II. PATOLOGI
Berdasarkan teori genitoblast (sel nest) Meyer dan de Snoo dan rangsangan terus-menerus setiap
bulan dari estrogen, maka pertumbuhan mioma uteri menjadi :
1. Berlapis seperti bawang
2. Lokalisasi bervariasi
a. Subserosa
Di bawah lapisan peritonium
Dapat bertangkai dan melayang dalam kavum abdomen
b. Intramural
Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot
rahim dominan)
c. Submukosa
Di bawah lapisan dalam rahim
Memperluas permukaan ruangan rahim
Bertangkai dan dapat dikeluarkan melalui kanalis servikalis
d. Servikal mioma
Tumbuh di daerah serviks uteri
III. TANDA DAN GEJALA
Gejala klinik mioma uteri adalah :
1. Perdarahan tidak normal
Hipermenorea, perdarahan banyak saat menstruasi, karena :
Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi
Gangguan kontraksi otot rahim
Perdarahan berkepanjangan
Akibat perdarahan, penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat
lelah, dan mudah terjadi infeksi.
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran mio uteri dapat terjadi :
Terasa berat di abdomen bagian bawah
Sukar miksi atau defekasi
Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf
3. Ganguan pertumbuhann dan perkembangann kehamilan
Kehamilan dengan disertai mioma uteeri menimbulkann proses saling mempengaruhi :
Kehamilan dapat mengalami keguguran
Persalinan prematuritas
Gangguan saat proses persalinan
Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas
Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
IV. DIAGNOSIS
Secara sederhana, kemungkinan mioma uteri dapat diperkirakan dengan memperhatikan gejala
klinik, yaitu perdarahan menstruasi yang tidak normal. Terdapat gangguan miksi atau buang air
besar, dan terasa nyeri terutama saat menstruasi.
Pada pemeriksaan dalam, dapat teraba tumor padat pada abdomen bagian bawah dan
pergerakan tumor terbatas.
V. PENATALAKSANAAN
Pada umumya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan, demikian
pula tidak dilakukan abortus provokatus. Apabila terjadi degenerasi merah pada mioma dengan
gejala-gejala tersebut di atas, biasanya sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan
yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Antibiotik tidak banyak gunanya karena
proses peradangannya bersifat suci hama. Akan tetapi, bila dianggap perlu, dapat dilakukan
laparatomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu
perut dibuka. Apabila mioma menghalang-halangi lahirnya janin, harus dilakukan sectio
caesaria. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali apabila timbul gejala-gejala akut yang
membahayakan. Pengangkatannya dilakukan secepatnya setelah 3 bulan; akan tetapi pada saat
itu mioma sudah sedemikian mengecil sehingga tidak memerlukan pembedahan.
VI. KOMPLIKASI
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan :
1. Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama pada mioma uteri submukosum
2. Kemungkinan abortus bertambah
3. Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak subserus
4. Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di serviks
5. Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam dinding rahim atau
apabila terdapat banyak mioma
6. Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan intramural
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri :
1. Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema, terutama
dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4
bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
2. Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat beruah bentuk, dan mudah
terjadi gangguan sirkulasi di dalamnya sehingga terjadi perrdarahan dan nekrosis,
terutama di tengah-tengah tumor. Tumor tampak merah (degenerasi merah) atau
tampak seperti daging (degenerasi karnosa). Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri di
perut yang disertai gejala-gejala rangsangan peritonium daan gejala-gejala
peradangaan, walau pun peradangan dalam hal ini bersifat suci hama (steril). Lebih
sering lagi komplikasi ini terjadi dalam masa nifas karena sirkulasi dalam tumor
mengurang akibat perubahan-perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita setelah bayi
lahir.
3. Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami perputaran tangkai
akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan
gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran klinik perut yang
mendadak (acute abdomen)
RENCANA KEPERAWATAN
Pemberian Analgetik
- Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,dan keparahan
sebelum pengobatan
- Berikan obat dengan prinsip 5
benar
- Cek riwayat alergi obat
- Libatkan pasien dalam pemilhan
analgetik yang akan digunakan
- Pilih analgetik secara tepat
/kombinasi lebih dari satu analgetik
jika telah diresepkan
- Tentukan pilihan analgetik
(narkotik, non narkotik, NSAID)
berdasarkan tipe dan keparahan
nyeri
- Monitor tanda-tanda vital,
sebelum dan sesuadah pemberian
analgetik
- Monitor reaksi obat dan
efeksamping obat
- Dokumentasikan respon setelah
pemberian analgetik dan efek
sampingnya
- Lakukan tindakan-tindakan
untuk menurunkan efek analgetik
(konstipasi/iritasi lambung)
Manajemen Lingkungan:
Kenyamanan
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal hal yang
menyebabkan ketidaknyamanan
pasien sepeti pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur ruangan
yang paling nyaman
- Hindari penyinaran langsung
dengan mata
- Sediakan lingkungan yang
tenang
- Perhatikan hygiene pasien untuk
menjaga kenyamanan
- Atur posisi pasien yang membuat
nyaman