Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Ngelokulon dan KKG PAI kecamatan


Mijen
1. SDN Ngelokulon Mijen Demak
Lokasi penelitian yang dipaparkan disini adalah gambaran
umum mengenai SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak. Gambaran
global mengenai lokasi penelitian menjadi penting karena perilaku
siswa memiliki keterkaitan dengan lingkungan di mana ia tinggal.
Dengan bekal pemahaman latar belakang (background) secara
memadai akan membantu dalam pengenalan terhadap lahirnya sikap,
perilaku dan tindakan siswa dalam menanggapi masalah yang
dihadapi.
a. Letak Geografis
Yang dimaksud penulis di sini adalah daerah atau tempat SD
Negeri Ngelokulon Mijen Demak yang merupakan lembaga
pendidikan formal di bawah naungan Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas).
SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak berdiri pada tahun 1952
yang berada di desa Ngelokulon, kecamatan Mijen kabupaten
Demak. Dari jantung kota Demak kurang lebih 11 km ke arah
utara. Dan dari desa Mijen berjarak kurang lebih 2 km, yang
dibangun di atas tanah sekitar 4.155 m².
Dilihat dari lokasinya maka lembaga ini sangat strategis
untuk berlangsungnya proses belajar mengajar karena letaknya
yang jauh dari keramaian kota. Masyarakatnya yang sederhana dan
menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku serta mayoritas
masyarakatnya beragama Islam. Untuk mengetahui gambaran yang
lebih jelas mengenai batasan wilayah, maka penulis berikan

43
44

batasan-batasan wilayah SD Negeri Ngelokulon Mijen


Demaksebagai berikut:
1) Sebelah utara : Sawah milik petani
2) Sebelah timur : sawah milik petani
3) Sebelah selatan : Rumah penduduk
4) Sebelah barat : jalan raya menuju desa Ngegot

b. Visi, Misi dan Strategi


1) Visi Sekolah
Visi yang dimiliki SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak
adalah mempersiapkan siswa berprestasi dalam
mengembangkan kepribadian berbudi luhur, Mandiri serta dapat
menguasai IMTAQ dan IPTEK.
2) Misi Sekolah
a) Disiplin waktu dan administrasi
b) Meningkatkan KBM melalui pendekatan ketrampilan proses
c) Mengembangkan motifasi dan rasa senang belajar
d) Mengoptimalkan dalam kegiatan ekstra kulikuler
e) Memantapkan siswa dalam ketaqwaan terhadap Allah SWT.
3) Strategi
a) Melaksanakan tata tertib, jadwal pelajaran yang telah disusun
sesuai dengan kurikulum.
b) Mengadakan serta mengerjakan administrasi sekolah, kelas
dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan.
c) Memprogramkan kegiatan sekolah, kelas dalam kurun waktu
jangka pendek, menengah dan panjang.
d) Memperdayakan kegiatan KKG dan KKKS.
e) Mengadakan studi banding dalam kegiatan ektra kurikuler
dengan sekolah yang lebih maju.
f) Mempersiapkan materi bahasan untuk dijadikan tugas siswa
dalam kegiatan kegiatan sekolah.
45

g) Memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.


h) Meningkatkan kesejahteraan bagi pengabdi pendidikan.
i) Meningkatkan hubungan yang harmonis antara sekolah,
masyarakat dan pemerintah setempat.
j) Menciptakan kekeluargaan yang Nampak di lingkungan
tempat kedinasan.
k) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan asri.
l) Melaksanakan norma-norma susila dan akhlakul karimah
dalam menetapkan ketaqwaan terhadap Allah AWT.
c. Mekanisme kepengurusan SD Negeri Ngelokulon
Secara umum lembaga-lembaga formal termasuk
didalamnya lembaga pendidikan memiliki tujuan yang jelas. Dalam
upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya wadah serta unsur
perilaku pelaksana yakni sumber daya yaitu sumber daya manusia
yang disertai dengan pedoman yang dikenal dengan mekanisme
kerja yang menjadi konsensus bersama.
Berikut ini penulis sajikan job describtion dengan struktur
organisasi yang ada di SD negeri Ngelokulon mijen Demak :
1) Kepala sekolah
a) Bertanggung jawab secara keseluruhan tentang keberhasilan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
b) Mengadakan koordinasi supervise kepada seluruh karyawan.
c) Bertanggung jawab tentang tata tertib dan suksesnya
pengeluaran keuangan.
d) Mengadakan tindakan kebijaksanaan tentang hal-hal dan
masalah yang dianggap perlu.
e) Bertanggung jawab sepenuhnya kepada tugas yang
dibebankan oleh Pengurus Yayasan.
2) Waka urusan kurikulum
a) Mengatur dan menertibkan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar.
46

b) Mengatur pelaksanaan tes.


c) Mengkoordinir dan mengawasi para petugas pendidikan.
d) Mewakili kepala sekolah untuk menghadiri rapat.
3) Waka urusan sarana dan prasarana
a) Mengkoordinir ketertiban sarana belajar.
b) Mengadakan sarana yang dibutuhkan yang berhubungan
dengan belajar mengajar.
c) Mencatat dan menertibkan hak milik dan inventari.
d) Mengatur keluar masuknya uang.
e) Menjaga dan merawat hak milik dan iventaris.
4) Bimbingan dan penyuluhan
a) Mengadakan bimbingan dan pembinaan kepada siswa.
b) Membantu lancarnya pemasukan keuangan.
c) Mengadakan koordinasi dengan orang tua atau wali murid
tentang hal-hal berkenaan dengan kenakalan siswa.
d) Mencatat dan membukukan secara teratur kasus-kasus yang
terjadi pada siswa.
5) Tata usaha
a) Tata usaha bagian administrasi
(1) Menertibkan dan mengatur administrasi sekolah.
(2) Membuat lancarnya keuangan.
(3) Membantu lancarnya kegiatan belajar mengajar.
(4) Menjaga dan membukukan alat-alat administrasi.
b) Tata usaha bagian perpustakaan
(1) Mengatur dan menertibkan buku-buku perpustakaan.
(2) Mengatur dan menertibkan pinjaman dan pengembalian
buku perpustakaan.
(3) Mengatur dan menertibkan tata laksana pelaksanaan
perpustakaan termasuk katalog, kartu keluarga, kartu
pinjam dan lain-lain.
47

6) Wali kelas
a) Membantu tugas BP dalam hal membimbing dan membina
anak.
b) Membantu tugas-tugas sarana dan prasarana dalam hal
kelancaran keuangan.
7) Dewan guru
a) Melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pendidik dengan
baik sesuai dengan target kurikulum.
b) Selalu mengadakan pembinaan kepada anak didik dan
memberi suri teladan di tengah-tengah masyarakat.
8) Penjaga
a) Selalu menjaga keamanan dan ketertiban sekolah.
b) Membersihkan seluruh ruangan sekolah.
c) Menyediakankebutuhan-kebutuhan yang berhubungan
dengan kegiatan sekolah.
d) Membantu tugas sarana dan prasarana.
Berikut susunan kepengurusan yang penelitituangkan dalam
bentuk skema:
Tabel I
struktur organisasi sekolah
SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak
48

d. Fasilitas yang dimiliki


1) Gedung sekolah
Gedung SD Negeri Ngelokulon Mijen demak dibangun di atas
tanah seluas 4.155 m² dengan rincian sebagai berikut :
Tabel II
Struktur Bangunan SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak

No Jenis Bangunan Lokal


1 Ruang kelas 12
2 Ruang tata usaha 1
3 Ruang kepala sekolah 1
4 Ruang guru 1
49

5 Ruang BP/BK 1
6 Ruang UKS 1
7 Ruang perpustakaan 1
8 Ruang ketrampilan 1
9 Koperasi 1
10 Ruang kamar kecil/ WC guru 2
11 Ruang kamar kecil/ WC siswa 4
12 Ruang ibadah 1
13 Gudang 1
14 Tempat parker 1

2) Peralatan sekolah
a) Peralatan kantor
(1) Meja : 25 buah
(2) Kursi : 25 buah
(3) Almari : 5 buah
(4) Komputer : 2 buah
(5) Printer : 1 buah
b) Peralatan belajar mengajar
(1) Meja : 203 buah
(2) Kursi : 406 buah
(3) TV/Audio : 1 buah
(4) Almari : 2 buah
(5) Alat BTA : 5 buah
c) Peralatan kesenian
Rebana : 1 unit
d) Peralatan olahraga
(1) Bola volly : 2 buah
(2) Bola sepak : 2 buah
(3) Net takraw :1 buah
(4) Bola takraw : 2 buah
50

(5) Tenis meja : 1 buah


(6) Catur : 5 buah
e. Keadaan Guru, Siswa dan Tenaga Administrasi SD Negeri
Ngelokulon Mijen Demak
Tabel III
Keadaan Guru, Siswa dan Tenaga Administrasi SD Negeri
Ngelokulon Mijen Demak
NO Nama Guru L/P Jabatan
1 Suharto, S.Pd. I L Kepala sekolah
2 Sumadi L Wali kelas V A
3 Slamet TP L Wali kelas III A
4 V. Siti Sukapti P Wali Kelas V B
5 Sutiyoso L Wali Kelas III B
6 Munjiroh, S.Pd P Wali Kelas I A
7 Solikhin L Wali Kelas VI A
8 Sudarsono, S.Pd. SD L Wali Kelas IV A
9 Mulyati, S.Pd P Wali Kelas I B
10 Sukiswanto, S.Pd L Wali Kelas VI B
11 Purwantiningsih, S.Pd P Wali Kelas II A
12 Yuni fitriah P Wali Kelas IV A
13 M. Toharuddin L Wali Kelas II B
14 Nur azizah P Guru bahasa inggris
15 Nurul Aziza P SBK
16 Tutik Maunah P BTA
17 Endah Yuni Rahmawati P SBK
18 Drs. Sofwan duri L PAI
19 Juningsih, S.Pd.I P PAI
20 Mulyono P Olahraga
51

Tabel IV
Keadaan Siswa SD Negeri Ngelokulon Mijen Demak
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 24 22 46
II 22 16 38
III 24 25 49
IV 21 37 58
V 27 25 52
VI 27 28 55
Jumlah 145 153 298

2. Gambaran Umum KKG PAI kecamatan Mijen


a. Letak geografis
KKG PAI Mijen terletak di wilayah kecamatan Mijen yang diikuti oleh
semua guru Sekolah Dasar Pendidikan Agama Islam. Terdiri dari 25 SD yang
ada di kecamatan Mijen. Pusat kegiatan berada di kantor UPTD kecamatan
Mijen yang diikuti oleh semua anggota KKG PAI yang ada di Mijen.
b. Struktur Organisasi KKGMijen
Ketua I : Mustaqim, S.Pd.I
Ketua II : H. Kurdi, S.Pd.I
Sekretaris : Abu Hasyim, S.Pd.I
Bendahara : Zumaroh, S.Pd.
Seksi-seksi :
a) Seksi pengembangan kurikulum : Ulfah Hanum, S.Pd.I
Shodiq, S.Pd.I

b) Seksi social kemasyrakatan : Sukijah, S.Pd.I


Ahmad Alim, S.Pd.I

c) Seksi ekstra kurikuler : Drs. Sukirman, S.Pd.I


Juningsih, S.Pd.I
52

Tabel V
Anggota KKG PAI kecamatan Mijen
No Nama Tempat Tugas
1 Mustaqim, S.Pd. I SDN Gempol Songo
2 Kurdi, S.Pd. I SDN jleper I
3 Ulfah Hanum, S.Pd. I SDN Mijen I
4 Kasmanah, S.Pd. I SDN Jleper II
5 Zumaroh, S.Pd. I SDN Rejo Sari II
6 Ahmad Alim SDN Mlaten I
7 Shodiq SDN Tanggul I
8 Juningsih, S.Pd. I SDN Ngelokulon
9 Drs. Sofwan Duri SDN ngelokulon
10 Sukijah, S.Pd. I SDN Mlaten II
11 Minhatus saniyah, S.Pd. I SDN Geneng III
12 Abu Hasyim, S.Pd. I SDN Pasir IV
13 Solhadi, S.Pd. I SDN Pasir I
14 Drs. Sukirman, S.Pd. I SDN Geneng II
15 Hartatik, S.Pd. I SDN Geneng II
16 Drs. Sukarjo, S.Pd. I SDN Tanggul II
17 Suwarni SDN Bermi
18 Badriah SDN Geneng
19 Tarjumah, S.Pd. I SDN pasir
20 Ianatul Maslahah, S.Pd. I SDN Ngegot
21 Lutfiatul Aliyah, S.Pd. I SDN Bakung
22 Nuruyah Husna, S.Pd. I SDN Ngelowetan
23 Asih Reani, S.Pd. I SDN Banteng Mati
24 Musta’in, S.Pd. I SDN Rejo sari
25 Mahfudhoh, S.Pd. I SDN Pecuk
26 Ana farida, S.Pd. I SDN Mijen II
27 Nisa’ul Jannah SDN Rejo Sari
28 Lailatul Khasanah SDN Pecuk II
53

29 Tutik Maunah, S.Pd. I SDN Ngelokulon


30 Aftina Faila Unsa, S.Pd. I SDN Banteng Mati I

c. Program dan kegiatan


a) Program
1) Program umum
a) Sosialisasi program kerja
b) Pertemuan rutin
c) Evaluasi program kerja pertahun
d) Laporan pertanggung jawaban
2) Program khusus
a) Seksi pengembangan kurikulum
1. Penyusunan administrasi
(a) Program tahunan
(b) Program semester
(c) Pengembangan KTSP
(d) Pembuatan silabus
(e) Pembuatan RPP
(f) Pembuatan kisi-kisi soal

2. Pendalaman materi BTA


(a) Pembuatan alat peraga
(b) Pengembangan pembelajaran BTA
(c) Problem solving kesulitan guru dan siswa dalam PBM
BTA
3. Ujian akhir semester
(a) Ulangan tengah semester
(b) Ulangan semester
(c) Pra ujiam akhir semester
(d) Ujian akhir semester

b) Seksi sosial kemasyrakatan


1. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
54

(a) Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW


(b) Peringatan Isra’ Mi’roj
2. Melaksanakan kegiatan keagamaan
(c) Khataman masal
(d) Halal bihalal
c) Seksi ekstra kurikuler
Mengadakan lomba kreativitas siswa
1. Lomba adzan
2. Lomba cerdas cermat al-Qur’an
3. Lomba menghafal surat-surat pendek dan ayat-ayt pilihan
4. Lomba kaligrafi
5. Lomba tertib sholat
6. Lomba pidato
7. Lomba cerita Islami
8. Musabaqoh tartilul Qur’an
Kegiatan KKG PAI kecamatan Mijen adalah sebagai berikut:
Tabel V
Program dan Kegiatan KKG PAI kecamatan Mijen
NO Uraian program

1 Pembahasan administrasi kelas


2 Penerapan program semester
3 Cara pembuatan persiapan mengajar
4 Pembuatan kisi-kisi soal
5 Pembuatan soal tengah semester
6 Pengembangan kurikulum KTSP
7 Membuat silabus
8 Pengembngan pembelajaran
9 Pembuatan Alat Peraga
10 Peringatan hari besar Islam
11 A. Maulid nabi
12 B. Isro’ mi’roj
13 Khataman al-Qur’an
55

B. Deskripsi Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama


Islam (PAI) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
1. Deskripsi Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan
Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an.
KKG PAI merupakan wadah profesional guru yang tergabung
dalam gugus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan membina hubungan kerja sama sesama guru PAI untuk
meningkatkan mutu pendidikan PAI.1 Pernyataan tersebut juga sesuai
dengan apa yang diutarakan oleh bapak Mustaqim selaku ketua KKG
kecamatan Mijen bahwa KKG PAI merupakan forum guru PAI dari
beberapa sekolah yang bergabung untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Beliau juga menambahkan bahwa KKG PAI kecamatan
Mijen adalah wadah profesional guru PAI yang tergabung dalam
organisasi gugus yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan yang
ada di kecamatan Mijen. KKG PAI kecamatan Mijen beranggotakan
30 guru PAI dari SD se kecamatan Mijen.2
Latar belakang berdirinya KKG PAI kecamatan Mijen berawal
dari kualifikasi keguruan dikecamatan mijen yang beraneka ragam
sehingga penampilannya dalam melaksanakan kegiatan belajar sangat
bervariasi, hal ini menjadikan guru yang ada di kecamatan Mijen
bingung untuk menentukan materi dan soal yang akan diberikan
kepada siswa khususnya pelajaran BTA yang ada di SD Negeri
Ngelokulon. Dengan adanya KKG PAI kecamatan Mijen diharapkan
guru menjadi profesional dalam mengajar, mampu dan terampil dalam

1
Ahmad Suyanto ( ketua KKG Jateng), Wawancara 28 juli 2013
2
Mustaqim (Ketua KKG Mijen), Wawancara 25 juli 2013.
56

mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan


mengajar BTA. 3
Pelaksanaan KKG PAI kecamatan Mijen dilaksanakan setiap
satu bulan sekali di gedung UPDT kecamatan Mijen untuk membahas
dan mendiskusikan program-program, konsep, ide, gagasan yang
berhubungan dengan pembelajaran PAI. Program-program tersebut
meliputi program umum dan program khusus. Program umum
meliputi sosialisasi program kerja, pertemuan rutin, evaluasi program
dan laporan pertanggung jawaban.
Program umum disini membahas program-program yang akan
dilaksanakan selama kepengurusan, baik yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan mengacu pada
program yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan, misalnya program peningkatan kompetensi guru dalam
pembelajaran BTA. Setelah direncanakan maka anggota KKG PAI
kecamatan Mijen harus melaksanakan program tersebut. Setelah
program dilaksanakan selanjutnya dievaluasi, apakah kegiatan
tersebut mampu meningkatkan kualitas pembelajaran atau tidak.4
Sementara program khusus KKG PAI kecamatan Mijen terdiri
dari pengembangan kurikulum dan Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI). Dalam pengembangan kurikulum khusunya BTA, difokuskan
pada administrasi (program tahunan, program semester,
pengembangan KTSP, pembuatan silabus, pembuatan RPP dan kisi-
kisi soal), pendalaman materi dan ujian akhir smester.5
Pengembangan kurikulum pada administrasi yaitu
merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan
dengan kurikulum. Pengembangan kurikulum dalam hal administrasi
meliputi:

3
Tutik Maunah (Guru BTA), Wawancara 22 Juli 2013.
4
Sofwan duri (anggota KKG Kecamatan Mijen) wawancara 22 juli 2013.
5
Mustaqim (ketua KKG PAI Mijen), Wawancara 25 juli 2013.
57

a) Program tahunan adalah program-program yang akan


dilaksanakan dalam waktu satu tahun. Program ini mengacu
pada program pengembangan kurikulum meliputi pembuatan
silabus, RPP, kisi-kisi soal dan lain-lain.
b) Program semester dalah program yang akan dilaksanakan
dalam waktu setengah tahun. Program ini bertujuan untuk
mempersiapkan pembelajaran yang akan di laksanakan untuk
persiapan ulangan smester.
c) Pengembangan KTSP BTA oleh KKG PAI harus sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi sekolah, karakteristik sekolah
buadaya dan sosial yang ada di kecamatan Mijen.
d) Pembuatan silabus BTA.
Silabus BTA adalah rencana pembelajaran yang encakup
standar kompetensi, kemampuan dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan
sumber/bahan/alat belajar BTA.
e) Pembuatan RPP BTA.
RPP BTA adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan standar isi dan dijabarkan
dalam silabus BTA.
f) Kisi-kisi soal BTA.
Kisi-kisi soal BTA adalah dskripsi kompetensi dan materi yang
akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk
menentukan ruang lingkup soal.6
Pengembangan kurikulum BTA juga membahas program
pendalaman materi BTA. Setelah melaksanakan program administrasi
kurikulum, guru mencari dan membuat materi yang akan disampaikan
sesuai dengan silabus dan RPP. Guru juga harus bisa menggunakan
metode yang sesuai dengan pembelajaran dan menggunakan alat

6
Mustaqim (ketua KKG PAI kecamatan Mijen), Wawancara, 25 juli 2013.
58

peraga untuk memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran


BTA.
Program yang paling penting dalam pengembangan kurikulum
disini adalah ujian akhir smester. Ujian akhir smester sebagai evaluasi
program dalam satu tahun. Hal ini sebagai tolak ukur berhasil atau
tidaknya pembelajaran BTA selama tahun pelajaran. Karena ujian
akhir semester menentukan naik tidaknya dalam pembelajaran.7
Program khusus yang lain adalah dalam Peringatan Hari Besar
Islam (PHBI). Dalam program ini kegiatannya meliputi peringatan
maulid nabi Muhammad, halal bihalal dan isro’ mi’roj. Dalam
pengembangan ekstra, KKG PAI mengadakan lomba yang berkaitan
dengan BTA.
Dalam pelaksanaannya kegiatan PHBI diikuti oleh semua
anggota KKG PAI Mijen. Meskipun kegiatan ini tidak ada
hubungannya dengan pembelajaran, kegiatan ini bertujuan untuk
saling mengenal dan mempererat tali silaturrohim. Program lainnya
yaitu program pengembangan ekstra. Program pemgmbangan ekstra
membahas lomba-lomba yang berkaitan dengan Pendidikan Agama
Islam, khususnya BTA. Misalnya menulis Al-Qur’an, merangkai
surat, menghafalkan surat-surat pendek, lomba adzan dan lain-lain.
Kegiatan lomba ini sebagai aplikasi pembelajaran siswa selama
dikelas.
Semua program KKG PAI harus dilaksanakan dalam proses
pembelajaran di kelas. Menurut ibu Tutik Maunah selaku guru BTA
menjelaskan pelaksanaan pembelajaran BTA mengacu pada program
pembelajaran BTA smester ganjil dan genap serta silabus pada mata
pelajaran BTA yang telah disusun secara bersama-sama dalam KKG
PAI. Setiap guru BTA menyampaikan mata pelajaran BTA sesuai
dengan rencana program dan silabus yang telah disusun, sehingga

7
Tarjumah (anggota KKG PAI Mijen), Wawancara, 27 Juli 2013.
59

target pembelajaran dapat dicapai dalam waktu dan tingkat pencapaian


yang merata siswa SD Negeri Ngelokulon. 8
Kaitannya pelaksanaan KKG PAI kecamatan Mijen dalam
meningkatan kualitas pembelajaran BTA di SD Negeri Ngelokulon,
ibu Tutik Maunah menjelaskan bahwa pelaksanaan KKG PAI tersebut
meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian BTA.
a) Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan langkah awal dari
suatu proses kegiatan tertentu. Perencanaan pembelajaran BTA
merupakan langkah awal proses pembelajaran di sekolah yang
memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan
pembelajaran BTA. Perencanaan pembelajaran yang disusun
dengan baik dan benar, maka proses pembelajaran akan dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar pula yang pada akhirnya akan
mampu menghasilkan mutu pembelajaran yang berkualitas.
Dalam melaksanakan tugas pembelajaran BTA, para GPAI
SD terlebih dahulu menyusun program pembelajaran dengan
menyusun program pembelajaran smester genap dan ganjil untuk
menentukan target atau capaian yang akan dihasilkan pada setiap
smester. Disamping itu, guru PAI juga menyusun silabus
pembelajaran BTA untuk menentukan standar kompetensi siswa,
capaian hasil belajar, menentukan indikator, metode pembelajaran
yang akan dipakai, alat bantu, sumber belajar yang digunakan dan
menyiapkan serta melakukan penilaian hasil belajar siswa
berdasarkan aspek pengetahuan ketrampilan dan sikap/perilaku
siswa.
b) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran BTA di kelas,
para GPAI SD mengacu pada program pembelajaran BTA smester
genap dan ganjil serta silabus BTA yang telah disusun secara

8
Tutik Maunah (guru BTA SDN Ngelokulon), Wawancara, 22 juli 2013.
60

bersama-sama dalam kegiatan KKG PAI. Setiap GPAI dalam


menyampaikan mata pelajaran BTA selalu berpedoman pada
rencana program dan silabus yang telah disusun, sehingga target
pembelajaran dapat dicapai dalam waktu dan tingkat pencapaian
yang merata untuk semua SD.
Para guru PAI rata-rata menerapkan sistem pembelajaran
secara interaktif. Siswa dalam hal ini diberi kesempatan untuk
mengajukan berbagai pertanyaan dan mengembangkan ide-ide
siswa berkaitan materi pembelajaran BTA yang sedang diajarkan.
Dalam pembelajaran BTA SD rata-rata telah membangun
kreativitas siswa dan memotivasi agar siswa lebih kreatif dan tidak
sekedar mendengarkan apa yang disampaikan guru, tetapi
cenderung lebih kreatif untuk berani bertanya pada materi yang
belum dipahami.
c) Penilaian
Penilaian merupakan salah satu rangkaian proses
pembelajaran yang bertujuan untuk melihat tingkat ketercapaian
pelaksanaan pembelajaran, tingkat keterserapan siswa terhadap
materi pembelajaran dalam memaknai materi pembelajaran bagi
siswa yang diukur melalui skor atau nilai.
Penilaian pembelajaran BTA oleh guru dilakukan melalui
metode penilaian yang cukup bervariatif antara lain:
1. Memberikan tugas-tugas pekerjaan rumah yang berguna untuk
mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam menyerap
materi pelajaran BTAyang telah disampaikan melalui
pembelajaran dalam kelas.
2. Melakukan tes praktek membaca dan menulis huruf Al-Qur’an
dan menghafal ayat-ayat pendek dalam Al-Qur’an dll.
3. Memberikan tugas belajar kelompok kepada siswa, yang
masing-masing kelompok telah ditentukan jumlahnya.
4. Memberikan ulangan melalui tes uraian bebas.
61

5. Melakukan penilaian secara afektif tentang sikap dan perilaku


siswa.
Penilaian semacam ini dapat dilakukan melalui
pengamatan/observasi sehari-hari terhadap tingkah laku siswa.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana materi BTA yang
disampaikan guru dalam kelas selama ini dapat dipahami dengan
baik oleh siswa dan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.9
Guru PAI harus mampu mengaplikasikan program yang
diperoleh pada kegiatan KKG PAI kecamatan Mijen, baik dalam
peningkatan kompetnsi guru dan pengmbangan kurikulum yang
meliputi pengembangan silabus dan RPP. Guru harus mampu
menerapkan dalam proses pembelajaran. Bukan hanya itu, Guru
BTA harus mampu membuat sebuah model pembelajaran yang
aktif dan interaktif agar dalam pembelajaran di kelas menjadi lebih
berkualitas.

2. Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam


(PAI) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
Tujuan dibentuknya KKG PAI adalah meningkatkan
kemampuan dan kemahiran guru Pendidikan Agama Islam dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar termasuk penguasaan
berbagai metode belajar mengajar sehingga dapat menunjang usaha
peningkatan pemerataan mutu Pendidikan Agama Islam. Pogram-
program KKG PAI kecamatan Mijen direncanakan, dilaksanakan dan
di evaluasi dengan sebaik-baiknya agar program-program tersebut
mampu meningkatkan kulitas pembelajaran PAI khususnya
pembelajaran BTA di kelas. Peran KKG PAI dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran menurut bapak Suyanto (ketua KKG PAI jawa
Tengah) adalah peningkatkan kompetensi bagi guru dan proses

9
Tutik Maunah (Guru Baca Tulis Al-Qur’an), Wawancara, 22 Juli 2013.
62

pembelajaran di kelas agar dalam pembelajaran menjadi berkualitas.10


Peningkatan kompetensi bagi guru disini mencakup kompetensi
profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian.
a. Kompetensi profesioanal.
Kompetensi profesional guru adalah kemampuan guru
dalam penguasaan bahan ajar secara penuh juga cara-cara
mengajarkannya secara pedagogis dan metodis. Kompetensi ini
lebih menekankan guru pada penguasaan materi.11 Peran
profesional menyangkut kemanpuan yang dimiliki guru berkenaan
dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas
dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
kurikulum BTA di sekolah dan subtasi keilmuan yang menaungi
materi kurikulum serta menambah wawasan keilmuan sebagai
guru.
Peningkatan kompetensi profesional dapat dilakukan
dengan:
1) Pendalaman dan pengayaan materi pembelajaran melalui
kajian literarur yag terkait dengan BTA.
2) Diskusi secara berkala tentang masalah-masalah yang
berkembang yang terkait dengan pendidikan dan keislaman.
3) Dialog dengan pakar pendidikan dan masalah lain sebagai
pengembangan wawasan
4) Melakukan pembahasan yang terkait dengan berbagai kesulitan
dalam pembelajaran.
5) Melakukan latihan penggunaan ICT sebagai model dalam
pembelajaran.

b. Kompetensi pedagogik.

10
Ahamad suyanto (ketua KKG Jateng), Wawancara, 28 Juli 2013.
11
Mustaqim (ketua KKG PAI Mijen), Wawancara, 25 Juli 2013.
63

Kemampuan pedagogik merupakan kemampuan yang


berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola
pembelajaran yang mendidik. Peningkatan kompetensi pedagogik
oleh KKG PAI dilakukan dengan
1) Melakukan kajian tentang teori-teori pendidikan kontemporer.
2) Pelatihan tentang model pembelajaran yang efektif dan efisien
3) Pelatihan tentang penyusunan Silabus, KTSP dan RPP.
4) Pelatihan tentang penyusunan instrumen evaluasi dan
pengolahan hasil evaluasi.
5) Melakukan studi banding ke sekolah-sekolah lain yang
memiliki keunggulan pada pembelajaran.
c. Kompetensi sosial.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan siswa, guru dan semua
yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Kaitannya
dengan peningkatan kompetensi sosial, KKG PAI melakukan

1) Penyelenggaraan bakti sosial.


2) Kunjungan ke tempat-tempat penyelenggaraan pembinaan
sosial.
3) Kunjungan dan silaturohim dengan sesama anggota.

d. Kompetensi kepribadian.
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi guru harus
memiliki sikap yang mantap, yakni harus mampu menjadi teladan
bagi siswanya. Peningkatan kompetensi kepribadian, dilakukan
KKG PAI melalui
1) Mengikuti ceramah dan kajian keagamaan
2) Melaksanakan workshop dan seminar pengembangan
kepribadian.
3) Dialog dan diskusi dengan pakar kepribadian secara berkala.
64

4) Melaksanakan muhasabah.12
Semua kompetensi tersebut harus dimiliki oleh anggota
KKG PAI kecamatan Mijen sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan ketika proses belajar mengajar. Misalnya dalam
pembelajaran BTA di kelas, guru sudah memiliki kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, dan sosial, tetapi guru tidak
memiliki kompetensi kepribadian (ketika mengajar bermain
handpone). Maka siswa tidak akan memperhatikan pelajaran BTA
yang disampaikan oleh guru karena guru BTA tersebut tidak
memiliki etika dalam mengajar. Dalam hal ini etika mengajar
merupakan bagian dari kompetensi kepribadian guru.
Peran KKG PAI yang lain adalah sebagai forum konsultasi
guru BTA dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran.
Maksudnya adalah sebagai organisasi pastinya masing-masing guru
mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, baik dari cara
penyampaian materi, pengalaman pengelolaan kelas dan lain
sebagainya. Misalnya ketika dalam pertemuan rutin guru dari SD
Mijen mempunyai masalah dalam menyampaikan pelajaran BTA,
menggunakan metode mengajar, strategi mengajar belum bisa
diterima oleh siswa, maka dengan adanya KKG PAI diharapkan
mampu berdiskusi dan anggota KKG PAI yang lain bisa memberi
solusi kepada anggota KKG PAI dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi ketika pembelajaran.13
Permasalahan-permasalahan yang lain meliputi
permasalahan guru dalam proses pembelajaran. Permasalahan guru
dikarenakkan kurang fahamnya guru tentang materi BTA yang
akan disampaikan kepada siswa, tentang cara menggunakan alat
peraga, metode apa yang harus digunakan sesuai dengan materi
pembelajaran BTA dan bahan ajar yang harus digunakan.

12
Mustaqim (ketua KKG PAI Mijen), Wawancara, 25 Juli 2013.
13
Sofwan Duri (anggota KKG PAI Mijen), 22 Juli 2013.
65

Selain itu, peran KKG PAI adalah Memperluas wawasan


guru dalam berbagai hal penyusunan silabus, RPP, penyusunan
bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
memaksimalkan pemakaian sarana dan prasarana belajar dan
sebagainya.14

3. Deskripsi Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran


Baca Tulis Al-Qur’an (BTA)
Berhasil tidaknya pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Disini peneliti akan memaparkan data tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas pembelajaran BTA. Menurut bapak
suharto (kepala sekolah SD Negeri Ngelokulon) menjelaskan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah guru.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, sebaik apapun strategi,
strategi tersebut tidak dapat diaplikasikan. Keberhasilan strategi
tergantung pada kepiawaian guru menggunakan metode, teknik dan
taktik pembelajaran.15 Selain itu guru pada pendidikan dasar, tidak
mungkin digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi, radio,
komputer dan lain sebagainya. Karena pada prinsipnya siswa di
sekolah dasar sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan
bantuan orang dewasa.
Hal senada juga di ungkapkan oleh ibu Tutik Maunah, bahwa
faktor yang paling mempengaruhi adalah guru. Di SD guru sangat
berperan dalam proses pembelajaran. Mulai dari merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran BTA. Untuk mencapai
itu, guru harus mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional dan sosial.16

14
Mustaqim (ketua KKG PAI Kecamatan Mijen), Wawancara, 25 Juli 2013.
15
Suharto (kepala sekolah SDN Ngelokulon), Wawancara, 22 juli 2013.
16
Tutik Maunah (guru SD Negeri Ngelokulon), Wawancara, 22 Juli 2013.
66

Guru SD Negeri Ngelokulon khususnya guru BTA diharapkan


mampu menjadi guru yang bukan hanya untuk dirinya sendiri, akan
tetapi untuk guru lain. Guru BTA mampu membuat pembelajaran
BTA menjadi menyenangkan dan inovatif.
Seperti halnya guru, faktor yang dapat mempengarui kualitas
pembelajaran adalah siswa yang meliputi latar belakang siswa dan
sifat yang dimiliki siswa.17 Aspek latar belakang meliputi jenis
kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat
sosial ekonomi siswa dari bagaimana siswa berasal dan lain
sebagainya. Sedangkan dari sifat yang dimiliki siswa meliputi
kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap. Tidak bisa disangkal,
bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang berpengaruh dlam
kualitas pembelajaran. Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung
secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya
media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan
lain-lainnya. Prasarana adalah segala sesuatuyang tidak langsung
dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya
penerangan sekolah, kamar kecil dan lain sebagainya. Khusus pada
pembelajaran BTA sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti alat
peraga, buku pegangan BTA, buku-buku lain yang mendukung
pembelajaran BTA. 18
Semakin lengkap sarana dan prasarana di sekolah, guru lebih
banyak pilihan dalam mengajar. Begitu juga siswa akan lebih banyak
pilihan dalam belajar. Pada dasarnya setiap siswa memiliki gaya
belajar yang berbeda. Siswa yang bergaya audifif akan lebih
memahami pelajaran melalui pendengaran, sedangkan tipe siswa yang
visual akan lebih memahami melalui penglihatan.19
17
Tarjumah (anggota KKG PAI Mijen), Wawancara, 27 juli 2013.
18
Tutik Maunah (Guru BTA), Wawancara, 22 Juli 2013.
19
Sofwan Duri (Anggota KKG PAI), Wawancara, 22 Juli 2013.
67

C. Analisis Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama


Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
1. Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama
Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an
KKG PAI kecamatan Mijen adalah forum kegiatan guru PAI
yang bertujuan untuk meningatkan mutu pendidikan Agama Islam
yang ada di kecamatan Mijen. Sesuai dengan tujuan tersebut guru PAI
yang mengikuti KKG PAI harus mampu menciptakan kualitas
pembelajaran. Guru harus mampu memaksimalkan potensi yang
dimilikinya, karena guru merupakan salah satu komponen terpenting
dalam pembelajaran. Pelaksanaan KKG PAI kecamatan Mijen
dilaksanakan satu bulan sekali yang membahas program-program
yang berhubungan dengan pembelajaran BTA.
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti dilapangan
bahwa tujuan utama dalam KKG kecamatan Mijen adalah
meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan program yang
dapat meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan dalam merencanakan, melaksanakan sert
mengevaluasi pembelajaran.20 Hal ini sesuai dengan amanat peraturan
No.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yang harus
dikembangkan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil
pembelajaran.21
a) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
20
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2009, hlm.6.
21
Nunu Ahmad An-Nahidl, Pendidikan Agama di Indonesia, Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan, Jakarta, hlm.69.
68

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi


waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar. Dalam mengikuti kegiatan KKG
PAI, guru harus mampu mengembangkan Silabus dan RPP.
Karena dalam silabus sudah mencakup semua dalam pembelajaran,
mulai dari perencanaan sebelum mengajar, materi yang hendak
disampaikan, metode yang digunakan dan lain-lain.
1) Pengembangan Silabus Baca Tulis Al-Qur’an
Silabus BTA adalah rencana pembelajaran BTA yang
mencakup standar kompetensi, kemampuan dasar, materi
pokok, kegiatan pembelajaran indikator, penilaian dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus BTA merupakan penjabaran
standar kompetensi dan komptensi dasar ke dalam materi
pokok atau pembelajaran BTA, kegiatan pembelajaran BTA
dan indikator pencapaian.
Dalam pengembangan silabus BTA, komponen pokok
yang harus diperhatikan, diantaranya adalah
a. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran BTA.
b. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan atau
membentuk kompetensi tersebut,
c. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa
kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta tersebut.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam
pengembangan pembelajaran BTA lebih lanjut mulai dari pembuatan
rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian BTA.
Silabus BTA harus dikembangkan dengan menggunakan
prinsip, pertama, alamiah yakni keseluruhan materi dan kegiatan BTA
yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara keilmuan. Kedua, relevan yakni
69

cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan untuk penyajian materi


BTA dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik. Ketiga,
sistematis yakni komponen-komponen silabus BTA saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi BTA.
Keempat, konsisten yakni adanya hubungan yang konsisten
antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian BTA. Kelima, memadai cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pecapaian kompetensi dasar
BTA. Keenam, aktual dan kontekstual yakni cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian
memperhatikan perkrmbangan ilmu, teknologi dan seni muatkhir
dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi. Ketujuh, flexibel
yakni keseluruhan konponen silabus BTA dapat menyatukan
keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Kedelapan, menyeluruh
artinya komponen silabus BTA mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektiv dan Psikomotorik).
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) BTA
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus BTA.
Lingkup rencana pembelajaran BTA mencakup satu kompetensi dasar
yang terdiri atas indikator, beberapa indikator dalam satu kali
pertemuan/lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum
mengajar. Persiapan ini dapat diartikan persiapan tertulis maupun
persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan
belajar yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif,
termasuk masyarakat pembelajaran untuk mau terlibat secara penuh.
70

Setelah mengikuti KKG PAI, guru mata pelajaran BTA harus


mampu membuat dan mengembangkan apa yang telah di programkan
dalam rapat kerja. Intinya apabila guru mampu mengimplementasikan
program dan kegiatan yang ada dalam silabus dan RPP BTA, proses
pembelajaran akan menjadi berkualitas.
b) Pelaksanaan
Anggota KKG PAI setelah merencanakan pembelajaran yang
telah diprogramkan dalam rapat melalui melalui pengembangan
silabus dan RPP. Program tersebut harus dilaksanakan di kelas pada
pembelajaran BTA untuk peserta didik/siswa. Misalnya dalam materi
menghafal ayat-ayat pendek, guru harus menggunakan metode yang
tepat dalam pembelajaran. Guru harus melihat kemampuan peserta
didik dalam menerima pembelajaran. Murid ada yang dalam
penghafalannya baik dan kurang baik. Disini guru dituntut untuk
menggunakan strategi yang tepat. Misalnya guru harus benar-benar
fokus pada siswa tersebut dan guru juga tidak mengabaikan siswa
yang lain. Atau dengan menggunakan alat peraga yang bisa
meningkatkan daya ingat, misalnya menggunakan audio visual.
c) Penilaian
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil
keputusan.22
Dari data penelitian, bahwa penilaian guru dalam mengetahui
peningkatan kualitas pembelajaran menggunakan tes. Tes disini mulai
dari tes ulangan, mid smester dan smester, tujuannya agar guru dapat
mengetahui tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Jika siswa
sudah memenuhi KKM maka bisa dikatakan pembelajaran berhasil
dengan baik.

22
Departemen Pendidikan Nasional, Perangkat Penilaian KTSP, Jakarta, hlm.3.
71

2. Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam


(PAI) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
Dari sumber data yang diperoleh, bahwa peran KKG PAI dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dalam peningkatan
kompetensi guru dan kualitas pembelajaran BTA. Dari peran-peran
tersebut Secara garis besar analisa peneliti dalam peran Kelompok
Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan
kualitas Pembelajaran BTA adalah sebagai berikut:
a) Peningkatan kompetensi guru BTA.
Kompetensi diartikan sebagai pemilikan, penguasaan
ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan
seseorang.dalam menjalankan kewenangannya, guru dituntut
memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kompetensi tersebut mencerminkan tingkat kualifikasi guru
kedalam sembilan hal, yaitu:
1) Kualifikasi akademik
2) Pendidikan dan pelatihan
3) Pengalaman mengajar
4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
5) Penilaian
6) Prestasi akademik
7) Karya pengembangan profesi
8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah
9) Pengalaman berorganisasi
Dari sembilan kompetensi tersebut, dapat simpulkan menjadi
tiga yakni pertama kompetensi personal yang merupakan
komponen atau ciri-ciri yang dimiliki guru guna membangkitkan
minat siswa untuk belajar. Kedua, kompetensi sosial yaitu
kemampuan guru yang realisasinya memberi manfaat bagi
72

pemenuhan yang diperlukan masyarakat, dan ketiga, kompetensi


profesional adalah kemampuan yang dimiliki guru sebagai
pengajar yang baik, mencakup kemampuan dasar tentang disiplin
ilmu yang dipelajari atau yang menjadi bidang spesialnya.23
b) Peningkatan kualitas pembelajaran.
Setelah guru mengikuti KKG PAI kecamatan Mijen, guru
PAI harus mampu melaksanakan program-program yang telah
disusun. Tujuan dari dilaksanakan program-program tersebut
adalah untuk meningkatkan peningkatan mutu pembelajaran BTA.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan guru harus aktif dalam
mencari ide-ide atau konsep untuk memajukan pembelajaran BTA.
KKG PAI sebagai wadah atau forum untuk konsultasi, diharapkan
ketika ada anggota KKG PAI memiliki permasalahan dalam
mengajar agar guru tersebut mengkonsultasikan dengan anggota
KKG yang lain. Karena dengan adanya konsultasi tersebt guru
yang lain bisa memberi solusi dalam meningkatkan pembelajaran.
Selain itu KKG PAI sebagai forum untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi, diharapkan anggota KKG mampu
membuat desain yang lebih inovatif dan kreatif dalam
pembelajaran, baik itu menggunakan strategi dan metode yang
sesuia dengan peserta didik/siswa. Agar nantinya dalam evaluasi
(penilaian) dapat memenuhi kriteria yang diharapkan, baik kognitif,
afektif dan psikomotorik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran Baca


Tulis Al-Qur’an
Setelah memperoleh data penelitian di SDN Ngelokulon ada
beberapa faktor yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran,
yakni faktor guru, siswa dan sarana prasarana. Dalam proses
pembelajaran guru bukan hanya berperan sebagai model atau teladan

23
Nunu Ahmad An-Nadidl, Op.Cit, hlm.53-54.
73

bagi siswa yang diajarkannya, akan tetapi sebagai pengelola


pembelajaran.24 Guru/pendidik dalam pembelajaran sangat penting,
apalagi dalam proses pembelajaran di pendidikan dasar. Semua
kompetensi harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi tersebut
adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial.
Kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran. Indkator kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan peaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar dan pengembangan peserta didik. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan individual yang mantap, berakhlak
mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
Kompetensi profesional adalah keseluruhan jenis kemampuan
yang secara akademik berhubungan langsung dengan sikap dan
komoitmen terhadap tugas-tugas profesi keguruan. Serta kompetensi
sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang
tua/wali dan masyarakat sekitar.
Semua kompetensi tersebut sangat berkaitan, apabila salah satu
dari kompetensi tersebut tidak terpenuhi maka kualitas pembelajaran
tidak akan efektif, misalnya pada kompetensi pedagogik, ketika guru
BTA tidak mampu mengelola pembelajaran mulai dari memahami
peserta didik, merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran BTA,
maka dalam pembelajaran tidak akan efektif.
Contoh lain ketika dalam pembelajaran BTA guru merasa
kesulitan dalam menerapkan metode ceramah, guru dapat
menggunakan metode diskusi. Guru BTA harus membuat variasi
dalam pembelajaran agar peserta didik tidak bosan dalam
pembelajaran BTA.

24
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembalajaran, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta,
2009, hlm.198.
74

Guru juga harus mampu memperhatikan tingkat kecerdasan


siswa, karena antara siswa satu dengan yang lain berbeda. Hal ini
terjadi di SDN Ngelokulon, ada siswa yang pandai, sedang dan tidak
tahu sama sekali. Ketika dalam proses pembelajaran BTA guru lebih
menggunakan pendekatan personal kepada peserta didik yang tidak
tahu sama sekali.
Sikap dan penamilan siswa di dalam kelas, juga merupakan asek
lain yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Adakalanya
ditemukan siswa yang sangat aktif dan adapula yang pendiam, tidak
sedikit pula siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar.25
Selain itu kelengkapan sarana dan pasarana juga mempengaruhi
kegiatan belajar mengajar. Guru lebih banyak pilihan dalam mengajar
dan siswa banyak pilihan dalam belajar.26 Tidak bisa dipungkiri bahwa
sarana dan prasarana sekolah cukup penting dalam menunjang
kelancaran pelaksanaan pembelajaran, seperti perpustakaan, ruang
ibadah dan lain-lain.

25
Ibid, hlm.200.
26
Ibid, hlm.201.

Anda mungkin juga menyukai