar yang telah dilaksanakan di MAN 1 Banjarmasin dapat
ditarik kesimpulan antara lain :
1. Pelaksanaan PPL II merupakan lajutan dari PPL I yang tujuannya agar
membentuk pribadi mahasiswa sebagai calon guru professional.
2. Dari pelaksanaan PPL II mahasiswa dilatih membuat persiapan mengajar,
teknik pelaksanaan pengajaran, melaksanakan kegiatan administrasi dan
kegiatan bimbingan.
3. Pelaksanan PPL II di sekolah MAN 1 Banjarmasin terlaksana dengan baik
dan lancar berkat pengarahan Guru Pamong, Dosen Pembimbing, Kepala
Sekolah dan Dewan Guru MAN 1 Banjarmasin.
B. SARAN
Berdasarkan dari pelaksanaan PPL II yang telah terlaksana saran yang dapat
saya berikan yaitu :
61