JURUSAN MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KADIRI
KEDIRI
2024
1
BAB 1
1. Profil perusahaan
NPSN : 20581075
Kecamatan : Selopuro
Akreditasi : A (unggul)
Tgl, 16-11-2021
Longitude/Bujur : 112.307985
2
1.2. Bidang usaha
MTsN 8 Blitar adala lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama . Di
bawah Unit kerja Kementerian Agama Kabupaten Blitar. Madrasah Tsanawiyah adalah
lembaga setingkat SMP yang ada di Kementerian Pendidikan .
A. Visi :
“ Terwujudnya Madrasah Yang Islami, Berprestasi serta peduli lingkungan
dan kemasyarakatan ”
B. Misi :
1. Membentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi
pekerti luhur dengan mengembangkan sikap dan perilaku religius melalui
pengoptimalan pemahaman agama Islam dalam bentuk praktik ibadah dan
merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari baik didalam madrasah maupun diluar
madrasah
3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingintahuan peserta didik dalam
bidang akademik maupun non akademik dengan membiasakan berkomunikasi
dengan bahasa arab, inggris dan jawa yang baik dan benar.
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan hidup demokratis dengan cara:
Membuat kebijakan tentang kapling taman kelas serta membuat dan melaksanakan
jadwal rutin perawatan dan kebersihan.
Membuat kebijakan tentang jajanan sehat di koperasi dan kantin sekolah tanpa 7P
(pemanis, perasa, pengawet, penyedap dan pewarna, pengenyal, pemutih) non
alami
3
8. Membiasakan seluruh warga madrasah untuk menjaga kelestarian lingkungan
madrasah.
E. Tujuan Madrasah :
g. Menghasilkan lulusan yang memiliki iman yang kuat dan taqwa kepada Allah SWT,
berahklakulkarimah, berilmu yang diamalkan, memiliki kecakapan hidup, dan
ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta mengembangkan
kemampuannya untuk melanjutkan pendidikan dan hidup beragama. Berpartisipasi
dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan
tanah air
Luas Tanah :
4 Sewa/Pinjam 0 0
4
Jumlah 5. 270 5.270
6 Laboratorium 2 72 2007
7 Al Qur’an -
9 IPA 1 90 2005 1
10 Bahasa 1 90 2004 1
Ruang -
11 Ketrampilan
15 Masjid/Mushola 1 42 2005 1
16 Rumah Dinas -
17 Kantin 1 28 2007
18 Asrama -
Micro -
19
Teaching
5
Toilet Siswa 14 56 1996- 14
22
2010
Guru DPK 2 - 2 - - 2 -
Jumlah 47 17 30 - - 42 5
Jumlah Ijasah
Tipe Pegawai L P
Pegawai <SLTA D.II D IIII S1 S2
PNS 2 1 1 - - - 2 -
PTT 10 6 4 3 1 1 5 -
Jumlah 12 7 5 3 1 1 7 -
4 NIP 196507171992031004
5 Pendidikan Terakhir S2
7 Nomor HP 085850020708
6
Jumlah Siswa dan Rombel dalam Lima Tahun Terakhir
1 Jumlah Siswa 134 183 317 134 172 306 129 161 290 913
2 Rombel 8 8 8
1 Jumlah Siswa 150 164 314 123 180 303 123 172 295 912
2 Rombel 8 8 8
1 Jumlah Siswa 125 189 314 124 181 305 124 172 296 915
2 Rombel 10 8 8
1 Jumlah Siswa 117 178 295 124 184 308 141 158 299 902
2 Rombel 9 10 8
1 Jumlah Siswa 130 168 298 113 177 290 122 182 304 892
2 Rombel 9 9 10
7
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
1 Jumlah Siswa 142 154 296 131 166 297 113 177 290 883
2 Rombel 9 9 9
1 Jumlah Siswa 117 172 289 136 146 284 127 164 291 864
2 Rombel 9 9 9
Selanjutnya berdasar Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 673 tahun
2016 tanggal 16 Nopember 2016 tentang perubahan nama Madrasah, maka MTs Negeri
Jambewangi berubah menjadi MTsN 8 Blitar, namun secara kedinasan perubahan nama
tersebut mulai digunakan pada awal tahun 2018Selanjutnya berdasar Surat Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia nomor 673 tahun 2016 tanggal 16 Nopember 2016
tentang perubahan nama Madrasah, maka MTs Negeri Jambewangi berubah menjadi MTsN
8 Blitar, namun secara kedinasan perubahan nama tersebut mulai digunakan pada awal
tahun 2018/
MTsN 8 Blitar mempunyai 906 siswa dan 18 Rombel dan setiang jenjang memilik 9
kelas, baik kelas VII, VIII, Ix. Dengan kegiatan belajar mengajar mulai jam 07.00 Sampai
15.30. Aktifitas di mulai dengan Shalat Dhuha dan Membaca Al Qur’an setiap selama 30
menit. Kurikulum yang digunakan di MTsN 8 Blitar mulai tahun 2022 adalah Kurikulum
Merdeka.
8
BAB II
MTsN 8 Blitar mempunyai program kerja yang tertuang pada perjanjian kinerja yang
berisikan sasaran kegiatan, indikikator dan target. Disini di cantumkan pula realisasi capain
pada tahun 2023
9
komunikasi dalam sistem e-pembelajaran
pembelajaran
5 Meningkatnya pemberian 5.1. Jumlah siswa penerima BOS pada 887 887
Siswa siswa
bantuan pendidikan bagi Madrasah
anak kurang mampu,
daerah afirmasi, dan
berbakat
6 Meningkatnya kualitas 6.1. Persentase guru madrasah yang 90 % 80%
pendidik dan tenaga lulus sertifikasi
kependidikan 6.2. Persentase tenaga kependidikan 40 % 30%
madrasah yang memperoleh
peningkatan kompetensi
7 Meningkatnya budaya mutu 7.1. Persentase siswa madrasah yang 20 % 30%
pendidikan mengikuti kompetisi nasional
maupun internasional
10
12 Meningkatnya pengelolaan 12.1. Persentase nilai Barang Milik 100 % 100%
BMN yang akuntabel Negara yang ditetapkan status
penggunaan dan pemanfaatannya
12.2. Persentase nilai Opname Physic 95 % 95%
(OP) BMN
13 Meningkatnya kualitas 13.1. Persentase laporan kinerja satuan 80 % 80%
penataan dan penguatan organisasi yang dievaluasi
manajemen organisasi 13.2. Persentase administrasi hasil 85 % 90%
pengawasan yang ditindaklanjuti
14 Meningkatnya kualitas 14.1. Persentase output perencanaan 95 % 100%
perencanaan dan anggaran yang berbasis data
14.2. Persentase keselarasan muatan 95 % 95%
Renja dengan Renstra
15 Meningkatnya kualitas 15.1. Persentase laporan capaian kinerja 95 % 95%
pemantauan dan evaluasi perencanaan dan anggaran yang
perencanaan dan anggaran berkualitas
16 Meningkatnya kualitas 16.1. Persentase pemenuhan kebutuhan 95 % 95%
sarana & prasarana kantor prasarana kantor sesuai standar
17 Meningkatnya kualitas 17.1. Persentase surat masuk yang 95 % 95%
pengelolaan tata ditindaklanjuti secara tepat waktu
persuratan, arsip dan 17.2. Persentase dokumen yang dikirim 95 % 95%
layanan pengadaan barang secara elektronik
jasa 17.3. Persentase surat yang diarsipkan 95 % 95%
dalam e-dokumen
18 Meningkatnya kualitas 18.1. Jumlah pemberitaan capaian 95 % 95%
layanan hubungan program dan pelaksanaan kegiatan
masyarakat dan informasi yang dipublikasi
19 Meningkatnya kualitas data 19.1. Persentase data agama dan 100 % 100%
dan sistem informasi pendidikan yang valid, dan reliable
MTsN 8 Blitar memiliki Tenaga Pendidik atau guru berjumlah 47 orang dan Tenaga
Kependidikan berjumlah 12 orang. ini data guru dan karyawan MTsN 8 Blitar
11
Jumlah Personel MTsN 8 Blitar
Guru DPK 2 - 2 - - 2 -
Jumlah 47 17 30 - - 42 5
Jumlah Ijasah
Tipe Pegawai L P
Pegawai <SLTA D.II D IIII S1 S2
PNS 2 1 1 - - - 2 -
PTT 10 6 4 3 1 1 5 -
Jumlah 12 7 5 3 1 1 7 -
12
Dibawah ini Struktur Organisasi MTsN 8 Blitar
13
Diskripsi pembagian Tugas MTsN 8 Blitar
URAIAN TUGAS KEPALA, TATA USAHA DAN GURU
14
3.13 Ruang Keterampilan/Kesenian
3.14 Bimbingan Konseling
3.15 UKS, OSIS
3.16 Wali Kelas/Guru
3.17 Kegiatan 7 K (Keagamaan, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, ketertiban,
Kekeluargaan, dan Kerindangan).
