Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di dua sekolah yaitu SMA Negeri 01 Batu dan SMA
Negeri 02 Batu. Adapun deskripsi lokasi penelitian diuraikan sebagai berikut.

4.1.1 SMA Negeri 01 Batu

Gambar 4.1 Lokasi SMA Negeri 01 Batu


(Sumber: Google Earth, 2021)

Nama Sekolah : SMA Negeri 01 Batu


Alamat : Jalan Agus Salim No. 57
Kode Pos : 65314
Desa : Sisir
Kecamatan : Batu
Provinsi : Jawa Timur
Status : Negeri
Jenjang : SMA

34
4.1.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 01 Batu

Bedirinya SMA Negeri 01 Batu direalisasikan melalui anggaran


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1977-1978 . Gedungnya berlokasi
di Jalan KH Agus Salim Kelurahan Sisir Kecamatan Batu. Tahun ajaran baru di
mulai tahun 1978 yang ditandai dengan dibukanya pendaftaran siswa baru
bertempat di SMP Negeri 1 Batu dan SMA Negeri 4 Malang untuk enam kelas
rombongan belajar dengan jumlah 182 siswa. Segala aktivitas awal SMA Negeri 01
Batu dibantu oleh SMA Negeri 4 Malang terutama dalam penanganan proses
pembelajaran dan kebutuhan tenaga edukatif serta penggunaan sarana yang belum
terpenuhi.

Pada tanggal 14 Januari 1978 pukul 08.30 WIB, bertempat di halaman


gedung SMP perbantuan, diadakan upacara pembukaan SMA Negeri 1 Batu yang
dihadiri oleh siswa baru, tenaga edukatif, Muspika Batu, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Malang serta pengurus BP-3. Proses pelaksanaan
pembelajaran menggunakan gedung SMP perbantuan yang terletak di JL. Darsono
Batu, hingga akhir bulan Oktober 1978. Pada tanggal 30 November 1978
dimulailah penggunaan gedung permanen SMA Negeri 01 Batu yang terletak di Jl.
KH. Agus Salim no 57 Batu. Untuk proses pembelajaran dan aktivitas sekolah
lainnya hingga saat ini terus dilaksanakan di SMA Negeri 01 Batu dan perubahan
terus-menerus dilakukan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan.

4.1.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 01 Batu


Visi SMA Negeri 01 Batu yaitu:
“ Terwujudnya Sekolah Unggul Berlandasan Iman dan Taqwa serta Berbudaya
Lingkungan”
Misi SMA Negeri 01 Batu yaitu:
1. Melakukan Kurikulum Nasional dengan Sistem Kredit Semester.
2. Menerapkan keunggulan inovasi pembelajaran berbasis IT.

35
3. Meningkatkan keunggulan prestasi akademik dengan pembelajaran efektif,
efisien dan menyenangkan dengan memanfaatkan multyrecources yang
berbasis IT.
4. Menargetkan kejuaraan olimpiade sains tingkat kota, regional, nasional dan
internasional.
5. Meningkatkan keunggulan prestasi non-akademik melalui pembinaan
pengembangan diri yang berkualitas efektif dan efisien.
6. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan lembaga-lembaga sektoral, lintas
sektoral regional, nasional, maupun internasional.
7. Menumbuhkan penghayatan dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui kegiatan
ekstrakeagaman, peringatan hari besar agama dan bakti sosial.
8. Mendorong dan membantu siwa mengenal dan mengembangkan potensi
diri, dengan semangat kenggulan lokal dan global bernuansa cinta tanah air
melalui kegiatan pengembangan diri, kedisiplinan dan kegiatan bulan
bahasa.
9. Menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal dan nasional
melalui berbagai kegiatan ekstrakulikuler.
10. Menumbuhkan jiwa interpreneur melalui pendidikan kewiausahaan,
muatan lokal, seni dan kecakapan hidup.
11. Menumbuhkan sikap berbudaya lingkngan melalui pendidikan lingkungan
hidup dan integratif dalam berbagai mata pelajaran.

4.1.1.3 Data Jumlah Siswa


Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa SMA Negeri 01 Batu
Keadaan Siswa Kelas X Kelas XI Kelas XII Kelas X,XI,XII

Jumlah/Jurusan L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1. Bahasa 10 18 26 12 23 35 9 23 32 31 64 95

2. MIPA 81 140 221 73 130 203 88 122 210 242 392 634

36
3. IPS 79 99 178 70 100 170 57 96 153 206 295 501

JUMLAH 170 257 427 155 253 408 154 241 395 479 751 1,230

4.1.1.4 Sarana Prasarana


Tabel 4.2 Sarana Prasarana SMA Negeri 01 Batu
No. Fasilitas Jumlah Ket

1 Ruang Belajar 36 buah Baik

2 Ruang Kepala Sekolah 1 buah Baik

3 Ruang Tata Usaha 1 buah Baik

4 Ruang Guru 1 buah Baik

5 Ruang Kantor 3 buah Baik

6 Ruang Osis 1 buah Baik

7 Ruang WK- SIS 1 buah Baik

8 Ruang Bendahara 1 buah Baik

9 Ruang BK 1 buah Baik

10 Ruang WK- Kurikulum 1 buah Baik

11 Ruang Evaluasi 1 buah Baik

12 Ruang Komputer 1 buah Baik

13 Ruang WK-Humas 1 buah Baik

14 Aula 1 buah Baik

15 UKS 1 buah Baik

37
16 Lab. Biologi 1 buah Baik

17 Lab. Fisika 1 buah Baik

18 Lab. IPS 1 buah Baik

19 Lab. Kimia 1 buah Baik

20 Lab. Bahasa 1 buah Baik

21 Ruang Tatib 1 buah Baik

22 Musholla 1 buah Baik

23 Masjid At-Tarbiyah 1 buah Baik

24 Kantin 1 buah Baik

25 Koperasi Siswa 1 buah Baik

26 Perpustakaan 1 buah Baik

27 Green House 1 buah Baik

28 Rumah Kompos 1 buah Baik

29 Lapangan Basket 1 buah Baik

30 Kamar Mandi 20 buah Baik

31 Paving Sekolah (Hutan Sekolah) 3 buah Baik

32 Lapangan Parkir 3 buah Baik

33 Ruang ATK 1 buah Baik

38
4.1.2 SMA Negeri 02 Kota Batu

Gambar 4.2 Lokasi SMA Negeri 02 Kota Batu


(Sumber: Google Earth, 2021)

Nama Sekolah : SMA Negeri 02 Batu


Alamat : Jalan Hasanuddin
Kode Pos : 65321
Desa : Junrejo
Kecamatan : Batu
Provinsi : Jawa Timur
Status : Negeri
Jenjang : SMA

4.1.2.1 Sejarah SMA Negeri 02 Kota Batu

SMA Negeri 02 Batu didirikan pada tahun 1997, terletak di jalan Hasanudin
dusun Jeding RT. 01 RW. 06 Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu.
SMA Negeri 02 Batu Menempati tanah seluas 10.400 m2 yang sepenuhnya milik
negara. Kepemimpinan pada saat itu dijabat oleh Drs. Suratno, lalu pada tahun 1998
kepemimpinan digantikan oleh Dra. Mistin. Sejak saat itu SMA Negeri 02 Batu
mulai menempati gedung baru yang terletak di Jalan Hasanudin 01 desa Junrejo

39
kecamatan Junrejo kota Batu. Pada tahun 2002 dengan meningkatnya status Kota
Administrasi Batu menjadi Kota Batu, Dra. Mistin diangkat menjadi Kepala Bidang
Persekolahan Dinas Pendidikan Kota Batu, dan kepala SMA Negeri 02 Batu
digantikan oleh Drs. Abu Sofyan. Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 2003
Drs. Abu Sofyan diangkat menjadi Kepala Dinas Catatan Sipil, dan jabatan kepala
SMA Negeri 02 Batu digantikan oleh Drs. Suprayitno, M.Pd. sampai bulan Mei
2012, dan dilanjutkan oleh Drs. Pamor Patriawan mulai bulan juni 2012 sampai mei
2020. Kemudian kepala SMA Negeri 2 Batu sekarang dijabat oleh Anto Dwi
Cahyono, S.Pd, MM.

4.1.2.2 Visi dan Misi SMA Negeri 02 Kota Batu


Visi SMA Negeri 02 Batu yaitu:
“ Terwujudnya Siswa Unggul Prestasi, Berbudaya, Berakhlak, Berwawasan
Lingkungan dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa”
Misi SMA Negeri 02 Kota Batu yaitu:
1. Mewujudkan program pendidikan yang menyeimbangkan kompetensi
akademik dan pengembangan diri.
2. Menyelenggarakan pembelajaran melalui pendekatan saintifik yang efektif
dan meyenangkan dengan kurikulum 2013.
3. Menyelenggarakan pendidikan karakter yang berorientasi pada budaya lokal
dan nasional.
4. Menyelenggarakan program pengembangan diri dan ekstra-kurikuler yang
intensif dan produktif.
5. Mewujudkan lingkungan belajar dan sarana belajar yang memadai dan
kondusif.
6. Menyelenggarakan pendidikan keagamaan tambahan diluar materi dalam
struktur kurikulum yang ditentukan.
7. Menyelenggarakan pendidikan yang ramah lingkungan, ramah sosial dan
menjunjung tinggi kearifan lokal dalam keragaman global.
8. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam kerangka mewujudkan
pendidikan bermutu.

40
9. Melaksanakan upaya pelestaria fungsi lingkungan melalui berbagai kegiatan
sekolah.
10. Melaksanakan upaya pencegahan pencemaran lingkungan melalui aktifitas
kehidupan sehari-hari.

4.1.2.3 Data Jumlah Siswa


Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa SMA Negeri 02 Batu
Keadaan Siswa Kelas X Kelas XI Kelas XII Kelas X,XI,XII

Jumlah/Jurusan L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

11. Bahasa 10 22 32 11 22 33 11 25 36 32 69 101

12. MIPA 67 112 179 61 111 172 66 107 173 194 330 524

13. IPS 69 75 144 59 77 136 61 78 139 189 230 419

JUMLAH 146 209 355 131 210 341 138 210 348 415 629 1044

4.1.2.4 Sarana Prasarana


Tabel 4.4 Sarana Prasarana SMA Negeri 02 Batu
No. Fasilitas Jumlah Ket.

1 Ruang Kepala Sekolah 1 buah Baik

2 Ruang Guru 1 buah Baik

3 Ruang Administrasi 1 buah Baik

4 Lab. Komputer 1 buah Baik

5 Ruang Multimedia 1 buah Baik

6 Lapangan Basket 1 buah Baik

41
7 Kamar Mandi Guru 6 buah Baik

8 Musholla 1 buah Baik

9 Ruang Kelas 30 buah Baik

10 Lab. IPA 1 buah Baik

11 Perpustakaan 1 buah Baik

12 Ruang BK 1 buah Baik

13 Kamar Mandi Siswa 15 buah Baik

14 Kantin 1 buah Baik

15 Lab. Bahasa 1 buah Baik

16 Koperasi siswa 1 buah Baik

17 Aula 1 buah Baik

18 UKS 1 buah Baik

19 Art Center 1 buah Baik

20 Lapangan Futsal 1 buah Baik

21 Lapangan Voli 1 buah Baik

22 Ruang Parkir 1 buah Baik

23 Green House 1 buah Baik

24 Ruang Kompos 1 buah Baik

25 Ruang Osis 1 buah Baik

42
4.2 Hasil Penelitian

Pada sub bab ini akan dijelaskan hasil temuan dari wawancara,
pengumpulan dokumentasi, dan pengumpulan angket yang telah dilakukan di dua
lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Kota Batu. Adapun
hasil penelitian diuraikan sebagai berikut.

4.2.1 Pelaksanaan Program Adiwiyata di Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di SMA Negeri 01 dan


SMA Negeri 02 Kota Batu didapatkan beberapa informasi mengenai pelaksanaan
program sekolah adiwiyata. Sekolah Adiwiyata sendiri memiliki 4 tingkatan,
pertama tingkat kota, kedua tingkat provinsi, ketiga tingkat nasional dan yang
tertinggi adalah tingkat mandiri. Kedua sekolah penelitian memiliki tingkat
adiwiyata yang berbeda. SMA Negeri 01 Batu berada pada adiwiyata tingkat
provisi dan SMA Negeri 02 Batu berada pada adiwiyata tingkat kota. Hal ini
didapatkan melalui wawancara bersama koordinator adiwiyata sekolah. Ibu Dewi
selaku Koordinator Adiwiyata SMA Negeri 01 Batu mengatakan bahwa SMA
Negeri 01 Batu menjadi sekolah adiwiyata sejak tahun 2008. Pada tahun 2010 SMA
Negeri 01 dinyatakan lolos adiwiyata tingkat Kota, lalu pada 2015 dinyatakan lolos
adiwiyata tingkat Provisi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sumadi
selaku Koordinator Adiwiyata SMA Negeri 02 Batu, diketahui bahwa SMA Negeri
02 menjadi sekolah adiwiyata sejak tahun 2000 sekian dan hingga saat ini berada
di adiwiyata tingkat kota.

Pelaksanaan program Sekolah Adiwiyata memiliki empat komponen, yaitu


Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan
Lingkungan Berbasis Partisipatif, dan Pengelolaan Sarana Prasarana Pendukung
Ramah Lingkungan. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen:

4.2.1.1 Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Kebijakan berwawasan lingkungan meliputi visi dan misi sekolah.


Berdasarkan wawancara dengan koordinator adiwiyata dari masing-masing sekolah
didapatkan hasil bahwa kedua sekolah memiliki visi dan misi yang berwawasan

43
lingkungan. Kedua sekolah juga selalu mensosialisasikan visi dan misi tersebut,
sehingga sudah terinternalisasi pada semua warga sekolah..

Visi SMA Negeri 01 Kota Batu yaitu “Terwujudnya Sekolah Unggul


Berlandasan Iman dan Taqwa serta Berbudaya Lingkungan”. Sedangkan Misinya
yang berwawasan lingkungan terdapat pada poin ke 8 dan 9. Poin ke 8 yaitu
Mendorong dan membantu siwa mengenal dan mengembangkan potensi diri,
dengan semangat kenggulan lokal dan global bernuansa cinta tanah air melalui
kegiatan pengembangan diri, kedisiplinan dan kegiatan bulan bahasa. Poin ke 9
yaitu Menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal dan nasional
melalui berbagai kegiatan ekstrakulikuler.

Visi SMA Negeri 02 Batu adalah “Terwujudnya Siswa Unggul Prestasi,


Berbudaya, Berakhlak, Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Berlandaskan
Iman dan Taqwa”. Misi SMA Negeri 02 yang berwawasan lingkungan ada pada
poin ke 7, 9 dan 10. Poin ke 7 yaitu Menyelenggarakan pendidikan yang ramah
lingkungan, ramah sosial dan menjunjung tinggi kearifan lokal dalam keragaman
global. Poin ke 9 yaitu Melaksanakan upaya pelestaria fungsi lingkungan melalui
berbagai kegiatan sekolah. Poin ke 10 yaitu Melaksanakan upaya pencegahan
pencemaran lingkungan melalui aktifitas kehidupan sehari-hari.
Kebijakan berwawasan lingkungan juga memuat mengenai peraturan tata
tertib sekolah. Tata tertib tersebut terkait dengan kebersihan dan keindahan
lingkungan sekolah. Salah satunya adalah tata tertib untuk siswa. Tata tertib siswa
berisi jenis pelanggaran dan skor dari masing-masing pelanggaran. Jika Skor
pelanggaran melebihi batas maka akan ditindak lanjuti dengan pemberian hukuman
atau sanksi.
Jenis pelanggaran tata tertib mengenai kebersihan dan keindahan
lingkungan sekolah di SMA 01 Batu yaitu meloncat pagar, mencoret-coret,
merusak sarana dan prasarana sekolah mendapat skor sanksi 20; membawa dan atau
merokok di lingkungan sekitar sekolah mendapat skor sanksi 20; membuang
sampah tidak pada tempatnya atau mengotori sekolah mendapat skor sanksi 10; dan
tidak melaksanakan piket di kelas induk mendapat skor sanksi 5. Sedangkan pada

44
SMA 02 Batu yaitu mencoret-coret atau mengotori dinding, pintu, meja, kursi,
pagar sekolah mendapat skor sanksi 10; merusak sarana prasarana sekolah
mendapat skor sanksi 40; membawa/merokok saat masih mengenakan seragam
sekolah mendapat skor sanksi 100; tidak mengikuti dan melaksanakan piket
mendapat skor sanksi 10.

4.2.1.2 Kurikulum Berbasis Lingkungan

Pada kurikulum berbasis lingkungan kegiatan belajar mengajar harus


memuat mengenai lingkungan. Dari hasil wawancara kepada Koordinator
Adiwiyata SMA Negeri 01 mengatakan bahwa kurikulum SMA Negeri 01 Batu
telah terintegrasi lingkungan. Hampir semua mata pelajaran terintegrasi
lingkungan. Hal tersebut termuat pada RPP da silabus. Ibu Winda sebagai
perwakilan guru juga mengatakan bahwa RPP pelajaran ekonomi memuat tentang
lingkungan. Pada kegiatan pembelajaran guru akan membekali siswa mengenai
peduli lingkungan. Pak afif sebagai perwakilan guru menerapkan hal tersebut
dengan membuat soal yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan dan juga
membiasakan pada siswa untuk menjaga keadaan kelas tetap bersih sebelum
maupun sesudah pembelajaran.

Berpijak pada visi dan misi sekolah yang terintegrasi lingkungan, maka
hampir semua mata pelajaran di SMA Negeri 02 Batu juga berbasis lingkungan,
baik RPP maupun silabus menyinggung mengenai lingkungan. Ibu Fenny sebagai
perwakilan guru mengatakan bahwa RPP pelajaran biologi juga memuat mengenai
lingkungan. Pada kegiatan pembelajaran dilakukan pengkondisian dan pembiasaan
siswa untuk selalu peduli lingkungan. Ibu Ayu sebagai perwakilan guru selalu
membiasakan siswa untuk mengecek kebersihan kelas sebelum dan sesudah
pembelajaran.

45
4.2.1.3 Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Semua warga sekolah harus turut berpartisipasi dalam menjalankan


kegiatan sekolah. Siswa juga termasuk warga sekolah, sehingga siswa harus
dilibatkan dalam menjalankan kegiatan sekolah. Ibu Dewi selaku koordinator
adiwiyata mengatakan bahwa siswa SMA Negeri 01 Batu dilibatkan dalam semua
kegiatan sekolah, termasuk pada kegiatan program adiwiyata. Kegiatan lingkungan
berbasis partisipatif yang ada di SMA Negeri 01 Batu yaitu pada kegiatan piket
kelas dan beberapa kegitan ektrakulikuler. Beberapa ekstrakulikuler yang
menyisipkan sikap peduli lingkungan yaitu pramuka, PMR (Palang Merah Remaja),
Menari, KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan juga jurnalistik. Selain itu ada pula
kegiatan cinta lingkungan yang dilaksanakan untuk memperingati hari- hari besar,
seperti memperingati hari sampah dengan membersihkan dan memilah sampah di
sekolah, lalu memperingati hari puspa dengan menanam anggrek di pohon sekolah.

Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang ada di SMA Negeri 02 Batu


yaitu kegiatan piket kelas; jumat bersih; pembiasaan siswa untuk memilah sampah;
melibatkan siswa untuk menanam, menjaga dan memelihara tanaman di sekitar
kelas; mengikuti kegiatan satu nama satu pohon yag diadakan kota batu; ada pula
pada kestrakulikuler pramuka dan PMR (Palang Merah Remaja).

4.2.1.4 Sarana Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan

Berdasarkan hasil observasi di lingkungan sekolah, didapatkan bahwa


kedua sekolah telah menyediakan berbagai sarana prasarana pendukung dalam
sikap peduli lingkunga siswa. Sarana prasarana di SMA Negeri 01 Batu yaitu
penyediaan tempat sampah diberbagai tempat, penyediaan kamar mandi dan air
bersih, tempat cuci tangan, greenhouse, hutan sekolah, laboratorium, tempat ibadah
(musholla), rumah kompos dan komposter. Dari hasil wawancara pada Ibu Dewi
selaku Koordinator Adiwiyata mengatakan bahwa kebanggaan sarana pendukung
ramah lingkungan adalah paving tengah yang dapat disebut sebagai hutan sekolah.
Paving tengah sering digunakan untuk tempat pembelajaran karena suasana yang
sejuk dan nyaman. Terdapat greenhouse yang digunakan untuk kegiatan

46
penanaman toga dan budidaya anggrek. Terdapat banyak kamar mandi yang bersih,
tersedianya tempat sampah di setiap kelas tempat, tempat cuci tangan di beberapa
tempat, dan pembuatan pupuk kompos di bagian belakang sekolah.

Sarana prasarana di SMA Negeri 02 Batu yaitu terdapat tempat sampah di


berbagai tempat, penyediaan kamar mandi dan air bersih, greenhouse, hutan
sekolah , laboratorium, tempat ibadah (musholla), mesin pencacah daun untuk
pembuatan kompos , tanaman hidroponik, komposter dan lubang biopori. Pak
Sumadi selaku koordinator adiwiyata mengatakan terdapat hutan sekolah di pojok
sekolah, hidropoik di sebelah aula, terdapat pula greenhouse untuk tempat
pembibitan dan pemeliharaan tanaman. Tersedia tempat sampah hampir di semua
area sekolah. Terdapat lubang biopori di bagian depan sekolah. Terdapat tempat
pembuatan pupuk kompos. Kantin sekolah juga berusaha untuk mengurangi produk
yang menimbulkan sampah.

4.2.2 Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata

Siswa SMA Negeri 01 Batu selalui dilibatkan dalam berbagai kegiatan


adiwiyata sekolah. Kegiatan tersebut berupa pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa ada beberapa
kegiatan sekolah yang melibatkan siswa. Kegiatan di dalam kelas dapat berupa
kegiatan piket kelas, selalu membiasakan siswa untuk menjaga kebersihan kelas,
selalu membiasakan siswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan
di luar kelas dapat berupa kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan memperigati hari
sampah dengan membersihkan sampah dan memilah sampah disekolah dan
kegiatan memperigati hari puspa dengan melakukan penanaman anggrek. Ibu Dewi
selaku koordinator adiwiyata mengatakan bahwa sekolah selalu mengikut sertakan
siswa dalam kegiatan adiwiyata agar dapat menyadarkan siswa akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan hidup. Begitu pula menurut Perwakilan Guru
menyebutkan bahwa melibatkan siswa dalam setiap kegiatan dapat dilakukan untuk
menyadarkan dan membiasakan siswa untuk peduli terhadap lingkungan.

47
Menurut Bapak afif sebagai perwakilan guru mengatakan sikap peduli
lingkungan siswa SMA Negeri 01 Batu sudah cukup baik, namun masih ada
beberapa siswa yang kurang baik. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara
pada 6 siswa yang mengatakan bahwa mereka termasuk orang yang peduli terhadap
lingkungan, namun 3 diantaranya masih melanggar dengan membuang sampah
sembarangan. Hal yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan sikap peduli
lingkungan pada siswa menurut ibu dewi adalah menjalankan program adiwiyata
dengan konsisten dan selalu mengingatkan, menyadarkan dan membiasakan untuk
peduli terhadap lingkungan.

