Anda di halaman 1dari 6

INTERPERSONAL SKILL

NAMA : MUHAMMAD FAUZI


NPM : 20103155201022

Kemampuan (Ability) :
• Hardskill
1. Computer Skills : Kemampuan saya menggunakan teknologi
komputer dalam menyelesaikan pekerjaan. Salah satu
keterampilan saya yang bisa/mampu menggunakannya
yaitu microsoft Office.
2. Data Analytic : kemampuan selanjutnya terkait hardskill
adalah analisis data. Saya dapat menganalisis suatu data
mentah menjadi informasi penting perusahaan sehingga
segmen bisnis dapat bergerak efektif, efisien,dan optimal
• Softskill
1. Commiunication Skill : Untuk keterampilan komunikasi saya
memang buruk tetapi saya bersedia untuk terus
meningkatkannya.
2. Problem Solving Skill : Berkaitan dengan kemampuan
hardskill diatas, saya juga memiliki kemampuan problem
solving seperti penalaran, pengamatan, dan brainstorming.
3. Adaptive : Saya dapat menyesuaikan ritme kerja dan
budaya kerja secara cepat, mampu mempelajari sesuatu
dengan cepat, tetapi untuk bersosialisasi dengan rekan
kerja, saya akan terus belajar dan meningkatkannya agar
suatu situasi berjalan dinamis.

Motivation
Adakalanya kita mengalami kegagalan, kekecewaan, atau rasa
jenuh dalam hidup yang menyebabkan hilangnya motivasi.
Padahal, motivasi sangat penting untuk membantu kita
mencapai tujuan, memecahkan masalah, menghadapi
tantangan, dan mengambil peluang. Bukan hanya itu, motivasi
juga diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk.
Berikut ini bisa saya lakukan untuk meningkatkan motivasi diri
sendiri:
1. Tetapkan dan tulis tujuan
Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam hidup
secara spesifik, jelas, objektif, dan realistis. Kemudian, tulis
tujuan tersebut dalam buku agenda, atau pada selembar kertas.
Jika perlu, tempelkan juga kertas berisi kalimat motivasi dari
tokoh-tokoh terkenal yang bisa menginspirasimu untuk terus
melangkah meraih tujuan tersebut.
Selain sebagai pengingat, cara ini akan membuat lebih
semangat dan berkomitmen terhadap tujuan yang sudah
ditetapkan.
2. Susun rencana dengan baik dan terarah
Buat rencana dan susun langkah-langkah untuk mencapai
tujuan. Saya bisa membaginya menjadi beberapa tugas kecil
atau sederhana, dengan target yang bisa dicapai dalam jangka
pendek.
Catat daftar tugas tersebut di buku, dan beri tanda centang pada
setiap tugas yang sudah dikerjakan. Dengan cara ini, tujuan tidak
akan terasa terlalu berat atau terlalu jauh untuk dicapai.
Dengan ini juga lebih bersemangat untuk menyelesaikan tugas-
tugas berikutnya dengan target yang lebih tinggi.
Jaga dan pertahankan rutinitas yang sudah dibangun. Saat
merasa jenuh, bisa beralih sejenak ke rutinitas lain yang sejalan
dengan tujuan, atau sekadar melakukan hobi untuk
menyegarkan pikiran.
3. Atasi rasa takut terhadap kegagalan
Ceritakanlah tujuan dan impian hanya kepada orang-orang yang
kamu percaya. Hal ini untuk menghindari terlalu banyak kritikan
dari orang lain saat mengalami kegagalan.
4. Bersikap positif
Isi hari-hari dengan percakapan, kegiatan, atau situasi dan
orang-orang yang bisa menginspirasi untuk meraih tujuan.
Misalnya, mengikuti seminar, membaca buku-buku
pengembangan diri dan motivasi, atau menonton konten-konten
yang positif di televisi dan internet.
Penuhi hati dengan rasa syukur, dan jangan selalu
membandingkan diri dengan orang lain. Buang segala pikiran
negatif serta yakinlah bahwa mampu mencapai tujuan yang
sudah tetapkan.
5. Istirahat yang cukup
Sebesar apa pun semangat untuk mencapai target, pastikan
memiliki waktu untuk beristirahat dan tidur yang cukup.
Kurang istirahat dapat menurunkan energi dan fokus dalam
mencapai tujuan, selain juga berisiko menimbulkan gangguan
kesehatan.
Jika kondisi fisik dan pikiran sudah terlalu lelah, jangan terus
dipaksakan. Ambil jeda waktu untuk beristirahat, sebelum
kembali pada tugas-tugas dan tujuan.
6. Berikan hadiah pada diri sendiri
Saat berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai suatu target,
hadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang menyenangkan,
bermanfaat, dan layak didapatkan. Misalnya, berlibur atau
membeli barang yang sedang diinginkan.
Ini adalah cara untuk menghargai pencapaian, sekaligus sebagai
pemecut semangat untuk mencapai target selanjutnya.
Walaupun kadang tidak mudah, jangan pernah berhenti
mencoba meningkatkan motivasi untuk diri sendiri. Seiring
waktu, hal ini akan lebih mudah untuk dilakukan, karena makin
mengenal hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi
motivasimu.
Selain dari dalam diri sendiri, motivasi yang datang dari luar juga
dapat sangat membantu, misalnya dari keluarga atau sahabat.

Perception
Persepsi interpersonal dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor situasional dan faktor personal (Rakhmat, 2001 : 82-91).
• Faktor situasional merujuk pada berbagai petunjuk eksternal
yang dapat diamati, seperti deskripsi verbal, petunjuk proksemik,
kinesik, wajah, paralinguistik, dan artifaktual.
• Faktor personal merujuk pada berbagai faktor personal yang
secara langsung mempengaruhi kecermatan persepsi bukan
proses persepsi itu sendiri. Kecermatan persepsi interpersonal
dapat mempengaruhi kualitas komunikasi interpersonal yang
dilakukan. Yang termasuk dalam faktor personal pada persepsi
interpersonal adalah pengalaman, motivasi, dan kepribadian.
Menurut Rakhmat (2001 : 98), persepsi interpersonal sangat
berpengaruh pada efektivitas komunikasi interpersonal. Persepsi
yang kita berikan terhadap orang lain seringkali tidak cermat. Bila
ketidakcermatan persepsi ini ditanggapi oleh kedua pihak dengan
cara yang tidak cermat juga dapat menimbulkan dampak
ketidakefektifan komunikasi antar pribadi yaitu kegagalan
komunikasi serta mendistorsi pesan seperti misalnya
menimbulkan kesalahpahaman. Kegagalan komunikasi dapat kita
perbaiki dengan menyadari bahwa persepsi yang kita berikan
salah dan komunikasi yang efektif mungkin saja dapat tercapai.
Untuk itulah, kita perlu memahami kesalahan persepsi sebagai
salah satu hambatan komunikasi antar pribadi dan cara
mengatasi kesalahan persepsi dalam komunikasi agar kesalahan
persepsi sebagai salah satu faktor penyebab distorsi dalam
komunikasi dan kegagalan komunikasi tidak terjadi.

Values dan Attitude


Attitude bukan merupakan sikap yang tetap, namun dapat
berubah-ubah. Perilaku atau tingkah laku dapat dipelajari
seseorang atau sebaliknya sehingga membuat attitude dapat
berubah-ubah bila terdapat keadaan-keadaan atau syarat tertentu
yang mempermudah berubahnya sikap pada individu tersebut.
Attitude juga bukan merupakan sikap yang dibawa sejak
seseorang dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan individu tersebut dalam berhubungan
dengan orang lain.
Penilaian attitude individu merupakan hasil dari sikap atau
respon terhadap lingkungannya. Attitude ini sangat berkaitan
sekali dengan lingkungan dan pekerjaannya yakni sikap atau
perilaku seseorang sehari-hari yang bekerja dengan hati nurani.
Adapun beberapa peran attitude dalam lingkungan kerja
diantaranya adalah:
1. Attitude Mengalahkan Hard Skill
Skill bisa jadi sesuatu yang dapat dipelajari, namun attitude
sangat sulit untuk dirubah. Meskipun hal tersebut bukan bawaan
dari lahir, namun seseorang dengan sifat dan kepribadian tertentu
cukuplah sulit untuk mengalami perubahan yang sangat
signifikan.
Biasanya seseorang yang memiliki attitude baik akan mudah
beradaptasi dengan baik pada lingkungannya. Oleh karena itu,
perusahaan cenderung akan memilih calon karyawan yang
memiliki kepribadian terbuka dan juga rendah hati karena dengan
itu mereka akan siap dan dapat ditempatkan dimana saja.
2. Attitude Membantu Mengatasi Berbagai Masalah
Dalam dunia kerja, sikap saling menghargai untuk sangatlah
penting, dengan memiliki attitude yaang baik maka dapat
menciptakan suasana yang nyaman di suatu kerjaan. Hubungan
dengan sesama karyawan baik, pun dengan atasan pun juga baik,
sehingga segala macam persoalan dapat diatasi dengan baik.
3. Attitude Memungkinkan Pekerja Lebih Kompak
Attitude adalah bagian dari sikap untuk saling menjaga respect
sehingga dalam hal ini produktivitas dari perusahaan dapat
meningkat dengan optimal.

Kepribadian (Personality)
Introvert
Saya mungkin merupakan pribadi dengan tipe kepribadian
introvert. Seseorang yang mempunyai kepribadian introvert
adalah orang yang berkebalikan dengan kepribadian ekstrovert.
Dimana perhatian seorang introvert lebih fokus ke dalam dirinya
sendiri. Sifat yang dimiliki oleh orang introvert lebih cenderung
diliputi dengan kecemasan, kekhawatiran, malu, canggung, dan
lebih suka melakukan apapun sendiri. Mereka lebih sulit
menyesuaikan diri dan jiwanya cukup tertutup.
Sebenarnya orang dengan kepribadian introvert, misalnya jenis
kepribadian INFJ, INTP, maupun INTJ, tetap bisa bersosialisasi,
meski memang terlihat pemalu. Hal ini disebabkan
orang introvert cenderung memproses sesuatu secara internal
dan berpikir dahulu sebelum bicara, dan juga lebih memilih apa
yang perlu diungkapkan pada orang lain dan tidak. Sehingga ada
beberapa cara mengatasi berbagai sisi negatifnya, berikut cara
yang dapat dilakukan;
1. Menulis tentang hal-hal yang menarik
Topik yang Anda tulis tidak harus tentang diri Anda sendiri. Anda
juga bisa menggunakan jaringan sosial dan membangun
hubungan yang kuat dengan banyak orang. Kegiatan semacam
ini akan meningkatkan kemampuan komunikasi dan
bersosialisasi.
2. Mendalami bidang yang diminati
Cobalah untuk mendalami suatu hal hingga Anda menjadi ahli
dalam bidang tersebut. Lanjutkan dengan menuliskannya dan
berbagi pengetahuan tersebut kepada orang lain dengan bidang
yang sama.
3. Melakukan interaksi sederhana
Lakukan interaksi sederhana, seperti menyapa orang dengan
kontak mata yang baik. Upayakan untuk melakukan percakapan
kecil dengan beberapa orang.
4. Belajar public speaking
Mengikuti latihan public speaking membuat Anda lebih mampu
berbicara di depan banyak orang. Hal ini juga merupakan
penyaluran energi yang sangat efisien bagi seorang introvert.

Anda mungkin juga menyukai