Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 8

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Islam Luar
Sekolah yang dibimbing oleh dosen pengampuh : Devi Sela Eka Silvia M. Pd. I

Disusun Oleh :
Midya Yusarani 1711010095
Muhammad Sarkoni 1711010100

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan ungkapan syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat, hidayah, dan ridhoNya kepada kami, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kurukulum Pendidikan Luar Sekolah” ini dengan baik.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada suri tauladan kita, seorang insan
paling mulia pembawa risalah Islam, Nabi Besar Muhammad SAW, yang kita
nanti nantikan syafa’atnya di yaumul kiamah nanti, aamiin...

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Devi Sela Eka
Silvia M. Pd. I, selaku dosen pembimbing matakuliah Pendidikan Islam Luar
Sekolah yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami juga
berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangannya, baik berupa pikiran maupun materi.

Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini


masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri kami pribadi dan
pembaca, khususnya bagi Mahasiswa/i UIN Raden Intan Lampung.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, Oktober 2019


Daftar Isi

COVER............................................................................................................i
KATAPENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Pendidikan Luar Sekolah
B. Kurikulum Pendidikan Luar Sekolah berdasarkan Jenis Pendidikan Luar
Sekolah
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidika mengandung makna yang sangat esensial bagi proses
memanusiakan manusi sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota
masyarakat, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini mengandung
makna bahwa pendidikan memiliki keterkaitan dengan berbagai upaya
dalam peningkatan kualitas kehidupan manusi secara utuh. Usaha
pendidikan diwujudkan dalam pengembangan keseluruhan potensi
manusia ke arah yang lebih dewasa dan fungsional sehingga secara kreatif
dapat melahirkan berbagai pola tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan
tugas dalam kehidupan.
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat sesuai dengan
perkembangan runtutan tugas peserta didik dan perkembangan masyarakat
yang samakin lama semakin kompleks. Peserta didik pula dituntut untuk
terus menerus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kecakapan hidupnya.
Wahana untuk mengembangkan kemampuan belajar dan
kecakapan hidup dapat diperoleh dari berbagai lembaga pendidikan baik
formal, nonformal, maupun informal, baik secara terpisah maupun sebagai
lembaga yang saling melengkapi dan memperkaya. Dengan menggunakan
kurikulum kita akan dapat meningkatkan mutu, proses dan hasil
pendidikan. Namun, apakan kurikulum yang digunakan oleh pendidikan
formal sama dengan pendidikan nonformal? Oleh karena itu kami
membuat makalah ini agar kita dapat mengetahui perbedaan kurikulum
formal dan nonformal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kurikulum pendidikan luar sekolah ?
2. Bagaimana kurikulum pendidikan luar sekolah ditinjau dari jenis-jenis
pendidikan luar sekolah ?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum pendidikan luar sekolah.
2. Untuk mengetahui kurikulum pendidikan luar sekolah berdasarkan
jenis pendidikan luar sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar . sedangkan ada banyak
definisi untuk kata kurikulum. Kurikulum sendiri berasal dari bahasa
latin : curere yang artinya berlari cepat. Setelah dikembangkan berbentuk
kata kurikulum, artinya berubah menjadi suatu jarak yang harus ditenpus
seorang palari mulai dari star hingga garis finish.
Ada banyak pengertian mengenai kurikulum diantaranya :
1. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk
kenaikan kelas/mendapatkan ijazah.
2. “Segala sesuatu yang diperoleh anak dibawah tanggung jawab
sekolah” William B Ragam)

Sedangkan menurut Suedijarto, beliau mengatakan definisi kurikulum


yaitu :” segala usaha yang diusahakan oleh pihak sekolah untuk
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar anak, baik didalam maupun
diluar sekolah, yang mempunyai tujuan yang sesuai dengan lembagai yang
bersangkutan.

Kurikulum pendidikan luar sekolah mempunyai bentuk dan


pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan
sekolah. Pendidikan luar sekolah timbul dari konsep pendidikan seumur
hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya peda pendidikan
persekolahan/ pendidikan formal saja. Pendidikan luar sekolah
pelaksanaan nya lebih ditekankan pada pemberian keahlian dan
keterampilan dalam bidang tertentu. Pembinaan dan pengembangan
pendidikan luar sekolah dipandang relevan untuk bisa saling mengisi atau
topang menopang dengan sistem persekolahan. Agar setiap lulusan bisa
hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh
masyarakat seiring dengan perkembangan IPTEK yang samakin maju.

B. PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SERTA KURIKULUMNYA


1. PENDIDIKAN MASYARAKAT
1. Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat
Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya
kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan
kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, budaya, dan disesuaikan dengan
kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh siswa
didaerah yang perlu dipelajari oleh siswa daerah tersebut.
Bagi siswa berguna untuk memberikan kemungkinan dan
kebiasaan untuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal.
Kemungkinan lain mencegah dari keterasingan lingkungan, terbiasa
dengan budaya dan adat istiadat setempat dan berusaha mencintai
lingkungan hidup, sehingga sebutan kurikulum ini disebut kurikulum
wilayah.
2. Tujuan Kurikulum Berbasis Masyarakat
 Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan
budaya termasuk kerajinan, keterampilan yang dinilai ekonominya
tinggi didaerah tersebut.
 Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat
menjadi bakal hidup dimasyarakat.
 Membekali siswa agar hidup mandiri.
3. Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat
Model pengajaran berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk
kurikulum yang memadukan antara sekolah dengan masyarakat
dengan cara membawa sekolah ke masyarakat atau sebaliknya guna
mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan. Karakteristik
kurikulum berbasis masyarakat, antara lain :
 Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat dengan
kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
 Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan
berdasarkan paksaan atau kebebasan.
 Metode mengajar terutama dititik beratkan pada pemecahan
masalah untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan
sosial atau kelompok.
 Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan masyarakat adalah
mempelajari sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-
sumber tersebut dan memperbaiki masyarakat tersebut.

2. PENDIDIKAN KEAGAMAAN
1. Majelis Taklim
Majelis taklim sebagai sebuah institusi pendidikan non formal
bidang keagamaan memiliki arti penting bagi pengalaman nilai-nilai
islam dimasyarakat. Hal ini dikarenakan majelis taklim menjadi ujung
tombak yang berhadapan langsung pada masyarakat. Majelis taklim
adalah lembaga pendidikan non formal jenis keagamaan. Oleh karena
itu muatan pengajarannya lebih menekankan aspek agama islam
dengan mengacu pada sumber utamanya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah
serta sumber hukum islam yang mu’tamad.
Sedangkan penyusunan kurikulum, materinya disesuaikan dengan
kondisi jamaah mejelis taklim yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak,
dan para pemuda/remaja. Penyusun kurikulum majelis taklim adalah
mengacu pada asas-asas sebagai berikut :
a. Asas agamis islam adalah agama dan tatanan hidup bersifat
universal, yang berlaku sepanjang hayat, dari sejak lahir hingga
ajal datang. Oleh karenanya, nilai-nilai dan norma-norma agama
islam ini wajib diwariskan kepada setiap umat islam.
b. Asas filosofis pancasila sebagai ideologi negara tidak bertentangan
dengan agama dan sila pertama dari pancasila adalah ketuhanan
Yang Maha Esa, dengan demikian menjadi muslim yang taat
berarti menjadi pancasilais yang baik.
c. Asas sosio culturak bangsa Indonesia mayoritas beragama islam
sehingga akar budaya islam yang ada pada masyarakat cukup kuat
seperti :
 Tradisi mangaji di surau, masjid dan rumah-rumah.
 Berkembangnya majelis taklim dimasyarakat.
 Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama islam disemua
kalangan masyarakat.
2. Pendidikan Pondok Pesantren
Pengertian pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe-dan
akhiran-an, berarti tempat tinggal santri. Soegarda Poerbakawatja yang
dikutip oleh Haidar Putra Daulay, mengatakan pesantren berasal dari kata
santri yantu seorang yang belajar agama islam, sehingga dengan demikian
pesantren mempunyai arti, tempat orang berkumpul untuk belajar agama
islam. Ada juga yang mengartikan pesantren adalah suatu lembaga
pendidikan islam Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk mendalami
ilmu tentang agama islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup
keseharian.
Kurikulum pendidikan pesantren saat ini tidak sekedar fokus pada
kitab klasik, tetapi juga memasukkan semakin banyak mata pelajaran dan
keterampilan umum. Kurikulum pondok pesantren tradisional statusnya
hanya sebgai lembaga pendidikan non formal yang hanya mempelajari
kitab-kitab klasik . Meliputi : nahwu, sorrof, tauhid, tafsir, hadist,
tawawuf, bahasa arah, fiqh, dan lain sebagainya. Dengan demikian
pelaksanaan kurikulum pendidikan pesantren ini berdasarkan kemudahan
dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Jadi ada
tingkat awal, menengah dan lanjutan.
Jenjang pendidikan dalam pesantren tidak dibatasi seperti dalam
lembaga-lembaga pendidikan yang memakai sistem klasik. Umumnya
kenaikan tingkat seorang santri didasarkan pada isi materi kepada isi mata
pelajaran tertentu yang ditandai dengan tamat dan bergantinya kitab yang
dipelajari.
BAB III
KESIMPULAN

Menurut kami kurikulum pendidikan luar sekolah adalah seperangkat


rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar dalam
pendidikan non formal dimana pelaksanaannya lebih ditekankan pada pemberian
keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu agar hidup sesuai dnegan
perkembangan zaman dan IPTEK yang semakin maju.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai