dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus perlengkapan yang
masih reversibel.
Intensive Care manual edisi 4, 1997 "An Intensive Care Unit (ICU) is a
yaitu:
1) Autonomy : hak dari pasien untuk menentukan apa yang terbaik bagi
dirinya.
2) Benefiscence : kewajiban dokter untuk memberikan apa yang terbaik
dan bermanfaat bagi pasien.
3) Non-maleficenceti : tidak melakukan hal hal yang membahayakan
pasien.
4) Justice : kewajiban untuk memberikan pelayanan yang sama bagi
setiap pasien.
b. Indikasi yang benar pasien yang dirawat di ICU adalah yang memerlukan:
1) Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan, sehingga dapat dilakukan pengawasan yang konstan
dan terapi titrasi .
2) Pemantauan kontinyu terhadap pasien-pasien dalam keadaan kritis
otak) dan fungsi organ lain, dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi
definitif.
tim.
e. Azas prioritas
diperlukan tim kendali mutu yang anggotanya terdiri dari beberapa disiplin
ICU.
g. Kemitraan profesi
profesi, yaitu profesi medik, profesi perawat dan profesi lain agar dicapai
3. Pelayanan Intensive
Tingkat pelayanan ICU harus disesuakan dengan kelas rumah sakit. Tingkat
Terapi oksigen
pasien
sakit, yaitu pelayanan ICU primer, ICU sekunder dan ICU tersier.
beberapa jam.
tinggi pada tipe rumah sakit B, yang mendukung peran rumah sakit
terlalu kompleks
N Kemampuan Pelayanan
Primer Sekunder Tersier
o
1 Resusitasi jantung paru. Resusitasi jantung Resusitasi jantung
paru. paru.
2 Pengelolaan jalan napas, Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan
termasuk intubasi trakeal napas, termasuk napas, termasuk
dan ventilasi mekanik. intubasi trakeal intubasi trakeal
dan ventilasi dan
mekanik. ventilasi mekanik.
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter Pemasangan Pemasangan
vena sentral. kateter vena kateter vena
sentral dan sentral, arteri,
arteri. Swan Ganz dan
ICP monitor.
5 Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, Pemantauan
pulsoksimetri dan pulsoksimetri dan EKG,
tekanan darah non tekanan darah non pulsoksimetri,
invasif. invasif. tekanan darah
non
invasif dan
invasif,
Swan Ganz dan
ICP serta ECHO
Monitor
6 Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi
secara titrasi. secara titrasi. secara titrasi.
7 Pemberian nutrisi enteral Pemberian nutrisi Pemberian nutrisi
dan parenteral. enteral dan enteral dan
parenteral. parenteral.
8 Pemeriksaaan Pemeriksaaan Pemeriksaaan
laboratorium khusus laboratorium laboratorium
dengan cepat dan khusus khusus
menyeluruh. dengan cepat dan dengan cepat dan
menyeluruh. menyeluruh.
9 Memberikan tunjangan Memberikan Memberikan
fungsi vital dengan tunjangan tunjangan
alat-alat portabel fungsi vital dengan fungsi vital dengan
selama transportasi alat-alat portabel alat-alat portabel
pasien gawat. selama selama
transportasi pasien transportasi pasien
gawat. gawat.
10 Kemampuan melakukan Kemampuan Kemampuan
fisioterapi melakukan melakukan
dada. fisioterapi dada. fisioterapi dada.
11 - Melakukan Melakukan
prosedur isolasi prosedur isolasi.
12 - melakukan melakukan
hemodialisis hemodialisis
intermiten dan intermiten dan
kontinyu kontinyu
Sumber : Kepmenkes no. 1778, 2010
a. Ketenagaan
Ketenagaan yang terlibat dalam pemberian pelayanan di ICU terdiri dari dokter
intensive, dokter spesialis yang telah mengikuti pelatihan ICU dan perawat
yang diatur oleh rumah sakit sesuai dengan klasifikasi, yang tercantum dalam
terlatih ICU
(jikabelum ada
dokter spesialis
anestesii)
resusistasi FCCS
jantung paru
yang
bersertifikat
bantuan hidup
dasar dan
bantuan hidup
lanjut.
pelatihan ICU.
- Tenaga perkarya
- Tenaga kebersihan
- Tenaga untuk
kepentingan
penelitian
kebutuhan pasien masuk di ICU melebihi tempat tidur yang tersedia, Kepala
ICU menentukan berdasarkan prioritas kondisi medik, pasien mana yang akan
memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3). Penilaian objektif atas berat dan
a) Pasien prioritas 1
Pasien yang termasuk dalam prioritas ini adalah pasien sakit kritis, tidak
bantuan ventilasi, alat penunjang fungsi organ / system yang lain, infus
setempat dapat juga membuat kriteria spesifik yang lain seperti derajat
b) Pasien prioritas 2
dasar jantung – paru, gagal ginjal akut dan berat, dan pasien yang telah
berubah.
c) Pasien prioritas 3
Pasien yang termasuk kriteria ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak
mungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di ICU pada kriteria ini sangat
akut berat. Pengelolaan pada pasien kriteria ini hanya untuk mengatasi
d) Pengecualian
Jenis pasien umumnya tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masiuk
ICU, dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan
1. Pasien prioritas I
sebagai contoh : pasien dengan tiga atau lebih gagal system organ yang
2. Pasien prioritas 2
3. Pasien prioritas 3
Pasien dipindahkan dari ICU bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak
ada lagi, tetapi mereka mungkin dikeluarkan lebih dini bila kemungkinan
ini adalah pasien dengan penyakit lanjut (penyakit paru kronis, penyakit
jantung atau hepar terminal, karsinoma yang telah menyebar luas dan lain -
lainnya) yang tidak berespon terhadap terapi ICU untuk penyakit akut
lainnya.
kebutuhan dasar.
pasien. Penjelasan diberikan oleh kepala ICU atau dokter yang bertugas kepada
pasien atau keluarga pasien (baik menerima atau tidak menerima) dalam bukti
c. Pasien dari kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti : kamar bersalin,
a. Lokasi
Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih, berdekatan
b. Desain
1) Area Pasien :
Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU. ICU
dengan lampu TL day light 10 watt/ m². jendela dan akses tempat
Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visusal
kompter dan koleksi data jiga tempat untuk penyimpanan lat tulis
administrasi.
3) Lingkungan
kelembaban 50-70%.
4) Ruang isolasi
sendiri.
7) Ruang perawat
10) Laboratorium
pelayanan terpusat.
c. Peralatan
kondisi kritis.
fungsi ICU dan harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan
1. Ventilator
3. Alat hisap
Protocol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu
a. Rujukan eksternal
berbeda.
yang sama.
pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal dan lain-lain) secara
tubuh pasien. Pemantauan dilakukan oleh perawat minimal setiap satu jam
(AGD)
efektif.
(AGD)
efektif
(agd)
efektif
(iabp)
1. Ventilasi Mekanik
a. Pengertian
a. Mengatasi hipoksemia
d. Mencegah atelektasis
c. Klasifikasi
Ventilasi mekanik secara umum diklasifikasikan menjadi dua yaitu
d. Indikasi
2005):
ventilasi.
ketidakseimbangan ventilasi/perfusi.
e. Prinsip Dasar Ventilasi Mekanik
1. Volume
Keuntungan :
Kerugian :
2. Pressure
Keuntungan :
Kerugian :
f. Mode Ventilator
otomatis.
non-spontan.
(Vannesa, 2013)
(Sheen,2009) :
f. Gangguan haemodinamik
keputusan ini.
masalah medika dan bedah dan ketika penyebab gagal napas telah
termasuk :
10 sampai 15 ml/kg berat badan atau kapasitas vital dua kali lebih
Daftar pustaka