Disusun oleh
023021121
2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR OVARIUM
Tumor Ovarium adalah benjolan yang terdapat dalam ovarium. Tumor Ovarium padat
adalah neoplasma. Tumor ini dapat mencapai diameter 2 sampai 30 cm, dan beratnya dapat
mencapai 20 kilogram, dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata, konsistensinya
keras, terdiri dari dari jaringan ikat, jaringan kolagen dan kadang ada degerasi hialin,
warnanya merah jambu keabu-abuan. Kepadatan tumor, ada yang konsistensinya memang
betul-betul keras disebut fibroma durum; sebaliknya ada yang cukup lunak dan disebut
fibroma molle.
2. Klasifikasi
Klasifikasi tumor ovarium berdasarkan International Federation of
Ginnecology and Obstetrics 1988 (FIGO) adalah :
Stadiu Batasan
m
I Pertumbuhan tumor terbatas dalam ovarium
IA Tumor terbatas hanya di satu ovarium :
Kapsul utuh
-Kapsul sudah diinfiltrasi tumor atau kapsul pecah
Peritonium
IIC Seperti IIA atau IIB, disertai acites dan pemeriksaan cairan
peritoneum, positif sel kanker
III Tumor terbatas di dalam rongga panggul, dengan penyebaran ke
rongga perut di luar panggul, dan/atau kelenjargetah bening di
belakang rongga perut positif mengandung sel kanker
IV Terjadi penyebaran luas atau ke tempat organ yang jauh dari
rongga panggul
3. Etiologi
Tumor ovarium dapat tumbuh karena berbagai sebab antara lain karena
pertumbuhan yang abnormal dijaringan yang terdapat di tempat ovarium misalnya
pertumbuhan abnormal dari folikel ovarium, korpusluteum, sel telur atau dapat juga
karena endometriosis, kista folikel, kista tekalitein, teratomatistik benigna, kista
demoid, kista demoid, kista denokarsinoma, kista ovarium dapat juga terjadi karena
jaringan disekitar sel oleh sebab tertentu, tumbuh abnormal dan membungkus sel telur
tersebut sehingga membentuk kista (Hanifa, 2017 : 350)
4. Pathofisiologi
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan
kegagalan pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi
ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang
abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal
melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu
terbentuk kista di dalam ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita
(Bidanshop Blogspot : 2010).
5. Pathway
Tumor Ovarium
Pre Op
Post Op
Saluran
G.Sirkulasi Penekanan VU Pintu masuk pencernaan
kuman
Gangguan
Trauma Eliminasi
jaringan
Defisit Nutrisi
Nyeri Akut
Gg.mobilitas
fisik
6. Manifestasi klinik
Menurut Faisal Yatim (2015 : 32) manifestasi klinik dari tumor ovarium adalah :
a. Nyeri perut
b. Perut buncit
g. Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada waktu berjalan atau bergerak
j. Mual, muntah
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Laparoskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor
berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik
atau solid, dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas
dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam
tumor. Penggunaan foto Rontgen pada pielogram intravena dan pemasukan bubur
barium dalam kolon sudah disebut diatas.
4. Parasentetis
Telah disebut pada fungsi asites berguna untuk menentukan sebab asites.
Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei
dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.