Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya tumbuh dan metos
yang berarti ukuran. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi (Jelife, 1966).
Akurasi dan presisi adalah istilah yang digunakan dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknik, dan statistic. Akurasi dan presisi banyak diguanakan dalam
konteks pengukuran. Akurasi mengacu pada tingkat kesesuaian dan kebenaran
suatu bila dibandingkan dengan nilai benar atau absoult, sementara presisi mengacu
padakeadaan ketepatan.
Seberapa konsisten sesuatu yang benar-benar tepat. Dengan kata lain,
ketepatan percobaan, obyek, atau nilai adalah ukuran keandalan, misalnya
percobaan. Keakuratan percobaan, obyek, atau nilai adalah pengukuran seberapa
dekat hasil dengn nilai benar atau diterima.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan presisi dan akurasi?
2. Bagaimana kesalahan dalam pengukuran?
3. Bagaimana penilaian presisi dan akurasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari presisi dan akurasi
2. Mengetahui kesalahan dalam pengukuran
3. Mengetahui bagaimana penilaian presisi dan akurasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Presisi dan Akurasi


Presisi adalah pengukuran yang memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap
pengukuran yang dilakukan, presisi mengukur seberapa baik kerja suatu alat. Jadi
presisi menentukan apakah suatu alat itu bekerja dengan baik.
Akurasi adalah mengukur seberapa tepat suatu pengukuran dibandingkan
dengan acuan lain, jadi akurasi mengukur apakah suatu pengukuran itu sesuai dengan
acuan yang sudah ada. Salah satu cara penilaian akurasi yaitu dengan studi recovery
yaitu dengan melakukan pemeriksaan bahan sampel yang telah ditambah analit murni.
B. Kesalahan Dalam Pengukuran
1. Kesalahan dari prosedur dan subjek terukur
a. Mengukur tinggi badan atau panjang badan
Sumber kesalahan antara lain : posisi subjek, misalkan posisi kepala, punggung,
pantat, dan tumit harus menempel pada dinding serta alas kaki sepatu atau
sandal subjek diukur.
b. Mengukur bedat badan
Timbangan tidak zero point (seimbang tanpa beban) bandul geser dacin pada
titik nol posisi seimbang seteleh ditempatkan kantong timbang atau sarung dan
telah diseimbangkan dengan kantong pasir pada ujung dacin. Mrnrntukan dacin
telah seimbang dengan melihat pertemuan kedua ujung jarum pada kantong
baca.
c. Kesalahan pada peralatan
Dacin dengan kapasitas 20.0 – 25.0 kg dengan ketelitian 0.1kg.
Alat pengukur panjang badan atau APPB dengan kapasitas 110.0 cm dengan
skala 0.1 cm.
Microice dengan kapasitas 200.0 dengan ketelitian 0.1 cm.
2. Kesalahan dari tenaga terjadi karena petugas tidak hati-hati atau kelelahan
3. Analisa dan asumsi yang keliru, sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan :
- Latihan petugas yang tidak cukup
- Kesalahan alat atau alat tidak ditera
- Kesulitan pengukuran

2
C. Penilaian Prsisi dan akurasi

Pengendalian kualitas data antropometri perlu diperhatikan untuk mendapatkan


data yang baik melalui prosedur standarisasi. Tujuan dari prosedur standarisasi adalah
memberikan informasi yang cepat dan menunjukkan kesalahan secara cepat sehingga
perubahan dapat dilakukan sebelum sumber kesalahan dapat dipastikan. Uji presisi dan
akurasi menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk pengendalian kualitas data
antropometri (Supriasa, dkk, 2001).

Teknik melakukan uji presisi dan akurasi menurut Supriasa, dkk (2001) adalah
sebagai berikut :

a. Pengumpulan data
Dalam pelaksanaa prosedur standarisasi berikut digunakan 10 orang
yang akan dikur secara berulang oleh 6 orang petugas pengukur. Setiap
petugas mengukur dua kali setiap subjek. Pengukuran dan pencatatan
dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pengukuran ulang tidak
terpengaruh oleh hasil pengukuran sebelumnya.
b. Langkah – langkah perhitungan data
1. Hasil dua kali pengukuran disajikan pada kolom a dan b
2. Pada kolom 4 disajikan hasil pengukuran (a+b), berikut tanda masing-
masing (-/+)
3. Pada kolom d2 diisikan hasil kuadrat (a-b)
4. Tanda pus dan minus pada kolom dihitung. Jumlah tanda yang muncul
terbanyak menjadi pembilang dari pecahan dengan subjek sebagai
penyebut. Tanda nol tidak dihitung
5. Pada kolom a diisikan jumlah (a+b). kelima langkah ini dilakukan secara
serentak oleh semua petugas pengukur dan penyelia
6. Kolom a lembar penyelia dipindahkan ke lembar tiap petugas dibawah
kolom 5
7. Perbedaan s petugas dan S penyelia diisikan ke kolom D (s-S) dengan
tanda yag tepat, dan kuadratnya pada kolom D2
8. Tanda plus minus (s-S) dihitung. Jumlah tanda muncul terbanyak
menjadi pembilang dari pecaha dengan jumlah subjek sebagai penyebut.
Tanda nol tidak hilang.

3
9. Hasil penjumlahan d2 dan D2, serta hasil perhitungan tanda dipindahkan
ke lembar lain.
c. Penilaian hasil
Ketentuan umum berikut ini digunakan dalam menganalisa hasil :
1. Jumlah d2 penyelia biasanya paling kecil, presisinya paling besar karena
kompetensinya lebih besar
2. Jumlah d2 petugas (berkaitan dengan presisi) tidak lebih besar dari dua
kali jumlah d2 penyelia
3. Jumlah D2 petugas (berkaitan dengan akurasi) tidak lebih besar dan tiga
kali jumlah d2 penyelia
4. Jumah D2 petugas harus lebih besar dari jumlah d2 nya, jika tidak data
tersebut harus diperiksa dan dihitung kembali.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Presisi adalah pengukuran yang memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap
pengukuran yang dilakukan
Akurasi adalah mengukur seberapa tepat suatu pengukuran dibandingkan
dengan acuan lain
Kesalahan Dalam Pengukuran antara lain yakni : Kesalahan dari prosedur dan
subjek terukur, Kesalahan dari tenaga terjadi karena petugas tidak hati-hati atau
kelelahan, Analisa dan asumsi yang keliru,
Penilaian Prsisi dan akurasi, Pengendalian kualitas data antropometri perlu
diperhatikan untuk mendapatkan data yang baik melalui prosedur standarisasi. Tujuan
dari prosedur standarisasi adalah memberikan informasi yang cepat dan menunjukkan
kesalahan secara cepat sehingga perubahan dapat dilakukan sebelum sumber kesalahan
dapat dipastikan.

Teknik melakukan uji presisi dan akurasi menurut Supriasa, dkk (2001) adalah
sebagai berikut :

a. Pengumpulan data
b. Langkah – langkah perhitungan data
c. Penilaian hasil

5
DAFTAR PUSTAKA

https://artikeltop.xyz/pengertian-akurasi-dan-presisi.html
https://budisma.net/2014/12/perbedaan-akurasi-prsisi.html
igp367.weblog.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai