Anda di halaman 1dari 16

Akurasi dan Presisi

Kelompok 1
1. Chika Annisa Noviarni (3315163146)
2. Diyan Putri Cahyaning (3315161567)
3. Hernita Novianti ( 3315161846)
4. Nida Olga Rizki Kartika (331516320)
5. Nurhasanah Nurul (3315163945)
6. Rafli Fauzan (3315162267)
PENGUKURAN
Pengukuran adalah tindakan yang
bertujuan untuk menentukan kuantitas
dimensi suatu besaran pada suatu sistem,
dengan cara membandingkan dengan satu
satuan dimensi besaran tersebut,
menggunakan alat ukur yang terkalibrasi
dengan baik.
AKURASI
Akurasi adalah kemampuan suatu instrumen untuk
menghasilkan data percobaan yang dekat dengan data
aslinya
Nilai dari akurasi menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya yang telah
ditentukan oleh metode standar.

Salah satu cara penilaian Akurasi yaitu dengan studi "Recovery" yaitu dengan melakukan
pemeriksaan bahan sampel yang telah ditambah analit murni, kemudian hasil dihitung
terhadap hasil yang diharapkan. Untuk menghitung nilai R digunakan rumus sebagai
berikut :
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛 (𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖)
𝑅 100% = × 100
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛)
Pernyataan Akurasi
Akurasi dinyatakan dalam bentuk variabel yang
diukur
• Dalam bentuk persentase terhadap pembacaan
skala penuh (full scale-FS)
• Dalam bentuk persentase terhadap span
(kisaran/range pengukuran)
• Dalam bentuk persentase terhadap nilai
pembacaan
Contoh Pernyataan Akurasi
• Akurasi + 2oC menyatakan adanya ketidak pastian
sebesar + 2oC dalam setiap nilai suhu yang diukur

• Akurasi + 0,5%FS pada sebuah volmeter yang


mempunyai kisaran skala penuh 5 volt, berarti
dalam setiap pengukuran terdapat ketidak pastian
sebesar + 0,025V.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI AKURASI DATA
Kesalahan yang berhubungan dengan akurasi yaitu Kesalahan
Sistematik. Kesalahan ini bersifat tetap adanya, penyebab dari
kesalahan ini antara lain :
1) alat, kalibrasi, harga skala, kondisi alat yang berubah, pengaruh
alat terhadap besaran yang diukur, dan sebagainya.
2) Pengamat, misalnya kesalahan timbul karena ketidakcermatan
pengamat dalam membaca.
3) Kondisi fisis pengamatan, missal karena kondisi pada saat
pengamatan tidak sama dengan kondisi fisis pada saat peneraan
alat.
4) Metode pengamatan, ketidak tepatan dalam pemilihan metode
akan berpengaruh terhadap hasil pengamatan. Misalnya sering
terjadi kebocoran fisis seperti panas, cahaya, dan sebagainya.

Cara mengatasi : Tidak ada cara untuk mengetahui dan mengeliminir


kesalahan sitematis kecuali dengan melakukan cek dan ricek
sebelum pengamatan, serta ketelitian yang lebih baik.
Cara menguji ketepatan data :

Ini maksudnya data yang


tepat itu yang gimana ya
Presisi atau precision adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara
hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika
prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari
campuran yang homogen.
3 kategori pengujian presisi
• Keterulangan (repeatability), dinilai dengan
menggunakan minimum 9 penentuan dalam rentang
penggunaan metode analisis tersebut (misalnya 3
konsentrasi/3 replikasi).
• Presisi Antara, yaitu perbedaan antar operator/analis
dengan sumber reagensia dan hari yang berbeda.
• Reprodusibilitas, dengan menggunakan beberapa
laboratorium untuk validasi metode analisis, agar
diketahui pengaruh lingkungan yang berbeda terhadap
kinerja metode analisis.
SD : Simpangan Baku
KV : Koefisien Variasi
Dari nilai KV yang diperoleh dibandingkan dengan KV
Horwitz yaitu suatu kurva berbentuk terompet yang
menghubungkan reproducibilitas (presisi yang dinyatakan
sebagai % KV) dengan konsentrasi analit. Presisi metode
analisis diekspresikan sebagai fungsi dari konsentrasi melalui
persamaan:
KV % = 21−0,5 log 𝐶

Dimana C merupakan fraksi konsentrasi dan dinyatakan


sebagai pangkat dari 10.
Presisi suatu metode akan memenuhi syarat apabila KV yang
diperoleh dari percobaan lebih kecil dari KV Horwitz.
Ilustrasi di samping digunakan untuk menjelaskan
perbedaan antara akurasi dan presisi. Dalam
ilustrasi ini, pengukuran berulang diibaratkan
dengan anak panah yang menembak target beberapa
kali. Akurasi menggambarkan kedekatan panah panah
dengan pusat sasaran. Panah yang menancap lebih
dekat dengan pusat sasaran dianggap lebih akurat.
Semakin dekat sistem pengukuran terhadap nilai
yang diterima, sistem dianggap lebih akurat.
Jika sejumlah besar anak panah ditembakkan, presisi
adalah ukuran kedekatan dari masing-masing anak
panah dalam kumpulan tersebut. Semakin menyempit
kumpulan anak panah tersebut, sistem dianggap
semakin presisi.
kesalahan random terjadi pada pengamatan yang dilakukan
secara
berulang-ulang tehadap besaran fisis yang dianggap tetap.
Penyebabnya
adalah :
1. salah menaksir, misal kesalahan penaksiran terhadap nilai
skala terkecil.
2. Kondisi fisis yang berubah (berfluktuasi), misal karena
perubahan tenperatur atau perubahan listrik ruang yang
tidak stabil
3. Gangguan, misal adanya medan magnet yang kuat, dapat
mempengaruhi penunjukan jarum penunjuk alat ukur
listrik
Kesalah random ini bisa kita kurangi dengan sedikit kerja
keras, yakni dengan melakukan beberapa kali pengulangan
terhadap pengamatan yang kita lakukan. Dengan begitu nilai
kesalahannya akan lebih sedikit dibandingkan dengan yang
yang awal kita peroleh.

Anda mungkin juga menyukai