Kegiatan di dalam kelas pada SMA Negeri 02 Batu yaitu kegiatan piket
kelas, jumat bersih, sekolah selalu membiasakan siswa untuk menjaga kebersihan
kelas baik sebelum maupun sesudah pelajaran. Sedangkan kegiatan di luar kelas
berupa pembiasaan siswa untuk memilah sampah, mengikuti kegiatan satu nama
satu pohon yang diadakan kota batu, mengikutsertakan siswa dalam menanam,
menjaga dan memelihara tanaman di sekitar kelas dan juga kegiatan
ekstrakulikuler. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sumadi selaku
koordinator adiwiyata mengatakan bahwa dengan melibatkan siswa dalam program
adwiyata dapat mejadikan siswa lebih peduli terhadap lingkungan.

Menurut Ibu Ayu selaku perwakilan guru mengatakan bahwa sikap peduli
lingkungan siswa SMA Negeri 02 Batu sudah cukup baik, namun masih ada saja
siswa yang masih membuang sampah sembarangan dan kurang peduli terhadap
lingkungan. Berdasarkan hasil wawacara pada 6 siswa, 4 diantaranya masih kurang
peduli terhadap lingkungan. Disebutkan bahwa ada yang pernah membuang
sampah sembarangan dan mencoret meja sekolah. Ibu Fenny selaku perwakilan
guru menyebutkan dengan menjalankan program adiwiyata secara berkelanjutan
dan adanya pengkondisian dapat mejadikan siswa agar lebih peduli terhadap
lingkungan. Sikap peduli lingkungan juga akan semakin membaik dengan saling
mengingatkan dan saling meningkatkan kepedulian lingkungan semua warga
sekolah.

48
4.2.3 Data Hasil Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata

Data hasil persentase angket sikap peduli lingkungan diambil dari angket
yang diisi oleh responden. Berikut adalah hasil persentase angket yang didapatkan
sebagaimana Tabel 4.5

Tabel 4.5 Persentase Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata

Kelas SMA Negeri 01 Batu SMA Negeri 02 Batu


X 78% 79%
XI 77% 77%
XII 78% 77%
Rata-Rata 78% 78%
Kategori Baik Baik

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat hasil persentase sikap peduli


lingkungan siswa SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu. Pada SMA Negeri 01
Batu, kelas X didapatkan hasil 78%; kelas XI didapatkan hasil 77% dan kelas XII
didapatkan hasil 78%. Pada SMA Negeri 02 Batu, kelas X di dapatkan hasil 79%;
kelas XI dan XII didapatkan hasil yang sama yaitu 77%. Secara jelas rata-rata
persentase sikap peduli lingkungan siswa SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu
dapat dilihat pada Gambar 4.3

49
Persentase Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Sekolah Adiwiyata
90%
78% 78%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SMA Negeri 01 Batu SMA Negeri 02 Batu

Gambar 4.3 Diagram Persentase Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa


Sekolah Adiwiyata

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase sikap peduli
lingkungan siswa di SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu menunjukkan hasil
yang sama yaitu 78% .

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pelaksanaan Program Adiwiyata di Sekolah

Program adiwiyata merupakan program dari Kementerian Lingkungan


Hidup yang dilakukan untuk mendorong terciptanya kesadaran dan kepedulian
warga sekolah terhadap lingkungan (Setyobudi, 2008). Program adiwiyata
memiliki 4 komponen, diantaranya adalah Kebijakan Berwawasan Lingkungan,
Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif dan
Pengelolaan Sarana Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan. Rakhmawati (2016)
mengatakan bahwa 4 Komponen adiwiyata terbebut berperan untuk membiasakan
sikap peduli lingkungan pada siswa. Berikut merupakan pelaksanaan program
adiwiyata di sekolah yang menjadi subjek penelitian:

Komponen yang pertama yaitu Kebijakan berwawasan lingkungan.


Rakhmawati (2016) mengatakan bahwa Kebijakan berwawasan lingkungan

50
menghendaki visi dan misi sekolah yang berbasis lingkungan. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa, Visi dan misi SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02
Batu sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Visi dan misi tersebut juga sudah selalu di sosisalisasikan, sehingga warga sekolah
lebih mengetahui dan memahaminya.

Selain pada visi dan misi sekolah, Kebijakan berwawasan lingkungan juga
memuat mengenai peraturan sekolah. Peraturan tersebut juga mengaitkan dengan
kepedulian lingkungan. Peraturan tersebut berupa tata tertib siswa, yang berisi jenis
pelanggaran dan skor sanksi. Siswa yang melanggar peraturan akan mendapatkan
skor sanksi. Jika Skor sanksi melebihi batas maka akan ditindak lanjuti dengan
pemberian hukuman. Menurut Rakhmawati (2016) hal tersebut penting dilakukan
agar siswa terbiasa untuk peduli terhadap lingkungan.

