Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS

STASE RADIOLOGI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Kepaniteraan Klinik Bagian Radiologi

Disusun Oleh :

Olivia Chandra Devi (15711201)

Pembimbing :

dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc., Sp. Rad.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

2021
FORM REFLEKSI KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Olivia Chandra Devi NIM: 15711201
Stase : Radiologi

Identitas Pasien
Nama / Inisial : Tn. P No RM : 608884
Umur : 62 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosis/ kasus : CKD, Oedema pulmo dengan cardiomegali
Pengambilan kasus pada minggu ke: 2
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain

Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Seorang pasien datang dengan keluhan sesak dan riwayat CKD pemeriksaan foto thorax didapatkan
hasil:
- Corakan vaskuler meningkat dan mengabur
- Kedua sudut costofrenicus lancip
- Kedua diafragma licin
- Cor, CTR >0,5
- Sistema tulang tervisualisasi intact
Kesan :
-Oedema pulmonum dan cardiomegali

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah
kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal Kronis
merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi

Page 2
urutan ke-18 pada tahun 2010. Pada tahun 2013, sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800
penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal. Menurut data dari Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%.
Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur
yang lain.

Edema paru adalah komplikasi yang umum terjadi pada gagal ginjal kronik maupun
akut. Hipoalbuminemia, yang merupakan karakteristik dari gagal ginjal kronik. menurunkan
tekanan onkotik plasma dan dengan demikian mendorong pergerakan cairan dari kapiler
paru. Sebuah data dari studi observasional menunjukkan, dari hampir 30.000 pasien gagal
ginjal yang dirawat di ICU dari 54 rumah sakit di 23 negara, ditemukan bahwa 5,7% dari
semua pasien mengalami kegagalan pernafasan akut selama mereka tinggal.

3. Refleksi dari aspek pengetahuan/etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence /
referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu

4 prinsip dasar medikolegal yang dikenal dengan “prime facie” dalam praktik dokter,
yaitu:

1. Beneficence merupakan prinsip dimana dokter bertindak untuk kepentingan


pasien dalam membantu mencegah bahaya atau hanya sekedar mengobati masalah
pasien. Dalam kasus ini dokter sudah memberikan penangan yang baik sesuai
dengan masalah pasien.

2. Non malaficence merupakan prinsip dimana dokter tidak bertindak yang dapat
memperburuk pasien. Dokter memilih tindakan dengan resiko terkecil. Pada kasus
ini sudah sesuai indikasi.

3. Justice merupakan prinsip dimana dokter harus bersikapa adil pada seluruh
pasiennya. Dokter tidak membedakan pelayanan berdasarkan status sosial
danekonomi pasien.

4. Autonomy merupakan prinsip dimana dokter menghormati maratabat pasiennya.


Dimana setiap pasien diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi
dengan melakuakan informed consent, memberikan pasien hak untuk menjalani

Page 3
pemeriksaaan esofagografi, serta melibatkan pasien dan keluarganya dalam
mengambil keputusan.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai


Selama hidupnya manusia tidak akan lepas dari ujian, baik dalam bentuk kesusahan
(dalam hal ini adalah penyakit), maupun kesenangan, sebagai sunnatullah yang berlaku
bagi setiap insan, Allah SWT berfirman:

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagia cobaan yang
sebenear-benarnya, dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS Al-Anbiya:
35)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang
mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan,
bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan
dengannya dosa-dosanya.(HR. Muslim). Dari hadits tersebut dapat kita pahami bahwa
sakit dapat menghapuskan dosa yang pernah dilakukan.
Oleh karena itu, ketika manusia mengalami cobaan maka hendaknya selalu
bersabar, sesuai dengan firman Allah SWT

”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah ayat 153).”
Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit

Page 4
dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah”(Hadits diriwayatkan oleh Imam
Muslim nomor 2204).
Islam mengajarkan pada umatnya untuk mau bersabar ketika diberikan cobaan oleh
Allah SWT berupa sakit atau lainnya. Ada banyak keutamaan yang ditawarkan bagi
siapa saja yang mau bersabar dalam menghadapi penyakitnya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 10, yang berbunyi:

Artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa
hitungan”.

Islam mengajarkan pada umatnya untuk mau bersabar ketika diberikan cobaan oleh Allah
SWT berupa sakit atau lainnya. Ada banyak keutamaan yang ditawarkan bagi siapa saja yang
mau bersabar dalam menghadapi penyakitnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 10, yang berbunyi:

Artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala

mereka tanpa hitungan”.

Dalil-dalil tersebut memberikan gambaran bahwa sesungguhnya manusia memang


tidak lepas dari yang namanya ujian yang diberikan oleh Allah SWT akan tetapi sebagai
seorang manusia harus bersabar dan berhusnudzon kepada Allah bahwa cobaan yang
diberikan (dalam hal ini adalah sakit) insyallah teradapat penyembuhnya.

Umpan balik dari pembimbing

Sragen, 17 November 2020


Page 5
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

dr. Prasetyo Budi Dewanto, M. Sc, Sp. Rad Rafifah Putri Rahardjo

Page 6

Anda mungkin juga menyukai