Penelitian dilakukan di dua sekolah yaitu SMA Negeri 01 Batu dan SMA
Negeri 02 Batu. Adapun deskripsi lokasi penelitian diuraikan sebagai berikut.
34
4.1.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 01 Batu
35
3. Meningkatkan keunggulan prestasi akademik dengan pembelajaran efektif,
efisien dan menyenangkan dengan memanfaatkan multyrecources yang
berbasis IT.
4. Menargetkan kejuaraan olimpiade sains tingkat kota, regional, nasional dan
internasional.
5. Meningkatkan keunggulan prestasi non-akademik melalui pembinaan
pengembangan diri yang berkualitas efektif dan efisien.
6. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan lembaga-lembaga sektoral, lintas
sektoral regional, nasional, maupun internasional.
7. Menumbuhkan penghayatan dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui kegiatan
ekstrakeagaman, peringatan hari besar agama dan bakti sosial.
8. Mendorong dan membantu siwa mengenal dan mengembangkan potensi
diri, dengan semangat kenggulan lokal dan global bernuansa cinta tanah air
melalui kegiatan pengembangan diri, kedisiplinan dan kegiatan bulan
bahasa.
9. Menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal dan nasional
melalui berbagai kegiatan ekstrakulikuler.
10. Menumbuhkan jiwa interpreneur melalui pendidikan kewiausahaan,
muatan lokal, seni dan kecakapan hidup.
11. Menumbuhkan sikap berbudaya lingkngan melalui pendidikan lingkungan
hidup dan integratif dalam berbagai mata pelajaran.
1. Bahasa 10 18 26 12 23 35 9 23 32 31 64 95
2. MIPA 81 140 221 73 130 203 88 122 210 242 392 634
36
3. IPS 79 99 178 70 100 170 57 96 153 206 295 501
JUMLAH 170 257 427 155 253 408 154 241 395 479 751 1,230
37
16 Lab. Biologi 1 buah Baik
38
4.1.2 SMA Negeri 02 Kota Batu
SMA Negeri 02 Batu didirikan pada tahun 1997, terletak di jalan Hasanudin
dusun Jeding RT. 01 RW. 06 Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu.
SMA Negeri 02 Batu Menempati tanah seluas 10.400 m2 yang sepenuhnya milik
negara. Kepemimpinan pada saat itu dijabat oleh Drs. Suratno, lalu pada tahun 1998
kepemimpinan digantikan oleh Dra. Mistin. Sejak saat itu SMA Negeri 02 Batu
mulai menempati gedung baru yang terletak di Jalan Hasanudin 01 desa Junrejo
39
kecamatan Junrejo kota Batu. Pada tahun 2002 dengan meningkatnya status Kota
Administrasi Batu menjadi Kota Batu, Dra. Mistin diangkat menjadi Kepala Bidang
Persekolahan Dinas Pendidikan Kota Batu, dan kepala SMA Negeri 02 Batu
digantikan oleh Drs. Abu Sofyan. Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 2003
Drs. Abu Sofyan diangkat menjadi Kepala Dinas Catatan Sipil, dan jabatan kepala
SMA Negeri 02 Batu digantikan oleh Drs. Suprayitno, M.Pd. sampai bulan Mei
2012, dan dilanjutkan oleh Drs. Pamor Patriawan mulai bulan juni 2012 sampai mei
2020. Kemudian kepala SMA Negeri 2 Batu sekarang dijabat oleh Anto Dwi
Cahyono, S.Pd, MM.
40
9. Melaksanakan upaya pelestaria fungsi lingkungan melalui berbagai kegiatan
sekolah.
10. Melaksanakan upaya pencegahan pencemaran lingkungan melalui aktifitas
kehidupan sehari-hari.
12. MIPA 67 112 179 61 111 172 66 107 173 194 330 524
JUMLAH 146 209 355 131 210 341 138 210 348 415 629 1044
41
7 Kamar Mandi Guru 6 buah Baik
42
4.2 Hasil Penelitian
Pada sub bab ini akan dijelaskan hasil temuan dari wawancara,
pengumpulan dokumentasi, dan pengumpulan angket yang telah dilakukan di dua
lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Kota Batu. Adapun
hasil penelitian diuraikan sebagai berikut.
43
lingkungan. Kedua sekolah juga selalu mensosialisasikan visi dan misi tersebut,
sehingga sudah terinternalisasi pada semua warga sekolah..
44
SMA 02 Batu yaitu mencoret-coret atau mengotori dinding, pintu, meja, kursi,
pagar sekolah mendapat skor sanksi 10; merusak sarana prasarana sekolah
mendapat skor sanksi 40; membawa/merokok saat masih mengenakan seragam
sekolah mendapat skor sanksi 100; tidak mengikuti dan melaksanakan piket
mendapat skor sanksi 10.
Berpijak pada visi dan misi sekolah yang terintegrasi lingkungan, maka
hampir semua mata pelajaran di SMA Negeri 02 Batu juga berbasis lingkungan,
baik RPP maupun silabus menyinggung mengenai lingkungan. Ibu Fenny sebagai
perwakilan guru mengatakan bahwa RPP pelajaran biologi juga memuat mengenai
lingkungan. Pada kegiatan pembelajaran dilakukan pengkondisian dan pembiasaan
siswa untuk selalu peduli lingkungan. Ibu Ayu sebagai perwakilan guru selalu
membiasakan siswa untuk mengecek kebersihan kelas sebelum dan sesudah
pembelajaran.
45
4.2.1.3 Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
46
penanaman toga dan budidaya anggrek. Terdapat banyak kamar mandi yang bersih,
tersedianya tempat sampah di setiap kelas tempat, tempat cuci tangan di beberapa
tempat, dan pembuatan pupuk kompos di bagian belakang sekolah.
47
Menurut Bapak afif sebagai perwakilan guru mengatakan sikap peduli
lingkungan siswa SMA Negeri 01 Batu sudah cukup baik, namun masih ada
beberapa siswa yang kurang baik. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara
pada 6 siswa yang mengatakan bahwa mereka termasuk orang yang peduli terhadap
lingkungan, namun 3 diantaranya masih melanggar dengan membuang sampah
sembarangan. Hal yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan sikap peduli
lingkungan pada siswa menurut ibu dewi adalah menjalankan program adiwiyata
dengan konsisten dan selalu mengingatkan, menyadarkan dan membiasakan untuk
peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan di dalam kelas pada SMA Negeri 02 Batu yaitu kegiatan piket
kelas, jumat bersih, sekolah selalu membiasakan siswa untuk menjaga kebersihan
kelas baik sebelum maupun sesudah pelajaran. Sedangkan kegiatan di luar kelas
berupa pembiasaan siswa untuk memilah sampah, mengikuti kegiatan satu nama
satu pohon yang diadakan kota batu, mengikutsertakan siswa dalam menanam,
menjaga dan memelihara tanaman di sekitar kelas dan juga kegiatan
ekstrakulikuler. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sumadi selaku
koordinator adiwiyata mengatakan bahwa dengan melibatkan siswa dalam program
adwiyata dapat mejadikan siswa lebih peduli terhadap lingkungan.
Menurut Ibu Ayu selaku perwakilan guru mengatakan bahwa sikap peduli
lingkungan siswa SMA Negeri 02 Batu sudah cukup baik, namun masih ada saja
siswa yang masih membuang sampah sembarangan dan kurang peduli terhadap
lingkungan. Berdasarkan hasil wawacara pada 6 siswa, 4 diantaranya masih kurang
peduli terhadap lingkungan. Disebutkan bahwa ada yang pernah membuang
sampah sembarangan dan mencoret meja sekolah. Ibu Fenny selaku perwakilan
guru menyebutkan dengan menjalankan program adiwiyata secara berkelanjutan
dan adanya pengkondisian dapat mejadikan siswa agar lebih peduli terhadap
lingkungan. Sikap peduli lingkungan juga akan semakin membaik dengan saling
mengingatkan dan saling meningkatkan kepedulian lingkungan semua warga
sekolah.
48
4.2.3 Data Hasil Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata
Data hasil persentase angket sikap peduli lingkungan diambil dari angket
yang diisi oleh responden. Berikut adalah hasil persentase angket yang didapatkan
sebagaimana Tabel 4.5
Tabel 4.5 Persentase Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata
49
Persentase Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Sekolah Adiwiyata
90%
78% 78%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SMA Negeri 01 Batu SMA Negeri 02 Batu
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase sikap peduli
lingkungan siswa di SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu menunjukkan hasil
yang sama yaitu 78% .
4.3 Pembahasan
50
menghendaki visi dan misi sekolah yang berbasis lingkungan. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa, Visi dan misi SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02
Batu sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Visi dan misi tersebut juga sudah selalu di sosisalisasikan, sehingga warga sekolah
lebih mengetahui dan memahaminya.
Selain pada visi dan misi sekolah, Kebijakan berwawasan lingkungan juga
memuat mengenai peraturan sekolah. Peraturan tersebut juga mengaitkan dengan
kepedulian lingkungan. Peraturan tersebut berupa tata tertib siswa, yang berisi jenis
pelanggaran dan skor sanksi. Siswa yang melanggar peraturan akan mendapatkan
skor sanksi. Jika Skor sanksi melebihi batas maka akan ditindak lanjuti dengan
pemberian hukuman. Menurut Rakhmawati (2016) hal tersebut penting dilakukan
agar siswa terbiasa untuk peduli terhadap lingkungan.
