Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

OTOMIKOSIS
DAN
OTITIS
EKSTERNA Oleh :
dr. Annisa Aprilia Athira 

DPJP :
Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL
dr. Taufani Dewi, Sp.THT-KL
dr. Rio Heryanto Gunawan, Sp.THT-KL 

Dokter Pendamping :
dr. Vonny Veronica B.
01
Berkas Pasien
Identitas Pasien
Nama : Ny. M

Usia : 35 tahun

Alamat : Pasar Kemis

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Marital : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Pemeriksaan : 9 Juni 2021


Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 9 Juni 2021 pukul 10:00 WIB

Keluhan Utama :
• Nyeri pada kedua telinga

Keluhan Tambahan :
• Kedua telinga terasa gatal
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan Sejak 1 minggu SMRS pasien Pasien sebelumnya Pasien sudah berobat 1
keluhan kedua telinga mengeluh telinga terasa memiliki kebiasaan minggu ke puskesmas
terasa gatal ± 1 bulan nyeri, disertai keluar cairan mengorek telinga nya namun belum ada
SMRS hingga berwarna bening menggunakkan jari perbaikan.
mengganggu aktivitas kekuningan, tidak kental ataupun cotton bud.
pasien ataupun berbau.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat asma (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-), penyakit paru (-) dan penyakit jantung (-).
Riwayat alergi makanan dan obat (-)
Riwayat alergi dingin debu (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan pasien

Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke puskesmas namun belum ada perbaikan
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kepala:: Normocephal,
Normocephal, tidak
tidak ada
ada nyeri
nyeri tekan,
tekan, tidak
tidak teraba
teraba massa
massa
Mata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor,
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor,
RCL/RCTL
RCL/RCTL (+/+)
(+/+)
Leher
Leher :: Trakea
Trakea ditengah,
ditengah, tidak
tidak teraba
teraba massa,
massa, tidak
tidak teraba
teraba pembesaran
pembesaran KGB
KGB
(-)
(-)

Thorax
Thorax
Pulmo
Pulmo :: Pergerakan
Pergerakan dinding
dinding dada
dada simetris
simetris kanan
kanan kiri,
kiri, Suara
Suara
nafas vesikuler simetris kanan
nafas vesikuler simetris kanan kiri, Rhonki (-/-) maupun
kiri, Rhonki (-/-) maupun
Wheezing (-/-)
Wheezing (-/-)
Jantung
Jantung :: Bunyi
Bunyi jantung
jantung 11 dan
dan 22 normal
normal reguler,
reguler, murmur
murmur (-)(-)
maupun gallop
maupun gallop (-)(-)
Abdomen
Abdomen :: Bising
Bising usus
usus (+)
(+) normal,
normal, tidak
tidak terdapat
terdapat nyeri
nyeri tekan
tekan
(-)
(-)

Ekstremitas:
Ekstremitas:Akral
Akral Hangat,
Hangat, Tidak
Tidak terdapat
terdapat edema
edema (-)
(-)
Neurologis
Neurologis : Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
 
Status Lokalis
Kanan Kiri
Bentuk Daun Telinga Normal Normal

Deformitas (-) Deformitas (-)


Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tragus Ada Ada
Kelainan prer aurikuler, Tidak ada Tidak ada
retroaurikuler
infraaurikuler
Regio Mastoid Tidak ada kelaianan Tidak ada kelaianan
Liang Telinga CAE edema, hiperemis, terdapat CAE edema, hiperemis, terdapat debris
debris berwarna putih di dinding berwarna putih di dinding CAE. Hifa (+).
CAE. Hifa (+). Discharge (+) Discharge (+) Jaringan granulasi (-)
Jaringan granulasi (-)
Valsava Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Toyinbee Test Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Membran Timpani Membran Timpani sulit di evaluasi Membran Timpani sulit di evaluasi
Pemeriksaan Pendengaran
Auris
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Tes Rinne -
Tes Weber - -
Tes Swabach - -

Tidak dilakukan pemeriksaan pendengaran karena telinga masih dalam peradangan


Status Lokalis
Hidung
Hidung
 Bentuk
Bentuk :: Normal,
Normal, tidak
tidak ada
ada deformitas
deformitas
 Tanda
Tanda peradangan
peradangan :: Hiperemis
Hiperemis (-),
(-), Panas
Panas (-),
(-), Nyeri
Nyeri (-),
(-), Bengkak
Bengkak
(-)
(-)
 Vestibulum
Vestibulum :: Hiperemis
Hiperemis -/-,
-/-, sekret
sekret -/-
-/-
 Cavum
Cavum nasi
nasi :: Lapang
Lapang +/+,
+/+, edema
edema -/-,
-/-, hiperemis
hiperemis -/-
-/-
 Konka
Konka inferior
inferior :: Eutrofi/eutrofi
Eutrofi/eutrofi
 Meatus
Meatus nasi
nasi inferior
inferior :: Eutrofi/eutrofi
Eutrofi/eutrofi
 Konka
Konka medius
medius :: Eutrofi/eutrofi
Eutrofi/eutrofi
 Meatus
Meatus nasi
nasi medius
medius :: Sekret
Sekret -/-
-/-
 Septum
Septum nasi
nasi :: Deviasi
Deviasi -/-
-/-
 Pasase
Pasase udara
udara :: Hambatan
Hambatan -/-
-/-
 Daerah
Daerah sinus
sinus frontalis
frontalis :: Tidak
Tidak ada
ada kelainan,
kelainan, nyeri
nyeri tekan
tekan (-)
(-)
 Daerah
Daerah sinus
sinus maksilaris
maksilaris :: Tidak
Tidak ada
ada kelainan,
kelainan, nyeri
nyeri tekan
tekan (-)
(-)
Status Lokalis

Tenggorok
Tenggorok Leher
Leher
•• Dinding
Dinding pharynx
pharynx :: Merah
Merah muda,
muda,  Kelenjar
Kelenjar limfe
limfe submandibula
submandibula
hiperemis
hiperemis (-),
(-), granular
granular (-)
(-) :: Tidak
Tidak teraba
teraba membesar
membesar
•• Arkus  Kelenjar
Kelenjar limfe
limfe servikal:
servikal: Tidak
Tidak
Arkus pharynx
pharynx :: Simetris,
Simetris, hiperemis
hiperemis
teraba
teraba membesar
membesar
(-),
(-), edema
edema (-)
(-)
•• Tonsil
Tonsil :: TT11/T
/T11
Maksilo-fasial
Maksilo-fasial
•• Uvula
Uvula :: Letak
Letak di
di tengah,
tengah, udem
udem (-),
(-),
 Parese
Parese nervus
nervus cranial
cranial ::
hiperemis
hiperemis (-)
(-) Tidak
Tidak ada
ada
•• Gigi
Gigi :: Gigi
Gigi geligi
geligi lengkap,
lengkap, caries
caries (-)
(-)  Bentuk
Bentuk :: Deformitas
Deformitas (-);
(-);
Hematom
Hematom (-)
(-)
Diagnosis
Kerja
●●Otomikosis
Otomikosis Auricula
Auricula Dextra
Dextra et
et Sinistra
Sinistra
●●Otitis
Otitis Eksterna
Eksterna Difusa
Difusa Auricula
Auricula Dextra
Dextra et
et Sinistra
Sinistra
Initial Plan
Diagnostic
 Tes Kerokan kulit & telinga
dengan KOH 20%
 Biakan pada agar Sabouraud
 Kultur secret dan uji resistensi Terapi Medikamentosa
• Antimikotik topical : Miconazole krim
Terapi Non- • Antibiotik topical : Polimixin ear drop 3x3 tetes
• Analgesik oral : Paracetamol 3 x 500mg
Medikamentosa • Antiinflamasi : Kalium Diklofenak 2 x 50mg

Cuci telinga dengan


Edukasi
H202 3% • Penggunaan antijamur sesuai dengan anjuran
(1-2x sehari selama 2 minggu)
• Tidak mengorek telinga
• Mencegah air masuk kedalam telinga
• Menjaga kebersihan tubuh terutama telinga
• Menjaga agar lubang telinga tetap kering
(tidak lembap)
Prognosis

Quo ad Quo ad Quo ad


Vitam Functionam Sanactionam
ad Bonam ad Bonam ad Bonam
02
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI
TELINGA
Telinga dibagi atas telinga
luar, telinga tengah, dan
telinga dalam
OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna didefinisikan sebagai infeksi pada


kutis dan subkutis dari saluran pendengaran
eksterna, dapat melibatkan membran timpani
dan juga pinna. Menurut bentuknya yang
berbeda termasuk otitis eksterna difus akut, otitis
eksterna kronis, dan otitis eksterna maligna
(nekrosis).
5
Etiologi Otitis Eksterna
Otitis eksterna umum terjadi di seluruh dunia, dengan insiden yang lebih tinggi di daerah tropis
daripada di daerah beriklim sedang karena suhu dan kelembaban yang lebih tinggi.

Insiden meningkat lima kali lipat pada perenang, dengan demikian, kondisi ini juga disebut
“swimmer’s ear”.

Lebih dari 90% kasus otitis eksterna disebabkan oleh bakteri, paling sering Pseudomonas
aeruginosa (22-62%) dan Staphylococcus aureus (11-34%). Infeksi polimikrobial sering terjadi.

Jamur adalah penyebab yang jarang dari otitis eksterna akut (10%) dan penyebab yang lebih umum
dari otitis eksterna kronis; patogen khas adalah Aspergillus (60-90%) dan spesies Candida (10-
40%).5
Manifestasi Klinis Otitis Eksterna
Nyeri hebat di
1
telinga (otalgia)
karena iritasi periosteum tepat di
bawah dermis tipis saluran telinga
bertulang, yang tidak memiliki 2
Otorrhea
subkutis

Gatal 3

4 Pembengkakan di
liang telinga
Dapat menyebabkan tuli
Eritema 5 konduktif
Diagnosis Otitis Eksterna

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


Nyeri pada telinga, gatal, keluar
cairan, penurunan pendengaran 01 02 Dapat terlihat
pembengkakan pada liang
telinga

Pemeriksaan Fungsi Uji kultur &


Pendengaran
Pemeriksaan garpu
03 04 resistensi
Untuk menentukan
tala dan audiometri tatalaksana yang
dapat ditemukan tuli sesuai
konduktif
Klasifikasi Otitis Eksterna

Otitis eksterna sirkumskripta


• Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi pembentukan
abses dari folikel rambut (yaitu, furunkel) di bagian tulang
rawan dari saluran pendengaran eksternal, sebagian besar
disebabkan oleh Staphylococcus aureus. 5
Otitis eksterna difusa
Inflamasi difus pada kulit meatus yang dapat menyebar hingga
melibatkan pinna dan lapisan epidermal membran timpani

Dua faktor yang umumnya bertanggung jawab untuk kondisi ini


adalah:

•Trauma pada kulit meatus


• Invasi oleh organisme patogen.

Trauma dapat terjadi akibat menggaruk saluran telinga dengan jepit


rambut atau korek api, instrumentasi yang tidak terampil untuk
mengeluarkan benda asing atau pembersihan saluran telinga. 5,6
Klasifikasi Otitis Eksterna

Otitis eksterna kronis


• Manifestasi otitis eksterna yang berlangsung lebih dari tiga bulan, atau lebih dari
empat serangan otitis eksterna per tahun, disebut sebagai otitis eksterna kronis.
Hal ini dapat terjadi akibat otitis eksterna akut yang tidak diobati secara adekuat. 6

Otitis eksterna maligna


• Otitis eksterna maligna (necrotizing) adalah infeksi destruktif dari saluran
pendengaran eksternal dengan perikondritis invasif dan osteomielitis dari dasar
tengkorak lateral, timbul terutama pada pria lanjut usia yang diabetes atau
imunosupresi. 6
Otomikosis

Infeksi jamur pada saluran telinga yang sering terjadi karena


Aspergillus niger, A. fumigatus atau Candida albicans

Pertumbuhan jamur sekunder juga terlihat pada pasien yang


menggunakan antibiotik topikal untuk pengobatan otitis eksterna atau
supurasi telinga tengah

Gambaran klinis otomikosis meliputi rasa gatal yang hebat, rasa tidak
nyaman atau nyeri di telinga, keluarnya cairan encer dengan bau apek
dan telinga tersumbat.6
Otomikosis

Pemeriksaan pada otomikosis dapat dilakukan dengan Preparat langsung :


skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10 % akan
tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat
ditemukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u

Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan


dieramkan pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu
berupa koloni filament berwarna putih.

Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa


dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada
permukaannya.6,7
6,7
Tatalaksana
Membersihkan 1

liang telinga
2
Antibiotik Oral
Antiseptik Topikal 3

4 Antibiotik Topikal

Kortikosteroid 5

Topikal Antijamur Topikal


6

Analgetik 7
Tatalaksana

Membersihkan Liang Telinga


Pembersihan atraumatik saluran telinga terdiri dari pembuangan
serumen dan eksudat; eksudat mungkin mengandung racun
(misalnya, Pseudomonas exotoxin A) yang menopang proses
inflamasi dan membatasi atau mencegah keberhasilan obat
topikal.5
Tatalaksana
Antibiotik Oral
Antibiotik oral diindikasikan untuk mengobati otitis eksterna akut jika pasien menderita diabetes mellitus yang tidak
terkontrol atau imunosupresi, atau jika infeksi meluas ke luar saluran telinga. Antibiotik harus diberikan yang efektif
terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus (misalnya, kuinolon). Secara optimal, antibiotik harus
disesuaikan dengan temuan kultur bakteri dan uji sensitivitas.

Antiseptik Topikal
Keuntungan dari agen antiseptik topikal adalah keberhasilannya yang berspektrum luas. Banyak sediaan mengandung
alkohol, yang merupakan desinfektan yang efektif dan, dalam konsentrasi tinggi, menghilangkan air dari jaringan
dan dengan demikian mengurangi edema. Asam asetat 2% menghambat pertumbuhan, karena sebagian besar bakteri
lebih menyukai lingkungan pH netral
Tatalaksana
Antibiotik Topikal
Tatalaksana
Antijamur
Agen antijamur tertentu dapat digunakan. Nistatin (100.000 unit/mL propilen glikol) efektif melawan Candida. Agen antijamur
spektrum luas lainnya termasuk klotrimazol dan povidon iodin. Pengobatan antijamur harus dilanjutkan selama seminggu bahkan
setelahpenyembuhan yang nyata untuk menghindari kekambuhan.

Jika gendang telinga berlubang, pengobatan antijamur sistemik harus diberikan sesuai dengan pola resistensi dan sensitivitas (misalnya,
flukonazol atau itrakonazol). 5,6

Analgetik

Pereda nyeri merupakan bagian penting dari pengobatan otitis eksterna akut. Nyeri telinga yang parah muncul karena periosteum
yang sangat sensitif dari saluran telinga yang bertulang biasanya terlibat dalam proses inflamasi. Oleh karena itu, analgesia yang
sesuai harus diberikan, misalnya dengan ibuprofen atau asetaminofen. Anestesi lokal topikal juga dapat digunakan kecuali gendang
telinga mengalami perforasi atau pemasangan tabung miringostomi. 5
Prognosis

Respon terhadap pengobatan harus diperiksa dalam 48-


72 jam. Jika tidak ada respon, kebenaran diagnosis dan
kecukupan pengobatan harus dipertimbangkan kembali
secara kritis, dan patogen penyebab harus diidentifikasi
jika memungkinkan. Faktor risiko yang diketahui harus
dihindari untuk mencegah episode infeksi lebih lanjut. 5
Daftar Pustaka
1. Pasha, R, Golub, Justin S. 2015. Otolaryngology Head & neck Surgery : Clinical Reference Guide. Fourth Edition.
Plural Publishing Inc. San Diego p. 372-373
2. Goldenberg, David 2018. Handbook of otolaryngology. – Head and neck surgery 2nd ed p. 104-2016
3. Puguh SN, HMS Wiyadi 2009. Anatomi dan fisiologi pendengaran perifer. Jurnal THT-KL.Vol.2,No.2, Mei –
Agustus 2009, hlm 76 – 85
4. Soepardi EA, Iskandar, Bashiruddin, Restuti, Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga, Hidung, Tenggorokan Kepala
Leher. Edisi keenam. Jakarta FKUI, 2012.
5. Susanne Wiegand, Prof. Dr. med., Reinhard Berner, Prof. Dr. med.,Antonius Schneider, Prof. Dr. med., Ellen
Lundershausen, Dr. med. and Andreas Dietz, Prof. Dr. med.2019. Otitis Externa Investigation and Evidence-Based
Treatment. Dtsch Arztebl Int. 2019 Mar; 116(13): 224–234.
6. Dhingra, PL, Dhingra Shruti. 2018 Disease of ear nose and throat head and neck surgery 7 th ed. Elsevier. P. 67-68
7. Lita Marlinda, Ety Aprilia. 2016. J Medula Unila, Volume 6 Nomor 1. Desember 2016, Otomikosis Auris Dekstra
pada Perenang
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai