Anda di halaman 1dari 25

KTI SISWA SE-JAWA TIMUR ‘DIES NATALIS IIK BHAKTI WIYATA 34

TAHUN’ INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

AISITERU : Optimalisasi Penggunaan Daun Dewandaru sebagai Bahan


Baku Pembuatan Teh Penurun Hipertensi

PENULIS:

RENGGA REFANDA PUTRA (18402)


FIRDAUS ARSY YUANTORO (18222)
SABRINA RACHEL DEVANIA (17997)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3


KOTA KEDIRI
Oktober 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : AISITERU : Optimalisasi Penggunaan Daun


Dewandaru sebagai Bahan Baku Pembuatan
Teh Penurun Hipertensi
Ketua Kelompok : MAGREDASI
Nama Lengkap : Rengga Refanda Putra
NIS : 18402
Asal sekolah No : SMAN 3 Kediri
Telp/Hp Alamat : 085 231 563 352
Email Jumlah : ayelyupy@gmail.com
Anggota Guru : 2 (Dua)
Pembimbing :
Nama Lengkap dan : Nurul Agustini, S.Pd
Gelar
: 19740826 200604 2 012
NIP
: Jalan Tembus Kaliombo 39 Kota Kediri
Alamat Rumah
: 081 252 226 830
No Telp/HP

Telah Disahkan,
Kediri, 04 Oktober 2019
ABSTRAK

Dewandaru (Eugenia uniflora L.) atau yang kita kenal dengan


Cereme Asam, umumnya dimanfaatkan masyarakat bagian buahnya saja
sebagai antioksidan, ternyata bagian daun dari tanaman ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku dasar pembuatan teh Daun Dewandaru.
Pengolahan Daun Dewandaru menjadi teh dapat meningkatkan nilai jual
dan kualitas dari daun tersebut. Dari segi kesehatan kualitas teh Daun
Dewandaru sangat baik, karena Daun Dewandaru mengandung gizi yang
cukup tinggi. Senyawa penting dalam Daun Dewandaru yaitu flavanoid
yang sangat penting untuk kesehatan tubuh, serta terdapat pula
kandungan zat (eugenol) yang dapat mengurangi atau menghambat
pembentukan kolesterol jahat, Bila kolesterol berlebih akan membuat
darah menjadi kental dan dengan darah mengental maka perjalanan atau
peredaran darahnya akan terhambat dan kekentalan darah inilah yang
sering menyebabkan tekanan darah naik ,sifat dari zat (eugenol) ini yang
ada dalam daun dewandaru menglarutkan kolesterol (mirip seperti
pengencer) sehingga peredaran darah dapat lancar kembali.
Sedangkandari segi sosial, agroindustri yang bergerak pada bidang
pangan ini dapat menampung pengangguran untuk dijadikan sebagai
pekerja yang mengolah dan menyediakan bahan baku Daun Dewandaru
dengan cara pembudidayaan tanaman Dewandaru. Jika produk teh Daun
Dewandaru alami ini diproduksi secara massal dan diterapkan atau
disosialisasikan ke masyarakat luas bahkan sampai ke seluruh negara,
maka permasalahan hipertensi di Indonesia bisa teratasi, karena sekarang
penyakit hipertensi tidak memandang umur dan jenis kelamin.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dan studi
pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini
memfokuskan pada pengolahan Daun Dewandaru sebagai bahan dasar
pembuatan teh. Metode yang digunakan yaitu terdiri atas pembuatan
serbuk teh Daun Dewandaru, dan uji langsung terhadap konsumen. Dari
kedua eksperimen yang dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa
eksperimen kedua adalah eksperimen yang berhasil dan cocok untuk
dipasarkan dan diproduksi secara besar karena pada eksperimen kedua
ini telah ditemukan formulasi komposisi yang seimbang dengan kualitas
kesehatan terbaik.

Kata kunci :Dewandaru, Daun Dewandaru, dan Teh.


BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Masyarakat seluruh dunia mengenal bahan alam mengandung


berbagai manfaat untuk kehidupan. Salah satunya sebagai bahan obat alami
yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, sampai saat ini masih
banyak masyarakat yang menggunakan jamu sebagai upaya pencegahan
penyakit,penyembuhan,pemulihan kesehatan serta peningkatan
kesehatan.Apalagi gerakan back to nature akhir – akhir ini semakin
menguatkan keyakinan masyarakat untuk menggunakan bahan alam sebagai
obat. Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa diera globalisasi ini juga
banyak sekali modifikasi pangan, sehingga dapat menggeser keberadaan
jamu. Seiring berkembangnya waktu era globalisasi juga mempengaruhi
kesehatan manusia, misalnya perubahan pola hidup yang dapat
mengakibatnya tubuh terserang penyakit. Menurut data Riskesdas 2013
penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas, sebesar 36,3 % merokok, 93,5%
kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7 % konsumsi garam berlebih 2 ribu
mg/hari, dengan demikian maka penduduk Indonesia usia 15 tahun banyak
terserang penyakit hipertensi.

Eugenia unifloraatau Dewandaru merupakan tanaman yang berasal


dari daerah hutan hujan tropis amazon brazil Amerika Selatan.Tanaman ini
umumnya hidup didaerah tropis dan dibudidayakan dibeberapa Negara
seperti: Amerika,Asia Tenggara,China,India, dan beberapa Negara Mediterania
(Martinez dkk 2010). Dewandaru merupakan salah satu jenis anggota suku
Myrtaceae (hutapea dkk.,1994).Bagian tanaman yang digunakan untuk
pengobatan antara lain adalah daun. Di Brazil Daun Dewandaru secara
empiris digunakan sebagai anti inflamasi,sakit perut,demam,dan tekanan
darah tinggi.Infusa daunnya digunakan di Paraguay sebagai anti klosterol,anti
hipertensi,dan anti gout (ferro dkk.,1998 sch media hir sch mann
dkk.,1987).Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dewandaru memiliki
manfaat seperti antiinflamasi (schapoval dkk, 1994), antihiperglisemia dan
hipertrigliseridemia (Arai dkk., 1999), antimikroba dan antifungal ( H oletz
dkk.,2002;victoria.,2012),larvacidal ( aedes aegypti ) ( famuyiwa dkk,2011 ) ,
anti hipertensi ( consolini dkk ., 2002 ) sitotoksit ( ogunwande dkk .,2005 ) dan
antioksidan ( kade dkk ., 2008 ) . Amat dkk.(2011) melaporkan ekstrak air
daun dewandaru mempunyai efek sebagai agen anti hipertensi dengan
mekanisme kerja sebagai diuretik. Komposisi ekstrak daun dewandaru juga
telah diketahui dari berbagai penelitian lain yang dilakukan (Schmeda-
Hirschman dkk.,1995 ; Lee dkk, 1997).

1. 2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian,maka dapat di rumuskan


permasalahan penelitian yaitu :
1. Apakah daun dewandaru dapat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) ?

2. Bagaimanakah proses kerja daun dewandaru yang dapat menurunkan


hipertensi?

1. 3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui khasiat daun dewandaru, salah satunya untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.

2. Untuk mengetahui proses kerja dewandaru dalam menurunkan hipertensi

1. 4 MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian di atas , maka manfaat yang hendak di


capai melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mempelajari dan memahai lebih dalam, tentang Daun


Dewandaru maupun kandungan gizi yang terdapat di dalamnya, maupun
proses pembuatan Aisyteru (Air Teh Daun Dewandaru) hingga kandungan dari
Aisyteru (Air Teh Daun Dewandaru).
2. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui dari manfaat Daun Dewandaru yang


dapat digunakan sebagai bahan pokok pembuatan teh yang bisa mengurangi
angka penderita hipertensi .

