Anda di halaman 1dari 47

ICU DASAR

OLIVIA CHANDRA DEVI

15711201
DEFINISI
SUMBER DAYA
RUANG LINGKUP
Falsafah Pelayanan ICU
3. Kerjasama multidisipliner dalam
masalah medik komplek

Dasar pengelolaan pasien di ICU: pendekatan


multidisiplin dengan tenaga kesehatan dari
beberapa disiplin ilmu terkait, yang dapat
memberikan kontribusinya sesuai dengan
bidang keahliannya dan bekerja sama dalam
tim, dengan dipimpin oleh seorang intensivist
sebagai ketua tim.
4. Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien

Kebutuhan pasien ICU adalah tindakan resusitasi


yang meliputi dukungan hidup untuk fungsi-
fungsi vital seperti airway, breathing,
circulation, brain, dan fungsi organ lainnya, yang
dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi definitif
5. Peran koordinasi dan integrasi
dalam kerjasama tim

– Dokter yang merawat pasien sebelum masuk ICU, melakukan


evaluasi pasien sesuai bidangnya dan memberi pandangan atau
usulan terapi
– Intensivist, selaku ketua tim, melakukan evaluasi menyeluruh,
mengambil kesimpulan, memberi instruksi terapi dan tindakan
secara tertulis dengan mempertimbangkan usulan anggota tim
lainnya
– Ketua tim berkonsultasi pada konsultan lain dengan
mempertimbangkan usulan-usulan anggota tim
6. Hak dan kewajiban dokter

Setiap dokter dapat memasukkan pasien ke ICU


sesuai dengan indikasi masuk ke ICU, karena
keterbatasan jumlah tempat tidur di ICU,
maka berlaku asas prioritas dan indikasi masuk
7. Sistem managemen peningkatan
mutu terpadu

Demi tercapai koordinasi dan peningkatan mutu


pelayanan di ICU, diperlukan kendali mutu yang
anggotanya terdiri dari beberapa disiplin ilmu,
dengan tugas utamanya memberi masukan dan
bekerja sama dengan staf struktural ICU untuk
selalu meningkatkan mutu pelayanan ICU
8. Kemitraan profesi
Kegiatan pelayanan pasien di ICU disamping multidisiplin juga
interprofesi, yaitu profesi medik, profesi perawat dan profesi lain
agar dicapai hasil optimal maka perlu ditingkatkan mutu SDM secara
berkelanjutan, menyeluruh, dan mencakup semua kelompok profesi
9. Efektifitas, keselamatan dan ekonomis
Unit pelayanan ICU mempunyai ciri biaya tinggi, teknologi tinggi,
multi disiplin dan multi profesi berdasarkan asas efektifitas,
keselamatan dan ekonomis
10. Kontinuitas pelayanan

Untuk efektivitas, keselamatan dan ekonomisnya pelayanan ICU,


maka dikembangkan unit pelayanan tingkat tinggi (High Care
Unit = HCU). HCU fungsi utamanya menjadi perawatan-antara
bangsal rawat dan ICU.
Di HCU tidak diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang
diperlukan utamanya adalah kewaspadaan yang lebih tinggi
JENIS ICU

– General ICU – Brain ICU


– Cardiac ICU – Burn ICU
– Resp. ICU – Renal ICU
– Medical ICU – N.I.C.U
– Surgical ICU – P.I.C.U
INDIKASI MASUK
DAN KELUAR ICU
INDIKASI MASUK ICU

PRIORITAS I
Penyakit /gangguan akut pada system organ vital yang memerlukan
tindakan terapi yang intensif dan agresif (seperti dukungan/bantuan
ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, dan lain-lainnya) seperti :
– Gangguan atau gagal nafas akut
– Gangguan atau gagal sirkulasi
– Gangguan atau gagal susunan syaraf pusat
– Gangguan atau gagal ginjal
INDIKASI MASUK ICU

PRIORITAS II
Pemantauan atau observasi intensif secara invasif atau non invasif atas keadaan
yang dapat menimbulkan ancaman gangguan pada system organ vital :
– Observasi intensif pasca bedah ekstensif
– Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil
– Observasi intensif pasien pasca bedah dengan Jantung
  
INDIKASI MASUK ICU

PRIORITAS III
– Pasien yang dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang
mempunyai harapan kecil untuk disembuhkan/manfaat yang di
dapat dari tindakan-tindakan di ICU kecil. Pasien ini hanya
memerlukan terapi intensif pada penyakit akutnya tetapi tidak
di lakukan intubasi atau RKP
INDIKASI MASUK ICU

– Pengecualian
1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tapi menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman” saja. Ini tidak
menyingkirkan pasien dengan perintah
“DNR (Do Not Resuscitate)”.
1. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen
2. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak.
– Sewaktu-waktu bisa saja dikeluarkan dari ICU
Indikasi Keluar ICU

1. Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik atau terapi telah
gagal dan prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat terapi intensif
sangat kecil. Dalam hal yang kedua perlu persetujuan dokter yang mengirim.
2. Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan atau terapi
intensif lebih lama
3. Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu diteruskan lagi pada :
1. Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang tidak memberikan respon terhadap
terapi intensif selama 72 jam
2. Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif dan
sangat kecil kemungkinan untuk pulih
3. Pasien dengan bermacam-macam diagnosis seperti PPOM, jantung terminal, karsinoma yang
menyebar
Klasifikasi pelayanan ICU

Berdasarkan ketenagaan, sarana, dan prasarana, peralatan


dan kemampuan pelayanan ICU dibagi atas :
1. Pelayanan ICU primer (pada rumah sakit kelas A)
2. Pelayanan ICU sekunder (pada rumah sakit kelas B)
3. Pelayanan ICU tersier (pada rumah sakit kelas C)
Klasifikasi ICU
No. Jenis Tenaga Primer Sekunder Tersier
1. Kepala ICU -Dr. Sp.An -Dr. Intensivist Dr. Intensivist
-Dr. Sp lain yang terlatih ICU -Dr. Sp.An (bila tak ada
(bila tak ada Sp.An) Intensivist)

2. Tim Medis - Dr. Sp. Konsultan (yang -Dr. Sp (yg dpt -Dr. Sp (yg dpt
dapat dihubungi setiap memberikan pelayanan memberikan pelayanan
diperlukan) setiap diperlukan) seyiap diperlukan)
- Dr. Jaga 24 jam dgn - dr. Jaga 24 jam mampu - Dr. Jaga 24 jam mampu
sertifikat RKP dan BHD, BHL ALS/ACLS dan FCCS ALS/ACLS dan FCCS

3. Perawat Perawat terlatih dgn Min 50% dari jumlah Min 75 % dari jumlah
sertifikat BHD, ALS perawat perawat ICU perawat perawat ICU
adalah terlatih dan adalah terlatih dan
bersertifikat ICU bersertifikat ICU
4. Tenagan non -Tenaga ADM di ICU hrs -Tenaga ADM di ICU hrs -Tenaga ADM di ICU hrs
kesehatan mampu komputer mampu komputer mampu komputer
-Tenaga pekarya -Tenaga pekarya -Tenaga pekarya
-Tenaga kebersihan -Tenaga kebersihan -Tenaga kebersihan
-Tenaga laboratorium
-Tenaga kefarmasian
-Tenaga penelitian
Kemampuan pelayanan
No. ICU primer ICU sekunder ICU tersier
1. RKP (Resusitasi Kardio RKP RKP
Pulmoner)
2. Intubasi dan ventilasi Intubasi dan ventilasi Intubasi dan ventilasi mekanik
mekanik mekanik
3. Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4. Pemasangan CVC Pemasangan CVC Pemasangan CVC, arteri, Swan
(Central Venosus Gans, ICP monitor
Catheters)
5. Pemantauan EKG,TD, Pemantauan EKG,TD, Pemantauan EKG,TD, SpO2 non
SpO2 non invasif SpO2 non invasif dan invasif dan invasif, Swans Gans,
invasif ICP dan ECHO
6. Nutrisi enteral dan Nutrisi enteral dan Nutrisi enteral dan parenteral
parenteral parenteral
7. Lab khusus, cepat Lab khusus, cepat Lab khusus, cepat
8. -- Prosedur isolasi Prosedur isolasi
9. -- IHD dan CRT IHD dan CRRT
Intensivist
– Standar kompetensi :
1. Bersertifikat KIC (Konsultan Intensive Care )
2. Mendarmabaktikan > 50% waktu profesinya dalam pelayanan ICU
3. Bersedia berpartisipasi dalam suatu unit dengan pelayanan 7 hari
seminggu, 24 jam/hari
4. Mampu melakukan prosedur :
1. Sampel darah arteri
2. Mampu intubasi ETT, PDT, Ventilasi mekanis
3. Mampu melakukan CRRT

4. Mampu kanulasi arteri, CVC, PCWP


5. Mampu RKP,
6. Mampu thoracostomy
Unit terbuka

2 meter
Unit terbuka

– Privasi pasien
Unit tertutup
Monitoring suhu ruangan
Farmasi Alat dan obat emergensi
Ruang penyimpanan alat
Ruang keluarga Ruang konsultasi
Sarana berdasarkan klas ICU
DISAIN ICU Primer ICU Sekunder ICU Tersier

Area pasien : 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap
Unit terbuka 12-16 m2 2 tempat tidur 2 tempat tidur 2 tempat tidur
Unit tertutup 16-20 m2 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap
1 tempat tidur 1 tempat tidur 1 tempat tidur
Outlet oksigen 1 2 3
Vacuk - 1 3
Sto kontak 2/tempat tidur 2/tempat tidur 16/tempat tidur
Area kerja :

lingkungan AC AC AC

Suhu 23-25 0 C 23-25 0 C 23-25 0 C

Humiditas 50-70% 50-70% 50-70%

Ruang isolasi - + +

Ruang alat - + +

Ruang kotor - + +

Ruang perawat + + +

Ruang staf dokter - + +

Ruang keluarga - + +

Lab Terpusat 24 jam 24 jam


Peralatan berdasarkan klas ICU
Peralatan ICU primer ICU Sekunder ICU Tersier
Ventilasi mekanik Sederhana Canggih Canggih
Vacum + + +
Ventilasi manual + + +
Akses vaskular + + +
Monitor
Invasif :
-TD Invasif - + +
-TVS + + +
-Swan Ganz - - +
Non Invasif :
-TD + + +
-EKG + + +
-SpO2 + + +
-EtCO2 - + +
Suhu + + +
EEG - + +
Peralatan berdasarkan klas ICU
Peralatan ICU primer ICU sekunder ICU tersier
Defibrillator + + +
Infus pump - + +
Bronkoskopi - + +
Echokardigrafi - + +
Peralatan portable + + +
utk transportasi
Tempat tidur + + +
khusus
Lampu tindankan + + +
Hemodialisa - + +
CRRT - + +
Monitoring alat

Kalibrasi alat Monitoring oksigen


Pencatatan dan pelaporan

– Catatan ICU ditandatangani dan diverifikasi oleh dokter yang


melakukan pelayanan ICU
– Pencatatan menggunakan status khusus ICU :
– Diagnosis,
– Tanda vital
– Pemantauan fungsi organ (jantung, paru, ginjal) secara berkala,
– Jenis dan jumlah asupan cairan dan nutrisi,
– Pemberian obat,
– Jumlah cairan tubuh yang dikeluarkan
Status ICU
Pencatatan dan pelaporan

– Pelaporan pelayanan ICU terdiri atas :


– Jenis indikasi pasien masuk
– Sistim skoring prognosis
– Penggunaan alat bantu (ventilasi mekanis, hemodialisa)
– Lama rawat
– Keluaran dari ICU (hidup atau meninggal)
Monitoring dan Evaluasi

– Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala


– Indikator pelayanan ICU
– Sistim skoring prognosis
– APACHE II,
– SAPS II
– MODS

– Keluaran ICU

Anda mungkin juga menyukai