Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA : RANGGA PERDANA ABDHI MOKOGINTA

NIM : 859861165

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MANADO

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pendidikan ialah salah satu upaya yang mampu dilakukan oleh manusia untuk menerima
pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan menjadi jawaban atas kewajiban

yang di perintahkan pada manusia. Terlaksananya tugas serta fungsi manusia tersebut sangat dipengaruhi
oleh ilmu pengetahun serta pengalaman yang dia peroleh. Upaya yang dilakukan
buat menerima ilmu pengetahuan ialah menggunakan cara bersungguh-benar-benar membaca, mengkaji serta
mempraktekan pada kehidupan sehari-hari. agar tujuan tadi tercapai, maka menjadi langkah awal pada
aktivitas pendidikan ialah menyiapkan perangkat yang dibutuhkan pada proses pendidikan, yang salah
satunya ialah kurikulum. Desain kurikulum yang dirumuskan idealnya bisa merespon banyak sekali tuntutan
serta kebutuhan baik peserta didik juga masyarakat sebagai pengguna kurikulum.
kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, namun meliputi seluruh
pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami peserta didik serta mempengaruhi perkembangan
pribadinya yang diperoleh bukan dilingkungansekolah saja tapi lingkungan keluarga serta masyarakat.
Dengan demikian kurikulum itu tidak dibatasi pada aktivitas didalam kelas saja, namun meliputi juga
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar kegiatan pembelajaran
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini, tentu banyak hal
yang menyebabkan terjadinya perubahan pada segala aspek kehidupan. salah satu aspek yang mendorong
terjadinya suatu perubahan pada pengeloaan pendidakan ialah pengembangan kurikulum. Kedududkan
kurikulum dalam proses pendidikan mempunyai perananyang sangat strategis selain buat mengembangakan
siswa ke arah perkembangan yang optimal baik jasmani maupun ruhani juga kurikulum menjadi tolak
ukur pada malihat kemajuan pendidikan suatu bangsa.
Perubahan kurikulum semestinya didasarkan atas hasil penilaian yang dilakukan oleh para akhli dengan
melihat kondisi riil yang terjadi, baik saat ini maupun yang akan tiba. Perubahan Kurikulum di Indonesia
telah mengalami beberapa kali perubahan. Proses perubahan kurikulum terjadi atas dasar kebutuhan serta
tuntutan baik rakyat menjadi pengguna lulusan juga sekolah menjadi institusi yang melahirkan prodak
lulusan.
Perubahan Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang terdapat pada sekolah. oleh sebab itu, perubahan kurikulum
menjadi suatu keharusan pada institusi pendidikan dalam upaya mencari
jalan keluar dari bebabagai kesulitan menuju pendidikan yang berkualitas, guna melahirkan lulusan yang
inovatif, kreatif, kritis dan mempunyai karakter kepribadian yang bertanggung jawab. Berangkat dari
kurikulum yang baik inilah diperlukan bisa dikembangkan sehingga bisa membentuk masa depan anak
bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa serta negara. Setiap kurikulum yang yg
dirancang serta di implementasikan, mempunyai beberapa perbedaan sistem. perbedaan sistem yang terjadi
bisa merupakan kelebihan juga kekurangan dari kurikulum itu sendiri. menurut para akhli pendidikan,
kurikulum bisa ditinjau asal 4 aspek dimensi, ialah kurikulum itu bukanlah sesuatu yang tunggal, tapi
merupakan sesuatu yang majemuk, artinya ketika mengartikan kurikulum tersebut mampu dipandang dari
berbagai dimensi. Keempat dimensi kurikulum tadi ialah : (1) kurikulum menjadi suatu inspirasi, (dua)
kurikulum menjadi suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum menjadi
suatu pandangan baru, (3) kurikulum menjadi suatu
aktivitas yang seringkali pula disebut menggunakan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi
kurikulum,(4) Kurikulurn sebagai suatu hasil yang artinya konsekuensi berasal kurikulum menjadi suatu
kegiatan.

2
B. RUMUSAN MASALAH

Berikut ini merupakan rumusan masalah yang dijadikan sebagai titik fokus penelitian kami
mengenai kurikulum di sekolah terkhusus pada SD Negeri 2 Kotamobagu, yaitu:
1. Apakah jenis kurikulum yang diterapkan di sekolah SD Negeri 2 Kotamobagu?
2. Apa saja perangkat kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 13 yang digunakan oleh tenaga
pendidik di SD Negeri 2 Kotamobagu?
3. Bagaimana bentuk implementasi kurikulum belajar yang ada di SD Negeri 2 Kotamobagu?
4. Apa aspek perbedaan yang terdapat pada kurikulum 13 dan kurikulum merdeka belajar?

B. TUJUAN

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang perkembangan kurikulum
khususnya yang ada di sekolah SD Negeri 2 Kotamobagu, yaitu:
1. Memaparkan hasil penelitian tentang kurikulum yang diterapkan di sekolah SD Negeri 2
Kotamobagu.
2. Untuk mengetahui jenis perangkat kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 13 yang digunakan
oleh tenaga pendidik di SD Negeri 2 Kotamobagu
3. Memaparkan bentuk implementasi kuruikulum merdeka belajar yang ada di SD Negeri 2
Kotamobagu.
4. Untuk mengetahui aspek yang menjadi perbedaan antara kurikulum 13 dan kurikulum merdeka
belajar.

C. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode observasi dan wawancara. Informasi
didapatkan melalui observasi yakni berupa aktivitas melakukan pengamatan langsung terhadap proses
pembelajaran kelas 4 SD Negeri 2 Kotamobagu. Selanjutnya rekaman percakapan merupakan hasil
wawancara terhadap narasumber yang kemudian disusun menjadi kumpulan informasi melalui tanya jawab
lisan.

D. WAKTU WAWANCARA DAN OBSERVASI

Wawancara di SD Negeri 2 Kotamobagu ini dilakukan pada:

Hari, tanggal : Selasa, 7 November 2023


Waktu : 08:30 WITA
Tempat : Ruang kelas 4 SD Negeri 2 Kotamobagu
Alamat : Jl. Ksatria Kotamobagu Kotamobagu Barat
Narasumber : Milawati Bakung,S.Pd

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SD Negeri 2 Kotamobagu


2. Alamat Sekolah : Jl. Kstaria No. 3 Kotamobagu Barat

3. Kelurahan : Kotamobagu

4. Kecamatan : Kotamobagu Barat

5. Kode Pos :95711

6. Kota : Kotamobagu

7. Provinsi : Sulawesi Utara

8. Telepon :-

9. Faxsimile :-

10. Email : Sdn2kotamobagu@gmail.com


11. Website :-

B. VISI DAN MISI SEKOLAH


VISI
Terbentuknya Pribadi Muslim yang Berakhlakul Karimah, Unggul, dan Kompetitif.

MISI
1. Menyelenggarakan pembelajaran aktif, kreatif, effektif dan menarik serta berkarakter untuk
menumbuhkan kembangkan kemampuan secara optimal.
2. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan budaya belajar yang tinggi kepada peserta
didik untuk bersaing di tingkakt sekolah, lokal, nasional dan internasional.
3. Mengoptimalkan kegiatan ekstra kulikuler dan pengembangan diri sehingga siswa dapat
berkembang sesuai dengan minat bakatnya.
4. Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata.
5. Mewujudkan madrasah yang berwawasan lingkungan (Green school)

4
C. SEJARAH KURIKULUM
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir dan curere, yang berarti jarak yang harus
ditempuh. Istilah ini awalnya digunakan dalam dunia olahraga untuk menyebut tempat para pelari berpacu
dari garis start hingga garis finis. Dalam perkembangan selanjutnya, konsep kurikulum telah menjadi bagian
integral dari dunia pendidikan dan erat kaitannya dengan upaya yang ditujukan untuk mencapai tujuan
pendidikan dan mempersiapkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam
perjalanannya, silabus, termasuk silabus
mata pelajaran sejarah, berkembang dari masa ke masa. Perkembangan kurikulum senantiasa berlandaskan
filosofis, berpijak pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta berorientasi pada pengembangan kompetensi.

Kurikulum di seluruh dunia pada dasarnya memiliki kesamaan. Dengan kata lain, kurikulum sebagai
cetak biru atau rancangan proses pembelajaran. Desain berupa rangkaian rencana yang digunakan untuk
membangun dan meningkatkan potensi siswa, tetapi setiap negara memiliki filosofi dan keyakinan,
konteks dan kondisi yang berbeda, sehingga kurikulum setiap negara akan berbeda seiring
perkembangannya. Perubahan kurikulum
yang dilakukan di Indonesia merupakan desain pembelajaran yang menempati posisi yang sangat strategis
dalam seluruh kegiatan pembelajaran yang menentukan proses dan hasil

pendidikan yang dilaksanakan. Pada zaman Belanda, pendidikan dan pelaksanaan kurikulum sekolah
dibentuk oleh misi kolonial. Tujuan pendidikan pada saat itu adalah untuk
mengembangkan sumber daya manusia untuk mendukung misi kolonial, mirip dengan kurikulum zaman
Jepang. Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945, pendidikan di tanah air terus
berkembang.
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai tahun 2013 ini menjadi bentukpengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
2006 atau Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi perilaku, pengetahuan,
serta keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan pada pasal 1 ayat 29 Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum ialah pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang dipergunakan menjadi panduan penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan eksklusif.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan
untuk mendorong peserta didik atau siswa, bisa lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
serta mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka proleh atau mereka ketahui setelah
mendapatkan bahan ajar. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran pada penataan serta penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, serta budaya. Melalui pendekatan itu
diperlukan peserta didik kita mempunyai kompetensi perilaku, keterampilan, dan pengetahuan, serta jauh
lebih baik. Merekan akan lebih kreatif, inovatif, serta lebih produktif, sebagai akibatnya mereka nantinya
mampu sukses dalam menghadapi berbagai masalah serta tantangan pada zamannya, memasuki masa depan
yang lebih baik.
Kurikulum Merdeka Belajar
Semua ini tak lepas dari kenyataan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih belum sebaik
kelihatannya. Semua masalah klasik, terutama masalah kekurangan tenaga kerja, adalah

masalah tahunan yang tidak dapat diselesaikan, bahkan ketika PSBB dan PPKM berlangsung. Situasi ini
juga mengungkapkan fakta bahwa ada kesenjangan yang sangat besar dalam dunia
pendidikan. Ada sekolah dengan staf yang sangat lengkap dan infrastruktur yang memadai, tetapi ada juga
banyak sekolah yang tidak tahu harus berbuat apa. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Setelah memercayakan
semuanya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akhirnya angkat
tangan untuk melakukan perubahan.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah pelaksanaan program yang sebenarnya yaitu Merdeka
Belajar. Semua ini diharapkan dapat mengarah pada peningkatan kualitas manusia Indonesia yang berbakat
dan inovatif. Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk
mengatasi krisis pembelajaran yang telah lama kita hadapi dan diperparah oleh pandemi. Krisis ini
ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa, bahkan pada hal-hal dasar seperti literasi membaca.

5
D. KURIKULUM YANG BERLAKU DI SEKOLAH

Kurikulum merupakan suatu sistem serta seperangkat pengaturan tentang bahan pengajaran
yang kelak akan dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Pada umumnya pembelajaran
kurikulum 13 hanya terfokus pada tatap muka (Intrakurikuler), sedangkan pembelajaran pada kurikulum
merdeka belajar menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler
(20-30% JP) melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Adapun kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran kelas 4 SD Negeri 2 Kotamobagu
yakni kurikulum merdeka belajar. Dari hasil wawancara yang dilakukan, Milawati Bakung,S.Pd.
menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar di SDN 2 baru diterapkan pada semester sekarang ini pada
kelas 4. Meskipun kurikulum merdeka belajar di SD Negeri 2 Kotamobagu masih pada tahap
penyesuaian, tapi tenaga pendidik menjalankan aspek kurikum merdeka belajar dengan baik, terbukti
dengan dibentukknya kelas riset serta hasil penemuan kecil-kecilan oleh para siswa. Kurikulum
merdeka belajar memang merupakan pedoman baru pada proses pembelajaran di sekolah, tak heran
beberapa sekolah masih harus beradaptasi. Sama halnya dengan SD Negeri 2 Kotamobagu kurikulum
merdeka belajar baru diterapkan pada kelas 4 saja.

E. BENTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM

Bentuk implementasi kurikulum merdeka belajar kelas 4 SD Negeri 2 Kotamobagu yakni dibentuknya
kelas riset. Guru Bahasa Indonesia SD Negeri 2 Kotamobagu Milawati Bakung,S.Pd. mengungkapkan bahwa
urikulum merdeka terdiri dari 70% materi dan 30% proyek. Kebetulan tema proyek dari SD NEGERI 2
KOTAMOBAGU yaitu "Kearifan Lokal", sementara membentuk kelompok untuk tugas proyek pemilihan
tema juga sudah, sisa menentukan topik apa yang siswa minati. Sedangkan untuk topiknya sendiri akan

menyesuaikan dengan keinginan siswa, berhubung karena baru dua kali pertemuan membahas proyek
Selain itu
tersebut maka perencanaan proyek tersebut akan dimulai pada November yang akan datang.
Milawati Bakung,S.Pd. juga telah melatih para siswa-siswi untuk menggunakan aplikasi “Mendeley” dalam
pembuatan laporan hasil proyek, sehingga peserta didik mampu memahami dasar-dasar aplikasi Mendeley
guna memudahkan pengerjaan hasil laporan.
Sementara itu Profil Pelajar Pancasila diterapkan dalam bentuk kerja sama dan kreatifitias peserta didik
dengan mengubah model bangku yang awalnya per individu menjadi sebuah kelompok, sehingga jiwa kerja
sama peserta didik dapat terlihat. Adapun kreatifitas siswa diimplemasikan dengan penelitian kecil-kecilan.
Setiap peserta didik yang akan naik tingkat diwajibkan menghasilkan suatu hasil karya penelitian ataupun
proyek kecil-kecilan. Milawati Bakung, S.Pd., mengakui bahwa para peserta didik senang dengan kelas riset
ini karena mereka melakukan proyek di luar kelas dan itu menjadi pengalaman baru bagi peserta didik.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan
pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas proses belajar mengajar antara tenaga pendidik
dan peserta didik. Kurikulum merupakan sarana penting bagi pendidikan karena pendidikan dan
kurikulum saling terkait.
Kurikulum akan terus berubah, perubahan kurikulum yang terus menerus dan berkelanjutan juga
harus dibarengi oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia dengan kemauan untuk
berubah karena kurikulum bersifat dinamis dan tidak statis. Jika kurikulum bersifat statis, maka
kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang buruk karena tidak menyesuaikan dengan
perkembangan zamannya.
Seiring berjalannya waktu muncul beberapa kurikulum setelah masa jepang yang sesuai dengan
masanya. Mulai dari masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi, dan sampai saat ini kurikulum
merdeka belajar. Kurikulum yang harus diterapkan di sekolah- sekolah yang ada di Indonesia di masa
ini, yakni kurikulum merdeka belajar. Akan tetapi masih banyak dari sekolah-sekolah yang masih
menerapkan kurikulum 13 seiringan dengan tahap adaptasi terhadap kurikulum merdeka belajar.

Suatu langkah atau terobosan baru yang diprogramkan oleh pemerintah untuk mewujudkan
pendidikan yang lebih baik di Indonesia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membuat
kurikulum baru yakni Merdeka Belajar. Apresiasi juga terhadap beberapa sekolah yang telah
menerapkan kurikulum Merdeka Belajar dalam proses pembelajarannya di masa sekarang.

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai