Anda di halaman 1dari 1

Tak terasa sudah berhari – hari ku melewati KKN ini, senin berjumpa dengan senin lagi.

Berhari sudah ku lalui bersama mereka yang selalu menemani tawa dan canda bersama di
gubuk yang penuh dengan kedinginan malam. Semilir angin pagi dan suara mesin penggiling
pakan di belakang kami menandakan telah datangnya sang mentari, mereka memulai aktivitas
nya seperti biasa, berkutat dengan hewan peliharaan mereka. Mereka anggap hewan mereka
sebagi anak mereka sendiri guna menompang kehidupan yang mereka punya kepada hewan
tersebut. Truk pengangkut susu berdatangan silih berganti guna mengangkut pundi pundi
uang yang mereka harapkan dari tong tong berisi susu perhan mereka. Liter per liter di
hasilkan dari hasil hewan kesayangan mereka, berharap akan banyak pundi yang mereka
dapatkan dari hsil tersebut. Peternak yang tak muluk muluk keinginannya. Sementara istri
mereka berkutat di zona nyamannya yaitu dapur mereka guna menghidangkan makanan
sebagi sumber tenaga anggota keluarga mereka. Gemercik air mengalir dari atas hingga
kebawah, membasahi gentong tanah liat mereka. Anak – anak mulai mengawali kegiatan
dengan bersekolah yang berjarak jauh sekali dari arah rumah mereka tinggali. Tak patah
semangat untuk menggapai cita -cita yang mereka harapkan. Bersama dengan para ibu
menyusuri jalan pagi yang penuh dengan lika – liku. Tebing – tebing menjadi saksi bahwa
banyak harapan di tangan kecil mereka. tawa mereka yang penuh hangat ramai di dalam
halaman sekolah mereka.

Pada hari ini setelah dilaksanakannya penyembelihan yang ada di Desa, kebetulan sekolah
yang sudah kami bantu didesa ini menyelenggarakan penyembelihan dengan memtong 1
hewan Qurban yaitu kambing. Personil yang kami kerahkan dari posko kami yaitu 4 anak, 2
wanita dan 2 laki laki. Para teman teman yang wanita membantu memasak dan memotong
daging untuk dimasak, kebetulan di skeolah tidak di bagikan dalam bentuk daging melainkan
makan bersama sama dengan seluruh siswa-siswi yang ada. Memasak daging dengan menu
oseng kecap atau krengsengan dan gulai daging. Dibantu memasak dengan teman teman
KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) UNISKA Kediri. Kami bersama sama menyelesaikan tugas yang
sudah diberikan sekolah, tidak memandang dari beda kampus kami bergotong royong.
Sesudah semua kami membnatu para ibu guru dan bapak guru menyiapka untuk makanan dan
diberikan kepada anak anak untuk makan bersama sama. Anak anak sudah diintruksikan dari
masing masing walikelas mereka untuk membawa nasi sendiri dari rumah dan memakannya
bersama sama dengan temannya yang lain guna untuk mengaikatkan rasa kesaudaraan
mereka dan mengaitkan rasa ukhuwah islamiyah mereka terhadap sesama.

Setelah waktu menunjukkan pukul 10.00 kami dari teman teman kkn ( Kuliah Kerja Nyata )
dari IAIN Tulungagung dan UNISKA Kediri dipersilahkan dari para guru guru untuk ikut
makan makan bersama sama dan mengobrol disela makan makan yang kami lakukan. Para
guru guru tersebut sangat menjamu dengan baik para teman teman KKN. Makanan yang
sudah kami sama sama lakukan sangat enak sekali, kebetulan yang menjadi chef atau juru
masak yaitu guru yang sudah sepuh atau ditua kan disitu dengan racikan bumbu yang snagat
lezat membuat kami para teman teman KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) meneteskan air mata
dikarenakan teringat akan masakan Ibu kami yang ada dirumah dan membuat kami makan
dengan lahapnya.

Anda mungkin juga menyukai