Anda di halaman 1dari 4

WEB OF CAUTION ( WOC ) POST MIOMA UTERI

KOMPLIKASI Definisi
Mioma uteri Mioma uteri adalah tumor jinak monoklonal dari sel-
a. Perdarahan sampai terjadi sel otot polos yang ditemukan pada rahim manusia.
anemia
b. Degenerasi ganas mioma
uteri yaitu Penyebab
leiomiosarkoma.
c. Torsi atau mioma Tumor ini berasal dari sel otot yang normal, dari
bertangkaidapatmenyebab otot imatur yang ada di dalam miometrium atau
kan gangguan sirkulasi dari sel embrional pada dinding pembuluh darah
akut. uterus. Penyebab asalnya tumor mulai dari Klasifikasi mioma uteri Pemeriksaan penunjang
benih- benih multipel sangat kecil dan tersebar 1. Tes laboratorium
pada miometrium. Benih ini tumbuh sangat 2.Tes kehamilan terhadap chorioetic
Tanda dan gejala lambat tetapi progresif dalam hitungan bulan 1. Berdasarkan lokasi : cervical,
1. Perdarahan abnormal gonadetropin
dibawah pengaruh estrogen. itsmica, corporal 3. Ultrasonografi
2. Nyeri
2. Berdasarkan lapisan uterus: 4. Pielogram intravena
3. Gejala penekanan
5. Pemeriksaan darah lengkap
4. Disfungsi reproduksi mioma uteri subserosum, 6. USG
intramural, submukosum, dan 7. Rontgen
mioma servical.
Operasi

Manifestasi klinis dan penatalaksanaan Miomektomi Histerektomi


Manifestasi klinis :
Post operasi
1. Besarnya mioma uteri.
2. Lokalisasi mioma uteri
3. Perubahan perubahan pada mioma uteri
Penatalaksanaan:
1. Pengobatan konservatif : pengobatan GnRH
agonist selama 16 Minggu menghasilkan
degenerasi hialin di miometrium hingga uterus Anestesi
menjadi kecil. Terputusnya Gastrointestinal
2. Pengobatan operatif : miomektomi, jaringan integritas
histerektomi. kulit
Pengobatan penderita yang mengalami
pendarahan melalui vagina yang tidak normal:
vitamin, obat anti inflamasi, obat hormonal.
Periastalik

Mual, muntah

Anoreksia
Gangguan rasa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
nyaman kebutuhan tubuh

Nyeri akut

SLKI : Status Nutrisi

1. Porsi makanan yang dihabiskan


SLKI :kontrol nyeri
2. Nafsu makan
1. Mengenali kapan nyeri terjadi
SIKI : Manajemen nutrisi
2. Menggambarkan factor penyebab nyeri
3. Menggunakan Tindakan penurun nyeri 1. Monitor asupan makanan
tanpa analgesik 2. Sajikan makanan yang menarik
3. Ajarkan posisi duduk
SIKI : manajemen nyeri
4. Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk
1. Lakukan pengkajian komperhensif menentukan jumlah kalori dan nutrien
2. Ajarkan penggunaan teknik non yang dibutuhkan
farmakologi
3. Berikan informasi mengenai nyeri
4. Libatkan keluarga dalam penurunan nyeri

Robekan pada jaringan saraf


perifer
B OF CAUTION ( WOC ) POST SECTIO CAESAREA

Sectio Caesarea

Post Sectio Caesarea

Fisiologi nifas Psikologi nifas


Efek ansietas perdarahan Luka Insisi (taking in, taking
hold, letting go)

Penurunan Resiko kekurangan Nyeri Akut Resiko infeksi System reproduksi


Penurunan ketahanan
mortalitas usus otot cairan tubuh Perubahan psikologis
laktasi
konstipasi
Deficit perawatan Intleransi Penambahan anggota
diri aktivitas Peningkatan prolaktin baru

Sdki: 0.142 Resiko Infeksi Duktus terisi asi Kebutuhan meningkat

SLKI :L.14128 kontrol infeksi

Sdki :D0056 intoleransi aktivitas SIKI: I.14564 perawatan luka


SDKI : D0077 Nyeri akut
1. Bersihkan dengan Nacl atau
SLKI :L05047 toleransi aktivitas SLKI : L.08066 Tingkat nyeri pembersih nontoksik, sesuai
SIKI : I.12361 Dukungan kepatuhan program kebutuan
SIKI : L08238 Manajemen nyeri
2. Bersihkan jaringan nekrotik
pengobatan
3. Pasang balutan sesuai jenis
1. Identifikasi lokasi,
luka
1. Informasikan program pengobatan yang karakteristik, durasi, 4. Pertahankan Teknik sterilsaat
harus dijalani frekuensi, kualitas, melakukan perawatan luka
2. Informasikan manfaat yg akan diperoleh intensitas nyeri 5. Ganti balutn sesuai juml
selama menjalani program pengobatan 2. Identifikasi skala nyeri eksudat dan drainase
Perubahan pola peran
Asi keluar Asi tidak keluar

Ketidakefektifan menyusui

Daftar pustaka

1. SDKI
2. SLKI
3. SIKI
4. Damyaanti, ika putri,dkk,2016.
Buku ajar asuhan kebidanan
komperhensif pada ibu bersalin
dan bayi baru lahir. Yogyakarta:
deepublish

Anda mungkin juga menyukai