4. Selaku Supervisor mengenai :
4.1 Proses Belajar mengajar
4.2 Kegiatan Bimbingan Konseling
4.3 Kegiatan Ekstra Kurikuler
4.4 Kegiatan Ketatausahaan
4.5 Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
4.6 Sarana Prasarana
4.7 Kegiatan OSIS
4.8 Kegiatan 6 K
B. Jadwal Kerja Kepala Madrasah
Untuk mencapai sasaran secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala
madrasah yang meliputi kegiatan rutin, harian, mingguan, bulanan, semesteran dan
tahunan.
1. Kegiatan Harian
1.1. Memeriksa daftar hadir guru, dan tenaga Tata Usaha
1.2. Mengkoordinir kegiatan 6 K di madrasah
1.3. Memeriksa perangkat administrasi guru dan persiapan lainnya yang menunjang
Proses Pembelajaran
1.4. Menyelesaikan surat-surat, menerima tamu, dan menyelesaikan pekerjaan
kantor lainnya
1.5. Mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam Proses Pembelajaran
1.6. Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu
1.7. Memeriksa segala sesuatu menjelang akhir pembelajaran di madrasah
2. Kegiatan Mingguan
2.1 Melaksanakan upacara setiap senin pagi
2.2 Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat
2.3 Mengadakan rapat mingguan guna membahas jalannya pelajaran dan kasus
yang belum terselesaikan untuk menjadi bahan rencana kegiatan minggu
berikutnya
2.4 Memeriksa keuangan sekolah
15
2.5 Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan lainnya.
3. Kegiatan Bulanan
3.1 Melaksanakan pemeriksaan umum, antara lain :
3.1.1 Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha
3.1.2 Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisanya
3.1.3 Kumpulan program satuan pelajaran
3.1.4 Diagram daya serap murid/siswa
3.1.5 Diagram pencapaian kurikulum
3.1.6 Buku catatan pelaksanaan harian.
3.1.7 Memberi petunjuk/catatan kepada guru-guru tentang siswa yang perlu
perhatian khusus dalam rangka pembinaan kegiatan siswa.
3.1.8 Penutupan buku
3.1.9 Pertanggungjawaban keuangan
3.1.10 Evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan bahan praktik.
4. Kegiatan Semesteran
4.1 Menyelenggarakan perbaikan alat di sekolah, alat kantor, alat praktik, gedung,
kantor, pagar sekolah dan lain-lain sejauh yang diperlukan
4.2 Menyelenggarakan pengisian buku induk siswa
4.3 Menyelenggarakan evaluasi kegiatan OSIS, UKS, dan Ekstra Kurikuler lainnya
4.4 Menyelenggarakan Ulangan Umum Tagihan Semester, termasuk kegiatan :
4.4.1 Kumpulan Nilai (Leger)
4.4.2 Ketetapan Nilai Raport
4.4.3 Catatan siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
4.4.4 Pengisian Nilai Ulangan Umum Tagihan Semester
4.4.5 Pembagian Raport
4.4.6 Pemanggilan orang tua murid sejauh diperlukan untuk berkonsultasi.
16
5.8 Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran tahun
pelajaran yang bersangkutan
5.9 Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahun yang akan datang
5.10 Menyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan
madrasah dan alat bantu pendidikan
5.11 Menyelenggarakan pembuatan laporan akhir tahun anggaran
5.12 Melaksanakan kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB), yang meliputi :
5.13 Penyiapan formulir dan persiapan penerimaan
5.14 Pembentukan panitia penerimaan dan pendaftaran
5.15 Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran.
1. Kepala Madrasah
1.1 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengelolaan
madrasah menyangkut kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, administrasi
ketatausahaan, BP/BK dan lain-lain.
1.2 Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan madrasah
dan memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas personil.
1.3 Membuat rencana / program madrasah
1.4 Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk
1.5 Melaksanakan supervise dan pengawasan kegiatan PBM dan KBM yang
meliputi penyusunan program tahunan, program cawu, analisis materi
pelajaran, satuan pelajaran, rencana pengajaran, buku jurnal, kegiatan ekstra
kurikuler, ko kurikuler dan lain-lain
1.6 Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap kegiatan BP/BK
17
1.7 Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
program sekolah.
1.8 Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap kegiatan perpustakaan.
1.9 Melaksanakan supervisi dan pembinaan di bidang kebendaharaan sekolah.
1.10 Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap kegiatan
penggunaan laboratorium.
18
3.3 Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan :
3.3.1 Mengisi Buku Induk Siswa
3.3.2 Menyususn absen dengan rekapitulkasi absent siswa
3.3.3 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
3.3.4 Menyelenggarakan administrasi mutasi siswa
3.3.5 Membuat atau mengisi buku klaper siswa
3.3.6 Menyususn daftar siswa
3.4 Yang berhubungan dengan administasi kepegawaian
3.4.1 Menyiapkan file guru/pegawai
3.4.2 Menyusun DUK
3.4.3 Memonitor/mengamati masa kepangkatan/golongan pegawai, mengusulkan
pemberian kenaikan gaji berkala pegawai
3.4.4 Mengumpulkan dan merekap SKP Pegawai
3.4.5 Menyiapkan buku induk pegawai
3.4.6 Menyelenggarakan daftar hadir pegawai TU dan Guru
3.5 Yang berhubungan dengan administrasi keuangan
3.5.1 Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBM
3.5.2 Menyusun daftar gaji pegawai
3.5.3 Membantu para bendahara madrasah dalam hal pembuatan , pengiriman
laporan madrasah dibidang keuangan jika diperlukan
4. Bendahara Pengeluaran
4.1 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggungjawabkan sesuai
dengan perusedur yang berlaku
4.2
4.3 Menerima PPN dan PPH dari rekanan yang melaksanakan transaksi penjualan
barang kepada kepala madrasah, kemudian menyetorkan kepada kantor pajak
4.4 Membuat laporan secara berkala
19
5.3.2 Jumlah dana yang dikelola madrasah dan catatan penggunaan dana RAKM/
RAPBM/ Format BOS-K1, BOS K2.BOS-K3/ Buku Kas Umum, BOS.K-4/Buku
Pembantu Kas. BOS.K-5 /Buku Pembantu Bank BOS,K-6/Buku Pembantu
Pajak
5.3.3 Jumlah siswa pada tiap semester berdasarkan jenis kelamin dan jenjang kelas
BOS-02D.
5.3.4 Lembar pencatatan pernyataan/kritik/saran BOS.-09
5.3.5 Lembar pernyataan pengaduan BOS-10
6. Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan madrasah memiliki kewajiban guna melaksanakan
pengelolaan perpustakaan madrasah secara maksimal. Uraian Pekerjaan :
20
7.2 Melaksanakan pembinaan osis mencakup pemilihan pengurus osis, kegiatan
osis, pembina pengurus osis
7.3 Membina, melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan 6K de
ngan bagian-bagian dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah
7.4 Penyusunan tata tertib sekolah dan memonitor pelaksanaan tata tertib sekolah
7.5 Melaksanakan pemilihan siswa/calon siswa teladan, anggota paskibraka
7.6 Mengarahkan dan memonitor siswa lulusan
7.7 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala
7.8 Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan, koperasi dan UKS
7.9 Mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler bersama guru pembinanya
21
10.3 Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar
Lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga-lembaga sosial
10.4 Membantu Komite dalam hal pengelolan sumber daya dana yang dikumpulkan
Komite
10.5 Menyelenggarakan/mengkoordinir pelaksanaan upacara hari Nasional
baik disekolah maupun diluar sekolah dengan urusan kesiswaan
10.6 Melaksanakan tugas pengawasan harian/piket (Lihat tugas pengawas peket
harian)
10.7 Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru, wali
kelas
10.8 Menyusun jadwal giliran guru/orang yang ditunjuk Pembina upacara setiap
hari senin
22
12.5 Menyusun dan melaksanakan program remedial, perbaikan dan pengayaan
12.6 Mengisi daftar nilai siswa
12.7 Melaksanakan kegiatan bimbingan terhadap siswa
12.8 Membuat alat pelajaran / alat peraga
12.9 Mengikuti perkembangan dan pemasyarakatan kurikulum
12.10 Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
12.11 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
12.12 Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
12.13 Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni dan mengatur kebersihan
kelas
12.14 Melaksanakan tugas tertentu di madrasah
12.15 Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
bekerja sama dengan Wakil Kepala madrasah
12.16 Membuat/ memberikan laporan kepada Kepala madrasah secara periodik
13. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar dalam rangka mengembangkan
kemampuan berfikir peserta didik.
13.1 Membuat/memiliki parangkat pelajaran yang dilengkapi dengan :
13.2 Program Semester
13.3 Analisis Mata Pelajaran (AMP)
13.4 Kisi-kisi per Kompetensi Dasar
13.5 Rencana perbaikan per Kompetensi Dasar
13.6 Rencana pengayaan per Kompetensi Dasar
13.7 Datang mengajar dan berada di madrasah setiap hari kerja :
13.7.1 Guru wajib berada di madrasah setiap hari kerja mulai jam pertama sampai
jam terakhir
13.7.2 Guru yang tidak masuk harus ada surat keterangan yang sah
13.7.3 Guru hanya boleh meningggalkan madrasah dengan izin Kepala Madrasah
13.7.4 Guru yang tidak mengajar diberi tugas oleh Kepala Madrasah, antara lain :
13.7.4.1 Mengadakan pendalaman materi pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
13.7.4.2 Mengadakan eksperimen di laboratorium dan
13.7.4.3 Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur :
13.7.4.4 Evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar
13.7.4.5 Evaluasi terhadap cara belajar
13.7.4.6 Evaluasi terhadap kegiatan peserta didik di luar kelas ; dan
23
13.7.4.7 Evaluasi terhadap kegiatan peserta didik di luarmadrasah.
13.8 Ikut memelihara ketertiban kelas dan madrasah :
13.8.1 Setiap guru telah hadir di madrasah 15 menit sebelum jam
pelajaran dimulai dan pulang 15 menit setelah pelajaran usai
13.8.2 Guru yang sedang mengajar tidak dibenarkan meningggalkan anak
didiknya tanpa izin Kepala Madrasah dan
13.8.3 Semua guru bertanggung jawab atas terpeliharanya ketertiban madrasah,
baik di dalam maupun di luar jam pelajaran yang diatur Kepala Madrasah.
13.9 Ikut membina hubungan baik antara madrasah dengan orang tua,
masyarakat dan pemerintah daerah.
24
14.2.5 Menghindari sistem mengajar yang verbalisme
25
15.10 Pencatatan mutasi siswa
15.11 Koordinasi dengan guru BP/BK yang berkenaan dengan siswa yang
dianggap terlibat kasus-kasus tertentu yang dianggap rawan
15.12 Membagi laporan pendidikan (raport)
15.13 Melaporkan setiap permasalahan siswa dikelasnya kepada wakasek
urusan kesiswaan untuk ditindak lanjuti
26
19.2 Mengadakan penanaman/penghijauan halaman dengan tanaman yang
bermanfaat ( bunga-bunga, buah-buahan, tanaman pelindung dan lain )
19.3 Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman
1. Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman: Tenaga pendidik dan staf mungkin kurang
menyadari atau memahami kebutuhan dan manfaat dari training atau pelatihan , sehingga
kurang mendukung pelaksanaannya.
2. Resistensi dan Ketidaknyamanan: Terkadang, tenaga pendidik dan staf mungkin merasa
terancam atau tidak nyaman dengan proses pelatihan karena khawatir terhadap penilaian
kinerja atau perubahan dalam tanggung jawab mereka.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Lembaga pendidikan mungkin menghadapi keterbatasan
anggaran, waktu, atau personel, yang dapat menghambat implementasi training secara
menyeluruh.
4. Kurangnya Keterlibatan Pemangku Kepentingan Internal: Jika manajemen lembaga
pendidikan atau dewan pendidikan tidak terlibat aktif, proses training mungkin kehilangan
dukungan dan arah yang tepat.
5. Ketidakjelasan Tujuan Organisasi: Training dapat mengalami kesulitan jika lembaga
pendidikan tidak memiliki tujuan dan strategi yang jelas, sehingga sulit untuk menentukan
kebutuhan pelatihan yang sesuai.
27
2.1.3.1 Hambatan dan Kendala Eksternal
1. Partisipasi Aktif Tenaga Pendidik: Tenaga pendidik secara aktif terlibat dalam proses TNA
dengan memberikan masukan mengenai kebutuhan pelatihan mereka sendiri. Partisipasi ini
menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang area keahlian yang perlu ditingkatkan.
28
2. Identifikasi Kebutuhan Individu dan Kelompok: Proses TNA dapat mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan yang bersifat individu maupun kelompok. Hal ini memungkinkan penyusunan
program pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan beragam di antara tenaga pendidik.
3. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Selain tenaga pendidik, pihak-pihak terkait seperti staf
administratif, manajemen sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat terlibat dalam TNA. Hal
ini memastikan bahwa seluruh komunitas pendidikan terlibat dalam pengembangan.
4. Penggunaan Metode TNA yang Relevan: Metode TNA yang digunakan harus sesuai dengan
kebutuhan dan konteks pendidikan. Ini bisa melibatkan survei, wawancara, observasi kelas,
atau penggunaan data kinerja siswa.
5. Pemahaman tentang Perkembangan Pendidikan dan Teknologi: TNA harus mencerminkan
pemahaman tentang tren dan perubahan dalam dunia pendidikan dan teknologi. Ini
membantu tenaga pendidik untuk tetap relevan dan siap menghadapi tantangan masa depan.
6. Pemberdayaan Guru sebagai Pemimpin Pendidikan: TNA dapat menyoroti peluang untuk
meningkatkan peran guru sebagai pemimpin pendidikan. Ini bisa mencakup pelatihan
kepemimpinan, pembelajaran kolaboratif, dan pengembangan keterampilan manajerial.
7. Pemahaman Terhadap Kebutuhan Siswa: TNA juga dapat memberikan penekanan pada
pemahaman kebutuhan siswa. Ini membantu tenaga pendidik untuk mengembangkan metode
pengajaran yang lebih responsif dan efektif.
8. Kesempatan Pengembangan Karir: Hasil TNA dapat menciptakan kesempatan untuk
pengembangan karir bagi tenaga pendidik. Ini dapat melibatkan pelatihan khusus, sertifikasi,
atau program pengembangan profesional yang lebih lanjut.
9. Fasilitasi Lingkungan Pembelajaran Kolaboratif: TNA dapat membantu menciptakan kondisi
yang mendukung lingkungan pembelajaran kolaboratif di antara tenaga pendidik. Kolaborasi
ini dapat meningkatkan pertukaran ide dan praktik terbaik.
10. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Setelah implementasi pelatihan, proses
pemantauan dan evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan bahwa pembelajaran
dari TNA diterapkan dalam praktek sehari-hari. Ini juga dapat menjadi dasar untuk
penyempurnaan lebih lanjut.
pelaksanaan Training Need Assessment (TNA) untuk tenaga pendidik dan kependidikan di
lembaga pendidikan dapat dirumuskan dengan langkah-langkah berikut:
29
Tujuan Spesifik: Mengidentifikasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang perlu
ditingkatkan pada tingkat individu dan kelompok.
2. Identifikasi Pemangku Kepentingan:
Internal: Tenaga pendidik, staf administratif, manajemen sekolah, dan orang tua siswa.
Eksternal: Dunia industri, komunitas lokal, dan lembaga pendidikan tinggi.
3. Penentuan Metode TNA:
Survei: Menyebarkan kuesioner kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
Wawancara: Melakukan wawancara dengan individu atau kelompok untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang kebutuhan spesifik.
4. Pembuatan Alat Penilaian:
Pengembangan Kuesioner: Membuat kuesioner yang terstruktur dengan pertanyaan yang
relevan dan terkait dengan tujuan TNA.
Panduan Wawancara: Menyusun panduan wawancara dengan pertanyaan terstruktur untuk
memastikan pengumpulan data yang konsisten.
5. Pelaksanaan TNA:
Jadwal dan Pelaksanaan: Menentukan jadwal pelaksanaan TNA, baik itu melalui kuesioner
daring, wawancara langsung, atau kombinasi dari keduanya.
Sosialisasi: Memberikan informasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan mengenai
tujuan dan manfaat TNA serta proses yang akan dilakukan.
6. Analisis Data:
Pengolahan Data: Mengumpulkan dan menganalisis data dari kuesioner dan wawancara
untuk mengidentifikasi tren, pola, dan kebutuhan pelatihan yang muncul.
Penyusunan Laporan TNA: Menyusun laporan yang merinci temuan TNA beserta
rekomendasi untuk langkah-langkah selanjutnya.
7. Penetapan Prioritas dan Rencana Pelatihan:
Prioritaskan Kebutuhan: Menentukan kebutuhan pelatihan yang mendesak dan memberikan
prioritas berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap kualitas pendidikan.
Rencana Pelatihan: Merancang rencana pelatihan yang mencakup jenis pelatihan, metode
implementasi, dan sumber daya yang dibutuhkan.
8. Implementasi Pelatihan:
Pelaksanaan Program Pelatihan: Menjalankan program pelatihan sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
Monitoring dan Evaluasi: Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan untuk
memastikan efektivitasnya.
30
9. Evaluasi Dampak:
Pengukuran Keberhasilan: Mengukur dampak pelatihan pada peningkatan kinerja tenaga
pendidik dan kependidikan.
Retrospetif dan Perbaikan: Mengevaluasi proses TNA dan pelatihan untuk penyempurnaan
di masa mendatang.
10. Siklus Berkelanjutan:
Pembaharuan TNA secara Berkala: Melakukan TNA secara berkala untuk tetap
mengidentifikasi kebutuhan baru yang muncul.
Pengembangan Profesional Berkelanjutan: Menyediakan kesempatan dan dukungan untuk
pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
11. Keterlibatan Komunitas dan Kolaborasi:
Pengintegrasian dengan Komunitas: Melibatkan komunitas lokal dan dunia industri dalam
proses TNA untuk menjembatani kebutuhan pendidikan dan kebutuhan dunia kerja.
Kerjasama dengan Pihak Eksternal: Membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan
tinggi, pelaku industri, dan organisasi terkait.
12. Evaluasi Secara Berkesinambungan:
Pengukuran Keberhasilan TNA: Terus melakukan evaluasi terhadap keberhasilan TNA
dengan memantau perubahan positif dalam kualitas pengajaran dan kinerja kependidikan.
Dengan merencanakan dan menetapkan target secara cermat, lembaga pendidikan dapat
memastikan bahwa TNA berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan tenaga
pendidik dan kependidikan serta peningkatan keseluruhan kualitas pendidikan.
31
3. Kumpulkan Data Awal:
Lakukan wawancara, survei, atau evaluasi kinerja awal untuk mendapatkan
pemahaman tentang kebutuhan pelatihan.
Tinjau hasil tes keterampilan atau pengetahuan yang ada.
4. Analisis Kebutuhan:
Tinjau data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan atau
pengetahuan.
Evaluasi tingkat keterampilan saat ini dan tingkat keterampilan yang diharapkan.
5. Pembuatan Rencana Pelatihan:
Tetapkan tujuan pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan.
Tentukan materi pelatihan, metode pengajaran, dan evaluasi yang sesuai.
6. Pengembangan Program Pelatihan:
Buat modul pelatihan atau sumber daya yang diperlukan.
Pilih metode pengajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pelatihan.
7. Implementasi Pelatihan:
Susun jadwal pelatihan dan berikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan
kependidikan.
Pastikan partisipasi aktif dan pemahaman peserta.
8. Evaluasi Pelatihan:
Lakukan evaluasi akhir untuk mengukur efektivitas pelatihan.
Dapatkan umpan balik dari peserta dan atasan mereka.
9. Pemantauan dan Penilaian Lanjutan:
Pantau penerapan keterampilan atau pengetahuan yang diperoleh setelah pelatihan.
Evaluasi dampak pelatihan terhadap kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
10. Revisi Program Pelatihan:
Jika diperlukan, revisi program pelatihan berdasarkan umpan balik dan evaluasi.
Pastikan program pelatihan tetap relevan dengan perkembangan dalam bidang
pendidikan.
Proses ini harus berkelanjutan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelatihan terus terpenuhi
dan agar tenaga pendidik dan kependidikan tetap diperbaharui dengan keterampilan dan
pengetahuan terbaru.
32
BAB III
1. Pelatihan Konvensional:
Workshop dan Seminar: Mengadakan workshop dan seminar dengan mengundang
narasumber ahli untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru.
Pelatihan In-House: Mempersiapkan pelatihan di dalam lembaga pendidikan,
melibatkan tenaga pengajar internal atau eksternal.
2. Pendidikan Jarak Jauh:
E-learning dan Online Courses: Menggunakan platform pembelajaran online untuk
memberikan materi pelatihan secara fleksibel dan dapat diakses dari mana saja.
Webinar: Mengadakan sesi pelatihan melalui webinar, memungkinkan partisipasi dan
interaksi dari jarak jauh.
3. Mentoring dan Coaching:
Program Mentor-Mentee: Mengimplementasikan program mentor-mentee untuk
memberikan dukungan pribadi dan panduan kepada tenaga pendidik yang baru atau
yang membutuhkan pengembangan keterampilan khusus.
Coaching Sessions: Menyelenggarakan sesi coaching untuk membimbing dalam
pengembangan profesional dan pribadi.
4. Peer Learning:
Kolaborasi antar Guru: Mendorong kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar guru
dalam kelompok kecil atau tim.
Peer Observation: Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengamati dan
memberikan umpan balik satu sama lain.
5. Proyek Berbasis Pembelajaran:
Proyek Kolaboratif: Mengorganisir proyek bersama yang melibatkan tenaga pendidik
dalam pengembangan kurikulum, penelitian, atau inovasi pendidikan.
Pengembangan Materi Pembelajaran: Memberikan tugas untuk merancang dan
mengembangkan materi pembelajaran baru.
6. Simulasi dan Pengalaman Praktis:
33
Simulasi Kelas: Melibatkan tenaga pendidik dalam simulasi kelas atau situasi nyata
untuk meningkatkan keterampilan pengajaran.
Pengalaman Lapangan: Mengintegrasikan pengalaman praktis dalam kurikulum
pelatihan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan .
3.2 Uraian dan tinjuan aspek positif dan aspek negatif alternatif training pada tenaga
pendidik dan kependidikan
1. Pelatihan Konvensional:
Aspek Positif:
Aspek Negatif:
Waktu dan Tempat Terbatas: Memerlukan kehadiran fisik, sehingga terbatas pada waktu dan
tempat tertentu.
Biaya Transportasi dan Akomodasi: Dapat menimbulkan biaya tambahan untuk transportasi
dan akomodasi.
2. Pendidikan Jarak Jauh:
Aspek Positif:
Fleksibilitas Waktu: Memungkinkan akses ke materi pelatihan kapan saja sesuai dengan
ketersediaan waktu peserta.
Akses Global: Dapat diikuti oleh tenaga pendidik dari berbagai lokasi geografis.
Aspek Negatif:
34
2. Mentoring dan Coaching:
Aspek Positif:
Dukungan Personal: Memberikan dukungan pribadi dan bimbingan yang dapat diadaptasi
sesuai kebutuhan individu.
Pengembangan Keterampilan Khusus: Fokus pada pengembangan keterampilan khusus atau
tujuan profesional tertentu.
Aspek Negatif:
Waktu dan Sumber Daya: Memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup untuk
memfasilitasi sesi mentoring dan coaching.
Kemungkinan Pertentangan Kepentingan: Adanya potensi pertentangan kepentingan antara
mentor dan mentee.
4. Peer Learning:
Aspek Positif:
Aspek Negatif:
Aspek Positif:
Pengembangan Kreativitas: Merangsang kreativitas melalui proyek kolaboratif.
Penerapan Langsung: Memungkinkan penerapan langsung keterampilan yang dipelajari
dalam konteks nyata.
Aspek Negatif:
35
Waktu yang Diperlukan: Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan proyek,
yang mungkin tidak selalu tersedia.
6. Simulasi dan Pengalaman Praktis:
Aspek Positif:
Pengalaman Nyata: Menyediakan pengalaman praktis untuk meningkatkan keterampilan
pengajaran.
Penyelidikan Kasus: Menggunakan situasi nyata untuk penyelidikan kasus dan pembelajaran
kontekstual.
Aspek Negatif:
Biaya Implementasi: Implementasi simulasi atau pengalaman praktis dapat melibatkan biaya
yang signifikan.
Tidak Selalu Realistis: Simulasi mungkin tidak selalu mencerminkan semua aspek kehidupan
nyata.
36
5. Peer Learning:
Pertukaran Pengalaman: Memungkinkan pertukaran pengalaman dan praktik terbaik
antar sesama tenaga pendidik, memperkaya wawasan kolektif.
Kolaborasi Tim: Kolaborasi dalam kelompok dapat meningkatkan rasa kepemilikan
dan keterlibatan.
BAB IV
4.1 Judul Training : Pelatihan untuk tenaga pendidik dan kependidikan pada MTsN 8 Bliata
adalah “Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Guru MTsN 8 Blitar “
4.2 Maksud dan tujuan : Tujuan yang ingin dicapai melalui Workshop Implementasi
kurikulum Merdeka belajar bagi Guru ini adalah: Adanya pemahaman dan juga pengetahuan
bagi bapak/ibu guru khususnya di MTsN 8 Blitar untuk mempersiapkan diri dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di MTsN 8 Blitar.
4.3 Peserta :
37
Seluruh Bapak/Ibu Guru MTsN 8 Blitar dan stakeholder Tahun Pelajaran 2023/2024
berjumlah 50 orang
4.4 Metode
1. Metode yang digunakan Workshop dan sesi Praktis : Melibatkan peserta dalam
kegiatan praktis dan latihan langsung dan memfasilitasi pengembangan
keterampilan praktis.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek:
Peserta terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memerlukan penerapan
konsep atau keterampilan yang dipelajari.
Mengintegrasikan pembelajaran dengan pengalaman praktis.
3. Diskusi Kelompok:
Peserta terlibat dalam diskusi kelompok untuk mendiskusikan ide,
pengalaman, dan pemecahan masalah.
Mendorong pertukaran ide dan kerjasama antar peserta.
4. Studi Kasus:
situasi dunia nyata atau masalah yang harus dipecahkan oleh peserta.
Mendorong analisis kritis dan penerapan konsep dalam konteks praktis.
4.5. Materi
- Penyusunan dan pengembangan materi pembelajaran .
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila.
- Implementasi kurikulum merdeka dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran( RPP)
Penyelenggara : MTsN 8 Blitar bekerja sama dengan tim fasilitator Kurikulum merdeka.
Dengan kepanitiaan sebagai berikut:
SUSUNAN PANITIA
38
Bendahara : Hamdan Fuadi, S.Pd
Anggota : 1. Sulistyowati, S.Pd( KTU )
2. Zulefiana, S.Pd.I
3. Mohammad Kusamudin, S.Pd.I
4. Rantining Lestari, S.Pd
5. Sulhan Jauhari , S.Pd.I
39