B. ETIOLOGI
Belum ada penyebab spesifik, namun factor predisposisi terjadinyafibroadenoma mammae
adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Selain ituada beberapa faktor resiko diantaranya :
a. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
b. Menarke dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita yangmengalami
menstruasi sebelum usia 12 tahun.
c. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanitayang melahirkan
setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami Tumorpayudara.
d. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.e.Pernah mengalami radiasi
didaerah dada.
C. PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui(idiopatik). Namun,
ada faktor predisposisi yang mendukung terjadinya tumorpada payudara adalah siklus menstruasi
yang tidak teratur. Hal itu disebabkankarena pada fase luteal dalam siklus menstruasi terjadi
peningkatan kadarhormon estrogen dan penurunan kadar hormon progesteron. Sedangkan secara
fisiologisnya pada saat menstruasi hormon estrogendan progesteron meningkat dan dua hari
sebelum menstruasi berakhir hormonestrogen dan progesteron menurun. Secara normalnya,
fungsi estrogen untukperkembangan jaringan stroma pada payudara, pertumbuhan sistem
duktusyang luas, dan untuk deposit lemak pada payudara. Sedangkan progesteronberfungsi untuk
peningkatan perkembangan dari lobulus dan alveoli payudara, menyebabkan sel-sel alveolar
berproliferasi, membesar dan bersifatsekretorik. Pembesaran jaringan payudara terjadi
akibat meningkatnya kadarestrogen dan defisiensi kadar hormon progesteron dari
ketidakteraturan siklusmenstruasi. Sehingga terjadi peningkatan deposit lemak dan
perkembanganjaringan payudara. Dan juga penurunan pembentukan lobulus dan alveoli.Apabila
kejadian ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkantumor payudara (Guyten &
Hall, 1997).
Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunanmutasi
merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringanfibrosa dan jaringan epitel
dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormalsehingga akan tampak tumor yang
membentuk lobus- lobus hal inidikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang
menyebabkan selkehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan
rangsanganestrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat.
D. MANIFESTASI KLINIS
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang
tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Nyeri terkadang dirasakan
c. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
d. Ada penekanan pada jaringan sekitar
e. Ada batas yang tegas
f. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (GiantFibroadenoma)
g. Memiliki kapsul dan soliter
h. Benjolan dapat digerakkan
i. Pertumbuhannya lambat
j. Mudah diangkat dengan lokal surgery
k. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
E. FATHWAYS
F. PEMERIKSAAN PENUNJANGAN
a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
b. Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, gula daeah, enzim (alkalifosfotose, LDH),
sitologi pada cairan putting susu
c. Mammografi
Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara)dengan
menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksidini tumor payudara pada
wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertaikeluhan. Keluhan seperti adanya benjolan
pada payudara, cairan yangtidak normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada
payudara(sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeriyang
ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual).
d. Biopsi
Biopsi bedah dilakukan dibawah anastesi lokal. Biopsi mencakupeksisi lesi dan
mengirimkannya ke laboraturium untuk dilakukanpemeriksaan patologis.Bila ukuran
tumor tidak terlalu besar, maka semua benjolan diangkatdengan cara operasi yang dilakukan
dalam pembiusan total, disebut biopsieksisi. Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil
sampel dari benjolanyang ada, disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi, jaringan
tumordikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi (PA) untuk penentuan tumorjinak atau
ganas (kanker). Bila hasil PA jinak maka dengan pengangkatantumor berarti pengobatan
sudah selesai. Namun bila hasilnya adalahkanker , harus dilanjutkan oleh operasi
kedua yaitu dengan tindakan bedah kuratif yaitu mastektomi radikal (pengangkatan
payudara dengan sebagianbesar kulitnya, m.pektoralis mayor dan minor, serta semua
kelenjar ketiaksekaligus).
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Insisi permukaan, dilakukan pada tumor dengan ukuran lebih besar dari 5 cm.
b. Eksisi tumor dengan anastesi lokal ataupun umum. Ini dilakukan untuktumor yang
berukuran < 5 cm. selanjutnya specimen operasi periksa potologis. Bila penderitanya
muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat dibuatdengan aspurasi jarum halus bila penderita
tidak menginginkan biopsidengan eksisi. Fibroadenoma yang lebih besar dari 3 cm harus
diangkatkarena dapat menyebabkan nyeri dan tumbuh terus.
H. KOMPLIKASI
Tumor mammae bisa berkembang menjadi kanker mammae jika tidakmendapatkan
penanganan yang baik. Kemudian Ca mammae dapatbermetastase ke jaringan sekitar
melalui saluran limfe (limfogen) menuju keparu,pleura, tulang dan hati
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan penyakit(kompressiatau dekstruksi, jaringan saraf, infiltrasi
syaraf, atau suplai vaskulernya,obtruksi jaringan syaraf inflamasi dan adanya penekanan
masa tumor.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi,peningkatan
energi (status hipermetabolik) kebutuhan psikologis atauemosional berlebihan dan
perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan : kemoterapi
c. Kerusakan intergritas kulit / jaringan berhubungan dengan Penurunanimunologis,
Penurunan status nutrisi, anemia
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall (2005), Buku saku diagnosa keperawatan dan dokumentasi, edisi 4,
Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (2006), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa “ Arjono” Penerbit
Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2008), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih Bahasa
Monica Ester, Jakarta, EGC
Daniell Jane Charette (2006), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa
Imade Kariasa, Jakarta, EGC.
Nurarif, Amin Huda., Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi. Yogyakarta: Mediaction
Publishing.
Sylvia, Prince. 2006. Patofisiologi Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC
Theodore R. Schrock, M. D (2007), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med Adji
Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran Jakarta, EGC