Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Karina Dwi Erdiani

Pembimbing : dr. Bambang W, Sp.OG

Referat
Endometriosis
Latar belakang..
Endometriosis mempengaruhi wanita-wanita
pada tahun-tahun reproduktifnya. Kelaziman
yang tepat dari endometriosis tidak diketahui,
karena banyak wanita mungkin mempunyai
kondisi ini dan tidak mempunyai gejala-gejala.

Endometriosis merupakan kelainan ginekologi


benigna yang sangat mengganggu kesehatan
wanita. Dampak psikologis dari rasa nyeri
hebat yang terjadi semakin bertambah akibat
dampak penyakit ini terhadap fertilitas pasien.
Klasifikasi..
Menurut topografi :

Endometriosis Interna Adenomiosis.


Endometriosis Eksterna true endometriosis

Menurut letak :
Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang
letaknya di dalam uterus.
Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang
letaknya di dinding belakang uterus, di bagian luar tuba
dan di ovarium.
Endometriosis genetalia eksterna, yaitu endometriosis
yang letaknya di pelvio peritonium dan di kavum douglas,
rekto sigmoid, kandung kencing
Definisi..

Adenomiosis adalah Endometriosis yaitu


terdapatnya kelenjar-
invasi jaringan kelenjar dan stroma
endometrium endometrium pada tempat-
kedalam miometrium tempat di luar rongga
rahim.
Penyebab..

1. Penyebaran 6. Teori Induksi


Hematogen 7. Teri Invaginasi
2. Penyebaran 8. Predisposisi
Limfatik/Limfatogen Genetik
3. Diseminasi Iatrogenik 9. Teori
4. Sisa Sel Embrionik Lingkungan
5. Metaplasia selomik 10. Teori Hormonal
Angka kejadian..
Dalam populasi umum endometriosis
terjadi pada 7-10% wanita.
Karena sebuah penyakit yang estrogen
dependent, hanya terjadi pada wanita
dalam masa usia reproduksi.
Terdapat faktor hubungan keluarga
dimana kejadian endometriosis 10 kali
lipat lebih besar pada hubungan
keluarga derajat pertama (Cramer,
1987).
Faktor resiko..
Wanita yang ibu atau saudara
perempuannya pernah menderita
endometriosis
Memiliki siklus menstruasi kurang
atau lebih dari 27 hari
Menarke (menstruasi yang pertama)
terjadi pada usia relative muda (< 11
tahun)
Masa menstruasi berlangsung
selama 7 hari atau lebih
Orgasme saat menstruasi
Gejala klinik
Dismenorea
Dispareunia
Nyeri waktu defekasi
Poli- dan hipermenorea
Infertilitas
endometrosis
Lokasi yg sering ovarium kista2 biru kecil sd kista besar
berisi darah tua spt coklat (kista coklat)
Darah tua dpt keluar sdkt2 krn luka pd dinding kista
perlekatan permukaan ovarium dgn uterus, sigmoid & dinding
pelvis
Kista kdg mengalir banyak ke rongga peritoneum acute
abdomen
adenomiosis
Pada adenomiosis, pembesraan uterus umumnya difus
Didapat penebalan dinding uterus, dengan dinding posterior
biasanya lebih tebal
Uterus umumnya berbentuk simetrik dengan konsistensi
padat, dan tidak menjadi lebih besar dari tinju atau uterus
gravidus 12 minggu
Sering tdpt bersama dgn mioma uteri
Gambaran Mikroskopis
Endometriosis

Kelenjar2 & stroma endometrium


Perdarahan bekas & baru (eritrosit, hemosiderin)
Terdapat sel2 radang & jaringan ikat

Gambaran
Mikroskopis
Adenomiosis

Terdapat pulau2 jrgn endometrium di tgh2 otot


uterus
Dpt ditemukan kista2 kecil berisi darah tua
Kdg kelenjar endometrium menunjukkan
hiperplasia kistik, kdg terdapat sel atipik, namun
Diagnosis..
apabila pada wanita berumur sekitar 40 tahun
Adenomiosis
dengan banyak anak
keluhan menoragia dan dismenorea makin
menjadi
dan ditemukan uterus yang membesar simetrik
dan berkonsistensi padat
Endometriosis
Diagnosis endometriosis dibuat biasanya atas
dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik,
dipastikan dengan pemeriksaan laparoskopi
Pada endometriosis yang ditemukan pada
lokasi seperti forniks vaginae posterior,
perineum parut laparotomi, dan sebagainya,
biopsy dapat memberi kepastian mengenai
Penanganan..
Pada wanita yang berumur lanjut
Adenomiosis Histerektomi.
Terapi hormonal tidak banyak gunanya.
Pada wanita menopause yang tidak boleh
dioperasi, - penyinaran dengan sinar Roentgen
dapat dipertimbangkan.

Endometriosis
Pencegahan
Observasi dan Pemberian Analgetika
Pengobatan Hormonal
Pengobatan dengan Pembedahan
Pengobatan dengan radiasi
Dampak dari endometriosis
No Sistem Jenis Gangguan

1 Fungsi koitus Dyspareunia (menurunkan


frekuensi senggama)

2 Fungsi sperma Inaktivasi sperma

Fagositosis sperma oleh


makrofag

3 Fungsi tuba falopii Kerusakan fimbriae

Penurunan motilitas tuba akibat


prostaglandin

4 Fungsi ovarium Anovulasi

Pelepasan gonadotropin yang


terganggu
Komplikasi
Adenomiosis
Anemia kronis
Perubahan keganasan menjadi adenokarsinoma
primer

Endometriosis
Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal
Torsi ovarim atau ruptur ovarium sehingga terjadi
peritonitis
Catamenial seizure atau pneumotoraks
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai