Anda di halaman 1dari 3

SIRIH MERAH SI CANTIK ATASI BERAGAM PENYAKIT

Oleh

: Anisa Desy Aryanti

Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran

Sekitar tahun 1990-an, tanaman sirih merah pernah menjadi incaran bagi para pengoleksi tanaman karena keindahan dan keunikannya.

Beberapa tahun ini, sirih merah kembali menjadi incaran karena keanekaragaman khasiat yang dimilikinya. Tanaman ini tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap saat cahaya menerpa. Oleh karena itu wajar saja tanaman yang satu ini menjadi incaran para pengoleksi tanaman. Selain penampilannya yang indah dan unik, akhir-akhir ini tanaman yang memiliki nama latin piper crocatum ini juga melejit kembali sebagai tanaman obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat banyak zat berkhasiat yang terkandung di dalamnya seperti Kandungan kimia yang terdapat dalam daun sirih merah adalah minyak atsiri, flavonoid, polofenol, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada.

Di kalangan masyarakat luas, tanaman yang termasuk ke dalam keluarga piperaceae ini lebih dikenal sebagai obat keputihan dan obat kumur (antiseptik). Padahal selain sebagai antiseptik, sirih merah juga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes militus (kencing manis), hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Karvakrol adalah zat yang bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. senyawa tanin dan saponin juga dapat dipakai sebagai antimikroba khususnya untuk bakteri dan jamur. Selain sebagai antiseptik, tannin juga digunakan sebagai obat sakit perut. Flavonoid, alkaloid, tannin dan minyak atsiri juga dapat digunakan sebagai antimikroba dengan mekanisme yang berbeda-beda. Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Mekanisme antibakteri dari alkaloid diduga dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel. Tannin diperkirakan memiliki mekanisme antibakteri dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati. Sedangkan minyak atsiri berperan sebagai antibakteri dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna. Kandungan flavonoid dan polifenol pada sirih merah bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik dan antiinflamasi. Tanaman obat yang dapat berfungsi sebagai antidiabetes memiliki beberapa mekanisme kerja. Salah satu mekanisme kerjanya adalah dengan mengaktifkan enzim glukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase adalah enzim yang berfungsi untuk mengkatalisis oksidasi -D-glukosa menjadi asam glukonat dengan menggunakan molekul oksigen sebagai akseptor elektron. Uji praklinis yang dilakukan terhadap 3 ekor tikus yang terkena diabetes membuktikan bahwa daun sirih merah dapat

menurunkan kadar gula dalam darah dan juga mengontrol kadar gula dalam darah bila dikonsumsi secara rutin. Kandungan alkaloid pada daun sirih merah selain sebagai antimikroba juga mempunyai sifat antineoplastik yang mampu menghambat pertumbuhan selsel kanker. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Kandungan eugenol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Kandungan flavonoid, alkaloid, senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri juga dapat menghaluskan kulit sehingga beberapa salon kecantikan menyediakan daun sirih merah yang sudah diolah menjadi lulur. Pengolahan sirih merah sebagai obat tradisional bisa dilakukan dengan cara 4-5 helai daun sirih merah yang segar direbus dengan 2 gelas air masak hingga mendidih dan airnya menyusut hingga lebih kurang 1 gelas. Air hasil rebusan itu didinginkan lalu diminum secara rutin sehari tiga kali satu gelas. Karena rasa dari air rebusan sirih ini pahit, bisa ditambahkan gula atau madu untuk memperbaiki rasanya. Ada cara yang lebih praktis untuk mengkonsumsi daun sirih merah, yaitu dengan menggunakan teh sirih merah. Dengan teh sirih merah, penyediaan menjadi lebih praktis yaitu hanya dengan menyeduh the sirih merah atau daun sirih merah segar yang telah dicuci dalam segelas air panas diamkan hingga dingin.

Anda mungkin juga menyukai