Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

FIBROADENOMA MAMMAE ( FAM )


A. DEFENISI

Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhanyang meliputi


kelenjar dan stroma jaringan ikat (Brunner & Suddath, 2001)

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yangbersimpai jelas,


berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapatdigerakkan. Fibroadenoma
mammae umumnya dikenal dengan tumormammae.

Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembangdengan tidak


terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebutdapat menyerang jaringan sekitar
dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulanbesar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut
tumor atau benjolan. Akantetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya
yang tidakmenyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumoryang
dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitardisebut kanker
atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan padapayudara dapat membentuk
kanker, biasanya timbul pada saluran ataukelenjar susu (www.pitapink.com, situs
resmi Yayasan Kanker PayudaraJakarta, diakses tanggal 8 Desember 2016).

B. ETIOLOGI
Belum ada penyebab spesifik, namun factor predisposisi terjadinyafibroadenoma mammae
adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Selain ituada beberapa faktor resiko diantaranya :
a. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
b. Menarke dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita yangmengalami
menstruasi sebelum usia 12 tahun.
c. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanitayang melahirkan
setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami Tumorpayudara.
d. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.e.Pernah mengalami radiasi
didaerah dada.
C. PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui(idiopatik). Namun,
ada faktor predisposisi yang mendukung terjadinya tumorpada payudara adalah siklus menstruasi
yang tidak teratur. Hal itu disebabkankarena pada fase luteal dalam siklus menstruasi terjadi
peningkatan kadarhormon estrogen dan penurunan kadar hormon progesteron. Sedangkan secara
fisiologisnya pada saat menstruasi hormon estrogendan progesteron meningkat dan dua hari
sebelum menstruasi berakhir hormonestrogen dan progesteron menurun. Secara normalnya,
fungsi estrogen untukperkembangan jaringan stroma pada payudara, pertumbuhan sistem
duktusyang luas, dan untuk deposit lemak pada payudara. Sedangkan progesteronberfungsi untuk
peningkatan perkembangan dari lobulus dan alveoli payudara, menyebabkan sel-sel alveolar
berproliferasi, membesar dan bersifatsekretorik. Pembesaran jaringan payudara terjadi
akibat meningkatnya kadarestrogen dan defisiensi kadar hormon progesteron dari
ketidakteraturan siklusmenstruasi. Sehingga terjadi peningkatan deposit lemak dan
perkembanganjaringan payudara. Dan juga penurunan pembentukan lobulus dan alveoli.Apabila
kejadian ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkantumor payudara (Guyten &
Hall, 1997).
Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunanmutasi
merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringanfibrosa dan jaringan epitel
dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormalsehingga akan tampak tumor yang
membentuk lobus- lobus hal inidikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang
menyebabkan selkehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan
rangsanganestrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat.

D. MANIFESTASI KLINIS
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang
tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Nyeri terkadang dirasakan
c. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
d. Ada penekanan pada jaringan sekitar
e. Ada batas yang tegas
f. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (GiantFibroadenoma)
g. Memiliki kapsul dan soliter
h. Benjolan dapat digerakkan
i. Pertumbuhannya lambat
j. Mudah diangkat dengan lokal surgery
k. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

E. FATHWAYS

F. PEMERIKSAAN PENUNJANGAN
a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
b. Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, gula daeah, enzim (alkalifosfotose, LDH),
sitologi pada cairan putting susu
c. Mammografi
Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara)dengan
menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksidini tumor payudara pada
wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertaikeluhan. Keluhan seperti adanya benjolan
pada payudara, cairan yangtidak normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada
payudara(sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeriyang
ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual).
d. Biopsi
Biopsi bedah dilakukan dibawah anastesi lokal. Biopsi mencakupeksisi lesi dan
mengirimkannya ke laboraturium untuk dilakukanpemeriksaan patologis.Bila ukuran
tumor tidak terlalu besar, maka semua benjolan diangkatdengan cara operasi yang dilakukan
dalam pembiusan total, disebut biopsieksisi. Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil
sampel dari benjolanyang ada, disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi, jaringan
tumordikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi (PA) untuk penentuan tumorjinak atau
ganas (kanker). Bila hasil PA jinak maka dengan pengangkatantumor berarti pengobatan
sudah selesai. Namun bila hasilnya adalahkanker , harus dilanjutkan oleh operasi
kedua yaitu dengan tindakan bedah kuratif yaitu mastektomi radikal (pengangkatan
payudara dengan sebagianbesar kulitnya, m.pektoralis mayor dan minor, serta semua
kelenjar ketiaksekaligus).

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Insisi permukaan, dilakukan pada tumor dengan ukuran lebih besar dari 5 cm.
b. Eksisi tumor dengan anastesi lokal ataupun umum. Ini dilakukan untuktumor yang
berukuran < 5 cm. selanjutnya specimen operasi periksa potologis. Bila penderitanya
muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat dibuatdengan aspurasi jarum halus bila penderita
tidak menginginkan biopsidengan eksisi. Fibroadenoma yang lebih besar dari 3 cm harus
diangkatkarena dapat menyebabkan nyeri dan tumbuh terus.

H. KOMPLIKASI
Tumor mammae bisa berkembang menjadi kanker mammae jika tidakmendapatkan
penanganan yang baik. Kemudian Ca mammae dapatbermetastase ke jaringan sekitar
melalui saluran limfe (limfogen) menuju keparu,pleura, tulang dan hati

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan penyakit(kompressiatau dekstruksi, jaringan saraf, infiltrasi
syaraf, atau suplai vaskulernya,obtruksi jaringan syaraf inflamasi dan adanya penekanan
masa tumor.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi,peningkatan
energi (status hipermetabolik) kebutuhan psikologis atauemosional berlebihan dan
perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan : kemoterapi
c. Kerusakan intergritas kulit / jaringan berhubungan dengan Penurunanimunologis,
Penurunan status nutrisi, anemia

J. INTERVENSI KEPERAWATAN

Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tinfakan  Lakukan pengkajian


penyakit(kompressiatau keperawatan selama …. nyeri secara
dekstruksi, jaringan saraf, Pasien tidak mengalami komprehensif termasuk
infiltrasi syaraf, atau suplai nyeri, dengan kriteria hasil: lokasi, karakteristik,
vaskulernya,obtruksi  Mampu mengontrol durasi, frekuensi,
jaringan syaraf inflamasi dan nyeri (tahu penyebab kualitas dan faktor
adanya penekanan masa nyeri, mampu presipitasi
tumor. menggunakan tehnik  Observasi reaksi
nonfarmakologi untuk nonverbal dari
mengurangi nyeri, ketidaknyamanan
mencari bantuan)  Bantu pasien dan
 Melaporkan bahwa keluarga untuk mencari
nyeri berkurang dengan dan menemukan
menggunakan dukungan
manajemen nyeri  Kontrol lingkungan yang
 Mampu mengenali dapat mempengaruhi
nyeri (skala, intensitas, nyeri seperti suhu
frekuensi dan tanda ruangan, pencahayaan
nyeri) dan kebisingan
 Menyatakan rasa  Kurangi faktor
nyaman setelah nyeri presipitasi nyeri
berkurang  Kaji tipe dan sumber
 Tanda vital dalam nyeri untuk menentukan
rentang normal intervensi
 Tidak mengalami  Ajarkan tentang teknik
gangguan tidur non farmakologi: napas
dala, relaksasi, distraksi,
kompres hangat/ dingin
 Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri:
……...
 Tingkatkan istirahat
 Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
 Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan  Observasi adanya
berhubungan dengan keperawatan selama …. pembatasan klien dalam
penurunan produksi Pasien bertoleransi terhadap
energi,peningkatan energi aktivitas dengan Kriteria melakukan aktivitas
(status hipermetabolik) Hasil :  Kaji adanya faktor yang
kebutuhan psikologis  Berpartisipasi dalam menyebabkan kelelahan
atauemosional berlebihan aktivitas fisik tanpa  Monitor nutrisi dan
dan perubahan kimia tubuh: disertai peningkatan sumber energi yang
efek samping obat-obatan : tekanan darah, nadi dan adekuat
kemoterapi RR  Monitor pasien akan
 Mampu melakukan adanya kelelahan fisik
aktivitas sehari hari dan emosi secara
(ADLs) secara mandiri berlebihan
 Keseimbangan aktivitas  Monitor respon
dan istirahat kardivaskuler terhadap
aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
 Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
 Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan progran
terapi yang tepat.
 Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan
 Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan social
 Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan
alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
 Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu Luang
 Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
 Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
 Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan spiritua
Kerusakan intergritas kulit Wound Healing : primer  Anjurkan pasien untuk
/ jaringan berhubungan dan sekunder menggunakan pakaian
dengan Setelah dilakukan tindakan yang longgar
Penurunanimunologis, keperawatan selama…..  Hindari kerutan pada
Penurunan status nutrisi, kerusakan integritas kulit tempat tidur
anemia pasien teratasi dengan  Jaga kebersihan kulit
kriteria hasil: agar tetap bersih dan
 Integritas kulit yang kering
baik bisa dipertahankan  Mobilisasi pasien (ubah
(sensasi, elastisitas, posisi pasien) setiap dua
temperatur, hidrasi, jam sekali
pigmentasi)  Monitor kulit akan
 Tidak ada luka/lesi pada adanya kemerahan
kulit  Oleskan lotion atau
 Perfusi jaringan baik minyak/baby oil pada
 Menunjukkan derah yang tertekan
pemahaman dalam  Monitor aktivitas dan
proses perbaikan kulit mobilisasi pasien
dan mencegah  Monitor status nutrisi
terjadinya sedera pasien
berulang  Memandikan pasien
 Mampu melindungi dengan sabun dan air
kulit dan hangat
mempertahankan  Kaji lingkungan dan
kelembaban kulit dan peralatan yang
perawatan alami menyebabkan tekanan
 Menunjukkan  Observasi luka : lokasi,
terjadinya proses dimensi, kedalaman
penyembuhan luka luka, karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik, tanda-
tanda infeksi lokal,
formasi traktus
 Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
 Kolaburasi ahli gizi
pemberian diae TKTP,
vitamin
 Cegah kontaminasi feses
dan urin
 Lakukan tehnik
perawatan luka dengan
steril
 Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall (2005), Buku saku diagnosa keperawatan dan dokumentasi, edisi 4,
Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (2006), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa “ Arjono” Penerbit
Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2008), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih Bahasa
Monica Ester, Jakarta, EGC
Daniell Jane Charette (2006), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa
Imade Kariasa, Jakarta, EGC.
Nurarif, Amin Huda., Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi. Yogyakarta: Mediaction
Publishing.
Sylvia, Prince. 2006. Patofisiologi Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC
Theodore R. Schrock, M. D (2007), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med Adji
Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai