Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PROFIL LEMBAGA
A. Profil Lembaga PAUD ISTIQOMAH
1 Nama sekolah : PAUD ISTIQOMAH
2 Status SEKOLAH : SWASTA
3 Tahun beroperasi : 2011
4 SK Pendirian : 0006/IPSPNFI-HER.1/III/2024/DPMPTSP
SEKOLAH
5 Nama Kepala : TITING KUSWIATI
SEKOLAH
6 SK Kepala :
SEKOLAH
7 Alamat Kepala : Jl. CIPADUNG RT.002 RW.004
SEKOLAH Telp. -....................... / HP. 0881-2228-655

 Komponen Lahan SEKOLAH


1. Luas Total Tanah : 154 m²
SEKOLAH
2. Luas Total : 154 m²
Bangunan
3. Tahun Dibangun : 1998
4. Tahun Berdiri : 2011
SEKOLAH
5. Tahun Rehabilitasi :

 Data Ruang SEKOLAH


Nama Ruang Jumlah Ukuran (m) Keterangan
Ruang Kelas 4 24
Ruang Kepala SEKOLAH 1 4
Ruang Kerja Guru 0 5
Ruang Tata Usaha 0 4
Ruang UKS 1 2
KM/WC guru 1 2
Dapur 1 3
Gudang 1 2
Ruang Terbuka ( Speelood 1 10
)
KM/WC Anak 1 2
Lainnya
1
 Data Jumlah Anak Didik 3 ( tiga ) tahun Terakhir

Jumlah Siswa ( orang )


Kelas
Putra Putri Total
2023/2024 25 17 42

  Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


Klasifikasi Guru Jumlah Guru Kurang Berlebih
PNS 0 0 0
Guru Honor Tetap 4
SEKOLAH
GTT/PTT 1
Staf Tata Usaha 1
Petugas Pembantu
Lainnya
(sebuSEKOLAHan) :

B. Sejarah singkat PAUD Istiqomah

C. Alamat Dan Peta Lokasi SEKOLAH


Alamat : Jl. Ciapadung RT.002 RW.011
SEKOLAH

Peta Lokasi -6.9015 107.7425


D. Status :
a. Status : SEKOLAH

2
BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, tuntutan
masyarakat, perubahan paradiqma pendidikan dan otonomi daerah membawa dampak
pada pendidikan, sehingga kurikulum SEKOLAH perlu dikembangkan untuk menyikapi
perubahan perubahan tersebut.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Permendikbud no. 137 th 2014 tentang
Standart Nasional. Permendikbud no. 146 th 2014 tentang Kurikulum 2013 ;
Permendikbud no. 160 th 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013 ;
Pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk
mengoptimalkan perkembangan anak. program pembelajaran mencakup perencanaan,
pendekatan, dan strategi pembelajaran, serta penilaian yang disusun secara sistimatis.
oleh karena itu pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu bagian
penting dalam proses pendidikan.
Program pembelajaran disusun untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang
beragam selaras dengan tumbuh kembang anak dengan tetap memperhatikan budaya
daerah dan karakter bangsa melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Kurikulum adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum terdiri dari :
• Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
• Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
• Kalender pendidikan, dan
• Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, serta penilaian dan proses capaian perkembangan. yang
mencangkup :
• Tingkat Satuan Pendidikan,
• Kopetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Materi pokok/pembelajaran,
• Sumber/bahan/alat belajar,

3
• Kegiatan pembelajaran,
• Indikator
• Penilaian,
• Alokasi waktu.
Silabus merupakan penjabaran Kompetensi Inti juga Kompetensi Dasar dan Hasil
Belajar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh satu tim penyusun yang terdiri
kepala SEKOLAH, guru-guru, dan komite sekolah dengan pendampingan oleh
narasumber dari Tim Pengembang Kurikulum di bawah koordinasi Dinas Pendidikan
Kota Bandung
Pengembangan Kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
• Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
• Berorientasi pada kebutuhan anak.
• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
• Menggunakan pendekatan tematik.
• Kreatif dan inovatif.
• Lingkungan kondusif
• Mengembangkan kecakapan hidup.
Pada akhirnya Kurikulum PAUD Istiqomah ini tetap hanya sebuah dokumen, yang
akan menjadi kenyataan bahwa apabila terlaksana di lapangan dalam proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya
berlangsung secara efektif yang mampu membangkiSEKOLAHan aktivitas dan
kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum (guru) yang akan
membumikan Kurikulum ini dalam proses pembalajaran. Para pendidik juga hendaknya
mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi
peserta didik, sehingga peserta didik betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut,
maka pembelajaran di PAUD hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan,
membangktkan semangat aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif, demokratis,
menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah Kurikulum ini akan
menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di
PAUD Istiqomah

2. Tujuan
 Tujuan penyusunan Kurikulum ini untuk
• Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
ada.

4
• Acuan bagi satuan pendidikan SEKOLAH dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum memberi panduan dan arah kepada guru SEKOLAH
agar dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan bidang-bidang pengembangan anak SEKOLAH untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah.

3. Dasar
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Intruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2009 tentang Pencanangan Nasional
Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa melalui Pembelajaran Aktif
1. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
2. Presiden RI nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini
holiatik-integratif
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 tahun 2014 tentang
pendirian satuan PAUD
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tahun 2014 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini
7. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran / Kurikulum PAUD.

5
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Pendidikan Anak Usia Dini ............................................., mempunyai


identitas tersendiri dalam mengembangkan pendidikan yang mempunyai Visi, Misi
dan Tujuan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang.

1. VISI
Membentuk Generasi Yang Sehat, Cerdas,Ceria Dan Berakhlakul Karimah’
2. MISI
1. Menyelenggarakan Layanan Pengembangan Holistik Integratif
2. Memfasilitasi Kegiatan Belajar Yang Aktif Dan Menyenangkan Sesuai Dengan
Tahap Perkembangan
3. Membangun Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih,Sehat Dan Berakhlakul Karimah
4. Membangun Kerjasama Dengan Orangtua,Masyarakat Dan Lingkup Terkait

5. TUJUAN
 Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang inovatif.
 Mendidik anak agara menjadi generasi yang berkualitas berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.
 Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar dengan
ketercapaian kompetensi dasar sesuai tahapan perkembangan anak.
 Meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik dalam mengelola pendidikan
yang menyenangkan dan berpotensi serta berkualitas.
 Mengembangkan kreatifitas keterampilan anak didik untuk mengekspresikan
diri dalam berkarya seni.
 Menciptakan suasanan sekolah yang bernuansa agamis dan disiplin.

6
BAB III
KARAKTERISTIK
1. Prinsip-Prinsip Pengembangan kegiatan pembelajaran Pendidikan Anak Usia
Dini
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Pengembangan
kurikulum SEKOLAH mengacu pada standar Pendidikan Anak Usia Dini.
• Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai
dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik,
maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian
dalam kegiatan yang disiapkan perku memperhatikan cara belajar anak yang
dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan
ke-aku-an ke rasa sosial.
• Berorientasi pada kebutuhan anak.
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar
untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian
berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada
perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di
SEKOLAH. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya
dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi,
metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaaSEKOLAHan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun
pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.
• Menggunakan pendekatan tematik.
Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal
ini berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek
perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai
suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara
terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara
berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan
budaya setempat.
Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut
anak mengembangkan aspek :

7
• Sikap Spritual : Bersyukur dengan adanya makanan
• Sikap Sosial : menolong diri sendiri
• Pengetahuan : mengerti manfaat makan
• Ketrampilan : mulai belajar memegang sendok
• Kreatif dan inovatif.
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkiSEKOLAHan rasa
ingin gtahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal
baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis,
mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
• Lingkungan kondusif.
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan
sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya
memperhatiokan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan
ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain
sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun
dengan temannya.
Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai nilai
budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di
sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap
karakteristik budaya masing-masing anak.
• Mengembangkan kecakapan hidup.
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup
melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya
kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh
ketrampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan di SEKOLAH PAUD Istiqomah adalah
Model pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk Kelompok berdasarkan
kegiatan pengaman.
Metode pembelajaran yang bisa digunakan di SEKOLAH antara lain :
• Metode Bercerita
Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau
memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.
• Metode Bercakap-cakap

8
Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya
jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat
dilaksanakan dalam bentuk (1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap
menurut tema, dan (3) bercakap-cakap berdsarkan gambar seri. Dalam
bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada
kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut tema dilakukan
berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri
menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.
• Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan
tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi
kesempatan anak unuSEKOLAH bertanya, dan (3) mendorong keberanian
anak untuk mengemukakan pendapat.
• Metode Karyawisata
Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-
objek yang sesuai dengan tema.
• Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau
memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak
memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas
buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup
balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-
lain.
• Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak
melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam
suatu permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain
menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
• Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak
dimana anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati
akibatnya. Misalnya, balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman
disirami, dan lain-lain.
• Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak
untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan
pembahasan melalui berbagai kegiatan.
• Metode Pemberian Tugas

9
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan
kepada anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.

• Penilaian
Penilaian di Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan berdasarkan
gambaran/deskripsi pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta
didik yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari, penggunaan berbagai teknik penilaian ini
terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus
menggunakan instrument khusus. Untuk anak-anak yang menunjukkan
perkembangan dan perilaku yang khas, dan memerlukan penanganan secara
khusus diperlukan instrument yang khusus pula seperti disajikan dalam lampiran
pedoman. Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di Pendidikan Anak
Usia Dini, diantaranya :

• Observasi
Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan
alamiah untuk mendapaSEKOLAHan data dan informasi tentang
perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakuakn.
Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument observasi,
baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument
yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian
perkembangan anak.
• Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi.
Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku
anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara
insidental/tiba-tiba.
• Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapaSEKOLAHan informasi tentang
pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal.
• Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus
dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan
maupun kelompok. Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam
cabe, tomat, dan kacang-kacangan, membuat berbagai bentuk dengan
bahan dasar plastisin, tanah liah, adonan (playdough) dan jenis penugasan
lainnya.

10
• Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek
menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk praktek lainnya.
• Hasil Karya
Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan
suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya
anak dapat dopajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang
disajikan secara bersama-sama.

Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru
melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir
perkembangan anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap
semester.
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan
dilaporkan secara berkala oleh SEKOLAH kepada Orang Tua baik melalui
laporan secara tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah
dijadwalkan.

• Prinsip-prinsip Penilaian
• Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian
dilakukan secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun,
kebutuhan nyata yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan
instrument yang akan digunakan.
• Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-
nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di
samping aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan
penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan
dengan aspek yang dinilai.
• Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik.
• Objektif

11
Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang
sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Oleh karenanya hal-hal lain yang tidak berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari
pertimbangan dalam penilaian.
• Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.
• Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik,
orang tua, guru dan pihak lain yang relevan.

• Pengaturan-Pengaturan
• Pengaturan Beban Belajar
Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran efektif per pembelajaran/
muka/menit per minggu tahun ajaran jam per tahun
A 30’ 30 Jam 34 Jam
1020 Jam
B 30’ 30 Jam 34 Jam

• Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30
menit, dengan perincian :
• Kegiatan awal + 30 menit
• Kegiatan Inti + 60 menit
• Istirahat + 30 menit
• Kegiatan Akhir + 30 menit

• PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK


Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih tinggi
apabila memenuhi syarat usia dan atau perkembangan kemampuan.
Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik
• 4 s/d 5 tahun kelompok A
• 5 s/d 6 tahun kelompok B

12
• PERPINDAHAN KELOMPOK
Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :
Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan disekolah tujuan.
Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran,
apabila anak sudah cukup umur, (A ke B, B ke SD)

• Kriteria Tamat Belajar


Peserta didik dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat atau salah
satu syarat :
• Tingkat perkembangan kemampuan
• Usia peserta didik
• Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.

3. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Tujuan :
Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan
dilakukan secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan
kemampuan dasar misalnya : menggosok gigi, memotong buah, membuang
sampah ditempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna
untuk kalangsungan hidupnya.

• Muatan Lokal
Muatan local merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sesuai dengan cirri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah.

• Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Berdasarkan kondisi objektif Pendidikan Anak Usia Dini
........................................ dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan
diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut.

13
• Mengembangkan Menyanyi
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang menyanyi.
• Mengembangkan Agama Islam
Tujuan :
Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an
• Mengembangkan seni tari
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari.
• Mengembangkan renang
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang renang
• Mengembangkan drumband
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan drumband
• Mengembangkan melukis
Tujuan :
Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan melukis
• Mekanisme Pelaksanaan
• Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran
melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih yang
memiliki kualitas yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.
• Jadwal Kegiatan

14
JADWAL KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
PAUD ISTIQOMAH
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

KEGIATAN / TEMPAT

Pelaksanaan / Hari Menyanyi/


NO Drum
/ Waktu Angklung Agama Menari
Band Renang/Lukis
Ruang Mushola Aula
Aula
Bermain
SENIN 08.00 -
08.30 B4-B5 B6
1
10.00 - B1-B2 B3
10.30
SELASA 08.00 -
08.30 A1-A2 B6 B4-B5
2
10.00 - B3 B3 B1-B2
10.30
RABU 08.00 -
08.30 B5-B6 A1
3
10.00 - B2-B3 A2
10.30
KAMIS 08.00 -
08.30 B1 A1
4
10.00 - B4 A2
10.30
JUMAT 08.00 -
08.30 B1 A1
5
10.00 - B4 A2
10.30
SABTU 08.30 -
08.30 B6 B4-B5
6
09.30 - B3 B1-B2
10.30

• Alokasi Waktu
Kegiatan pengembangan diri (terprogram) diberikan pada kelompok A dan B,
30 Menit sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar

• Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan pribadi, sosial,


belajar dan karier dilaksanakan dalam program Bimbingan Konseling dan
pelaksanaannya terpadu atau di luar proses pembelajaran.

15
BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM

• STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan Kompetensi Inti yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap Kompetensi Inti di SEKOLAH dituangkan dalam Kompetensi
Dasar yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan Indikator dalam struktur
kurikulum. Kompetensi Inti yang dimaksud terdiri atas Kompetensi Dasar yang
dikembangkan melalui materi atau program program yang disusun oleh SEKOLAH..
• Struktur kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ..........................................
meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
pada usia anak 4 - 6 tahun. Struktur kurikulum SEKOLAH disusun berdasarkan
standar pendidikan anak usia dini yang meliputi ;
• Sikap Spiritual
• Sikap Sosial
• Pengetahuan
• Ketrampilan
• Kegiatan Pengembangan diri yang dikembangkan di Pendidikan Anak Usia Dini
Istiqomah bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SEKOLAH. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
• Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30
menit, dengan perincian :
• Kegiatan awal + 30 menit
• Kegiatan Inti + 60 menit
• Istirahat + 30 menit
• Kegiatan Akhir + 30 menit
• Minggu efektif dalam satu tahun kegiatan (dua semester) adalah 34 minggu, tiap
semester terdiri dari 17 minggu.

16
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Istiqomah pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang dikembangkan oleh
SEKOLAH pada setiap tahun pelajaran.
• Ketentuan-ketentuan
• Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
• Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran.
• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran.
• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap bidang
pengembangan, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagaman, hari
libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan rincian minggu efektif


Semester 1
No. Bulan JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR Jml.
1. Juli 20... 1 5 - - 1 2 10 - 10 29
Agustus
2. 4 25 - - 5 1 - - - 35
20...
September
3. 5 25 - - 4 1 - - - 35
20....
Oktober
4. 4 26 - - 4 1 - - - 35
20...
Nopember
5. 5 25 - - 5 - - - - 35
20....
Desember
6. 3 17 - - 4 2 8 - - 34
20....

Jumlah 22 123 23 7 18 10 203

17
Semester 2
No. Bulan JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR Jml.
1. Januari 20.... 5 25 - - 5 1 36
2. Pebruari 20... 5 24 - - 4 1 - - - 34
3. Maret 20.... 5 25 - - 4 2 - - - 36
4. April 20..... 4 26 - - 4 - - - - 34
5. Mei 20.... 5 25 - - 5 1 - - - 36
6. Juni 20.... 3 17 3 - 4 - 4 3 - 34
Jumlah 27 142 3 26 5 4 3 210
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
HES : Hari Efektif Sekolah LHB : Libur Hari Besar
HEF : Hari Efektif Fakulatif LS : Libur Semester
KTS : Kegiatan Tengah Semester LPP : Libur Permulaan
Puasa
LHR : Libur Hari Raya

• Penetapan Kalender Pendidikan


• Permulaan tahun Pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
• Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagaman, Kepala Pemerintahan tingkat
Kabupaten, dan/atau organisasi penyelenggaraan pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
• Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota Tulungagung dapat menetapkan
hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
• Kalender pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini Istiqomah
disusun oleh sekolah berdasarkan beberapa pertimbangan antara
lain adalah alokasi waktu sebagaimana tersebut pada pedoman
dalam SI dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

BAB VI

18
PENUTUP

A. Simpulan.
Dalam penyusunan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Istiqomah,
kecamatan Cibiru, Kota Bandung ini. Kami menyadari masih banyak kelemahan dan
kekurangan yang memerlukan penyempurnaan dari banyak pihak, oleh karena itu kami
membuka diri untuk menerima kritik serta saran demi kesempurnaannya.
Semoga Kurikulum SEKOLAH ini dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang pelaksanaan proses pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini
dan dapat dijadikan pedoman bagi teman-teman guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, sehingga kehadiran Kurikulum SEKOLAH ini benar-benar ada
manfaatnya bagi peserta didik,guru,tenaga kependidikan dan masyarakat pada
umumnya.

B. Saran
Kurikulum yang sudah tersusun ini harus betul betul dapat dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah diprogramkan , oleh karena itu disarankan kepada :
1. Kepala SEKOLAH PAUD Istiqomah
Kepala SEKOLAH PAUD Istiqomah bertanggungjawab mengawal
keterlaksanaan kurikulum ini dan mengevaluasinya untuk perbaikan dan inovasi.
2. Guru SEKOLAH
Guru SEKOLAH PAUD Istiqomah bertanggungjawab mengimplementasikan
kurikukulum ini ke dalam pembelajaran sesuai dengan aturan dan rambu-rambu
yang telah ditetapkan , dan sekaligus mengadakan evaluasi untuk memberikan
masukan dalam perbaikan dan ivonasi.
3. Tenaga kependidikan.
Tenaga kependidikan di SEKOLAH PAUD Istiqomah berkewajiban membantu
kepala SEKOLAH dan guru agar pelaksanaan kurkulum ini dapat berjalan lancar.
4. Komite SEKOLAH
Komite SEKOLAH PAUD Istiqomah berkewajiban memfasilitasi pelaksanaan
kurikulum ini agar dapat berjalan lancar dan optimal.

LAMPIRAN - LAMPIRAN ;
• Struktur SEKOLAH
• Kalender Pendidikan tahun pelajaran
• Program Tahunan

19
• Notula
• SK Pengembang Kurikulum

20

Anda mungkin juga menyukai