Anda di halaman 1dari 53

170

Lampiran 1

A. Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Tulungagung

Tahun 1968, Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung merupakan

penjelmaan dari SP IAIS Singo Laksono. SP IAIS adalah Sekolah Persiapan

Institut Agama Islam. Kemudian berubah menjadi SP IAIN pada tahun 1968.

Pada awal pendiriannya SP IAIN meminjam gedung kepada Kodim 0807

Kabupaten Daerah Tingkat II Tulungagung. Gedung tersebut adalah bekas

CHTH (Sekolah Milik Tionghoa) dari tingkat Sekolah Dasar sampai

Sekolah Menengah Tingkat Pertama.

Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G 30 S/PKI), gedung

sekolah CHTH di nasionalisasi oleh pemerintah dan dikuasakan kepada

Kodim 0807. Oleh karena itu gedung SP IAIN adalah milik Kodim 0807 dan

SP IAIN tetap ikut menempati gedung tersebut sampai statusnya berubah

menjadi MAN, dan lepas dari IAIN.

Latar belakang pendirian MAN 1 Tulungagung diantaranya : 1)

banyaknya pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah di daerah

Tingkat II Tulungagung, 2) banyaknya desakan dan keinginan masyarakat

Tulungagung khususnya yang beragama Islam untuk menjembatani antara

alumni pondok pesantren yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi (IAIN).

3) adanya Undang-Undang pokok Pendidikan Nomor 4 Tahun 1950 jo Nomor

12 tahun 1954 pasal 10 ayat 2. 4) Peraturan menteri agama nomor 1 tahun 1946

tentang pemberian bantuan kepada Madrasah Nomor 7 tahun 1952 nomor 2

tahun 1960.
171

Berdasarkan latar belakang tersebut, dan setelah diadakan pengamatan

serta penelitian, bahwasanya SP IAIN telah dapat melaksanakan fungsi

dan tujuan yang semestinya. Maka dengan Surat Keputusan Menteri

Agama tertanggal 17 Juli 1968 dengan nomor 151 tahun 1968 ditetapkan SP

IAIN sebagai Madrasah Aliyah Negeri Tulungagung 1.

Perkembangan selanjutnya penyelenggaraan pendidikan di MAN

Tulungagung 1 berdasarkan :

1. Surat Keputusan Menteri Agama nomor 17 Tahun 1973

2. Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (SKB 3 Menteri), yaitu;

a. Menteri Agama Nomor 6 Tahun 1975

b. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 037/U/1975

c. Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 1975 tertanggal 24 Maret

1975

Dengan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (SKB 3 Menteri) maka

output siswa-siswi Madrasah Aliyah diakui sama seperti out put SMA yang

sederajat. Selanjutnya pada tahun 1984/1985 telah diberlakukan secara

bertahap kurikulum 1984 bagi Madrasah Aliyah termasuk PGAN di seluruh

Indonesia.

Lokasi MAN 1 Tulungagung saat ini mengalami perpindahan sebagai

berikut: 1) Pada tahun 1980 - 1982 berada di Pondok Panggung Tulungagung.

2) Pada tahun 1983-1984 berada di Jalan K.H. Agus Salim No. 11

Tulungagung. Setelah dari Jalan K.H. Agus Salim No. 11 Tulungagung dan
172

hingga saat ini menetap di Jalan Ki Hajar Dewantoro Beji, Boyolangu

Tulungagung

B. Identitas Sekolah MAN 1 Tulungagung

1. Nama Lembaga : MAN 1 Tulungagung

2. Status : Negeri

3. Nomer Statistik Madrasah : 131-135-140-001

4. Nilai Akreditas :A

5. Alamat Lembaga : Jl. Ki Hajar Dewantoro, Beji,

Boyolangu, Kode Pos 66233

Tlp. (0335)321693,

No.Fax. (0335)321693

6. Kabupaten : Tulungagung

7. Provinsi : Jawa Timur

8. Website : www.man1tulungagung.sch.id

9. E-mail : man_ta_1@yahoo.co.id

10. Program yang ada : regular MIA dan IIS, SKS 2 Tahun

(Layanan Peserta Didik Cerdas Istimewa

[PDCI] MIA dan IIS), Unggulan MIA,

IIS, IIK, IIB, Tahfidz Al-Qur’an,

Prodistik kerjasama ITS.

C. Letak Geografis MAN 1 Tulungagung

MAN Tulungagung 1 merupakan Madrasah Aliyah yang menjadi

penyokong dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung. MAN Tulungagung


173

1 berada di bagian selatan dari Pusat Pemerintahan Daerah Tulungagung, ± 5

km kearah selatan. Mengingat daya jangkau yang relatif mudah, yakni 200 m

dari jalan raya, adapun batas-batas wilayah MAN Tulungagung 1 adalah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : SMAN 1 Boyolangu Tulungagung.

Sebelah Timur : Pasar Sapi Boyolangu.

Sebelah Selatan : MAN 2 Tulungagung.

Sebelah Barat : MTsN Tulungagung.

D. Keadaan Siswa MAN 1 Tulungagung

Karena lokasi yang strategis MAN Tulungagung 1 sendiri banyak murid-

muridnya dari daerah lain; seperti Kalidawir, Ngunut, Trenggalek, Karangrejo,

dan daerah-daerah lain di luar Tulungagung. Berikut data dari keseluruhan

peserta didik di MAN 1 Tulungagung tahun ajaran 2017/2018.

No Kelas Jumlah Kelas L P Jumlah

1. X 13 116 296 412

2. XI 11 78 261 339

3. XII 10 83 256 339

Jumlah 33 277 813 1090

E. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Tulungagung

Sampai tahun 2018 jumlah guru dan karyawan di MAN 1 Tulungagung

berjumlah 95 orang. Berikut penjelasannya.


174

No Status L P Jumlah

1. Guru tetap PNS 29 30 59

2. Guru tetap non PNS 6 8 14

3. Pegawai tetap PNS 2 - 2

4. Pegawai tetap non PNS 7 6 13

5. Cleaning Service 3 - 3

6. Penjaga malam 1 - 1

7. Satpam 3 - 3

Jumlah 51 44 95

Keterangan :

1. Kesiapan Pendidik dalam memberikan pembelajaran kepada kelas

regular, unggulan, maupun layanan Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI).

2. Adanya Pelatihan Guru (Pendidik) mengenai peningkatan proses

pembelajaran, diantaranya:

a. Pelatihan manajemen pendidikan berbasis karakter.

b. Pembuatan animasi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman

peserta didik terhadap materi pembelajaran.

c. Pelatihan media pembelajaran berbasis blog.

d. Pelatihan pembuatan modul pembelajaran.

e. Pelatihan berbasis ICT sesuai dengan kebutuhan pendidik.

f. Pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran bagi setiap guru mata

pelajaran.
175

F. Sarana dan Prasarana MAN 1 Tulungagung

No Jenis Bangunan Jumlah Keterangan

1. Ruang Belajar 33 lokal Baik

2. Ruang Kepala Madrasah 1 lokal Baik

3. Ruang Wakil Kepala 1 lokal Baik

4. Ruang Guru 1 lokal Kurang

5. Ruang Piket 1 lokal Baik

6. Ruang Tata Usaha (TU) 1 lokal Baik

7. Ruang Koperasi 1 lokal Baik

8. Ruang Perpustakaan 1 lokal Baik

9. Ruang laboratorium biologi, kimia, 7 lokal Baik


Bahasa, IPS, gakeri seni dan 2 lab
komputer
10. Ruang Keterampilan 1 lokal Baik

11. Musholla 2 lokal Baik

12. Ruang UKS 1 lokal Baik

13. Ruang BK 1 lokal Baik

14. Ruang Komputer 1 lokal Baik

15. WC Guru 4 lokal Baik

16. WC Siswa 15 lokal Baik

17. Ruang Aula 1 lokal Baik

18. Ruang Kantin 9 blok Baik

19. Tempat parkir 2 lantai Kurang

20. Sarana transportasi 2 mobil Baik


176

1 motor

21. Pos satpam 1 lokal Baik

22. Ruang Ekstrakurikuler 8 lokal Baik

Dari tabel di atas tampak kelengkapan sarana dan prasana yang dimiliki

sekolah ini. Sarana tersebut sangat menunjang berbagai kegiatan yang

dilaksanakan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

G. Struktur Organisai MAN 1 Tulungagung

Organisasi sekolah merupakan salah satu factor yang harus ada pada setiap

lembaga pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar semua

pelaksanaan program kerja dari lembaga pendidikan. Demikian sama halnya

dengan adanya struktur organisasi sekolah di MAN 1 Tulungagung. Untuk

mempermudah melaksanakan suatu program kerja sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian agar tercapai suatu tujuan yang

mana tujuan tersebut untuk memajukan neggara dan sekolahan pada umunya,

dan untuk memajukan sekolah MAN 1 Tulungagung pada khususnya, untuk

itu sangat diperlukan adanya struktur organisasi sekolah.

