DISUSUN OLEH:
NIM : 4171141014
MEDAN
2020
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
I. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui factor yang mempengaruhi pembentangan sel
2. Mengetahui pengaruh dilakukannya perendaman pada larutan KNO3
3. Membandingkan keadaan sel umbi Allium ascalonicum pda percobaan KNO3 dengan
konsentrasi yang berbeda
4. Membandingkan keadaan sel umbi Allium ascalonicum pada perlakuan KNO3 dan air
5. Mengetahui alasan mengapa menggunakan sel Allium ascalonicums dalam percobaan ini
Viskositas atau disebut juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat
pengaruh viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam seperti tekanan osmosis (Dartius. 1991)
Setiap sel dalam jaringan tanaman akan mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang mengakibatkan dinding sel mengalami proses pembentangan. Regulasi
pembentangan dinding sel bertujuan untuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan seperti cahaya,
temperatur, dan kadar air. Pembentangan sel ada dua macam yakni isotropik dan anisotropik.
Pembentangan secara isotropik terjadi ketika dinding sel mengalami pembentangan mengikuti
sumbu pertumbuhan yang menghasilkan pola pembentangan yang seragam. Sementara
pembentangan anisotropik didasarkan atas hipotesis Paul Green yang man proses pembentangan
disebabkan oleh adanya tekanan turgor dan viskositas (viskoelastik) serta adanya pengaruh
mikrofibril pada dinding sel (Guritno, B. 1995)
Dalam proses pembentangan, dinding sel mengalami reorientasi mikrofibril yang di mediasi oleh
protein seperti expansin. Pada sel yang sedang mengalami pertumbuhan, komponen selulosa
mikrofibril merupakan bagian dari matriks yang berupa komponen viskositas. Kita sel
mengalami pembentangan, maka mikrofibril akan mengalami penguraian sehingga proses
pembentangan menjadi lebih maksimal (Lakitan, 2012).
Setiap sel dalam jaringan tanaman akan mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang mengakibatkan dinding sel mengalam proses pembentangan. Regulasi
pembentangan dinding sel bertujuan untuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan seperti
cahaya, temperatur, dan kadar air. Pembentangan sel ada dua macam yakni isotropik dan
anisotropik. Pembentangan secara isotropik terjadi ketika dinding sel mengalami
pembentangan mengikuti sumbu pertumbuhan yang menghasilkan pola pembentangan yang
seragam. Sementara pembentangan anisotropik didasarkan atas hipotesis Paul Green yang man
proses pembentangan disebabkan oleh adanya tekanan turgor dan viskositas (viskoelastik)
serta adanya pengaruh mikrofibril pada dinding sel (Campbell, 2010).
Dalam proses pembentangan, dinding sel mengalami reorientasi mikrofibril yang di
mediasi oleh protein seperti expansin. Pada sel yang sedang mengalami pertumbuhan,
komponen selulosa mikrofibril merupakan bagian dari matriks yang berupa komponen
viskositas. Kita sel mengalami pembentangan, maka mikrofibril akan mengalami penguraian
sehingga proses pembentangan menjadi lebih maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentangan sel selain proses pembelahan juga terdapat faktor-faktor lain seperti pH, kadar
air, dan tekanan osmosis (Cosgrove, 1997)
Tekanan osmosis dalam sel juga dapat mempengaruhi kadar air dalam sel yang
berpengaruh terhadap proses pembentangan. Dehidrasi akibat perbedaan tekanan osmosis
dalam sel akibat juga dapat mempengaruhi viskositas plasma dalam sel. Viskositas atau disebut
juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat pengaruh viskositas atau tingkat
kekentalan suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai
macam seperti tekanan osmosis (Meyer, 1959).
A ALAT
B. BAHAN
Viskositas
Membuat larutan Menetesi tiap
KNO3 masing- larutan ke dalam
masing 0,1%, masing-masing
0,2%, 0,3% dan preparat secara
aquades teratur
V. HASIL PERCOBAAN
Hasil
Sel besar, rapat dan Sel lebih kecil, tidak Sel kecil dan tidak
tidak ada ruang beraturandan sedikit beraturan dan
antar sel ruang antar sel terdapat ruang antar
Dinding sel tipis Dinding sel lebih sel
tebal Dinding sel lebih
tebal lagi
2. KNO3 0,1%
3. KNO3 0,2%
Sel berukuran paling Sel berukuran kecil
kecil dan tidak ada dan terdapat sedikit
ruang antar sel ruang antar sel
Dinding sel tebal Dinding sel tebal
4. KNO3 0,3%
B. PEMBAHASAN
Viskositas atau disebut juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat pengaruh
viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam seperti tekanan osmosis. Sel yang mengalami dehidrasi atau
disebut juga sel yang terplasmolisis. Dalam keadan tersebut, tingkat viskositas plasma sel
mengalami penurunan yang dapat menyebabkan membran plasma sel terpisah dari dinding sel
dan volume protoplasma mengalami penurunan.
Plasmolisis terjadi pada saat sel mengalami kontak dengan larutan yang konsentrasinya lebih
rendah daripada di dalam sel(Munns, 2002). Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentangan sel selain proses pembelahan juga terdapat faktor-faktor lain seperti pH, kadar air,
dan tekanan osmosis.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Meyer, B. S, Anderson. 1959. Plant Physiology. New York: Van Norhtrand Company.
( ) ( ELPRIDA BR PURBA )
LAMPIRAN