3. Bagi Pemerintah

Dalam penelitian ini kami berharap pemerintah dapat memberikan


penyuluhan akan manfaat dari Daun Dewandaru dalam pembuatan teh
kepada masyarakat dan menindak lanjuti dari ide kami sehingga diharapkan
dengan adanya produk ini mampu dijadikan sebagai identitas baru Kota
Kediri.
BAB ll

LANDASAN TEORI

2. 1 Tanaman Dewandaru (Eugenia uniflora Linn.)

Tanaman Eugenia unifloraL. berbentuk perdu yang tumbuh secara


tahunan dengan tinggi lebih dari 5 meter. Batangnya tegak berkayu,
berbentuk
bulat, dan berwarna coklat. Daun dewandaru berwarna hijau, yang
merupakan
daun tunggal, tersebar berbentuk lonjong dengan ujung runcing dan pangkal
meruncing. Tepi daun rata, pertulangan menyirip dengan panjang lebih dari 5
cm dan lebar kurang lebih 4 cm. Tanaman ini memiliki bunga berbetuk
tunggal,berkelamin dua dengan daun pelindung yang kecil berwarna hijau.
Kelopak bungabertaju tiga sampai lima, memiliki banyak benangsari yang
berwarna putih. Putik berbentuk silindris, makota bunga berbentuk kuku dan
berwarna kuning. Buah Eugenia uniflora L. berupa buah buni bulat dengan
diameter kurang lebih 1,5 cmdan berwarna merah. Bijinya keras, berwarna
coklat, dan kecil. Akar yangdimiliki berwarna coklat dan merupakan akar
tunggang (Hutapea, 1994).Tanaman Eugenia uniflora L. tersebar luas di
negara-negara Amerika Selatan terutama di Brasil, Argentina, Uruguay, dan
Paraguay (Consolini &Sarubbio, 2002). Tanaman ini menyebar di Indonesia
hingga di daerah Sumateradan Jawa (Hutapea, 1994).

2. 2 Klasifikasi Dewandaru (Eugenia uniflora Linn.)

Klasifikasi Eugenia uniflora Linn.dalam sistematika tumbuhan adalah


sebagai berikut : (Hutapea, 1994)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae Marga :
Eugenia Jenis:Eugenia
uniflora Linn.
Sinonim :Eugenia michelii Lam.
Stenocalyx michelii Berg.
Plinia rubra Vell.
Tanaman dewandaru memiliki nama daerah berbeda yaitu asam
selong,
belimbing londo, dewandaru, dan cereme asam (Hutapea, 1994).

2.3 Kandungan Kimia Daun Dewandaru (Eugenia uniflora Linn.)

Daun tanaman Eugenia uniflora L. mengandung flavonoid, saponin,


daneugenol (Hutapea, 1994). Flavonoid dari ekstrak daun berupa kelompok
flavonol(mirisetrin, mirsitrin, kuersetin, kuersitrin) dan kelompok katekin
(galokatekin)(Schmeda-Hirschmann et al., 1987).
2.3 . 1 Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar dan
tersusundari 15 atom karbon pada inti dasarnya dengan konfigurasi yaitu
dua cincinaromatik yang dihubungkan oleh tiga atom karbon yang dapat
atau tidak dapatmembentuk cincin ketiga (Markham, 1988).Flavonoid adalah
salah satu jenis senyawa yang bersifat racun/aleopati,yang merupakan
persenyawaan dari gula yang terikat dengan flavon. Flavonoidmempunyai
sifat khas yaitu bau yang sangat tajam, rasanya pahit, dapat larutdalam air
dan pelarut organik, serta mudah terurai pada temperatur tinggi(Ikawati,
2000). Flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang
dapatbersifat menghambat makan serangga dan juga bersifat toksik.
Flavonoidmemiliki sejumlah kegunaan antara lain: pertama terhadap
tumbuhan, yaitusebagai pengatur pertumbuhan tumbuhan, pengatur
fotosintesis, kerja antimiroba,
dan antivirus. Kedua, terhadap manusia, yaitu sebagai antibiotik terhadap
penyakit kanker dan ginjal, menghambat pendarahan. Ketiga, terhadap
serangga, yaitusebagai daya tarik serangga untuk melakukan penyerbukan
dan sebagai bahanaktif dalam pembuatan insektisida nabati (Dinata, 2009).
Menurut Harborne (1987), flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam
air. Senyawa yang merupakan golongan terbesar dari fenol ini dapat
diekstraksidengan etanol 70%. Apabila fenol yang berasal dari tumbuhan ini
dilarutkandengan etanol, maka oksidasi enzim dapat dicegah, sehinggga
kerja enzimfenolase yang dapat merusak struktur fenol dapat dicegah juga.
Efek flavonoid terhadap macam-macam organisme sangat banyak dan
dapat menjelaskan mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai
dalam pengobatan tradisional. Flavonoid bekerja sebagai inhibitor kuat
pernapasan atau sebagai racun pernapasan. Flavonoid mempunyai cara
kerja yaitudengan masuk ke dalam tubuh larva melalui sistem pernapasan
yang kemudianakan menimbulkan kelayuan pada syaraf serta kerusakan
pada sistem pernapasandan mengakibatkan larva tidak bisa bernapas
(Dinata, 2009; Robinson, 1995).Flavonoid menghambat fosfodiesterase,
aldoreduktase, protein kinase,balik transkriptase, DNA polimerase, dan
lopooksigenase. Flavonoid merupakansenyawa pereduksi yang baik, yang
menghambat banyak reaksi oksidasi, baiksecara enzim maupun non-enzim
(Robinson, 1995).
2. 2. 2 Eugenol
Eugenol merupakan suatu alcohol siklis monohroksi atau fenol
sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat. Eugenol bersifat mudah
menguap, tidak berwarna atau agak kuning dan mempunyai rasa getir
(Guenther, 1990). Eugenol digunakan sebagai bahan baku parfum, pemberi
flavor dan dalam bidang pengobatan untuk memproduksi vanillin sintesis.
Eugenol termasuk senyawal fenol akan beraksi dengan alkali hidroksida
membentuk senyawa fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air.
Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dengan senyawa lainnya.
Fenol adalah senyawa alcohol dimana gugus alkilnya berupa aril dan
aikloalkil. Senyawa turunan fenol lainnya pada bumbu dapur dan sering
dijumpai pada cengkeh, vanili dan lainnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 1 Juli – 25 September 2019


betempat di LAB Biologi SMA Negeri 3 Kediri.

B. Jenis Penelitian
1. Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis data terhadap
kualitas teh meliputi warna, cita rasa, aroma dan keawetan.

2. Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan eksperimen terhadap


daun dewandaru menjadi teh.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : jumlah gula dan daun dewandaru.

2. Variabel Terikat : pembuatan teh dari daun dewandaru.

3. Variabel Kontrol : kualitas teh meliputi warna, cita rasa, aroma, dan
keawetan.

D. Alat dan Bahan

1. Alat :

a. Kompor 1 buah

b. Panci 1 buah

c. Neraca 1 buah
d. Gelas Ukur 2 buah

e. Loyang 3 buah

f. Oven 1 buah

g. Tensi 1 buah

h. Pisau 1 buah

i. Lumpang dan alu 1 buah

2. Bahan :

a. Daun dewandaru 200 gr

b. Gula pasir 200 gr

c. Air 1500 ml

d. Kertas tisu 20 lembar

e. Kantong teh 10 lembar

E. Prosedur Penelitian

Daun Dewandaru

Dibersihkan

Ditiriskan

Ditimbang

Dipotong

Dikeringkan dibawah sinar


matahari, di tutup dengan
Dioven 10 menit

Prosedur pembuatan teh daun dewandaru sangat sederhana. Berikut


langkah-langkahnya :
Proses Pembuatan :
a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Membersihkan daun dewandaru

c. Meniriskan daun yang sudah dibersihkan

d. Menimbang daun dewandaru sesuai takaran

e. Memotong daun dewandaru yang sudah di takar

f. Mengeringkan daun dewandaru dengan ditutup kertas tisu

g. Mengoven daun yang kering

h. Mengemas adonan yang telah jadi ke dalam wadah yang telah


ditentukan

F. Jadwal Kegiatan
Keterangan:
Waktu Pelaksanaan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Gula Daun Air Hasil
(gram) Dewandaru (ml) Aroma Rasa Keawetan
(gram)
Pengerjaan Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5

100 100 100 Sedap Kurang 2 minggu


manis
200 100 100 Sedap Manis 4 minggu
300 100 100 Sedap Sangat 5 minggu
manis
400 100 100 Sedap Sangat 6 minggu
manis
500 100 100 Sedap Sangat 7 minggu
sangat
manis

Gula Daun Air Hasil


(gram) Dewandaru (ml) Aroma Rasa Keawetan
(gram)
100 100 100 Sedap Kurang 2 minggu
manis
100 200 100 Sedap Manis 5 minggu

100 300 100 Tidak Sangat 5 hari


sedap tidak
manis
100 400 100 Sangat Sangat 3 hari
tidak sangat
sedap tidak
manis
100 500 100 Sangat Sangat 2 hari
sangat sangat
tidak tidak
sedap manis

Tabel Tingkat keawetan teh daun dewandaru


Sampel Minggu
Gula : Daun Dewandaru 1 2 3 4 5 6 7
1:1
2:1
3:1
4:1
5:1
1:1
1:2
1:3
1:4
1:5
Keterangan:
Keadaan teh masih baik
Keadaan teh mulai basi, jika di bau beraroma menyengat

G. Rancangan Biaya

1. Modal :

a. Daun Dewandaru 200 gr Rp 2.000

b. Gula 200 gr Rp 24.000

c. LPG 1/3 tabung Rp 5.000

d. Kemasan 24@500 Rp 12.000

Total Rp 43.000

2. Hasil Penjualan 24@3.000 Rp 72.000

Laba Rp 29.000

B. Pembahasan

1. Daun Dewandaru Dapat Dimanfaatkan sebagai Bahan Dasar Pembuatan


Teh Penurun Hipertensi

Daun Dewandaru yang dipandang masyarakat sudah tidak mempunyai


nilai guna dan tidak berkualitas, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar pembuatan teh. Pengolahan Daun Dewandaru menjadi teh
dapat menaikkan nilai guna dan kualitas Daun Dewandaru tersebut.
Teh daun dewandaruadalah produk minuman yang menggunakan
bahan padat dewanadaru yaitu daunsebagai bahan dasarnya. Teh ini
terbilang cukup langka dan menarik, karena Dewandaru yang pada
umumnya hanya dimanfaatkan buahnya saja, sekarang daunnya dapat
dijadikan sebagai obat hipertensi. Pada Teh Daun Dewandaru terkandung
senyawa yaitu flavanoid yang sangat penting untuk kesehatan tubuh, serta
terdapat pula kandungan zat (eugenol) yang dapat mengurangi atau
menghambat pembentukan kolesterol jahat, Bila kolesterol berlebih akan
membuat darah menjadi kental dan dengan darah mengental maka
perjalanan atau peredaran darahnya akan terhambat dan kekentalan darah
inilah yang sering menyebabkan tekanan darah naik ,sifat dari zat (eugenol)
ini yang ada dalam daun dewandaru menglarutkan kolesterol (mirip seperti
pengencer) sehingga peredaran darah dapat lancar kembali.

2. Kualitas Teh dari Bahan Dasar Daun Dewandaru

Kualitas teh daun dewandaru ini sangat baik, karena daun dewandaru
mengandung gizi yang cukup tinggi. Kulit dari manga podang masih
mengandung senyawa penting antara lain flavonoid dan eugenol. Ditinjau
dari segi warna, cita rasa dan aroma, dan keawetan dalam
penyimpanan,kualitas teh daun dewandaru paling baik dihasilkan dari
perbandingan daun dewandaru dan gula 1:2.

3. Teh Daun Dewandaru dapat Dijadikan Sarana Kewirausahaan Siswa

Teh Daun Dewandaru dapat dimanfaatkan sebagai sarana


kewirausahaan siswa. Pada tahap awal pembelajaran kewirausahaan,
siswa menjual dan memasarkan selai limbah kulit mangga podang di
koperasi sekolah.
Praktik kewirausahaan merupakan suatu kegiatan bisnis sebagai
wahana belajar dan berlatih kewirausahaan khusus bagi siswa.
Melaluipraktik kewirausahaan siswa dibina secara khusus untuk
menekuni bidang usaha.Secara tidak langsung, siswa telah menerapkan
pembelajaran ekonomi.
BAB V
KESIMPULAN DAN

A. Kesimpulan

1. Daun Dewandaru dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan teh.

2. Kualitas selai limbah kulit mangga podang terbaik dihasilkan dari


perbandingan daun dewandaru dan gula1:2.

3. Teh daun dewandaru dapat dijadikan sarana penerapan kewirausahaan siswa.

B. Saran

1. Bagi Pembaca

Lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca tentang


manfaat yang terkandung di dalam daun dewandaru dan pengolahannya
menjadi teh.

2. Bagi Masyarakat

Lebih meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat agar bisa


mengoptimalkan nilai guna daun dewandaru yang ada di lingkungan
sekitarnya menjadi teh.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Melakukan pengajaran terhadap pelajar agar lebih mengetahui cara


memanfaatkan daun dewandaru menjadi teh yang berkualitas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Tanaman Obat”. Materi Profesional Tanaman obat (Kelas Profesional),


Buku 2, Kebun Tanaman Obat Karyasari. (Tidak di Publikasi)
Isnandar, H.W. , Prof. DR.(HC), Kumpulan 1001 Ramuan obat Tradisional Indonesia,
Sidoarjo : PJ. Dayang Sumbi 2005
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 1, (Jakarta :
Balitbangkes Depkes RI 1993)
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 2, (Jakarta :
Balitbangkes Depkes RI 1993)
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), (Jakarta :
Balitbangkes Depkes RI 1993)
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia (IV), (Jakarta :
Balitbangkes Depkes RI 1993)
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia (V), (Jakarta :
Balitbangkes Depkes RI 1993)
Smith, Edy Y, Terapi Sayuran Pengobatan hemat dan aman dengan bermacam-
macam resep tradisional, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2002
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia jilid 2, (Jakarta :
Karyasari Herba media, 2007)
Hutapea, Johnny Ria, dkk Inventaris Tanaman Obat Indonesia jilid 3, (Jakarta :
Karyasari Herba media, 2007)
Lampiran 1 Proses pembuatan teh daun dewandaru (aisyteru)

Gambar 1. Pengeringan Daun Dewandaru dengan di tutup kertas tisu

Gambar 2. Penghancuran daun dewandaru dengan lumping dan alu

Gambar 3. Penyeduhan teh daun dewandaru


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KEDIRI UPT
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KEDIRI
Jl. Mauni No.88 Telp. (0354) 683809 Kode Pos 64131 Kediri,
email :sman3kdr@sman3kediri.sch.id, website : www.sman3kediri.sch.id

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Rengga Refanda Putra
TTL : Kediri, 13 Oktober 2003
Nomor Induk : 18402
Kelas : 10
Asal Sekolah : SMAN 3 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang dibuat dalam rangka
lomba

Karya Tulis Ilmiah SMA/ Sederajat se-Jawa Timur “DIES NATALIS IIK BHAKTI
WIYATA 34 TAHUN” merupakan Karya Tulis Asli (Bukan Salinan/ Plagiasi) dan belum
pernah memenangkan lomba/ program sejenis yang diselenggarakan oleh lembaga
lain.

Demikian Surat Pernyataan Keaslian Karya ini saya buat dengan sebenar-
benarnya tanpa ada paksaan dari pihak lain

Anda mungkin juga menyukai