Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata


kuliah Sistem Akuntansi
(Kode/sks: ABKA3602/ 2 SKS)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Suratno, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Mega Apriliana 1610113220010
Megasari 1610113220011
Mita Adiata 1610113220012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Banjarmasin
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, berkat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL”.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mengalami kendala,
masalah, dan tantangan namun dengan ketekunan, kegigihan, dan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak makalah ini tidak akan terwujud maka makalah ini
akhirnya dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Sistem Akuntansi.
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan maka
penulis mengharapkan masukan baik berupa saran, dan kritik yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Besar harapan
penulis dari makalah ini bahwa semoga hasil karya ilmiah dapat memberikan
manfaat yang baik untuk kita semua yang telah membaca makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................1

C. TUJUAN.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. PENGENDALIAN INTERNAL....................................................................3

1. Pengertian Pengendalian Internal...............................................................3

2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal...........................................................5

3. Tujuan Pengendalian Internal ...................................................................9

4. Fungsi pengendalian Internal ..................................................................10

B. PENGENDALIAN APLIKASI....................................................................10

1. Pengertian Pengendalian Aplikasi............................................................10

2. Siklus Pengendalian Aplikasi....................................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

A. KESIMPULAN............................................................................................16

B. SARAN.........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengendalian internal merupakan salah satu sarana yang digunakan
untukmengevaluasi efektivitas pengelolaan dari suatu perusahaan.Melalui
pengendalian internal ini, pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui
sampai sejauh mana pelaksanaan efektivitas perusahaan telah tercapai,
masalah-masalah yang ada dalam perusahaan juga cara-cara mengatasi
masalah tersebut. Pengendalian internal perusahaan terdiri dari lima unsur,
yaitu lingkungan pengendalian, pengukuran risiko,aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
Tujuan pengendalian internal dapat dicapai bila unsur-unsur
pengendalian itu sendiri benar-benar dipenuhi dan agar pengendalian itu
berjalan secara efektif, maka diperlukan suatu bagian tertentu yang
mengawasi dan mengevaluasi keefektifan pengendalian internal dalam
perusahaan. Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur
terhadap risiko. Perusahaan merupakan sasaran berbagai macam ekposur
yang dapat mengganggu operasi perusahaan atau bahkan eksistensi
kelangsungan hidup perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur,
pengendalian internal pada pembelian bahan baku dan persediaan bahan
baku yang efektif merupakan suatu keharusan guna kelancaran operasi 2
perusahaan, penyediaan bahan baku yang bermutu baik, tepat waktu dan
memenuhi kualitas yang diinginkan, dengan adanya sistem pengendalian
internal yang efektif maka dapat membantu manajemen perusahaan dalam
mengambil keputusan guna kelancaran operasi perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pengendalian internal?
2. Apa saja unsur-unsur dari pengendalian internal?
3. Bagaimana tujuan pengendalian internal?
4. Apa saja fungsi dari pengendalian internal (COSO)?
5. Apa pengertian dari pengendalian aplikasi?

1
6. Bagaimana siklus pengendalian aplikasi?

C. TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kuliah dari mata
kuliah Media Pembelajaran Ekonomi. Selain itu, sejalan dengan rumusan
masalah di atas makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
a. Pengertian pengendalian internal
b. Unsur-unsur pengendalian internal
c. Tujuan pengendalian internal COSO)
d. Funsi pengendalian internal
e. Pengertian dari pengendalian aplikasi
f. Siklus pengendalian aplikasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENDALIAN INTERNAL
1. Pengertian Pengendalian Internal
Secara sederhana pengertian pengendalian internal sering diartikan
sebagai suatu mekanisme pemeriksaan internal untuk memastikan

2
tercapainya suatu tujuan organisasi. Contoh jika pergi belajar ke
sekolah atau perguruan tinggi, tentu tujuannya adalah sampai di
sekolah dengan tepat waktu sehingga tidak ketinggalan pelajaran.
Kontrol apa yang kita miliki agar mencapai tujuan tepat waktu
disekolah? tentu bangun tepat waktu, bagaimana caranya dengan
memasang alarm, dan memeriksa apakah buku pelajaran yang akan
dibawa sesuai dengan mata pelajaran hari ini. Dari contoh sederhana
ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian internal merupakan
hal yang kita lakukan untuk memastikan bahwa apa yang kita inginkan
benar-benar terjadi dan apa yang tidak kita inginkan tidak terjadi.
Pengertian pengendalian internal (internal control) adalah semua
elemen dari sebuah organisasi yang diambil bersama-sama dalam
mencapai tujuan organisasi, atau tindakan yang dapat meningkatkan
kemungkinan mencapai tujuan perusahaan. Dalam teori akuntansi dan
organisasi, pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses,
yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan atau objektif tertentu. Internal Control merupakan suatu cara
untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya atau aset. dijelaskan
bahwa manajemen harus melakukan proses Audit Pengendalian
internal, tujuannya untuk memastikan apakah bawahannya telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan sistem dan prosedur sehingga
terhindar dari kemungkinan adanya kecurangan.
a. Definisi internal control menurut COSO
Definisi atau pengertian internal control menurut COSO
yang saya kutip dalam bahasa inggris adalah sebagai berikut.
"Definition internal control is broadly defined as a process,
effected by an entity's board of directors, management, and other
personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the
achievement of objectives relating to operations, reporting, and

3
compliance" jika diterjemahkan menggunakan terjemahan bebas
maka Definisi atau pengertian Internal Control menurut coso
adalah suatu proses, dipengaruhi oleh Dewan Direksi, manajemen,
dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan Organisasi berupa efektivitas
dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan
kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Manajemen merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan
tindakan yang memadai untuk memberikan kepastian yang dapat
diterima mengenai pencapaian tujuan perusahaan.
b. Pengertian pengendalian internal menurut para ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian pengendalian
internal (internal control) menurut para ahli dari bahasa inggris
yang telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia menggunakan
terjemahan bebas dan pendapat dari para ahli di Indonesia,
diantaranya:
1) Menurut Warren Reeve Fess Control merupakan seluruh
kegiatan untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi
aktiva dan mencegah penyalahgunaan sistem dalam perusahaan
(Warren Reeve Fess, 2005:226).
2) Menurut Baridwan Definisi Sistem pengendalian intern dalam
arti yang luas adalah meliputi struktur organisasi dan semua
cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan
didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan
harta milik perusahaan, memajukan efisiensi di dalam operasi,
dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
yang telah ditetapkan lebih dahulu (Baridwan, 2001:13).
3) Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia Pengendalian internal
adalah sistem yang meliputi organisasi semua metode dan
ketentuan yang terorganiasi yang dianut dalam suatu
perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek

4
kecermatan dan keandalan data akuntansi serta meningkatkan
efisiensi usaha (IAI, 2007:39).
4) Krismaji menyebutkan pengertian pengendalian internal
(internal control) adalah rencana organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, dan
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya
(Krismiaji, 2010:218).
5) Menurut Harahap, (2000:117) pengendalian intern adalah
sebagai berikut: ”Pengendalian intern mencakup struktur
organisasi dan seluruh metode serta prosedur yang terkoordinir
yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan
hartanya, mencek ketelitian dan kepercayaan terhadap data
akuntansi, mendorong kegiatan agar efisiensi dan mengajukan
untuk mentaati kebijakan perusahaan (Harahap, 2000:117).
2. Unsur-unsur Pengendalian Internal
a. Pengendalian Lingkungan
Pembentukan suasana organisasi serta memberikan
kesadaran tentang perlunya pengendalian bagi suatu organisasi,
yang merupakan dasar bagi semua komponen pengendalian
internal lain yang melahirkan hierarki dalam membentuk struktur
organisasi. Lingkungan pengendalian memiliki tujuh komponen,
antara lain:
1) Integritas dan nilai-nilai etis
Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk
menciptakan struktur organisasi yang menekankan pada
integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan
integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara
aktif mengajarkan dan mempraktikannya. Contohnya
manajemen puncak harus memperjelas bahwa laporan yang
jujur lebih penting dari pada laporan yang sesuai keinginan
pihak manajemen.
2) Komitmen terhadap kompetensi

5
Hal ini mencakup tentang mengidentifikasi dan menetapkan
kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan
fungsi pada masing-masing posis, menyusun standar
kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-masing
posisi, menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk
membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi pekerjaannya serta memilih pimpinan yang
memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang
luas dalam pengelolaan.
3) Filosofi dan gaya operasi manajemen
Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan
gaya berperasi mereka, semakin besar kemungkinannya para
pegawai akan berperilaku secara bertanggung jawab dalam
usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila pihak
manajemen menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian
internal, maka para pegawai menjadi kurang rajin dan efektif
dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu. Filosofi pihak
manajemen dan gaya beroperasi dapat dinilai dengan cara
menjawab pertanyaan seperti berikut ini:
a) Apakah pihak manajemen mengambil resiko yang tidak
sepantasnya untuk mencapai tujuan perusahaan, atau
apakah pihak manajemen menilai resiko dan penghargaan
sebelum bertindak?
b) Apakah pihak manajemen mencoba untuk memanipulasi
ukuran-ukuran kinerja seperti pemasukan bersih, agar
kinerjanya dapat dilihat dalam pandangan yang lebih baik?
c) Apakah pihak manajemen menekan para pegawai untuk
mencapai hasil apapun metode yang dipergunakan, atau
apakah pihak manajemen menuntut perilaku yang
beretika ?dengan kata lain, apakah pihak manajemen yakin
bahwa hasil dapat membenarkan cara?
4) Partisipasi dewan komisaris dan komite pemeriksaan

6
Seluruh perusahaan yang terdafar ni New York Stock Exchange
harus memiliki komite audit (audit commite) yang secara
keseluruhan terdiri dari para komisaris (non pegawai) dari luar
perusahaan. Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi
struktur pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan
keuangan, kepatuhan terhadap hokum, peraturan, dan standar
yang terkait. Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor
eksternal dan internal perusahan.
5) Struktur organisasi
Struktur organisasi perusahaan menetapkan garis otoritas dan
tanggung jwab, serta meyediakan kerangka umum untuk
perencanaan, penagaahan, dan pengendalian operasinya. Aspek
penting lainnya struktur organisasi adalah sentralisasi atau
desantralisasi otoritas, penetapan tanggung jawab untuk tugas-
tugas tertentu, cara alokasi tanggung jawab memperngaruhi
permintaan informasi manajemen, dan organisasi fungsi system
informasi dan akunansi.
6) Kebijakan dan praktik SDM
Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan,
pelatihan, dan pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan
promisi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk
meminimalkan ancaman, resiko, dan pajanan.
7) Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab mencakup
wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan
tingkat tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan.
b. Penilaian Resiko
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dalam
mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang menghambat
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut ini adalah lima hal
kenapa penilaian resiko sangat penting adalah:

7
1) Bidang baru bisnis yang memerlukan prosedur akuntansi yang
belum pernah diterapkan sebelumnya
2) Perubahan standar akuntansi
3) Hukum dan peraturan baru
4) Perubahan yang terkait revisi sistem dan teknologi baru
5) Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi
tugas
c. Pengendalian Aktivitas
Kebijakan dan prosedur yang dimiliki oleh manajemen untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa manajemen telah
melakukan sebagai mana seharusnya. Pengendalian aktivitas
meliputi lima komponen sebagai berikut:
1) Pemisahan tugas yang memadai
2) Otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas
3) Dokumen dan catatan yang memadai
4) Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan
5) Pemeriksaan kinerja secara independen
d. Informasi dan komunikasi
Diperlukan untuk semua tingkatan manajemen organisasi untuk
mengambil keputusan, laporan keuangan dan mengetahui
kepatuhan terhadap kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan
sebelumnya. Proses informasi dan komunikasi meliputi:
1) Memulai, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi
suatu entitas di perusahaan.
2) Mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait.
e. Monotoring
Merupakan sebuah proses penilaian berkelanjutan dan periodik
pelaksanaan internal apakah sudah terlaksana dengan baik dan
telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi terhadap
kualitas kinerja sistem pengendalian internal.
3. Tujuan Pengendalian Internal

8
Menurut James A. Hall tujuan pengendalian internal memiliki empat
tujuan kemudian alihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf (2007:181)
yaitu:
a. Menjaga aktiva perusahaan
Aktiva (kekayaan) perusahaan dapat berupa aktiva yang berwujud
atau yang tidak berwujud. Kekayaan sangat diperlukan untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Jika aktiva tersebut hilang maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar sebab harta adalah
bagian penting selain modal yang membuat perusahaan tetap
berdiri.
b. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi
akuntansi
Informasi menjadi dasar pembuatan keputusan yang diambil, baik
oleh pihak manajemen amaupun pihak lainnya. Benar atau
tidaknya suatu keputusan akan tergantung pada tingkat akurasi dari
informasi yang disediakan. Oleh karena itulah perusahaan harus
mengontrol dan memastikan pembuat catatan-catatan mengenai
transaksi-transaksi yang terjadi, di mana catatan-catatan tersebut
harus benar, tepat dan handal sebab dari catatan-catatan tersebut
akan menjadi informasi akuntansi yang akan disampaikan kepada
pihak manajemen.
c. Mendorong efisiensi dalam operasioanl perusahaan
Perusahaan harus mengendalikan jalannya operasional perusahaan
untuk mendorong efisiensinya kegiatan operasioanl perusahaan
agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan
kerugian. Efisiensi merupakan perbandingan antara besarnya
pengeluran dengan penghasilan yang didapatkan.
d. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang
ditetapkan oleh pihak manajemen
Secara berkala manajemen telah menetapkan tujuan yang akan
dicapai oleh perusahaan dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai
apabila semua pihak dalam perusahaan bekerja sama dengan baik
dengan cara mematuhi kebijakan-kebijakan serta prosedur yang
telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

9
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengendalian internal sebagai uoaya perusahaan dalam menjaga
aset perusahaan dengan melakukan pengawasan dan pengecekan,
pelimpahan wewenang, keandalan sistem informasi akuntansi dan
penyocokan data dengan rekonsiliasi.
4. Fungsi Pengendalian Internal
Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting :
a) Preventive control
Pengendalian untuk pencegahan, mencegah timbulnya suatu
masalah sebelum masalah mucul
b) Detective control
Pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk mengungkap
masalah begitu masalah tersebut muncul
c) Corrective control
Pengendalian korektif.Memecahkan masalah yang ditemukan oleh
pengendalian untuk pemeriksaan.

B. PENGENDALIAN APLIKASI
1. Pengertian Pengendalian Aplikasi
Hall dan Singleton (2007) mengatakan bahwa pengendalian
aplikasi adalah berbagai prosedur terprogram yang didesain untuk
menangani berbagai potensi eksposur yang mengancam aplikasi-
aplikasi tertentu, seperti sistem pengganjian, pembelian, dan
pengeluaran kas. Pengendalian jenis ini dibagi ke dalam tiga kategori
umum, yaitu pengendalian input, pengendalian pemrosesan, dan
pengendalian output. Tujuan Pengendalian Aplikasi (Application
Control) PDE adalah: Untuk menetapkan prosedur pengendalian
khusus atas aplikasi akuntansi dan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat serta
diolah seluruhnya dengan cermat dan tepat waktu.
2. Siklus Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi dan pengembangan sistem dan pemeliharaannya,
memberikan keyakinan yang wajar bahwa kegiatan berikut ini
dilaksanakan secara tepat, yaitu:
a. Pengendalian sistem aplikasi.
Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1)
pengujian, penggantian, implementasi dan dokumentasi dari sistem
yang baru atau yang diperbaiki , (2) perubahan terhadap sistem

10
dokumentasi , (3) akses terhadap sistem aplikasi dan (4) pembelian
sistem aplikasi dari pihak ketiga.
b. Pengendalian terhadap operasi komputer
Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1)
komputer hanya digunakan petugas yang telah diotorisasi, (2)
sistem komputer hanya digunakan untuk maskud yang telah
ditentukan, (3) hanya program tertentu yang dipakai dan (4)
kesalahan-kesalahan suatu proses telah dicari dan dikoreksi.
c. Pengendalian pada sistem software
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahwa
sistem yang dibeli atau dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan
otorisasi dan dilaksanakan secara efisien. Pengendalian ini meliputi
: (1) otorisasi, penjamahan, pengujian, penerapan, dan
dokumentasi, dan (2) pembatasan orang-orang yang akan
melakukan akses ke sistem software, yaitu petugas yang berhak
boleh melakukan akses ke komputer.
d. Pengendalian terhadap program dan input data
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahawa :
(1) sebelum data dimasukan harus ada prosedur persetujuan dari
petugas tertentu dan (2) akses pada data program hanya terbatas
pada petugas tertentu.
e. Pengendalian Proses
Pengendalian aplikasi PDE dapat dibagi berdasarkan prosesnya
sebagai berikut: (a) Pengendalian Input (input control), (b)
Pengendalian Proses (process control), (c) Pengendalian Output
(output control) Pengendalian Aplikasi mencakup pengendalian
atas masukan ; pengendalian atas pengolahan dan file data
komputer; pengendalian atas keluaran; dan pengendalian masukan,
pengolahan dan keluaran dalam sistem online.
1) Pengendalian atas masukan (input control); Pengendalian input
adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin bahwa
data yang diterima untuk diproses dalam komputer telah
dikonversi dalam sistem, dijumlahkan, dan dicatat dengan
benar. Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa: (a) transaksi diotorisasi sebagaimana

11
mestinya sebelum diolah dengan komputer. Transaksi yang
diproses hanya transaksi yang sudah benar-benar disetujui, (b)
transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat
dibaca mesin dan dicatat dalam file data komputer. Transaksi
ini di input ke mesin komputer dan dicatat pada file dengan
tepat, (c) transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan atau
diubah dengan tidak semestinya atau diubah secara salah, dan
(d) transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi dan jika perlu,
dimasukan kembali pada waktu yang tepat.
2) Pengendalian atas pengolahan dan file data komputer.
Pengendalian ini disebut juga pengendalian proses (processing
control) yaitu pengendalian yang dilakukan untuk menjamin
bahwa proses operasi PDE telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah direncanakan. Misalnya transaksi diproses setelah
mendapat otorisasi, dan tidak ada transaksi yang diotorisasi,
dihilangkan atau ditambah. Pengendalian ini didesain untuk
memberikan keyakinan bahwa : (a) transaksi, termasuk
transaksi yang dipicu melalui sitem, diolah dengan semestinya
oleh komputer, (b) transaksu tidak hilang , ditambah,
digandakan, atau diubah dengan cara yang tidak sah atau tidak
semestinya, dan (c) kekeliruan dalam pemrosesan atau
pengolahan data diidentifikasi dan dikoreksi pada waktu yang
tepat.
3) Pengendalian atas keluaran (output control); Pengendalian
keluaran adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin
bahwa : (1) hasil print out komputer ataupun displynya telah
dilakukan denga teliti dan benar dan (2) menjamin bahwa
hasilnya diberikan kepada pegawai yang berhak. Pengendalian
ini didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa : (a) hasil pengolahan atau proses komputer adalah
akurat (cermat), (b) akses terhadap keluaran hasil print out
komputer hanya dibenarkan bagi petugas tertentu yang berhak,
(c) hasil komputer keluaran diberikan kepada atau disediakan

12
untuk orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula yang
telah mendapat otorisasi sebagaimana mestinya.
f. Pengendalian Sistem On-Line
Pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem on
line.
1) Pengendalian masukan dalam sistem online. Pengendalian ini
didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa :
(a) transaksi di entri ke terminal yang semestinya ,
(b) di entri dengan cermat,
(c) data yang dientri telah diklasifikasikan dengan benar pada
nilai transaksi yang sah (valid),
(d) data yang tidak sah (invalid) tidak di entri pada saat
transaksi,
(e) transaksi tidak di entri lebih dari sekali, dan
(f) data yang dientri tidak hilang selama transaksi berlangsung.
2) Pengendalian pengolahan pada sistem online. Pengendalian ini
didesain untuk memberikan keyakinan bahwa:
(a) hasil perhitungan telah diprogram dengan benar,
(b) logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah
benar,
(c) file yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar,
(d) record yang digunakan dalam proses pengolahan adalah
benar,
(e) operator telah memasukkan data ake komputer consule
sebagaimana mestinya,
(f) label yang digunakan selama proses pengolahan adalah
benar,
(g) selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi
(default) yang semestinya,
(h) data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses
pengolahan,

13
(i) proses pengolahan tidak maenggunakan program dengan
versi yang salah,
(j) hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh
program adalah sesuai dengan kebijakan manajemen organisasi
, dan
(k) data masukan yang diolah adalah data yang berotorisasi.
3) Pengendalian keluaran pada sistem online. Didesain untuk
memberikan keyakinan bahwa :
(a) keluaran yang diterima organisasi adalah tepat dan
lengkap,
(b) keluaran yang diterima organisasi telah terklasifikasi
dan
(c) keluaran didistribusikan kepada pegawai yang telah
berotorisasi. Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor
untuk mengendalikan aplikasi perangkat lunak audit
meliputi:
(a) Partisipasi dalam perancangan dan pengujian program
computer;
(b) Pengecekan pengkodean program untuk menjamin
bahwa pengkodean tersebut sesuai dengan spesifikasi
program rinci;
(c) Permintaan kepada staf komputer entitas untuk me-
review perintah-perintah sistem operasi untuk menjamin
bahwa perangkat lunak tersebut akan berjalan dalam
instalasi komputer entitas;
(d) Pengoperasian perangkat lunak audit tersebut untuk
file uji kecil (small test file) sebelum menjalankannya untuk
file data utama;
(e) Penjaminan bahwa file yang benar yang digunakan-
sebagai contoh, dengan cara mengecek ke bukti luar,
seperti total kontrol yang diselenggarakan oleh pemakai;
(f)Pemerolehan bukti bahwa perangkat lunak audit

14
tersebut berfungsi sebagai mana direncanakan-seperti,
review terhadap informasi keluaran dan pengendalian;
(g) Penciptaan cara-cara pengamanan yang semestinya
untuk menjaga keamanan Untuk menjamin prosedur
pengendalian semestinya, kehadiran auditor bukan
merupakan keharusan di fasilitas komputer selama TABK
dijalankan. Namun, kehadiran auditor di fasilitas komputer
dapat memberikan manfaat, seperti ia dapat mengawasi
distribusi keluaran dan dapat memastikan koreksi atas
kekeliruan dilakukan pada saat yang terdapat kesalahan
file masukan yang digunakan dalam menjalankan TABK.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengendalian internal adalah semua elemen dari sebuah organisasi yang
diambil bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi, atau tindakan
yang dapat meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan perusahaan.
Unsur-unsur pengendalian internal antara lain pengendalian lingkungan,
penilaian resiko, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi, serta
monotoring. Fungsi dari pengendalian internal ada 3 yaitu preventive
control, detective control, dan corrective control. Tujuan dari pengendalian
internal adalah menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan
keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam

15
operasioanl perusahaan, dan mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta
prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen
Sedangkan pengendalian aplikasi adalah berbagai prosedur
terprogram yang didesain untuk menangani berbagai potensi eksposur
yang mengancam aplikasi-aplikasi tertentu, seperti sistem pengganjian,
pembelian, dan pengeluaran kas. Tujuan dari pengendalian ini untuk
menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi dan
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua transaksi telah
diotorisasi dan dicatat serta diolah seluruhnya dengan cermat dan tepat
waktu. Siklus pengendalian aplikasi adalah pengendalian sistem aplikasi,
pengendalian terhadap operasi komputer, pengendalian pada sistem
software, pengendalian terhadap program dan input data, pengendalian
proses, dan pengendalian Sistem On-Line

B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan dan sampaikan. Semoga
bermanfaat bagi kita semua. Saya selaku pemakalah menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh
dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang
dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya. Keinginan saya atas
partisipasi pembaca agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, saya bisa mengkoreksi
diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik
lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA
Tugiman, Haro. 1997. Internal Auditing.Yogyakarta: Kanisius
https://ocw.upj.ac.id/files/Handout-AKT309-Modul-Sistem-Informasi-
Akuntansi.pdf
http://datarental.blogspot.com/2015/09/tujuan-pengendalian-internal.html

17

Anda mungkin juga menyukai