I. Pendahuluan
A. Pengenalan Diri
Drs. H. Ktut Madhuddin Djamal, SH, MM alumni Fakultas Syariah di Institut
Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta lahir pada 16 Juni 1958.
Memulai rintisan pendirian Pondok Pesantren Bali Bina Insani semenjak beliau
masih belajar di Pondok Pesantren Nahdlotul Wathon Lombok Nusa Tenggara
Timur dengan meminta ijin kepada ayahanda beliau bapak Said Djamaluddin
untuk membangun pondok pesantren di lahan milik keluarga yang berlokasi di
desa Pegayaman kecamatan Sukasada Buleleng Bali.
Pegayaman adalah sebuah desa bersejarah dan merupakan salah satu desa muslim
di Bali. Rintisan yang dimulai dari tahun enam puluhan ini, alhamdulillah masih
berkembang sampai saat ini dan seterusnya, dengan eksisnya pondok pesantren
Al-Iman.
Tahun 1990, dibantu oleh Yuli Saiful Bahri dan Asep Wahyuddin santri alumni
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Lembaga Pondok Pesantren Al-Iman pun
diperbaiki kualitas dan kuantitas santri serta gurunya.
Di lokasi baru ini, yang saat ini memiliki lahan seluas satu hektar kurang empat
ratusan meter persegi. Alhamdulillah saat ini memiliki Lembaga unit pelaksana
teknis formal Madrasah Tsanawiyah yang didirikan pada tanggal 9 Agustus 1996
dan Madrasah Aliyah yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2000 serta unit-unit
lainnya.
B. Profil
C.
1 11 12 17 14 54
7 11 18
1 SD/TPQ
48 58 106
3 MA
12. Properti :
1. Tanah
No No Sertifikat Luas Lokasi
1. 22.02.03.08.1.00406 2525 m Meliling
2. 22.02.03.08.1.00405 2040 m Meliling
3. 22.02.03.08.1.00802 370 m Meliling
4. 22.02.03.08.1.00804 660 m Meliling
5. 22.02.03.08.1.00803 1350 m Meliling
6. 22.02.03.08.1.00830 1090 m Meliling
7. 22.02.03.12.1.00671 340 m Sembung
8. 22.02.03.12.1.00583 5.7000 m Sembung
2.Gedung:
a.Satu Musholla Harjo Quba.
b.Satu Gedung Mess Pengurus 2 Lantai
c.15 Kamar Santriwati, Dan 7 Kamar Santiwan
d.Gedung Madrasah Tsanawiyah
d.1. 13 Ruang Kelas
d.2. 1. Ruang Kepala Sekolah
d.3. 1. Ruang Guru
d.4. 1. Ruang Waka
d.5. 1. Ruang Perpustakaan
d.6. 1. Ruang Gudang
e. Gedung Madrasah Aliyah
e.1. 5.Ruang Kelas
e.2. 1.Ruang Kepala Sekolah
e.3. 1.Ruang Guru
e.4. 1.Ruang Lab. IPA
e.5. 1.Ruang Lab. Bahasa
e.6. 1.Ruang Perpustakaan
e.7. 1.Ruang Gudang
13. Kerjasama lembaga : Pondok pesantren Al Iman Gontor Ponorogo
: Pondok Pesantren Al Ikhlas Sumbawa
: Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
: Pondok Pesantren Salafiyah Jawa Tengah
: Pondok Pesantren An Nur Darunnajah 8
: Pondok Pesantren Nurul Haromayn Mataram
II. Kondisi Pondok Pesantren
B. Sesaat kami kembali ke tanah air, maka kami lakukan beberapa hal untuk
mengadopsi hal-hal positif dari Jepang dan warga negaranya, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Sosialisasi
a. Kisah perjalanan ke Jepang dengan berbagai pengalaman yang sangat
menarik.
b. Mengambil dari berbagai sumber hukum Islam tentang kebersihan dan
toleransi (ketakziman, ibadah) serta menjaga kultur dan lingkungan.
c. Suri tauladan dan himbauan-himbauan kepada warga pondok pesantren baik
guru, santri, pegawai dan orang tua serta tamu yang datang untuk selalu
mengambil sampah dengan tangan kemudian meletakkan di tempat sampah
yang disediakan.
2. Secara manajemen, maka Biro Pendidikan Pondok Pesantren merumuskan
sesederhana mungkin tentang keberimbangan kurikulum dan program antara:
a. Fokus kultur dengan meningkatkan kesadaran untuk bertasammuh atau
bertoleransi jauh lebih baik dengan
- Program belajar dengan Bahasa Bali dalam kajian kitab Ta’limul
Muta’allim dan kitab At Targhiibu wat Tar-hiibu
- Program belajar tari Bali seperti Puspanjali (tari penyambutan tamu) dan
lainnya.
- Program belajar seni musik gamelan Bali yang bekerjasama dengan
sanggar tari desa.
- Program pelatihan (pembawa acara dan pidato) menggunakan Bahasa
Bali dan Pentas Budaya Santri.
b. Fokus akhlak/ketakdziman
- Program santri cium tangan bolak-balik dengan membungkukkan badan
kepada seluruh dewan guru tanpa membedakan agama sang guru.
- Program mundur dengan menundukkan badan saat akan berpaling ke
arah lain sesaat setelah berbincang dengan sang guru.
- Program berjalan tanpa suara alas kaki.
c. Fokus kurikulum pemerintah
- Penggunaan kurikulum 2013 disempurnakan.
- Penyediaan fasilitas internet dan laboratorium.
- Pelatihan Kepramukaan dan organisasi modern.
d. Fokus lingkungan (tanaman dan binatang)
- Program penanaman apotik hidup.
- Program pelatihan pertanian dan perkebunan.
- Program pelatihan perikanan dan peternakan.
- Program bersih lingkungan.
e. Fokus ibadah
- Program wajib sholat berjamaah di masjid.
- Program pelatihan dzikir dengan sholawat minimal 5.000 kali per hari
bagi santri dan guru.
- Program pelatihan sholat malam berjamaah.
- Pelatihan sholat Dluha berjamaah.
3. Dampak/perubahan, baik secara individu alhamdulillah santri dan guru-guru
kemudian secara sadar membuat kesepakatan untuk menjaga kebersihan secara
teratur, terencana, terukur dan terevaluasi. Unit pelaksana teknis formal seperti
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah pun memasukkan ke dalam jadual
kegiatan.
4. Secara periodik dilaksanakan kemudian rapat-rapat organisasi kepondok
pesantrenan untuk melestarikan hal tersebut di atas.
C. Hambatan/Tantangan
1. Masih ada saja kekurangan alat-alat kebersihan
2. Masih ada saja sumber daya manusia yang kurang sinergis
3. Pembiayaan dalam menjaga program kebersihan belum terprogram
4. Memerlukan kurikulum khusus toleransi Pondok pesantren
D. Solusi
1. Menerima bantuan dari pihak manapun yang berkenan membantu dalam
program tersebut.
2. Bersilaturahmi kepada Maarif Institute dan Kedutaan Jepang untuk
mendapatkan bantuan dana
III. Penutup.
Demikian narasi kunjungan belajar ke Jepang dan kondisi di pondok pesantren yang
tentunya akan tetap kami perbaiki di masa mendatangnya seperti program
pencanangan kurikulum Pondok Pesantren Toleransi.