Adapun struktur lembaga atau struktur organisasi MAN 1 Tulungagung

dapat pada bagan berikut:


177

Dari struktur organisasi di atas, didapat keterangan sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah : Drs. H. Slamet Riyadi, M.Pd

2. Kepala Tata Usaha : Nuraidi, S.Pd.I

3. Bendahara : Drs. Imam Mismadi

4. Penjamin Mutu Madrasah : Drs. Moh. Syafi’udin

5. Waka Kurikulum : Masdjudi S.Pd

6. Waka Humas : Nuruddin, S.Ag

7. Waka Sarpras : Drs. Topo Mudjiono

8. Waka Kesiswaan : Joko Prasetyo, S.Pd

H. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Tulungagung

1. VISI : Visi dari penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan di MAN 1

Tulungagung adalah “Mewujudkan Generasi Islam yang Cerdas, Terampil

Berakhlakul Karimah dan Berbudaya Lingkungan”

2. Misi :
178

a. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga peserta

didik dapat berkembang secara optimal.

b. Membantu dan mendorong setiap peserta didik untuk mengenali

kemampuan diri sendiri.

c. Menerapkan disiplin tinggi dalam segala bidang.

d. Menumbuhkan kebiasaan yang Islami.

e. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, rapi, indah dan nyaman.

f. Menyelanggarakan Tahfidzh Al Qur’an bagi anak didik Kelas

Program IIK maupun yang mau mengikuti program tersebut,

setidaknya untuk melatih anak didik dalam hal mencintai Al Qur’an.

g. Menyelenggarakan PRODISTIK (Program Pendidikan Terapan bidang

TIK) bekerja sama dengan Institur Sepuluh November (ITS) Surabaya.

h. Menyelenggarakan Program Sistem Kredit Semester (SKS) bagi siswa

yang memiliki kecerdasan istimewa dengan masa belajar 2 tahun.

i. Menyelenggarakan Program RISET / Karya Ilmiah Remaja.

j. Mengembangkan dan memberdayakan proses pembelajaran

dengan berbagai bentuk strategi yang komunikatif, interaktif, serta

menyenangkan bagi anak didik.

k. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan anak didik dengan

memberikan fasilitas untuk pengembangan diri, seperti hafalan ayat-

ayat suci Al-Qur’an, laboratorium Bahasa, laboratorium IPA, dan

sarana prasarana yang mendukung dengan optimal.


179

l. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya kompetensi tinggi dan

dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berkualitas di

dalam negeri maupun di luar negeri.

m. Menyelenggarakan program Kelas Unggulan MIA, IIS, IIK, IIB dan

Layanan Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI) SKS 2 tahun.

n. Menyelenggarakan silaturohim dengan para alumni MAN 1

Tulungagung untuk mengembangkan dan memberdayakan keberadaan

lembaga.

o. Mampu memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan

Islam di daerah, khususnya Indonesia.

p. Mengedepankan akhidah Islam, serta mewujudkan generasi muda yang

Islami, cerdas, terampil dan memiliki akhlaqul kharimah.

q. Melaksanakan bimbingan pembelajaran secara efektif, interaktif, dan

efisien.

r. Membantu siswa untuk mengenali potensi diri, serta memberikan

kesempatan untuk mengikuti pengembangan diri yang diadakan oleh

lembaga.

s. Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan yang ada di

lembaga, serta melatih membiasakan perilaku Islami.

3. TUJUAN yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di MAN 1

Tulungagung adalah:
180

a. Menghasilkan hafidzh Al Qur’an dari peserta didik Kelas Program IIK

maupun yang mau mengikuti program tersebut, setidaknya untuk

melatih anak didik dalam hal mencintai Al Qur’an.

b. Membekali peserta didik ketrampilan dalam bidang TIK dengan

kompetensi setara Diploma I.

c. Memberikan wadah peserta didik yang mempunyai kelebihan

kemampuan bidang akademik di atas rata-rata (cerdas istimewa).

d. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam bidang penelitian dan

penulisan karya tulis Ilmiah.

e. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi seluruh

warga madrasah.

f. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta didik dalam

bidang olahraga, seni dan keterampilan.

g. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya kompetensi tinggi dan

dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berkualitas di

dalam negeri maupun di luar negeri.

h. Mencetak peserta didik yang memiliki keunggulan dalam bidang

kompetensi sesuai dengan program pilihannya (MIA, IIS,IIK, IIB)

i. Menciptakan hubungan yang harmonis dan bersinergi antara

madrasah dengan alumni MAN 1 Tulungagung untuk

mengembangkan dan memberdayakan keberadaan lembaga.

j. Ikut serta dalam meningkatkan kemajuan dunia pendidikan Islam di

Indonesia.
181

k. Menanamkan nilai-nilai dan akidah Islam, untuk mewujudkan

generasi muda yang Islami, cerdas, terampil dan memiliki akhlaqul

kharimah.

l. Melaksanakan bimbingan pembelajaran secara efektif, interaktif, dan

efisien menghasilkan lulusan peserta didik yang conform terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

m. Membantu siswa untuk mengenali potensi diri sesuai bakat dan

minatnya untuk membantu kehidupan ekonomi dan sosial

budayanya.

n. Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan yang ada di

lembaga, serta melatih membiasakan perilaku Islami, agar terwujud

manusia yang anti KKN, menghindari pelanggaran hukum yang

berlaku.
182

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI SEKOLAH

1. Bagaimana gambaran umum MAN 1 Tulungagung?

2. Bagaimana komunikasi antar siswa di MAN 1 Tulungagung?

3. Bagaimana komunikasi antara guru dan karyawan di MAN 1 Tulungagung?

4. Bagaimana komunikasi antara siswa dan guru di MAN 1 Tulungagung?

5. Bagaimana sarana dan prasarana di MAN 1 Tulungagung yang mendukung

terbentuknya akhlak terpuji pada peserta didik?


183

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pedoman wawancara dengan Waka Kurikulum

Fokus penelitian Pertanyaan


Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana pendapat bapak
Informatif Guru Pendidikan Agama tentang komunikasi guru di
Islam untuk Membentuk akhlak madrasah?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 2. Mengapa strategi komunikasi
Tulungagung? guru sangat penting untuk
membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik?
3. Bagaimana dengan lingkungan
madrasah ini, apakah lingkungan
madrasah dapat mendukung
dengan adanya strategi
komunikasi guru untuk
membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik?
4. Bagaimana strategi komunikasi
informatif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?

Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana strategi komunikasi


Persuasif Guru Pendidikan Agama persuasif guru untuk membentuk
Islam untuk Membentuk akhlak akhlak terpuji pada peserta didik?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 2. Strategi komunikasi guru yang
Tulungagung? bagaimana yang dapat
membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik?
3. Kegiatan di madrasah yang
bagaimana yang dapat
membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik dan bagaimana
dampak yang dihasilkan terhadap
siswa dengan adanya kegiatan
yang membentuk akhlak terpuji
pada peserta didik MAN 1
Tulungagung ?
Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana pendapat bapak
Koersif Guru Pendidikan Agama tentang akhlak dari peserta didik
Islam untuk Membentuk akhlak di madrasah?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1
Tulungagung?
184

2. Bagaimana strategi komunikasi


koersif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?
3. Bagaimana harapan bapak dengan
adanya strategi komunikasi guru
untuk membentuk akhlak terpuji
yang dilakukan oleh madrasah?

B. Pedoman Wawancara dengan Guru Akidah Akhlak

Fokus penelitian Pertanyaan


Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana pendapat bapak/ibu
Informatif Guru Pendidikan Agama tentang strategi komunikasi guru?
Islam untuk Membentuk akhlak 2. Bagaimana fungsi/manfaat
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 strategi komunikasi guru?
Tulungagung? 3. Bagaimana strategi komunikasi
informatif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?
4. Bagaimana harapan bapak/ibu
dengan adanya strategi
komunikasi guru untuk
membentuk akhlak terpuji yang
dilakukan oleh madrasah?
Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana pendapat bapak/ibu
Persuasif Guru Pendidikan Agama tentang akhlak dari peserta didik?
Islam untuk Membentuk akhlak 2. Strategi komunikasi guru yang
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 bagaimana yang dapat
Tulungagung? membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik?
3. Bagaimana strategi komunikasi
persuasif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?
4. Kegiatan pembiasaan yang
bagaimana yang bisa membentuk
akhlak terpuji peserta didik?
Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Strategi komunikasi yang
Koersif Guru Pendidikan Agama bagaimana yang bapak/ibu
Islam untuk Membentuk akhlak gunakan dalam berkomunikasi
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 dengan peserta didik?
Tulungagung? 2. Bagaimana kendalanya?
3. Bagaimana strategi komunikasi
koersif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?
185

C. Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik

Fokus penelitian Pertanyaan


Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana tanggapan atau respon
Informatif Guru Pendidikan Agama anda terkait dengan komunikasi
Islam untuk Membentuk akhlak guru di madrasah ini?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 2. Menurut anda, bagaimana strategi
Tulungagung? komunikasi guru di dalam kelas
maupun di luar kelas?
3. Bagaimana strategi komunikasi
informatif guru untuk membentuk
akhlak terpuji pada peserta didik?
Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana strategi komunikasi
Persuasif Guru Pendidikan Agama persuasif guru untuk membentuk
Islam untuk Membentuk akhlak akhlak terpuji pada peserta didik?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1 2. Kegiatan pembiasaan apa saja
Tulungagung? yang ada di madrasah yang dapat
membentuk akhlak terpuji pada
peserta didik?
3. Bagaimana dampak yang anda
rasakan dengan adanya kegiatan
pembiasaan di madrasah ini?
Bagaimana Strategi Komunikasi 1. Bagaimana strategi komunikasi
Koersif Guru Pendidikan Agama koersif guru untuk membentuk
Islam untuk Membentuk akhlak akhlak terpuji pada peserta didik?
Terpuji pada Peserta Didik MAN 1
Tulungagung?
186

Lampiran 4

TRANSKIP WAWANCARA

A. Transkip Wawancara dengan Waka Kurikulum

Hari/ Tanggal : Senin, 18 November 2019

Tempat : Kantor Waka

Waktu : 09.15-10.00 WIB

Narasumber : Bapak Masdjudi, S.Pd

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak tentang komunikasi guru di madrasah?

Informan : Komunikasi guru di madrasah ini komunikatif, komunikatif artinya

di setiap madrasah di sini dalam proses belajar kita sudah mengacu

pada yang pertama memberikan sebuah materi dan pesan kepada

peserta didik, yang kedua mengajak peserta didik untuk melakukan

dan menerapkan sesuatu kebaikan dan yang ketiga dengan adanya

poin jika murid ada yang melanggar peraturan atau tata tertib. Nah

dalam komunikatif kan ya setiap guru dalam mendidik atau

mengajar kan memberikan informasi baik itu informasi yang baik

maupun informasi yang kurang baik artinya kalau kurang baik

diminta anak untuk tidak melakukan, lalu yang kedua adalah

persuasif yang artinya membujuk dimana bisa membawa anak untuk

mengikuti pendapat atau nilai-nilai yang baik sehingga anak itu bisa

melaksanakan itu, lalu yang ketiga koersif itu adalah dengan adanya

hukuman juga, sekarang siswa sekarang jika tidak ada unsur itu

mungkin dalam proses belajar mengajar itu agak tidak serius tetapi
187

kita dalam hukuman itu juga tidak memberatkan kepada siswa tapi

yang sebatas mendidik mungkin disini siswa yang telat kadang

dihukum untuk membaca surat al-fatihah berapa kali atau menulis

al-fatihah berapa kali.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Dalam strategi informatif guru itu di kelas ada, trus biasanya kita

mengambil atau memanggil ketua kelas untuk dikumpulkan yang

kita berikan infromasi apa atau mungkin kegiatan sekolah, mungkin

ada infromasi dari luar termasuk dari perguruan-perguruan seperti

itu. Terkait dengan akhlak kita bisa mengambil dari informasi yang

up to date sekarang katakan anak disana itu telah terjadi hal seperti

ini yang tidak pantas jadi jangan seperti ini karena kamu adalah

siswa MAN paling tidak siswa MAN itu ya punya akhlak dan sudah

punya aturan yang etis jadi kalau bisa ya harus dijalankan biar tidak

terjerumus terjadikan pada akhlak yang jelek itu. Tapi jika informasi

yang baik ya silahkan untuk diteruskan dan dilaksanakan. Kok disitu

ada anak yang pinter ya itu telaah atau teliti langkah-langkah dia kok

bisa seperti itu.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Untuk Strategi persuasifnya karena kita lembaga madrasah kita

mengajak mengaji di awal-awal, jadi dari tim keagamaan biasanya


188

keliling kelas untuk ayo memaksimalkan mengajak mengaji bersama

yang dipandu di puskom sini. Kalau ada waktu longgar atau luang

ayo sholat dhuha itu manfaat fadhilahnya banyak sekali dan silahkan

mengikuti aturan kewajiban kita untuk sholat jama’ah di masjid

seperti sholat dhuhur itu wajib sholat berjama’ah, seperti itu

langkah-langkah strategi komunikasi persuasif bapak ibu guru untuk

peserta didik MAN sini. Dan untuk program Tahfidzul itu

dikhususkan untuk program keagamaan wajibul wajib karena

muatan unggulan tahfidz itu nanti dalam lulus di sini minimal 3 juz

(dari juz 1) itu harus hafal itu untuk kejuruan atau peminatan agama,

tetapi bagi siswa dipeminatan itu missal dipeminatan IPA IPS yang

punya kemampuan atau yang mempunyai keinginan itu juga tidak

apa-apa. Untuk saat ini mulai tahun 2015 atau berapa itu ketika ada

tahfidz ini dan kerja samanya dengan Pondok Pesantren Panggul

Tulungagung. Jadi nanti ukurannya di wisuda, itu nanti di akhir

diwisuda. Jadi dari program madrasah sini kalau wisuda itu ada 3,

yang pertama wisuda regular kelas 12, yang kedua wisuda prodistik

(mulok yang ada di MAN 1 Tulungagung), dan yang ketiga wisuda

untuk tahfidz ini. Jadi tahfidz ini kita wisuda yang terbanyak siapa

ya kita wisuda. Itu yang mengajaknya namun dimasukkan kedalam

program unggulan di madrasah ini.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?


189

Informan : Dalam strategi komunikasi koersif ini kalau di peraturan itu dengan

poin, jadi berkaitan dengan poin. Anak nyatakan dalam proses

belajar tidak membawa buku jadi disana ada aturannya poinnya

seperti ini, anak tidak berseragam poinnya seperti ini. Kalau dalam

satu tahun poinnya berapa atau belum satu tahun poinnya kok sudah

melebihi target itu jadi pihak sekolah memanggil wali murid. Ini lo

laporan anak didiknya seperti ini jadi tolong dibantu untuk

menyelesaikan. Itu poin seperti hukuman klasik yang tidak

memberatkanlah. Jadi sampai saat ini juga ada peserta didik yang

sampai panggilan wali murid beberapa kali, kan ya disini ada

berbagai macam kasus ya, kadang ada yang sering telat, kadang dia

tidak masuk (berangkat tetapi tidak sampai sekolah), jadi terus ada

pantauan terus.

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak tentang akhlak dari peserta didik di

madrasah?

Informan : Akhlak peserta didik di madrasah Alhamdulillah mayoritas baik,

karena ketika kita proses penerimaan PPDB ada tes wawancara. Jadi

tes wawancara itu untuk menggali informasi tentang mungkin

peserta didik yang akhlaknya kurang baik itu bisa tersirat disitu. Jadi

sudah ada ring untuk menjerat akhlaknya itu, ya kita insya Allah,

yang gak berarti semuanya baik gitu enggak tetapi jika baik itu ada

yang great itu ada yang A B C, tugas kita yang C itu dikembangkan

menjadi A atau B.
190

Peneliti : Strategi komunikasi guru yang bagaimana yang dapat membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Ya ketiga strategi komunikasi tadi itu tadi yang dapat membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik mbak.

Peneliti : Mengapa strategi komunikasi guru sangat penting untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Oh itu sangat penting, apalagi dalam komunikatif itukan ada 3 itu,

ada informatif persuasif dan koersif, ketiganya ini saling bereratan.

Saya kira untuk mebentuk akhlak terpuji itu ya strategi

komunikasinya ya ini. Jadi pertama kita memberikan informasi

akhlak yang baik dan yang kurang baik itu seperti ini, lalu persuasif

yang mengajak yang baik ya mari kita laksanakan dan yang kurang

baik mari ditinggalkan. Jadi ada strategi komunikasi koersif tadi, kok

kamu saya beri informasi ini tetap melaksanakan, nanti kamu akan

saya poin atau ada hukuman apa. Jadi di madrasah ini tidak ada

hukuman fisik itu tidak boleh, jadi kita hukumannya bersifat selain

poin itu mendidik, seperti menulis saja ayat-ayat al-Qur’an yang

banyak atau bahkan dulu pernah untuk anak-anak itu saya minta

untuk membersihkan sesuatu yang tidak pas biar sekolah tampak

indah dan bersih tapi itupun tidak berlebihan artinya kalau sudah

dirasa cukup artinyakan kita tidak boleh mengambil hak siswa untuk

belajar. Jadi tetap hukuman namun yang manusiawi begitu,

hukuman yang mendidik.


191

Peneliti : Bagaimana dengan lingkungan madrasah ini, apakah lingkungan

madrasah dapat mendukung dengan adanya strategi komunikasi

guru untuk membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Insya Allah dan alhamdulillah lingkungan madrasah mendukung

dengan adanya strategi komunikasi guru untuk membentuk akhlak

terpuji pada peserta didik.

Peneliti : Kegiatan di madrasah yang bagaimana yang dapat membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik dan bagaimana dampak yang

dihasilkan terhadap siswa dengan adanya kegiatan yang membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik MAN 1 Tulungagung ?

Informan : Disini kegiatan ekstranya kan banyak, seperti pramuka itukan bisa

membentuk akhlak terpuji juga, semua kegiatan-kegiatan seperti

keagamaan yang kemaren mengadakan peringatan-peringatan

maulid nabi Muhammad SAW dan peringatan Isro’ Mi’roj, itukan

dalam rangka maulidhol hasanah untuk memberikan informasi

tentang akhlak-akhlak terpuji, seperti maulid kemaren akhlak Nabi

Muhammad SAW ditampilkan tujuannya kan mauulidhol hasanah

lalu persuasif. Lalu kegiatan yang rutin dilakukan di madrasah setiap

hari itu seperti membaca al-Qur’an di pagi hari, dulu juga ada

penjadwalan sholat dhuha itu ada dan sudah dijadwal ya tapi karena

ada kendala-kendala jadi tetap berjalan tapi tidak maksimal. Jadi

anak-anak jadi jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi yang bagus.

Dulu itu dikoordinasikan jam ini kelas ini tetapi anak tetap masih ada
192

yang sholat dhuha karena kita juga punya mushola disana, meskipun

peserta didik tidak 100% mungkin hanya 60% atau 30% itu masih

melaksanakan sholat dhuha. Itu dalam rangka membentuk akhlak

terpujinya anak tiap hari mengaji dan membaca asmaul husna saat 5

menit sebelum istirahat kedua (sebelum sholat Dhuhur). Kalau

kegiatan di madrasah itu banyak jika untuk membentuk akhlak

terpuji seperti visinya menciptakan generasi Islami yang akhlakul

karimah. Dampak pada peserta didik sepenuhnya meskipun dikasih

kegiatan seperti itu menerima ya cuma mungkin ada yang tidak bisa

melaksanakan. Mungkin pada awal-awal mau melakukan tetapi ada

kendala-kendalanya, jadi nanti mungkin awalnya terpaksa namun

nanti pasti terbiasa dengan itu.

Peneliti : Bagaimana harapan bapak dengan adanya strategi komunikasi guru

untuk membentuk akhlak terpuji yang dilakukan oleh madrasah?

Informan : Hasilnya tidak hanya diterapkan disini (di madrasah) jadi pada

sekolah umum dan masyarakat umum juga bisa diterapkan seperti

itu karena itu nantikan bisa menciptakan insan yang berakhlakul

karimah sesuai dengan tujuan kurikulum sekarang yakni pendidikan

karakter karena yang dibutuhkan saat ini karakter yang baik dari

generasi mudanya makanya karakter yang baik itu sekarang

ditonjolkan, karakter yang bagus seperti itu. Walaupun dirumah

tangga juga bisa diterapkan juga bisa karena pendidikan tidak hanya
193

di sekolahan saja mungkin di masyarakat juga bisa tinggal kita

bagaimana mengolahnya.

B. Transkip Wawancara dengan Guru Akidah Akhlak

1. Hari/ Tanggal : Selasa, 19 November 2019

Tempat : Ruang tunggu samping Puskom

Waktu : 09.30-10.00 WIB

Narasumber : Bu Nur Alina Ichtiari, S.Pd.I

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang strategi komunikasi

guru?

Informan : Strategi komunikasi itu mungkin untuk mempermudah guru

untuk menyampaikan materi, disamping itu juga kita itu sebagai

guru akidah akhlak jadi kita tekankan pada akhlaknya peserta

didik jadi tidak hanya materi saja yang disampaikan tetapi juga

pengaplikasian akhlak sehari-hari itu juga yang kita tekankan

pada mereka.

Peneliti : Strategi komunikasi yang bagaimana yang bapak/ibu gunakan

dalam berkomunikasi dengan peserta didik?

Informan : Jika di kelas karena yang kita hadapi ini anak sudah remaja

akhir jadi untuk pemberian hukuman saya kira tidak perlu justru

seharusnya diajak sering-sering ngobrol sering untuk bertukar

pikiran, jadi strategi komunikasi infromatif dan persuasif itu

lebih cocok daripada pemberian hukuman.


194

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Strategi komunikasi ini dilakukan dengan anak-anak diajak

untuk melihat secara real apa yang terjadi di luar, dados diajak

untuk lebih banyak mengamati kemudian mencari informasi

secara lebih jauh setelah itu ditelaah bersama-sama, mana yang

baik kita ambil dan mana yang sekiranya kurang baik maka kita

akan hindari. Sebab contoh di luar itu banyak banget, kan kita

punya dua mata jadi kita harus sering mengamati daripada kita

ngomong saja dan setiap pelajaran itu kita ambil sebagai

motivasi diri.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Karena materinya terkait dengan akidah dan akhlak yang mana

materinya banyak yang akhlak jadi diajak dan di support terus

anak-anak untuk melakukan akhlak yang baik dan perlu

penekanan yang lebih tegas, jadi kalau saya lebih saya tekankan

di dalam akhlak dan sudah ada warningnya mana yang baik dan

mana yang negatif. Ketika yang negatif sudah dijelaskan seperti

ini ketika kamu mau melakukan kesalahan dan itu sudah ada

warning istilahnya itu sudah menjadi tanggung jawab sendiri

karena sudah remaja akhir sudah bisa berfikir lebih panjang

untuk melakukan sesuatu, jadi fikirkan dulu matang-matang


195

sebelum melakukan sesuatu. Jadi saya lebih cenderung seperti

ini peraturannya seperti ini kalau kamu mau melakukan sendiri

di luar jalurnya yasudah terserah kamu istilahnya yawes kono-

kono, kalau saya begitu. Karena kalau anak-anak ketika itu

dilarang tanpa ada penjelasan terlebih dahulu itu justru mereka

akan coba-coba. Itu kalau di kelas karena yang kita hadapi itu

anak-anak remaja akhir , dan mereka berfikir saya sudah besar,

saya sudah bisa memikirkan sendiri tapi sebenarnya pola fikir

mereka belum dianggap dewasa.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Jika strategi komunikasi koersif ini pernah saya lakukan ketika

ulangan, karena saya mungkin benar-benar tegas ketika

ulangan, itu mungkin benar-benar hukumannya itu saya

lakukan. Jadi saya tekankan ketika ulangan bahwa kejujuran

kalian yang saya hargai masalah nilai itu nanti, yang penting

sampean jujur dulu, nilaimu nanti berapa itu hasil e sampean

sendiri. Suatu ketika ada yang memaksa dan sudah saya beri

warning dan sebelumnya sudah saya jelaskan ciri-ciri orang

kalau mencuri jawaban itu bagaimana dan barusan 2 pekan yang

lalu pernah ketika ulangan sempat ada oknum yang bilang jika

dia ngrepek jadi langsung itu sebagai punishment mereka saya

ambil kertasnya saya sobek dan saya suruh keluar. Itu sebagai
196

pelajaran bagi mereka bahwa nilai itu tidak menjadi yang utama

bagi saya, dalam artian tetapi yang baik itu akhlak kalian itu

masih saya hargai daripada nilai bagus tetapi dengan hasil yang

curang. Jadi kalau di dalam kelas yang terkait dengan materi

saya rasa tidak pernah memberikan hukuman, hanya waktu

ulangan saja saya itu ekstrim sekali. Kalau di dalam kelas ya kita

happy-happy an dalam artian ya sama-sama belajar, jadi kita

santai bareng-bareng. Tetapi kalau ulangan itu kayak ini

wilayah saya jadi kalau dalam ulangan itu jujur kita itu bisa

menilai sejauh mana kemampuan anak, kalau nanti dibiarkan

untuk anak berbuat curang maka nanti tidak bisa mengerti

sejauh mana kemampuan anak yang sebenarnya.

Peneliti : Bagaimana kendalanya?

Informan : Alhamdulillah kendala selama ini tidak ada , benar-benar anak

diajak cari permasalahannya dahulu jadi benar-benar nyata di

sekitar mereka, jadi ketika ada contoh diluar kemudian kita

bawa di kelas sebagai contoh baru kita kaji bagaimana

pemecahannya, anak-anak sering di ajak ngobrol aja jadi kita

lebih mudah menerima infromasi dari mereka sehingga kita

lebih mudah untuk mencari permasalahn yang mereka hadapi,

jadi Alhamdulillah sampai saat ini belum pernah mengalami

kendala jadi santai-santai saja. Untuk waktu ujian, jujur kalau

kejujuran peserta didik yang saya hargai. Misalkan tetap ada


197

beberapa anak yang nilainya tetap di bawah, saya berfikir bahwa

passion mereka mungkin bukan disini dan ternyata benar

mereka nilainya bagus di mata pelajaran yang lain tetapi bagi

saya tidak masalah dalam artian mereka dalam keseharian masih

menjaga akhlak mereka jadi masih aman. Kalau ujian kan hanya

teori jadi kalau di luar yang saya lihat itu prakteknya, jika nilai

mereka tetap jatuh maka yang saya lihat ya akhlaknya mereka,

tetapi mereka jauh lebih sopan, sering saya tekankan orang yang

tidak memiliki adab itu ibaratkan seperti lalat, lalat itukan

menempel kemana-mana terserah dia, habis di tempat yang

kotor setelah itu menempel di wajah kita. Kalau kamu ditempeli

lalat di wajahmu kamu biarkan atau kamu kibaskan? Pasti kamu

kibaskan, yaitu kalau orang tidak memiliki adab berarti seperti

lalat dalam artian boleh di santap atau harus dihempaskan. Jadi

sebagus atau seganteng e sampean dan secantik sampean kalau

tidak memiliki adab itu tidak ada harganya. Akhlak itu yang

sangat berharga di kehidupan kita.

Peneliti : Bagaimana fungsi/manfaat strategi komunikasi guru?

Informan : Jadi antaranya itu begini guru memiliki teknik yang bisa

digunakan di dalam kelas bagaimana cara menghadapi anak

kemudian bagaimana menyampaikan materi itu sampai kepada

anak karena materi sayakan terkait dengan akhlak itu tadi seperti

akhlak terpuji, dan jika akhlak tercela itu penekanannya itu


198

harus lebih lagi karena apa itu istilahnya ketika di larang anak

itu justru penasaran cari info di luar dengan sendirinya dan tanpa

bantuan dan mencoba-coba. Jadi saya sudah kasih tau jika kamu

melakukan ini nanti akibatnya seperti ini seperti saya sudah

memberikan warning. Jadi ketika kamu mau melakukannya ya

silahkan itu tanggung jawabmu sendiri-sendiri. Kalau untuk

akhlak terpuji ya kita ajak saja, dan yang terpenting guru harus

menjadi contoh atau real model bagi muridnya (uswatun

hasanah), jadi sebagai guru bukan hanya sekedar ngomong

tetapi juga siswa itu bisa melihat jadi seperti ini, apalagi bisa di

aplikasi kan dalam kehidupan sehari-hari itu jauh lebih

menancap pada peserta didik.

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang akhlak dari peserta

didik?

Informan : karena saya itu pegangnya dari kelas X, biasanya kelas X itu

mereka kayak menunjukkan jati diri ini lo saya, jadi mereka itu

lebih ke kayak egonya itu masih banget, karena pengaruhnya itu

masih ababil banget to, tetapi ketika sudah kelas XI mereka

sudah mulai tertata apalagi kalau kelas XII mereka sudah benar-

benar stuck bener-bener lempeng, tetapi Alhamdulillah selama

ini yang saya hadapi kebetulan santai-santai saja, memang ada

1 atau 2 anak yang kebetulan hyper atau bahasanya itu nakal

tetapi masih ada kesopanan itu dihadapan saya. Dalam artian


199

misalkan di pelajaran lain sering bolos tapi di pelajaran saya itu

enggak. Jadi saya mau lapor apa di sekolah, biasanya antar guru

itukan sering sharing ‘bocah iki gak tau mlebu bocah iki sering

mbolosan, mbak sampean ngajar ndak’ iya bu saya mengajar,

anaknya itu ada, dia memang kelakuannya tidak sama dengan

yang lain tetapi paling tidak dia masih bisa boso maish bisa

mengucapkan salam, kemudian saya tanya kemarin kenapa

tidak masuk, misalkan blepotan boso jowone ya saya bilang

pakek Bahasa Indonesia. Jadi perilaku negatif apa yang harus

saya laporkan sedangkan kepada saya tidak seperti itu.

Alhamdulillah akhlak nya peserta didik ini mulai tertata ya baik

di kelas. Memang untuk bawaan itu sulit, dalam srtian misalkan

dia orang ceria bahasanya banyak omong tetapi ya memang

seperti itu, tetapi ya bisa menghormati, ya bahasane ngajeni juga

ada, adapun meskipun vokalnya memang tinggi tetapi ya

memang bawaannya seperti ini jadi bawaannya happy-happy aja

mereka. Jadi yang saya amati saya sering juga biasanya

memantau media sosial mereka Alhamdulillah posting foto

masih menutup aurat tidak ada yang aneh-aneh karena

sebelumnya saya tekankan apa yang kalian posting itu akan di

lihat banyak orang jadi posting yang baik-baik, kalau sampean

labil jangan posting yang aneh-aneh, nanti sampean malu

sendiri, suatu saat pasti sampean malu sendiri dan itu sudah
200

dilihat sama orang banyak. Terutama saya tekankan bagi yang

perempuan menutup aurat, kalau sampean sayang sama ayah

tutup auratmu, piye piye o ketika sampean membuka aurat dan

itu akan tersebar otomatis sampean terus mendapat dosanya,

walaupun sampean ngajine sregep. Alhamdulillah walaupun

beberapa tahun yang lalu ada yang postingnya agak nyeleneh-

nyeleneh, Alhamdulillah sekarang sudah berubah, perlahan-

perlahan, jangan langsung di larang jadi dekati dengan hati

terlebih dahulu, jadi kita tahu permasalahannya, biasanya

mereka itu curhatnya ke media sosial, melampiaskannya ke

media sosial, jadi ketika mereka posting tu mereka tidak pikir

panjang pokoknya mereka posting mengungkapkan kemarahan

saya misalkan begitu, tetapi tanpa difikirkan dan akhirnya

imbasnya semua orang juga tahu. ‘Loh mbak sampean ndk

wingi nyapo?’ cobak di dandani ‘iya bu’. Perlahan-lahan insya

Allah di dekati. Jadi kalau saya tidak pernah jaga jarak jauh

dengan anak terus ‘kita sama-sama belajar yo’ jangan masalah

adab menghormati itu adalah masalahmu terhadap guru, yang

penting sudah saya berikan ada materi tentang adab kepada

orang tua, adab terhadap guru itu ada, lantas dengan saya itu

santai saja. Jadi mereka jauh lebih terbuka ketika istilahnya di

ajangi dalam artian kita welcome kepada mereka, mereka jauh

lebih terbuka dan kita tahu permasalahan yang kita hadapi di


201

luar sana begitu. Jadi lebih pendekatannya kepada anak agar kita

tahu apa masalah yang dihadapi anak, bukan tipekel guru yang

tunjuk-tunjuk enggak yaa.

Peneliti : Mengapa strategi komunikasi guru sangat diperlukan untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Jadi guru tau materi mana yang harus di sampaikan dengan

strategi mana yang informatif mana yang persuasif, walaupun

saya rasa dari masing-masing guru pasti menggunakan strategi

yang komunikatif yang mana ada tekniknya begitu. Jadi

mengalir aja gitu tanpa memperhatikan itu teknik apa begitu.

Peneliti : Strategi komunikasi guru yang bagaimana yang dapat

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Dari ketiga strategi komunikasi itu sangat berkaitan satu sama

lain sehingga dalam membentuk akhlak terpuji pada peserta

didik perlu adanya ketiga strategi komunikasi tersebut.

Peneliti : Kegiatan pembiasaan yang bagaimana yang bisa membentuk

akhlak terpuji peserta didik?

Informan : Paling kalau di kelas terutama, karena mereka sudah remaja

jadi kita sekedar mengingatkan saja, jadi jangan sampai kita

hanya ngomong saja melarang mereka justru mereka akan

jengah karena di rumah dilarang disekolah juga dilarang

akhirnya selama ini yang saya lakukan adalah saya membuka

diri tidak hanya sebagai guru tetapi juga sebagai tempat cerita
202

siswa jadi woles-woles aja di dalam pelajaran tidak yang killer-

killer tetapi mereka diajak sharing ngobrol kalau mereka ada

permasalahan ayo kita bicarakan, jadi siswa dipancing agar

mereka mau bercerita terkait dengan masalah yang di hadapi

karena syaa yakin orangtua jarang sekali mengajak ngobrol

anak-anak mereka, yang sering itu yawes anak wes tak

sekolahno selesai sepenting mereka nanti lulus tanpa disentuh

hati mereka. Jadi siswa itu lebih diajak daripada dilarang harus

begini-begini. Kalau ada siswa di kelas clometan harus

diingatkan lagi , hayooo akhlaknya pripun. Terutama itu

pakaian, karena mereka menutup aurat, panas iya tetapi

perempuan harus auratnya tertutup. Jadi yang sering saya

ingatkan pakek celana apa enggak karena mereka kebanyakan

naik motor dan mayoritas betis mereka kelihatan. Simple

sebenarnya hal-hal kecil seperti itu yang saya ingatkan.

Mengingatkannya pun itu bukan sambil gimana ya bukan

bercanda tetapi penekanannya lebih santai tidak killer seperti

sampean harus gini gitu enggak, karena kalau mereka ditekan

pasti mereka bilang diseneni eneh.

Peneliti : Bagaimana harapan ibu dengan adanya strategi komunikasi

guru untuk membentuk akhlak terpuji yang dilakukan oleh

madrasah?
203

Informan : Masing-masing guru itu bisa melakukan strategi komunikasi

di kelasnya masing-masing dengan teknik, terutama seharusnya

itu ada kombinasi dengan ilmu psikologi pendidikan itu bener-

bener guru juga harus punya ilmu itu, yang kita hadapi itu bukan

benda mati mereka juga punya hati. Jadi maisng-masing guru

itu tau permasalahannya anak daripada hanya sekedar

memerintah, melarang ataupun bahkan memberikan hukuman.

Jadi kita lihat dulu karena permasalahan yang ada itu jauh lebih

banyak kemudian perkembangan teknologi yang semakin pesat

banget anak-anak itu lebih pinter teknologi daripada kita sebagai

gurunya, jadi jika mereka tidak dibentengi terlebih dahulu

dengan akhlak saya yakin mereka akan berselancar untuk ke

arah yang negatif. Lantas dalam pengaplikasian strategi

komunikasi itu harus lebih dimaksimalkan tetapi harus pakai

hati, jangan keburu hanya pakai teknik aja. Lantas lebih peka

mana yang harus dipakai mana yang tidak, lihat permasalahn

yang di hadapi aja.

2. Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 November 2019

Tempat : di kantor guru MAN 1 Tulungagung

Waktu : 08.00-09.00 WIB

Narasumber : Bapak Moh. Riza Zainudin, S.Pd.I

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak tentang strategi komunikasi guru?


204

Informan : Strategi komunikasi guru itu merupakan paduan perencanaan

komunikasi guru dan manajemen komunikasi guru untuk

mencapai tujuan yang telah diterapkan. Strategi komunikasi

guru ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya

secara praktis dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

(approach) bisa berbeda sewaktu waktu bergantung pada situasi

dan kondisi

Peneliti : Strategi komunikasi yang bagaimana yang bapak/ibu gunakan

dalam berkomunikasi dengan peserta didik?

Informan : Strategi komunikasi guru yg saya gunakan adalah strategi

komunikasi psikologis yang mempelajari perilaku individu,

termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan

aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara

berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran

dan motif. Komunikasi ini memahami perkembangan perilaku

apa saja yang telah diperoleh peserta didik setelah mengikuti

pembelajaran tertentu. Komunikasi psikologis menerangkan

bahwa dalam proses komunikasi, yang terlibat bukan hanya

faktor fisik semata, tapi aspek psikikologis setiap individu turut

memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Keadaan

psikologis seorang individu akan mempengaruhi semua aspek

kehidupannya. Salah satu aspek pendidikan yaitu kegiatan

belajar. Sebagai guru hendaknya tidak memaksakan diri untuk


205

menyampaikan semua materi ketika ia melihat kondisi

psikologis peserta didiknya sehingga dia dapat menganalisis

masalah apa yang terjadi. Jadi, guru harus mampu

berkomunikasi secara psikologis dengan peserta didiknya

dengan baik supaya bisa membentuk akhlak terpuji pada siswa.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Dengan pemberian pesan dan nasihat. Strategi memberi pesan

dan nasihat itu memberikan pesan kepada siswa melalui pesan

yang sudah ditentukan sebelumnya mengenai efeknya.

Pemberian pesan dan nasihat ini mempunyai inti pesan (tema)

sebagai pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan

tingkah laku peserta didik dan juga Strategi membimbing,

adalah usaha pemberian pemahaman, bimbingan terhadap siswa

tentang hal-hal yang positif agar terbentuknya akhlak yang

terpuji.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Strategi komunikasi persuasif ini dilakukan dengan cara

mengajak. Contoh selalu mengajak berakhlak terpuji seperti

menghargai terhadap sesama, peduli terhadap lingkungan,

sopan santun, tanggung jawab, sabar dan selalu berbuat baik

terhadap siapapun, melalui pembiasaan-pembiasaan dalam


206

kegiatan. Dan juga keteladanan. Strategi keteladanan ini adalah

sesuatu yang patut ditiru untuk di contoh, dalam hal ini secara

otomatis dapat mengajak siswa untuk berakhlak terpuji melalui

apa yang dilihat dan dilakukan oleh guru. Siswa akan mengikuti

guru dan ingin menjadi seperti guru tersebut.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Komunikasi koersif ini berupa perintah, ancaman, sanksi dan

lain- lain yang bersifat paksaan sehingga orang- orang yang

dijadikan sasaran (komunikan) melakakanya secara terpaksa.

Komunikasi koersif ini bersifat fear arousing, yang bersifat

menakut- nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Cara-

cara koersif, pertaman dengan strategi komunikasi dalam bentuk

mengantisipasi yaitu seperti kegiatan untuk mencegah suatu hal

negatif yang belum terjadi agar siswa itu belum terlanjur

terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik. Seperti halnya

memberikan larangan atau aturan- aturan yang harus ditepati

oleh semua siswa demi terbentuknya akhlak terpuji siswa. Saya

dalam mengajar di kelas apabila bangku depan ada yang kosong,

saya mesti menyuruh anak untuk maju menempati tempat duduk

yang kosong tadi, karena ilmu itu mudah dipahami apabila

seseorang itu dekat dengan ahli ilmu. Kalau tidak diatur seperti

itu biasanya anak yang duduk dibelakang itu ramai sendiri atau
207

bicara sendiri dengan temannya. Karena meskipun di depan ada

bangku yang kosong anak-anak itu jarang mau menempatinya.

Kedua, dengan memberi peringatan Dalam strategi ini adalah

dalam memberikan peringatan berupa teguran seperti halnya

guru biasanya menegur siswa apabila siswa itu melanggar

sebuah aturan atau larangan dari seorang guru. Ketiga, dengan

memberi hukuman. Pemberian hukuman adalah adanya

pelanggaran yang terus menerus dalam sebuah perbuatan yang

nantinya akan mendapatkan balasan atau hukuman. Pada tahap

pemberian sanksi ini dilakukan apabila siswanya itu sudah

melebihi batas dalam artian, siswa itu sudah di beri peringatan

akan tetepi masih saja belum jera, maka guru akan memberikan

sanksi, akan tetapi sanksi yang mendidik siswa.

Peneliti : Bagaimana kendalanya?

Informan : Kendala nya saat melakukan penyampaian pesan kepada

peserta didik waktu di dalam kelas itu karena waktu yang kurang

karena kadang-kadang di kelas biasa nya sudah habis untuk

penyampaian materi pelajaran.

Peneliti : Bagaimana fungsi/manfaat strategi komunikasi guru?

Informan : Sangat bermanfaat, seperti saat menyampaikan materi di kelas

atau saat menasehati itu guru tau bagaimana cara yang tepat

untuk berkomunikasi dengan siswa.


208

Peneliti : Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang akhlak dari peserta

didik?

Informan : Alhamdulillah mayoritas baik

Peneliti : Mengapa strategi komunikasi guru sangat diperlukan untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Karena dalam menyampaikan materi guru bisa lebih pas

menyampaikan dengan stratgei apa.

Peneliti : Strategi komunikasi guru yang bagaimana yang dapat

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Dari ketiga strategi komunikasi di atas semuanya saling

mendukung untuk memberntuk akhlak terpuji peserta didik

tentunya.

Peneliti : Kegiatan pembiasaan yang bagaimana yang bisa membentuk

akhlak terpuji peserta didik?

Informan : Kegiatan pembiasaan di madrasah itu sangat banyak jika untuk

membentuk akhlak terpuji pada siswa, seperti mengaji setiap

pagi sebelum memulai pembelajaran, ekstra juga banyak dan

lainnya juga banyak mbak, saya juga sering melihat anak

melakukan sholat dhuha.

Peneliti : Bagaimana harapan bapak dengan adanya strategi komunikasi

guru untuk membentuk akhlak terpuji yang dilakukan oleh

madrasah?
209

Informan : Harapannya semoga guru bisa lebih komunikatif dan kreatif

dalam mengajar dan menyampaikan materi sehingga dapat

membentuk akhlak terpuji bagi siswa.

C. Transkip Wawancara dengan Peserta didik

1. Hari/ Tanggal : Selasa, 19 November 2019

Tempat : di ruang tunggu samping puskom

Waktu : 10.05-10.20 WIB

Narasumber : Ajeng Kusumaningtyas Pradani S.

Peneliti : Bagaimana tanggapan atau respon anda terkait dengan

komunikasi guru di madrasah ini?

Informan : Menurut saya kalau komunikasi guru di madrasah ini mungkin

lebih seperti guru-guru pada biasanya, kalau mengajar nggeh

mengajar tetapi kalau misalnya apa ya mungkin kurang

komunikatif buat kami karenakan SKS itu. Jadi kalau disini itu

ada system SKS, guru cuma menampilkan begini begini dan

bagian untuk memahami kan kita jadi agak sulit untuk menekasi

dan kadang juga takut untuk berkomunikasi kepada guru atau

lebih baik tanya teman begitu. Kebanyakan dari guru sini kan ya

seperti guru itu ya guru gitu lo kak, ya guru pada umumnya tapi

kalo misalkan untuk guru menjadi teman itu mungkin agak

kurang.

Peneliti : Menurut anda, bagaimana strategi komunikasi guru di dalam

kelas maupun di luar kelas?


210

Informan : Kalau komunikasi di dalam kelas itu tadi ya kebanyakan lebih

kayak apa ya lebih formal begitu, kalau gurunya mau ngomong

apa nggeh kita dengarkan tapi kebanyakan dari kami mungkin

kelas saya ya itu lebih cenderung kalau gurunya tidak terlalu

enak untuk diajak ngobrol atau kurang bersahabat jadi diam aja

gitu bu. Kalau di luar kelas anak-anak kalau berkomunikasi

dengan gurunya itu lebih santai gitu karena kan tidak terkait

dengan pembelajaran tapi ya tergantung dengan gurunya bisa

enak diajak bicara itu lebih nyaman gitu lo bu seperti ‘bu begini

begini’, banyak dari kita kalau di salah satu guru itu lebih

banyak curhat di waktu ada juga yang curhat di waktu pelajaran

itu kekurangannya apa tapi ya itu tergantung gurunya.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Kebanyakan dari guru misalnya awal-awalnya itu cuma

ngingetin ‘apakah hari ini ada PR?’ itu tu selalu pertama kali

dan selalu terngiang-ngiang mungkin. Terus yang kedua ‘mau

ulangan kapan? Mau sekarang, nanti atau besok’

Alhamdulillahnya guru disini itu masih longgar begitu, ‘ini

maunya ulangan kapan?’ masih bisa diajak bicara. Guru sini

lebih kayak kurang care sama muridnya, tapi ada beberapa guru

yang membuat saya kayak ‘hari ini bagaimana keadaan kalian

semua? Sudah istighfar apa belum?’ ‘mari nak hari ini kita
211

bersyukur kepada Allah itu ada guru yang seperti itu. Ada juga

guru yang langsung ‘oke kita buka materi hari ini’. Tapi

kebanyakan tidak.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Mungkin, pertama yang saya suka dari madrasah ini adalah

karena gurunya tegas, jadi kalau ada apa-apa, misalnya ketika

kita ulangan mencontek itu masih kayak kan ya tau to kalau guru

itu ‘gakpapa sampean dapet remidi yang penting itu hasilnya

sampean’ itu yang saya suka dari guru-guru disini itu seperti itu.

Terkadang kebanyakan guru mengajaknya itu kayak kan tidak

sopan kalau misalnya minum pas gurunya menerangkan gitu, itu

langsung ibunya bilang ‘saya akan kasih kalian waktu untuk

minum tapi dengarkan penjelasan saya terlebih dahulu setelah

saya bebas melakukan apa saja’ jadi kayak itu membuat kami

kayak lebih ke akhlak sih harus menghormati guru, lebih

menjaga perasaan satu sama lain seperti memanusiakan

manusia. Alhamdulillah karena kami siswa MAN jadi

kebanyakan kalau bertemu dengan guru itu paling tidak

ndengkluk ngoten, seenggaknya begitu.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?


212

Informan : Kalau tidak memakai hasduk di kelas itu langsung membayar

2000 di kelas untuk uang kas dan di kasih sanksi berupa poin.

Terus ada lagi kalau misalnya tidak mengerjakan PR ngoten

niku biasanya namung diingetin mawon.

Peneliti : Kegiatan pembiasaan apa saja yang ada di madrasah yang

dapat membentuk akhlak terpuji pada peserta didik dan dampak

yang anda rasakan dengan adanya kegiatan pembiasaan di

madrasah ini bagaimana?

Informan : Pertama itu dari awal kita masuk terus duduk itu ada sholawat

pagi terus kita baca al-Qur’an. Menurut saya dari membaca al-

Qur’an setiap pagi itu dibaca dengan tartil (yang bernada)yang

dipimpin dari puskomnya, jadi sedikit banyak kita itu bisa

karena al-Qur’an itukan lebih baiknya kan di tilawahi, jadi kita

bisa tilawahnya. Setiap hari kalau belum membaca al-Qur’an itu

ada yang kurang gitu bu menurut saya. Lalu meskipun ini tidak

wajib di madrasah ini niku kayak perkelas itu pasti ada yang

sholat dhuha, kadang kalo misalnya ada yang makan gitu,

karena ini lingkup MAN gitu ya bu jadi kalau tidak sholat dhuha

‘kok kancaku gitu ko aku endak’ gitu ada dorongan-dorongan

seperti itu walaupun tidak setiap hari mungkin sholat dhuha tapi

setidaknya ada dorongan gitu bu untuk melakukannya. Lalu

sholat dhuhur itu walaupun telat, wajib ke masjid. Kalau habis

sholat dhuhur kita berdo’a, berdo’a tu kalau terkadang ada apa-


213

apa atau bencana itu pasti ikut dido’akan setelah sholat dhuhur

itu tadi, itu lebih memberi wawasan tentang kemanusiaan gitu

lo bu. Di sini juga ada pembiasaan untuk berdo’a dan

beristighosah bersama jika akan ujian nasional, hal itu kan

sangat bagus digunakan sebagai ajang untuk membentuk akhlak

terpuji, agar selalu memohon pertolongan dan kemudahan

kepada Allah SWT dalam mengerjakan dan menjalankan

sesuatu. Kalau dampak nya kayak jika kebiasaan yang setiap

hari saya lakukan itu ada yang belum saya lakukan itu seperti

ada yang kirang gitu lo bu. Saya suka disini itu kekeluargaannya

mungkin kita dari pagi sampek sore kan udah bareng-bareng,

terus setelah sekolah itukan ada ekstra itukan buat saya lebih

mengenal satu sama lain. Kegiatan keagaamaan itu tergantung

dengan gurunya jadi ketika jum’at itu gurunya kan kadang ada

yang cepat pulang jadi diganti dengan jam mengajar yang di

kelas. Biasanya kan habis sholat jum’at kan gurunya pulang gitu

kan.

2. Hari/ Tanggal : Sabtu, 28 desember 2019

Tempat : di masjid

Waktu : 07.110-07.30

Narasumber : Ayin Assa Azizah

Peneliti : Bagaimana tanggapan atau respon anda terkait dengan

komunikasi guru di madrasah ini?


214

Informan : Adanya perbedaan cara berkomunikasi antara guru umum dan

guru Pendidikan Agama Islam, jika guru Pendidikan Agama itu

jika berkomunikasi itu disertai dengan di dalil i gitu.

Peneliti : Menurut anda, bagaimana strategi komunikasi guru di dalam

kelas maupun di luar kelas?

Informan : Komunikasi di dalam kelas itu baik dan asik gitu bu, kalau di

luar kelas itu malu-malu gitu bu kalau kita yang memulai

komunikasi nya. Biasanya di dalam penyampaian materi itu

disertai dengan nasehat-nasehat gitu.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Bu Alina itu jika memberikan nasehat waktu pembelajaran itu

selalu dicontohkan mengambil masalah dari luar seperti

maraknya pelajar yang tidak berpakaian syar’i, adat berpakaian

gitu. Penyampaian pesan itu disampaikan dengan santai guyon

gitu lo bu, tapi juga ada yang serius disuruh memperhatikan gitu.

Tapi lebih enak santai gitu. Tapi juga banyak guru yang selalu

menasehati tentang tata krama dan juga sopan santun.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Biasanya di dalam mengawali pembelajaran itu guru mengajak

kita untuk istighfar dulu gitu bu, trus ditanya udah istighfar

belum hari ini atau udah bersyukur belum. Dan juga waktu
215

sholat itu anak-anak kan agak bandel ya bu waktu sholat gak

segera ke masjid malah ke kantin atau bercanda dulu jadi kalau

tidak dioprak-oprak itu tidak segera berangkat ke masjid sama

gurunya.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Jadi kalau menghukum itu gak pernah bu, tapi kalau karena

datang terlambat itu dihukumnya dengan membaca atau menulis

al-fatihah sebanyak-banyaknya kalau gak gitu membaca ayat

kursi, itu dihukumnya ya di halaman samping gerbang masuk

itu.

Peneliti : Kegiatan pembiasaan apa saja yang ada di madrasah yang

dapat membentuk akhlak terpuji pada peserta didik dan dampak

yang anda rasakan dengan adanya kegiatan pembiasaan di

madrasah ini bagaimana?

Informan : Mengaji setiap pagi hari dan membaca asmaul husna setiap

akan sholat dhuhur berjama’ah, jadi lebih hafal asmaul husna

nya gitu bu dan setiap hari itu kalau tidak membaca al-Qur’an

itu ada yang kurang, sama sholat dhuha juga bu, itu sangat

membawa dampak baik kepada saya, dan Alhamdulillah selalu

dilakukan bu kalau di rumah, meskipun di madrasah tidak

digalakkan sholat Dhuha gitu bu seperti sholat Dzuhur


216

berjama’ah tapi kesadaran sendiri aja gitu untuk melakukan

sholat Dhuha.

3. Hari/ Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2019

Tempat : di masjid

Waktu : 07.30-08.00 WIB

Narasumber : Dini Yenitasari

Peneliti : Bagaimana tanggapan atau respon anda terkait dengan

komunikasi guru di madrasah ini?

Informan : Tergantung orangnya sih bu, ada yang minta perhatian khusus,

misalnya kan muridnya itu rame, trus muridnya itu kan sebenere

pengennya kalau belajar itukan santai, trus kalau ngasih nasehat

itu ya merasuknya itu merasuk gitu. Kalau komunikasinya itu

enak, kan sikap guru itu berbeda-beda, ada guru yang bodo amat

mislanya kan beliau ngomong trus muridnya itu ngomong

sendiri trus dia itu kayak bodo amat gitu bu yang penting

menyampaikan materi terserah bisa atau enggak itu urusan

kamu, ada juga guru yang peduli gitu misalnya ada muridnya

yang belum paham itu, kan kalau k-13 itu muridnya yang

belajar sendiri gitu tapi gurunya juga masih ada yang kayak

menuntun itu bu kayak masih KTSP, karena metode lama jadi

kadang agak bosan gitu bu, misalnya kamu udah menguasai

materi ini apa belum, kan materinya dikelompokkan pada yang

udah paham, setengah paham dan belum paham terus ya


217

dipahamkan lagi gitu bu. Ada juga guru yang jarang masuk

kelas, ada juga guru yang mainan hp gitu di kelas tapi itu main

hp dalam hal positif sih, seperti beliau tu update-update atau

share tentang Gaza gitu bu, ada juga guru yang mnerangkan nya

itu cepet gitu.

Peneliti : Menurut anda, bagaimana strategi komunikasi guru di dalam

kelas maupun di luar kelas?

Informan : Kalau guru umum seperti guru matematika itu ya meskipun

guru umum itu religius banget gitu lo bu, kadang di sela materi

itu ya diselipkan untuk mengingatkan berdzikir gitu bu, kalau di

luar kelas itu ya enak gitu tetep an karena ibuk nya itu sabar

banget.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi informatif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Ya santai enak gitu bu kalo di kelas ketia menasehati atau

menyampaikan materi, tapi tiap guru ya berbeda-beda bu cara

berkomunikasi dengan siswanya.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi persuasif guru untuk

membentuk akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Itu pernah bu wali kelas, kan di madrasah ini ada bank sekolah,

terus itu mengajak gitu karena kelas XII kan biaya nya banyak,

itu diajak nabung sehari 1000 kalau satu minggu dikumpulkan

sekelas, trus nanti di setorkan ke bank gitu bu. Kalau terkait


218

sholat itu kayak mengingatkan tentang sholat Dhuha gitu,

pokoknya waktu istirahat itu kalau bisa dimanfaatkan untuk

sholat Dhuha.

Peneliti : Bagaimana strategi komunikasi koersif guru untuk membentuk

akhlak terpuji pada peserta didik?

Informan : Kalau ini karena terlambat bu, jadi kayak di beri hukuman gitu

bu, telat pertama poinnya 2, selanjutnya tambah 2 poin, nanti

kalau terlambat ke empat itu tambah 4 poin seterusnya. Dan

pemanggilan orang tua di poin 30, poin 50 skorsing dan poin

100 poin keluar madrasah. Jadi lebih banyak ke poin gitu bu

daripada di hukum secara langsung. Jadi meskipun di hukum

yang membaca dan menulis al-fatihah serta ayat kursi itu tetap

dapat poin gitu bu.

Peneliti : Kegiatan pembiasaan apa saja yang ada di madrasah yang

dapat membentuk akhlak terpuji pada peserta didik dan dampak

yang anda rasakan dengan adanya kegiatan pembiasaan di

madrasah ini bagaimana?

Informan : Ngaji setiap pagi hari, sholat Dhuha, sholat Dhuhur

berjama’ah, trus komunikasi yang ngajak lebih religius itu saya

jadi lebih mikir akhirat gitu bu. Berdampak banget sih bu kalo

bagi saya.
219

Lampiran 5

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 1 Tulungagung

2. Keadaan peserta didik di MAN 1 Tulungagung

3. Program dan Kegiatan Keagamaan di MAN 1 Tulungagung

4. Peraturan dan tata tertib di MAN 1 Tulungagung

5. Dokumentasi Proses Pembelajaran di Kelas

6. Dokumentasi RPP

7. Dokumentasi Interaksi guru dan peserta didik di luar kelas


220

DOKUMENTASI FOTO

Gbr. MAN 1 Tulungagung dari depan Gbr. Tampak dalam madrasah

Gbr. Ruang kelas lantai 2 madrasah Gbr. Wawancara dengan Waka


Kurikulum

Gbr. Wawancara dengan Guru Gbr. Wawancara dengan Guru


Akidah Akhlak Bu Alina Akidah Akhlak Bapak Riza
221

Gbr. Wawancara dengan Peserta Gbr. Wawancara dengan Peserta


didik (Ajeng) didik (Dini dan Assa)

Gbr. Banner Visi dan Misi MAN 1 Gbr. Banner Panca Prestasi
Tulungagung Madrasah

Gbr. Peserta Didik saat pembelajaran Gbr. Metode diskusi di kelas yang
di dalam kelas diawali dengan presentasi
222

Gbr. Banner Komponen Kompetensi Gbr. Guru menasehati peserta didik


Guru saat KBM di kelas

Gbr. Mushola Madrasah Gbr. Peserta didik menyampaikan


pendapatnya di depan kelas

Gbr. Masjid yang digunakan untuk Gbr. Kartu Dispensasi Siswi


sholat Dhuhur berjama’ah

Gbr. Peserta Didik putra melakukan Gbr. Peserta Didik putri melakukan
sholat Dhuhur berjama’ah di masjid sholat Dhuhur berjama’ah di masjid

Anda mungkin juga menyukai