Anda di halaman 1dari 12

BAHAN ALAM NABATI YANG

DIGUNAKAN DALAM
PENGOBATAN TRADISIONAL

NAMA KELOMPOK :
E R Z A R I N I K U R N I AT I
PUTRIANTI

J K FA R M A S I
Bahan Nabati

Bahan nabati merupakan tanaman utuh, bagian


tanaman atau eksudat.

Eksudat merupakan isi sel yang secara spontan


keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati
lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan
dari tanaman
Sumber daya alam nabati merupakan sumber
daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Tanaman sebagai sumber daya alam nabati bagi
manusia selain dapat digunakan sebagai sandang,
pangan, dan bahan baku juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat-obatan.
Beberapa sumber daya alam nabati dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan lebih
dikenal dengan apotek hidup, seperti buah
mengkudu, pare, bunga rosella, kunyit,
temulawak dan masih banyak yang lainnya.
Bahwa efek samping obat nabati itu lebih kecil dari pada
obat kimia. Hal-hal tersebut menurut alm. R.B.Sutrisno
disebabkan oleh adanya kandungan zat-zat lain yang
dapat mengurangi efek samping dan meningkatkan
khasiat obat nabati tersebut dari pada zat kimia yang
dikandungnya, contohnya Akar pulai pandak yang
mengandung zat reserpina atau zat reserpina itu sendiri
keduanya digunakan untuk pengobatan hipertensi. Ter
nyata 250 mg serbuk akar pulai pandak (mengandung
mg reserpina) efek terapinya sama dengan efek terapi 1
mg reserpina, berarti efek terapinya 4 x lebih besar dan
efek sampingnya lebih kecil.
Contoh Bahan Alam Nabati yang Digunakan
dalam Pengobatan
1. Buah mengkudu
Buah mengkudu mengandung 150
fitonutrien . Adapun fitonutrien adalah zat
tambahan lainnya yang ditemukan pada
tanaman selain kandungan mineral dan
vitamin. Zat inilah yang juga berfungsi
sebagai anti-virus, anti inflamasi, dan anti
bakteri. Selain itu, fitonutrien sendiri bisa
meningkatkan daya tahan tubuh dan
memperbaiki sel-sel di dalam tubuh.
beberapa manfaat dan khasiat buah
mengkudu untuk pengobatan
tradisional yaitu dapat mengatasi hipertensi,
mengobati sakit kuning, menyembuhkan
batuk, obat sakit perut.
Sebagai Antihipertensi
Caranya, sediakan 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon
dan 1 sendok makan madu. Buah mengkudu diperas untuk
diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu. Ramuan ini
diminum dua hari sekali.

Untuk mengobati sakit kuning


Caranya, 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1
potong gula batu. Cara membuatnya, buah mengkudu diperas
untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan gula batu
sampai merata. Saring airnya, diminum dan diulangi 2 hari
sekali.
2. Pare
Buah pare mengandung zat
albuminoid, karbohidrat, dan
pigmen. Daunnya mengandung
momordisina, momordina,
carantina, resin, dan minyak.
Sedangkan akarnya mengandung
asam momordial dan asam
oleanolat, sedangkan bijinya
mengandung saponin, alkaloid,
triterprenoid, dan asam momordial.
Manfaat Pare Untuk Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes yang ingin menurunkan kadar gula menggunakan
buah pare bisa dengan cara sebagai berikut:
Ambil 200 gram buah pare, cuci dan bersihkan.
Selanjutnya potong-potong buah pare tersebut dan masukkan ke dalam
blander, campur dengan air secukupnya dan haluskan.
Peras dan saring air hasil blender tadi hingga seperempat gelas, lalu
panaskan di atas api selama 15 hingga 30 menit.
Setelah itu angkat dan dinginkan. Minum air yang sudah didinginkan
tersebut. Lakukan hal ini setiap hari untuk mendapatkan kerja yang
maksimal dari senyawa mirip insulin dalam buah pare tersebut.
Meskipun buah pare memiliki khasiat untuk menurunkan kadar gula
darah, namun buah ini memiliki sifat hipoglikemik. Sebaiknya dalam
pengkonsumsiannya tidak dicampur dengan obat diabetes atau penurun
kadar gula lainnya.
Manfaat Pare Untuk Ibu Menyusui
Beberapa senyawa yang terkandung dalam pare seperti vitamin K,
likopen, fitokimia serta anti oksidan akan sangat membantu produksi ASI
tersebut.
Maka untuk mendapatkan ASI yang lancar, seorang ibu menyusui
dianjurkan untuk mengkonsumsi pare dengan cara sebagai berikut:
Mengkonsumsi jus pare secara rutin dengan cara memblender pare
dengan air putih lalu mengkonsumsinya secara rutin setiap hari.
Pare dicampur ke dalam minuman jus lain, seperti misalnya pare
dicampur tomat, pare dicampur melon dan sebagainya. Cara ini bisa
Anda lakukan jika Anda termasuk yang tak sanggup mengkonsumsi jus
pare yang terasa pahit.
Cara lain dengan menjadikan pare sebagai sayuran sehari-hari untuk
dikonsumsi secara rutin pada saat menyusui. Akan lebih baik jika Anda
memasak pare dalam kondisi setengah matang.
Manfaat lainnya

Mencegah tumbuhnya sel kanker dalam pankreas, sebuah


penelitian di University of Colorado, Amerika Serikat
mengemukakan bahwa ekstrak pare yang dipakai bisa
menghambat proses glukosa menjadi energi.
Sementara sel kanker sendiri membutuhkan energi untuk
tumbuh dan berkembang, sehingga dengan demikian sel
kanker yang tumbuh dapat dihambat.
Detoksifikasi racun dari dalam tubuh, seperti kebanyakan
ramuan herbal lainnya, maka pare juga bisa digunakan
untuk detoksifikasi racun dalam tubuh, menyehatkan hati
dan membersihkan darah.

Anda mungkin juga menyukai