51
ekstrakulikuler pramuka dan PMR (Palang Merah Remaja). Kegiatan kokurikuler
pada SMA Negeri 1 yaitu memperingati hari- hari besar, seperti memperingati hari
sampah, dan hari puspa. Sedangkan kegiatan kokurikuler pada SMA Negeri 02 Batu
yaitu mengikuti kegiatan satu nama satu pohon yang diadakan oleh Kota Batu.
Sebagai sekolah adwiyata SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 2 Batu selalu
mengajarkan seluruh warga sekolah termasuk siswa mengenai kepedulian
lingkungan. Peduli lingkungan merupakan suatu sikap dan tindakan seseorang yang
selalu berupaya untuk menjaga lingkungan sekitarnya dan selalu berupaya
memperbaiki kerusakan yang telah terjadi sebelumnya (Zuhdi, 2011). Peduli
lingkungan dapat menjadi nilai penting yang dapat diajarkan di sekolah. Hal
tersebut dikaitkan dengan pendapat Ngaimun (2012) bahwa, manusia yang baik
adalah manusia yang memiliki kepedulian lingkungan.
52
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa SMA Negeri 01 dan SMA
Negeri 02 Batu telah memiliki sikap peduli lingkungan dibuktikan dengan
terpenuhinya indikator-indikator sikap peduli lingkungan. Menurut Badan Pusat
Statistik (2014) Indikator tersebut adalah Partisipasi pemeliharaan lingkungan,
pemanfaatan energi, peningkatan kesehatan lingkungan dan pengelolaan sampah.
Kegiatan pemeliharaan lingkungan dilakukan dengan ikut serta menjaga
lingkungan sekolah, misalnya dengan melaksanakan piket kelas, ikut merawat dan
menyirami tanaman yang ada disekitar kelas, mengikuti kegiatan peduli lingkungan
di dalam dan di luar kelas, tidak merusak sarana prasarana yang ada di sekolah, dan
saling mengingatkan untuk selalu peduli terhadap lingkungan. Kegiatan
pemanfaatan energi dilakukan dengan tidak menyalakan lampu pada siang hari dan
selalu mematikan kran air setelah selesai menggunakan. Kegiatan peningkatan
kesehatan lingkungan dilakukan dengan megurangi pembelian makanan di kantin
sekolah yang mengandung pewarna dan pengawet, mengurangi pembelian
makanan kemasan di kantin. Kegiatan pengelolaan sampah dilakukan dengan tidak
membuang sampah sembarangan, membuang sampah sesuai jenisnya,
memanfaatkan sampah dan barang bekas untuk hal yang bermanfaat.
Pada hasil olahan data primer untuk sikap peduli lingkungan siswa SMA
Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu didapatkan nilai rata-rata yang sama yaitu 78%.
Jadi sikap peduli lingkungan siswa pada kedua sekolah temasuk dalam kategori
baik. Pada SMA Negeri 01 Batu kelas X mendapatkan hasil 78% dan termasuk pada
kategori baik; Kelas XI mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada katergori baik;
Kelas XII mendapatkan hasil 78% dan termasuk pada kategori baik. Pada SMA
Negeri 02 Batu, Kelas X mendapatkan hasil 79% dan termasuk pada kategori baik;
Kelas XI mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada katergori baik; kelas XII
mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada kategori baik.
53
4.3.4 Kajian Impelementasi Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar
1. Kejelasan Potensi
54
yaitu “Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan” . Adapun tujuan pembelajara yang akan dicapai yaitu:
Berdasarkan silabus pada kurikulum 2013 untuk SMA kelas X pada bab
Perubahan Lingkungan, pada kegiatan eksplorasi peserta didik diharapkan
megumpulkan informasi sebagai topik diskusi dalam kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk dapat mengumpulkan informasi mengenai perubahan
lingkungan untuk dianalisis. Melalui artikel ini, peserta didik diharapkan dapat
menumbuhkan cara berfikir kritis. Adapun kejelasan eksplorasi yang harus dicapai
yaitu cara analisis, diskusi kelompok dan dapat menyimpulkan hasil dari diskusi
kelompok tersebut.
5. Kejelasan Perolehan
Adapun kejelasan perolehan yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian ini
sebagai sumber belajar biologi, meliputi:
55
2) Peserta didik lebih terampil dan dapat berfikir kritis dalam melakukan
kegiatan analisis, ketepatan dan kelengkapan data serta dalam menarik
kesimpulan.
Peserta didik dapat memahami konsep dalam pentingnya sikap peduli lingkungan
agar tidak merusak dan merugikan alam
56