A. Paparan Data
organisasi dan tata kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) adalah unit
Kementerian Agama Cq. Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam
(MAPENDA).
2. Gambaran Keadaan
a. Status
Agama No. 515 TH. 1995 ditetapkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
2016.1
Gambar 1.1
Sturktur Jumlah Siswa MIN 18 HSU
1
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
2
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
Sementara itu, MIN 18 Hulu Sungai Utara sudah mempunyai 12
dengan sertifikat guru kelas dan 8 orang dengan sertifikat guru mata
pelajaran.
Adapun lokasi MIN 18 HSU terletak pada geografis yang sangat cocok
yang dimana akses untuk menuju MIN 18 HSU sangat mudah dijangkau oleh
masyarakat sekitar.
3
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
4
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
4. Sarana dan Prasarana
a. Tujuan Pendidikan
didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
5
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
b. Visi Madrasah
Karimah.
c. Misi Madrasah
d. Tujuan Madrasah
Mengacu pada visi dan misi Madrasah, serta tujuan umum pendidikan
warga negara.
2. Mendidik siswa menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt. dan
agama.
6
Hasil observasi pada hari Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 09:30-11:30 Wita di MIN 18
HSU
3. Menyiapkan siswa untuk dapat mengikuti pendidikan pada jenjang atau
tingkat selanjutnya.7
pada waktu pagi hari, di mulai pada pukul 07.30 – 12.30 WITA, menyadari
pendidik tersebut. Adapun daftar nama tenaga pendidik di MIN 18 HSU Tahun
Pangkat/
No Nama/NIP Pendidikan Jabatan Sertifikasi
Gol
1 Saripudin, S2 STIEP Pembina / Kepala YA
S.Ag.,M.M 2012 IV-a Sekolah
NIP.1970010219970 Banjarmasi
31006 n
Tabel. 3.1
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 18 HSU9
Gambar 2.1
Sturktur Data Tenaga Pendidik MIN 18 HSU
9
Hasil observasi pada hari Rabu, 03 Juni 2020 Pukul 10:00-11:30 Wita di MIN 18 HSU
10
Hasil observasi pada hari Selasa, 13 Januari 2021 Pukul 9:30-12:00 Wita di MIN 18
HSU
b. Strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru menyiapkan materi yang
c. Madrasah meiliki jumlah buku yang sesuai dengan standard minimal 1 anak
B. Hasil Penelitian
lapangan yang sesuai dengan rumusan masalah yang ada di dalam sebuah
penelitian.
memaparkan hasil penelitian data dimulai dari data-data yang berkenaan dengan
11
Hasil observasi pada hari Selasa, 13 Januari 2021 Pukul 9:30-12:00 Wita di MIN 18
HSU
kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh guru dalam penerapan kurikulum 2013,
Hasil penelitian ini adalah pengungkapan data yang diperoleh dari penelitian
MIN 18 HSU.
pendidikan, baik itu tingkat SD, SLTP maupun SLTA, hanya saja setiap
kendala yang tidak hanya dirasakan oleh sekolah, terutama wali kelas, dalam
hal ini peserta didik juga turut merasakannya, dimana peserta didik lebih
dituntut secara mandiri untuk mencari bahan pembelajaran, tentu saja beliau
mengakui salah satu faktor kurikulum 2013 menjadi sukar diterapkan di MIN
18 HSU salah satunya adalah keterbatasan dari peserta didik tersebut, karena
Misal peserta didik yang tidak mempunyai gadget akan sulit mengikuti
pembelajaran terlebih disaat pandemi ini, sedangkan saat tidak pandemi saja
terhadap sumber belajar baik itu berupa buku maupun TIK masih rendah,
sedangkan guru tidak terlalu bisa membuat media sederhana untuk menunjang
13
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
14
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
15
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
adanya laboratorium secara tersurat, baik itu laboratorium IPA, IPS,
Bahasa, maupun laboratorium komputer.
ruang kelas yang beralih fungsi menjadi laboratorium, dan itu tentu tidak
tersebut”.16
media dan alat peraga. Untuk itulah tidak ada pembaharuan dalam media-
Kurikulum 2013, terlebih isi dari RPP dan penerapannya sesuai dengan kaidah
yang berlaku didalam RPP yang dibuat. Apalagi jika itu menyangkut media
pembelajaran (teacher center) dimana semua materi telah tersedia dan memuat
yang ada dibuku Kurikulum 2013, dan “memaksa” peserta didik untuk aktif
16
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
17
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
18
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
secara mandiri mencari jawaban dari tema-tema tersebut (student center),
sementara kendala yang signifikan dari kasus ini adalah tidak semua guru
menguasai IT. Beliau menegaskan, karena hal-hal yang demikian itu pada
hakikatnya KTSP benar-benar tidak bisa dihilangkan secara mutlak lalu beralih
2013 bisa berdiri sendiri tanpa kesukaran-kesukaran berarti yang dihadapi baik
sekolah, guru, maupun peserta didik, semua itu bukan berat tidak mungkin, jika
elemen untuk ikut andil, baik sekolah, komite, guru, maupun orang tua peserta
didik, karena dalam penerapan kurikulum diperlukan kerja sama yang sangat
erat antara guru dan para orang tua, sebab sebagian kegiatan belajar dituntut
dirumah.
19
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
Karena berbagai alasan tersebut, maka kurikulum 2013 tidak bisa
penelitian, dimana wali kelas ini ada 4 orang, 2 orang Wali kelas V dan 2 orang
penerapan Kurikulum 2013 tidak bisa dihindari, meski keempat guru tersebut
Peneliti mewawancara wali kelas Va yaitu Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S. Ag:
kami memodifikasi isi Rpp, atau improvisasi terhadap isi RPP, karena
yang paling utama adalah tercapainya tujuan pembelajaran dengan
waktu yang seefektif dan seefisien mungkin, dengan RPP sebagai role
model pembelajaran, meski kita tidak bisa 100% persis melakukan hal-
hal yang tercantum di dalam RPP tersebut”.21
pembelajaran agar berpusat pada peserta didik sebagai titk fokus dari
20
Wawancara Dengan Wali Kelas Va Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S.Ag, Hari Jum’at 06
Maret 2020 Pukul 10:12-11-30 Wita, di MIN 18 HSU
21
Wawancara Dengan Wali Kelas Va Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S.Ag, Hari Jum’at 6 Maret
2020 Pukul 10:12-11-30 Wita, di MIN 18 HSU
kurikulum 2013, dan yang sulit bagi beliau adalah membuat peserta didik
pegangan guru, yang awal mulanya buku tematik itu satu rumpun untuk
yang terbaru ini, pembelajran seperti Bahasa dan IPS sudah di pisah, mereka
menjadi buku materi yang berdiri sendiri, dan beliau mengakui cukup pusing
untuk permasalahan ini, dalam kurun beberapa bulan buku pegangan guru
buku tematik yang termuat 7 pembelajran, kini guru dihadapkan dengan materi
Rusmawati, S.Ag:
Kesukaran yang paling kentara bagi beliau bukan pada penerapan dari
isi RPP, melainkan membuat RPP itu sendiri. beliau mengakui bahwa
pokok permaslahan bagi beliau hingga sekarang adalah membuat
komponen RPP menjadi sebuah RPP yang utuh, untuk kemudian
dijadikan sebagai rujikan pembelajaran, karena sampai saat ini beliau
masih meminta bantuan orang lain untuk membuat RPP tersebut..24
22
Wawancara Dengan Wali Kelas Va Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S.Ag, Hari Jum’at 6 Maret
2020 Pukul 10:12-11-30 Wita, di MIN 18 HSU
23
Wawancara Dengan Wali Kelas Va Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S.Ag, Hari Jum’at 6 Maret
2020 Pukul 10:12-11-30 Wita, di MIN 18 HSU
24
Wawancara Dengan Wali Kelas Vb Ibu Rusmawati, S.Ag, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 10:30-11-00 Wita di MIN 18 HSU
Beliau mengatakan, “yang paling sulit dari komponen RPP adalah
metode, yaitu metode ceramah, dan tanya jawab. “karena cukup sulit
memiliki semangat sebesar guru-guru muda, dan untuk belajar pun akan lebih
Kurikulum 2013 adalah membuat peserta didik agar bisa aktif dalam proses
belajar-mengajar, mengajak peserta didik untuk terlibat dan turut serta dalam
25
Wawancara Dengan Wali Kelas Vb Ibu Rusmawati, S.Ag, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 10:30-11-00 Wita di MIN 18 HSU
26
Wawancara Dengan Wali Kelas Vb Ibu Rusmawati, S.Ag, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 10:30-11-00 Wita di MIN 18 HSU
27
Wawancara Dengan Wali Kelas Vb Ibu Rusmawati, S.Ag, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 10:30-11-00 Wita di MIN 18 HSU
berekspresi sehingga guru tidak terlalu ekstra untuk menstimulasi
peserta didik agar berperan aktif dalam pembelajaran.28
kendala ini menjadi salah satu sebab Kurikulum 2013 terasa sukar
diterapkan di MIN 18 HSU, Guru merasa kehilangan akal agar peserta
didk bisa mersa rileks dalam mengemukakan pendapat saat proses
belajar-mengajar berlangsung, padalah mereka memiliki pendapat
tersebut, tapi tidak memiliki keberanian dalam mengajukan diri untuk
bertanya atau menyanggah pernyataan-pernyataan guru.29
Ibu Dewi menambahkan “karena adanya masalah ini, maka guru kesulitan
Syakerani:
sederhana”.31
28
Wawancara Dengan Wali Kelas VIa Ibu Dewi Tresnawati, S.Pd.I, Hari jum’at 09 Juli
2021 Pukul 14:00-15-00 Wita, di Kediaman Beliau,Desa Palimbang Sari RT.02 N0. 65
29
Wawancara Dengan Wali Kelas VIa Ibu Dewi Tresnawati, S.Pd.I, Hari jum’at 09 Juli
2021 Pukul 14:00-15-00 Wita, di Kediaman Beliau,Desa Palimbang Sari RT.02 N0. 65
30
Wawancara Dengan Wali Kelas VIa Ibu Dewi Tresnawati, S.Pd.I, Hari jum’at 09 Juli
2021 Pukul 14:00-15-00 Wita, di Kediaman Beliau,Desa Palimbang Sari RT.02 N0. 65
31
Wawancara Dengan Wali Kelas VIb Bpk Drs. H. Syakerani, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 11:30-12:00 Wita, di MIN 18 HSU
32
Wawancara Dengan Wali Kelas VIb Bpk Drs. H. Syakerani, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 11:30-12:00 Wita, di MIN 18 HSU
“Hal itu dikarenakan beliau merasa kesulitan dalam melakukan apersepi
sendiri”, beliau juga mengaku tifdak terlalu mahir dalam pengunaan IT”.34
Kurikulum 2013, diakui keempat wali kelas bahwa Kurikulum 2013 tidak akan
cukup untuk membenahi tantangan pendidikan saat ini. Ibu Rusmawati, S.Ag
wali kelas V mengatakan “tidak ada perubahan yang signifikan bagi peserta
adalah bukan dalam penerapan dari komponen RPP, melainkan membuat RPP
tersebut, bahkan pendapat ini juga diiyakan oleh dewan guru yang saat itu
berada di dalam kantor MIN 18 HSU. Bahkan menurut Ibu Dewi wali kelas
VIa, “tidak ada guru yang benar-benar mampu menerapkan seluruh komponen
karena melihat keadaan peserta didik terlebih ditengah pandemi sekarang ini
yang tidak memungkinkan, maka guru-guru hanya memakai silabus yang telah
Dari empat guru, dua orang guru berpendapat, yaitu wali kelas Vb dan
wali kelas VIa, salah satu cara untuk menyiasati kesukaran-kesukaran dalam
menyenangkan.
38
Wawancara Dengan VIa Ibu Dewi Tresnawati, S.Pd.I di Kantor MIN 18 HSU, Hari
Selasa 13 Juli 2021 Pukul 12:00 Wita
39
Wawancara Dengan Beberapa Guru di Kantor MIN 18 HSU, Hari Selasa 13 Juli 2021
Pukul 12:00 Wita
kami hadapi, demi tercapainya tujuan dari pemberlakuan Kurikulum
2013, meski kita banyak berkorban waktu dan tenaga, tapi demi
kepentingan bersama kami rasa itu sepadan.40
di MIN 18 HSU
HSU.
Hal utama yang telah dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan
Selain itu, guru-guru terlebih wali kelas MIN 18 HSU memiliki kesadaran
secara nyata atau inisiatif sendiri untuk mengikuti berbagai macam diklat serta
metode untuk menunjang proses pembelajaran, yang mana di era sekarang para
guru dituntut untuk tidak gagap dalam penggunaaan media eletronik, ditambah
online, maka guru semakin digogok untuk menjadi lebih kreatif agar tujuan
diklat atau seminar online tersebut adalah murid dari MIN 18 HSU, yaitu
Kurikulum 2013 tanpa hambatan berarti, dan dengan secara terbuka mendengar
keluhan para guru dalam menghadapi kendala saat proses belajar mngajar,
serta medorong guru untuk terus bergerak aktif dalam membenahi kesukaran-
Kurikulum 2013.44
atas, bisa dilihat bahwa kesukaran dalam penerapan Kurikulum 2013 jelas
43
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
44
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MIN 18 HSU Bpk. Saripudin, S.Ag., M.M, Hari
Kamis 8 Juli 2021 Pukul 14:00-16-00 Wita di Kediamana Beliau, Desa Mamar RT.01 N0.22
Namun hampir semua guru merasa kesulitan pada saat menerapkan komponen
pelaksanaan pembelajaran yang masuk kategori sulit bagi guru di MIN 18 HSU
pencapaian kompetensi berdasarkan kompetensi dasar. Atas dasar itulah para guru
yang harus didukung oleh sumber daya disekolah tersebut, terlebih penunjang
pengunaan metode/strategi pembelajaran sangat minim, dan guru juga tidak mahir
Kurikulum 2013 dalam penilaian tidak hanya pada aspek kognitif, tapi juga
adanya penilaian terhadap aspek afektif dan psikomotorik siswa. Penilaian ketiga
aspek tersebut memerlukan instrumen penilaian yang harus disusun sendiri oleh
guru sesuai dengan materi ajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Bagi
komponen remedial dan pengayaan menjadi bagian yang baru dalam rencana
dilakukan akan mudah melihat bahwa peserta didik yang mampu menerima
tersebut, jika peserta didik kurang mampu menerima kompetensi dasar yang ada,
maka guru bisa menyesuiakan apakah harus melakukan remidial atau mengurang
kompetensi dasar yang ada terhadap peserta didik tersebut, namun di MIN 18
HSU terkesan stagnan atas apa yang telah ada, tanpa upaya dalam
pengembangannya, sehingga tidak bisa dilihat mana peserta didik yang sudah
melampui kompetensi dasar yang ada, dan mana yang belum mampu mencapai
faktor penentu yang dapat menggerakan semua sumber daya sekolah untuk
yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, dalam
baik media sederhana maupun media elektronik; disini guru merupakan faktor
peserta didik dalam belajar, guru harus benar-benar menguasai berbagai macam
tidak hanya sebatas menguasai materi, tetapi guru juga harus mampu
mengembangkan pembelajaran agar peserta didik tetap fokus dan tidak bosan.
Kurangnya sosisalisasi dalam rumusan Kurikulum 2013 oleh pemerintah
Kurikulm 2013, maka dari itu pemerintah juga harus cepat tanggap terhadap
masalah ini. Ketidaksiapan guru terkait urusan kompetensi sudah cukup rumit,
ditambah guru juga dituntut harus kreatif, maka rumusan kurikulum yang lambat
disosialisasikan oleh pemerintah tidak harus menjadi kendala lain yang dihadapi
oleh guru.
Keadaan fasilitas dan sumber belajar yang kurang; di MIN 18 HSU sarana
sekolah, atau fasilitas rekreasi lainnnya, sedangkan fasilitas yang memadai sangat
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar agar penerapan Kurikulum 2013 benar-
sekolah yang berada dekat dengan jalan raya, dan tentu banyak kendaraan yang
melewati jalan tersebut, sehingga proses belajar mengajar cukup terganggu oleh
bunyi bising kendaraan, polusi dari kendaraan yang melewati jalan tersebut juga
akan masuk kedalam kelas yang tidak hanya mengganggu proses belajar tetapi
juga kesehatan.
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, antara lain ingin
mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi ke pendidikan
and learning (CTL). Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal ini kembali lagi terhadap
kreativitas guru, disini guru harus memiliki cara agar peserta didik bisa ikut
berperan aktif terhadap jalannya proses pembelajaran, seperti halnya guru harus
menerapkan berbagai macam strategi dan metode saat mengajar untuk bisa
dan pengembangan tenaga kependidikan masih kurang, sementara semua itu perlu
dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yakni
kemampuan yang sesuai, serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
kesadaran dari guru untuk terus belajar mengenai rumusan Kurikulum 2013
guru bisa mendongkrak kelemahan tersebut, dan membuat kesulitan itu bukan
mengajar.