Komponen kedua yaitu kurikulum berbasis lingkungan. SMA Negeri 01 dan


SMA Negeri 02 Batu sudah mencantumkan mengenai lingkungan pada RPP dan
Silabus. Hal tersebut sudah diterapkan pada beberapa mata pelajaran. Sebagaimana
Kementerian Pendidikan Nasional (2011) mengemukakan bahwa melalui
kurikulum sekolah dapat ditanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. Selain itu
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga dibekali mengenai
kepedulian lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut Rakhmawati (2016)
mengatakan bahwa Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara untuk
mengajarkan mengenai lingkungan pada siswa, hal ini penting untuk membentuk
sikap peduli lingkungan siswa.

Komponen ketiga yaitu kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.


Kementerian Pendidikan Nasional (2011) menyebutkan bahwa kegiatan berbasis
patrisipatif dapat berupa kegiatan ekstrakulikuler dan kokurikuler yang dapat
mendukung program adiwiyata. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
pada SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu terdapat beberapa ekstrakulikuler
dan kokurikuler yang mengaitkan peduli lingkungan didalamnya. Pada SMA
Negeri 01 terdapat ekstrakulikuler pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), Menari,
KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan juga jurnalistik. Pada SMA Negeri 02 terdapat

51
ekstrakulikuler pramuka dan PMR (Palang Merah Remaja). Kegiatan kokurikuler
pada SMA Negeri 1 yaitu memperingati hari- hari besar, seperti memperingati hari
sampah, dan hari puspa. Sedangkan kegiatan kokurikuler pada SMA Negeri 02 Batu
yaitu mengikuti kegiatan satu nama satu pohon yang diadakan oleh Kota Batu.

Komponen terakhir adalah Pengelolaan sarana prasarana pendukung ramah


lingkungan. Menurut Haris (2012) Pengelolaan sarana prasarana pendukung ramah
lingkungan sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi
permasalahan lingkungan dan mendukung pembelajaran lingkungan hidup di
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa SMA Negeri 01 dan SMA
Negeri 02 Batu memiliki beberapa sarana prasarana yang dapat mendukung
pembelajaran dan mengatasi permasalahan lingkungan. Sarana prasarana
pendukung pada SMA Negeri 01 Batu yaitu penyediaan tempat sampah diberbagai
tempat, penyediaan kamar mandi dan air bersih, tempat cuci tangan, greenhouse,
hutan sekolah, laboratorium, tempat ibadah (musholla), rumah kompos dan
komposter. Sarana prasarana pendukung pada SMA Negeri 02 yaitu terdapat tempat
sampah di berbagai tempat, penyediaan kamar mandi dan air bersih, greenhouse,
hutan sekolah , laboratorium, tempat ibadah (musholla), mesin pencacah daun
untuk pembuatan kompos , tanaman hidroponik, komposter dan lubang biopori.

4.3.2 Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata

Sebagai sekolah adwiyata SMA Negeri 01 dan SMA Negeri 2 Batu selalu
mengajarkan seluruh warga sekolah termasuk siswa mengenai kepedulian
lingkungan. Peduli lingkungan merupakan suatu sikap dan tindakan seseorang yang
selalu berupaya untuk menjaga lingkungan sekitarnya dan selalu berupaya
memperbaiki kerusakan yang telah terjadi sebelumnya (Zuhdi, 2011). Peduli
lingkungan dapat menjadi nilai penting yang dapat diajarkan di sekolah. Hal
tersebut dikaitkan dengan pendapat Ngaimun (2012) bahwa, manusia yang baik
adalah manusia yang memiliki kepedulian lingkungan.

52
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa SMA Negeri 01 dan SMA
Negeri 02 Batu telah memiliki sikap peduli lingkungan dibuktikan dengan
terpenuhinya indikator-indikator sikap peduli lingkungan. Menurut Badan Pusat
Statistik (2014) Indikator tersebut adalah Partisipasi pemeliharaan lingkungan,
pemanfaatan energi, peningkatan kesehatan lingkungan dan pengelolaan sampah.
Kegiatan pemeliharaan lingkungan dilakukan dengan ikut serta menjaga
lingkungan sekolah, misalnya dengan melaksanakan piket kelas, ikut merawat dan
menyirami tanaman yang ada disekitar kelas, mengikuti kegiatan peduli lingkungan
di dalam dan di luar kelas, tidak merusak sarana prasarana yang ada di sekolah, dan
saling mengingatkan untuk selalu peduli terhadap lingkungan. Kegiatan
pemanfaatan energi dilakukan dengan tidak menyalakan lampu pada siang hari dan
selalu mematikan kran air setelah selesai menggunakan. Kegiatan peningkatan
kesehatan lingkungan dilakukan dengan megurangi pembelian makanan di kantin
sekolah yang mengandung pewarna dan pengawet, mengurangi pembelian
makanan kemasan di kantin. Kegiatan pengelolaan sampah dilakukan dengan tidak
membuang sampah sembarangan, membuang sampah sesuai jenisnya,
memanfaatkan sampah dan barang bekas untuk hal yang bermanfaat.

4.3.3 Pembahasan Hasil Angket Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah


Adiwiyata

Pada hasil olahan data primer untuk sikap peduli lingkungan siswa SMA
Negeri 01 dan SMA Negeri 02 Batu didapatkan nilai rata-rata yang sama yaitu 78%.
Jadi sikap peduli lingkungan siswa pada kedua sekolah temasuk dalam kategori
baik. Pada SMA Negeri 01 Batu kelas X mendapatkan hasil 78% dan termasuk pada
kategori baik; Kelas XI mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada katergori baik;
Kelas XII mendapatkan hasil 78% dan termasuk pada kategori baik. Pada SMA
Negeri 02 Batu, Kelas X mendapatkan hasil 79% dan termasuk pada kategori baik;
Kelas XI mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada katergori baik; kelas XII
mendapatkan hasil 77% dan termasuk pada kategori baik.

53
4.3.4 Kajian Impelementasi Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar

Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai sumber


belajar. Sumber belajar tersebut berupa artikel ilmiah. Dalam pembuatan sumber
belajar tentunya mempunyai syarat yang perlu dipenuhi. Menurut Widodo (1990)
mengatakan bahwa syarat yang dimanfaatkan untuk sumber belajar meliputi
kejelasan potensi, kejelasan sasaran, kejelasan pedoman eksplorasi, kejelasa dengan
tujuan belajar, kejelasan informasi yang diungkap dan kejelasan perolehan.

1. Kejelasan Potensi

Berdasarkan hasil penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar


berbentuk artikel ilmiah yang dapat memberikan tambahan informasi para pengajar
dan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Sumber belajar yang berupa
artikel ilmiah ini akan membantu siswa dalam menganalisis dari hasil membaca
dan dalam menggali informasi. Terutama tentang bab Perubahan Lingkungan.
Menurut teori perubahan lingkunga yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa
terjadi karena dua faktor yaitu perubahan lingkungan karena faktor manusia dan
perubahan lingkungan karena faktor alam.

2. Kejelasan Sasaran Pembelajaran

Sasaran pembelajaran merupakan suatu pernyataan tentang pengetahuan


dan kemampuan yang diharapkan dari peserta didik setelah usainya pembelajaran
(Asrori, 2013). Sasaran dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sikap peduli
lingkungan siswa di sekolah adiwiyata. Adapun sasaran pembelajaran dari
penelitian ini yaitu, siswa dapat mengetahui faktor penyebab perubahan
lingkungan.

3. Kesesuaian Hasil Penelitian dengan Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.


Materi yang sesuai dengan penelitian ini adalah materi pada kelas X bab
“Perubahan Lingkungan/ Iklim dan Daur Ulang Limbah”. Terdapat pada KD 3.11

54
yaitu “Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan” . Adapun tujuan pembelajara yang akan dicapai yaitu:

1) Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan


lingkungan.
2) Siswa mampu menganalisis dampak perubahan lingkungan.
3) Siswa mampu memecahkan permasalahan lingkungan

Pada materi perubahan lingkunga diharapkan peserta didik dapat


menejalskan faktor yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan serta dapat
memecahkan permasalahan lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, penggunaan
sumber belajar bentuk artikel ilmiah ini diharapkan agar peserta didik mampu
menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas berfikir dan juga merangsang minat
baca.

4. Kejelasan Pedoman Eksplorasi

Berdasarkan silabus pada kurikulum 2013 untuk SMA kelas X pada bab
Perubahan Lingkungan, pada kegiatan eksplorasi peserta didik diharapkan
megumpulkan informasi sebagai topik diskusi dalam kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk dapat mengumpulkan informasi mengenai perubahan
lingkungan untuk dianalisis. Melalui artikel ini, peserta didik diharapkan dapat
menumbuhkan cara berfikir kritis. Adapun kejelasan eksplorasi yang harus dicapai
yaitu cara analisis, diskusi kelompok dan dapat menyimpulkan hasil dari diskusi
kelompok tersebut.

5. Kejelasan Perolehan

Adapun kejelasan perolehan yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian ini
sebagai sumber belajar biologi, meliputi:

1) Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan sikap teliti, tekun,


disiplin, mampu bekerja sama dengan baik serta bertanggung jawab.

55
2) Peserta didik lebih terampil dan dapat berfikir kritis dalam melakukan
kegiatan analisis, ketepatan dan kelengkapan data serta dalam menarik
kesimpulan.

Peserta didik dapat memahami konsep dalam pentingnya sikap peduli lingkungan
agar tidak merusak dan merugikan alam

56

Anda mungkin juga menyukai