Anda di halaman 1dari 21

Adenomiosis

Olivia Bernadi 112018103


Kondisi dimana lapisan bagian dalam dari uterus (endometrium)
Definisi
menembus dinding otot uterus (miometrium)

Terjadi pembesaran uterus yang disebabkan oleh endometrium ektopik


yang terletak jauh di dalam miometrium. Ini dapat tersebar di seluruh
miometrium atau mereka dapat membentuk koleksi fokus nodul yang
berhimpun dengan adenomiosis fokal psudocapsule

Diffuse Adenomyosis Focal Adenomyosis

(endometrium membentuk koleksi


(endometrium ektopik tersebar fokal nodular berbatas jelas
pada seluruh miometrium)
dengan pseudokapsul)
Schematic representation and sagittal T2 weighted MR images of normal post pubertal uterus (a), diffuse adenomyosis (b) and
focal adenomyosis (c). a) the endometrium is homogeneously hyperintense, the thin junctional zone has low signal intensity and
the outer myometrium has intermediate signal intensity; b) and c) adenomyotic uterus with hypointense diffuse and focal
broadening of the junctional zone respectively.
References: Department of Radiology, Hospital da Luz, Lisbon, Portuga
Biasanya terjadi pembesaran uterus global dengan permukaan
Patofisiologi halus dan regular, tekstur uterus yang lebih lembut dan
miometrium yang menjadi kemerahan.

Fokal-fokal ektopik kelenjar dan stroma yang di temukan di


dimiometrium berasal dari lapisan basalis karena sel-sel ini tidak
melalui fase proliferatif dan sekretoris saat siklus menstruasi.

Mekanisme terjadinya invaginasi endometrium ke miometrium


Etiologi masih belum diketahui, namun diduga karena
• miometrium yang melemah karena kehamilan, operasi atau
penurunan aktivitas imun pada permukaan endometrial-
miometrial
• Pengaruh esterogen & progesteron yang menyebabkan
terjadinya adenomiosis pada usia reproduktif dan berlanjut
sampai setelah menopause
• Degradasi dan rekonstruksi matrix ekstraselular
• Metaplasia dari pluripotent mullerian tissue

• Terkait dengan patologi lain yang dipengaruhi sitokrom P450


aromatase dan kadar esterogen tinggi pada jaringan yaitu
leiomyoma, endometriosis dan endometrial cancer
• Paritas (90% terjadi pada wanita yang telah hamil beberapa kali)
• Usia (80% terjadi pada wanita usia 40-50 tahun)
Faktor
• Prevalensi lebih tinggi pada wanita yang mengkonsumsi selective
resiko
esterogen receptor modulator tamoxifen

• Menoragia – perdarahan abnormal yang banyak saat


menstruasi
• Dismenorea – nyeri pada saat menstruasi (mungkin karna
prostaglandin yang meningkat)
Gejala Klinis • Metrorrhagia – Perdarahan intermenstrual
• Dyspareunia
• Subfertilitas
• Pada pem dalam dijumpai rahim membesar merata
• Rahim biasanya nyeri tekan dan sedikit lunak bila dilakukan
pemeriksaan bimanual sebelum prahaid (tanda Halban)

• Pemeriksaan histologis
Pemeriksaan • USG khususnya transvaginal
Penunjang • MRI
• Pemeriksaan Patologi Anatomi
Differential Diagnosis
Chronic
Leiomyoma Endometrial Pelvic
Endometriosis
Or uterine mioma cancer Inflammatory
Or fibroid
Disease

Adanya jaringan
Neoplasma otot polos Kanker yang Infeksi pada organ
dan stroma uterus
yang jinak dari terbentuk pada reproduksi bagian
diluar lokasi yang
miometrium jaringan uterus atas
seharusnya
Pemeriksaan Histologis Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan dalam

Dapat dijumapi rahim


Sebagian menunjukkan membesar secara merata.
Pulau-pulau endometrium Nyeri tekan rahim dan pada
pertumbuhan endometrium
yang tersebar di dalam pemeriksaan bimanual
menyambung ke dalam fokus
miometrium sebelum pra haid sedikit lunak
adenomiosis
(Tanda Halban)

Pemeriksaan Patologi
Pemeriksaan MRI Pemeriksaan USG
Anatomi

Uterus membesar secara difus *diagnosis pasti


dan gambaran penebalan
Spesimen didapat dari hasil
dinding rahim terutama pada histerectomi. Ditemukan adanya
bagian posterior dengan pulau-pulau endometrium yang
fokus-fokus ekogenik, rongga tersebar dalam miometrium.
Penebalan dinding endometriosis eksentrik, Konsistensi uterus keras dan tidak
miometrium yang difus adanya penyebaran dengan beraturan pada potongan
permukaan terlihat cembung dan
gambaran hiperekoik,
mengeluarkan serum, jaringan
kantung-kantung kistik 5-7mm berpola trabekula atau gambaran
yang menyebar menyerupai kumparan dengan isi cairan kuning
gambaran sarang lebah kecoklatan atau darah
Tatalaksana

Pemberian hormonal GnRH


Suntikan progesteron
agonis
Seperti suntikan KB,
Diberikan selama 6 bulan,
dapat membantu mengurangi
bersifat sementara, akan
nyeri dan perdarahan
kambuh

Penggunaan IUD yang


mengandung progesteron
Aromatase inhibitor
Mengurangi dismenorea dan
Menghambat enzim
menoragia
aromatase yang menghasilkan Histerektomi
(seperti Mirena yang
estrogen seperti anastrazole
mengandung levonorgestrel
dan letrozole
yang di lepas secara perlahan
kedalam rongga rahim)
Subject
Nama : Ny. S
T/tgl Lahir : Tanjung Baru, 1 Juni 1973
Usia : 45 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Alamat : Jl. Perwira 2 Lk. 2 Tanjung Baru BL

• Keluhan Utama: Pasien datang dengan keluhan perdarahan disertai nyeri


perut bagian bawah
• Keluhan Tambahan: Pusing yang tidak hilang setelah minum obat
• Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang dengan keluhan perdarahan yang
tidak berhenti sejak 2 minggu SMRS. Demam (-), pasien mengatakan
perdarahan sempat membaik 2-3 hari SMRS namun pagi ini perdarahan
kembali menjadi sangat banyak
Subject
• Riwayat Penyakit Dahulu: Ibu mengatakan sering pingsan saat masih sekolah.
Ada riwayat penyakit darah rendah.
• Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis,
alergi, asma atau penyakit serupa keluhan pasien sekaranhdalam keluarga.

• Riwayat Haid
– Haid pertama : 14 tahun – Panjang Siklus : 28 hari
– Siklus : teratur – Jumlah darah : 5 softex per hari
– Lamanya : 5 hari – Ada nyeri haid
– HPHT : ibu tidak ingat – TP :-

– Tidak ada riwayat infertilitas – Riwayat Obstetrik: -


– Riwayat memakai KB (-)
– Kondisi social ekonomi dan psikologis
tidak terganggu
Object
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• TD : 110/70, N: 96x, RR: 24x, S: 36.0C
• TB/BB : belum diukur
• Keadaan Gizi : terlihat kurang baik
• Kepala : dalam batas normal
• Dada : dalam batas normal
• Jantung : dalam batas normal
• Paru : dalam batas normal
• Perut : Striae - , Linea Nigra -
• Ekstremitas : dalam batas normal

• Status Genitalis Eksterna : Tidak dilakukan


• Pertumbuhan Rambut : Tidak dilakukan
• Payudara : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Obstetri : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Spekulum : tidak dilakukan
• Pemeriksaan Bimanual/VT/RT : tidak dilakukan
Hasil Laboratorium

Nilai Rujukan 16 Maret 18 Maret 19 Maret 5 April 6 April


dan satuan 2019 2019 2019 2019 2019
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.0-15.0 g/dL 4.6 10.0 9.2 7.0 9.2
Hematokrit 35-47 % 18 34 31 24 31
Eritrosit 3.6-5.8 juta/μL 2.96 4.82 4.40 2.97 3.86
Trombosit 150-450 ribu/mm3 441 407 371 481 453
Lekosit 4400-11300/mm3 9,730 8,880 9,110 12,850 10.710
Hitung jenis lekosit
Basofil 0.1-1% 1 1 1 1 1
Eosinofil 1-6 % 3 2 6 3 5
Batang 3-5 % 0 0 0 0 0
Segmen 40-70 % 61 65 65 77 69
Limfosit 30-45 % 27 22 16 12 16
Monosit 2-10 % 8 10 12 7 9
Index eritrosit
MCV 80-100 fL 60.5 71.0 70.7 79.5 80.1
MCH 26-34 pg 15.5 20.7 20.9 23.6 23.8
MCHC 32-36 % 25.7 29.2 29.6 29.7 29.8
MPV 7.2-11.1 fL 9.1 9.9 10.1 9.4 9.6
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
AST (SGOT) <31 U/L 37°C 15
ALT (SGPT) <33 U/L 37°C 10
Fungsi Ginjal
Ureum 15-50 mg/dL 17.9
Blood Urea Nitrogen (BUN) 7-23.4 mg/dL 8.00
Kreatinin 0.51-0.95 mg/dL 0.62
Karbohidrat
Glukosa Rapid Sewaktu <150 mg/dL 105
URINE
Tes Kehamilan Negatif
Hasil Laboratorium

Nilai Rujukan 11 April


dan satuan 2019
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.0-15.0 g/dL 11.9
Hematokrit 35-47 % 40
Eritrosit 3.6-5.8 juta/μL 4.92
Trombosit 150-450 ribu/mm3 438
Lekosit 4400-11300/mm3 9,540
Hitung jenis lekosit
Basofil 0.1-1% 1
Eosinofil 1-6 % 6
Batang 3-5 % 0
Segmen 40-70 % 60
Limfosit 30-45 % 24
Monosit 2-10 % 9
Index eritrosit
MCV 80-100 fL 80.5
MCH 26-34 pg 24.2
MCHC 32-36 % 30.1
MPV 7.2-11.1 fL 9.1
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
AST (SGOT) <31 U/L 37°C 18
ALT (SGPT) <33 U/L 37°C 30
Fungsi Ginjal
Ureum 15-50 mg/dL 21.4
Blood Urea Nitrogen (BUN) 7-23.4 mg/dL 10.00
Kreatinin 0.51-0.95 mg/dL 0.71
Karbohidrat
Glukosa Rapid Sewaktu <150 mg/dL 150
Sodium + Potassium
Natrium (Na) 136-146mEq/L 138
Kalium (K) 3.5-5.0 mEq/L 4.1
Analisa Seorang ibu dengan keluhan perdarahan disertai nyeri perut bagian
bawah, pusing melayang sejak pagi SMRS. Pada pemeriksaan fisik,
Uraian didapatkan TD: 110/70, Nadi: 82x/menit, RR 24x dan suhu 36oC. Pada
Masalah pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10.

Masalah Adenomiosis dengan anemia


Rencana Edukasi
• Edukasi mengenai perawatan luka operasi dan bed rest terlebih
dahulu
• Makan makanan tinggi zat besi spt hati, daging merah, sayuran hijau,
serta vitamin C (meningkatkan penyerapan Fe)
• Penjelasan mengenai tidakadanya kemungkinan untuk memiliki
keturunan lagi kepada ibu dan keluarga agar keluarga dapat
memberi dukungan dan menguatkan ibu
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam

Adenomiosis merupakan suatu penyakit yang progresif selama masa


reproduksi dan akan mengalami regresi bila memasuki masa menopause.
Tidak memiliki kecenderungan menjadi ganas
Komplikasi

• Anemia
• Mengganggu kualitas hidup & aktivitas akibat nyeri
dan perdarahan menstruasi yang banyak
• Shock

Anda mungkin juga menyukai