Anda di halaman 1dari 3

Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)

Klasifikasi Bawang Dayak


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine palmifolia
Indonesia memiliki banyak sekali rempah-rempah yang sering dijadikan obat
tradisional. Tanah yang subur menjadikan Indonesia kaya akan hasil alam. Salah satunya
adalah Bawang Dayak. Bawang Dayak atau biasa yang disebut Bawang Tiwai oleh masyarakat
Kalimantan merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki banyak khasiat. Tanaman ini
digunakan secara turun temurun oleh masyarakat suku Dayak sebagai obat.
Bawang dayak memiliki bentuk sama seperti bawang merah, yaitu umbi lapis. Hanya
saja untuk ukuran masih lebih besar bawang Dayak dan untuk struktur lebih tebal daripada
bawang merah. Di mana di atas umbi tersebut terdapat daun berwarna hijau yang memiliki
panjang 20-30 cm. Bawang Dayak dapat hidup di daerah tropis, di Indonesia sendiri terdapat
di Kalimantan dan Jawa.
Penggunaan Tradisional
Bawang Dayak dicuci hingga bersih sebanyak 3-4 siung, kemudian diiris tipis. Irisan
tersebut dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air panas, kemudian diminum dalam keadaan
hangat 2 hingga 3 kali sehari.
Kandungan Kimia
Bawang dayak memiliki banyak kandungan senyawa aktif, diantaranya; Alkaloid,
Steroid, Glikosida, Fenolik, Flavonoid, Tanin dan Saponin. Salah satu dari senyawa ini
Flavonoid sebagai Anti Kanker, Anti Inflamasi, Anti Kardiovaskular dan Penangkal yang
diakibatkan Radikal Bebas.
Uji Klinis dan Praklinis
 Uji Klinis
Hasil pengeringan bawang dayak dihaluskan untuk mendapatkan sediaan dalam bentuk teh
herbal. Teh herbal dimasukkan dalam wadah osmofilter untuk memudahkan mengkonsumsi
ekstrak bawang dayak tersebut. Dosis ekstrak kemudian dikonversikan dosis terhadap manusia
yang telah melalui uji secara invivo. Untuk melihat apakah ekstrak bawang dayak tersebut
layak dikonsumsi 2 kali sehari atau 3 kali sehari, peneliti melibatkan beberapa responden yang
menilai organoleptis. Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa sediaan dengan aturan minum
2 kali sehari , menunjukkan warna yang lebih menarik dengan rasa yang hampir mirip dengan
aturan minum 3 kali sehari. Sehingga untuk meningkatkan kepatuhan pasien, maka dipilih
sediaan dengan aturan minum 2 kali sehari. Bawang dayak tersebut dikonsumsi selama 7-14
hari setelah dipastikan dari hasil USG menunjukkan adanya kanker ovarium. Cara
penggunaannya untuk pengobatan kanker ovarium, yaitu : teh herbal diseduh dengan air
mendidih sebanyak 1 gelas (kurang lebih 200 ml). Setelah diseduh, diamkan selama 45-60
menit sampai bewarna pink sampai merah tua. Setelah itu teh herbal langsung diminum habis.
Diminum 2x sehari (pagi dan malam hari) selama 7-14 hari setelah makan di berikan rentang
waktu selama 30 menit.
 Uji praklinis
Untuk uji praklinis dapat dilakukan pada mencit.
Interaksi Obat
Bawang dayak dan biji daun sirsak jika digunakan secara bersamaan akan mendapatkan
kekuatan yang sangat besar dalam mengurangi sel-sel kanker dan dapat mencegah sel kanker
untuk tumbuh kembali.
Kontra Indikasi
Sampai saat ini dalam penggunaan obat tradisional menggunakan bawang dayak belum
ada kontra indikasi.
Efek Samping
Belum ada efek samping
Peringatan
Apabila ingin mengkonsumsi tumbuhan tradisional bawang dayak, diminum 2-3 jam
setelah mengkonsumsi obat dokter.
Penyimpanan dan Dosis
 Penyimpanan
Simpan bawang dayak ditempat yang sejuk dan kering, dan jauhkan dari panas dan
kelembapan
 Dosis
Dosis dari obat tradisional dapat berbeda pada setiap pasien yang akan mengkonsumsi.
Efek Farmakologi
Sebagai antikanker (mampu menurunkan ekspresi Cyclin-E pada sel kanker), dapat
menurunkan tekanan darah, sebagai antiinflamasi, dan untukmenangkal radikal bebas.

Anda mungkin juga menyukai