Pengembangan Teh Pucuk Merah untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Oleh:
Aurellia Chrissanty
Arne Sefa Finda Saputri
Azwaral Alvaro

SMP NEGERI 25 MALANG

KOTA MALANG
TAHUN 2021

1
 Abstrack

Aurellia Chrissanty, Arne Sefa Finda Saputri, Azwaral Alvaro

SMP N 25 Malang

Penelitian ini mengenai manfaat pucuk merah (Syzygium oleana) untuk menurunkan kadar gula darah.
Penelitian diawali dengan memanen Pucuk merah untuk kemudian dikeringkan dan digunakan sebagai Teh.
Subjek Penelitian merupakan 2 orang siswa dengan kondisi sehat dengan metabolisme normal, penelitian
dilakukan kepada 2 subjek, subjek pada penelitian diambil sample darahnya sebelum dan sesudah makan selama
3 hari berturut-turut tanpa diberikan minuman teh pucuk merah. Subjek diambil sampel darah sebelum makan
kemudian subjek penelitian mengkonsumsi makanan terukur secara konsisten dan dilarang mengkonsumsi
makanan selama 2 jam sebelum diambil sample darahnya sesudah makan. Kemudian 3 hari selanjunya dilakukan
pengambilan sample darah sebelum dan sesudah makan namun dengan menambahkan minuman teh pucuk merah
sebanyak kurang lebih 200 ml sesudah makan selama tiga hari berturut-turut, kemudian diambil sample darah
sebelum dan sesudah makan, dari hasil penelitian didapatkan bahwa setelah mengkonsumsi minuman teh , kadar
gula darah subjek menurun selama tiga kali pengambilam sampel darah, kadar gula darah subjek menurun 6-6,5%
hal ini disebabkan karena kandungan Antisianin. Antisianin memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh
diantaranya adalah sebagai antioksidan, pencegah penyakit kardiovaskular, meningkatkan daya penglihatan, anti
diabetes, anti inflamasi dan anti kanker.

Kata Kunci : Pucuk merah, Kadar Gula darah

Abstrack

This study is about the benefits of red shoots (Syzygium oleana) to reduce blood sugar levels. The research begins
with harvesting red shoots to be dried and used as tea. The research subjects were 2 students with healthy
conditions with normal metabolism, the research was conducted on 2 subjects, the subjects in the study took blood
samples before and after meals for 3 consecutive days without being given red shoots tea drinks. Subjects were
taken blood samples before meals then the research subjects consumed measured food consistently and were
prohibited from consuming food for 2 hours before taking blood samples after meals. Then 3 days later, blood
samples were taken before and after meals but by adding red shoot tea drinks as much as approximately 200 ml
after meals for three consecutive days, then blood samples were taken before and after meals, from the results of
the study it was found that after consuming tea drinks, the subject's blood sugar level decreased for three times
taking blood samples, the subject's blood sugar level decreased by 6-6.5% this is due to the Antisianin content.
Antisianin has various benefits for the health of the body including as an antioxidant, preventing cardiovascular
disease, improving vision, anti-diabetes, anti-inflammatory and anti-cancer.

Keywords: Red shoots, blood sugar level

2
 A. PENDAHULUAN
Penderita diabetes melitus dewasa ini terus
meningkat. International Diabetes Federation
(IDF)menyatakan pada tahun 2013 terdapat 382
juta penderita diabetes di dunia. Jumlah ini
diperkirakan akan terus meningkat menjadi 592
juta jiwa pada tahun 2035. Indonesia
menempati peringkat ketujuh dari sepuluh
besar negara-negara di dunia dengan jumlah
penderita tertinggi. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efek daun pucuk merah
(Syzygium campanulatum Korth) terhadap
penurunan kadar gula darah. Penelitian
mengenai kandungan klorofil dan senyawa
antosianin daun pucuk merah (Syzygium
oleana) berdasarkan tingkat perkembangan
daun yang berbeda masih sangat terbatas
masing daun akan diekstrak dengan
menggunakan pelarut aseton selanjutnya akan
menghasilkan ekstrak daun yang dibutuhkan
untuk tahap berikutnya yaitu mengukur kadar
klorofil dan senyawa antosianin dengan
menggunakan alat spektrofotometer. Tanaman
berdaun unik ini masih termasuk ke dalam
famili yang sama dengan tanaman cengkeh,
bentuk tajuk dan daunnya menyerupai tanaman
cengkeh. Tanaman ini juga mengandung
beberapa senyawa yang terkandung dalam
minyak atsiri yakni senyawa fenol (Suryanto,
2017). Tanaman pucuk merah (Syzygium
oleana) merupakan tanaman yang
menunjukkan perbedaan warna dalam
pertumbuhan daunnya. Daun pada pucuk atau
bagian atas yang muda berwarna merah, dan
daun tua di bagian bawah berwarna hijau.
Perbedaan warna daun menunjukkan adanya
perbedaan kandungan dari pigmen daun,
termasuk pigmen klorofil dan pigmen
antosianin. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan seperti kadar total pigmen klorofil
dan senyawa antosianin ekstrak kastuba
(Euphorbia pulcherrima) berdasarkan umur
daun. Memperoleh hasil bahwa kandungan
klorofil pada daun yang berwarna merah dan
daun yang berwarna hijau, kadar klorofil lebih
tinggi pada daun berwarna hijau tua (Oreza nur
Eka 2019). Begitupun daun pucuk merah kadar
kandungan klorofil tertinggi juga terdapat pada
daun yang berwarna hijau tua. Tanaman hias
(ornamental plant) merupakan tanaman yang
dibudidayakan untuk meningkatkan nilai
estetika. Tanaman hias juga dapat berfungsi
sebagai bahan baku pewarna alami, kosmetik,
minyak wangi, dan obat-obatan. Tanaman hias
dapat berperan sebagai paru-paru lingkungan
3
yaitu dengan memberikan udara yang bersih
pada lingkungan. Peningkatan jumlah tanaman
hias di lingkungan akan memberikan dampak
positif seperti udara semakin bersih dan segar
serta melindungi dari terik matahari.
Pengaturan lingkungan dengan penanaman
berbagai tanaman hias yang menarik dan baik
komposisinya akan dapat menciptakan
keindahan, kenyamanan, dan keharmonisan
lingkungan (ayunda,2021).
Daun pucuk merah dapat melawan
radikal bebas, karena pucuk merah
mengandung senyawa antioksidan.antioksidan
merupakan kandungan yang dikenal akan
kemampuanya untuk menangkal dan melawan
radikal bebas ,yang bisa menyebabkan
kerusakan sel-sel dalam tubuh .radikal bebas
juga sudah dikaitkan dengan berbagai masalah
kesehatan seperti peradangan,penuaan dini,
penyakit jantung dan kanker (rizal fadli,2022)
Tidak hanya membunuh bakteri ,kandungan
asam betulinat pada ekstrak pucuk merah juga
bisa bersifat sebagai obat untuk diare.selain itu
tumbuhan ini juga memiliki sifat antispasmodik
yang baik dengan membantu merelaksasikan
otot di dinding usus.mengutip dari very ell
health, manfaat ini kemudian akan meredakan
keluhan kram perut dan diare yang sering
terjadi pada pengidap irritable bowel syndrome
(Risky idya, 2021)
Seperti olahan teh pada umumnya
bagian tanaman pohon pucuk merah yang
digunakan untuk olahan teh adalah bagian
pucuk daun yang berwarna merah. setelah
dipetik daun ini kemudian dicuci hingga bersih
lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah
sinar matahari hingga kering atau memiliki
kadar air dibawah 10 %. Setelah kering daun
pucuk merah dapat diseduh seperti teh herbal
pada umumnya. Teh dari pucuk merah ini
mengandung flavonoid yang bertindak sebagai
pewarna alami maupun zat antioksidan (Asni
harismi, 2020)
Bunga pucuk merah adalah tanaman
yang masuk dalam genus Syzygium. Sebuah
penelitian yang dilakukan terhadap genus ini
menunjukkan adanya aktivitas
antihiperurisemia, sehingga dipercaya mampu
menurunkan kadar asam urat.
Antihiperurisemia alami dari tanaman ini
dipercaya mampu menghambat xantin oksidase
yang berperan dalam pembentukan asam urat,
sebagai diuretik terhadap purin, mencegah
inflamasi, dan menurunkan kejang otot. (Ursula
Penny Putrikrislia, 2021)
Kandungan lain yang terdapat pada
daun tanaman pucuk merah adalah minyak
atsiri.minyak ini sangat bermanfaat dan
merupakan salah satu produk non migas yang
penting bagi indonesia.Minyak atsiri tersusun
dari senyawa campuran dengan komposisi
berlainan untuk tiap jenis tanaman. Meskipun
kimiawi penyusun minyak atsiri berbeda satu
sama lain, namun mempunyai beberapa sifat
fisik yang serupa, mempunyai bau yang khas,
indeks bias yang tinggi serta kebanyakan
mempunyai aktivitas optik dan rotasi spesifik
tertentu.Minyak atsiri digunakan sebagai bahan
baku dalam berbagai industri, misalnya industri
parfum, kosmetik, dan industri
farmasi.(rudianda sulaeman, evi sri budiani,
2021)
Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh Teh Pucuk
Merah terhadap kadar Gula darah?
Tujuan Penelitian
Mengetahui efek tanaman pucuk merah
terhadap kadar gula darah
B. Kajian Pustaka
B.1 Pucuk Merah
Pucuk merah adalah sejenis tanaman
perdu yang memiliki ciri khas pada daunnya.
Tanaman ini memiliki daun berwarna merah
dan hijau. Diameter tanaman dapat mencapai
30 cm dengan tinggi mencapai 7 meter. Usia
tanaman dapat mencapai umur tahun. Daunnya
yang rimbun dan warna daun yang unik cocok
digunakan sebagai penghias rumah dan taman.
Tanaman ini memiliki ciri-ciri, antara
lain daun tunggal berbentuk lanset (ujung
bermata dua), bertangkai sangat pendek,
permukaan daun atas mengkilat, ukuran daun
panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm, pertulangan
daunnya menyirip. Warna daunnya akan
mengubah perubahan. Ketika baru tumbuh
berwarna merah menyala, kemudian berubah
menjadi coklat, lalu berubah lagi menjadi
warna hijau. Uniknya lagi jika diremas daunnya
akan mengeluarkan aroma khas.Pucuk merah
berkerabat dekat dengan tanaman jambu udara,
salam, juwet, jambu darsono, jambu batu, dan
masih banyak lagi karena terdapat sekitar 1.100
spesies dari genus Syzygium. Buahnya
berbentuk bulat agak pipih. Pada permukaan
bagian atas, buah terletak di bagian tengah.
4
Diameter buah ± 0,7 cm. Buah yang sudah tua
berwarna hitam mengkilat, rasanya manis
dengan aroma yang khas buah dari famili
jambu-jambuan. Bunga tanaman pucuk merah
merupakan bunga majemuk.Reproduksi
tanaman alami ini melalui biji, namun demikian
tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara
cangkok atau stek. Suhu udara yang ideal untuk
pucuk merah pada siang hari yaitu 28-36 ° C,
sedangkan suhu malam hari yaitu 24-30 ° C.
Agar tanaman ini tumbuh dengan indah,
dibutuhkan cahaya matahari yang cukup agar
warna tunasnya tetap berwarna merah dan
bentuk tajuk tanaman tetap terjaga
Selama tanaman pucuk merah dikenal
sebagai tanaman hias yang banyak ditanam di
halaman rumah, kantor, sekolah, hingga di tepi
jalan. Selain kemampuannya memadukan
udara, tanaman ini bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Kandungan flavonoid antosianin
dalam daun pucuk merah disetujui untuk
dikembangkan menjadi teh dan antioksidan
yang efektif menanggulangi radikal
bebas.Pucuk Merah
Pucuk merah atau daun pucuk
merah (Syzygium myrtifolium) adalah spesies
tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman hias
yang berasal dari genus Syzygium.[1] Warna
tunas daun yang baru muncul memiliki warna
merah menyala sehingga tumbuhan ini
memiliki sebutan Pucuk Merah. Warna daun
akan berubah perlahan menjadi hijau seiring
berjalannya waktu.[2] Pucuk merah adalah
sejenis tanaman perdu yang biasanya dijadikan
tanaman hias di pekarangan rumah,
perkantoran dan sebagainya serta masih
termasuk ke dalam family yang sama dengan
tanaman cengkih. Bila diperhatikan, bentuk
tajuk dan daunnya pun sangat menyerupai
tanaman cengkih.[3][4] Tumbuhan ini merupakan
tanaman asli dari Bangladesh, Borneo, Jawa,
semenanjung Malaya, Myanmar, Filipina,
Sumatra, dan Thailand.[5]
Akar pucuk merah terdiri dari akar
tunggang yang merambat dan terus membesar.
Akar berbentuk bulat dan berwarna coklat.
Akar dari tanaman ini bisa menopang lebih kuat
agar tanaman pucuk merah bisa berdiri tegak;
bentuk batang yang bulat, berkayu, dan
mempunyai kambium didalamnya. Tinggi dari
batang pucuk merah ini bisa mencapai
ketinggian 5 meter jika tumbuh di tempat yang
subur dan terdapat nutrisi yang tinggi; daun
pucuk merah ini berbentuk oval dengan lancip
pada ujung daunnya, untuk struktur daun pucuk mencatat presentase penurunan kadar gula
merah mempunyai tulang daun dengan tumbuh darah.
di tiap rantingnya.[1]
Warna dari daun pucuk merah ini
cukup unik, karena jika daun masih muda, daun
nya akan berwarna merah, seiring waktu daun
nya akan berubah menjadi hijau. Dua warna
yang dikombinasikan tersebut menjadikan
tanaman ini memiliki warna yang indah jika
dilihat; bunga dari tanaman pucuk merah ini
merupakan bunga yang majemuk dengan
tersusun dalam malai berkarang terbatas.
Ketika bunga sudah mekar, bunga dari pucuk
merah akan tampak kepala putik yang berwarna
putih dengan tangkai putik yang berukuran
lebih pendek jika dibanding benang sari dari
bunganya. Letak putik tepat berada di tengah
sedangkan tangkai sari berwarna putih
berukuran lebih panjang dari putik nya dan
memiliki jumlah yang banyak. Bunga dari
tanaman pucuk merah ini merupakan bunga
yang majemuk dengan tersusun dalam malai
berkarang terbatas.[1]
Pucuk merah memiliki buah yang
berbentuk bulat agak pipih. Di bagian tengah
dari permukaan atas buah terdapat cekungan.
Ukuran dari buah pucuk merah berdiameter
kira-kira 0,7 cm. Untuk warna dari buah ini
berwarna hitam mengkilap

C. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan pengujian
efektifitas kandungan pada teh pucuk merah
dalam menurunkan kadar gula darah. Penelitian
ini dimulai dari membuat teh pucuk merah dan
mengekstraksi menjadi minuman. Langkah
pertama adalah memilih dan memanen pucuk
merah segar kemudian dicuci bersih dan di
keringkan hingga benar-benar kering. Setelah
daun kering. Daun kering siap untuk diseduh
dan dinikmati. Subjek penelitian ini adalah 2
siswa SMPN 25 Malang. Metode penelitian ini
adalah dengan mengambil kadar gula darah
pada siswa dengan pengkondisian
pengkondisian sebelum dan sesudah diberikan
teh dari pucuk merah. Selain itu kadar gula
darah diambil sebelum dan sesudah makan,
serta mencatat aktifitas subjek. Subjek dengan
pengkondisian diberikan minuman teh dari
pucuk merah dengan dosis yang semakin
meningkat. Subjek diteliti kadar gulanya
selama 6 hari berturut-turut. Kesimpulan
penelitian ini diambil setelah mengamati dan
menganalisis data yang diperoleh dengan

5
 D. Hasil Penelitian & Pembahasan

D.1 Hasil Penelitian

Setelah Melakukan penelitian selama 6 hari diperoleh hasil sebagai berikut

Hari/ Tanggal Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga

Nama Sebelum makan Sesudah makan Sebelum makan Sesudah makan Sebelum makan Sesudah makan
Tanpa teh Tanpa Teh Tanpa Teh

Subjek A (JK) Aktifitas : Biasa Aktifitas : olah raga Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa
Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: sarapan Keterangan: sarapan
sarapan pukul sarapan pukul sarapan pukul sarapan pukul pukul 06:00 pukul 06:00
05:30 05:30 06:00 06:00 Kadar darah : 116 Kadar darah : 114
Kadar darah : 116 Kadar darah : 107 Kadar darah : 116 Kadar darah : 114 Waktu pengambilan Waktu pengambilan
Waktu Waktu pengambilan Waktu pengambilan Waktu pengambilan darah : 09:44 darah : 09:44
pengambilan darah : 09:45 darah : 09:44 darah : 09:44
darah : 09:45

Subjek B Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa
(AA) Keterangan:maka Keterangan: makan Keterangan:makan Keterangan: Keterangan:makan Keterangan: sarapan
n siang 10:04 siang 10:00 06:00 sarapan pukul 06:00 pukul 06:00
Kadar darah : 108 Kadar darah : 107 Kadar darah : 123 06:00 Kadar darah : 122 Kadar darah : 121
Waktu Waktu pengambilan Waktu pengambilan Kadar darah : 122 Waktu pengambilan Waktu pengambilan
pengambilan darah : 09:45 darah : 09:44 Waktu pengambilan darah : 09:44 darah : 09:44
darah : 09:38 darah : 09:44

6
 Tabel d.1 data kadar gula darah Subjek

Hari/ Tanggal Hari Keempat Hari Kelima Hari Keenam

Nama Sebelum makan Sesudah makan Sebelum makan Sesudah makan Sebelum makan Sesudah makan
Tanpa teh Tanpa Teh Tanpa Teh

Subjek A (JK) Aktifitas : Biasa Aktifitas : olah raga Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa
Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: sarapan Keterangan: sarapan
sarapan pukul sarapan pukul sarapan pukul sarapan pukul pukul 06:00 pukul 06:00
05:30 05:30 06:00 06:00 Kadar darah : 108 Kadar darah : 107
Kadar darah : 116 Kadar darah : 107 Kadar darah : 116 Kadar darah : 114 Waktu pengambilan Waktu pengambilan
Waktu Waktu pengambilan Waktu pengambilan Waktu pengambilan darah : 09:45 darah : 12:15
pengambilan darah : 09:45 darah : 09:44 darah : 09:47
darah : 09:45

Subjek B Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa Aktifitas : Biasa
(AA) Keterangan:maka Keterangan: makan Keterangan:makan Keterangan: Keterangan:makan Keterangan: sarapan
n siang 10:05 siang 10:02 06:15 sarapan pukul 06:00 pukul 06:00
Kadar darah : 122 Kadar darah : 114 Kadar darah : 123 06:00 Kadar darah : 121 Kadar darah : 113
Waktu Waktu pengambilan Waktu pengambilan Kadar darah : 115 Waktu pengambilan Waktu pengambilan
pengambilan darah : 09:47 darah : 09:44 Waktu pengambilan darah : 09:44 darah : 09:47
darah : 09:39 darah : 09:50

7
D.2 Subjek JK
Berdasarkan data yang telah dicatat
maka diperoleh hasil berikut Subjek JK memiliki
kadar gula darah sebelum makan dengan rata-rata
116 data diambil selama 3 hari berturut-turut
dengan menganalisis kegiatan dan konsumsi
makanan sebelum mengambil sample darah,
kemudian setelah makan mie 85 gram dengan
kalori kurang lebih 380 kkal dan jeda waktu 2 jam
diperoleh kadar gula darah rata-rata selama 3 hari
114. Dihari keempat dan seterusnya sampai hari
keenam di kadar gula darah sebelum makan
diperoleh rata-rata yang konisten yaitu 115, pada
hari keempat sampai keenam diberikan Tes
Pucuk merah sebanyak 250 Ml sebagai penurun
kadar gula darah, sehingga pada hari keempat
dampai keenam diperoleh kadar gula darah
dengan rata-rata 107, maka dari hasil tersebut
kadar gula darah subjek JK menurun sebesar 6%.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel d.1
D.3 Subjek AA
Berdasarkan data yang telah dicatat
maka diperoleh hasil berikut Subjek AA
memiliki kadar gula darah sebelum makan
dengan rata-rata 122 data diambil selama 3 hari
berturut-turut dengan menganalisis kegiatan dan
konsumsi makanan sebelum mengambil sample
darah, kemudian setelah makan mie 85 gram
dengan kalori kurang lebih 380 kkal dan jeda
waktu 2 jam diperoleh kadar gula darah rata-rata
selama 3 hari 122. Dihari keempat dan seterusnya
sampai hari keenam di kadar gula darah sebelum
makan diperoleh rata-rata yang konisten yaitu
122, pada hari keempat sampai keenam diberikan
Tes Pucuk merah sebanyak 250 Ml sebagai
penurun kadar gula darah, sehingga pada hari
keempat dampai keenam diperoleh kadar gula
darah dengan rata-rata 114, maka dari hasil
tersebut kadar gula darah subjek AA menurun
sebesar 6.55 %. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel d.1
D.4 Pembahasan
Pada penelitian diatas kadar gula darah
setelah mengkonsumsi tes pucuk merah kurang
lebih 250 Ml menurun sebanyank 6-6.5 % hal ini
disebabkan karena kadar asam dalam pucuk
merah mempercepat metabolisme tubuh. Hal ini
sesuai dengan manfaat asam yang dapat
menurunkan kadar gula darah Ayu Maas (2023).
Asam betulinat pada ekstrak pucuk merah juga
diketahui memiliki aktivitas antidiare dan
antispasmodik yang baik dengan membantu
merelaksasikan otot di dinding usus dan
memecah gula. Dalam pucuk merah sendiri
Pucuk merah diketahui mengandung berbagai
8
senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas
antioksidan dan antibakteri yang tinggi. Berbagai
senyawa bioaktif tersebut, antara lain fenol,
antosianin, polifenol, dan triterpenoid.
Sedangkan Antosianin sendiri menurut penelitian
Antosianin Raida (2021) memiliki berbagai
manfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya
adalah sebagai antioksidan, pencegah penyakit
kardiovaskular, meningkatkan daya penglihatan,
anti diabetes, anti inflamasi dan anti kanker.
Sehingga dari pembahsan diatas wajar jika kadar
gula darah setelah mengkonsumsi teh pucuk
merah dapat menurunkan kadar gula darah
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diatas maka diperoleh kesimpulan
bahwa dengan mengkonsumsi ekstrak ataupu
seduhan the pucuk merah dapat menurunkan
kadar gula darah dalam tubuh. Kadar asam yang
cukup tinggi dalam daun pucuk merah mampu
menekan dan memecah kadar gula tubuh,
selainitu kandungan Antosianin memiliki
berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh
diantaranya adalah sebagai antioksidan,
pencegah penyakit kardiovaskular,
meningkatkan daya penglihatan, anti diabetes,
anti inflamasi dan anti kanker. Hal inilah yang
menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh
menurun jika rutin mengkonsumsi Ekstrak pucuk
merah.
Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
meneliti lebih jauh kadar asam dan Antosianin
dalam pucuk merah, selain itu perlu diteliti
kadar tersebut diantara daun ang berwarna hijau
atau merah yang memiliki kadar asam dan
antosianin lebih tinggi
DAFTAR RUJUKAN
Ali F., Ferawati, Risma A. (2013). Ekstraksi Zat
Warna Dari Kelopak Bunga Rosella (Stu
dy Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat D
an Asam Sitrat). Jurnal Teknik Kimia. 1
9(1):26-33
Andarwulan N, Fitri F. (2012). Merah-Ungu A
ntosianin dalam Pewarna Alami untuk P
angan. South East Asian Food and Agric
ultural Science and Technology (SEAFA
ST) Center, Institut Pertanian Bogor Bog
or.
Dharmawan. (2009). Pengaruh Kopigmentasi Pe
warna Alami Antosianin dari Rosela (Hi
biscus Sabdariffa L.) dengan Brazilein d
ari Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.
) terhadap Stabilitas Warna pada Model
 Minuman Ringan. [Tesis]. Institut Pertan
ian Bogor.
J., Arakaki C., Murphy S.P. (2004). Vitamin C a
nd flavonoid levels of fruits and vegetabl
es consumed in Hawaii. J. Food Comp. A
nal. 17: 1-35.
Husna, N. E., Melly N., Syarifah R. (2013). Kan
dungan Antosianin san Aktivitas Antiok
sidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk
Olahannya. Agritech. 33(3):206-302.
Kristamtini, Taryono, Basunanda, P., & Murti, R
. H. (2017). Korelasi Kandungan Antosia
nin Total dengan Peubah Warna (L*, a*,
dan b*) dan Penanda Mikrosatelit pada B
eras Hitam. Penelitian Pertanian Tanama
n Pangan. 1(2): 115–124.
Santoso W., Teti, E. (2014). Jurnal Review: Kop
igmentasi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Bata
tas Var. Ayamurasaki) Dengan Kopigme
n Na-Kaseinat dan Protein Whey Serta S
tabilitasnya Terhadap Pemanasan. Jurnal
Pangan dan Agroindustri. 2(4):121-127.
Sari, P., Fitriyah A., Mukhamad K., Unus, Trian
a L. (2005). Ekstraksi dan Stabilitas Ant
osianin dari Kulit Buah Duwet. Jurnal T
eknologi dan Industry Pangan. 16(2):142
-150
Setiawati, H., Yustinus M., Anita M.S. (2013). K
adar Antosianin dan Aktivitas Antioksid
an Flake Beras Merah dan Beras Ketan H
itam dengan Variasi Suhu Perebusan. Jur
nal Teknologi Pangan dan Gizi. 12 (1): 2
9-38.