Anda di halaman 1dari 21

Konsep dasar presisi dan akurasi

pengukuran antropometri
Pengertian presisi

Presisi adalah kemampuan mengukur subjek yang sama secara


berulang-ulang dengan kesalahan yang minimum. Presisi
menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada pengukuran.
Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama
lain, yaitu ketika pengukuran berkerumun bersama-sama.
Pengertian akurasi

Sedangkan akurasi adalah kemampuan untuk mendapatkan hasil


yang sedekat mungkin dengan hasil yang diperoleh penyedia. Akurasi
mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama
dengan membandingkannya terhadap nilai absolut.
Ilustasi presisi dan akurasi
Perbedaan presisi dan akurasi
 
Akurasi Presisi
Akurasi mengacu pada level Presisi mengartikan level
Pengertian
kesepakatan antara keberagaman yang terletak
pengukuran actual dan pada nilai beberapa
pengukuran absolut pengukuran dari factor yang
sama
Menggambarkan Seberapa dekat hasil dengan Seberapa dekat hasil dengan
nilai standart yang lain
Derajat Derajat kecocokan Derajat reprodusibilitas

Faktor Faktor tunggal Banyak faktor

Pengukuran dari Perkiraan statikal Keberagaman statistikal

Terkait dengan Kesalahan sistematik Kesalahan acak


Penyebab kesalahan dalam pengukuran
1. Ketika melakukan pengukuran tinggi badan tidak
memperhatikan posisi orang yang diukur, misalnya
belakang kepala, punggung,pinggul dan tumit harus
menempel didinding.
2. Selain itu, kesalahan juga terjadi jika petugas tidak
memperhatikan situasi ketika anak diukur, contohnya
anak menggunakan sandal atau sepatu.
Penyebab kesalahan dalam pengukuran

3. Ketika melakukan penimbangan berat badan, skala


timbangan belum berada di titik nol, dacin belum dalam
keadaan seimbang atau dacin tidak berdiri tegak lurus.
4. Kesalahan yang disebabkan oleh tenaga yang melakukan
pengukuran. Kesalahan ini dapat terjadi karena petugas
pengumpul data. Kurang hati-hati atau belum mendapat
pelatihan yang memadai. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada saat pengukuran sering disebut Measurement Error.
Gambar timbangan dacin
Mengatasi kesalahan pengukuran
1. Memilih alat ukur yang tepat

2. Adanya prosedur yang baku atau standarisasi

3. Pelatihan petugas

4. Penerapan alat ukur

5. Pengukuran silang antar pengukur

6. pengawasan
Penilaian presisi dan akurasi
 Akurasi (ketepatan)

Nilai akurasi menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai


sebenarnya yang telah ditentukan oleh metode standar.
Salah satu cara penilaian Akurasi yaitu dengan studi
"Recovery" yaitu dengan melakukan pemeriksaan bahan sampel
yang telah ditambah analit murni, kemudian hasil dihitung
terhadap hasil yang diharapkan :
Akurasi metode yang lebih baik
adalah yang memberikan nilai R
yang mendekati 100%.
Penilaian presisi dan akurasi
 Presisi

Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil


pemeriksaan bila dilakukan berulang dengan sampel yang
sama. Presisi biasanya dinyatakan dalam nilai koefesien
SD = Standar deviasi
variasi (%KV atau % CV)
Xbar=Rata-rata hasil pemeriksaan

Semakin kecil nilai KV(%) semakin


teliti sistem/metode tersebut dan
sebaliknya.
Suatu metode yang baik adalah yang memiliki presisi dan
akurasi yang baik.
Teknik melakukan Uji Presisi dan Akurasi
Teknik melakukan uji presisi dan akurasi menurut supriasa Supriasa,
dkk (2001) adalah sebagai berikut:

A. Pengumpulan data
Dalam pelaksanaan prosedur standarisasi berikut ini digunakan 10
orang yang diukur secara berulang oleh 6 petugas pengukur. Setiap
petugas mengukur dua kali setiap subjek. Pengukuran dan pencataan
dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pengukuran ulang tidak
terpengaruh oleh hasil pengukuran sebelumnya.
Teknik melakukan Uji Presisi dan Akurasi
B. Langkah-langkah perhitungan data

1. Hasil dua kali pengukuran disajikan pada kolom a dan b


2. Pada kolom d disajikan hasil pengukuran (a-b), berikut tanda masing-
masing (+/-)
3. Pada kolom d² diisikan hasil kuadrat (a-b)
4. Tanda plus dan minus pada kolom dihitung. Jumlah tanda yang muncul
terbanyak menjadi pembilang dari pecahan dengan subjek sebagai
penyebut. Tanda nol tidak dihitung
5. Pada kolom s diisikan jumlah (a+b). Kelima langkah ini dilakukan secara
serentak oleh semua petugas pengukur dan penyelia
Teknik melakukan Uji Presisi dan Akurasi
• Kolom s lembar penyelia dipindahkan ke lembar tiap petugas dibawah
kolom S
• Perbedaan s petugas dan S penyelia diisikan ke kolom D (s-S) dengan
tanda yang tepat, dan kuadratnya pada kolom D²
• Tanda plus dan minus (s-S) dihitung. Jumlah tanda muncul terbanyak
menjadi pembilang dari pecahan dengan jumlah subjek sebagai
penyebut. Tanda nol tidak dihitung
• Hasil penjumlahan d² dan D² , serta hasil pertihungan tanda dipindahlan
ke lembar lain
Teknik melakukan Uji Presisi dan Akurasi

C. Penilaian hasil
Ketentuan umum berikut ini digunakan dalam menganalisa hasil :
1. Jumlah d² penyelia biasanya paling kecil, presisinya paling besar karena
kompetensinya lebih besar.
2. Jumlah d² petugas (berkaitan dengan presisi) tidak lebih besar dari dua kali jumlah
d² penyelia
3. Jumlah D² petugas (berkaitan dengan akurasi) tidak lebih besar dan tiga kali jumlah
d² penyelia
4. Jumlah D² petugas harus lebih besar dan jumlah d² nya. Jika tidak, data tersebut
harus diperiksa dan dihitung kembali.
Contoh HASIL PENGUKURAN PETUGAS (ENUMERATOR) Contoh HASIL PENGUKURAN PETUGAS
(ENUMERATOR)
HASIL PENGUKURAN SUPERVISOR (STANDART)
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai